Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

59
Marketing Planning 1. PROFIL PERUSAHAAN PT. Unilever Indonesia Tbk. Nama Perusahaan : PT Unilever Indonesia Tbk Alamat : Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta Nomor Telepon : +62 21 526 2112 Fax. : +62 21 525 2602 Email : suara.konsumen{at]unilever.com Logo Perusahaan : 1.1 Sejarah PT. Unilever PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van

Transcript of Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Page 1: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

1. PROFIL PERUSAHAAN

PT. Unilever Indonesia Tbk.

Nama Perusahaan : PT Unilever Indonesia Tbk

Alamat : Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta

Nomor Telepon : +62 21 526 2112

Fax. : +62 21 525 2602

Email : suara.konsumen{at]unilever.com

Logo Perusahaan :

1.1 Sejarah PT. Unilever

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933

sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.

van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van

Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933,

terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22

Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari

1934 Tambahan No.3.

Page 2: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi

tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia.

Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30

Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini 

disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-

1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita

Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.Perusahaan

mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal

(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para

pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai

nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini

dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih

Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533

HT.01.04-TH.2003.

Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak

sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari

teh dan produk-produk kosmetik

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada

tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat

oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga

bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran.

Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri

Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-

TH.2000.Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

Page 3: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian

dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT

Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan,

pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang

Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan

kepada PT Al.

Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan

Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT

Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-

barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7

November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli

saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut

Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia

Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember

2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk

mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings

Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan

perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings

Limited pada tanggal 21 Januari 2004.

Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI.

Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama

dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest).

Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan

setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang

terpisah.

Page 4: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9

Juli 2004.

Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah

menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry &

Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri

minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke

Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan

transaksi pada bulan Januari 2008.

Page 5: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

Kronologi

Tahun Keterangan Tahun Keterangan

1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen

and Brothers

1992 Membuka pabrik es krim

1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV

Lever – Angke, Jakarta

1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan

di Cikarang, Bekasi

1936 Produksi margarin dan minyak oleh

Pabrik van den Bergh NV – Angke,

Jakarta

1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang,

Rungkut

1941 Pabrik komestik – Colibri NV,

Surabaya

1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang

1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan

(Perang Dunia II)

2000 Terjun ke bisnis kecap

1965-66 Di bawah kendali pemerintah 2001 Membuka pabrik teh – Cikarang

1967 Kendali usaha kembali ke Unilever

berdasarkan undang-undang

penanaman modal asing

2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta

1981 Go public dan terdaftar di Bursa

Efek Jakarta

2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar

1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs

di Rungkut, Surabaya

2004 Terjun ke bisnis makanan ringan

1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi

dari Colibri ke Pabrik Rungkut,

Surabaya

2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang

1990 Terjun di bisnis teh 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah

Page 6: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

1.2 Visi dan Misi

Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan

di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai

dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Misi

adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau

jelas bagi seluruh staf perusahaan.

a. Visi:

Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh

kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.

b. Misi:

Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.

We work to create a better future every day.

Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih

menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang

lain.

We help people feel good, look good and get more out of life with brands and

service that are good for them and good for others.

Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya

yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.

We will inspire people to take small everyday actions that can add up to a big

difference for the world.

Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan

kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.

We will develop new ways of doing business that will allow us to double the size

of our company while reducing our environmental impact.

Page 7: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

1.3 Produk yang ditawarkan

PT. Unilever memproduksi barang yang jenisnya merata dengan brand-brand

ternama yang disukai di dunia. Hampir semua jenis barang kebutuhan sehari-hari

diproduksi Unilever. Saat ini Unilever memiliki 27 brand home and personal

care. Brand tersebut mendominasi 75% produk yang dimiliki Unilever. Sisanya

merupakan produk food and baverage dengan 16 brand.

a. Macam-Macam Produk

1. Food and Baverages

Banyak produk makanan & minuman sehat dan berkualitas yang telah

diproduksi oleh PT.Unilever dengan brand-brand tertentu yang sangat laku

di pasaran saat ini. Diantaranya;

Makanan (Foods)

- Blueband

- Royco

- Bango

- Buavita

- Walls

- Sariwangi

-

Page 8: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

2. Home care

PT. Unilever mampu menguasai pasar dengan brand-brand home care

product-nya.Keseluruhan home and care product ini merupakan 78% dari total

seluruh penjualan Unilever. Produk homecare merupakan produk yang

diproduksi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Produk Homecare

- Molto

- Sunlight

- Rinso

- Wipol

- Domestos Nomos

- Pure it

- Surf

3. Personal Care

Unilever menguasai Indonesia dengan brand-brand andalannya dalam

kategori personal care product.

Produk personalcare merupakan produk yang digunakan untuk kebutuhan

pribadi(perorangan). Produk ini terbuat dari bahan yang tidak berbahaya

sehingga aman untuk digunakan oleh masyarakat.

Produk Personal care

- Sunsilk - Vaseline

- Lifebuoy - Rexona

- Clear

- Dove

- Pond’s

- Citra

Page 9: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

b. Skema Klasifikasi Produk

1. Daya Tahan Produk (Durability)

Produk yang diproduksi oleh PT.Unilever termasuk dalam jenis produk yang

tidak tahan lama (nondurable goods) yang biasanya habis dikonsumsi dalam

satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya

dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.

2. Keberwujudan (Tangibillity)

Produk yang diproduksi oleh PT.Unilever berdasarkan keberwujudannya,

termasuk dalam jenis produk yang tangible dominant. Maksudnya, produk

tersebut benar-benar berwujud barang yang dapat terlihat dan dirasakan oleh

panca indera manusia.

3. Kegunaan (Use)

Produk PT.Unilever yang terdiri dari foods&baverages , homecare, dan

personal care termasuk jenis produk Convenience Goods. Artinya barang

yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli),

dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang

minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya.

Page 10: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

Sabun

Mandi

Shampoo Pasta Gigi Detergen Margarin Sabun

Cuci

Muka

Kecap Teh Ice

cream

Handbody Sabun cuci

piring

Lux

Lifebuoy

Camay

Sunslik

Dove

Clear

Dimension

Organic

Pepsodent

Close-up

Rinso

Surf

Blue-

Band

Ponds

Citra

Bango Sariwangi Walls Vaseline Sunlight

a. Bauran Produk PT.Unilever

Lebar Bauran Produk

PANJANG

LINI PRODUK

Page 11: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

2. ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO

Lingkungan makro suatu perusahaan adalah suatu kekuatan dan trend yang

berasal dari luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman.

Kekuatan – kekuatan ini bersifat “uncontrollable” dan harus dipantau dan

ditanggapi oleh perusahaan. Lingkungan makro tersebut meliputi situasi

keamanan, situasi politik, situasi sosial budaya, dan perkembangan teknologi.

2.1. Analisis Politik & Regulasi

Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam

lingkungan politis yang terdiri dari hukum, badan pemerintah dan kelompok

berpengaruh. Misal, pengaturan pemerintah untuk melindungi kepentingan

konsumen dari perilaku bisnis yang tidak terkendalikan melalui Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia (YLKI) membawa dampak pada pengawasan produk secara

lebih intensif.

Kondisi politik dan hukum di Indonesia merupakan salah satu lingkungaan

makro(Lingkungan diluar perusahaan) yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas

bisnis suatu perusahaan. Untuk itu, faktor ini perlu untuk di analisis guna

mengetahui apa ancaman dan peluang yang akan dihadapi oleh perusahaan

sehingga perusahaan dapat mempersiapkan secara matang untuk menghadapi hal-

hal tersebut.

a. Analisis Politik dan Regulasi

Lingkungan politik di Indonesia bersifat sangat dinamis. Karena, dapat

mengalami perubahan dari waktu-waktu. Yang masing-masing dari

perubahan itu dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan

perusahaan. Pengaruh tersebut tidak hanya memberikan efek positif tetapi

juga dapat memberikan dampak bagi perusahaan.

Page 12: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

Saat ini, kondisi persaingan di Indonesia semakin ketat. Perusahaan yang

satu dengan yang lain berlomba-lomba untuk menarik minat target

pasarnya dengan berbagai cara dengan tujuan untuk memperoleh

keuntungan yang sebanyak-banyaknya.

Untuk menghindari hal itu, akhirnya pemerintah melakukan berbagai cara

terutama dengan mengeluarkan Undang-Undang mengenai tata kelola

perusahaan yang baik agar perusahaan dapat menjalankan aktivitas

bisnisnya sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan jika melanggar, maka

akan mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan tersebut.

Dengan adanya Undang-Undang tersebut, pemerintah mengharapkan

kondisi lingkungan industri di Indonesia bisa semakin tertib dan akan

menghasilkan persaingan yang sehat antar masing-masing perusahaan.

Selain itu, pemerintah juga berusaha untuk membentuk suatu badan

pengawasan bagi berjalannya kegiatan bisnis perusahaan dengan tujuan

agar perusahaan merasa terawasi dan tidak dapat berlaku seenaknya.

Namun, faktanya pada masa sekarang ini Perusahaan tetap saja

mengabaikan aturan dan tidak merasa takut sama sekali sehingga mereka

tetap melakukan segala cara untuk memperoleh keuntungan bisnisnya.

Page 13: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

Fakta

Fenomena

Dampak pada

Struktur

Industri

Dampak

pada

Persaingan

Dampak pada

Perilaku

Konsumen

Kesimpulan: Peluang

(+) atau

Ancaman (-)

Pemerintah

mengeluarkan

peraturan UU. No.

33 Tahun 2014

mengenai

Perindustrian yang

berlaku bagi seluruh

perusahaan yang

ingin menjalankan

kegiatan bisnisnya.

Struktur industri

perusahaan

tersebut akan

semakin

tertib(Kondusif)

karena semua

aktivitas bisnis

yang

dilakukannya

berpedoman

pada peraturan

yang sudah ada.

Persaingan

antar

perusahaan

akan

semakin

sehat.

Karena

masing-

masing

perusahaan

akan

menjalankan

kegiatan

bisnisnya

dengan

berpatokan

pada

peraturan

yang telah

dibuat oleh

pemerintah.

Konsumen akan

lebih percaya

dan merasa

aman dalam

mengkonsumsi

produk dalam

bentuk apapun

yang diproduksi

dan ditawarkan

oleh

perusahaan.

Karena mereka

beranggapan

bahwa

perusahaan

akan mematuhi

peraturan-

peraturan yang

dibuat oleh

pemerintah dan

menerapkannya

dengan baik

dalam

menjalankan

kegiatan

bisnisnya.

Peluang(+) :

PT. Unilever mampu

menjalankan kegiatan

bisnisnya secara

aman. Karena, apabila

ada perusahaan lain

yang mencoba

bersaing secara tidak

sehat, maka akan

mendapatkan sanksi

sesuai dengan

ketentuan yang

berlaku.

Ancaman(-) :

PT.Unilever harus

sangat berhati-hati

sehingga tidak leluasa

dalam menjalankan

kegiaatan bisnisnya

karena sudah diawasi

oleh badan hukum

dengan peraturan

yang ada. Selain itu,

PT.Unilever harus

lebih detail

memperhatikan segala

hal yang berkaitan

dengan kegiatan bisnis

yang dilakukan

perusahannya agar

dapat dipastikan

bahwa semua hal

tersebut telah sesuai

dengan aturan yang

ada.

Adanya peraturan

Undang Undang No.

