Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

download Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

of 21

Transcript of Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    1/21

    MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN

    MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN

    olehRika Rovikohpada 01 September 2010 jam 11:27

    ILmu Pendidikan Kewarganegaraan

    March 27th, 2010 Related Filed Under

    Filed Under: Umum

    Menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis

    yang berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin, dan

    berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem ni!aiPancasila.Mengenai pengertian pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang

    berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan sumber sumber pengertahuan lainnya,

    pengaruh pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat , orang tua yang kesemuanya itudiproses guna melatih siswa untuk berfikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis

    dalam mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.pendidikan

    kewarganegaraan didefinisikan sebagai suatu bidang kajian yang mempunyai objek telaahkebajikan dan budaya kewarganegaraan, menggunakan disiplin ilmu pendidikan dan ilmu politik

    sebagai kerangka kerja keilmuan pokok serta disiplin ilmu lain yang relevan, yang secara

    koheren diorganisasikan dalam bentuk program kurikuler kewarganegaraan, aktivitas sosial-

    kultural kewarganegaraan, dan kajian ilmiah kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraansebagai mata pelajaran dan sebagai mata kuliah merupakan salah satu status pendidikan

    kewarganegaraan yang praksis dalam pendidikan di Indonesia sekarang ini. Sebagai mata

    pelajaran di sekolah, pendidikan kewarganegaraan dimunculkan dengan nama mata pelajaran

    Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berdasar Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang StandarIsi. Menurut ketentuan tersebut Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah mata pelajaran yang

    memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-

    hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, danberkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan untuk tingkat

    perguruan tinggi, pendidikan kewarganegaraan dimunculkan dalam mata kuliah Pendidikan

    Kewarganegaraan (PKn). Jadi baik sebagai mata pelajaran maupun mata kuliah, nomenklaturyang digunakan sama yaitu Pendidikan Kewarganegaraan disingkat PKn. Dasar penetapan

    tersebut adalah Surat Keputusan (SK) Dirjen Dikti No.43 Tahun 2006 tentang Rambu-Rambu

    Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Menurut keputusan

    tersebut salah satu mata kuliah yang sifatnya wajib menjadi bagian dari kurikulum perguruan

    tinggi adalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Mata kuliah PendidikanKewarganegaraan bertujuan membentuk mahasiswa agar menjadi ilmuwan dan profesional yang

    memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis berkeadaban, menjadi warga negarayang memiliki daya saing, berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan

    yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.

    Pembukaan UUD 1945 di Indonesia menetapkan filosofi negara. Filsafat yang dikenal sebagai

    Pancasila yang berarti lima prinsip. Mereka adalah:

    http://www.facebook.com/profile.php?id=100000937583126http://www.facebook.com/profile.php?id=100000937583126http://www.facebook.com/profile.php?id=100000937583126http://www.facebook.com/profile.php?id=100000937583126
  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    2/21

    1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab 3. Persatuan Indonesia 4.Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan 5.

    Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Prinsip-prinsip ini masih merupakan perumusan

    prinsip-prinsip kehidupan nasional. Setiap prinsip ini dirancang untuk terus bersama-sama

    bersaing agama, politik dan etnis aspirasi untuk identitas politik Indonesia baru dalam negarakesatuan. Karena luasnya pernyataan mereka, prinsip-prinsip ini telah mengalami interpretasi

    dalam mendukung agenda politik yang berlaku selama sejarah nasional Indonesia. Interpretasi

    ini, walaupun tidak pernah tanpa kontestasi, dimaksudkan untuk melestarikan kedua elemendalam perumusan kesatuan dalam keragaman. Dengan definisi, setiap pembahasan tentang

    kurikulum formal kewarganegaraan di Indonesia harus didasarkan pada prinsip-prinsip

    kewarganegaraan. Tidak peduli seberapa kuat identitas lainnya dan sosial-keagamaan aktivismepolitik identitas, misalnya-misi mereka sebagai warga negara dan makna diberikan kepada

    mereka dengan syarat mereka dimasukkan dalam definisi konstitusional warga negara.

    Sementara Pancasila memiliki aspek modern, Soekarno disajikan dalam bentuk tradisional

    masyarakat Indonesia di mana bangsa paralel yang ideal di mana masyarakat desa adalahegaliter, perekonomian ini disusun atas dasar saling membantu diri sendiri, dan pengambilan

    keputusan adalah dengan konsensus. Dalam versi Sukarno Pancasila, politik dan pembangkangansosial merupakan perilaku menyimpang. Soeharto mengubah pandangan ini, bahwa sejauh salah

    satu kritik dari versi Pancasila adalah bahwa ia berusaha menegaskan bahwa blok bangunan

    dasar Pancasila adalah ilmu kasunyatan (kebijaksanaan tertinggi) yang berasal dari praktek-praktek kebatinan.

    Demokrasi adalah sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.[1] Begitulah

    pemahaman yang paling sederhana tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir semua

    orang.[1] Berbicara mengenai demokrasi adalah memburaskan (memperbincangkan) tentang

    kekuasaan, atau lebih tepatnya pengelolaan kekuasaan secara beradab.[2] Ia adalah sistemmanajemen kekuasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai dan etika serta peradaban yang menghargai

    martabat manusia.[2] Pelaku utama demokrasi adalah kita semua, setiap orang yang selama ini

    selalu diatasnamakan namun tak pernah ikut menentukan.[3] Menjaga proses demokratisasiadalah memahami secara benar hak-hak yang kita miliki, menjaga hak-hak itu agar siapapun

    menghormatinya, melawan siapapun yang berusaha melanggar hak-hak itu.[3] Demokrasi pada

    dasarnya adalah aturan orang (people rule), dan di dalam sistem politik yang demokratis wargamempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia

    publik.[4] Sedang demokrasi adalah keputusan berdasarkan suara terbanyak.[5] Di Indonesia,

    pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-

    feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis.[6] Bagi GusDur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang,

    dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur

    hidupnya, sesuai dengan apa yang dia ingini.[7] Jadi masalah keadilan menjadi penting, dalamarti dia mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi harus dihormati haknya

    dan harus diberi peluang dan kemudahan serta pertolongan untuk mencapai itu.[7]

