MATERI ALIH PENGETAHUAN

15
PT. YODYA KARYA (Persero) Cabang I Jawa Tengah SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSI JARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Air bersih adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah, tentang pengembangan system penyediaan air bersih, maka pengembangan jaringan untuk memperluas cakupan pelayanan air bersih, yaitu dengan penambahan debit adalah salah satu sasaran yang harus dilaksanakan. Maka sesuai dengan kebijaksanaan di atas, PDAM Kabupaten Pemalang akan mengembangkan jaringan pelayanan, dengan menambah debit yang berasal dari Mata Air Telaga Gede, sehingga total debit menjadi 400 lt/dt. Saat ini air yang diambil dari mata air Telaga Gede untuk melayani kota Pemalang adalah sebesar 140 lt/dt. 1.2. SUMBER AIR BAKU Sumber air baku dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Air Permukaan Air permukaan ini dapat berasal dari : a. Sungai b. Danau c. Waduk atau Dam 2. Air Tanah Air tanah dapat berupa : a. Sumur Dangkal / Shallow Well b. Sumur Dalam / Deep Well c. Mata Air 1

description

Paper

Transcript of MATERI ALIH PENGETAHUAN

Page 1: MATERI ALIH PENGETAHUAN

PT. YODYA KARYA (Persero)Cabang I Jawa Tengah

SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSIJARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Air bersih adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat sehari-

hari. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah, tentang pengembangan

system penyediaan air bersih, maka pengembangan jaringan untuk

memperluas cakupan pelayanan air bersih, yaitu dengan

penambahan debit adalah salah satu sasaran yang harus

dilaksanakan.

Maka sesuai dengan kebijaksanaan di atas, PDAM Kabupaten

Pemalang akan mengembangkan jaringan pelayanan, dengan

menambah debit yang berasal dari Mata Air Telaga Gede, sehingga

total debit menjadi 400 lt/dt.

Saat ini air yang diambil dari mata air Telaga Gede untuk melayani

kota Pemalang adalah sebesar 140 lt/dt.

1.2. SUMBER AIR BAKU

Sumber air baku dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Air Permukaan

Air permukaan ini dapat berasal dari :

a. Sungai

b. Danau

c. Waduk atau Dam

2. Air Tanah

Air tanah dapat berupa :

a. Sumur Dangkal / Shallow Well

b. Sumur Dalam / Deep Well

c. Mata Air

3. Air Hujan

4. Air Laut

1

Page 2: MATERI ALIH PENGETAHUAN

PT. YODYA KARYA (Persero)Cabang I Jawa Tengah

SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSIJARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG

Dalam uraian ini kami hanya akan membicarakan sumber air baku

yang berasal dari ”Mata Air”, karena sesuai dengan pekerjaan kita

saat ini.

BAB IISISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA PEMALANG

2.1. KONDISI EKSISTING

Sistem penyediaan air minum kota Pemalang dibangun tahun 1981,

dengan mengambil air dari mata air Telaga Gede yang berjarak 35

km dari ibukota Kabupaten Pemalang.

Mata air Telaga Gede ini terletak di Desa Sikasur Kecamatan Belik

Kabupaten Pemalang, yang mempunyai elevasi ± 269,55 m Dpl,

dan debitnya mencapai ± 1.300 lt/dt.

Kualitas airnya adalah sangat baik, karena belum ada pencemaran.

Oleh karena itu, tidak perlu diadakan instalasi pengolahan air.

Saat ini air yang diambil sebesar 140 lt/dt, yang dialirkan ke daerah

layanan dengan pipa transmisi 100 – 350, secara gravitasi

dengan melewati 2 buah BPT, kemudian mencapai reservoir di Desa

Pegongsoran yang mempunyai kapasitas 500 m3 dengan ketinggian

± 72,83 mDpl.

Dari reservoir ini, kemudian air mengalir menuju reservoir yang

terletak di kantor PDAM Tirta Mulia Kabupaten Pemalang dengan

kapasitas 500 m3 dengan elevasi ± 28,26 mDpl.

Dari reservoir inilah, kemudian air baru didistribusikan ke daerah

pelayanan di kota pemalang.

2.2. JALUR PIPA SISTEM GRAVITASI

Dalam merencanakan jalur pipa untuk system gravitasi, maka

elevasi pipa harus berada di bawah “Hydraulic Gradient Line (HGL)”,

yang maksudnya tersedianya “Head” atau tekanan sehingga air

dapat mengalir. Jika elevasi terletak di atas HGL, maka air tidak bisa

2

Page 3: MATERI ALIH PENGETAHUAN

PT. YODYA KARYA (Persero)Cabang I Jawa Tengah

SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSIJARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG

mengalir. Gambar 2.1 di bawah menunjukkan jalur pipa dengan

sistem gravitasi yang benar. Sedang jalur pipa yang salah, dimana

air tidak bisa mengalir ke daerah pelayanan dapat dilihat seperti

Gambar 2.2.

STATIC HEAD

HYDRAULIC GRADIENT LINE

Gambar 2.1. Jalur Pipa Dengan Sistem Gravitasi Yang Benar

STATIC HEAD

HYDRAULIC GRADIENT LINE

A

Gambar 2.2. Jalur Pipa Dengan Sistem Gravitasi Yang Salah

Pada Gambar 2.1 air dapat mengalir ke seluruh pipa, karena semua

titik pada pipa mempunyai tekanan/head. Pada Gambar 2.2 air

hanya dapat mengalir sampai dengan titik A, sedang setelah titik A

air tidak dapat mengalir.

2.3. PERHITUNGAN HIDROLIKA

Kehilangan tekanan pada pipa dibedakan menjadi 2 :

a. Major Losses

3

Page 4: MATERI ALIH PENGETAHUAN

PT. YODYA KARYA (Persero)Cabang I Jawa Tengah

SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSIJARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG

Adalah kehilangan tekanan akibat gesekan antara air dengan dinding pipa sepanjang pipa tersebut

b. Minor Losses

Adalah kehilangan tekanan akibat belokan pipa, perubahan

diameter pipa, katup-katup dan lain-lain.

Dengan mengetahui elevasi jalur pipa transmisi, maka kita dapat

menghitung tekanan kerja atau working pressure pada semua

jalur tersebut. Dari perhitungan tekanan kerja ini kita dapat

mengetahui apakah air dapat mengalir atau tidak, dan akhirnya

dapat menentukan berapa tekanan untuk keperluan testing pipa.

Perlu ditekankan disini, bahwa hasil pengukuran pipa transmisi

yang benar adalah kunci dari berhasilnya perencanaan pipa

dengan sitem gravitasi. Karena tahap ini adalah pelaksanaan

pekerjaan (bukan perencanaan), maka rumus-rumus hidrolika di

atas tidak dilampirkan. Selanjutnya kita akan membahas pada

pelaksanaan pemasangan pipa, untuk mendapatkan hasil yang

sesuai dengan yang diharapkan.

4

Page 5: MATERI ALIH PENGETAHUAN

PT. YODYA KARYA (Persero)Cabang I Jawa Tengah

SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSIJARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG

BAB IIIPEMASANGAN PIPA

3.1. UMUM

Pada pekerjaan pemasangan pipa air bersih, sebenarnya hanya ada

sedikit macam pekerjaan yaitu :

1. Pekerjaan Galian (Excavation)

2. Pekerjaan Pemasangan Pipa (Pipe Laying)

3. Pekerjaan Urugan (Backfill)

4. Pekerjaan Pemadatan (Compaction)

5. Pekerjaan Testing Pipa (Pipe Testing)

Tetapi apabila kita tidak menguasai teknik masing-masing

pekerjaan di atas maka pekerjaan pemasangan pipa akan kurang

sempurna, bahkan akan gagal sama sekali.

3.2. PEKERJAAN GALIAN

Pekerjaan galian ini harus sesuai dengan jalur pipa yang

direncanakan dengan jalan memasang patok-patok dengan jarak 50

m, juga pada tempat-tempat belokan. Setelah kita yakin akan posisi

jalur pipa maka kita baru melaksanakan pekerjaan galian. Galian

tidak boleh terlalu panjang mendahului pekerjaan pemasangan

pipa, karena kalau terjadi keterlambatan pemasangan pipa, galian

yang masih terbuka akan tergenang air, dan juga bahaya bagi

keselamatan lalu lintas dan pekerja itu sendiri. Penggalian dapat

dilaksanakan dengan alat mesin (back hoe) atau dengan manual

5

Page 6: MATERI ALIH PENGETAHUAN

PT. YODYA KARYA (Persero)Cabang I Jawa Tengah

SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSIJARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG

(cangkul). Lebar dan dalam galian disesuaikan dengan diameter

pipa yang akan dipasang. Ukuran galian dapat dilihat pada gambar

di bawah.

b D b

B

aD

b

Gambar 3.1. Galian Pipa

Pipa H (cm) B (cm) a (cm) b (cm)

350

400

200

210

65

80

150

150

15

20

Sebelum pipa di pasang, kita harus menjaga kualitas pipa tetap

baik, tidak ada retak atau cacat lainnya.

