Skripsi Terlengkap

51
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah negara yang banyak mengkonsumsi kacang kedelai, dimana kacang kedelai dikonsumsi dalam bentuk olahan diantaranya adalah tahu, tempe, kembang tahu dan susu kedelai. Di Indonesia penggunaan kacang kedelai masih terbatas pada bahan makanan manusia dan ternak. Tetapi penggunaan biji kedelai ini harus diolah terlebih dahulu sebelum di konsumsi. Hal ini disebabkan karena biji kedelai ini mengandung tripsine inhibitor, yang dapat dinetralkan dengan cara direbus atau direndam dengan air panas terlebih dahulu. Adapun kandungan zat yang terdapat pada Kacang Kedelai adalah sebagai berikut : Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Kacang Kedelai No Komposisi Kandungan 1 2 3 4 Kadar Air Energi Protein Lemak 93,7 gram 33 kalori 2,75 gram 1,91 gram 1

Transcript of Skripsi Terlengkap

1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah negara yang banyak mengkonsumsi kacang kedelai, dimana kacang kedelai dikonsumsi dalam bentuk olahan diantaranya adalah tahu, tempe, kembang tahu dan susu kedelai. Di Indonesia penggunaan kacang kedelai masih terbatas pada bahan makanan manusia dan ternak. Tetapi penggunaan biji kedelai ini harus diolah terlebih dahulu sebelum di konsumsi. Hal ini disebabkan karena biji kedelai ini mengandung tripsine inhibitor, yang dapat dinetralkan dengan cara direbus atau direndam dengan air panas terlebih dahulu. Adapun kandungan zat yang terdapat pada Kacang Kedelai adalah sebagai berikut : Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Kacang Kedelai No 1 Kadar Air 2 Energi 3 Protein 4 Lemak 5 Karbohidrat 6 Serat 7 Kalsium 8 Magnesium 9 Fosfor Sumber : AAK, 1989 Komposisi Kandungan 93,7 gram 33 kalori 2,75 gram 1,91 gram 1,81 gram 1,3 gram 4 miligram 19 miligram 49 miligram

Tabel di atas menjelaskan zat-zat gizi yang terdapat pada kacang kedelai yang telah diolah. Kandungan zat gizi di atas adalah per 100 gram bahan. Jelasnya terlihat bahwa begitu banyak zat-zat gizi yang terdapat pada susu kedelei murni.

1

2

Susu kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati terbaik. Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, menjaga kesehatan dan stamina tubuh, serta mengganti sel-sel yang rusak atau tua. Susu kedelai bernilai gizi tinggi dengan kandungan asam amino yang penting terdapat di dalam kedelai yaitu : Isoleucine, Leucine, Lysine, Methionine, Phenylalanine, Threonin, Tryptophane, dan Valine. Selain itu kacang kedelai juga mengandung kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A dan vitamin B. Susu kedelai memiliki kadar protein dan komposisi asam amino yang hampir sama dengan susu sapi. Keunggulan lain dari susu kedelai dibandingkan susu sapi adalah tidak mengandung kolesterol sama sekali. Kandungan protein dalam susu kedelai dipengaruhi oleh varietas kedelai, jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan, serta perlakuan panas. Semakin banyak jumlah air yang digunakan untuk mengencerkan susu, maka akan semakin sedikit kadar protein yang diperoleh. Tabel 2. Perbandingan Kadar Protein dengan Bahan Makanan Lain No 1 2 3 4 5 6 Bahan Makanan Kedelai Kacang Hijau Daging Ikan Segar Telur Ayam Beras Protein (%Berat) 35,00 22,00 19,00 17,00 13,00 6,80

Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat disimpulkan bahwa kedelai mempunyai kadar protein tertinggi jika dibandingkan dengan bahan makanan pokok lainnya. Oleh karena itu, sejak dahulu kedelai diketahui merupakan makanan sehat yang baik untuk dikonsumsi, sehingga banyak bahan makanan yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku.