8 Tahun 1999

Tentang

Perlindungan

Konsumen yang

hingga kini semakin

ditekankan oleh

pemerintah.

Dengan adanya

undang-undang

mengenai

perlindungan

konsumen,

dapat

memberikan

dampak pada

struktur industri

perusahaan.

Persaingan

yang terjadi

antar

perusahaan

akan

semakin

ketat.

Masing-

masing

perusahaan

Akan ada 2

kemungkinsan

yang muncul

dari perilaku

konsumen :

-Konsumen

semakin yakin

dan tidak ragu-

ragu lagi dalam

Peluang(+) :

PT. Unilever akan

lebih mudah menjual

produknya kepada

konsumen. Karena,

konsumen tentunya

akan merasa lebih

welcome dan yakon

dalam membeli suatu

produk.

Page 14: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

2.2 Sosial, Budaya dan Demografi

a.Lingkungan Sosial dan Budaya

Pergeseran nilai budaya, cara hidup, nilai-nilai sosial, keyakinan dan

kesenangan dari suatu masyarakat perlu mendapat perhatian pemasar karena dapat

mempengaruhi program pemasaran. Misal adanya gaya hidup dari kalangan

menengah ke atas membawa dampak pada kebijakan periklanan yang

menekankan pada unsur estetis dan kesan glamour.

Pada masa sekarang ini, lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap

daya beli masyarakat terhadap suatu produk dari perusahaan. Mereka dapat

dengan mudah memperoleh informasi-informasi mengenai suatu kualitas produk

dari rekan kerjanya, rekan sepermainan maupun dari keluarganya. Hal itu

disebabkan karena hubungan sosial yang mereka jalin satu sama lain sangat kuat.

Gaya hidup masyarakat saat ini yang selalu ingin mengikuti

perkembangan jaman, membuat gaya hidup tradisional mulai ditinggalkan.

Masyarakat juga lebih menyukai hal-hal yang modern dan glamour. Oleh karena

itu, perusahaan harus mampu mensiasati strategi pemasarannya sesuai degan

kondisi masyarakat saat ini. Agar produk yang diproduksi oleh perusahaannya

dapat laku di pasaran dan mendapatkan penilaian yag baik dari masyarakat

sekitar.

b. Lingkungan Demografi

Berisikan tentang data kependudukan beserta karakteristik distribusinya.

Perusahaan perlu melihat kecenderungan demografi utama dan

karakteristiknya karena dapat berimplikasi pada pengambilan keputusan

dalam perencanaan pemasaran. Misal data pertumbuhan tingkat jumlah

kelahiran bayi yang meningkat merupakan informasi penting bagi pemasar

Page 15: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

untuk mengetahui adanya potensi pasar akan produk perlengkapan bayi

dan susu formula.

Fakta

Fenomena

Dampak pada

Struktur Industri

Dampak pada

Persaingan

Dampak

pada

Prilaku

Konsumen

Kesimpulan:

Peluang (+)

atau

Ancaman (-)

Sosial Budaya

Gaya hidup

masyarakat

jaman

sekarang

yang lebih

glamour

akibat adanya

pengaruh

globalisasi.

Struktur Industri

perusahaan akan

semakin

berkembang.

Karena,

perusahaan akan

berusaha secara

maksimal untuk

membuat struktur

perusahaan (dari

segi marketing,

produksi, dan lain-

lain) yang sesuai

dengan gaya hidup

masyarakat saat ini

agar perusahaannya

mendapatkan

perhatian dan

penilaian yang

positif dari

masyarakat.

Persaingan yang

terjadi akan

semakin

ketat.Masing-

masing

perusahaan akan

merencanakan

strategi

pemasaran

terutama dalam

menciptakan

iklan yang

menekankan

pada unsur

estetis dan

kesan glamour.

Agar dapat

menarik minat

konsumen untuk

membeli

produknya.

Konsumen

akan lebih

tertarik dan

berminat

untuk

membeli

produk yang

sesuai

dengan gaya

hidup dan

kebutuhanny

a.

Peluang(+):

Lebih mudah

untuk menarik

minat

konsumen

dalam

membeli

produk yang

telah

diproduksi.

Selera

masyarakat

saat ini yang

selalu

mengikuti

trend dan

dipengaruhi

Struktur Industri

perusahaan akan

semakin dinamis.

Perusahaan akan

melakukan revisi

dari waktu ke waktu

karena selera

Perusahaan

berlomba-lomba

untuk

memproduksi

suatu produk

yang sedang

nge-trend dan

Konsumen

dalam

melakukan

pembelian

suatu

produk, akan

terpengaruh

Peluang (+) :

Perusahaan

dapat dengan

mudah

mencermati

selera

masyarakat.

Page 16: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

oleh artist

yang sedang

naik daun.

(tokoh

terknall)

masyarakat yang

mudah mengalami

perubahan.

memakai artist

sebagai bintang

iklan untuk

mengenakan dan

mempromosikan

produk yang

dibuat oleh

perusahaan

tersebut.

oleh trend-

trend yang

ada.Apabila

produk

tersebut

mampu

dipromosika

n oleh artist

papan atas,

mereka akan

dengan

segera

membeli

produk

tersebut.

Karena,

marketer

hanya tinggal

melihat siapa

tokoh yang

sedng

terknela saat

ini lalu bisa

dijadikan

sebagai

bintang iklan

perusahaan

untuk

mempromosik

an

produknya .

Semakin

banyak

komunitas-

komunitas

terbentuik di

lingkungan

masyarakat

dari berbagai

jenis

kalangan.

Perusahaan harus

mampu

menekankan

struktur pelayanan

perusahaan

terhadap

masyarakat. Hal ini

dugunakan untuk

menciptakan citra

yang baik dimata

masyarakat.

Sehingga,

masyarakat yang

membicrakan

mengenai

perusahaan akan

meyebarkan berita

yang positif bukan

yang negaitifnya.

Persaingan akan

semakin ketat.

Masing-masing

perusahaan akan

merencanakan

strategi

pemasaran

dengan sebaik-

baiknya dan

melakukan

pendekatan-

pendekatan

terhadap target

pasarnya

semaksimal

mungkin agar

mendapatkan

pencitraan yang

baik dari

masyarakat.

Konsumen

akan

membeli

barang

dengan

dipengaruhi

oleh

lingkungan

sosial di

sekitarnya.

Apabila

banyak yang

mengatakan

barang itu

bagus, ia

akan

membeli dan

juga

sebaliknya.

Peluang (+):

Perusahaan

semakin

mudah

mengakses

link ke

masyarakat .

Ancaman(-):

Apabila

perusahaan

tidak

memberikan

produk atau

pelayanan

yang baik bagi

masrakat,

mereka akan

dengan

mudah

Page 17: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

menyebarkan

kejelekan

perusahaan

kepada

komunitasnya.

Otomatis,

jumlah

pembeli

produk

perusahaan

akan

menurun.

Budaya

Masyarakat

Indonesia

bersifat

sangat

konsumtif dan

selalu ingin

membeli

barang yang

harganya

murah tetapi

kualitasnya

tinggi.

Perusahaan harus

mampu memuatr

otak pada bidang

produksi. Sehingga

mereka dapat

menghasilkan

produk yang

berkualitas degan

harga murah.

Namun, jangan

sampai

perusahaan

memperoleh

kerugian.

Persaingan

semakin ketat.

Masing-masing

perusahaan akan

berusaha

menciptakan

produk dengan

harga yang

murah tetapi

kualitasnya

terjamin. Bisa

juga disiasati

dengan

memasang

diskon-diskon

pada produknya.

Konsumen

akan

semakin

selektif

dalam

memilih

barang yang

akan

dibelinya. Ia

tentunya

akan

membeli

produk

dengan

harga murah

dan

kualitasnya

baik. Karena

itu akan

memberikan

kepuasan

tersendiri

bagi

konsumen

Peluang(+):

Dengan

adanya sifat

konsumtif

masyarakat,

perusahaan

dapat dengan

mudah

menawarkan

produknya

dengan syarat

produk

tersebut

sesuai dengan

keinginan dan

kebutuhan

target

pasarnya.

Ancaman(-):

Apabila

terdapat

kenaikan

harga barang,

Page 18: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

untuk dapat

membeli

barang

dengan

jumlah yang

lebih banyak

dengan

keterbatasan

uang yang ia

punya.

kemungkinan

permintaan

konsumen

akan suatu

barang akan

menurun.

Beragamnya

budaya dan

subbudaya di

Indonesia.

Masing-

masing

masyarakat

yang

menganut

budaya

tertentu

tentunya

akan memiliki

selera,

keinginan,

dan

kebutuhan

yang

berbeda-

beda.(Cara

pandang

terhadap

suatu produk

berbeda)

Perusahaan harus

mampu

menciptakan

perusahaan yang

baik. Dengan

kriteria bahwa

perusahaan

tersebut mampu

melaksanakan

aktivitas bisnisnya

sesuai dengan

aturan masyarakat

setempat di

sekelilingnya.

Masing-masing

perusahaan akan

berusaha untuk

menyesuaikan

diri dengan

kebudayaan

masyarakat.

Selain itu,

mereka akan

mencari tau apa

saja keinginan

dan kebutuhan

target pasarnya

dengan

melakukan

strategi-strategi

pemasaran yang

telah

direncanakan.

Oleh karena itu,

persaingan akan

semakin ketat

karena saat ini

masing-masing

perusahaan

sudah memiliki

cara tersendiri

Konsumen

akan

membeli

produk

sesuai

dengan

keinginan

dan

kebutuhan

mereka,

Apabila tidak

sesuai maka

mereka tidak

akan

membelinya.

Selain itu,

apabila

dirasa

produk

tersebut

kurang

memenuhi

aturan

budaya yang

ada. Maka,

konsumen

juga tidak

Peluang(+):

Semakin

banyak pilihan

target pasar

yang tersedia

bagi

perusahaan.

Ancaman(-):

Adanya

masyarakat

yang masih

sangat kental

dengan tradisi

sehingga sulit

untuk

menerima

perubahan

dan sulit untuk

dipengaruhi.

Page 19: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

untuk melakukan

pendekatan

terhadap

masyarakat.

akan

membelinya.

Contoh :

Beer

Demografi

Peningkatan

jumlah

populasi dari

tahun ke

tahun di

Indonesia.

Struktur industri

perusahaan

mengalami

kemajuan dalam

hal

marketing(pemasar

an) karena

perusahaan dapat

degan mudah

melakukan

perluasan target

pasar. Dengan

membuka link-link

dan cabang di

dalam negeri

maupun luar negeri.

Masing-masing

perusahaan akan

meningkatkan

promosinya

kepada

konsumen

dengan berbagai

cara dan

menyajikannya

dengan

memberikan

positioning

sehingga dapat

memberikan

kesan tersendiri

bagi masyarakat

dan produknya

mudah untuk

diingat(memorabl

e)

Kebutuhan

dan

keinginan

konsumen

akan

semakin

beragam.

Karena,

terkadang

daya beli

konsumen

juga

dipengaruhi

oleh orang

disekitarnya.

Peluang(+):

Semakinmuda

h bagi

perusahaan

untuk

melakukan

perluasan

pemasaran.

Usia produktif

penduduk

indonesia

jumlahnya

semakin

banyak dan

lebih banyak

dibandingkan

dengan yang

usanya belum

produktif dan

sudah tidak

Perusahaan harus

mampu

meingkatkan

promosi kepada

masyarakat.

