Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

14
PERKEMBANGAN SOSIO EMOSIONAL ANAK USIA DINI T. PRATISTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA A. Pendahuluan Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah laku yang berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian dari kelompoknya. Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka berada. Tuntutan sosial yang dimaksud adalah anak dapat bersosialisasi dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan dan usianya, dan cenderung menjadi anak yang mudah bergaul. Perkembangan emosi yang terganggu Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam hubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, guru, orang tua maupun saudara-saudaranya. Saat berhubungan dengan orang lain, terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna dalam kehidupan anak yang dapat membentuk kepribadiannya, dan membentuk perkembangannya menjadi manusia yang sempurna. Perilaku yang ditunjukkan oleh seorang anak dalam lingkungan sosialnya sangat dipengaruhi oleh kondisi emosinya. Perkembangan emosi seorang anak sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Suatu hal yang sangat bijak apabila kita mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membantu perkembangan emosi anak.

description

Pendidikan anak usia dini

Transcript of Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

Page 1: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

PERKEMBANGAN SOSIO EMOSIONAL ANAK USIA DINI

T. PRATISTO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

A. Pendahuluan

Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah laku

yang berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian dari kelompoknya.

Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk memiliki kemampuan yang

sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka berada. Tuntutan sosial yang

dimaksud adalah anak dapat bersosialisasi dengan baik sesuai dengan tahap

perkembangan dan usianya, dan cenderung menjadi anak yang mudah bergaul.

Perkembangan emosi yang terganggu

Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam hubungan dengan orang lain, baik

dengan teman sebaya, guru, orang tua maupun saudara-saudaranya. Saat

berhubungan dengan orang lain, terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna

dalam kehidupan anak yang dapat membentuk kepribadiannya, dan membentuk

perkembangannya menjadi manusia yang sempurna.

Perilaku yang ditunjukkan oleh seorang anak dalam lingkungan sosialnya

sangat dipengaruhi oleh kondisi emosinya. Perkembangan emosi seorang anak

sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.

Suatu hal yang sangat bijak apabila kita mampu menciptakan lingkungan

yang kondusif untuk membantu perkembangan emosi anak.

Page 2: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

Emosi merupakan suatu gejolak penyesuaian diri yang berasal dari dalam

dan melibatkan hampir keseluruhan diri individu. Emosi juga berfungsi untuk

mencapai pemuasan atau perlindungan diri atau bahkan kesejahteraan pribadi

pada saat berhadapan dengan lingkungan atau objek tertentu.

Pada saat anak masuk Kelompok Bermain atau juga PAUD, mereka mulai

keluar dari lingkungan keluarga dan memasuki dunia baru. Peristiwa ini

merupakan perubahan situasi dari suasana emosional yang aman, ke kehidupan

baru yang tidak dialami anak pada saat mereka berada di lingkungan keluarga.

Dalam dunia baru yang dimasuki anak, ia harus pandai menempatkan diri diantara

teman sebaya, guru dan orang dewasa di sekitarnya.

Tidak setiap anak berhasil melewati tugas perkembangan sosioemosional

pada usia dini, sehingga berbagai kendala dapat saja terjadi. Sebagai pendidik

sepatutnyalah untuk memahami perkembangan sosioemosional anak sebagai bekal

dalam memberikan bimbingan terhadap anak agar mereka dapat mengembangkan

kemampuan sosial dan emosinya dengan baik.

Untuk maksud tersebut di atas, dalam makalah ini akan dibahas tentang :

pengertian perkembangan emosi dan perkembangan sosial anak; karakteristik

perkembangan sosioemosional anak ; faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

perkembangan sosioemosional anak; prinsip perkembangan sosioemisional anak;

metode pengembangan sosioemosional anak; dan evaluasi perkembangan

sosioemosional anak di Taman Kanak-kanak.

