Matematika Diskrit

24
Matematika Diskrit

description

Aljabar Boolean. Matematika Diskrit. Pendahuluan. Komputer digital modern dirancang, dipelihara, dan operasinya dianalisis dengan memakai teknik dan simbologi dari bidang matematika yang dinamakan aljabar modern atau aljabar Boolean - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Matematika Diskrit

Page 1: Matematika Diskrit

Matematika Diskrit

Page 2: Matematika Diskrit

Pendahuluan

Komputer digital modern dirancang, dipelihara, dan operasinya dianalisis dengan memakai teknik dan simbologi dari bidang matematika yang dinamakan aljabar modern atau aljabar Boolean

pengetahuan mengenai aljabar boolean ini merupakan suatu keharusan dalam bidang komputer.

Page 3: Matematika Diskrit

KONSEP POKOK ALJABAR BOOLEAN

Variabel – variabel yang dipakai dalam persamaan aljabar boolean memiliki karakteristik

Variabel tersebut hanya dapat mengambil satu harga dari dua harga yang mungkin diambil. Kedua harga ini dapat dipresentasikan dengan simbol “ 0 ” dan “ 1 ”.

Page 4: Matematika Diskrit

Penambahan Logis

0 + 0 = 0 0 + 1 = 1 1 + 0 = 1 1 + 1 = 1

Page 5: Matematika Diskrit

Perkalian Logis

0 . 0 = 0 0 . 1 = 0 1 . 0 = 0 1 . 1 = 1

Page 6: Matematika Diskrit

Komplementasi atau Negasi 0 = 1 1 = 0

Page 7: Matematika Diskrit

HUKUM DASAR ALJABAR BOOLEAN

a. Hukum Komutatif- A + B = B + A- A . B = B . A b. Hukum Asosiatif- (A + B) + C = A + (B + C)- (A . B) . C = A . (B . C) c. Hukum Distributif- A . (B + C) = A . B + A . C- A + (B . C) = (A + B) . ( A + C )

Page 8: Matematika Diskrit

d. Hukum Identitas- A + A = A- A . A = A e. Hukum Negasi- (A) = A- A = A f. Hukum Redundan- A + A . B = A- A . (A + B) = A

Page 9: Matematika Diskrit

g. Indentitas- 0 + A = A- 1 . A = A- 1 + A = 1- 0 . A = 0- A + A . B = A + B i. Teorema De Morgan- (A + B) = A . B- (A . B) = A + B

Page 10: Matematika Diskrit

Summary

0 + X = X 1 + X = 1 X + X = X X + X = 1 0 . X = 0 1 . X = X X . X = X X . X = 0 X = X X + Y = Y + X

X . Y = Y . X X + (Y + Z) = (X + Y) +

Z X . (Y . Z) = (X . Y) Z X . (Y + Z) = XY + XZ X + XZ = X X (X + Y) = X (X + Y) ( X + Z) = X +

YZ X + XY = X + Y XY + YZ + YZ = XY + Z

Page 11: Matematika Diskrit

Contoh

Sederhanakan ungkapan serta tabel kebenarannya

di bawah ini : (X+Y) (X + Z) Hasil := X + XZ + XY + YZ= X + XY + XZ + YZ= X (1+Y) + Z (X + Y)= X+Z (X+Y)= X + XZ + YZ= X (1+Z) + YZ= X + YZ

Page 12: Matematika Diskrit

PENGANTAR GERBANG LOGIKA Arsitektur sistem komputer tersusun

atas rangkaian logika 1 (true) dan 0 (false) yang dikombinasikan dengan sejumlah gerbang logika yaitu AND, OR, NOT, NOR, XOR, NAND.

Program komputer berjalan diatas dasar struktur penalaran yang baik dari suatu solusi terhadap suatu permasalahan dengan bantuan komponen program yaitu if-then, if – then –else dan lainnya.

Page 13: Matematika Diskrit

Gerbang NOT

Page 14: Matematika Diskrit

Gerbang AND

Page 15: Matematika Diskrit

Gerbang OR

Page 16: Matematika Diskrit

Gerbang NAND

Page 17: Matematika Diskrit

Gerbang NOR

Page 18: Matematika Diskrit

Gerbang XOR

Page 19: Matematika Diskrit

Gerbang XNOR

Page 20: Matematika Diskrit
Page 21: Matematika Diskrit

Peta Karnough

Digunakan untuk menyederhanakan fungsi boolean

Dengan cara memetakan tabel kebenaran dalam kotak-kotak segi empat yang jumlahnya tergantung dari jumlah peubah (variabel) masukan

Penyederhanaan untuk setiap “1” yang bertetanggaan 2,4,8,16… menjadi suku minterm yang sederhana

Page 22: Matematika Diskrit

22

Contoh : Contoh :

Peta Karnaugh 2 Peubah

Page 23: Matematika Diskrit

Peta Karnaugh 3 Peubah Peletakan posisi suku minterm Peletakan posisi suku minterm

ABC

00 01 11 10

BC A

00 01 11 10

  0

m0 m2 m6 m4

0

m0 m1 m3 m2

  1

m1 m3 m7 m5

1

m4 m5 m7 m6

Page 24: Matematika Diskrit

Peta Karnaugh 3 Peubah

Contoh : Contoh : f = f = m (0,1,2,4,6) m (0,1,2,4,6)