Promosi tersebut

dapat dilakukan

sesuai dengan

Strategi pemasaran

masing-masing

perusahaan.

Masing-masing

perusahaan akan

semakin

berlomba-lomba

untuk

mempromosikan

produknya. Baik

melalui iklan di

tv,koran,radio,so

sial media, dan

lain-lain. Tidak

jarang ada

Daya beli

masyarakat

dengan usia

produktif

lebih tinggi

dibandingka

n dengan

usia non

produktif.

Masyarakat

akan

membeli apa

Peluang(+):

Pereusahaan

lebih mudah

menjual

produknya

kepada

konsumen.

Karena rata-

rata

konsumen di

Indonesia

dengan usia

Page 20: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

produktif. perusahaan yang

melakukan

positioning

berlebihan guna

menarik minat

konsumen agar

mamu membeli

produknya .

saja yang

tidak hanya

ia butuhkan,

tetapi yang

mereka

inginkan.

yang masih

produktif

memilikisifat

konsumtif

yang sangat

tinggi dan

mudah untuk

dipengaruhi.

2.3 Teknologi & Lingkungan Alam

A. Lingkungan Teknologi

Perubahan teknologi membawa dampak pada perubahan gaya hidup

dan pola konsumsi pasar. Untuk itu dibutuhkan adanya inovasi

penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan ide-ide

kreatif produk baru yang berorientasi pasar karena adanya kebutuhan

konsumen yang perlu terpenuhi.

Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan

teknologi,akan ketinggalan jamana. Karena, kemajuan teknologi ini

berfungsi untuk memudahkan perusahaan dalam memproduksi produk

dengan kualitas baik, jumlah banyak, dan dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya.

Terbukti saat ini perusahaan-perusahaan menjalankan aktivitas

bisnisnya dengan mengandalkan mesin-mesin canggih yang efektif dan

efisien. Mesin tersebut mampu bekerja lebih cepat dan kemungkinan

melakukan kesalahannya sangat kecil. Alat tersebut juga memudahkan

perusahaan untuk menciptakan produk inovatif yang tidak pernah

terpikirkan sebelumnya.

Page 21: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

Namun, kemajuan teknologi juga akan berdampak negatif bagi sumber

daya manusia. Karena, penggunaan tenaga kerja manusia akan

semakin berkurang dan masyarakat akan sulit memperoleh pekerjaan.

B. Lingkungan alam

Pemasar perlu memperhatikan hal-hal seperti keterbatasan sumber

daya alam, pelestarian lingkungan, dan meningkatnya polusi dan biaya

energi untuk penentuan program pemasaran suatu produk.

Lingkungan alam merupakan faktor penting bagi suatu perusahaan

untuk diperhatikan dan dijaga dengan sebaik-baiknya.

Sumber daya alam yang tersedia di alam semesta ini, tidak semuanya

bersifat dapat diperbaharui. Adapula yang tidak dapat

diperbaharui(Langka) sehingga, perusahaan dalam mempergunakannya

tidak boleh seenaknya saja dan harus mampu bertanggungjawab untuk

menjaga kelestarian alam yang ada.

Fakta

Fenomena

Dampak

pada

Struktur

Industri

Dampak pada

Persaingan

Dampak pada

Prilaku

Konsumen

Kesimpulan:

Peluang (+) atau

Ancaman (-)

Teknologi

Kemajuan

teknologi

berupa

semakin

canggihnya

mesin-mesin

Stuktur

Industri

perusahaan

akan semakin

maju dari

waktu ke

Masing-

masing

perusahaan

akan terus

berusaha

untuk

Konsumen

akan merasa

sangat puas,

karena

dengan

semakin

Peluang(+):

- Perusahaan

akan lebih

cepat dalam

melakukan

Page 22: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

pabrik dan

perusahaan

.

waktu.

Perusahaan

akan mampu

memproduksi

barang dalam

jumlah

banyak dan

dengan waktu

yang singkat.

Sehingga,

tahapan

produksi

produk suatu

perusahaan

akan

semakin

cepat(Lebih

efisien) dan

menghasilkan

hasil yang

maksimal.

mengikuti

perkembanga

n kemajuan

teknologi .

Dengan cara

memasang

alat-alat super

canggih pada

perusahaanny

a. Agar

perusahaanny

a mampu

beroperasi

dengan lebih

baik,

menghasilkan

produk lebih

banyak, dan

tentunya

menghasilkan

keuntungan

yang lebih

banyak pula.

canggihnya

teknologi

otomatis

perusahaan

akan lebih

cepat

menghasilkan

produk yang

diinginkan

oleh

konsumen.

proses

produksi

suatu produk

dan akan

menghasilkan

jumlah yang

lebih banyak

pula.

- Perusahaan

akan lebih

sedikit

menggaji

karyawan.

Karena,

dengan sudah

adanya mesin

yang canggih.

Tenaga kerja

jumlahnya

akan lebih

dikurangi.

Semakin

maraknya

penggunaaa

n

smartphone

dengan

berbagai

macam

merk dan

fitur yang

digunakan

oleh

masyarakat.

Struktur

industri

perusahaan

akan semakin

maju.

Perusahaan

akan dengan

mudah

memberikan

informasi

mengenai

berbagai hal

perusahaanny

a kepada

Perusahaan

akan saling

fokus untuk

selalu

memantau

kondisi

pesaingnya

satu sama lain

baik melalui

media sosial,

maupun

berita-berita

yang tersedia

di internet.

Konsumen

akan dengan

mudah

memperoleh

informasi

megenai

perusahaan

dan

menanggapiny

a dengan

memberikan

berbagai

respon baik

negatif atau

Peluang(+):

Perusahaan dapat

dengan mudah

mengakses dan

mencari informasi

mengenai respon

konsumen terhadap

perusahaannya

melalui media sosial.