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    3/21

    Rakyat bebas menyampaikan aspirasinya demi kepentingan bersama

    Daftar isi

    [sembunyikan]

    1 Prinsip-Prinsip Demokrasi 2 Asas Pokok Demokrasi 3 Ciri-Ciri Pemerintahan Yang Demokrasi 4 Referensi

    Prinsip-Prinsip Demokrasi

    Setiap prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasidalam suatu konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.[8] Prinsip-prinsip demokrasi, dapat

    ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi."[9]

    Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:[9]

    1. Kedaulatan rakyat;2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;3.

    Kekuasaan mayoritas;4. Hak-hak minoritas;

    5. Jaminan hak asasi manusia;6. Pemilihan yang bebas dan jujur;7. Persamaan di depan hukum;8. Proses hukum yang wajar;9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;10.Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;11.Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

    Asas Pokok Demokrasi

    Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikatmanusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan

    sosial.[10] Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2 (dua) asas pokok demokrasi, yaitu:[10]

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    4/21

    1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakilrakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia sertajurdil; dan

    2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untukmelindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

    Pemilihan umum secara langsung mencerminkan sebuah demokrasi yang baik

    Ciri-Ciri Pemerintahan Yang Demokrasi

    Istilah demokrasi diperkenalkan kali pertama oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk

    pemerintahan, yaitu suatu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tanganbanyak orang (rakyat).[11] Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yangditerima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia.[11] Ciri-ciri suatu pemerintahandemokrasi adalah sebagai berikut.[11]

    1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baiklangsung maupun tidak langsung (perwakilan).

    2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan

    rakyat.

    Referensi

    1. ^ a b "Membela kebebasan: percakapan tentang demokrasi liberal", Pustaka Alvabet,2006, 9793064323, 9789793064321.

    2. ^ a b "Demokrasi Dan Etika Bernegara", Kanisius, 9792119450, 9789792119459.3. ^ a b R. Eep Saefulloh Fatah, "Mencintai Indonesia dengan amal: refleksi atas fase awal

    demokratisasi", Penerbit Republika, 2004, 979321029X, 9789793210292.

    4. ^ St Sularto, "Masyarakat warga dan pergulatan demokrasi: menyambut 70 tahun JakobOetama", Penerbit Buku Kompas, 2001, 9797090035, 9789797090036.

    5. ^ Zaim Saidi, "Ilusi demokrasi: kritik dan otokritik Islam : menyongsong kembalinya tatakehidupan Islam menurut amal Madinah", Penerbit Republika, 2007, 9791102074,

    9789791102070.6. ^ Slamet Muljana, "Kesadaran nasional: dari kolonialisme sampai kemerdekaan, Jilid 2",

    PT LKiS Pelangi Aksara, 2008, 9791283575, 9789791283571.

    7. ^ a b Al-Zastrouw Ng, "Gus Dur, siapa sih sampeyan?: tafsir teoritik atas tindakan danpernyataan Gus Dur", Erlangga, 1999, 9794117323, 9789794117323.

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    5/21

    8. ^ Aa Nurdiaman, "Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara",PT Grafindo Media Pratama, 979914857X, 9789799148575.

    9. ^ a b Aim Abdulkarim, "Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Warga Negara yangDemokratis", PT Grafindo Media Pratama, 9797584127, 9789797584122.

    10.^ a b "Pendidikan Kewarganegaraan", Yudhistira Ghalia Indonesia, 9797468135,9789797468132.11.^ a b c "Pendidikan Kewarganegaraan", Yudhistira Ghalia Indonesia, 9797467775,9789797467777.

    Demokrasi di Indonesia

    Bisa dikatakan bahwa Indonesia sangat berpotensi menjadi kiblat demokrasi di kawasan Asia,berkat keberhasilan mengembangkan dan melaksanakan sistem demokrasi. Menurut Ketua

    Asosiasi Konsultan Politik Asia Pasifik (APAPC), Pri Sulisto, keberhasilan Indonesia dalambidang demokrasi bisa menjadi contoh bagi negara-negara di kawasan Asia yang hingga saat inibeberapa di antaranya masih diperintah dengan tangan besi. Indonesia juga bisa menjadicontoh, bahwa pembangunan sistem demokrasi dapat berjalan seiring dengan upaya

    pembangunan ekonomi.

    Ia menilai, keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi yang tidak banyak disadari itu,

    membuat pihak luar termasuk Asosiasi Internasional Konsultan Politik (IAPC), membuka mata

    bangsa Indonesia, bahwa keberhasilan tersebut merupakan sebuah prestasi yang luar biasa.

    Prestasi tersebut juga menjadikan Indonesia sangat berpotensi mengantar datangnya suatu erabaru di Asia yang demokratis dan makmur.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang akrabdisapa SBY menerima anugerah medali demokrasi. SBY pun memaparkan panjang lebar

    perjalanan demokrasi Indonesia. Menurutnya, demokrasi Indonesia merupakan jawaban terhadap

    skeptisme perjalanan demokrasi di negeri ini. Beliau pun mencontohkan beberapa nada skeptisyang ditujukan kepada Indonesia. Pertama, demokrasi akan membawa situasi kacau dan

    perpecahan. Demokrasi di Indonesia hanyalah perubahan rezim, demokrasi akan memicu

    ekstrimisme dan radikalisme politik di Indonesia.

    Beliau pun menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan Islam dan moderitas

    dapat berjalan bersama. Dan terlepas dari goncangan hebat akibat pergantian 4 kali presiden

    selama periode 1998-2002, demokrasi Indonesia telah menciptakan stabilitas politik dan

    pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga telah berhasil menjadi sebuahnegara demokrasi terbesar di dunia dan melaksanakan pemilu yang kompleks dengan sangat

    sukses.

