Matematika Diskrit

33
Matematika Diskrit 3. MATRIKS, RELASI, DAN FUNGSI Kuliah 5 Dr.-Ing. Erwin Sitompul http://zitompul.wordpress.com

description

Matematika Diskrit. 3. MATRIKS, RELASI, DAN FUNGSI. Kuliah 5. Dr.-Ing. Erwin Sitompul. http://zitompul.wordpress.com. Pekerjaan Rumah (PR 4). Buktikan bahwa untuk sembarang himpunan A dan B berlaku : a) A  ( A  B ) = A  B b) A  ( A  B ) = A  B. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Matematika Diskrit

Page 1: Matematika Diskrit

Matematika Diskrit

3. MATRIKS, RELASI, DAN FUNGSI

Kuliah 5

Dr.-Ing. Erwin Sitompulhttp://zitompul.wordpress.com

Page 2: Matematika Diskrit

5/2Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Buktikan bahwa untuk sembarang himpunan A dan B berlaku:a) A (A B) = A Bb) A (A B) = A B

Pekerjaan Rumah (PR 4)

Page 3: Matematika Diskrit

5/3Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Solusi: a) A (A B) = (A A) (A B) Hk. Distributif

= U (A B) Hk. Komplemen = A B Hk. Identitas

Solusi Pekerjaan Rumah (PR 4)

b) A (A B) = (A A) (A B) Hk. Distributif = (A B) Hk. Komplemen

= A B Hk. Identitas

Page 4: Matematika Diskrit

5/4Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Matriks

Matriks adalah susunan elemen-elemen skalar dalam bentuk baris dan kolom.

Ukuran suatu matriks A dinyatakan dengan jumlah baris m dan jumlah kolom n, (m,n).

Matriks bujursangkar adalah matriks yang berukuran nn. Contoh matriks, yang berukuran 34, adalah:

11 12 1

21 22 2

1 2

n

n

m m mn

a a a

a a aA

a a a

2 5 0 6

8 7 5 4

3 1 1 8

A

Page 5: Matematika Diskrit

5/5Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Matriks

Matriks simetri adalah matriks dengan aij = aji untuk setiap i dan j.

Matriks zero-one (0/1) adalah matriks yang setiap elemennya hanya bernilai 0 atau 1.

2 6 6 4

6 3 7 3

6 7 0 2

4 3 2 8

A

0 1 1 0

0 1 1 1

0 0 0 0

1 0 0 1

A

Page 6: Matematika Diskrit

5/6Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Relasi

Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan bagian (improper subset) dari A B.

Notasi: R (A B) a R b adalah notasi untuk (a,b) R, yang artinya relasi R

menghubungkan a dengan b. a R b adalah notasi untuk (a,b) R, yang artinya relasi R

tidak menghubungkan a dengan b. Himpunan A adalah daerah asal (domain) dari R.

Himpunan B adalah daerah hasil (range) dari R.

Page 7: Matematika Diskrit

5/7Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Contoh:Misalkan A = { Amir, Budi, Cora } B = { Discrete Mathematics (DM), Data Structure and Algorithm (DSA), State Philosophy (SP), English III (E3) }

AB = { (Amir,DM), (Amir, DSA), (Amir,SP), (Amir,E3), (Budi,DM), (Budi, DSA), (Budi,SP), (Budi,E3), (Cora,DM), (Cora, DSA), (Cora,SP), (Cora,E3) }

Misalkan R adalah relasi yang menyatakan mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa IT pada semester Mei-Agustus, yaitu: R = { (Amir,DM), (Amir, SP), (Budi,DM), (Budi,E3),

(Cora,SP) }Dapat dilihat bahwa: R (A B) A adalah daerah asal R, B adalah daerah hasil R (Amir,DM) R atau Amir R DM (Amir,DSA) R atau Amir R DSA

Relasi

Page 8: Matematika Diskrit

5/8Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Contoh:Misalkan P = { 2,3,4 } Q = { 2,4,8,9,15 }

Jika didefinisikan relasi R dari P ke Q dengan:(p,q) R jika p habis membagi q,

maka akan diperoleh: R = { (2,2),(2,4),(2,8),(3,9),(3,15),(4,4),(4,8) }.

Relasi

Page 9: Matematika Diskrit

5/9Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Contoh:Misalkan R adalah relasi pada A = { 2,3,4,8,9 } yang didefinisikan oleh (x,y) R jika x adalah faktor prima dari y,

maka akan diperoleh: R = { (2,2),(2,4),(2,8),(3,3),(3,9) }.