B. Pembahasan

1. Pengertian perkembangan sosial dan perkembangan emosi anak

Perkembangan sosial merupakan suatu proses pembentukan social self

(pribadi dalam masyarakat) , yakni pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa

dan seterusnya (Muhidin, 1999). Sedangkan Harlock (1978) menyatakan

bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku

yang sesuai dengan tuntutan sosial. Sementara ahli yang lain menyatakan

bahwa perkembangan sosial merupakan suatu proses di mana individu/anak

melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial, terutama

tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan kelompoknya serta belajar bergaul

dengan bertingkah laku, seperti anak lain dalam lingkungan sosialnya.(Loree,

1970).

Page 3: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

Secara singkat dapat dikatakan bahwa perkembangan sosial anak adalah

suatu proses dalam kehidupan anak untuk berperilaku sesuai dengan norma

atau aturan dalam lingkungan kehidupan anak.

Lebih lanjut dikatakan bahwa perkembangan sosioemosional meliputi

perkembangan dalam hal emosi, kepribadian, dan hubungan interpersonal

(Papalia, 2004). Pada tahap awal masa kanak-kanak, perkembangan sosial

emosional berkisar tentang proses sosialisasi, yaitu proses ketika anak

mempelajari nilai-nilai dan perilaku yang diterima dari masyarakat (Dodge,

2002).

2. Karakteristik perkembangan sosioemosional anak

Perkembangan anak dari masa ke masa

Perkembangan sosial individu mengikuti suatu pola, yaitu urutan

perilaku sosial yang teratur, di mana pola tersebut sama untuk setiap anak

secara normal. Dalam perkembangan sosial anak terdapat beberapa ciri dalam

setiap periodenya.

Anak usia 4 bulan

Berikut adalah ciri yang merupakan karakter perkembangan sosial pada

masa bayi dan masa prasekolah.

Page 4: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

a. Karakteristik perkembangan sosial anak pada masa bayi.

1-2 bln Belum mampu membedakan objek dan benda

3 bln - otot mata sudah kuat dan mampu melihat pada orang atau

objek yang diikuti

- mampu membedakan suara

- senyum sosial bila kedatangan orang yang dikenalnya

4 bln - mampu memperlihatkan tingkah laku

- memperhatikan orang bicara

- tertawa dengan orang di sekitarnya

5-6 bln - tersenyum dengan bayi lain

- bereaksi berbeda terhadap suara yang ramah dan tidak

7 bln Kadang-kadang menjambak, agresif, mencakar

8 bln Memegang, melihat, merebut benda

9 bln Mengikuti suara-suara dan tingkah laku yang sederhana

10-13 bln - bermain dengan permainan

- mengenal larangan

14-18 bln - tertarik terhadap bayi lain

- ingin dekat dan berkomunikasi dengan orang dewasa

19- 24 bln - mampu melakukan aktivitas sederhana

- menggunakan alat permainan sebagai alat untuk hubungan

sosial

- bermain bersama tanpa interaksi

b. Karakteristik perkembangan sosial anak pada masa prasekolah

1) membuat kontak sosial dengan orang di luar rumah

2) mulai senang membentuk kelompok

3) ingin dekat dan berkomunikasi dengan orang dewasa

4) terjadinya cooperative play

5) memilih teman bermain

6) mengurangi tingkah laku bermusuhan

Secara umum ada 20 karakteristik perkembangan sosial/penyesuaian diri yang

baik (Yeny Rachmawati, 2004)

