Masa Khalifah Abu Bakar As

7
Masa Khalifah Abu Bakar As- Shiddiq Selama masa sakit Rasulullah SAW saat menjelang ajalnya, Abu Bakar ditunjuk untuk menjadi imam shalat menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar akan menggantikan posisinya Setelah kematian Rasulullah (632 M), dilakukan musyawarah dikalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah, yang akhirnya menghasilkan penunjukan Abu Bakar sebagai pemimpin baru umat islam atau khalifah islam. Setelah penunjukan Abu Bakar terjadi kontroversial dimana umat islam terpecah menjadi kaum sunni dan syi’ah kaum syi’ah percaya bahwa seharusnya Ali bin Abi Thalib yang menjadi pemimpin, dan dipercayai ini adalah keputusan Rasulullah sendiri, sementara kaum sunni berpendapat bahwa Rasulullah menolak untuk menunjuk penggantinya. Kaum sunni berargumen bahwa Rasulullah mengedepankan musyawarah untuk penunjukan pemimpin, sementara muslim syi’ah berpendapat berpendapat kalau Rasulullah dalam hal-hal terkecil seperti sebelum dan sesudah makan, minum, tidur, dll, tidak

description

masa khalifah abu bakar

Transcript of Masa Khalifah Abu Bakar As

  • Masa Khalifah Abu Bakar As-ShiddiqSelama masa sakit Rasulullah SAW saat menjelang ajalnya, Abu Bakar ditunjuk untuk menjadi imam shalat menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar akan menggantikan posisinyaSetelah kematian Rasulullah (632 M), dilakukan musyawarah dikalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah, yang akhirnya menghasilkan penunjukan Abu Bakar sebagai pemimpin baru umat islam atau khalifah islam.Setelah penunjukan Abu Bakar terjadi kontroversial dimana umat islam terpecah menjadi kaum sunni dan syiahkaum syiah percaya bahwa seharusnya Ali bin Abi Thalib yang menjadi pemimpin, dan dipercayai ini adalah keputusan Rasulullah sendiri, sementara kaum sunni berpendapat bahwa Rasulullah menolak untuk menunjuk penggantinya. Kaum sunni berargumen bahwa Rasulullah mengedepankan musyawarah untuk penunjukan pemimpin, sementara muslim syiah berpendapat berpendapat kalau Rasulullah dalam hal-hal terkecil seperti sebelum dan sesudah makan, minum, tidur, dll, tidak pernah meninggalkan umatnya tanpa hidayah dan bimbingan apalagi masalah kepemimpinan umat terakhir, dan juga banyak hadits di Sunni maupun Syiah tentang siapa khalifah sepeninggal Rasulullah saw, serta jumlah pemimpin islam yang dua belas.

  • Abu Bakar RA membagi Jazirah Arab menjadi beberapa wilayah. Beliau melantik pada setiap wilayah tersebut seorang pemimpin (amr) yang ada sebelumnya. Amr ini memimpin solat, menjadi hakim bagi perkara yang diangkat padanya, begitu juga melaksanakan hudd. Dikarenakan ini, Abu Bakar RA memberi setiap amr tersebut ketiga-ketiga kekuasaan pemerintahan (eksekutif, yudikatif, dan legislatif).A. Metode IjtihadCara Abu Bakar menghukumi sesuatu permasalahan adalah seperti apa yang dilakukan Rasulullah SAW sebelumnya. Setiap masalah selalu dirujuk pada Alquran dulu. Apabila tidak ada barulah beliau merujuk pada sunnah Nabi Muhammad SAW, atau keputusan yang pernah diambil Rasulullah SAW. Jika sunnah tidak ada, beliau bertanya kepada sahabat lain apakah ada yang tahu sunnah yang berkaitan dengan masalah ini. Seumpama tidak ditemukan hukum untuk masalah ini di dalam Alquran dan sunnah, beliau berijtihad secara bersama-sama dengan para sahabat