Relasi

Relasi pada satu himpunan adalah suatu relasi yang khusus. Relasi pada himpunan A adalah relasi dari A A. Relasi pada himpunan A adalah himpunan bagian dari A

A.

Page 10: Matematika Diskrit

5/10Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Representasi Relasi

1. Representasi dengan Diagram Panah

Page 11: Matematika Diskrit

5/11Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Representasi Relasi

2. Representasi dengan Tabel

Page 12: Matematika Diskrit

5/12Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Representasi Relasi

3. Representasi dengan Matriks Misalkan R adalah relasi dari A = { a1,a2, …,am } dan

B = { b1,b2, …,bn }. Relasi R dapat disajikan dengan matriks M = [mij]

dimana:

1 11 12 1

2 21 22 2

1 2

n

n

m m m mn

a m m m

a m m mM

a m m m

1 2 nb b b

1, ( , )

0, ( , )i j

iji j

a b Rm

a b R

Page 13: Matematika Diskrit

5/13Erwin Sitompul Matematika Diskrit

1 0 1 0

1 0 0 1

0 0 1 0A BM

1 1 1 0 0

0 0 0 1 1

0 1 1 0 0P QM

Representasi Relasi

1 0 1 1 0

0 1 0 0 1

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

A AM

a1 = Amir, a2 = Budi, a3 = Cora, dan b1 = DM, b2 = DSA, b3 = SP, dan b4 = E3

p1 = 2, p2 = 3, p3 = 4, dan q1 = 2, q2 = 4, q3 = 8, q4 = 9, q5 = 15

a1 = 2, a2 = 3, a3 = 4, a4 = 8, a5 = 9

Page 14: Matematika Diskrit

5/14Erwin Sitompul Matematika Diskrit

4. Representasi dengan Graf (Graph) Berarah

Representasi Relasi

Relasi pada satu himpunan dapat direpresentasikan secara grafis dengan graf berarah (directed graph atau digraph).

Graf berarah tidak didefinisikan untuk merepresentasikan relasi dari suatu himpunan ke himpunan lain.

Tiap anggota himpunan dinyatakan dengan sebuah simpul (vertex), dan tiap relasi dinyatakan dengan busur (arc).

Jika (a,b) R, maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke simpul b. Simpul a disebut simpul asal (initial vertex) dan simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex).

Pasangan relasi (a,a) dinyatakan dengan busur dari simpul a ke simpul a sendiri. Busur semacam itu disebut gelang (loop).

Page 15: Matematika Diskrit

5/15Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Contoh:Misalkan R = { (a,a),(a,b),(b,a),(b,c),(b,d),(c,a),(c,d),(d,b) } adalah relasi pada himpunan { a,b,c,d },

maka R dapat direpresentasikan dengan graf berarah sbb:

Representasi Relasi

Page 16: Matematika Diskrit

5/16Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Relasi-relasi pada satu himpunan disebut juga relasi biner.

Relasi biner memiliki sifat-sifat:1.Refleksif (reflexive)2.Menghantar (transitive)3.Simetris (symmetric) dan anti simetris (antisymmetric)

Relasi Biner

Page 17: Matematika Diskrit

5/17Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Relasi Biner

1. Refleksif (Reflexive) Relasi R pada himpunan A disebut refleksif

jika (a,a) R untuk setiap a A.

Relasi R pada himpunan A tidak refleksif jika ada a A sedemikian sehingga (a,a) R.

Contoh:Misalkan A = { 1,2,3,4 }, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka: (a) Relasi R = { (1,1),(1,3),(2,1),(2,2),(3,3),(4,2),(4,3),(4,4) } bersifat refleksif karena terdapat anggota relasi yang berbentuk (a,a) untuk tiap a yang mungkin, yaitu

(1,1), (2,2), (3,3), dan (4,4).(b) Relasi R = { (1,1),(2,2),(2,3),(4,2),(4,3),(4,4) }

tidak refleksif karena (3,3) R.

Page 18: Matematika Diskrit

5/18Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Contoh:Diberikan relasi “habis membagi” untuk himpunan bilangan bulat positif. Apakah relasi ini bersifat refleksif atau tidak?

Setiap bilangan bulat positif habis dibagi dengan dirinya sendiri (a,a) R untuk setiap a A

relasi bersifat refleksif

Relasi Biner

Contoh:Diberikan relasi pada himpunan bilangan bulat positif N:

S : x + y = 4, T : 3x + y = 10Apakah relasi ini bersifat refleksif atau tidak?