1) dapat menerima tanggung jawab sesuai dengan usianya

2) menikmati pengalamannya

3) menerima tanggung jawab sesuai dengan perannya

4) mampu memecahkan masalah dengan segera

5) mampu mengatasi hambatan untuk merasa bahagia

6) mampu membuat keputusan dengan resiko konflik minimum

Page 5: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

7) tetap pada pilihannya, sampai menyadari bahwa pilihannya itu salah

8) merasa puas dengan kenyataan

9) mampu menggunakan pikiran sebagai dasar untuk bertindak

10) belajar dari kegagalan tidak mencari alasan atas kegagalannya

11) tahu bagaimana saat belajar dan bermain pada saat bermain

12) dapat berkata tidak pada situasi yang mengganggunya

13) dapat berkata ya pada situasi yang membantunya

14) dapat menunjukkan kemarahan secara tepat

15) dapat menunjukkan kasih sayang

16) dapat menahan rasa sakit dan frustrasi

17) mampu berkompromi

18) mampu mengkonsentrasikan energi pada tujuan

19) mampu menerima kenyataan bahwa hidup adalah perjuangan

20) mampu menerima dirinya

3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan sosioemosional

anak

Perkembangan emosional anak tidak selamanya stabil. Banyak faktor

yang mempengaruhi stabilitas emosi dan kesanggupan sosial anak, baik yang

berasal dari anak itu sendiri maupun berasal dari luar dirinya. Berbagai faktor

yang mempengaruhi perkembangan emosi anak.

a. Keadaan di dalam individu

Keadaan individu seperti usia, keadaan fisik, intelegensi, peran seks dan

lain-lain (Harlock, 1980) dapat mempengaruhi perkembangan individu.

Hal yang cukup menonjol terutama berupa cacat tubuh atau apapun yang

dianggap oleh diri anak sebagai kekurangan akan sangat mempengaruhi

perkembangan emosinya.

b. Konflik-konflik dalam proses perkembangan

Di dalam menjalani fase-fase perkembangan, tiap anak harus melalui

beberapa macam konflik yang pada umumnya dapat dilalui dengan sukses,

tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan atau hambatan dalam

menghadapi konflik-konflik ini. Anak yang tidak dapat mengatasi konflik-

konflik tersebut biasanya mengalami gangguan emosi.

c. Sebab-sebab yang bersumber dari lingkungan

Page 6: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

Anak-anak hidup dalam 3 macam lingkungan yang mempengaruhi

perkembangan emosinya dan kepribadiannya. Ketiga faktor yang

berpengaruh terhadap perkembangan tersebut adalah :

1) lingkungan keluarga

Keluarga sangat berperan dalam menanamkan dasar-dasar pengalaman

emosi. Jika secara umum ekspresi emosi cenderung ditolak oleh

lingkungan keluarga maka hal tersebut memberi isyarat bahwa

emotional security yang ia dapatkan dari keluarga kurang memadai.

Dalam kondisi seperti ini anak mudah marah, cepat menangis, dsb,

sehingga ia sukar bergaul. Gaya pengasuhan yang diperoleh anak dari

keluarga akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak.

2) lingkungan sekitarnya

Kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi emosi anak antara lain

a) daerah yang terlalu padat

b) daerah yang memiliki angka kejahatan tinggi

c) kurangnya fasilitas rekreasi

d) tidak adanya aktivitas-aktivitas yang diorganisasi dengan baik

untuk anak.

3) lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah yang dapat menimbulkan gangguan emosi dan

menyebabkan terjadinya tingkah laku pada anak antara lain :

a) hubungan yang kurang harmonis antara anak dan guru

b) hubungan yang kurang harmonis dengan teman-teman

Sedangkan perkembangan sosial anak dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor

berikut.

1) lingkungan keluarga

Di antara faktor yang terkait dengan lingkungan keluarga dan banyak

berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak adalah :

a) status sosial ekonomi keluarga

b) keutuhan keluarga

c) sikap dan kebiasaan orang tua

2) faktor dari luar rumah

Page 7: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

Jika hubungan mereka dengan teman sebaya dan orang dewasa di luar

rumah menyenangkan, mereka akan menikmati hubungan sosial

tersebut dan ingin mengulanginya. Demikian pula hal yang sebaliknya.

3) faktor pengaruh pengalaman sosial awal

Pengalaman sosial awal sangat menentukan perilaku kepribadian

selanjutnya.

4. Prinsip perkembangan sosioemisional anak

Pembelajaran yang berbasis Developmentally Appropriate Practice (DAP)

memiliki beberapa prinsip yang dapat digunakan dalam usaha untuk

pengembangan anak, ternasuk dalam pengembangan sosioemosional anak.

Prinsip tersebut adalah sebagai berikut.

a. Semua aspek perkembangan pada anak saling terkait.