    Meski pada awalnya banyak yang meragukan pelaksanaan demokrasi di Indonesia, kenyataannya

    demokrasi di Indonesia saat ini telah berusia 10 tahun dan akan terus berkembang. Sebagian

    orang pernah berpendapat bahwa demokrasi tidak akan berlangsung lama di Indonesia, karena

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    6/21

    masyarakatnya belum siap. Mereka juga pernah mengatakan bahwa negara Indonesia terlalu

    besar dan memiliki persoalan yang kompleks. Keraguan tersebut bahkan menyerupaikekhawatiran yang dapat membuat Indonesia chaos yang dapat mengakibatkan perpecahan.

    Sementara itu, mantan wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang turut hadir

    menyebutkan bahwa demokrasi telah berjalan baik di Indonesia dan hal itu telah menjadikanIndonesia sebagai negara dengan populasi 4 besar dunia yang berhasil melaksanakan demokrasi.

    Hal ini juga membuat Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia yang telah

    berhasil menerapkan demokrasi. Dia juga berharap agar perkembangan ekonomi juga makinmeyakinkan sehingga demokrasi bisa disandingkan dengan kesuksesan pembangunan. Hal

    tersebut tentunya bisa terjadi bila demokrasi dapat mencegah korupsi dan penumpukan kekayaan

    hanya pada elit tertentu.

    Demokrasi, menurut Anwar Ibrahim, adalah pemberian kebebasan kepada warga negara,

    sedangkan kegagalan atau keberhasilan ekonomi menyangkut sistem yang diterapkan.

    KETERKAITAN IDENTITAS DENGAN GLOBALISASI

    Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan

    berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas. Dengan ciri-cirikhas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya.

    Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai-

    nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-agama besar di

    bumi nusantara ini dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpundalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan Pancasila dan roh

    Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya dalam kehidupan berbangsa

    dan bernegara. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas asional kita

    sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yangaktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

    dalam Pembukaan beserta UUD kita, sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik,

    moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkan didalam pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional. Perlu dikemukaikan bahwa

    nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai Identitas Nasional tadi bukanlah barang jadi yang

    sudah selesai dalam kebekuan normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka-cenderung terus menerus bersemi sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh

    masyarakat pendukungnya.

    Konsekuensi dan implikasinya adalah identitas nasional juga sesuatu yang terbuka, dinamis, dan

    dialektis untuk ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap relevan dan funsional dalam kondisiaktual yang berkembang dalam masyarakat.

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    7/21

    Krisis multidimensi yang kini sedang melanda masyarakat kita menyadarkan bahwa pelestarianbudaya sebagai upaya untuk mengembangkan Identitas Nasional kita telah ditegaskan sebagai

    komitmen konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri negara kita dalam

    Pembukaan, khususnya dalam Pasal 32 UUD 1945 beserta penjelasannya, yaitu :

    Pemerintah memajukanKebudayan Nasional Indonesia

    yang diberi penjelasan :

    Kebudayan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya rakyat Indonesiaseluruhnya. Kebudayaan lama dan asli terdapat ebagi puncak-puncak kebudayaan di daerah-

    daerah seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harusmenuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru

    dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa

    sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia .

    Kemudian dalam UUD 1945 yang diamandemen dalam satu naskah disebutkan dalam Pasal 32

    1. Negara memajukan kebudayan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia denganmenjamin kebebasan masyarakat dalam memeliharra dan mengembangkan nilai-nilai budaya.

    2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

    Dengan demikian secara konstitusional, pengembangan kebudayan untuk membina dan

    mengembangkan identitas nasional kita telah diberi dasar dan arahnya, terlepas dari apa danbagaimana kebudayaan itu dipahami yang dalam khasanah ilmiah terdapat tidak kurang dari 166

    definisi sebagaimana dinyatakan oleh Kroeber dan Klukhohn di tahun 1952

    Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    8/21

    memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga

    tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu prosessosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara

    di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan

    ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

    Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranyaaspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh

    masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik

    nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yangterdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari,

    bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang

    yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian,

    yang merupakan subsistem dari kebudayaan.

    Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia

    (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal

    dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat keberbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).

    Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan

    berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai

    sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa

    lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasikebudayaan.

    Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

    1. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.

    2. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individuterhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    9/21

    3. Berkembangnya turisme dan pariwisata.

    4. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.

    5. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.

    6. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.

    Munculnya arus globalisme yang dalam hal ini bagi sebuah Negara yang sedang berkembang

    akan mengancam eksistensinya sebagai sebuah bangsa. Sebagai bangsa yang masih dalam tahapberkembang kita memang tidak suka dengan globalisasi tetapi kita tidak bisa menghindarinya.

    Globalisasi harus kita jalani ibarat kita menaklukan seekor kuda liar kita yang berhasil

    menunggangi kuda tersebut atau kuda tersebut yang malah menunggangi kita. Mampu tidaknyakita menjawab tantangan globalisasi adalah bagaimana kita bisa memahami dan malaksanakan

    Pancasila dalam setiap kita berpikir dan bertindak.

    Persolan utama Indonesia dalam mengarungi lautan Global ini adalah masih banyaknya

    kemiskinan, kebodohan dan kesenjangan sosial yang masih lebar. Dari beberapa persoalan diatas

    apabila kita mampu memaknai kembali Pancasila dan kemudian dimulai dari diri kita masing-masing untuk bisa menjalankan dalam kehidupan sehari-hari, maka globalisasi akan dapat kita

    arungi dan keutuhan NKRI masih bisa terjaga.

    REVITALISASI PANCASILA SEBAGAI PEMBERDAYAAN IDENTITAS NASIONAL

    Suatu bangsa harus memiliki identitas nasional dalam pergaulan internasional. Tanpa nationalidentity, maka bangsa tersebut akan terombang-ambing mengikuti ke mana angin membawa.

    Dalam ulang tahunnya yang ke-62, bangsa Indonesia dihadapkan pada pentingnya

    menghidupkan kembali identitas nasional secara nyata dan operatif.Identitas nasional kita terdiridari empat elemen yang biasa disebut sebagai konsensus nasional. Konsensus dimaksud adalah

    Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan

    Bhinneka Tunggal Ika.