3

Tetapi hingga saat ini, hasil rata-rata tanaman kedelai masih sangat rendah di Indonesia, khususnya di Provinsi NAD. Hal ini disebabkan karena masih belum dimanfaatkannya teknologi budidaya tanaman kedelai, cara bercocok tanam dan pemeliharaan yang kurang intensif, mutu benih kurang baik, daya tumbuh rendah, pencegahan hama belum intensif serta faktor curah hujan juga termasuk di dalamnya dan lain sebagainya. Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu daerah yang banyak terdapat industri pengolahan kacang kedelai, diantaranya tempe, tahu, tauco, susu kedelai dan beberapa pengolahan bahan makanan ternak. Kabupaten Aceh besar yang mempunyai kawasan yang cukup luas yaitu mengelilingi Kota Banda Aceh merupakan daerah yang cukup strategis dalam membangun usaha, diantaranya di Kecamatan Blang Bintang dimana terdapat usaha pengolahan kacang kedelai yaitu susu kedelai. Susu kedelai yang dibahas dalam tulisan ini adalah usaha susu kedelai murni yang dimiliki oleh Bapak Nasrol Adil yaitu SKM ( Susu Kedelai Murni ) Blang Bintang yang beralamat di komplek Bandara Sultan skandar Muda kecamatan Blang Bintang kabupaten Aceh Besar. Salah satu alasan konsumen menyukai susu kedelai adalah karena pengolahannya tanpa bahan pengawet. Dari tahu ketahun permintaan susu kedelai semakin meningkat disebabkan karena kandungan gizi yang terkandung dalam susu kedelai, sehingga banyak masyarakat mengkonsumsi susu kedelai siap saji ini. Karena susu kedelai ini diolah tanpa menggunakan bahan pengawet maka tidak tahan lama yaitu hanya bertahan selama 48 jam.

4

Susu kedelai yang dikembangkan oleh Bapak Nasrol Adil telah banyak dipasarkan di seputaran Kota Banda Aceh dan Aceh Besar dimana banyak terdapat di warung-warung kopi atau cafe-cafe besar di Kota Banda Aceh. Berkenaan dengan tingginya permintaan akan produk susu kedelei murni tentunya perlunya pengembangan usaha pengolahan susu kedelei yang lebih besar sehingga dapat memenuhi permintaan para pedagang dan konsumen di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Adapun permasalahan yang banyak dihadapi oleh Bapak Nasrol Adil adalah tentang bagaimana peluang dalam pengembangan usaha pengolahan susu kedelei itu sendiri, hal ini disebabkan banyak permasalahan yang terdapat dalam usaha pengolahan susu kedelei seperti kacang kedelai yang sering putus, atau tingginya harga kacang kedelai. kondisi ini tentunya akan membuat para pengusaha ragu dalam mengembangkan usaha pengolahan susu kedelei tersebut. Jika dilihat dari skala usaha pengolahan susu kedelei, maka saat ini skala usaha usaha pengolahan susu kedelei tergolong kecil. Minimnya pengembangan usaha pengolahan susu kedelei dalam skala besar lebih disebabkan adanya ketakutan dari para pengusaha yaitu tidak layaknya usaha yang dibangun dibandingkan profit yang diterima. Berdasarkan paparan tersebut maka dalam kajian ini akan dirancang analisis kelayakan ekonomi yang terdiri dari analisis marketing, produksi dan sumberdaya manusia, adapun judul penelitian ini adalah Analisis Pendapatan Usaha Agroindustri Susu Kedelai Di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar

5

2. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada uraian di atas, masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :Berapa besar pendapatan usaha agroindustri Susu Kedelai di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar?

3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pendapatan usaha agroindustri Susu Kedelai di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar

4. Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan keserjanaan di Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama Lampoh Keude Aceh Besar. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti sendiri dalam upaya mengembangkan dan memperdalam pengetahuan di bidang Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian khususnya dan ilmu-ilmu pertanian umumnya. penelitian ini juga diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi dan bahan pertimbangan bagi Pemerintah dan Dinas Pertanian Khususnya dan instansi-instansi yang terkait umumnya.

5. Kerangka Pemikiran Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah barang dasar secara mekanik, kimia atau dengan tangan sehingga

6

menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau mengubah barang dari yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan maksud mendekatkan produk tersebut kepada konsumen akhir. Menurut Anonymous (1993: 248), industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Pembangunan industri ditujukan untuk memperkokoh struktur ekonomi nasional dengan keterkaitan yang kuat dan saling mendukung antar sektor, meningkatkan daya tahan perekonomian nasional, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha sekaligus mendorong berkembangnya kegiatan sektor pembangunan lainnya. Agroindustri pada dasarnya mencakup kegiatan pengolahan yang sangat luas baik dari tahapan prosesnya maupun jenisnya. Hal ini terlihat dari pengertian agroindustri yaitu suatu kegiatan industri yang memanfaatkan produk primer hasil pertanian sebagai bahan bakunya untuk diolah sedemikian rupa sehingga menjadi produk baru dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri, yang bersifat setengah jadi maupun final yang dapat segera di konsumsi. Agar dapat berproduksi, maka setiap industri harus memiliki modal, tenaga kerja dan sumber daya alam (bahan baku). Selain itu juga diperlukan teknologi, inovasi, ketrampilan khusus serta peralatan atau dengan menggunakan mesin (Aziz, 1993: 39).