Ancaman(-):

Apabila perusahaan

melakukan sedikit

saja kesalahan,

Page 23: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

masyarakat

melalu

website,

media sosial,

yang mudah

diakses oleh

masyarakat.

Sehingga,

perusahaan

dapat mencari

tahu

kelemahan

maupun

kelebihan

perusahaan

saingannya.

positif melalui

media sosial.

Masyarakat

juga dapat

melakukan

pembelian

barang melalui

sistem online.

dengan cepat

berianya dapat

menyebar begitu saja

melalui media sosial.

Dan citra perusahaan

dapat menjadi buruk

seketika itu juga.

Lingkungan Alam

Keterbatasan

sumberdaya

alam yang

tersedia.

Dampak

terhadap

perusahaan

yaitu harus

mengeluarkan

biaya yang

lebih banyak.

Karena, bahan

baku produksi

yang

menggunakan

bahan dari

alam juga

harus

membelinya

dari luar

negeri.

Atatupun

perusahaan

harus

memiliki

lahan

perkebunan

sendiri yang

mampu

menyediakan

Dampak

pada

persaingan

yaitu harus

saling

bersaing

dalam

memperoleh

bahan baku

dari alam

untuk

digunakan

ketika proses

produksi

berlangsung.

Konsumen

saat ini juga

lebih

menyukai hal-

hal yang dapat

menghasilkan

bahan baku

sendiri.

Karena hal itu

akan menjadi

nilai tambah

tersendiri bagi

suatu

perusahaan

dimata

masyarakat.

Peluang(+):

Dengan keterbatasan

sumber daya alam,

perusahaan dapat

melakukan kegiatan

green marketing.

Yang dapat menarik

simpati konsumen

terhadap perusahaan.

Ancaman(-):

Jika perusahaan

benar-benar

mengeruk

sumberdaya alam

seenaknya tanpa

bertanggungjawab.

Perusahaan akan

memperoleh sanksi

yang sesuai dari

pemerintah.

Page 24: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

bahan-bahan

apa saja yang

diperlukan.

Page 25: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

3. ANALISIS STRUKTUR INDUSTRI (Bobot 5%)

3.1. Porter’s Five-Forces

Competitive Forces

Five Forces Determining Segment Structural Attractiveness

Page 26: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

Menjadi perusahaan global, Unilever memiliki persaingan yang sangat

kuat tidak hanya dari perusahaan-perusahaan multinasional yang kuat lainnya

seperti P & G, Kraft dan Nestle, tetapi juga dari pengecer regional lainnya. 5

model kekuatan Porter adalah salah satu kerangka kerja yang paling dikenal untuk

analisis lingkungan yang kompetitif organisasi. Lima kekuatan Porter Model yang

menentukan intensitas kompetitif dan karena itu daya tarik pasar di mana Unilever

beroperasi. Model ini menjelaskan atribut industri yang menarik dan dengan

demikian menunjukkan ketika peluang akan lebih besar, dan ancaman kurang,

dalam industri ini.

Tarik dalam konteks ini mengacu pada profitabilitas industri secara

keseluruhan dan juga mencerminkan pada profitabilitas Unilever. Sebuah

"menarik" industri adalah salah satu di mana kombinasi kekuatan bertindak untuk

menurunkan profitabilitas secara keseluruhan. Sebuah industri yang sangat

menarik akan menjadi salah satu mendekati "persaingan murni", dari perspektif

teori ekonomi industri murni.

Model ini didasarkan pada lima unsur penting dari suatu organisasi dan

menggunakan baik internal maupun eksternal kompetensi dan ancaman yang

dihadapi oleh organisasi bisnis.

Kelima elemen termasuk :

Buyer Power

Pembeli Unilever yang tersebar di seluruh dunia dan mereka dalam miliaran.

Dalam arti sebenarnya mereka tidak begitu kuat untuk menarik harga ke bawah.

Tapi di sisi lain lebih mudah bagi pelanggan untuk beralih ke pesaing. Jadi

Unilever harus sangat precautious dalam memutuskan tentang harga dan menjaga

pelanggan yang puas.

Page 27: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

Competitive Rivalry

Dalam produk konsumen Unilever bisnis memiliki sejumlah besar pesaing dan

pesaing ini pada kenyataannya sangat kuat. Mereka berkisar dari pengecer sudut

toko lokal kecil untuk raksasa besar seperti P & G, Kraft dan Nestle. Pesaing ini

hampir menyediakan produk sama-sama menarik dan layanan yang terkadang

lebih baik. Pesaing tersebut memiliki kekuatan untuk menarik dan mempengaruhi

pelanggan dengan pengganti yang lebih menarik, harga dan teknik pemasaran.

Threat of Substitution

Terus-menerus penelitian dan pengembangan dalam produk konsumen dan

rumah tangga telah membawa revolusi di pasar konsumen dan pelanggan saat ini

ingin mencoba sesuatu yang baru dan lebih baik. Tren ini telah mengurangi

loyalitas pelanggan dan siklus hidup produk. Unilever berada di bawah ancaman

terus-menerus produk pengganti dan pesaing sudah menghabiskan banyak uang

pada R & D dan pengembangan produk baru. Unilever harus sangat angkat dan

lebih dekat dengan pelanggan sehingga untuk mendapatkan apa sebenarnya yang

pelanggan inginkan.