Untuk itu, kita harus memperhatikan cara pengangkutannya yang

benar mulai dari pabrik sampai ke lokasi pemasangan pipa tersebut,

juga cara penyimpanan pipa di gudang.

3.3. PENGANGKUTAN PIPA

Pengangkutan pipa mulai dari pabrik sampai dengan gudang, harus

dilakukan sangat hati-hati dan dengan cara yang benar.

Pengangkutan yang dilakukan dengan truck,haruslah sedemikian

sehingga seluruh panjang pipa bisa ditumpu oleh lantai truck

tersebut, sehingga tidak menonjol keluar (over hang).

6

Page 7: MATERI ALIH PENGETAHUAN

PT. YODYA KARYA (Persero)Cabang I Jawa Tengah

SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSIJARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG

Penggunaan truck yang dilengkapi dengan “mechanical handling”

adalah lebih baik. Jika fasilitas“Crane”tidak tersedia maka pipa

dapat dibongkar dengan jalan meluncurkan pipa tersebut dengan

papan miring di bantu dengan kabel.

Gambar 3.2. Penurunan Pipa Dari Truck Yang Dilengkapi Mechanical

Handling

Gambar 3.1. Penurunan Pipa Dari Truk Dengan Bantuan Kabel

Sangat dilarang memindahkan pipa dengan cara menjatuhkan pipa

tersebut ke tanah, tetapi harus memakai alat bantu kabel.

7

Page 8: MATERI ALIH PENGETAHUAN

PT. YODYA KARYA (Persero)Cabang I Jawa Tengah

SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSIJARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG

Gambar 3.4. Pemindahan Pipa Ke Tanah Dengan Bantuan Kabel

Apabila pipa dari pabrik harus ditaruh dalam gudang, maka

penumpukannya dapat dilihat seperti pada gambar berikut:

Gambar 3.5. Penumpukan Pipa PVC Dalam Gudang

3.4. PEMASANGAN PIPA

Dalam pekerjaan pemasangan pipa ini, mula-mula yang harus

diperhatikan adalah tidak ada benda -benda dalam pipa seperti

tanah, batu dan sebagainya.

Jangan sekali-kali menjatuhkan pipa kedalam galian (free fall). Jika

pekerjaan pemasangan pipa harus berhenti, maka akhir ujung pipa

ditutup untuk menghindari masuknya benda-benda asing maupun

binatang.

8

Page 9: MATERI ALIH PENGETAHUAN

PT. YODYA KARYA (Persero)Cabang I Jawa Tengah

SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSIJARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG

1. Pipa PE (Polyethelene)

Pipa PE yang digunakan terdiri dari dua type :

a. Pipa PE 355 mm, SDR 17 (PN 10)

b. Pipa PE 355 mm, SDR 13,6 (PN 12,5)

Penyambungan pipa dengan Butt Welding Fusion:

1. Mula-mula kedua ujung pipa harus dibersihkan dari debu,

tanah, dan kotoran, agar tidak mengurangi kekuatan dari

sambungan tersebut.

2. Kemudian posisikan kedua ujung pipa tadi pada alat penjepit

(clamping unit)

3. Kedua permukaan pipa harus diratakan dengan alat Plenary

Cutter.

4. Kemudian tekan kedua ujung pipa ke arah Heater Plate, jika

temperatur plat sudah cukup panas.

5. Angkat plat tadi dengan cepat kemudian tekan kedua ujung

pipa yang meleleh tersebut, satu sama lain.

6. Biarkan pipa tadi untuk membuatnya dingin.

Catatan :

Perlu diperhatikan disini, bahwa hanya orang yang pernah

ditraining untuk penyambungan ini yang boleh melakukan

sambungan pipa PE.

Memposisikan kedua ujung pipa tadi pada

alat penjepit (clamping unit)

Perataan kedua ujung pipa

9

Page 10: MATERI ALIH PENGETAHUAN

PT. YODYA KARYA (Persero)Cabang I Jawa Tengah

SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSIJARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG

Penekanan kedua ujung pipa ke arah

Heater Plate

Penekanan kedua ujung pipa yang

meleleh

Gambar 3.5. Metode Pemasangan Pipa PE

2. Pipa PVC

Pipa PVC yang digunakan :

400 mm, S12,5 (PN 10)

400 mm, S10 (PN 12.5)

Penyambungan Pipa PVC

Pipa yang akan disambung harus sudah pada posisi jalur yang

benar. Adapun tahapan penyambungan pipa PVC adalah

sebagai berikut:

1.Socket dan Spigot harus dibersihkan dengan baik sebelum

Rubber Ring dipasang.

