Materi 2 Materi-Materi Utama HAN · PDF fileatau badan hukum perdata apabila ia tidak puas...

2

Click here to load reader

Transcript of Materi 2 Materi-Materi Utama HAN · PDF fileatau badan hukum perdata apabila ia tidak puas...

Page 1: Materi 2 Materi-Materi Utama HAN · PDF fileatau badan hukum perdata apabila ia tidak puas terhadap suatu keputusan TUN. Prosedur penyelesaian sengketa ini ... Penyelesaian Sengketa

1

Materi 2

Materi-Materi Utama HAN Fungsi Pemerintahan Teori Catur Praja (Van Vollenhoven):

1. Fungsi ketataprajaan/pemerintahan (bestuur). 2. Fungsi mengatur (regeling). 3. Fungsi pengawasan (politie). 4. Fungsi mengadili (justitie/rechtspraak).

1. Fungsi ketataprajaan/pemerintahan (bestuur): - Membina, mengatur masyarakat. Contohnya dengan melakukan pemanggilan,

pengumuman, penerangan, atau sosialisasi. - Dipimpin oleh Presiden sebagai kepala pemerintahan yang tertinggi. Dalam

menjalankan fungsinya ini, Presiden dibantu oleh para Menteri dan para pejabat pemerintah lainnya yang berada di bawah Menteri.

- Beberapa langkah yang dilakukan oleh Presiden dalam menjalankan fungsi pemerintahan ini, antara lain, adalah: a. Membentuk kabinet, mengangkat para Menteri dan para pejabat setingkat Menteri

(antara lain: Kepala Kepolisian RI, Panglima TNI dan Jaksa Agung). b. Membuat program kerja untuk 5 tahun ke depan, dan membuat skala prioritas:

- Masa Orde Baru PELITA GBHN. - Sekarang RPJP dan RPJM (UU. No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional). c. Setelah program dilaksanakan, dilakukan evaluasi.

2. Fungsi mengatur (regeling):

Diwujudkan dalam bentuk tindakan pemerintah berupa: a. Mengajukan RUU kepada DPR (Pasal 5 ayat (1) UUD 1945). b. Membuat peraturan (yang bersifat umum). Contoh: Peraturan Pemerintah (Pasal 5

ayat (2) UUD 1945), Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri. c. Membuat keputusan TUN/beschikking (yang bersifat konkret, individual dan final).

Contoh: IMB, KTP dan SIM. 3. Fungsi pengawasan (politie): Bisa dalam bentuk:

a. Pengawasan yang dilakukan terhadap masyarakat. b. Pengawasan yang dilakukan terhadap pejabat pemerintahnya sendiri:

- Pengawasan internal (waskat=pengawasan melekat): pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap pejabat pemerintah yang lainnya. Contoh: Inspektorat Jenderal melakukan pengawasan di dalam Departemen, dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) mengawasi BUMN. Contoh lainnya: Pejabat eselon I mengawasi pejabat eselon II, eselon II mengawasi eselon III… (dan seterusnya).

Page 2: Materi 2 Materi-Materi Utama HAN · PDF fileatau badan hukum perdata apabila ia tidak puas terhadap suatu keputusan TUN. Prosedur penyelesaian sengketa ini ... Penyelesaian Sengketa

2

- Pengawasan eksternal: pengawasan terhadap pemerintah yang dilakukan oleh pihak lain di luar pemerintah. Contoh: pengawasan yang dilakukan oleh BPK, DPR (pengawasan legislatif/politis), Peradilan TUN, dan masyarakat (kontrol sosial), seperti melalui media massa (suara pembaca).

4. Fungsi mengadili (justitie/rechtspraak):

- Fungsi untuk mengadili atau menyelesaikan sengketa TUN (sengketa di bidang administrasi negara).

- Fungsi ini dilaksanakan oleh: a. Peradilan TUN (Peradilan Administrasi murni yudikatif), dan… b. Ada pula yang dibentuk di dalam lingkungan pemerintahan sendiri (eksekutif)

disebut dengan Peradilan Administrasi semu/Quasi Rechtspraak/Upaya Administratif (UU. No. 5 Tahun 1986 jo. UU. No. 9 Tahun 2004)1/Administratieve Beroep.

- Pengertian upaya administratif: suatu prosedur yang dapat ditempuh oleh seseorang atau badan hukum perdata apabila ia tidak puas terhadap suatu keputusan TUN. Prosedur penyelesaian sengketa ini dilaksanakan di lingkungan pemerintah sendiri (lingkungan eksekutif). Upaya administratif ini bukanlah merupakan badan peradilan tersendiri, karena yang memeriksa terhadap keputusan TUN yang disengketakan (yang bertindak sebagai “hakimnya”) dalam upaya administratif adalah pejabat pemerintah sendiri (pihak eksekutif).

- Contoh bentuk-bentuk upaya administratif: a. Mahkamah Pelayaran. b. Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK) dapat dilanjutkan ke Peradilan

TUN. c. Departemen Tenaga Kerja Pusat untuk upaya banding administratif terhadap

keberatan penolakan permohonan pendaftaran organisasi pekerja oleh Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja.

d. P4 Daerah dan P4 Pusat (tetapi, dengan diberlakukannya UU. No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, maka keberadaan lembaga ini sudah ditiadakan menjadi kewenangan Pengadilan Hubungan Industrial).

e. Majelis Pertimbangan Pajak Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (tetapi, dengan diberlakukannya UU. No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka fungsi menyelesaikan sengketa pajak ini menjadi kewenangan Pengadilan Pajak). * * *

1 Lengkapnya: Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.