Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan...

17
MANAJEMEN DAS Rancangan Pengelolaan DAS dan Keputusan Investasi Oleh: Rini Dwiastuti Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian ,FakultasPertanian, Universitas Brawijaya, Email : 1. Pendahuluan 2. (Pokok dan Materi Bahasan) Ruang lingkup dan ukuran pembiayaan kegiatan, Pembiayaan kegiatan untuk masyarakat, Analisis biaya dan keuntungan, Alokasi biaya dalam kegiatan DAS yang direncanakan. Tujuan Mahasiswa mampu berfikir analisis untuk menentukan biaya dan penganggaran dari rancangan pilihan Manajemen DAS. Iktisar Modul ini menjelaskan beberapa hal yang terkait dengan kegiatan perencanaan dan pengambilan keputusan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kualitas lingkungan dan system alami didasarkan pada proses dasar yang dikombinasikan dengan identifikasi kelompok masalah. Oleh karena dalam pengelolaan DAS terkait dengan investasi, maka modul ini juga menjelaskan tentang kriteria dalam pengambilan keputusan investasi yang memperhitungkan faktor lingkungan yang lebih dikenal dengan green accounting. Analisis investasi diawali dengan kuantifikasi manfaat (benefit) dan biaya (cost) yang didasarkan pada identifikasi dampak suatu perencanaan kawasan DAS dengan mengimplementasikan metode valuasi yang tepat. Serta diikuti dengan analsis sensitivitas. Agar mahasiswa mendapatkan gambaran riil, pada modul ini akan diberikan contoh aplikasi analisis investasi perencanaan tenaga hidro (hydroelectric power) di bendungan Kwae Noi. 13 MODUL Rancangan Pengelolaan DAS dan Keputusan Investasi JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN, UB

Transcript of Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan...

Page 1: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

MANAJEMEN DAS Rancangan Pengelolaan DAS dan Keputusan Investasi Oleh: Rini Dwiastuti Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian ,FakultasPertanian, Universitas Brawijaya, Email :

1. Pendahuluan

2. (Pokok dan Materi Bahasan)

Ruang lingkup dan ukuran pembiayaan kegiatan, Pembiayaan kegiatan untuk masyarakat, Analisis biaya dan keuntungan, Alokasi biaya dalam kegiatan DAS yang direncanakan.

Tujuan

Mahasiswa mampu berfikir analisis untuk menentukan biaya dan penganggaran

dari rancangan pilihan Manajemen DAS.

Iktisar

Modul ini menjelaskan beberapa hal yang terkait dengan kegiatan

perencanaan dan pengambilan keputusan pengelolaan daerah aliran sungai

(DAS). Perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan

kualitas lingkungan dan system alami didasarkan pada proses dasar yang

dikombinasikan dengan identifikasi kelompok masalah. Oleh karena dalam

pengelolaan DAS terkait dengan investasi, maka modul ini juga menjelaskan

tentang kriteria dalam pengambilan keputusan investasi yang

memperhitungkan faktor lingkungan yang lebih dikenal dengan green

accounting. Analisis investasi diawali dengan kuantifikasi manfaat (benefit) dan

biaya (cost) yang didasarkan pada identifikasi dampak suatu perencanaan

kawasan DAS dengan mengimplementasikan metode valuasi yang tepat. Serta

diikuti dengan analsis sensitivitas. Agar mahasiswa mendapatkan gambaran riil,

pada modul ini akan diberikan contoh aplikasi analisis investasi perencanaan

tenaga hidro (hydroelectric power) di bendungan Kwae Noi.

13

MODUL

Ran

cangan

Pen

gelolaan

DA

S dan

Kep

utu

san In

vestasi

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN, UB

Page 2: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 2 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

Rancangan Pengelolaan DAS dan Keputusan Investasi

KEGIATAN BELAJAR 1: PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tujuan kegiatan pembelajaran 1

Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat :

Menyadari pentingnya pembangunan ekonomi yang memperhatikan kapasitas sumberdaya

alam dan lingkungan.

Menjelaskan tahapan proses perencanaan dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan DAS

yang didasarkan pada aspek kualitas lingkungan dan sistem alami

Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS

Uraian materi 1

Permasalahan penting dalam pengelolaan DAS adalah menyusun perencanaan kegiatan proyek yang

dapat memenuhi perkembangan kebutuhan pembangunan ekonomi yang sekaligus dapat

mempertahankan kelestarian lingkungan. Pembangunan ekonomi yang tidak memperhatikan sumberdaya

alam dan lingkungan akan menyebabkan kemandekan pembangunan itu sendiri (Fauzi, 2002). Mengingat

pertumbuhan ekonomi akan sangat dibatasi oleh ketersediaan sumberdaya alam; yang berarti bahwa arus

barang dan jasa yang dihasilkan dari sumberdaya alam tidak akan bisa dilakukan secara terus menerus

(Meadow et al., 1972 dalam Fauzi, 2002). Oleh karena itu, dalam pengelolaan DAS harus didasarkan pada

prinsip pembangunan berkelanjutan. Konsep keberlanjutan paling tidak mengandung dua dimensi (Heal,

1998 dalam Fauzi, 2002); yakni dimensi waktu (karena keberlanjutan menyangkut periode yang akan

datang), dan dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem sumberdaya alam dan lingkungan.

Sementara itu, dalam Hufschmidt et al. (1990) diuraikan bahwa terkait dengan konteks perencanaan dan

pengambilan keputusan pada permasalahan kualitas lingkungan dan sistem alami terdapat dua dimensi

penting; yaitu tingkat dan sifat proses perencanaan dan pegambilan keputusan. Perencanaan dan

pengambilan keputusan dikelompokkan kedalam empat tingkat; yakni tingkat proyek, kawasan, sektoral

dan tingkat keseluruhan nasional atau propinsi.

