Mata Merah Dengan Penglihatan Normal Dan Tidak Kotor

download Mata Merah Dengan Penglihatan Normal Dan Tidak Kotor

of 3

Transcript of Mata Merah Dengan Penglihatan Normal Dan Tidak Kotor

Mata Merah Dengan Penglihatan Normal dan Tidak Kotor.Pterigium. Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degenerative dan invasive. Pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke daerah kornea. Pterigium berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau di daerah kornea. Pterigium mudah meradang dan bila terjadi iritasi, maka bagian pterigium akan berwarna merah. Pterigium dapat mengenai kedua mata. Pterigium diduga disebabkan iritasi kronis akibat debu, cahaya sinar matahari, dan udara yang panas. Etiologinya tidak diketahui dengan jelas dan diduga merupakan suatu neoplasma, radang, dan degenerasi. Pterigium dapat tidak memberikan keluhan atau akan memberikan keluhan mata iritatif, merah, dan mungkin menimbulkan astigmat yang akan memberikan keluhan gangguan penglihatan. Pterigium dapat disertai dengan keratitits pungtata dan dellen (penipisan kornea akibat kering), dan garis besi yang terletak di ujung pterigium. Diagnosis banding pterigium adalah pseudopterigium, pannus, dan kista dermoid. Pengobatan tidak diperlukan karena sering bersifat rekuren, terutama pada pasien yang masih muda. Bila pterigium meradang dapat diberikan steroid atau suatu tetes mata dekongestan. Pengobatan pterigium adalah dengan sikap konservatif atau dilakukan pembedahan bila terjadi gangguan penglihatan akibat terjadinya astigmatisme iregulae atau pterigium yang telah menutupi media penglihatan. Lindungi mata dengan pterigium dari sinar matahari, debu, dan udara kering dengan kacamata pelindung. Bila terdapat tanda radang beri air mata buatan, bila perlu dapat diberi steroid. Bila terdapat delen (lekukan kornea) beri air mata buatan dalam bentuk salep. Bila diberi vasokonstriktor maka perlu control dalam dua minggu dan bila telah terdapat perbaikan pengobatan dihentikan.

Tindakan pembedahan adalah suatu tindak bedah plastic yang dilakukan bila pterigium telah mengganggu penglihatan. Pterigium dapat tumbuh menutupi seluruh permukaan kornea atau bola mata.

Pseudopterigium. Pseudopterigium merupakan perlekatan konjungtiva dengan kornea yang cacat. Sering pseudopterigium ini terjadi pada proses penyembuhan tukak kornea, sehingga konjungtiva menutupi kornea. Letak pseudopterigium ini pada daerah konjungtiva yang terdekat dengan proses kornea sebelumnya. Beda dengan pterigium adalah selain letaknya, pseudopterigium tidak harus pada celah kelopak atau fisura palpebra, juga pada pseudopterigium ini dapat diselipkan sonde di bawahnya. Pada pseudopterigium selamanya terdapat anamnesis adanya kelainan kornea sebelumnya, seperti tukak kornea.

Pinguekula dan Pinguekula iritans. Pinguekula merupakan benjolan pada konjungtiva bulbi yang ditemukan pada orang tua, terutama yang matanya sering mendapat rangsangan sinar matahari, debu, dan angin panas. Letak bercak ini pada celah kelopak mata terutama di bagian nasal. Pinguekula merupakan degenerasi hialin jaringan submukosa konjungtiva. Pembuluh darah tidak masuk ke dalam pinguekula, akan tetapi bila meradang akan terjadi iritasi, maka sekitar bercak degenerasi ini akan terlihat pembuluh darah yang melebar. Pada pinguekula tidak perlu diberikan pengobatan, akan tetapi bila terlihat adanya peradangan (pinguekulitis), dapat diberikan obat-obat antiradang.

Hematoma subkonjungtiva. Hematoma subkonjungtiva dapat terjadi pada keadaan dimana pembuluh darah rapuh (umur, hipertensi, arteriosklerosis, konjungtivitis hemoragik, anemia, pemakaian antikoagulan, dan batuk rejan). Perdarahan subkonjungtiva dapat juga terjadi akibat trauma langsung atau tidak langsung, yang kadang-kadang menutupi perforasi jaringan bola mata yang terjadi. Pada fraktur basis kranii akan terlihat hematoma kacamata karena berbentuk kacamata yang berwarna biru pada kedua mata. Besarnya perdarahan subkonjungtiva ini dapat kecil atau luas di seluruh konjungtiva. Warna merah pada konjungtiva pasien memberikan rasa was was sehingga pasien akan segera minta pertolongan pada dokter. Warna merah akan berubah menjadi hitam setelah beberapa lama, seperti pada hematoma umumnya. Biasanya tidak diperlukan pengobatan karena akan diserap secara spontan dalam waktu 1-3 minggu.

Septia Nindi Fariani (H1A008034) Ilyas S., 2008. Ilmu Penyakit Mata, ed.3. FKUI. Jakarta.