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    10/21

    revitalisasi Pancasila harus dikembalikan pada eksistensi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan

    negara. Karena ideologi adalah belief system, pedoman hidup dan rumusan cita-cita atau nilai-

    nilai (Sergent, 1981), Pancasila tidak perlu direduksi menjadi slogan sehingga seolah tampaknyata dan personalistik. Slogan seperti "Membela Pancasila Sampai Mati" atau "Dengan

    Pancasila Kita Tegakkan Keadilan" menjadikan Pancasila seolah dikepung ancaman dramatis

    atau lebih buruk lagi, hanya dianggap sebatas instrumen tujuan. Akibatnya, kekecewaan bisamudah mencuat jika slogan-slogan itu tidak menjadi pantulan realitas kehidupan masyarakat.

    Karena itu, Pancasila harus dilihat sebagai ideologi, sebagai cita-cita. Maka secara otomatis akan

    tertanam pengertian di alam bawah sadar rakyat, pencapaian cita- cita, seperti kehidupan rakyat

    yang adil dan makmur, misalnya, harus dilakukan bertahap. Dengan demikian, kita lebih leluasa

    untuk merencanakan aneka tindakan guna mencapai cita-cita itu.

    Selain perlunya penegasan bahwa Pancasila adalah cita-cita, hal penting lain yang dilakukan

    untuk merevitalisasi Pancasila dalam tataran ide adalah mencari maskot. Meski dalam hal ini adapandangan berbeda karena dengan memeras Pancasila berarti menggali kubur Pancasila itu

    sendiri, namun dari sisi strategi kebudayaan adalah tidak salah jika kita mengikuti alur pikir

    Soekarno, jika perlu Pancasila diperas menjadi ekasila, Gotong Royong. Mungkin inilah maskot

    yang harus dijadikan dasar strategi kebudayaan guna penerapan Pancasila. Pendeknya, ketikaorang enggan menyebut dan membicarakan Pancasila, Gotong Royong dapat dijadikan maskot

    dalam rangka revitalisasi Pancasila.

    KETERKAITAN IDENTITAS NASIONAL DENGAN INTEGRASI

    NASIONAL INDONESIA

    Berbagai peristiwa sejarah di negeri ini telah menunjukkan bahwa hanya persatuan dankesatuanlah yang membawa negeri Indonesia ini menjadi negeri yang besar. Besarnya kerajaan

    Sriwijaya dan Majapahit tidaklah mengalami proses kejayaan yang cukup lama, karena pada

    waktu itu persatuan cenderung dipaksakan melalui ekspansi perang dengan menundukkanNegara- Negara tetangga. Sangat berbeda dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus

    1945 yang sebelum proklamasi tersebut telah didasari keinginan kuat dari seluruh elemen bangsa

    Indonesia untuk bersatu dengan mewujudkan satu cita-cita yaitu bertanah air satu tanah air

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    11/21

    Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia dan menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa

    persatuan (Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928)

    Dilihat dari banyak ragamnya suku, bangsa, ras, bahasa dan corak budaya yang ada membuatbangsa ini menjadi rentan pergesekan, oleh karena itu para pendiri Indonesia telah menciptakan

    Pancasila sebagai dasar bernegara.

    Dilihat dari bentuknya Pancasila merupakan pengalaman sejarah masa lalu untuk menuju sebuahcita-cita yang luhur. Pancasila dilambangkan seekor burung Garuda yang mana burung tersebut

    dalam kisah pewayangan melambangkan anak yang berjuang mencari air suci untuk ibunya,

    sedangkan pita bertuliskan Bhineka Tunggal Ika berartikan berbeda tetapi tetap satu. Kemudian

    tergantung di dada burung tersebut sebuah perisai yang mana biasanya perisai adalah alat untuk

    menahan serangan perang pada jaman dulu, jadi kalau diartikan untuk menjaga integritas bangsaIndonesia baik itu ancaman dari dalam maupun dari luar yaitu dengan menggunakan perisai yang

    didalam nya terkandung lima sila.

    Dalam pidato bahasa Inggris di Washington Sukarno telah mendapatkan apresiasi yang luar biasa

    dari bangsa Amerika yang mana Sukarno pada waktu itu mengenalkan ideologi Indonesia yaitu

    Pancasila. Panca berarti Lima dan sila berarti landasan atau dasar yang mana dasar pertama

    Negara Indonesia ini dalah berdasar Ketuhanan, kedua berdasar Kemanusiaan, ketiga persatuan ,dan keempat adalah demokrasi, serta kelima adalah keadilan social.

    Seringkali bangsa kita ini mengalami disintegrasi dan kemudian bersatu kembali konon kata

    beberapa tokoh adalah berkat kesaktian Pancasila. Sampai pemerintah juga menetapkan hari

    kesaktian pancasila tanggal 1 Oktober. Hal ini menunjukan bahwa sebenarnya Pancasila hinggasaat ini masih kuat relevansinya bagi sebuah ideology Negara seperti Indonesia ini.

    Untuk itu dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas asional kita sebagai

    bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang

    aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnyadalam Pembukaan beserta UUD kita, sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik,

    moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkan di

    dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional.

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    12/21

    Implementasi Pancasila dalam Sejarah.

    May 26, 2009hidayat07

    Setelah bangsa Indonesia berhasil merebut kedaulatan dan berhasil mendirikan negara merdeka,perjuangan belum selesai. Perjuangan malah bisa dikatakan baru mulai, yaitu upaya menciptakan

    masyarakat yang sejahtera lahir batin, sebagaimana diamanatkan oleh Pembukaan UUD 1945.

    Para pendiri Negara (the founding father) telah sepakat bahwa kemerdekaan bangsa akan diisinilai-nilai yang telah ada dalam budaya bangsa, kemudian disebut nilai-nilai Pancasila.

    Pancasila mulai dibicarakan sebagai dasar negara mulai tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPPKoleh Ir. Soekarno dan pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila resmi dan sah menurut hukum

    menjadi dasar negara Republik Indonesia. Kemudian mulai Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan

    Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 berhubungan dengan Ketetapan No. I/MPR/1988 No.