S tidak refleksif, karena walaupun (2,2) adalah anggota S, ada (a,a) S untuk a N, seperti (1,1), (3,3).

T tidak refleksif karena bahkan tidak ada satu pun (a,a) T yang memenuhi relasi tersebut.

Page 19: Matematika Diskrit

5/19Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Relasi Biner Relasi yang bersifat refleksif mempunyai matriks yang

elemen diagonal utamanya semua bernilai 1, atau mii = 1, untuk i = 1, 2, …, n.

Graf berarah dari relasi yang bersifat refleksif dicirikan dengan adanya gelang pada setiap simpulnya.

1

1

1

1

Page 20: Matematika Diskrit

5/20Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Relasi Biner

2. Menghantar (Transitive) Relasi R pada himpunan A disebut menghantar

jika (a,b) R dan (b,c) R, maka (a,c) R untuk semua a, b, c A.

Page 21: Matematika Diskrit

5/21Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Contoh:Misalkan A = { 1, 2, 3, 4 }, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka: (a) R = { (2,1),(3,1),(3,2),(4,1),(4,2),(4,3) }

bersifat menghantar.

(b) R = { (1,1),(2,3),(2,4),(4,2) } tidak menghantar karena (2,4) dan (4,2) R, tetapi (2,2) R, juga (4,2) dan (2,3) R, tetapi (4,3) R.

(c) R = { (1,2), (3,4) } bersifat menghantar karena tidak ada pelanggaran untuk aturan { (a,b) R dan (b,c) R } (a,c) R.

Relasi Biner

Relasi yang hanya berisi satu elemen seperti R = { (4,5) } selalu menghantar.

Page 22: Matematika Diskrit

5/22Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Contoh:Apakah relasi “habis membagi” pada himpunan bilangan bulat positif bersifat menghantar atau tidak?

Bersifat menghantar.

Misalkan bahwa a habis membagi b dan b habis membagi c, maka pasti a habis membagi c.

{ a R b b R c } a R c

Contoh:Diberikan relasi pada himpunan bilangan bulat positif N:

S : x + y = 4, T : 3x + y = 10Apakah relasi ini bersifat menghantar atau tidak?

S tidak menghantar, karena misalkan (3,1) dan (1,3) adalah anggota S, tetapi (3,3) dan (1,1) bukan anggota S.

T = { (1,7),(2,4),(3,1) } tidak menghantar karena (3,7) R.

Relasi Biner

Page 23: Matematika Diskrit

5/23Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Relasi R pada himpunan A disebut simetris jika (a,b) R, maka (b,a) R untuk semua a,b A.

Relasi R pada himpunan A tidak simetris jika (a,b) R sedemikian sehingga (b,a) R.

Relasi R pada himpunan A sedemi-kian sehingga (a,b) R dan (b,a) R hanya jika a = b untuk a,b A disebut anti simetris.

Relasi R pada himpunan A tidak anti simetris jika ada elemen berbeda a dan b sedemikian sehingga (a,b) R dan (b,a) R.

Relasi Biner

3. Simetris (Symmetric) dan Anti Simetris (Antisymmetric)

Relasi Simetris

Relasi Anti Simetris

Page 24: Matematika Diskrit

5/24Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Contoh:Misalkan A = { 1,2,3,4 }, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka: (a) R = { (1,1),(1,2),(2,1),(2,2),(2,4),(4,2),(4,4) }

bersifat simetris,karena jika (a,b) R maka juga (b,a) R.Disini, (1,2) dan (2,1) R, begitu juga (2,4) dan (4,2) R. bersifat tidak anti simetris,karena misalnya (1,2) R dan (2,1) R padahal 1 2.

(b) R = { (1,1),(2,3),(2,4),(4,2) } bersifat tidak simetris,karena (2,3) R, tetapi (3,2) R.bersifat tidak anti simetris,karena terdapat (2,4) R dan (4,2) R padahal 2 4.

Relasi Biner

Page 25: Matematika Diskrit

5/25Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Contoh:Misalkan A = { 1,2,3,4 }, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka: (c) R = { (1,1),(2,2),(3,3) }

bersifat simetris dan anti simetris, karena (1,1) R dan 1 = 1, (2,2) R dan 2 = 2, dan (3,3) R dan 3 = 3.

(d) R = { (1,1),(1,2),(2,2),(2,3) } bersifat tidak simetris,karena (2,3) R, tetapi (3,2) R.bersifat anti simetris,karena (1,1) R dan 1 = 1 dan, (2,2) R dan 2 = 2.