Perkembangan dalam satu aspek dapat membatasi , memudahkan atau

melancarkan perkembangan kemampuan yang lainnya. Contoh :

keterampilan bahasa anak akan mempengaruhi kemampuannya dalam

melakukan hubungan sosial.

b. Perkembangan terjadi dalam urutan yang relatif teratur

Urutan pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada anak dapat

diprediksikan

c. Perkembangan berlangsung secara bervariasi

Tiap anak memiliki variasi perkembangan yang berbeda dibandingkan

dengan anak lain. Setiap anak adalah pribadi yang unik dalam

temperamen, gaya belajar, serta latar belakang keluarga. Setiap anak

mempunyai keunggulan, kebutuhan dan minat yang berbeda-beda.

d. Pengalaman awal anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak

Pengalaman awal baik positif maupun negatif bersifat kumulatif yang

berarti jika pengalaman tersebut terjadi sewaktu-waktu maka pengaruhnya

terhadap perkembangan anak akan kecil, tetapi jika pengalaman positif dan

negatif sering terjadi, maka pengaruhnya akan kuat.

e. Perkembangan mengarah ke hal yang lebih kompleks

Belajar selama usia dini dari pengetahuan behavioral menuju pengetahuan

simbolik. Program belajar yang berorientasi pada perkembangan anak

memberikan kesempatan pada anak untuk memperluas dan memperdalam

pengetahuan perilakuknya dengan memberi pengalaman langsung dan

Page 8: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

membantu mereka memperoleh pengetahuan simbolik dengan

menampilkan pengalamannya melalui berbagai media, seperti

menggambar, melukis, menyusun model, dsb.

f. Perkembangan anak dipengaruhi oleh berbagai erkonteks

Konteks sosial budaya, keluarga, latar belakang pendidikan, dan lain

sebagainya mempunyai dampak terhadap perkembangan anak.

g. Anak-anak adalah pelajar yang aktif

Pengalaman belajar anak diperoleh dari lingkungan fisik dan sosial, yang

secara kultural diterjemahkan untuk membangun pengetahuannya tentang

lingkungan dan sekitarnya. Anak-anak memberikan kontribusi terhadap

perkembangannya sendiri, dan belajar dari pengalamannya yang diperoleh

di dalam keluarga, lembaga pendidikan maupun masyarakat.

h. Perkembangan adalah hasil interaksi kematangan biologis dan

lingkungan.

Kehidupan manusia adalah hasil dari pembawaan dan lingkungan yang

saling berhubungan.

i. Bermain adalah wahana penting bagi perkembangan anak

Perkembangan sosial, emosi dan kognitif anak dapat dilakukan melalui

kegiatan bermain. Bermain merupakan refleksi dari perkembangan anak.

Mengingat perkembangan anak adalah hasil dari proses interaktif yang

diperoleh dari bermain.

j. Perkembangan anak akan meningkat jika diberi kesempatan

Perkembangan anak akan meningkat jika mereka diberi kesempatan untuk

mempratikkan keterampilan baru yang diperolehnya dan jika mereka

diberi tantangan.

k. Tiap anak mempunyai cara yang berbeda untuk memperoleh

pengetahuan/keterampilan

Anak-anak mempunyai cara untuk memperoleh pengetahuan atau

keterampilan yang berbeda-beda. Begitu pula, cara mereka untuk

menampilkan kemampuan yang telah diperolehnyaakan berbeda pula.

l. Pelayanan komprehensif

Pendidik/guru harus dapat memberikan pelayanan secara komprehensif

kepada anak, seperti layanan kesehatan fisik, gizi, mental dan sosial.

Page 9: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

5. Metode pengembangan sosial di Taman Kanak-kanak

Beberapa metode pengembangan sosial yang dapat dilakukan di Taman

Kanak-kanan antara lain :

a. Pengelompokan anak

Melalui pengelompokan, anak akan saling mengenal dberinteraksi secara

intensif dengan anak lain.

b. Modelling dan imitating

Imitasi adalah peniruan sikap, tingkah laku, serta cara pandang orang lain

yang dilakukan secara sengaja. Sejak usia dua sampai tiga tahun anak

mulai senang meniru tingkah laku orang lain yang ada di sekitarnya.

c. Bermain kooperatif

Bermain kooperatif

Bermain kooperatif adalah permainan yang melibatkan sekelompok anak ,

di mana setiap anak mendapatkan peran dan tugas masing-masing yang

harus dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.