Dengan memperhatikan deskripsi yang menyertainya, program pengelolaan daerah aliran sungai (DAS)

termasuk dalam tingkat kawasan. Pada tingkat kawasan, perencanaan meliputi analisis yang mengarah

pada keputusan sejumlah proyek yang saling terkait yang kemudian menjadi satu kesatuan unit

perencanaan dan pengambilan keputusan. Sebagai contoh, program pengelolaan DAS dapat meliputi

pengelolaan air, pengelolaan hutan dan rancangan pengelolaan pengembangan pertanian. Pengelolaan air

di kawasan DAS terdiri atas proyek pembangunan dan operasi waduk untuk irigasi, energi listrik, usaha

perikanan dan wisata air, serta pengurangan kerusakan akibat banjir. Pengelolaan hutan juga meliputi

proyek pengelolaan satwa liar, rekreasi dan aspek hidrology.

Sedangkan proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dengan kualitas lingkungan dan

sistem alami secara umum meliputi enam proses sebagaimana yang dijelaskan pada Skema 15.1. Proses

perencanaan dan pengambilan keputusan pada kenyataannya tidak kaku sebagaimana yang

dideskripsikan secara sederhana; namun terdiri dari beberapa versi. Dengan memperhatikan anak panah

dengan garis putus-putus dapat diperoleh dua informasi; yakni terdapat dua kelompok tahapan dan

hubungan timbal-balik (reciprocal) antara proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Secara garis

besar terdapat dua kelompok tahapan, yaitu kelompok pertama yang terdiri dari proses tahap kesatu

Page 3: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 3 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

hingga keempat merupakan tahap perencanaan; sedangkan kelompok kedua adalah tahap kelima dan

keenam merupakan pengambilan keputusan yang mencakup evaluasi. Perencanaan disusun berbasis

identifikasi permasalahan, tujuan dan kinerja yang didasarkan pada metode analisis manfaat-biaya.

Hubungan timbal-balik ditunjukan dari tahap kelima dan atau keenam menuju ke tahap satu.

Permasalahan kualitas lingkungan dan sistem alami bisa muncul dari sejumlah konteks yang berbeda

(Skema 15.2). Pada skema tersebut tampak bahwa permasalahan muncul karena pembangunan ekonomi,

pengelolaan sumberdaya alami dan pengelolaan kualitas lingkungan. Kelompok masalah dari

pembangunan ekonomi berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh privat. Masalah yang berhubungan

dengan pengelolaan sumberdaya alami maupun pengelolaan kualitas lingkungan dapat dilakukan oleh

pemerintah maupun swasta (private). Sementara itu, perubahan kualitas lingkungan maupun sistem alami

bisa terjadi di dalam (on-site) maupun di luar (off-site) proyek.

Page 4: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 4 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar

Dan Sistem Alami

Skema 13. 1. Versi sederhana dari suatu proyek atau program perencanaan dan proses pengambilan

keputusan, yang menggambarkan aspek kualitas lingkungan dan system alami

(Hufschmidt at al., 1990.)

Masalah & kebutuhan kualitas

lingkungan & system alami

1. Persepsi & definisi masalah,

kebutuhan atau kesempatan

Tujuan & criteria pengembangan

kualitas lingkungan & system alami 2. Spesifikasi tujuan sosial utama,

dan pengembangan yg terkait

dg pedoman perencanaan &

criteria ekonomi, spesifikasi

kondisi analisis

Analisis dasar dari aspek system

alami & kualitas lingkungan, serta

formulasi Perencanaan yg tepat,

termasuk implementasi dukungan

dan pengaturan kelembagaan

3. Analisis perilaku dasar fisik,

ekonomi dan sosial serta

rencana alternatif .

Rencana termasuk

implementasi dukungan,

pengukuran fisik dan

pengaturan kelembagaan.

Analisis ekonomi termasuk

analisis manfaat-biaya adalah

penting

Aspek kualitas lingkungan & system

alami ditimbang (dibobot) dlm

kaitannya dg tujuan yg lain

4. Mengulas & mengevaluasi

rencana alternative & memilih

rencana yg disukai untuk

dilaksanakan; analisis manfaat-

biaya memainkan peran kunci

Kualitas lingkungan & system

alami: Pelaksanaan & monitoring 5. Pelaksanaan memilih rencana;

memonitor perkembangan dan

hasil pelaksanaan

Evaluasi setelah pelaksanaan

rencana dari aspek kualitas

lingkungan & system alami

6. Evaluasi setelah pelaksanaan dr

rencana: analisis manfaat-biaya

memainkan peran kunci

Page 5: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 5 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

Kelompok Masalah Tujuan sistem alami dan

Kualitas lingkungan

1. Pembangunan ekonomi Mempertahankan produktivitas jangka

Contoh: Proyek pengairan baru panjang dr sistem alami

on-site

Mengendalikan dampak merugikan dari

residu & dampak lain dari kualitas

lingkungan

off-site

2. Pengelolaan Sumberdaya Alam Mempertahankan & meningkatkan

Contoh: Proyek pengelolaan produktvitas sistem alami jangka panjang

hutan on-site

Mengendalikan dampak merugikan dari

residu & dampak lain dari kualitas

lingkungan

off-site

3. Pengelolaan kualitas lingkungan Perbaikan kualitas lingkungan udara,

Contoh: Program pengelolaan air dan tanah

Kualitas udara dr suatu on-site & off-site

komunitas

Skema 13.2. Analisis permasalahan yang terkait dengan sistem alami dan kualitas lingkungan

(Hufschmidt at al., 1990)

Tugas kegiatan belajar 1

Berdasarkan hasil kajian kondisi desa dengan metode PRA yang telah dilakukan oleh Mahasiswa dalam

rangka penyelesaian Tugas Modul 10; sebagai seorang ahli pengelola, mahasiswa diminta untuk:

1. mengimplementasikan skema 15.1 dalam Modul 15 ini (Proses perencanaan dan pengambilan

keputusan pada kenyataannya tidak kaku, sehingga bisa dimodifikasi). Kelas A

mengimplementasikan untuk Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, kelas B hingga D masing-

masing Desa Tlekung/Oro-oro Ombo, Sumber Brantas/Bumiaji dan Desa Sumbergondo

Kecamatan Bumiaji.

