MARKET - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2614/e7fe8951_Des17...Risiko Pasar b (Risiko...

1
A S E T 2017 2016 I ASET 1. Kas dan Bank 188.810 97.058 2. Piutang Asuransi/Reasuransi 975.243 939.460 3. Piutang Reasuransi/Retrosesi 360.025 417.556 4. Investasi 2.076.293 2.122.023 b. Saham 34.581 22.136 c. Obligasi dan MTN 668.687 445.036 d. Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh Pemerintah atau BI 911.150 768.396 e. Unit Penyertaan Reksadana 995.848 735.963 f. Penyertaan Langsung 4.771 4.656 Jumlah Investasi ( a s/d f ) 4.691.331 4.098.210 5. Aset Reasuransi/Retrosesi 1.024.635 988.220 6. Aset Keuangan Lain 83.087 64.978 7. Piutang Lain-lain 168.556 96.888 8. Aset Tetap - Bersih 478.529 283.798 9. Aset Pajak Tangguhan 98.529 97.379 10. Aset Lainnya 18.959 19.005 JUMLAH ASET ( 1 s/d 10 ) 8.087.703 7.102.553 LIABILITAS DAN EKUITAS 2017 2016 II LIABILITAS 1. Utang Asuransi/Reasuransi 185.597 129.702 2. Utang Reasuransi/Retrosesi 415.666 254.578 3. Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan 2.323.394 2.121.771 4. Estimasi Klaim 1.570.481 1.408.221 5. Biaya Yang Masih Harus Dibayar 37.800 13.107 6. Utang Pajak 9.975 15.930 7. Utang Lainnya 95.914 170.588 8. Pinjaman Rekening Dana Investasi 353.104 359.004 9. Komponen Liabilitas - Obligasi Wajib Konversi 38.080 101.522 10. Imbalan Pasti Pasca Kerja 171.527 176.357 11. Dana Tabarru (Peserta) 2.740 1.078 12. JUMLAH LIABILITAS (1 s/d 11) 5.204.277 4.751.859 III EKUITAS 13. Modal Disetor 878.358 878.358 14. Tambahan Modal Disetor 270 270 15. Komponen Ekuitas Lainnya - Obligasi Wajib Konversi 861.920 795.107 16. Kenaikan (Penurunan) Penyisihan Ujroh (10.828) 0 17. Cadangan 605.274 605.274 18. Saldo Laba 197.675 14.232 19. Penghasilan Komprehensif lain 350.742 57.436 2.883.411 2.350.676 20. Kepentingan Non Pengendali 16 18 21. JUMLAH EKUITAS (13 s/d 20) 2.883.427 2.350.694 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS ( 12+21 ) 8.087.703 7.102.553 LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (Dalam Jutaan Rupiah) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016 (Dalam Jutaan Rupiah) U R A I A N 2017 2016 1. PENDAPATAN UNDERWRITING 2. Premi Bruto 5.776.628 5.178.840 3. Premi Retrosesi Dibayar (1.806.846) (1.233.350) 4. Penurunan (Kenaikan) Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan (64.382) (410.723) 5. JUMLAH PENDAPATAN UNDERWRITING (2+3+4) 3.905.401 3.534.767 6. BEBAN UNDERWRITING 7. Beban Klaim 8. Klaim Bruto (2.675.292) (2.438.231) 9. Klaim Retrosesi 404.784 367.318 10. Kenaikan (Penurunan) Cadangan Klaim (258.496) 388 11. Jumlah Beban Klaim (8+9+10) (2.529.004) (2.070.525) 12. Beban Komisi Netto (959.147) (975.545) 13. Beban Underwriting Lain Netto (21.737) (17.412) 14. JUMLAH BEBAN UNDERWRITING (11+12+13) (3.509.888) (3.063.482) 15. HASIL UNDERWRITING (5+14) 395.513 471.285 16. Hasil Investasi 311.454 274.268 17. Biaya Usaha (405.917) (395.525) 18. LABA (RUGI) USAHA ASURANSI (15+16+17) 301.050 350.028 19. Ujroh dan Bagi Hasil Usaha Syariah 55.301 50.785 20. Pendapatan / (Beban) Lain-lain netto (192.460) (114.541) 21. LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (18+19) 163.891 286.273 22. Pajak Kini (7.878) (5.884) 23. Penghasilan Pajak Tangguhan (134) (14.286) 24. LABA SETELAH PAJAK (21+22+23) *) 155.879 266.103 25. Penghasilan Komprehensif Lain 320.869 24.398 26. LABA (RUGI) KOMPREHENSIF (24+25) 476.748 290.500 *) Laba setelah pajak (24), merupakan gabungan Laba (Rugi) entitas induk dan laba (rugi) entitas anak dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan rupiah) 2017 2016 - Laba (Rugi) Entitas Induk 284.538 227.808 - Laba (Rugi) Entitas Anak (128.659) 38.295 155.879 266.103 KETERANGAN 2017 2016 Pencapaian Tingkat Solvabilitas A Tingkat Solvabilitas a. Aset Yang Diperkenankan 6.160.878 5.113.621 b. Kewajiban 3.845.454 3.039.576 c. Jumlah Tingkat Solvabilitas 2.315.425 2.074.046 B MMBR 3) a. Risiko Kredit a (Risiko Kegagalan Debitur) 100.247 99.533 Risiko Kredit b (Risiko Kegagalan Reasuradur) 36.582 24.234 Jumlah Risiko Kredit 136.829 123.767 b. Risiko Likuiditas 0 0 c. Risiko Pasar a (Risiko Perubahan Harga Pasar) 141.413 125.561 Risiko Pasar b (Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Mata Uang Asing) 19 4.727 Risiko Pasar c (Risiko Perubahan Tingkat Bunga) 0 0 Jumlah Risiko Pasar 141.432 130.288 d. Risiko Asuransi 462.290 403.973 e. Risiko Operasional 2.226 2.182 Jumlah MMBR 742.778 660.210 C Kelebihan (Kekurangan) BTS 1.572.647 1.413.836 D Rasio Pencapaian ( % ) 4) 311,73% 314,15% INFORMASI LAIN 2017 2016 a. Jumlah Dana Jaminan 56.906 51.423 b. Rasio Likuiditas ( % ) 165,66% 162,67% c. Rasio Kecukupan Investasi ( % ) 162,20% 179,60% d. Rasio Perimbangan Hasil Investasi dengan Pendapatan Premi Neto (%) 9,30% 8,29% e. Rasio Beban (Klaim, Usaha dan Komisi) terhadap Pendapatan Premi Neto (%) 91,15% 79,63% Keterangan : 1) Penyajian Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif disesuaikan dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum. 2) Rasio Tingkat Kesehatan Keuangan dan Informasi Lain yang disajikan merupakan perhitungan rasio dengan prinsip konvensional (induk usaha) berdasarkan POJK No.71/POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi. 3) MMBR = Modal Minimum Berbasis Risiko adalah suatu jumlah minimum tingkat solvabilitas yang ditetapkan yaitu sebesar jumlah dana yang dibutuhkan untuk menutup kemungkinan terjadinya risiko kerugian yang timbul sebagai akibat dari deviasi pengelolaan aset dan liabilitas. 4) Sesuai dengan pasal 2 ayat 3 Peraturan Menteri Keuangan RI No. 53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi, rasio pencapaian tingkat solvabilitas sekurang-kurangnya adalah “120%” Catatan : a. Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar dan Rekan dengan pendapat “Wajar, dalam semua hal yang material” dan 31 Desember 2016 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Hertanto, Grace, Karunawan dengan pendapat “Wajar, dalam semua hal yang material”. b. Cadangan Teknis dihitung oleh aktuaris Nico Demus, S.Si, M.Sc, AAAIJ, FSAI, CNLA (Register PAI No.201110876) c. Kurs pada tanggal 31 Desember 2017 US $ 1 = Rp. 13.548 Kurs pada tanggal 31 Desember 2016 US $ 1 = Rp. 13.436 d. Jumlah Komponen Ekuitas Lainya - Obligasi Wajib Konversi sebesar Rp.861.920 juta diperhitungkan sebagai penambah ekuitas dalam perhitungan kapasitas berdasarkan surat OJK No.S-12/NB-2/2015 tanggal 13 Januari 2015. e. Investasi pada entitas anak sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan entitas induk di catat menggunakan metode ekuitas. f. Tahapan Proses pembentukan Perusahaan Reasuransi Nasional,sbb: - Tanggal 22 Desember 2015, terjadi penggabungan PT Reasuransi Umum Indonesia (Persero) kedalam PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), Sehingga PT Reasuransi Indonesia Utama (Perseri) memiliki anak perusahaan PT Reasuransi Internasional Indonesia / ReINDO dan PT Asuransi Asei Indonesia. - Tanggal 4 Mei 2016, PT ReINDO, melakukan spin off Divisi Syariah menjadi entitas anak yang bernama PT Reasuransi Syariah Indonesia. - Tanggal 30 Juni 2016, terjadi penggabungan PT ReINDO kedalam PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero). Sejak 1 Juli 2016 PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) beroperasi sebagai perusahaan reasuransi dan memiliki entitas anak perusahaan yaitu PT Asuransi Asei Indonesia dan PT Reasuransi Syariah Indonesia. g. Sesuai Surat Menteri BUMN No.S-749/MBU/12/2016 tanggal 22 Desember 2016, menyetujui penambahan modal disetor sebesar 538,358 lembar saham dengan nilai sebesar Rp.538.358.000.000,-, yang berasal dari selisih lebih konversi saham PT Reasuransi Umum Indonesia (Persero) sebagai akibat dari penggabungan PT Reasuransi Umum Indonesia kedalam PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) sebagaimana ditetapkan dalam PP No. 77 tahun 2015. RASIO KESEHATAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2017 dan 2016 (Dalam Jutaan Rupiah) Jakarta, 25 April 2018 PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero) S.E. & O Direksi REASURADUR UTAMA I. Reasuransi Dalam Negeri II. Reasuransi Luar Negeri A. Reasuransi Jiwa : 1. Scor Vie, Singapore 50% 2. Munich Re, Singapore 23% 3. RGA, Hong Kong 9% 4. Gibraltar, Jepang 9% 5. Toa Re, Jepang 5% 6. Lain-lain 4% B. Reasuransi Umum : 1. Swiss Re, Singapore 23% 2. Munich Re, Singapore 22% 3. XL Re, Singapore 9% 4. Lloyd’s Syndicate 6% 5. Asia Capital Re, Singapore 6% 6. Lain-lain 34% KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris Komisaris Utama : Dr. Ali Masykur Musa, S.H., M.Si, M.Hum Komisaris Independen : Suwartomo, Ak., MS.Acc Komisaris : Loto Srinaita Ginting, SE, M.Comm Komisaris : Rainoc, SE Direksi Direktur Utama : Dr. Frans Y. Sahusilawane, MBA, ACII, AAIK, QIP Direktur : Adi Pramana, ST, ACII, AIIS Direktur : Kocu Andre Hutagalung, S.Si, M.Si, ACII Direktur : Eko Supriyanto Hadi, SE, Ak, CA, AAAIJ, MM, CRGP PEMILIK PERUSAHAAN Pemerintah Negara Republik Indonesia 100% ANAK PERUSAHAAN PT. REASURANSI INDONESIA UTAMA (PERSERO) Jl. Salemba Raya No. 30 Jakarta 10430 Telp : +62-21-3920101 (hunting), P.O. Box 2635 Jkt 10026 Fax : +62-21-3143828, Email : [email protected] LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per 31 Desember 2017 dan 2016 www.indonesiare.co.id Indonesia Leading Reinsurer @Indonesia_Re IndonesiaRe IndonesiaRe IndonesiaRe

Transcript of MARKET - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2614/e7fe8951_Des17...Risiko Pasar b (Risiko...

Page 1: MARKET - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2614/e7fe8951_Des17...Risiko Pasar b (Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Mata Uang Asing) 19 4.727 Risiko Pasar c (Risiko Perubahan

13 Rabu, 25 April 2018

A S E T 2017 2016

I ASET1. Kas dan Bank 188.810 97.0582. Piutang Asuransi/Reasuransi 975.243 939.4603. Piutang Reasuransi/Retrosesi 360.025 417.5564. Investasi

2.076.293 2.122.023b. Saham 34.581 22.136c. Obligasi dan MTN 668.687 445.036d. Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin

oleh Pemerintah atau BI 911.150 768.396e. Unit Penyertaan Reksadana 995.848 735.963f. Penyertaan Langsung 4.771 4.656Jumlah Investasi ( a s/d f ) 4.691.331 4.098.210

5. Aset Reasuransi/Retrosesi 1.024.635 988.2206. Aset Keuangan Lain 83.087 64.9787. Piutang Lain-lain 168.556 96.8888. Aset Tetap - Bersih 478.529 283.7989. Aset Pajak Tangguhan 98.529 97.379

10. Aset Lainnya 18.959 19.005

JUMLAH ASET ( 1 s/d 10 ) 8.087.703 7.102.553

LIABILITAS DAN EKUITAS 2017 2016

II LIABILITAS1. Utang Asuransi/Reasuransi 185.597 129.7022. Utang Reasuransi/Retrosesi 415.666 254.5783. Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan 2.323.394 2.121.7714. Estimasi Klaim 1.570.481 1.408.2215. Biaya Yang Masih Harus Dibayar 37.800 13.1076. Utang Pajak 9.975 15.9307. Utang Lainnya 95.914 170.5888. Pinjaman Rekening Dana Investasi 353.104 359.0049. Komponen Liabilitas - Obligasi Wajib Konversi 38.080 101.522

10. Imbalan Pasti Pasca Kerja 171.527 176.35711. Dana Tabarru (Peserta) 2.740 1.07812. JUMLAH LIABILITAS (1 s/d 11) 5.204.277 4.751.859

III EKUITAS13. Modal Disetor 878.358 878.358 14. Tambahan Modal Disetor 270 270 15. Komponen Ekuitas Lainnya - Obligasi Wajib

Konversi 861.920 795.107 16. Kenaikan (Penurunan) Penyisihan Ujroh (10.828) 017. Cadangan 605.274 605.274 18. Saldo Laba 197.675 14.232 19. Penghasilan Komprehensif lain 350.742 57.436

2.883.411 2.350.676 20. Kepentingan Non Pengendali 16 18 21. JUMLAH EKUITAS (13 s/d 20) 2.883.427 2.350.694

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS ( 12+21 ) 8.087.703 7.102.553

LAPORAN POSISI KEUANGANPER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016

(Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINUntuk Tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016

(Dalam Jutaan Rupiah)

U R A I A N 2017 2016

1. PENDAPATAN UNDERWRITING2. Premi Bruto 5.776.628 5.178.840 3. Premi Retrosesi Dibayar (1.806.846) (1.233.350)4. Penurunan (Kenaikan) Premi Yang Belum Merupakan

Pendapatan (64.382) (410.723)5. JUMLAH PENDAPATAN UNDERWRITING (2+3+4) 3.905.401 3.534.767

6. BEBAN UNDERWRITING7. Beban Klaim8. Klaim Bruto (2.675.292) (2.438.231)9. Klaim Retrosesi 404.784 367.31810. Kenaikan (Penurunan) Cadangan Klaim (258.496) 38811. Jumlah Beban Klaim (8+9+10) (2.529.004) (2.070.525)12. Beban Komisi Netto (959.147) (975.545)13. Beban Underwriting Lain Netto (21.737) (17.412)14. JUMLAH BEBAN UNDERWRITING (11+12+13) (3.509.888) (3.063.482)