Threat of New Entry

Unilever beroperasi di pasar geografis yang berbeda sehingga ancaman

pendatang baru bervariasi di pasar yang berbeda. Di negara-negara berkembang

dengan baik di mana pemain besar seperti Unilever memiliki pegangan dan brand

image yang sangat kuat, sangat sulit bagi pendatang baru untuk memasuki pasar

karena biaya yang lebih tinggi untuk mendirikan sebuah bisnis. Di sisi lain di

pasar yang kurang berkembang, lebih mudah untuk memasukkan persyaratan

legal dan modal yang dibutuhkan tidak sebanyak di pasar berkembang. Unilever

memiliki kehadirannya hampir di setiap pasar baik melalui anak perusahaan,

Page 28: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

cabang atau waralaba. Tapi citra merek adalah penghalang yang kuat di jalan

pendatang baru.

Pemasok Power Unilever memiliki kebijakan pembelian lokal dan manufaktur

lokal. Yang menyediakan sendiri keunggulan kekuasaan rem pemasok dan

membuat mereka lemah untuk bernegosiasi pada istilah sendiri. Sebagian besar

waktu Unilever memiliki perjanjian selimut dengan pemasok untuk menyediakan

untuk jangka waktu tertentu pada tingkat tertentu. Strategi ini membantu untuk

mencegah pemasok dari beralih ke kompetitor lain dan mengenakan tarif yang

lebih tinggi. Juga Unilever memperlakukan dengan adil sehingga tercipta loyalitas

pemasok nya lebih di antara mereka seperti pelanggan.

Conclusions and Recommendations

Unilever beroperasi dalam lingkungan yang sangat kompetitif dan stabil dan

krisis ekonomi terutama saat telah membuat sulit bagi banyak perusahaan untuk

beroperasi profitabilitas. Persyaratan hukum, perubahan teknis dan perubahan

dalam kebiasaan pelanggan telah menciptakan masalah bagi bisnis.

Karena itu perusahaan seperti Unilever harus diperbarui dan terus-menerus

mencari solusinya.R & D adalah solusi untuk banyak masalah. Sebuah bisnis yang

menarik adalah satu dengan margin yang lebih tinggi dan kompetisi yang rendah.

Jadi lingkungan di mana Unilever beroperasi adalah dengan tingkat yang lebih

tinggi dari kompetisi dan rendahnya tingkat margin keuntungan. Dalam situasi ini

strategi yang terbaik adalah untuk menjaga pelanggan yang puas dan loyal, R &

D, pengendalian biaya dan responsif terhadap pesaing.