2. berdasarkan skema 15.2 mahasiswa diminta untuk menetapkan kelompok masalah yang menjadi

fokus dari setiap kelompok. Penetapan kelompok masalah dari setiap kelompok mahasiswa

tidak boleh sama.

3. Mengidentifikasi tujuan sistem alami dan kualitas lingkungan dari sisi on-site maupun off-side.

Page 6: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 6 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

KEGIATAN BELAJAR 2: PERENCANAAN DAN KEPUTUSAN INVESTASI

Tujuan kegiatan pembelajaran 2

Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat :

Memahami dan mampu menjelaskan tentang kriteria pengambilan keputusan investasi yang

mengintegrasikan faktor lingkungan.

Melakukan analisis kriteria pengambilan keputusan investasi yang mengintegrasikan faktor

lingkungan.

Mahasiswa mampu berfikir analitis untuk menentukan rancangan pilihan pengelolaan DAS

Uraian materi 2

Identifikasi dampak

Identifikasi dampak potensial dimaksudkan untuk mengukur manfaat dan biaya dari rencana proyek yang

akan diputuskan terkait dengan pengelolaan DAS. Untuk merefleksikan kebenaran nilai proyek, seluruh

dampak baik yang nyata (tangible) maupun tidak nyata (intangible) harus diperhitungkan untuk

kepentingan analisis. Kelalaian dari dampak akan menjadikan analisis manfaat-biaya menjadi bias dan

gagal untuk menetapkan efisiensi ekonomi dengan baik dari suatu proyek (Chutubtim, 2001). Dalam

kaitannya dengan keputusan investasi, peran identifikasi dampak adalah membantu estimasi besarnya

manfaat bersih (net benefit) guna mengimplementasikan kriteria investasi (NPV, IRR maupun B/C rasio).

Manfaat dan biaya lebih diperluas ke pengukuran sekunder atau tidak langsung dan tidak tampak

(intangible) mampu menjembatani kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam metode Benefit-Cost

Analysis yang konvensional (Fauzi, 2002).

Barang dan jasa yang dihasilkan sumberdaya alam dan lingkungan dapat dinilai secara moneter bila

transaksi dapat dilakukan; dengan kata lain diasumsikan bahwa pasar eksis. Padahal sumberdaya alam

dan lingkungan disamping menghasilkan barang dan jasa yang mempunyai nilai guna (manfaat langsung

dan tidak langsung) secara nyata; juga memberikan nilai guna dalam bentuk lain yang tidak tampak,

namun dapat dirasakan (keindahan, kesegaran, ketenangan). Sebagaimana dijelaskan pada Modul 5,

dampak potensial terdiri dari dampak positif dan negatif. Contoh identifikasi dampak potensial positif dan

negatif dari pembangunan sebuah waduk disajikan pada tampilan 15.1.

Biaya fisik yang dimaksudkan pada Tampilan 15.1 adalah biaya pembangunan fisik, operasional dan

pemeliharaan, biaya pencegahan dan menonaktifkan. Pembangunan fisik meliputi bangunan bendungan,

sistem pengairan dan saluran pembuangan (spillway). Ahli teknik sipil telah menghitung besarnya

investasi atau dana sekaligus umur dari proyek bendungan. Biaya operasional dan pemeliharaan

mencakup pelayanan dan material yg digunakan menjalankan mesin, biaya bahan bakar dan pemeliharaan

bangunan. Biaya pencegahan terjadi ketika pengambil keputusan mengharapkan untuk menurunkan

dampak yang tidak diinginkan. Bendungan merubah aliran sungai; berdampak pada kesejahteraan

penduduk yang hidup di area waduk dan pengguna di daerah hilir. Contoh biaya pencegahan adalah

penanaman pohon di daerah lain sebagai pengganti pohon yang telah ditebang pada waktu pembangunan

bendungan. Biaya menonaktifkan yang dimaksud adalah biaya apabila penggunaan bendungan tidak

sesuai dengan umur yang direncanakan.

Page 7: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 7 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

Tampilan 15.1. Dampak potensial proyek Bendungan (Chutubtim, 2001)

Biaya pemindahan tempat tinggal (resettlement) mencakup pemindahan komunitas, pola komunikasi,

system sosial dan ekonomi seperti kepemilikan lahan dan sumberdaya. Dalam hal ini perhitungan biaya

pemindahan tempat tinggal harus memenuhi syarat kompensasi dan rehabilitasi system.

Biaya resiko kerugian kegagalan bendungan meliputi biaya yang terkait dengan kegagalan kondisi fisik

bendungan yang terkait dengan erosi internal, kelebihan lapisan atas dan pondasi bendungan; serta

kadang-kadang tidak mencukupinya kapasitas saluran pembuangan (spillway). Disamping itu, biaya

penyediaan secara rentang waktu (time series) data hidrologi guna mengantisipasi kegagalan bendungan

dan kerugian di wilayah hilir.

Biaya perubahan fungsi lahan meliputi dampak kerugian dari hutan, lahan pertanian dan tempat tinggal.

Selama kerugian lahan pertanian dan daerah tempat tinggal dihitung di bawah biaya pemindahan tempat

tinggal (resettlement), biaya perubahan fungsi lahan memusat pada hutan. Pemerintah tidak perlu

membayar sesuatu untuk mendapatkan hak penggunaan hutan nasional sebab hal tersebut

dipertimbangkan sebagai hak public. Biaya kesempatan ekonomi jika bendungan tidak dibangun, dan

hutan dapat digunakan untuk tujuan lain. Biaya kesempatan (opportunity cost) harus diperhitungkan.