15. HASIL UNDERWRITING (5+14) 395.513 471.285

16. Hasil Investasi 311.454 274.268

17. Biaya Usaha (405.917) (395.525)

18. LABA (RUGI) USAHA ASURANSI (15+16+17) 301.050 350.028

19. Ujroh dan Bagi Hasil Usaha Syariah 55.301 50.785

20. Pendapatan / (Beban) Lain-lain netto (192.460) (114.541)

21. LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (18+19) 163.891 286.273

22. Pajak Kini (7.878) (5.884)23. Penghasilan Pajak Tangguhan (134) (14.286)

24. LABA SETELAH PAJAK (21+22+23) *) 155.879 266.103

25. Penghasilan Komprehensif Lain 320.869 24.398

26. LABA (RUGI) KOMPREHENSIF (24+25) 476.748 290.500

*) Laba setelah pajak (24), merupakan gabungan Laba (Rugi) entitas induk dan laba (rugi) entitas anak dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan rupiah)

2017 2016- Laba (Rugi) Entitas Induk 284.538 227.808 - Laba (Rugi) Entitas Anak (128.659) 38.295

155.879 266.103

KETERANGAN 2017 2016

Pencapaian Tingkat Solvabilitas

A Tingkat Solvabilitasa. Aset Yang Diperkenankan 6.160.878 5.113.621b. Kewajiban 3.845.454 3.039.576c. Jumlah Tingkat Solvabilitas 2.315.425 2.074.046

B MMBR 3)a. Risiko Kredit a (Risiko Kegagalan Debitur) 100.247 99.533 Risiko Kredit b (Risiko Kegagalan Reasuradur) 36.582 24.234 Jumlah Risiko Kredit 136.829 123.767b. Risiko Likuiditas 0 0c. Risiko Pasar a (Risiko Perubahan Harga Pasar) 141.413 125.561 Risiko Pasar b (Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata

Mata Uang Asing)19 4.727

Risiko Pasar c (Risiko Perubahan Tingkat Bunga) 0 0 Jumlah Risiko Pasar 141.432 130.288d. Risiko Asuransi 462.290 403.973e. Risiko Operasional 2.226 2.182

Jumlah MMBR 742.778 660.210C Kelebihan (Kekurangan) BTS 1.572.647 1.413.836

D Rasio Pencapaian ( % ) 4) 311,73% 314,15%

INFORMASI LAIN 2017 2016a. Jumlah Dana Jaminan 56.906 51.423

b. Rasio Likuiditas ( % ) 165,66% 162,67%

c. Rasio Kecukupan Investasi ( % ) 162,20% 179,60%

d. Rasio Perimbangan Hasil Investasi dengan Pendapatan Premi Neto (%) 9,30% 8,29%

e. Rasio Beban (Klaim, Usaha dan Komisi) terhadap Pendapatan Premi Neto (%) 91,15% 79,63%

Keterangan :1) Penyajian Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif disesuaikan dengan ketentuan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum.2) Rasio Tingkat Kesehatan Keuangan dan Informasi Lain yang disajikan merupakan perhitungan rasio

dengan prinsip konvensional (induk usaha) berdasarkan POJK No.71/POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi.

3) MMBR = Modal Minimum Berbasis Risiko adalah suatu jumlah minimum tingkat solvabilitas yang ditetapkan yaitu sebesar jumlah dana yang dibutuhkan untuk menutup kemungkinan terjadinya risiko kerugian yang timbul sebagai akibat dari deviasi pengelolaan aset dan liabilitas.

4) Sesuai dengan pasal 2 ayat 3 Peraturan Menteri Keuangan RI No. 53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi, rasio pencapaian tingkat solvabilitas sekurang-kurangnya adalah “120%”

Catatan :a. Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 diaudit oleh Kantor Akuntan

Publik (KAP) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar dan Rekan dengan pendapat “Wajar, dalam semua hal yang material” dan 31 Desember 2016 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Hertanto, Grace, Karunawan dengan pendapat “Wajar, dalam semua hal yang material”.