2.Kemudian Rubber Ring dimasukkan ke dalam socket

3.Spigot dilumuri secara merata dengan bahan pelicin atau

pelumas yang telah disetujui

4.Pipa ditekan masuk ke socket.

Gambar 3.6. ..................................

Gambar 3.6. Metode Pemasangan Pipa PVC

3.5. PEKERJAAN URUGAN

Pekerjaan urugan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) :

a.Urugan Pasir

10

Page 11: MATERI ALIH PENGETAHUAN

PT. YODYA KARYA (Persero)Cabang I Jawa Tengah

SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSIJARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG

Urugan pasir ini diletakkan di bawah pipa guna meratakan dasar

galian terus ke atas sampai 15 cm di atas pipa. Urugan pasir

pada tempat-tempat sambungan harus sedemikian rupa

sehingga seluruh sambungan pipa dapat menumpu di atas pasir

seperti gambar berikut:

Gambar 3.7. Pemasangan Sambungan Pipa Pada Urugan Pasir

b.Urugan Tanah (selected backfill material)

Di atas urugan pasir, galian harus diurug dengan tanah yang

bersih dari batuan, akar, dahan dan benda asing lainnya

(selected backfill material) seperti gambar 3.8.

Selected Backfill Material

Pasir

Gambar 3.8. Urugan Pipa Dengan Selected Backfill Material

3.6. PEKERJAAN PEMADATAN

Pekerjaan pemadatan pasir dapat dilakukan secara manual (dengan

tongkat) seperti gambar 3.9.

11

Page 12: MATERI ALIH PENGETAHUAN

PT. YODYA KARYA (Persero)Cabang I Jawa Tengah

SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSIJARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG

Gambar 3.9. Pemadatan urugan pasir Secara Manual (Dengan

Tongkat)

Dan untuk pemadatan tanah harus dikerjakan selapis demi selapis

dengan ketebalan 20 cm. Pemadatan dapat dengan mechanical

stamper.

3.7. PEKERJAAN TESTING PIPA

Testing pipa (Hydraulic Pressure Test) bertujuan untuk meyakinkan

bahwa seluruh pipa beserta sambungan-sambungannya dalam

keadaan baik, kuat dan tidak bocor termasuk semua Thrust Block

dapat menahan tekanan. Sebelum pengujian dimulai, blok-blok

bantalan penahan (Thrust Block) dan semua konstruksi pengaman

dari beton harus sudah berumur lebih dari 7 hari. Jaringan perpipaan

yang telah terpasang sepanjang lebih dari 500 m, dapat dilakukan

Section Test dengan tekanan uji sebesar 1,5 x working pressure,

dan disesuaikan dengan kelas pipa (tekanan yang diijinkan).

Pengujian dilakukan setelah galian diurug. Ujung-ujung pipa harus

ditutup dengan Blank Flanges dan ujung yang tinggi diberi Tapping

untuk mengeluarkan udara. Sedangkan ujung yang rendah ditutup

dengan tapping untuk menempatkan pompa atau untuk pengisian

air.

Gambar 3.10. Testing Pipa

Penggelontoran Pipa

Penggelontoran pipa, dimaksudkan untuk membersihkan semua

pipa yang terpasang dengan air bersih. Penggelontoran dilakukan

12

Page 13: MATERI ALIH PENGETAHUAN

PT. YODYA KARYA (Persero)Cabang I Jawa Tengah

SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSIJARINGAN AIR BAKU TELAGA GEDE PEMALANG

dengan membuka/menguras cabang pembuang (drainage branch)

mulai dari hulu sampai ke hilir.

Desinfeksi

Sebelum pipa difungsikan maka semua pipa harus didesinfeksi

dengan Chlorine sebagai berikut :

Desinfecting harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa dengan air

bersih yang telah diolah mengandung paling sedikit 10 mg/liter

sisa chlorine.

Setelah 24 jam sisa chlorin, harus diperiksa dan jika lebih dari 5

mg/l, hal tersebut dapat dianggap desinfeksi telah tercapai

dengan sangat memuaskan.

Walaupun demikian , jika sisa chlorine memperlihatkan kurang

dari 5 mg/l, harus ditambah chlorine, diikuti dengan tambahan

periode kontak selama 24 jam.

13