Akibat penebangan hutan secara langsung dan tidak langsung. Akibat secara tidak langsung termasuk

ekosistem dan konservasi keragaman hayati serta cadangan karbon. Penggunaaan langsung dari tegakan

dalam bentuk produk kayu-kayuan dan non-kayu yang dapat dijual secara komersial atau digunakan oleh

rumahtangga local. Kerugian dari hasil hutan dihitung sebagai biaya eksternal.

Biaya eksternal meliputi biaya pencegahan gas rumah kaca, dampak hilangnya budaya dan sejarah,

kerugian terpencarnya komunitas dan erosi identitas budaya. Disamping itu, salinitas tanah dapat

berdampak merugikan terhadap produksi pertanian; serta meningkat dan meluasnya jumlah korban

penyakit yang timbul dari air.

Dampak positif potensial meliputi nilai energy listrik; tenaga listrik memberikan energy dengan harga

rendah untuk mengimbangi peningkatan permintaan di daerah perkotaan dan pedesaan. Manfaat air

irigasi secara fisik dapat meningkatkan intensitas tanaman, pola tanam dan hasil panen.

Air untuk konsumsi diperkirakan terus meningkat seiring dengan perkembangan penduduk dan

pembangunan ekonomi. Nilai air untuk daerah perkotaan dan industry yang berasal dari bendungan

merupakan salah satu dampak positif. Manfaat lain adalah suplai air ke daerah hilir pada waktu musim

kemarau sebagai tambahan dari sumber lain dan untuk menggelontor polusi. Disamping itu, dampak

Dampak

Dampak Negatif:

1. Physical cost

2. Resettlement cost

3. Risk of dam failure

4. Land acquisition

5. Extermalities

Dampak Positif:

1. Hydroloelectric power

2. Irrigation water

3. Reduction of floor loses

and seawater intrusion

damage

4. Manucipal and

industrial water supply

5. Net benefit to/from

fishery & recreational

facilities.

6. River navigation

Page 8: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 8 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

positif bendungan adalah mengurangi kerugian akibat banjir dan terjadinya “rob” air laut yang masuk ke

badan sungai. Banjir di daerah hilir pada waktu musim penghujan dapat dicegah; serta pada musim

kemarau dapat menahan “rob” air laut masuk ke sungai. Dampak positif juga berasal dari pemanfaatan

bendungan untuk usaha perikanan dan rekreasi.

Valuasi ekonomi dampak dan metode valuasi yang tepat

Sebagaimana diuraiakan pada Kegiatan Belajar 3 dalam Modul 5 bahwa valuasi ekonomi terhadap

kegiatan-kegiatan pembangunan yang berwawasan lingkungan menjadi sangat penting, terutama kalau

dikaitkan dengan opsi kebijakan dimana pertimbangan ekonomi menjadi dasar utama. Demikian halnya

dengan dampak; agar manfaat bersih (net benefit) dari suatu proyek yang berada dalam suatu kawasan

dapat dihitung, maka nilai ekonomi harus ditetapkan. Kadang-kadang harga bayangan yang diperlukan

untuk mengestimasi ekonomi secara akurat pada waktu pasar tidak sempurna dan keberadaan distorsi

pasar. Namun, penetapan harga bayangan sangat kompleks, banyak memakan waktu dan biaya mahal

(Chutubtin, 2001); karena informasi harga bayangan di Negara berkembang sangat terbatas dan secara

normal hanya tesedia dari pemerintah. Oleh karena itu, dapat diaplikasikan metode valuasi. Contoh

metode valuasi yang tepat untuk menghitung nilai dampak dari proyek bendungan disajikan pada Tabel

14.1.

Page 9: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 9 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

Tabel 15.1. Metode valuasi yang sesuai untuk mengukur dampak pembangunan bendungan

Sumber:

Chutubtin

(2001)

Dampak fisik Metode Valuasi yg Sesuai

Biaya

1. Bangunan, Operasional

& pemeliharaan,

pencegahan, non-aktif

Barang modal

Material

Tenaga Kerja

Harga pasar

2. Penempatan kembali

(resettlement)

2.1. Kompensasi Hilangnya hak kepemilikan Harga pasar,

Revealed preferences (Replacement

Cost Method),

Stated preferences (Contingent

Valuation Method)

2.2. Biaya pendukung Barang modal

Material

Tenaga Kerja

Harga pasar

3. Resiko kegagalan

bendungan

Bangunan Harga pasar,

Revealed preferences (Replacement

Cost Method)

4. Alih guna lahan Lahan hutan Harga pasar,

Hutan produksi kayu, produksi bukan

kayu & satwa komersial

Harga pasar,

Revealed preferences (Replacement

Cost Method),

Stated preferences (Contingent

Valuation Method)

Hutan produksi kayu, produksi bukan

kayu & satwa tidak komersial

Revealed preferences (Replacement

Cost Method),

Stated preferences (Contingent

Valuation Method)

Hilangnya ekosistem & keragaman

hayati, kepunahan spesies

Stated preferences (Contingent

Valuation Method)

Kehilangan cadangan karbon Revealed preferences (Replacement

Cost Method),

Stated preferences (Contingent

Valuation Method), pajak karbon

5. Eksternalitas Emisi gas rumahkaca Revealed preferences (Replacement

Cost Method),

Stated preferences (Contingent

Valuation Method), pajak karbon

Kerugian sosial (hilangnya aspek

sejarah, erosi identitas budaya,

terpencarnya komunitas)

Stated preferences (Contingent

Valuation Method)

Water logging & salinity (inklusif dg estimasi manfaat air

irigasi)

Page 10: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 10 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

Tabel 15.1. (Lanjutan)

Sumber: Chutubtin (2001)

Kriteria Investasi proyek sistem alami

Sumberdaya alam merupakan salah satu faktor produksi utama dalam setiap proses produksi, sehingga

sangatlah perlu untuk dijaga kelestariannya agar pembangunan bisa berkelanjutan. Seringkali pihak-pihak

seperti misalnya pemerintah daerah ataupun swasta dihadapkan pada beberapa alternatif keputusan

investasi. Demikian juga dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), seringkali pengelola dihadapkan

pada pilihan-pilihan penggunaan lahan diantara berbagai alternatif penggunaan, misalnya hutan produksi,

perkebunan, lahan pertanian tanaman semusim ataupun jenis penggunaan yang lain.