b. Cadangan Teknis dihitung oleh aktuaris Nico Demus, S.Si, M.Sc, AAAIJ, FSAI, CNLA (Register PAI No.201110876)

c. Kurs pada tanggal 31 Desember 2017 US $ 1 = Rp. 13.548 Kurs pada tanggal 31 Desember 2016 US $ 1 = Rp. 13.436d. Jumlah Komponen Ekuitas Lainya - Obligasi Wajib Konversi sebesar Rp.861.920 juta diperhitungkan

sebagai penambah ekuitas dalam perhitungan kapasitas berdasarkan surat OJK No.S-12/NB-2/2015 tanggal 13 Januari 2015.

e. Investasi pada entitas anak sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan entitas induk di catat menggunakan metode ekuitas.

f. Tahapan Proses pembentukan Perusahaan Reasuransi Nasional,sbb:- Tanggal 22 Desember 2015, terjadi penggabungan PT Reasuransi Umum Indonesia (Persero) kedalam

PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), Sehingga PT Reasuransi Indonesia Utama (Perseri) memiliki anak perusahaan PT Reasuransi Internasional Indonesia / ReINDO dan PT Asuransi Asei Indonesia.

- Tanggal 4 Mei 2016, PT ReINDO, melakukan spin off Divisi Syariah menjadi entitas anak yang bernama PT Reasuransi Syariah Indonesia.

- Tanggal 30 Juni 2016, terjadi penggabungan PT ReINDO kedalam PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero). Sejak 1 Juli 2016 PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) beroperasi sebagai perusahaan reasuransi dan memiliki entitas anak perusahaan yaitu PT Asuransi Asei Indonesia dan PT Reasuransi Syariah Indonesia.

g. Sesuai Surat Menteri BUMN No.S-749/MBU/12/2016 tanggal 22 Desember 2016, menyetujui penambahan modal disetor sebesar 538,358 lembar saham dengan nilai sebesar Rp.538.358.000.000,-, yang berasal dari selisih lebih konversi saham PT Reasuransi Umum Indonesia (Persero) sebagai akibat dari penggabungan PT Reasuransi Umum Indonesia kedalam PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) sebagaimana ditetapkan dalam PP No. 77 tahun 2015.

RASIO KESEHATAN KEUANGANPER 31 DESEMBER 2017 dan 2016

(Dalam Jutaan Rupiah)

Jakarta, 25 April 2018PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero)

S.E. & ODireksi

REASURADUR UTAMAI. Reasuransi Dalam NegeriII. Reasuransi Luar Negeri

A. Reasuransi Jiwa :1. Scor Vie, Singapore 50%2. Munich Re, Singapore 23%3. RGA, Hong Kong 9%4. Gibraltar, Jepang 9%5. Toa Re, Jepang 5%6. Lain-lain 4%

B. Reasuransi Umum :1. Swiss Re, Singapore 23%2. Munich Re, Singapore 22%3. XL Re, Singapore 9%4. Lloyd’s Syndicate 6%5. Asia Capital Re, Singapore 6%6. Lain-lain 34%

KOMISARIS DAN DIREKSI

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Dr. Ali Masykur Musa, S.H., M.Si, M.Hum Komisaris Independen : Suwartomo, Ak., MS.Acc Komisaris : Loto Srinaita Ginting, SE, M.Comm Komisaris : Rainoc, SE

Direksi Direktur Utama : Dr. Frans Y. Sahusilawane, MBA, ACII, AAIK, QIP Direktur : Adi Pramana, ST, ACII, AIIS Direktur : Kocu Andre Hutagalung, S.Si, M.Si, ACII Direktur : Eko Supriyanto Hadi, SE, Ak, CA, AAAIJ, MM, CRGP

PEMILIK PERUSAHAAN

Pemerintah Negara Republik Indonesia 100%

ANAK PERUSAHAAN

PT. REASURANSI INDONESIA UTAMA (PERSERO)Jl. Salemba Raya No. 30 Jakarta 10430

Telp : +62-21-3920101 (hunting), P.O. Box 2635 Jkt 10026Fax : +62-21-3143828, Email : [email protected]

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIPer 31 Desember 2017 dan 2016

www.indonesiare.co.id Indonesia Leading Reinsurer@Indonesia_Re IndonesiaRe IndonesiaRe IndonesiaRe

MARKETMARKETUntuk informasi lebih lanjut silakan hubungi : Rochmad Fitriana 0815 997 3533 email: [email protected]

profesional pengelolaan konten cetak, digital dan video

24/4/2018 24/4/2018

IHSG BI27 Hang Seng Nikkei STI

USD EUR SGD JPY(100)

24/4/2018 24/4/2018 24/4/2018

24/4/2018 24/4/2018 24/4/201824/4/2018

6.229,64 549,01 30.636,24 22.278,12 3.584,56

13.900,00 16.969,82 10.498,89 12.782,20

1,24% 1,27% 1,26% 0,86% 0,14%

0,04% 0,50% 0,49% 0,83%

�KINERJA KUARTAL I/2018

ASII & UNVR Terkoreksi JAKARTA — Dua emiten berkapitalisasi pasar jumbo,

PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) membukukan koreksi laba bersih

pada kuartal I/2018.

Dara Aziliya & Novita S. [email protected]

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Selasa (24/4), Astra International melaporkan raihan laba bersih sebesar Rp4,98 triliun pada kuar-tal pertama tahun ini. Capaian tersebut terkoreksi 2% secara year-on-year (yoy) dari capaian Rp5,08 triliun pada kuartal I/2017.

Koreksi laba yang lebih dalam dia-lami oleh Unilever Indonesia. Laba yang dikantongi UNVR pada kuartal I/2018 tergerus 6,63% yoy dari Rp1,96 triliun pada kuartal I/2017 menjadi Rp1,83 triliun.

Dibandingkan dengan estimasi konsesus analis Bloomberg, kinerja laba bersih ASII sejalan dengan proyeksi sebesar Rp4,98 triliun.

Presiden Direktur Grup Astra Pri-jono Sugiarto mengungkapkan bersih konsolidasian meningkat 14% yoy dari Rp48,78 triliun pada kuartal I/2017 men-jadi Rp55,82 triliun pada kuartal I/2018. Realisasi tersebut mencapai 104,88% dari estimasi konsensus analis Bloomberg se-besar Rp53,22 triliun.

Apabila diperinci, koreksi laba bersih ASII dipicu oleh penurunan laba 5 dari 7 segmen bisnis. Laba segmen otomotif turun 8% menjadi Rp2,1 triliun, jasa keuangan turun 6% menjadi Rp1,06 triliun, agri-bisnis turun 55% menjadi Rp283 miliar, properti turun 86% menjadi Rp6 miliar, serta infrastruktur dan logistik turun 134% menjadi rugi bersih Rp23 miliar.

Di sisi lain, laba bersih segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi melesat 68% menjadi Rp1,51 tri-liun dan teknologi informasi naik 4% menjadi Rp27 miliar.

“Grup Astra memperkirakan akan terus mendapat keuntungan dari harga batu bara yang stabil, sedangkan persaingan di pasar mobil diperkirakan semakin meningkat,” ungkap Prijono dalam ke-terangan resmi, Selasa (24/4).

KINERJA UNVRAdapun, pendapatan Unilever Indonesia

turun tipis 0,91% yoy menjadi Rp10,74

triliun sepanjang Januari-Maret 2018 akibat koreksi kinerja penjualan domestik ma-upun ekspor. Penjualan domestik UNVR turun 9% yoy menjadi Rp10,13 triliun dan ekspor -2,19% menjadi Rp609,76 miliar pada kuartal I/2018.

Berdasarkan divisinya, penjualan UNVR didominasi oleh segmen home and per-sonal care (HPC) dengan kontribusi se-besar 67,69% dari total penjualan atau setara Rp7,27 triliun dan segmen foods and refreshment (FnR) sekitar 32,31% atau setara Rp3,46 triliun.

Sancoyo Antarikso, Direktur & Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, mengatakan apabila dibandingkan secara kuartalan, kinerja perseroan pada kuartal I/2018 lebih baik dari capaian kuartal IV/2017.

