MATERI 3 REPRODUKSI

41
OLEH DRA.HJ.NURLINA IBRAHIM,M.Si.,Apt. BIOLOGI SEL

description

gggjkkjhjhkhlklkjlk

Transcript of MATERI 3 REPRODUKSI

Page 1: MATERI 3 REPRODUKSI

OLEHDRA.HJ.NURLINA IBRAHIM,M.Si.,Apt.

BIOLOGI SEL

Page 2: MATERI 3 REPRODUKSI
Page 3: MATERI 3 REPRODUKSI

Sel merupakan kesatuan hidup terkecil yang sungguh-sungguh ada.

Organisme hidup ada yang bersel satu disebut protozoa dan ada yang multiseluler yang disebut metazoa.

Dari berbagai jenis sel yang ada di dalam tubuh manusia ada yang berumur pendek dan akhirnya digantikan oleh sel yang baru, namun ada juga yang bertahan sampai dengan akhir kehidupan misalnya sel-sel saraf.

Page 4: MATERI 3 REPRODUKSI
Page 5: MATERI 3 REPRODUKSI

BAGIAN-BAGIAN SEL

Membran sel atau membran plasma

Berfungsi mempertahankan komposisi yang tepat dari protoplasma karena berupa membran semipermeabel yang mampu menyaring bahan yang masuk.

Terdapat tonjolan-tonjolan (mikrofili) sehingga permukaan sel makin luas.

Page 6: MATERI 3 REPRODUKSI

BAGIAN-BAGIAN SEL

Sitoplasma/sitosol

Bahan koloid kompleks yang merendam struktur lain

Berfungsi dalam keg. anabolik dan sintetik.

Terdapat struktur-struktur penting yang disebut organela-organela

Page 7: MATERI 3 REPRODUKSI

BAGIAN-BAGIAN SEL

Nukleus atau inti sel

Massa protoplasma lebih pekat Dipisahkan dari sitoplasma oleh membran inti yang

selektif terhadap bahan-bahan yang masuk ke dalam nukleus.

Mengendalikan sel dan kegiatannya. Terdapat kromosom yang penting dalam genetika

(berisi bahan genetik yaitu DNA)Terdapat nukleolus atau anak inti (membentuk

ribosom, yang selanjutnya dibawa keluar menuju retikulum endoplasma granulosum).

Page 8: MATERI 3 REPRODUKSI

BAGIAN-BAGIAN SEL

Mitokondria

Berbentuk tongkat-tongkat kecil

Fungsi: katabolisme dan respirasi sel dalam rangka membentuk energi (Siklus Kreb, oksidasi piruvat dan oksidasi beta dll)

Page 9: MATERI 3 REPRODUKSI

BAGIAN-BAGIAN SEL

Kompleks Golgi (G)

Saluran-saluran di dekat nukleus

Fungsi: proses sekresi (misalnya hormon dan neurotransmitter yang dipak berupa vesikel sekretori, kemudian dibawa menuju permukaan sel untuk dilepaskan.

 

Page 10: MATERI 3 REPRODUKSI

BAGIAN-BAGIAN SEL

Lisosom (H)

Fungsi: pencernaan sel, karena mengandung enzim hidrolitik.

Lekosit menelan bakteri, selanjutnya isi lisosom dibawa dengan hati-hati menuju vakuola, lalu bakteri diunuh dan dicerna.

Pelepasan isi lisosom yang tak terkontrol akan mematikan sel (nekrosis).

Page 11: MATERI 3 REPRODUKSI

BAGIAN-BAGIAN SEL

Retikulum endoplasma

Ada 2: RE agranulosum dan RE granulosum Fungsi RE agranulosum: sintesis lipid,

steroid, detoksikasi racun yang larut dalam lipid di hati, dan pengendalian pelepasan kalsium dalam mekanisme kontraksi otot.

Fungsi RE granulosum (mengandung ribosom): mengumpulkan protein yang disintesis oleh ribosom, dan menyalurkan keluar dari sel.

Page 12: MATERI 3 REPRODUKSI

BAGIAN-BAGIAN SEL

Sentrosom

Fungsi: pembelahan sel.

Sentrosom terdiri atas dua sentriol. Pada saat pembelahan sel, sentrosom mengalami replikasi (penyalinan) menjadi dua sentriol. Masing-masing belahan akan menuju belahan sel yang berlawanan.

Page 13: MATERI 3 REPRODUKSI

BAGIAN-BAGIAN SEL

Sitoskeleton (kerangka sel)

Terdiri atas mikrotubulus dan mikrofilamen

Fungsi: motilitas sel dan mempertahankan bentuk sel.

 

Page 14: MATERI 3 REPRODUKSI

BAGIAN-BAGIAN SEL

Vakuola

Berupa kantong-kantong

Fungsi: pencernaan intrasel dan membuang produk sampah sel.

Page 15: MATERI 3 REPRODUKSI

BAGIAN-BAGIAN SEL

Peroksisom (S)

Fungsi: melindungi sel dari produk sel yang beracun yaitu H2O2 (hidrogen peroksida). Misalnya H2O2 produk lekosit untuk membunuh bakteri.

Enzim oksidatif dari peroksisom memecah H2O2

menjadi H2O dan O2.