Pengambilan keputusan investasi selama ini, seringkali masih didasarkan kepada pertimbangan finansial,

dengan belum mempertimbangkan nilai-nilai lingkungan. Salah satu penyebabnya adalah karena jasa-jasa

lingkungan tersebut tidak memiliki pasar atau bersifat intangible. Salah satu kriteria pengambilan

keputusan investasi yang sering digunakan adalah dengan melakukan analisis biaya manfaat.

Analisis biaya manfaat merupakan metode sistematis untuk menentukan serta mengukur manfaat dan

biaya ekonomi suatu proyek atau program (Hufschmidt et al, 1996). Manfaat suatu proyek atau program

adalah nilai tambah hasil barang-barang dan jasa-jasa, termasuk jasa lingkungan, yang dimungkinkan

karena adanya proyek. Biaya suatu proyek atau program adalah nilai tambah sumberdaya riil yang

dmanfaatkan proyek (Hufschmidt et al, 1996). Definisi proyek menurut Gray et al (1997), adalah kegiatan-

kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan menggunakan

sumber-sumber untuk mendapatkan manfaat. Suatu proyek bisa diselenggarakan oleh instansi pemerintah,

badan-badan swasta atau organisasi sosial ataupun perorangan.

Menurut Gray et al. (1997), perhitungan manfaat dan biaya proyek/program pada dasarnya dapat dilakukan

melalui dua pendekatan, tergantung pada pihak yang berkepentingan langsung dalam proyek/program.

Disebut perhitungan privat atau analisis finansial bila yang berkepentingan langsung dalam manfaat dan

Dampak fisik Metode Valuasi yg Sesuai

Manfaat

1. Kontrol banjir & instrusi

“rob” air laut

Hilangnya hak kepemilikan Revealed preferences (Replacement

Cost Method),

Stated preferences (Contingent

Valuation Method)

2. Air irigasi Meningkatnya produktivitas Revealed preferences (Replacement

Cost Method),

Harga pasar

3. Listrik tenaga air Tersedianya energy listrik Harga pasar, harga bayangan,

Revealed preferences (Replacement

Cost Method),

4. Perikanan & rekreasi Hari kunjungan Harga pasar, Revealed preferences

(Replacement Cost Method, Travel

Cost Method, Hedonic Property

Model, Factor Income Method ),

Stated preferences (Contingent

Valuation Method)

5. Suplai air untuk perkotaan

& industry

Meter kubik air yg tersedia Revealed preferences (Replacement

Cost Method),

Stated preferences (Contingent

Valuation Method)

6. Transportasi sungai (River

navigation)

Penghematan waktu Revealed preferences (Replacement

Cost Method),

Stated preferences (Contingent

Valuation Method)

Page 11: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 11 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

biaya proyek/program adalah individu atau pengusaha. Dalam hal ini yang dihitung sebagai manfaat

adalah apa yang diperoleh orang-orang atau badan-badan swasta yang menanamkan modalnya dalam

proyek/program tersebut. Sebaliknya perhitungan sosial atau ekonomi dilakukan bila yang berkepentingan

langsung dalam manfaat dan biaya proyek/program adalah pemerintah atau masyarakat secara

keseluruhan. Dalam hal ini yang dihitung adalah seluruh manfaat yang terjadi di masyarakat yang

dihasilkan oleh proyek dan biaya yang terpakai terlepas dari siapa yang menikmati manfaat dan siapa yang

mengorbankan sumber-sumber tersebut.

Dalam analisis ekonomi (sosial) manfaat-manfaat didefinisikan sehubungan dengan efeknya terhadap

tujuan-tujuan fundamental, sedangkan biaya-biaya didefinisikan sebagai biaya alternatifnya (opportunity

cost), yaitu manfaat yang tidak terwujud karena tidak digunakannya sumberdaya-sumberdaya pada

investasi terbaik diantara berbagai investasi alternatif yang ada, yang tidak dapat dilaksanakan jika

sumberdaya tersebut telah digunakan untuk sesuatu proyek tertentu (Squire dan Van Der Tak, 1982).

Dalam konteks ekonomi lingkungan, biaya sosial (social cost) adalah biaya produksi pribadi (private cost)

yaitu merupakan biaya yang dia keluarkan untuk proses produksi ditambah biaya eksternalitas negatif atau

biaya lingkungan (external cost) (Katz dan Rosen, 1991; Pyndick dan Rubinfeld, 2001; Reksohadiprodjo

dan Brodjonegoro, 1997).

Sebelum mempelajari beberapa kriteria investasi, terlebih dahulu perlu difahami tentang konsep nilai saat

ini (present value) dan tingkat diskonto (discount rate). Dalam konsep nilai sekarang meliputi pemahaman

tentang pilihan waktu (time preference) dan biaya kesempatan dari modal (opportunity cost of capital).

Suatu proyek akan dipertimbangkan bila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada biayanya. Dalam

prakteknya, beberapa proyek dengan manfaat bersih positif bersaing dengan proyek yang lain pada

pendanaan dari pemerintah yang terbatas. Oleh karena itu, prioritas proyek tergantung pada besarnya

(magnitude) dari nilai manfaat bersihnya (net benefit value). Pada proyek yang berumur satu tahun,

manfaat bersih dengan mudah dihitung dengan mengurangkan antara biaya total dan manfaat total yang

diperoleh. Hasilnya dapat dibandingkan dengan alternatif proyek yang lain. Permasalahan perbandingan

antar alternative akan muncul apabila umur proyek berbeda antara satu dengan yang lain, karena nilai

manfaat bersih yang diperoleh dari umur lima tahun akan berbeda dengan proyek yang berumur sepuluh

tahun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperkenalkan konsep nilai saat ini (present value = PV),

yang mendeskripsikan nilai sekarang dari total manfaat yang akan datang. Nilai yang akan dating akan

disesuaikan dengan tingkat diskonto (discount rate). Secara umum nilai bersih saat ini (Present Value =

PV) dirumuskan sebagai berikut:

t

to

r

V

r

V

r

VVPV

)1(...

