Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

31
MEDIASI fakultas hukum program pasca sarjana magister hukum bisnis Dosen TATA WIJAYANTA SEMESTER GENAP

description

Bahan Kuliah Pasca Sarjana Hukum Bisnis UGM 2013

Transcript of Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

Page 1: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

MEDIASI

fakultas hukumprogram pasca sarjanamagister hukum bisnis

Dosen TATA WIJAYANTA

SEMESTER GENAP

Page 2: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

PROSES MEDIASI

Page 3: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

TERJADINYA MEDIASI

Kewajiban melakukan mediasi timbul jika pada hari persidangan pertama para pihak hadir

Syarat mediasi ditentukan oleh syarat adanya kehadiran para pihak

. Verstek?

Pada perkara verstek tidak mungkin dilakukan proses mediasi karena pihak tergugat/para penggugat tidak pernah hadir.

Page 4: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

PROSES MEDIASI

Meliputi 4 tahap:

1. Tahap Pra Mediasi

2. Pembentukan Forum

3. Pendalaman Masalah

4. Penyelesaian Akhir dan Penentuan Hasil Kesepakatan

Page 5: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

(1)

TAHAP PRA MEDIASI

Page 6: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

TAHAP PRA MEDIASI

Bab 2 Perma No. 1 Th. 2008

Tahapan pra mediasi yaitu suatu tahapan proses yang difasilitasi oleh hakim yang memeriksa perkara agar para pihak terlebih dahulu menemuh jalur mediasi

Tahap pra mediasi:

1. Syarat kehadiran para pihak

2. Informasi prosedur mediasi oleh hakim

3. Pemilihan mediator

4. Mediator terpilih dinyatakan dalam penetapan

5. Mediasi dengan itikad baik

Page 7: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

SYARAT KEHADIRAN PARA PIHAK

Para pihak:Penggugat & tergugatPara penggugat dan para tergugatPenggugat, tergugat & turut tergugat

Asas:

Proses mediasi dapat berjalan jika kedua belah pihak hadir

Page 8: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

KETIDAKHADIRAN PARA TERGUGAT

Proses mediasi dapat berjalan jika penggugat dan tergugat hadir Ketidakhadiran turut tergugat tidak menghalangi pelaksanaan

proses mediasi Perma:

subjek hukum yang menjadi pokok dalam perkara gugatan adalah penggugat dan tergugat

turut tergugat secara substansial bukan pihak yang akan dibebani hukuman berdasarkan petitum (hanya dibebani kewajiban untuk tunduk dan taat pada putusan)

Turut tergugat misalnya: BPN, Notaris/PPAT

Page 9: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

ADVOKAT DALAM PROSES MEDIASI

Dalam melakukan proses mediasi para pihak dapat diwakili oleh advokat dalam melakukan tindakan hukum

Perma:

Kuasa hukum para pihak berkewajiban mendorong para pihak sendiri berperan langsung atau aktif dalam proses mediasi,

Hal-hal tertentu perlu disampaikan sendiri/pernyataan langsung oleh para pihak

Page 10: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

PARA PENGGUGAT & PARA TERGUGAT

Penggugat dan tergugat tidak lengkap Tidak ada penjelasan dalam Perma (‘hanya dihadiri oleh penggugat

dan tergugat) Sifat mediasi untuk menyelesaikan secara tuntas Memanggil lagi pihak yang tidak hadir Jika tetap tidak hadir maka proses mediasi dapat dijalankan Mediator harus teliti (perlu memperhatikan juga kepentingan pihak

yang tidak hadir)

Page 11: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

INFORMASI PROSEDUR MEDIASI

Sanksi: putusan batal

Informasi tidak perlu rinci.

Yang Perlu diinformasikan

1. Kewajiban menurut hukum acara untuk menempuh prosedur mediasi

2. Kelebihan mediasi dalam proses litigasi

3. Hak memilih mediator (dalam atau luar pengadilan)

4. Batas waktu mediasi akat perdamaian bersifat final & binding

Page 12: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

PEMILIHAN MEDIATOR

Proses ini dilakukan setelah penyampaian informasi Hak para pihak memilih mediator (dalam maupun luar) Batas waktu 2 hari (sejak persidangan I) Kegagalan para pihak memilih mediator menjadi hak ketua

majelis untuk menentukan mediator

Pasal 11 Perma

Tahapan dalam penunjukan mediator:

1. Para pihak menentukan sendiri

2. Hakim menunjuk hakim pengadilan di luar hakim pemeriksa

3. Ketua majelis (jika tidak ada hakim mediator bersertifikat)

Page 13: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

MEDIATOR TERPILIH DINYATAKAN DENGAN PENETAPAN

Penetapan merupakan dasar hukum mediator melaksanakan fungsi dan tugasnya

Penetapan merupakan bukti bahwa telah dilakukan proses mediasi sebelum persidangan

Isi Penetapan 1. Kepala Penetapan 2. Konsideran 3. Amar 4. Penutup

Page 14: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

ISI PENETAPAN

Kepala Penetapan(judul, nomor dan irah serta identitas para pihak)

KonsideranRujukan (landasan hukum) dan pertimbangan, pelaksanaan proses mediasi dan penunjukan mediator

AmarNama mediator yang ditunjuk beserta identitasnya, lamanya waktu mediasi yang ditetapkan dan perintah kepada mediator untuk melapor kembali hasil mediasi yang dijalankan

PenutupUraian penutup dan tanda tangan majelis hakim

Page 15: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

MEDIASI DENGAN ITIKAD BAIK

Pelaksanaan mediasi harus dengan itikad baik

Itikad baik

1. Bonafides (dlm Huk Romawi)

2. Kejujuran, kepatutan (Ps 1338 ayat (3) KUHPerdata)

3. Niat, Kehendak (Perma)

Iktikad baik bukan merupakan perbuatan fisik

Page 16: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

INDIKATOR ITIKAD BAIK DALAM PROSES MEDIASI

1. Keterbukaan terhadap objek perdamaian

2. Batas-batas nilai dalam penawaran

3. Tekhnik/cara penawaran dan negosiasi

4. Asumsi pihak-pihak terhadap proses perundingan

5. Pemilihan opsi penyelesaian

6. Perilaku dalam forum

Page 17: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

(2)

PEMBENTUKAN FORUM

Page 18: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

PEMBENTUKAN FORUM

Proses mediasi akan berjalan lancar jika para pihak mau duduk bersama dalam sebuah forum untuk membicarakan langkah-langkah menuju perdamaian

Tanpa adanya forum sulit sulit suatu kesepakatan dapat dibentuk Forum meruapakan saran untuk terciptanya dialog dan komunikasi

timbal balik Kegagalan menciptakan forum akan berakhir pada kegagalan

proses mediasi

Page 19: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

PRA PEMBENTUKAN FORUM

Page 20: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

HAL PENTING DALAM PEMBENTUKAN FORUM

PRA PEMBENTUKAN FORUM

1. Proses perkenalan dan pengenalan

2. Penyampaian prosedur mediasi dan informasi penting

3. Penyampaian resume perkara

4. Pembentukan jadwal pertemuan

TUJUAN PEMBENTUKAN FORUM

1. Membuat pertemuan bersama

2. Membimbing para pihak

3. Menetapakan rule/aturan

4. Menciptakan hubungan dan kepercayaan

5. Menampung pernyataan-pernyataan para pihak

6. Melakukan hearing

7. Mengembangkan dan mengklarifikasi informasi

8. Interaksi model dan disiplin

Page 21: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

Proses Perkenalan dan Pengenalan

Proses mediasi mengedepankan pendekatan KOMUNIKASI Komunikasi adl strategi yang paling ampuh dalam mediasi Perkenalan dan pengenalan merupakan permulaan untuk

mencairkan suasana Mediator sudah dapat mengukur pada tahapan ini

Misalnya dalam dialog:

1. “Saya sebanarnya tidak keberatan untuk berdamai dengan dia, tetapi ….. Danseterusnya”

2. “Saya pokoknya sampai matipun tidak mau berdamai dengan dia”

Page 22: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

Penyampaian Prosedur Mediasi dan Informasi Penting

Perlu disampaikan mediator meski sudah disampaikan oleh hakim

Mediator lebih detail dalam menyampaikan, seperti

1. aturan main,

2. teknis-teknis yang disepakati,

3. jadwal pertemuan

4. Prosedur mediasi

5. Keuntungan penyelesaian perkara via mediasi

6. dan lain-lain

Page 23: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

Penyampaian Resume Perkara

Materi Resume Perkara

1. duduk perkara yang terjadi,

2. usulan penyelesaian sengketa di luar dari yang dituntut dalam petitum

Pasal 1 angka 10 Perma

“Resume perkara adalah dokumen yang dibuat oleh tiap pihak yang memuat duduk perkara dan atau usulan penyelesaian sengketa”