Bermain kooperatif

d. Belajar berbagi

Belajar berbagi merupakan latihan keterampilan sosial yang sangat baik

bagi anak. Melalui kegiatan ini anak akan belajar berempati terhadap anak

Page 10: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

lain, belajar bermurah hati, bersikap sosial serta berlatih meninggalkan

sifat egosentris.

Belajar berbagi

6. Tekhnik evaluasi perkembangan sosioemosional anak di Taman Kanak-

kanak.

Untuk mengetahui sejauhmana tingkat perkembangan sosialemosional

anak, ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan

pengamatan, anecdotal record, daftar check, analisis foto, dan dokumentasi

visual lainya, serta analisis karya anak.

a. Pengamatan

Pengamatan adalah proses memperhatikan seorang anak dalam melakukan

suatu kegiatan atau melakukan permainan, tanpa mencampuri kegiatan

anak tersebut. Dalam kegiatan ini seorang guru harus peka, terperinci, dan

deskriptif.

b. Anecdotal record

Adalah suatu pendokumentasian kegiatan atau perilaku yang teramati

berupa catatan ringkas. Pengamatan guru dapat dituangkan ke dalam tiga

atau empat kalimat.

c. Daftar check

Daftar check dapat digunakan sebagai suatu cara untuk mendokumentasi

kan kejadian penting tertentu yang berkaitan dengan perkembangan anak,

suatu tujuan tertentu, atau sasaran instruksional.

Contoh.

Alat penilaian perkembangan sosial anak usia 3 tahun, dalam hal berbagi.

Berbagi Tampak Tak tampak Komentar

- Menerima alternatif-alternatif

- Memberikan mainan pada anak lain

- Membiarkan anak lain selesaikan sesuatu

Page 11: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

- Mengambil barang anak lain dengan

sopan

d. Analisis foto dan alat lain

Pengumpulan informasi perkembangan anak melalui foto, VCD, atau tape

recorder sangat menarik dan bermanfaat.

e. Analisis karya anak.

Dengan mengumpulkan karya anak (gambar dan hasil karya lain) guru

dapat menganalisis perkembangan anak dari waktu ke waktu.

C. Kesimpulan

Dari uraian tentang perkembangan sosioemosional anak dapat disimpulkan

tentang berbagai hal berikut.

1. Perkembangan sosial anak adalah suatu proses dalam kehidupan anak untuk

untuk berperilaku sesuai dengan norma atau aturan dalam lingkungan

kehidupan anak.

2. Perkembangan sosial individu mengikuti suatu pola, yaitu urutan perilaku

sosial yang teratur, di mana pola tersebut sama untuk setiap anak secara

normal

3. Perkembangan sosioemosional anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain faktor lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar.

4. Prinsip-prinsip dalam DAP dapat digunakan sebagai landasan dalam

pengembangan sosioemosional anak.

5. Beberapa metode pengembangan sosial yang dapat dilakukan di Taman

Kanak-kanan antara lain : Pengelompokan anak, modelling dan imitating,

bermain kooperatif, dan belajar berbagi.

6. Untuk mengetahui sejauhmana tingkat perkembangan sosialemosional anak,

ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan

pengamatan, anecdotal record, daftar check, analisis foto, dan dokumentasi

visual lainya, serta analisis karya anak.

Page 12: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

DAFTAR PUSTAKA

Ali Nugraha dan Yeni Rachmawati. (2004). Metode Pengembangan Sosial

Emosional. Jakarta : Universitas Terbuka.

Slamet Suyanto. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :

Depdiknas

Siti Aisyah. (2008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia

Dini. Jakarta : Universitas Terbuka

Page 13: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud

PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL ANAK

Oleh :

T. PRATISTO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

Page 14: Masukkan Ke Materi Pengayaan Paud