)1()1( 2

2

1

1

. . . . . . . . . . . . . (14.1)

n

qtt

t

r

VPV

)1(

Dimana:

PV : Present Value (Nilai sekarang)

Vt : Nilai pada waktu ke-t

r : Tingkat bunga

n : Jumlah tahun

Sebelum perhitungan manfaat bersih selama keseluruhan umur proyek, nilai yang akan datang dari biaya

dan manfaat harus di-diskontokan atau dikalikan dengan besaran 1/(1+r)t. Dalam Chutubtin (2001),

Page 12: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 12 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

dikemukakan bahwa tingkat bunga merefleksikan pilihan waktu (time preference) atau biaya kesempatan

(opportunity cost) dari pengelolaan modal dari waktu ke waktu. Konsep pilihan waktu (time preference),

merupakan perilaku secara umum dari masyarakat dalam menetapkan pilihan menyukai waktu

mengkonsumsi produk pada saat ini atau waktu yang akan datang. Mereka akan menunda konsumsinya

untuk waktu yang akan datang bila mereka mendapatkan kompensasi atau premi atas penundaan atau

penangguhannya. Tingkat bunga sebagai premi disebut sebagai tingkat sosial dari pilihan waktu (social

rate of timr preference).

Sedangkan menurut konsep biaya kesempatan (opportunity cost), tingkat bunga merefleksikan biaya

kesempatan dari penghasilan yang batal atau tidak jadi diperoleh. Dalam teori ekonomi menetapkan bahwa

suatu masyarakat atau negara mempunyai keterbatasan sumberdaya, tidak mencukupi untuk memenuhi

keseluruhan kebutuhan penduduk dari sektor pemerintah maupun privat. Ketika pemerintah menggunakan

sumberdaya pada suatu proyek, sektor privat akan menghadapi pengurangan ketersediaan sumberdaya

sebanding dengan jumlah yang diserap oleh proyek pemerintah.

Mengingat dampak lingkungan secara alamiah terjadi dalam jangka panjang, maka melakukan diskonto

terhadap biaya dan manfaat proyek yang mempunyai dampak terhadap lingkungan merupakan hal penting

dalam melakukan analisis. Suatu proyek yang memberikan manfaat lingkungan dalam jangka panjang

kurang menarik daripada suatu proyek yang menghasilkan manfaat ekonomi jangka pendek. Beberapa

ahli lingkungan menyatakan bahwa tingkat bunga yang tinggi akan mempercepat habisnya sumberdaya

(Chutubtin, 2001; Pyndick dan Rubinfeld, 2001; Reksohadiprodjo dan Brodjonegoro, 1997; Katz dan

Rosen, 1991). Jika tingkat bunga lebih besar daripada tingkat peremajaan dari sumberdaya, akan

mempercepat penggunaan sumberdaya hingga habis.

Sementara itu, dalam Hufschmidt at al. (1990) diuraikan bahwa terdapat tiga keterangan logis terkait

dengan praktek penggunaan diskonto dalam pembuatan keputusan investasi. Pertama, para ekonom

mengamati bahwa nilai konsumsi individu akan datang lebih rendah daripada waktu sekarang sekarang.

Ddengan demikian, individu mendiskontokan manfaat yang akan dating dan menilai manfaat sekarang

lebih besar. Kedua, teori produktivitas capital menyatakan bahwa manfaat nilai satu satuan matauang dari

sumberdaya yang digunakan untuk usaha produktif pada waktu sekarang hingga waktu t di masa yang

akan datang harus menghasilkan manfaat yang berlipat ganda. Sehingga tingkat bunga diskonto

merupakan ukuran laju perkembangan produktivitas kapital. Ketiga, tingkat bunga diskonto sosial

diperlukan sebagai alat kebijakan pemerintah, yakni sebagai pedoman investasi dalam sistem

perekonomian. Besaran (magnitude) tingkat bunga diskonto berhadapan dengan tingkat bunga pasar

privat, sebagai contoh, suatu penetapan penting dari besarnya tingkat investasi publik relatif terhadap

investasi sektor privat (swasta). Tingkat bunga diskonto yang tinggi akan mrnguntungkan proyek yang

memberikan manfaat secepatnya (jangka pendek), sedangkan tingkat bunga diskonto yang rendah

mendorong dilaksanakannya proyek yang memberikan manfaat jangka panjang. Ketika digunakan sebagai

instrument alokasi, tidak ada tingkat bunga diskonto yang dipandang sebagai tingkat bunga “optimal” atau

“tepat/baik”, karena tingkat bunga hanyalah suatu cara penilaian yang memasukan nilai pertimbangan

waktu dalam keputusan investasi penggunaan sumberdaya.

Tiga bentuk kriteria investasi proyek adalah: Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value = NPV), rasio

manfaat-biaya (Benefit-Cost Ratio = B/C ratio), dan Tingkat Penerimaan Ekonomi Internal (Economic

Internal Rate of Return = EIRR). Rumus perhitungan dan deskripsi dari masing-masing kriteria invetasi

proyek yang disajikan pada bagian berikut merupakan hasil terjemahan dari Chutubtin (2001).