Page 24: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

Penyampaian Resume Perkara (2)

Duduk perkara

adalah uraian tentang suatu peristiwa yang menyangkut sengketa yang dihadapi (posita/fundamentum petendi) dalam surat gugatan dan uraian jawaban

Tidak perlu disusun seperti dalam gugatan atau jawaban Sekurang-kurangnya mencakup antara lain:

1. Latar belakang sengketa

2. Objek sengketa

3. Hubungan hukum

4. Bentuk pelanggaran

5. Nilai kerugian

Page 25: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

Penyampaian Resume Perkara (3)

Usulan Penyelesaian

adalah bentuk pengajuan penawaran tentang opsi-opsi tertentu di luar apa yang dituntut dalam gugatan

Dalam usulan penyelesaian sengketa penggugat harus memberikan usulan yang setidak-tidaknya lebih rendah dari nilai tuntutan dalam gugatannya

Beberapa contoh:

Dalam gugatan penggugat menuntut pembayaran G/R 100 juta dan dalam usulan penyelesain nilainya diturunkan 75 juta

A menggugat B karena wan prestasi dan menuntut agar B membayar utang pokok dan bunga. Dalam usulan penyelesaian A menawarkan kepada B agar B meminjam alat berat miliknya kepada A selama satu bulan dengan imbangannya semua utang pokok dan bunga dianggap lunas

Page 26: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

Pembentukan Jadual Pertemuan

Jadual ini penting agar proses mediasi dapat terselenggara

Jadual yang disepakati dianggap sebagai pemanggilan para pihak, misal seminggu dua kali (setiap senin dan rabu)

Tidak perlu dipanggil lagi dengan relaas jurusita

Jadual pertemuan dapat dilakukan di temapt tertentu yang disepakati

Jadual pertemuan setidaknya mencakup: 1. Hari dan tanggal pertemuan 2. Jam dan wakt pertemuan 3. Tempat pertemuan 4. Hal yang dirundingkan 5. Proses pencapaian

Page 27: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

TUJUAN PEMBENTUKAN FORUM

Page 28: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

TUJUAN PEMBENTUKAN FORUM

Gery Goodpaster

Tahapan Kegiatan dalam proses pembentukan forum

1. Membuat pertemuan bersama

2. Membimbing para pihak

3. Menetapkan rule (aturan)

4. Menciptakan hubungan dan kepercayaan

5. Menampung pernyataan-pernyataan para pihak

6. Melakukan “hearing”

7. Mengembangkan dan mengklarifikasi informasi

8. Interaksi model dan disiplin

Page 29: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

1. Membuat Pertemuan Bersama

Merupakan kegiatan paling penting Mediator dapat menggali kepentingan masing” pihak Mediator dapat meminta informasi langsung Mediator harus memposisikan para pihak sebagai partnership bukan

konfrotatif Mediator harus mempersempit ruang perdebatan dan memperluas

ruang pemahaman dan diskusi Hanya mendengarkan salah satu pihak adalah sikap yang kurang

produktif bagi pembentukan solusi Mediator harus mengolah setiap informasi yang disampaikan tidak

dalam bentu penyerangan namun harus bersifat uraian informatif

Page 30: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

2. Membimbing Para Pihak

Mediator harus berperan sebagai motivator untuk menuju perdamaian

Mediator sebagai pemacu semangat, membimbing, menuntun dan mengarahkan para pihak untuk menuju perdamaian

Mediator harus mengetahui kesulitan para pihak. Jika kesulitan tersebut berkaitan dengan komunikasi maka mediator harus tambil sebagai jurubicara

Page 31: Alternatif Penyelesaian Sengketa - Mediasi

3. Menetapkan Rule (aturan)

Rule penting untuk memperlancar proses menuju perdamaian Bagi pihak yang didampingi oleh advokat maka harus

menyampaikan pendapatnya sendiri tanpa ada campur tangan pihak advokat

Tidak boleh menyampaikan usulan yang bersifat provokatif Menetapkan rule adalah mempermudah mediator dalam melan