    I/MPR/1993, Pancasila tetap menjadi dasar falsafah Negara Indonesia hingga sekarang.

    Akibat hukum dari disahkannya Pancasila sebagai dasar negara, maka seluruh kehidupan

    bernegara dan bermasyarakat haruslah didasari oleh Pancasila. Landasan hukum Pancasilasebagai dasar negara memberi akibat hukum dan filosofis; yaitu kehidupan negara dari bangsa

    ini haruslah berpedoman kepada Pancasila. Bagaimana sebetulnya implementasi Pancasila dalam

    sejarah Indonesia selama ini dan pentingnya upaya untuk mengimplementasikan nilai-nilaiPancasila yang setelah reformasi mulai ditinggalkan demi tegaknya persatuan dan kesatuan

    NKRI.

    Penetapan Pancasila sebagai dasar negara dapat dikatakan mulai pada masa orde lama, tanggal18 Agustus 1945 sehari setelah Indonesia baru memproklamirkan diri kemerdekaannya. Apalagi

    Soekarno akhirnya menjadi presiden yang pertama Republik Indonesia.

    Walaupun baru ditetapkan pada tahun 1945, sesungguhnya nilai-nilai yang terkandung di dalamPancasila disarikan dan digali dari nilai-nilai budaya yang telah ada dalam kehidupan masyarakat

    Indonesia. Pencetus dan penggali Pancasila yang pertama adalah Soekarno sendiri. Sebagai

    tokoh nasional yang paling berpengaruh pada saat itu, memilih sila-sila yang berjumlah 5 (lima)yang kemudian dinamakan Pancasila dengan pertimbangan utama demi persatuan dan kesatuan

    bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

    Pancasila yang merupakan dasar dan ideologi negara dan bangsa wajib diimplementasikan dalam

    seluruh aspek kehidupan bernegara. Dalam mewujudkan Pancasila melalui kebijakan ternyata

    tidaklah mulus, karena sangat dipengaruhi oleh pimpinan yang menguasai negara, sehingga

    pengisian kemerdekaan dengan nilai-nilai Pancasila menampilkan bentuk dan diri tertentu.

    a. Masa Orde Lama.

    Pada masa Orde lama, Pancasila dipahami berdasarkan paradigma yang berkembang pada situasi

    dunia yang diliputi oleh tajamnya konflik ideologi. Pada saat itu kondisi politik dan keamanan

    dalam negeri diliputi oleh kekacauan dan kondisi sosial-budaya berada dalam suasana

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    13/21

    transisional dari masyarakat terjajah (inlander) menjadi masyarakat merdeka. Masa orde lama

    adalah masa pencarian bentuk implementasi Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan.Pancasila diimplementasikan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde lama. Terdapat 3

    periode implementasi Pancasila yang berbeda, yaitu periode 1945-1950, periode 1950-1959, dan

    periode 1959-1966.

    Pada periode 1945-1950, implementasi Pancasila bukan saja menjadi masalah, tetapi lebih dari

    itu ada upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan faham komunis

    oleh PKI melalui pemberontakan di Madiun tahun 1948 dan oleh DI/TII yang akan mendirikannegara dengan dasar islam. Pada periode ini, nilai persatuan dan kesatuan masih tinggi ketika

    menghadapi Belanda yang masih ingin mempertahankan penjajahannya di bumi Indonesia.

    Namun setelah penjajah dapat diusir, persatuan mulai mendapat tantangan. Dalam kehidupanpolitik, sila keempat yang mengutamakan musyawarah dan mufakat tidak dapat dilaksanakan,

    sebab demokrasi yang diterapkan adalah demokrasi parlementer, dimana presiden hanya

    berfungsi sebagai kepala negara, sedang kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri.

    Sistem ini menyebabkan tidak adanya stabilitas pemerintahan. Kesimpulannya walaupun

    konstitusi yang digunakan adalah Pancasila dan UUD 1945 yang presidensiil, namun dalampraktek kenegaraan system presidensiil tak dapat diwujudkan.

    Pada periode 1950-1959, walaupun dasar negara tetap Pancasila, tetapi rumusan sila keempat

    bukan berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak (voting). Sistem

    pemerintahannya yang liberal sehingga lebih menekankan hak-hak individual. Pada periode inipersatuan dan kesatuan mendapat tantangan yang berat dengan munculnya pemberontakan RMS,

    PRRI, dan Permesta yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Dalam bidang politik, demokrasi

    berjalan lebih baik dengan terlaksananya pemilu 1955 yang dianggap paling demokratis. Tetapi

    anggota Konstituante hasil pemilu tidak dapat menyusun UUD seperti yang diharapkan. Hal inimenimbulkan krisis politik, ekonomi, dan keamanan, yang menyebabkan pemerintah

    mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 untuk membubarkan Konstituante, UUD 1950 tidak berlaku,

    dan kembali kepada UUD 1945. Kesimpulan yang ditarik dari penerapan Pancasila selama

    periode ini adalah Pancasila diarahkan sebagai ideology liberal yang ternyata tidak menjaminstabilitas pemerintahan.

    Pada periode 1956-1965, dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin. Demokrasi bukan beradapada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai Pancasila tetapi berada pada

    kekuasaan pribadi presiden Soekarno. Terjadilah berbagai penyimpangan penafsiran terhadap

    Pancasila dalam konstitusi. Akibatnya Soekarno menjadi otoriter, diangkat menjadi presidenseumur hidup, politik konfrontasi, menggabungkan Nasionalis, Agama, dan Komunis, yang

    ternyata tidak cocok bagi NKRI. Terbukti adanya kemerosotan moral di sebagian masyarakat

    yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai Pancasila, dan berusaha untuk menggantikan

    Pancasila dengan ideologi lain. Dalam mengimplentasikan Pancasila, Bung Karno melakukanpemahaman Pancasila dengan paradigma yang disebut USDEK. Untuk memberi arah perjalanan

    bangsa, beliau menekankan pentingnya memegang teguh UUD 45, sosialisme ala Indonesia,

    demokrasi terpimpin, ekonomi terpimpin dan kepribadian nasional. Hasilnya terjadi kudeta PKIdan kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Walaupun posisi Indonesia tetap dihormati di dunia

    internasional dan integritas wilayah serta semangat kebangsaan dapat ditegakkan. Kesimpulan

    yang ditarik adalah Pancasila telah diarahkan sebagai ideology otoriter, konfrotatif dan tidak

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    14/21

    member ruang pada demokrasi bagi rakyat.

    b. Masa Orde Baru.