 

Page 16: MATERI 3 REPRODUKSI

BAGIAN-BAGIAN SEL

Peroksisom (S)

Fungsi: melindungi sel dari produk sel yang beracun yaitu H2O2 (hidrogen peroksida). Misalnya H2O2 produk lekosit untuk membunuh bakteri.

Enzim oksidatif dari peroksisom memecah H2O2

menjadi H2O dan O2.

 

Page 17: MATERI 3 REPRODUKSI

Review struktur sel

Page 18: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL

Sel bertambah banyak dengan membelah diri.

Sel tubuh (sel somatis) misalnya sel otot, sel saraf, sel kulit, sel darah putih dll. Membelah dengan cara mitosis.

Sel kelamin (sel gamet) yaitu ovum dan spermatozoa membelah diri dengan cara meiosis.

Page 19: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MITOSIS

1 sel membelah menjadi 2 sel baru yang sama dengan sel semula (proses copy/penyalinan)

Dihasilkan salinan-salinan sel baru seperti induknya hingga menjadi triliunan jumlahnya

Terdiri atas 7 fase yaitu: interfase, profase, prometafase, metafase, anafase, telofase dan sitokenesis

Page 20: MATERI 3 REPRODUKSI
Page 21: MATERI 3 REPRODUKSI
Page 22: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MITOSIS

Interfase Tidak aktif, tetapi memiliki arah berlawanan Terjadi proses replikasi DNA Sentriol membelah Protein disintesis secara aktif

Page 23: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MITOSIS

Profase Nukleolus kabur dan kromatin

(gabungan hasil replikasi DNA dengan protein) terkondensasi menjadi kromosom. Tiap kromosom hasil replikasi mengandung 2 kromatid dengan informasi genetik yang sama.

Mikrotubulus sitoskeleton berubah fungsi dari mempertahankan bentuk sel menjadi membangun spindel mitotik

Page 24: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MITOSIS

Prometafase Membran inti menghilang Elongasi spindel mitotik dari sentrosom menuju

kinetokor, berkas protein pada sentromer kromosom masing-masing pasangan bergabung.

Elongasi spindel lainnya menuju kromosom, tumpang tindih di pusat sel.

Page 25: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MITOSIS

Metafase

Tegangan serat spindel membuat kromosom berada satu bidang pada pusat sel

Page 26: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MITOSIS

Anafase

Spindel memendek, kinetokor memisah, kromatid ditarik ke kutub berlawanan

Page 27: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MITOSIS

Telofase

Kromosom tiba di kutub Spindel yang telah ditarik berlawanan tak

tampak

Page 28: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MITOSIS

Sitokenesis

Spindel yang tak terikat pada kromosom hilang sampai hanya bag. overlap saja yang tampak

Mikrotubulus diorganisasikan kembali menjadi sitoskeleton baru menuju ke tahap interfase kembali

Page 29: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MEIOSIS

1 sel gamet membelah secara meiosis menjadi 4 sel baru yang memiliki set kromosom separuh dari sel induk (tidak di-copy).

Dihasilkan sel-sel baru dengan kromosom separuh dari sel semula.

Ada 2 tahap utama yaitu meiosis I dan meiosis II. Pada tiap tahap terjadi fase-fase pembelahan

seperti mitosis. Sel yang bakal membelah (spermatogonium dan

oogonium) memiliki 2 set kromosom/diploid/2N, namun memiliki 4 set DNA atau tetraploid (4N). Kromosom selanjutnya digandakan menjadi sister chromatids atau homologous dyads

Page 30: MATERI 3 REPRODUKSI
Page 31: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MEIOSIS

Profase I

Pasangan dyads membentuk tetrads, kromatid non homolog berhubungan menyilang

membentuk chiasma (crossing over)

Page 32: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MEIOSIS

Metafase I

Spindel mengikat dyad pada kinetokor Tegangan spindel membuat tetrad berada di

ekuator (pusat sel)

Page 33: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MEIOSIS

Anafase I

Chiasmata menghilang dan kromatid homolog bergerak ke kutub berlawanan

Page 34: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MEIOSIS

Telofase I

Mulai proses sitokinesis (pembelahan) menghasilkan 2 sel anak haploid (1N)

Page 35: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MEIOSIS

Profase II

Pembentukan spindel dimulai Sentrosom mulai bergerak ke kutub

berlawanan

Page 36: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MEIOSIS

Metafase II

Tegangan spindel membuat kromosom ada di bidang ekuator (pusat sel)

Page 37: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MEIOSIS

Anafase II

Kromatid memisah dan menuju kutub berlawanan

Page 38: MATERI 3 REPRODUKSI

PEMBELAHAN SEL: MEIOSIS

Telofase II

Mulai terjadi sitokinesis

Page 39: MATERI 3 REPRODUKSI

Gamet yang bersifat haploid (1N) terbentuk Membran inti terbentuk Kromosom terdispersi sebagai kromatin Meiosis menghasilkan 4 sel anak, masing

1N kromosom dan 1N DNA. Lebih lanjut, dalam fertilisasi gamet

spermatozoa dan gamet ovum bersatu membentuk zigot dengan sifat diploid (2N)

Page 40: MATERI 3 REPRODUKSI
Page 41: MATERI 3 REPRODUKSI