Page 13: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 13 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

Net Present Value (NPV).

n

tt

tt

r

CBNPV

0 )1( . . . . . . . . . . . . . (14.2)

Dimana:

Bt : Manfaat pada waktu ke-t

Ct : Biaya pada waktu ke-t

r : Tingkat bunga

n : Jumlah tahun

Secara ekonomi proyek dikatakan layak diterima jika NPV > 0. Ketika NPV positif, berarti bahwa manfaat

proyek lebih besar daripada biayanya. Kriteria NPV terbatas, yakni tidak dapat digunakan untuk membuat

urutan dari sejumlah alternative investasi proyek karena NPV proyek yang memungkinan positif terkait

dengan biaya investasi atau skala proyek. Sebagai contoh, proyek bendungan yang lebih besar akan

menghasilkan NPV yang lebih tinggi daripada proyek bendungan yang lebih kecil, karena kapasitasnya

lebih besar. NPV dari skala proyek yang berbeda tidak dapat dibandingkan secara langsung karena

pembiayaan tidak sama. Jika suatu proyek dipisah menjadi sub-proyek, NPV diekspresikan dalam bentuk

nilai per mata uang yang diinvestasikan boleh divaliditas menggunakan urutan prioritas dari sub-proyek.

Benefit-cost Ratio (B/C ratio)

n

tt

t

n

tt

t

r

C

r

B

RatioCB

0

0

)1(

)1(/ . . . . . . . . . . . . . (14.3)

Penjelasan notasi seperti yang terdapat pada persamaan (14.2). Kriteria B/C rasio dirancang untuk

menghindari keterbatasan metode NPV. Dalam hal ini, suatu proyek dievaluasi dalam bentuk manfaat per

satu unit biaya. Suatu proyek akan bermanfaat jika B/C rasio lebih besar dari satu (B/C rasio > 1).

Sejumlah proyek bisa diurutkan menggunkan rasio.

Economic Internal Rate of Return (EIRR)

n

tt

tn

tt

t

r

C

EIRR

B

00 )1()1( . . . . . . . . . . . . . (14.4)

Penjelasan notasi seperti yang terdapat pada persamaan (14.2). EIRR adalah tingkat bunga pada saat

NPV sama dengan nol, EIRR lebih besar daripada tingkat bunga (r), pemilik proyek secara ekonomi

mampu membayar tingkat bunga (r). Dengan demikian, kriteria seleksi proyek adalah bahwa EIRR harus

lebih besar daripada tingkat bunga sosial.

Selain tiga kriteria di atas, dalam Chutubtin (2001), juga diuraikan tentang NPV yang dinormalkan

(Normalized Net Present Value); yaitu kriteria NPV yang telah disesuaikan untuk membuat urutan proyek

dengan pembiayaan yang berbeda. Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa NPV pada persamaan

(14.2) tidak bias digunakan untuk membuat urutan proyek dengan pembiayaan yang berbeda; sehingga

harus dilakukan bentuk modifikasi terhadap NPV proyek untuk dasar pembandingan. Sebagai gambaran,

Page 14: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 14 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

NPV proyek bendungan dengan tenaga hydroelectric tidak bisa secara langsung dibandingkan dengan

NPV proyek bendungan tanpa hydroelectric. Mengingat antara kedua proyek terdapat perbedaan

besarnya biaya, yaitu untuk pengadaan prasarana dan sarana hydroelectric. Sementara, biaya tersebut

mempunyai kesempatan untuk diinvestasikan ke proyek atau sektor privat yang lain.

Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis)

Analisis ini merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengkaji pengaruh perubahan dalam manfaat

maupun biaya. Dalam analisis ini akan mengidentifikasi variable kunci yang secara signifikan

mempengaruhi biaya dan manfaat proyek. Hasil dari analisis yang secara ekstrim siap pakai dalam

memutuskan apakah proyek dapat dijalankan; jika demikian, apakah akan layak? Hasil analisis juga akan

membantu menetapkan ukuran yang diperlukan untuk menanggulangi potensi dampak pengaruh proyek

yang merugikan.

Contoh implementasi criteria investasi dan analisis sensitivitas pada proyek Bendungan Kwae Noi disajikan

pada Lampiran Modul 15 ini.

Tugas kegiatan belajar 2

Berdasarkan hasil penyelesaian Tugas Kegiatan belajar 1 di atas serta hasil penyusunan biaya dari

rencana aksi yang telah dihasilkan pada tugas Modul 10, Mahasiswa diminta untuk:

1. mengidentifikasi dampak fisik (lihat Tabel 15.1)

2. mengidentifikasi bentuk manfaat dan biaya pada lingkup on-site dan off-site

3. menganalisis kelayakan investasinya (criteria investasi: NPV, IRR maupun B/C rasio) sebagai

dari pengambilan keputusan pelaksanaan rencana aksi dari Tugas Modul 10.

1. Referensi Chutubtin, P. 2001. Guidelines for Conducting Extended Cost-Benefit Analysis of Dam Project in

Thailand Research Report No. 2001-RR16. Economy and Environment for Southeast

Asia (EEPSEA), Singapore.

Gray C., Simanjuntak, P., Sabur, L.K., Maspaitella, P.F.L dan R.C.G. Varley, 1997. Pengantar

Evaluasi Proyek. Edisi Kedua. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hufschmidt, M.M., D.E. James, A.D. Meister, B.T. Bower and J.A. Dixon. 1990. Enviromental,

Natural System, and Development: An Economic Valuation Guide. The Johns Hopkins

University Press, London.

Katz M.L. & H.S. Rozen,1991. Microeconomics. Irwin. Boston

Pearce, D.W. and R.K. Turner, 1990. Economics of Natural Resources and the Environment.

Harvester Wheatsheaf. Great Britain.

Pindyck, R.S. dan D.L. Rubinfeld , 2001. Microeconomics. Fifth Edition. Prentice Hall

International, Inc. London.

Reksohadiprodjo, S. dan A.B.P. Brodjonegoro, 1997. Ekonomi Lingkungan Suatu Pengantar.

BPFE. Yogyakarta.

Suparmoko, M., 1997. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Suatu Pendekatan Teoritis).