    Orde baru berkehendak ingin melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan

    konsekuen sebagai kritik terhadap orde lama yang telah menyimpang dari Pancasila. Situasiinternasional kala itu masih diliputi konflik perang dingin. Situasi politik dan keamanan dalam

    negeri kacau dan ekonomi hampir bangkrut. Indonesia dihadapkan pada pilihan yang sulit,

    memberikan sandang dan pangan kepada rakyat atau mengedepankan kepentingan strategi danpolitik di arena internasional seperti yang dilakukan oleh Soekarno.

    Dilihat dari konteks zaman, upaya Soeharto tentang Pancasila, diliputi oleh paradigma yangesensinya adalah bagaimana menegakkan stabilitas guna mendukung rehabilitasi dan

    pembangunan ekonomi. Istilah terkenal pada saat itu adalah stabilitas politik yang dinamis

    diikuti dengan trilogi pembangunan. Perincian pemahaman Pancasila itu sebagaimana yang kita

    lihat dalam konsep P4 dengan esensi selaras, serasi dan seimbang. Soeharto melakukan ijtihad

    politik dengan melakukan pemahaman Pancasila melalui apa yang disebut dengan P4 (PedomanPenghayatan dan Pengamalan Pancasila) atau Ekaprasetia Pancakarsa. Itu tentu saja didasarkan

    pada pengalaman era sebelumnya dan situasi baru yang dihadapi bangsa.

    Pada awalnya memang memberi angin segar dalam pengamalan Pancasila, namun beberapa

    tahun kemudian kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan ternyata tidak sesuai dengan jiwaPancasila. Walaupun terjadi peningkatan kesejahteraan rakyat dan penghormatan dari dunia

    internasional, Tapi kondisi politik dan keamanan dalam negeri tetap rentan, karena pemerintahan

    sentralistik dan otoritarian. Pancasila ditafsirkan sesuai kepentingan kekuasaan pemerintah dan

    tertutup bagi tafsiran lain. Demokratisasi akhirnya tidak berjalan, dan pelanggaran HAM terjadidimana-mana yang dilakukan oleh aparat pemerintah atau negara. Pancasila seringkali digunakan

    sebagai legimitator tindakan yang menyimpang. Ia dikeramatkan sebagai alasan untuk stabilitas

    nasional daripada sebagai ideologi yang memberikan ruang kebebasan untuk berkreasi.

    Kesimpulan, Pancasila selama Orde Baru diarahkan menjadi ideology yang hanyamenguntungkan satu golongan, yaitu loyalitas tunggal pada pemerintah dan demi persatuan dan

    kesatuan hak-hak demokrasi dikekang.

    c. Masa Orde Reformasi

    Seperti juga Orde Baru yang muncul dari koreksi terhadap Orde Lama, kini Orde Reformasi, jikaboleh dikatakan demikian, merupakan orde yang juga berupaya mengoreksi penyelewengan yang

    dilakukan oleh Orde Baru. Hak-hak rakyat mulai dikembangkan dalam tataran elit maupun

    dalam tataran rakyat bawah. Rakyat bebas untuk berserikat dan berkumpul dengan mendirikan

    partai politik, LSM, dan lain-lain. Penegakan hukum sudah mulai lebih baik daripada masa Orba.Namun, sangat disayangkan para elit politik yang mengendalikan pemerintahan dan kebijakan

    kurang konsisten dalam penegakan hukum. Dalam bidang sosial budaya, disatu sisi kebebasan

    berbicara, bersikap, dan bertindak amat memacu kreativitas masyarakat. Namun, di sisi lainjustru menimbulkan semangat primordialisme. Benturan antar suku, antar umat beragama, antar

    kelompok, dan antar daerah terjadi dimana-mana. Kriminalitas meningkat dan pengerahan masa

    menjadi cara untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang berpotensi tindakan kekerasan.

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    15/21

    Kondisi nyata saat ini yang dihadapi adalah munculnya ego kedaerahan dan primordialismesempit, munculnya indikasi tersebut sebagai salah satu gambaran menurunnya pemahaman

    tentang Pancasila sebagai suatu ideologi, dasar filsafati negara, azas, paham negara. Padahal

    seperti diketahui Pancasila sebagai sistem yang terdiri dari lima sila (sikap/ prinsip/pandangan

    hidup) dan merupakan suatu keutuhan yang saling menjiwai dan dijiwai itu digali darikepribadian bangsa Indonesia yang majemuk bermacam etnis/suku bangsa, agama dan budaya

    yang bersumpah menjadi satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa persatuan, sesuai dengan

    sesanti Bhineka Tunggal Ika.

    Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama warga bangsa saat ini adalah yang

    ditandai dengan adanya konflik dibeberapa daerah, baik konflik horizontal maupun konflikvertikal, seperti halnya yang masih terjadi di Papua,Maluku. Berbagai konflik yang terjadi dan

    telah banyak menelan korban jiwa antar sesama warga bangsa dalam kehidupan masyarakat,

    seolah-olah wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang lebih

    mengutamakan kerukunan telah hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia.

    Orde Reformasi yang baru berjalan beberapa tahun telah memiliki empat Presiden. Pergantian

    presiden sebelum waktunya karena berbagai masalah. Pada era Habibie, Abdurrahman Wahid,dan Megawati Soekarno Putri, Pancasila secara formal tetap dianggap sebagai dasar dan ideologi

    negara, tapi hanya sebatas pada retorika pernyataan politik. Ditambah lagi arus globalisasi dan

    arus demokratisasi sedemikian kerasnya, sehingga aktivis-aktivis prodemokrasi tidak tertarikmerespons ajakan dari siapapun yang berusaha mengutamakan pentingnya Pancasila sebagai

    ideologi dan dasar negara.