“Sebenarnya, jika dibandingkan dengan kuartal IV/2017, kami tumbuh 7,6%,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (24/4).

Pada kuartal terakhir tahun lalu, UNVR membukukan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp9,99 triliun dan Rp1,77 triliun.

“[Kinerja kuartal II/2018] kami lihat bagaimana Ramadan/Lebaran Mei dan Juni ini. Kami secara berkesinambung-an senantiasa melakukan penambahan kapasitas di fasilitas manufaktur kami,” imbuh Sancoyo.

Kinerja pendapatan UNVR pada ku-artal I/2018 setara dengan 94,37% dari konsesi analis Bloomberg sebesar Rp11,38 triliun. Sepanjang tahun ini, konsensus analis memproyeksikan laba bersih UNVR

sebesar Rp7,73 triliun, atau tumbuh 10,43% yoy.

Direktur Investa Saran Mandi-ri Hans Kwee mengungkapkan, penurunan penjualan UNVR pada kuartal I/2018 tidak dise-babkan oleh melemahnya daya beli masyarakat, tetapi akibat perubahan konsumsi barang menjadi travelling.

“Selain itu, masyarakat ju -ga cenderung membeli pro-duk barang-barang konsumsi da ri luar negeri melalui toko online. Kuartal II/2018 akan terdongkrak aktivitas belanja menjelang Lebaran,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis.

Sementara itu, Senior Research Nara-da Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan siklus kinerja UNVR pada kuartal I memang berpotensi mele-mah karena tidak ada momentum yang mendorong belanja masyarakat.

Kiswoyo memproyeksikan kinerja UNVR tahun ini masih akan positif karena hingga akhir tahun sejalan dengan besarnya uang beredar yang dapat mengerek daya beli.

Analis Kresna Sekuritas Franky Rivan mengungkapkan kinerja Astra Interna-tional masih rentan terkoreksi selama perusahaan belum memiliki strategi khusus untuk meningkatkan laba dari sektor otomotif.

“Kompetisi di sektor otomotif semakin ketat sedangkan kontribusi untuk mar-gin penjualan terbesar itu dari sektor

otomotif. Untuk perusahaan, sebenarnya sangat disayangkan jika pangsa otomo-tifnya turun, karena minimal kalau fl at, dampaknya ke konsolidasi akan cukup baik,” ungkap Franky.

Franky memprediksi kontribusi seg-men otomotif pada laba Astra tahun ini akan terus mengalami perlambatan, seiring dengan strategi perseroan yang tidak agresif memasarkan produk baru. Padahal, pasar sedang diramaikan oleh pendatang baru segmen passanger car.

Di pasar saham, investor menyambut negatif realisasi kinerja ASII dan UNVR. Saham ASII melorot 2,01% ke level Rp7.325 per saham dan UNVR terkoreksi 5,51% ke level Rp48.000 per saham pada akhir perdagangan Selasa (24/4). Sepanjang tahun berjalan 2018, saham dua emiten big caps ini mencetak return negatif, yakni ASII -11,75% dan UNVR -14,85%.

�Kuartal II/2018, kinerja akan terdongkrak aktivitas belanja menjelang Lebaran.

Pendapatan Q1/2018 : Rp55,8 triliunLaba Q1/2018 : Rp4,98 triliunHarga Saham* : Rp7.325 per sahamKapitalisasi Pasar* : Rp296,54 triliun

Pendapatan Q1/2018 : Rp10,74 triliunLaba Q1/2018 : Rp1,84 triliunHarga Saham* : Rp48.000 per sahamKapitalisasi Pasar* : Rp366,24 triliun

PT UnileverIndonesia Tbk.

PT Astra International Tbk.

Keterangan: *) per 24 April 2018Sumber: Bloomberg.

Bisnis/Amri Hidayat

pusdok
Typewritten Text
25 April 2018, Bisnis Indonesia | Hal. 13, Kontan | Hal. 7, Kompas | Hal. 10