Relasi Biner

Page 26: Matematika Diskrit

5/26Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Relasi Biner

Contoh:Misalkan A = { 1,2,3,4 }, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka: (e) R = { (1,1),(2,4),(3,3),(4,2) }

bersifat simetris.bersifat tidak anti simetris,karena terdapat (2,4) dan (4,2) pada R padahal 2 4.

(f) R = { (1,2),(2,3),(1,3) } bersifat tidak simetris.bersifat anti simetris,karena tidak ada elemen berbeda a dan b sedemikian sehingga (a,b) R dan (b,a) R.

Page 27: Matematika Diskrit

5/27Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Relasi R = { (1,1),(2,2),(2,3),(3,2),(4,2),(4,4)} tidak simetris dan tidak anti simetris.

R tidak simetris, karena (4,2) R tetapi (2,4) R.

R tidak anti simetris,karena (2,3) R dan (3,2) R tetapi 2 3.

Relasi Biner

Page 28: Matematika Diskrit

5/28Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Relasi Biner

Contoh:Apakah relasi “habis membagi” pada himpunan bilangan bulat positif bersifat simetris? Anti simetris?

Bersifat tidak simetris,karena jika a habis membagi b, maka b tidak habis membagi a, kecuali jika a = b. Contohnya, 2 habis membagi 4, tetapi 4 tidak habis membagi 2. Karena itu, (2,4) R tetapi (4,2) R.

Bersifat anti simetris,karena jika a habis membagi b, dan b habis membagi a, maka hanya berlaku untuk a = b. Contohnya, 3 habis membagi 3, maka (3,3) R dan 3 = 3.

Page 29: Matematika Diskrit

5/29Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Relasi Biner

Contoh:Diberikan relasi pada himpunan bilangan bulat positif N:

S : x + y = 4, T : 3x + y = 10Apakah relasi ini bersifat simetris? Anti simetris?

S bersifat simetris, karena misalkan (3,1) dan (1,3) adalah anggota S.S bersifat tidak anti simetris, karena walaupun terdapat (2,2) R, terdapat pula { (3,1),(1,3) } R padahal 3 1.

T = { (1,7),(2,4),(3,1) } tidak simetris.T = { (1,7),(2,4),(3,1) } anti simetris.

Page 30: Matematika Diskrit

5/30Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Inversi Relasi

Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B,

maka Inversi dari relasi R, dilambangkan dengan R–1, adalah relasi dari B ke A yang didefinisikan oleh:

R–1 = { (b,a) | (a,b) R }.

Page 31: Matematika Diskrit

5/31Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Contoh:Misalkan P = { 2,3,4 } Q = { 2,4,8,9,15 }.

Jika didefinisikan relasi R dari P ke Q dengan:(p,q) R jika p habis membagi q,

maka akan diperoleh: R = { (2,2),(2,4),(2,8),(3,9),(3,15),(4,4),(4,8) }.

R–1 adalah inversi dari relasi R, yaitu relasi dari Q ke P dengan:(q,p) R–1 jika q adalah kelipatan dari p.

Maka akan diperoleh: R–1 = { (2,2),(4,2),(8,2),(9,3),(15,3),(4,4),(8,4) }.

Inversi Relasi

Page 32: Matematika Diskrit

5/32Erwin Sitompul Matematika Diskrit

1 1 1 0 0

0 0 0 1 1

0 1 1 0 0P QM

Inversi RelasiJika M adalah matriks yang merepresentasikan R,

maka matriks yang merepresentasikan R–1, misalkan N, adalah transpose dari matriks M.

T

1 0 0

1 0 1

1 0 1

0 1 0

0 1 0

Q P P QN M

N = MT berarti bahwa baris-baris dari M menjadi kolom-kolom dari N

Page 33: Matematika Diskrit

5/33Erwin Sitompul Matematika Diskrit

Pekerjaan Rumah (PR5)

Untuk tiap-tiap relasi berikut pada himpunan A = { 1,2,3,4 }, tentukanlah apakah relasi tersebut refleksif, apakah menghantar, apakah simetris, dan apakah anti simetris: (a) R = { (2,2),(2,3),(2,4),(3,2),(3,3),(3,4) } (b) S = { (1,1),(1,2),(2,1),(2,2),(3,3),(4,4) } (c) T = { (1,2),(2,3),(3,4) }

No.1:

No.2: Representasikan relasi R, S, dan T dengan menggunakan matriks dan graf berarah.