Page 29: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

HIG

HLY

UN

ATTR

AC

TIV

E

MID

LY U

NA

TTR

AC

TIV

EN

EU

TR

AL

MID

LY

ATTR

AC

TIV

E

HIG

HLY

ATTR

AC

TIV

E

Current

Future

Marketing Planning

3.2. Daya Tarik Industri berdasarkan Porter Five-Forces

3.2.1. Barriers To Entry

Economic of scale Small Large

Product differentiation Little Big

Brand identification Low High

Switching cost Low High

Access to distribution channels Ample Restricted

Capital requirements Low High

Access to latest technology Ample Restricted

Access to raw material Ample Restricted

Government productionNon-

existentHigh

Experience effectUn-

importantVery

important

Page 30: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

HIG

HLY

UN

ATTR

AC

TIV

E

MID

LY U

NA

TTR

AC

TIV

E

NEU

TR

AL

MID

LY

ATTR

AC

TIV

E

HIG

HLY

ATTR

AC

TIV

E

HIG

HLY

UN

ATTR

AC

TIV

E

MID

LY U

NA

TTR

AC

TIV

E

NEU

TR

AL

MID

LY

ATTR

AC

TIV

E

HIG

HLY

ATTR

AC

TIV

E

Marketing Planning

3.2.2. Barriers To Exit

Asset specialization High Low

One-time cost of exit High Low

Strategic interrelationship High Low

Emotional barriers High Low

Government and social restrictions

High Low

3.2.3. Rivalry Among Competitor

Number of equality balanced competitors

Large Small

Relative industry growth Slow Fast

Fixed or storage cost High Low

Product features Commodity Specialty

Capacity increasesLarge

incrementsSmall

increments

Diversity of competitors High Low

Strategic stakes High low

Page 31: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

HIG

HLY

UN

ATTR

AC

TIV

E

MID

LY U

NA

TTR

AC

TIV

E

NEU

TR

AL

MID

LY

ATTR

AC

TIV

E

HIG

HLY

ATTR

AC

TIV

E

Marketing Planning

3.2.4. Power of Buyers

Number of important buyer Few Many

Availability of substitutes for industry products

Many Few

Buyer switching cost Low High

Buyers’ threat of backward integration

High Low

Industry threat of forward integration

Low High

Contribution to quality or service of buyer’s product

Small Large

Total buyers’ cost contibuted by the industry

Large fraction

Small fraction

Buyers’ profitability Low high

Page 32: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

HIG

HLY

UN

ATTR

AC

TIV

E

MID

LY U

NA

TTR

AC

TIV

E

NEU

TR

AL

MID

LY

ATTR

AC

TIV

E

HIG

HLY

ATTR

AC

TIV

E

HIG

HLY

UN

ATTR

AC

TIV

E

MID

LY U

NA

TTR

AC

TIV

E

NEU

TR

AL

MID

LY

ATTR

AC

TIV

E

HIG

HLY

ATTR

AC

TIV

E

Marketing Planning

3.2.5. Power of Supplier

Number of important suppliers Few Many

Availability of substitutes for the suppliers’ products

Low High

Differentiation or switching cost of suppliers’ product

High Low

Suppliers’ threat of backward integration

High Low

Industry threat of forward integration

Low High

Suppliers’ contribution to quality or service

High Small

Total industry cost contibuted by suppliers

Large fraction

Small fraction

Importance of the industry to suppliers’ profit

Small Large

Availability of Substitutes

Availability of close subtitutes Large Small

User’s switching costs Low High

Subtitutes producers’ profitability and aggressiveness

High Low

Subtitutes price/value High Low

Page 33: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

HIG

HLY

UN

ATTR

AC

TIV

E

MID

LY U

NA

TTR

AC

TIV

E

NEU

TR

AL

MID

LY

ATTR

AC

TIV

E

HIG

HLY

ATTR

AC

TIV

E

HIG

HLY

UN

ATTR

AC

TIV

E

MID

LY U

NA

TTR

AC

TIV

E

NEU

TR

AL

MID

LY

ATTR

AC

TIV

E

HIG

HLY

ATTR

AC

TIV

E

Marketing Planning

3.2.7. Overall Assessment

Barriers to Entry

Barriers to exit

Rivalry among competitors

Power of buyers

Power of suppliers

Availability of subtitutes

3.2.8. Overall Industry Assessment

Overal assessment

Page 34: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

4. ANALISIS PERSAINGAN (bobot 5%)

4.1. Identifikasi Pesaing Langsung (Existing Competitor)

4.2. Perbandingan Pesaing Tidak Langsung dengan Sesama produk

4.3. Keunggulan

Item Pengamatan

Produk PT X Produk Kompetitor

Produk Kompetitor 2

Kesimpulan:Kekuatan (+) atau Kelemahan (-)

Objectives & Strategi Bisnis Secara Umum

Meningkatkan market share

Kinerja Bisnis (Pemasaran dan

Keuangan)

Ekspansi Usaha

Improvement & Inovasi

Bisnis

Perkembangan Aset Teknologi

dan Infrastruktur

Bisnis

Upaya Fund Rising & Capital

Structure

Hal-hal Lain yang Berarti &

Penting(Significant &

Important

Page 35: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

5. ANALISIS PELANGGAN (Bobot 5%)

Karakteristik Pelanggan Pelanggan eksisting Pelanggan Potensial

Geografis

Wilayah

Kepadatan

DemografisUsia

Siklus hidup

Pekerjaan

Psikografis

Gaya hidup

Kepribadian

PrilakuManfaat

Alasan menggunakan

Produk

Status pemakai

Tingkat pemakaian

(outgoing)

Durasi pemakaian

(outgoing)

Tingkat pemakaian

Loyalitas

Kesiapan pembeli

Sikap terhadap produk

Sensitivitas harga

Pembuat keputusan

membeli

Pemberi pengaruh

pembelian

Page 36: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

5.1. Analisa Pelanggan secara Geografis

5.2. Analisa Pelanggan secara Demografis

5.3. Analisa Pelanggan secara Psikografis

5.4. Perilaku Konsumen

Page 37: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

6. ANALISIS UKURAN PASAR TOTAL & PERTUMBUHAN (bobot 5%)

Faktor Pendorong

Pertumbuhan DeskripsiKekuatan (+) atau

Kelemahan(-)

7. EVALUASI STRATEGI DAN PROGRAM PEMASARAN (bobot 15%)

Bulan Volume Penjualan Tingkat Pertumbuhan

2014 (Jutaan Menit) (%)

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Berikan analisa nya!!!

Page 38: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

8. EVALUASI PENCAPAIAN KINERJA PEMASARAN (bobot 15%)

Indikator

KinerjaDeskripsi Analisa

Kekuatan (+)

atau Kelemahan

(-)

Market Share

Sales Volume

Citra Produk –

Perusahaan

Kepuasan

Pelanggan

Tingkat

Keuntungan

Berikan analisanya!

9. SASARAN & TUJUAN PEMASARAN EKSISTING & EVALUASI (bobot 10%)

Indikator Deskripsi Analisa Kekuatan (+) atau Kelemahan(-)

Peningkatan

Market Share

Peningkatan

Penjualan

Peningkatan

Kepuasan

Pelanggan

Peningkatan

Image

Peningkatan

Profit

Page 39: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

10.PROGRAM PEMASARAN EKSISTING & EVALUASI (bobot 10%)Product, Price, Place, Promotion

Program Deskripsi Analisa Kekuatan (+) atau Kelemahan (-)

Product

Manfaat Fungsional

Hierarki Nilai Pelanggan

Core Benefit – Basic Product – Expected Product

– Klasifikasi Barang KonsumenExisting Product

MerekPrice

Penetapan Harga

Place

Saluran Distribusi

Promosi

Promotion MixPengangg

aran Promosi

Promotion Strategy

Page 40: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

STRENGTHS (S)

Matriks SWOT

WEAKNESSES (W)

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SOSTRATEGI WO

TREATHS (T) STRATEGI STSTRATEGI WT

Marketing Planning

11.ANALISIS SWOT (bobot 10%)

Strength AnalysisWeakness AnalysisOpportunity AnalysisThreat Analysis

Dengan menganalisis Kekuatan dan kelemahan yang ada pada internal organisasi dan kemudian melihat ancaman dan peluang yang ada dari lingkungan eksternal yang diperoleh dari hasil analisais Lingkungan Makro, Analisis Struktur Industri, Perilaku pelanggan maka dilakukan Analisis SWOT dengan tujuan untuk dapat menemukan strategi untuk masing-masing kuadran dimana untuk kuadran S-O (Strength – Opportunity) disusun strategi memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang. Pada kuadran W-O (Weakness – Opportunity) disusn strategi : memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan, pada kuadran S-T (Strength- Threath) disusun strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman dan pada kuadran W-T (Weakness – Threath) disusun strategi meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Adapun hasil dari analisa SWOT adalah seperti yang ditujukan pada tebel

TABEL MATRIX SWOT

Page 41: Marketing Plan Terlengkap "PT.Unilever" detail hinga 87 lembar

Marketing Planning

12. PERAMALAN PASAR (Bobot 10%)

Asumsi Peramalan Kondisi Pasar Baik Kuantitatif dan Kualitatif.