7

Agroindustri sebagai inti dari agribisnis adalah kegiatan industri yang mengolah hasil pertanian baik sebagai industri hilir yang berlokasi di pedesaan dan secara fungsional meningkatkan posisi petani dalam meraih nilai tambah dengan memperoleh pangsa pasar yang lebih besar dari harga yang dibayarkan oleh konsumen (Adjid,1998: 25). Industri merupakan kegiatan untuk menghasilkan barang dimana industri ini dapat dibedakan atas industri besar, industri menengah dan industri kecil yang termasuk di dalamnya industri rumah tangga. Penentuan industri ini berdasarkan besar kecilnya modal yang digunakan dan banyaknya tenaga kerja yang dipakai. Banyak industri yang mulai berkembang di Kota Banda Aceh salah satunya industri pengolahan kedelai. Industri pengolahan kedelai ini digolongkan kedalam industri rumah tangga karena jumlah tenaga kerja yang digunakan tidak lebih dari empat orang. Dalam melakukan kegiatan produksi, industri-industri pengolahan kedelai ini sering dihadapkan pada masalah ketersediaan bahan baku kedelai yang tidak kontinyu sehingga dapat menghambat produktivitas industri. Menurut Aziz (1993 : 90), mengingat peranan bahan baku bagi industri sangat besar sebaiknya diperhatikan juga mengenai hal-hal sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Area : luas lahan, kualitas lahan Bibit Bioteknologi Analisis Sensitifitas mengenai penyediaan bahan baku Pembelian : kuantitas, kualitas, harga dan waktu Persediaan (inventory) Produksi

Jumlah dan macam dari industri kedelai akan meningkat di kemudian hari, hal ini merupakan prospek baik bagi petani dan industriawan untuk selalu berusaha

8

meningkatkan produktivitas dan ketrampilannya. Adanya diversifikasi produk yang dipasarkan juga mendorong makin bervariasinya industri di sektor pertanian dan skala usaha pun bervariasi, ada yang merupakan industri kecil atau industri rumah tangga sampai industri padat modal (Tjokroadikoesoemo, 1989 : 59). Dalam pengertian sehari-hari tentang permintaan tentu berbeda dengan pengertian dari sudut ilmu ekonomi. Menurut Soekartawi (1993 : 118), pengertian permintaan adalah jumlah barang yang sanggup dibeli oleh konsumen atau pembeli pada tempat dan waktu tertentu dengan harga yang berlaku saat itu. Selanjutnya dinyatakan bahwa permintaan digunakan untuk mengetahui hubungan jumlah barang yang dibeli oleh pembeli atau konsumen dengan harga alternatif untuk membeli barang tersebut dengan anggapan bahwa harga barang lainnya adalah tetap (ceteris paribus). Kadariah (1994 : 4) mendefinisikan harga sebagai tingkat kemampuan suatu barang ditukarkan dengan barang lain. Dalam perekonomian pasar (market economy) yang menjadi pertanda bagi pihak produsen mengenai kebutuhan dan keinginan para konsumen (pembeli) adalah gerak perubahan harga. Harga adalah jumlah uang yang mungkin dibutuhkan untuk mendapatkan jumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Mekanisme harga adalah proses yang berjalan atas dasar gaya (kekuatan) tarik menarik antara konsumen dengan produsen yang bertemu di pasar. Harga sangat menentukan jumlah produksi yang akan ditawarkan dan jumlah penjualan menentukan jumlah keuntungan yang akan diterima (Sukirno, 1999 : 91).

9

Bahan baku merupakan bahan dasar utama yang mempengaruhi jalannya kegiatan produksi untuk menghasilkan suatu produk baru. Ketersediaan bahan baku industri yang tersedia secara tepat waktu, kuantitas dan kualitas serta tersedia secara berkelanjutan akan menjamin penampilan perusahaan/industri dalam waktu yang relatif lama. Kedelai sebaiknya disimpan pada tempat yang kering. Karung-karung kedelai ini ditumpuk pada tempat yang di beri alas kayu agar tidak langsung menyentuh tanah/lantai. Apabila kedelai disimpan dalam waktu lama, maka setiap 2-3 bulan sekali harus dijemur kembali (Danarti, 1998 : 44). Bila gudang penyimpanan tidak dilengkapi alat pendingin dan pengatur kelembaban, penyimpanan kedelai paling lama 4 bulan. Sedangkan pada gudang yang dilengkapi AC dan alat penyerap kelembaban, kedelai dapat disimpan lebih lama sekitar satu tahun (Suprapto, 2001 : 59). Bahan baku industri adalah sebagian besar dari produk pertanian dan sebagian besar pula umumnya dari produk pertanian yang dihasilkan di dalam negeri. Dalam kaitannya dengan bahan baku, maka karaktetistik produk pertanian yang digunakan sebagai bahan baku tersebut perlu diketahui secara baik, misalnya bagaimana sistem produksinya, kapan dapat diusahakan, dan sebagainya. Produk pertanian sebagai bahan baku indusrti mempunyai ciri khusus yang tidak dapat disamakan dengan produk manufaktur. Ciri khusus tersebut yaitu bahwa produk pertanian itu umumnya bersifat musiman dan karenanya produk tersebut sulit tersedia sepanjang tahun. Implikasinya adalah diperlukannya manajemen stock (bahan baku) yang terencana secara baik (Soekartawi, 2000 : 27).