    Ideologi negara yang seharusnya menjadi acuan dan landasan seluruh elemen bangsa Indonesiakhususnya para negarawan dan para politisi serta pelaku ekonomi dalam berpartisipasi

    membangun negara, justru menjadi kabur dan terpinggirkan. Hasilnya NKRI mendapat tantangan

    yang berat. Timor-Timur yang telah lama bergabung dalam NKRI melalui perjuangan dan

    pengorbanan lepas dengan sekejap pada masa reformasi tersebut. Daerah-daerah lain jugamengancam akan berdiri sendiri bila tuntutannya tidak dipenuhi oleh pemerintah pusat. Tidak

    segan-segan, sebagian masyarakat menerima aliran dana asing dan rela mengorbankan

    kepentingan bangsanya sebagai imbalan dolar.

    Dalam bahasa intelijen kita mengalami apa yang dikenal dengan subversi asing, yakni kita

    saling menghancurkan negara sendiri karena campur tangan secara halus pihak asing. Di dalampendidikan formal, Pancasila tidak lagi diajarkan sebagai pelajaran wajib sehingga nilai-nilai

    Pancasila pada masyarakat melemah.

    KONSTITUSI DAN TATA PERUNDANG - UNDANGAN DALAM

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    16/21

    KEHIDUPAN KENEGARAAN

    I. PENDAHULUAN

    Konstitusi merupakan seperangkat aturan main dalam kehidupan bernegara yang mengatur hakdan kewajiban warga negara dan negara. Konstitusi biasa disebut dengan Undang-Undang Dasar

    (UUD). Keberadaan konstitusi di suatu negara diharapkan dapat melahirkan sebuah negara yang

    demokratis. Namun hal itu tidak akan terwujud apabila terjadi penyelewengan atas konstitusioleh penguasa yang otoriter.

    Pada pembahasan ini akan diuraikan tentang unsur-unsur dalam konstitusi

    meliputi: 1. Pengertian konstitusi 2. Tujuan, fungsi dan ruang lingkup konstitusi 3. Klasifikasi

    konstitusi 4. Sejarah perkembangan konstitusi 5. Sejarah kelahiran dan perkembangan konstitusi

    di Indonesia 6. Perubahan konstitusi di Indonesia 7. Lembaga kenegaraan pasca amandemen

    UUD 45 8. Tata urutan perundang-undangan Indonesia

    II. PEMBAHASAN

    1. Pengertian Konstitusi

    Konstitusi berasal dari bahasa PerancisConstituer yang berarti membentuk. Maksud dari istilahtersebut adalah pembentukan, penyusunan atau pernyataan akan suatu negara. Dalam bahasa

    Latin, konstitusi merupakan gabungan dua kataCum e berarti bersama dengan . dan

    Statuere berarti: membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan

    menetapkan sesuatu. Sedangkan Undang-Undang Dasar merupakan terjemahan dari istilah

    Belanda Grondwet. Grond berarti tanah atau dasar, dan Wet berarti Undang-Undang.

    Menurut istilah, konstitusi adalah keseluruhan dari peraturan- peraturan baik yang tertulis

    maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cart-cara bagaimana suatu pemerintahandiselenggarakan dalam suatu masyarakat.

    Menurut F. Lasele konstitusi dibagi menjadi 2 pengertian, yakni:

    1. Sosiologis dan politis. Secara sosiologis dan politis, konstitusi adalah sintesa faktor-faktor

    kekuatan yang nyata dalam masyarakat.

    2. Yuridis. Secara yuridis konstitusi adalah suatu naskah yang memuat

    semua bangunan negara dan sendi-sendi pemerintahan.

    2. Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup Konstitusi

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    17/21

    Secara garis besar, tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan sewenang-wenang pemerintah,

    menjamin hak-hak rakyat yang diperintah dan menetapkan pelaksanaan kekuasaan yangberdaulat. Sedangkan fungsi konstitusi adalah sebagai dokumen nasional dan alat untuk

    membentuk sistem politik dan sistem hukum negara.

    Menurut A. A. H. Struycken ruang lingkup konstitusi meliputi: a. Hasil perjuangan politikbangsa di waktu yang lampau b. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa

    c. Pandangan tokoh bangsa yang hendak diwajibkan, baik waktu

    sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

    d. Suatu keinginan dengan perkembangan kehidupan ketatanegaraan

    bangsa hendak dipimpin.

    3. Klasifikasi Konstitusi

    K. C. Weare mengklasifikasikan konstitusi menjadi 5, yaitu:

    a. Konstitusi tertulis dan tidak tertulis

    Konstitusi tertulis adalah konstitusi dalam bentuk dokumen yang memiliki kesakralan khususdalam proses perumusannya. Sedangkan konstitusi tidak tertulis adalah konstitusi yang lebih

    berkembang atas dasar adat- istiadat dari pada hukum tertulis.

    b. Konstitusi fleksibel dan konstitusi kaku

    Konstitusi yang dapat diubah atau diamandemen tanpa adanya prosedur khusus disebut dengan

    konstitusi fleksibel. Sebaliknya, konstitusi yang mempersyaratkan prosedur khusus untukperubahan atau amandemennya adalah konstitusi kaku.

    c. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi tidak derajat tinggi

    Konstitusi derajat tinggi ialah konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam negara.

    Sedangkan konstitusi tidak derajat tinggi ialah konstitusi yang tidak mempunyai kedudukan sertaderajat seperti konstitusi derajat tinggi.

    d. Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan

    Bentuk ini berkaitan dengan bentuk negara; jika negara itu serikat, maka akan didapatkan sistem

    pembagian kekuasaan antara pemerintah negara serikat dengan pemerintah negara bagian

    e. Konstitusi sistem pemerintahan presidensial dan konstitusi sistem

    pemerintahan parlementer

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    18/21

    Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial : - Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewanpemilih - Presiden bukan pemegang kekuasaan legislatif

    - Presiden tidak dapat membubarkan pemegang kekuasaan legislatif

    dan tidak dapat memerintahkan diadakan pemilihan.

    Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial

    - Kabinet yang dipilih PM dibentuk atau berdasarkan ketentuan yang

    menguasai parlemen

    - Para anggota kabinet sebagian atau seluruhnya adalah anggota

    parlemen

    - Kepala negara dengan saran PM dapat membubarkan parlemen dan

    memerintahkan diadakannya pemilu

    4. Sejarah Perkembangan Konstitusi

    Konstitusi telah lama dikenal sejak jaman bangsa Yunani. Pada masa itu pemahaman tentang

    konstitusi hanyalah merupakan suatu kumpulan dari peraturan serta adat kebiasaan semata-mata.Sejalan dengan perjalanan itu, pada masa kekaisaran Roma konstitusi berubah makna, yakni;

    suatu kumpulan ketentuan serta peraturan yang dibuat oleh para kaisar, pernyataan dan pendapat

    ahli hukum, negarawan, serta adat kebiasaan setempat selain undang-undang.

    Selanjutnya pada abad VII lahirlah piagam Madinah atau konstitusi Madinah yang merupakan

    satu bentuk konstitusi pertama di dunia yang telah memuat materi sebagaimana layaknya

    konstitusi modern dan telah mendahului konstitusi-konstitusi lainnya di dalam meletakkan dasarpengakuan terhadap hak asasi manusia.

    Pada tahun 1789 meletus revolusi di Perancis, ditandai oleh ketegangan-ketegangan dimasyarakat dan terganggunya stabilitas keamanan negara. Maka pada tanggal 14 September

    1791 tercatat diterimanya konstitusi Eropa pertama oleh Louis XVI. Sejak peristiwa inilah,

    sebagian besar negara-negara di dunia sama-sama mendasarkan prinsip ketatanegaraannya pada

    sandaran konstitusi.

    Dan akhirnya, muncullah konstitusi dalam bentuk tertulis yang dipelopori oleh Amerika. Namun,

    konstitusi pada waktu itu belum menjadi hukum dasar yang penting. Konstitusi sebagai UUD,

    atau Konstitusi Modern baru muncul bersamaan dengan perkembangan sistem demokrasi

    perwakilan.

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    19/21

    5. Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Konstitusi di Indonesia

    Undang-Undang Dasar atau konstitusi negara republik Indonesia disahkan dan ditetapkan oleh

    panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 agustus 1945 diketuai oleh Ir.

    Soekarno. Dalam perjalanan sejarah, konstitusi Indonesia telah beberapa kali mengalami

    pergantian baik nama maupun substansi materi yang dikandungnya. Berikut perjalanansejarahnya ;

    1. Undang-Undang Dasar 1945 yang masa berlakunya sejak 18 Agustus

    194527 Desember 1949.

    2. Konstitusi RIS dengan masa berlakunya sejak 27 Desember 1949 17

    Agustus 1950.

    3. Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) Republik Indonesia 1950

    yang masa berlakunya sejak 17 Agustus 19505 Juli 1959

    4. Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan pemberlakuan kembali konstitusi pertama

    Indonesia dengan masa berlakunya sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959sekarang.

    6. Perubahan Konstitusi di Indonesia

    Berdasarkan pasal 37 UUD 1945, tata cara perubahan Undang-

    Undang di Indonesia adalah :

    1. Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR apabila diajukan oleh

    sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR.

    2. Setiap usul perubahan pasal-[asal UUD diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas

    bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.

    3. Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR dihadiri oleh sekurang-

    kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR.

    4. Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya

    lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota MPR.

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    20/21

    7. Lembaga Kenegaraan Pasca Amandemen UUD 45

    Reformasi ketatanegaraan di Indonesia terkait dengan lembaga kenegaraan sebagai hasil dari

    proses amandemen UUD 1945 dikelompokkan dalam kelembagaan legislatif, eksekutif dan

    yudikatif sebagaimana dijelaskan di bawah ini :

    1. Lembaga Legislatif

    Dalam ketatanegaraan Indonesia, legislatif terdiri dari tiga lembaga, yakni DPR, DPD dan MPR.DPR adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan republik Indonesia yang merupakan

    lembaga perwakilan rakyat dan memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang. Diantara

    tugas DPR adalah membentuk Undang-Undang yang dibahas oleh presiden untuk mendapatpersetujuan bersama, membahas dan memberikan persetujuan Peraturan Pemerintah Pengganti

    Undang- Undang dan lain sebagainya.

    Sedangkan DPD merupakan lembaga baru dalam sistem ketatanegaraan

    Indonesia yang merupakan wakil-wakil daerah propinsi.

    2. Lembaga Eksekutif

    Lembaga eksekutif di Indonesia dilakukan oleh presiden yang dibantu oleh wakil presiden dalammenjalankan kewajiban negara. Dalam hal ini, presiden sebagai simbol resmi negara dan juga

    sebagai kepala pemerintahan, yang di dalamnya presiden dibantu oleh menteri- menteri dalam

    kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan sehari-

    hari.

    3. Lembaga Yudikatif

    Cabang kekuasaan yudikatif berpuncak pada kekuasaan kehakiman

    yang terdiri dari Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.

    8. Tata Urutan (Hierarki) Perundang-Undangan Indonesia

    Hierarki peraturan perundang-undangan berdasarkan Ketetapan

    MPR No. III Tahun 2000 adalah sebagai berikut : 1. UUD 1945 2. Ketetapan MPR 3. Undang-

    Undang 4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 5. Peraturan Pemerintah 6.

    Keputusan Presiden 7. Perda (Peraturan Daerah)

    Kemudian hierarki perundang-undangan tersebut diganti dengan

    hierarki perundang-undangan baru yang diatur dalam Pasal 7, yaitu : 1. UUD 1945 2. Undang-

    Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 3. Peraturan Pemerintah 4. Peraturan

    Presiden 5. Perda, meliputi: Perda Provinsi, Perda Kabupaten/Kota, Peraturan Desa

  • 8/4/2019 Matakuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

    21/21