Edisi 3. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Page 15: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 15 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

2. Lampiran RANCANGAN TUGAS MODUL 13

MATA KULIAH : PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

SEMESTER : Genap; sks : 3

1. TUJUAN TUGAS : a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mahasiswa terhadap tahapan proses perencanaan dan

pengambilan keputusan

b. Menumbuhkan ketrampilan mahasiswa dalam mengidentifikasi kelompok masalah dalam rangka

menyusun perencanaan konservasi wilayah desa pada Pengelolaan DAS Sumber Brantas c. Menumbuhkan ketrampilan mengidentifikasi output dan dampak suatu kegiatan menurut lokasi dari

penerima (in-site dan off-site) pada sistem alami di wilayah desa yang menjadi obyek perencanaan.

d. Meningkatkan pemahanam dan ketrampilan mengidentifikasi dampak fisik dari obyek perenanaan e. Meningkatkan pemahaman dan ketrampilan terhadap aplikasi criteria investasi pada perencanaan

kegiatan aksi kawasan DAS

2. URAIAN TUGAS : a. Obyek garapan : Rancangan Pengelolaan DAS dan Keputusan Investasi

b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan:

(1). Melengkapi materi pada setiap kegiatan berlajar pada Modul 15 dengan bahan referensi dari

sumber lain

(2). Menyelesaikan semua soal latihan dan tugas yang terdapat pada Modul 15; yaitu pada uraian

tugas kegiatan belajar 1 hingga 2.

c. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan

(1). Bentuk kelompok dari kelas yang sama sesuai dengan pembagian kelompok pada waktu Field

Trip.

(2). Diskusikan jawaban setiap soal latihan yang terdapat pada Modul 15 dilakukan di luar jadwal

pembelajaran (di luar kelas perkuliahan maupun tutorial).

(3). Gunakan skema yang terdapat pada Modul 15 sebagai dasar berkreasi untuk menjawab semua

pertanyaan yang terdapat pada Tugas Kegiatan Belajar 1; sedangkan Tampilan dan Tabel 15.1

dipergunakan untuk menjawab pertanyaan pada Tugas Kegiatan Belajar 2.

(4). Untuk memperkaya pengetahuan mahasiwa tentang implementasi kriteria investasi (NPV, IRR

dan B/C Ratio); carilah aplikasi kriteria investasi yang telah dilakukan oleh orang lain dari artikel,

laporan penelitian dan bentuk yang lain. Hasil pencarian contoh implementasi kriteria investari

pada kegiatan perencanaan dan pengambilan keputusan pengelolaan sistem alami diserahkan

dalam bentuk hard copy dan jangan lupa mencantumkan sumber referensi.

(5). Kumpulkan jawaban latihan soal dalam bentuk hard copy pada waktu jadwal Tutorial tanggal 6 –

10 Juni sesuai dengan kelas (kelas A pada hari Rabu tanggal 8 Juni, untuk kelas B dan E pada

hari Kamis tanggal 9 Juni, dan kelas C pada hari Jum’at tanggal 10 Juni 2011).

(6). Mempersiapkan power point untuk presentasi dari materi Modul 15 pada kegiatan Perkuliahan

sesuai dengan jadwal masing-masing kelas (lihat point 5).

d. Kriteria luaran tugas yang dihasilkan/ dikerjakan

(a). Penyelesaian tugas disajikan dalam bentuk laporan tertulis yang diketik dengan font Arial 11

pada kertas A4.

Page 16: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 16 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

(b). Sajian power point untuk penyajian dengan durasi selama 15 menit dengan memperhatikan

kelengkapan substansi, alur logika dan estetika.

3. KRITERIA PENILAIAN :

a. Kelengkapan identifikasi

b. Kejelasan deskripsi dan skema

c. Kesesuaian metode

d. Penilaian aspek kognitif & afektif dari mahasiswa secara individu adalah kemampuan menjawab

pertanyaan, sanggahan (argumentasi)

e. Penilaian kemampuan didasarkan pada tabel berikut:

Tabel 1. Indikator penilaian Kelompok

No. Komponen penilaian Indikator Skala Bobot Nilai

A. Laporan kelompok

1 Kelengkapan deskripsi Konsep Teori Dasar:

Tidak ada 50 0,3 15

Ada & kurang tepat 70 21

Ada & tepat 100 30

2 Power point Kurang dari standar 60 0,2 12

Standar 70 14

Lebih dari standar 80 16

3 Sistematika alur logika Tidak ada 50 0,3 15

Ada & tdk runtut 70 21

Ada & runtut 100 30

4 Data pendukung

(Contoh aplikasi)

Tidak ada 50 0,1 5

Ada & tdk relevan 70 7

Ada & relevan 90 9

5 Daftar pustaka Tidak ada 30 0,1 3

Ada & tdk sesuai 50 5

Ada & tdk lengkap 70 7

Ada & lengkap*) 90 9

Catatan: Nilai terendah: 50, tertinggi: 94

Page 17: Mata Kuliah / Materi Kuliah - tanah.ub.ac.id · Mengidentifikasi rencana proyek dalam pengelolaan DAS Uraian materi 1 ... Aspek Kualitas Lingkungan Proses Dasar Dan Sistem Alami lingkungan

Page 17 of 17

Mata Kuliah / MateriKuliah 2014 Brawijaya University

Tabel 2. Indikator penilaian individu

No. Komponen penilaian Indikator Nilai

B. Peran Individu

1 Moderator - 50

2 Operator - 40

3 Penyaji Membaca penuh 50

½ membaca 60

Tidak membaca 70

4 Menjawab Tidak tepat 60

Kurangtepat 70

Tepat 80

C. Peran Audience

1 Pertanyaan Ide tdk orisinil 60

Ide Orisinil & tdk Inovatif 70

Ide orisinil & inovatif 80

2 Tanggapan Tdk tepat 60

Kurang tepat 70

Tepat 80