10

Tinggi rendahnya pendapatan yang diperoleh usaha sangat tergantung pada teknik pemasarannya. Seperti diketahui harga jual produk pengolahan berfluktuasi dari waktu ke waktu akibat panjangnya rantai pemasaran. Untuk mengatasi krisis demikian, maka peternak harus memilih jalur pemasaran yang pendek dengan langsung ke konsumen, sehingga lebih efisien serta menguntungkan bagi peternak. Definisi harga menurut Swastha, (1987 : 89) adalah jumlah yang dibayarkan oleh pembeli yakni jumlah uang yang dibutuhkan mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Untuk mengetahui kelayakan usaha pengolahan minuman susu kedelei, maka diperlukan analisis biaya dan manfaat. Dengan demikian akan diketahui keuntungan usaha pengolahan minuman susu kedeleiterhadap parameter kelayakan, titik impas usaha, tingkat kelayakan, tingkat efisiensi modal dan tingkat pengembalian modal.

6. Hipotesis Hipotesis yang diturunkan dalam penelitian ini adalah pendapatan usaha agroindustri Susu Kedelai di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besarlayak diusahakan secara analisis finansial.

11

BAB II METODE PENELITIAN

1. Lokasi, Objek dan Ruang Lingkup Penelitian ini dilaksanakan pada usaha pengolahan susu kedelei Pak Nasrol Adil di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar. Objek penelitian ini adalah usaha Mitra Mandiri yang mempunyai usaha pengolahan susu kedelai dengan ruang lingkup penelitian yaitu : yang berhubungan dengan investasi usaha pengolahan susu kedelai

2. Metode Penelitian dan Penentuan Sampel Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Dimana penelitian ini dilakukan pada usaha pengolahan susu kedelei Pak Nasrol Adil di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar

3. Tehnik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari usaha pengolahan susu kedelai yang terpilih sebagai sampel, melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi perpustakaan, publikasi ilmiah, dan instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian ini.

12

4. Operasional dan Pengukuran Variabel Adapun definisi dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Biaya Investasi adalah jumlah biaya yang digunakan pengusaha untuk pengembangan usaha pengolahan minuman susu kedelei.Biaya ini terdiri dari biaya peralatan dan sebagainya, serta diukur dalam satuan rupiah. 2. Biaya Operasional adalah jumlah biaya yang yang digunakan dalam menjalankan usaha pengolahan minuman susu kedelei. a. Kacang kedelei adalah bahan baku utama untuk pengolahan susu kedelai, diukur dalam satuan kg/hari. b. Tenaga kerja adalah jumlah tenaga yang berusia 15 tahun ke atas, baik dalam keluarga maupun luar keluarga untuk melakukan pekerjaan rutin sehari-hari diukur dalam satuan hari kerja pria (HKP). c. Biaya produksi adalah hasil perjumlahan antara biaya investasi dengan biaya operasional,diukur dalam satuan rupiah. d. Harga jual adalah nilai penjualan susu kedelai, diukur dalam satuan Rp/Kg.

5. Model Analisis dan Pengujian Hipotesis Data yang diperoleh dari lapangan diolah dan ditabulasikan menurut kebutuhan analisis. Analisis Pendapatan Usaha Agroindustri Susu Kedelai Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut :

13

= PrT B (Soekartawi, 1998 : 77) = PrT (BT + BTT ) Keterangan : = Pendapatan bersih PrT BT BTT = Nilai penjualan susu kedelai = Biaya tetap susu kedelai = Biaya tidak tetap susu kedelai

Untuk melihat Reveunue Cost Ratio maka digunakan rumus sebagai berikut: R/C = Keterangan R = Total Penerimaan C = Total Biaya Kriteria yang dipakai adalah Jika R/C>1 Usaha Pengolahan susu kedelai tersebut layak Jika R/C