  • Contoh riil pengguanaan metode ijtihad :A. Ijma1. ketetapanijmaseperti pada kekhalifahan Abu Bakar yang membahas tentang keharaman babi, pembagian waris seper enam bagi nenek, tertutupnya ibni-ibni dari pewarisan sebab adanya ibni dan lain sebagainya dari hukum-hukumjuziyah(bagian) danqullyah(total)2. Ijma tentang pengangkatan Abu Bakar menjadi khalifah karena mengqiyaskan kepada penunjukan Abu Bakar oleh Nabi menjadi imam shalat ketika Nabi sedang berhalangan3. Ijma tentang upaya pembukuan Al-QuranB.Istihlah1. Khalifah Abu Bakar telah melarang orang banyak dari menulis dan meriwayatkan Sunnah Nabi SAW agar tidak ada perselisihan paham.2. Ketika jatuh sakit yang sangat serius, ia segera memanggil sahabat untuk bermusyawarah tentang calon penggantinya sebagai khalifah kedua. (Muhammad Tahrir Azhary; Negara Hukum; hal 177), ini dilakukan Khalifah Abu Bakar agar kelak setelah ia meninggal tak ada perselisihan diantara kaum muslimin tentang penggantinya.

  • B.Hasil Ijtihad1. Abu Bakar dan Umar bin Khotob berijtihad tentang peristiwa unta tak bertuan tersebut di biarkan saja2. Abu Bakar ra. menetapkan tiga kali talak dengan sekali ucapan, Aku mentalak kamu dengan talak tiga, sebagai talak sekali. Pada waktu itu, Umar dan para Sahabat yang lain mengikutinya. Namun, ketika Umar menjadi khalifah, tiga kali talak dengan sekali ucapan tersebut ditetapkan sebagai talak tiga. 3. Ijtihad dalam menetapkan hukum yang baru bagi kasus yang muncul melalui cara mencari perbandingannya dengan ketetapan hukum yang telah ada penjelasannya dalam nash untuk ditetapkan bagi kasus tersebut. Ijtihad dengan cara ini contohnya adalah dalam menentukan jabatan khalifah sesudah wafatnya Nabi4. Abu Bakar melihat zakat bukan sekedar ibadah yang cukup dilaksanakan dengan tanggungjawab secara vertikal saja, ia melihatnya sabagai urusan publik. Oleh karena harus ada otoritas yang menangani, karena zakat adalah salah satu sumber keuangan publik sekaligus sebagai jalan pembelanjaan publik yang memiliki ciri yang khas.

  • 5.Pengumpulan al-Quran Dalam Satu MushafGagasan ini merupakan masukan Umar. Pada mula Abu Bakar menolak, namun akhirnya Umar dapat meyakinkannya sehingga ia memutuskan untuk melakukan karena dirasakannya manfaat yang besar dan kerugian yang besar bila tidak dilakukan.6. Mendirikan Lembaga Keuangan Bayt al-Ma7. Menolak Memberikan Tirkah Pada Fatimah8. Khalifah Abu Bakar tidak pernah melakukan qurban (penyembelihan) kerana khuatir kaum Muslimin akan menganggapnya wajib. Banyak pemikiran yang mengatakan bahwa ijtihad yang dilakukan oleh Abu Bakar ini bertentangan dengan nash, tapi menurut hemat kami, dia melakukan semua itu atas dasar kemaslahatan dan ketaawdhuannya dalam agama.

  • C.Penegakan Hukum 1. Menumpas nabi palsuAda empat orang yang menamakan dirinya sebagai nabi yaitu Musailamah Al kazab dari bani hanifah di yamamah, Sajah tamimiyah dari bani tamim, Al aswad Al Anshi dari yaman dan tulaihah bin khuwailid dari bani asad di Nejed.2. Memberantas kaum murtadBerita wafatnya rasulullah SAW, berakibat menggoyahkan iman bagi orang-orang islam yang masih tipis imannya, banyak orang menyatakan dirinya keluar dari Islam (murtad). tidak mau shalat dan tidak lagi membayar zakat.Abu Bakar berunding dengan para sahabat yang lain dalam menghadapi para kaum murtad itu. mereka sepakat menyeru agar bertaubat, jika tidak mau sadar, mereka akan dihadapi dengan menggunakan kekerasan.Abu Bakar mengirim ekspedisi dibawah pimpinan Ikhrimah bin Abu Jahal, Syurahbil bin Hasnah, Amru bin Ash, dan khalid bin Walid.

  • 3. Menghadapi kaum yang ingkar zakatAbu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat menghadapi kaum ingkar zakat itu. meskipun keputusan musyawarah itu tidak bulat, Abu Bakar tetap teguh pada pendiriannya bahwa kewajiban zakat harus dilaksanakan. mereka yang membangkang harus diperangi.Abu Bakar terlebih dahulu mengirimkan surat kepada pembangkang agar kembali ke Islam.4. Mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran