Menrisk Risiko Pasar

download Menrisk Risiko Pasar

of 13

Transcript of Menrisk Risiko Pasar

  • 8/15/2019 Menrisk Risiko Pasar

    1/13

    Nama : Vindy Virgine Gucci

    NIM : 145020301111078

    Kelas : CB

    UTS Manajemen Risiko

    KASUS

    Berdasarkan permasalahan yang terjadi terkait dengan PT Energy Horizon yang

    merugikan masyarakat sekitar pabrik tersebut, sebaiknya manajer Pabrik Horizon

    secepatnya mengambil beberapa langkah hal dibawah ini untuk mengatasi tiap

    permasalahan tersebut :

    1.Segera memecahkan masalah cara mengolah limbah agar limbah dari pabrik PT

    Energy Horizon ini tidak mencemari lingkungan. Salah satu faktor yang harus

    dimiliki oleh pabrik manapun yang sangat penting adalah faktor lingkungan.

    Seperti yang kita tahu bahwa faktor lingkungan ini menjadi penting karena jika

    perusahaan tidak mengolah limbahnya dengan baik maka hal tersebut akan

    mencemari lingkungan dan tidak hanya lingkungan saja yang tercemar, hal

    tersebut akan berdampak pada makhuk hidup yang lingkungan atau tempat

    tinggalnya tercemar. Akibatnya terjadi pencemaran lingkungan dan banyak

    mahkluk hidup yang mati jika hal tersebut tidak segera ditangani maka hal itu

    akan berdampak buruk terhadap ekosistem yang ada. Terlebih jika ikan-ikan di

    laut telah tercemar dengan limbah yang tidak diolah dari PT Energy Horizon ini

    dan kemudian ikan-ikan tersebut dikonsumsi oleh masyarakat maka hal tersebut

    akan berdampak buruk pada kesehatan manusia. PT Energy Horizon seharusnya

     bertindak lebih cepat dengan adanya masalah ini. Jika PT Energy Horizon tidak

    memiliki tenaga ahli dalam penanganan limbah hasil pabrik yang mengolah

    limbah agar limbah yang dibuang bukan merupakan limbah yang berbahaya

     bagi lingkungan sekitar maka sebaiknya PT Energy Horizon mendatangkan

    tenaga ahli lingkungan untuk mengatasi masalah limbah tersebut dan segera

    membuat pengolahan atas limbah pabrik yang kotor diolah menjadi limbah yang

    tidak berbahaya bagi lingkungan.

    2.Sebagai perusahaan besar PT Energy Horizon sebaiknya membuka lapangan

    pekerjaan bagi masyarakat sekitar karena selain mengurangi pengangguran yang

  • 8/15/2019 Menrisk Risiko Pasar

    2/13

    ada di lingkungan masyarakat tempat pabrik berada, PT Energy Horizon juga

    dapat berinteraksi secara baik dengan masyarakat melalui pembukaan lapangan

    kerja bagi masyarakat sekitar. Dengan membuka lapangan perkerjaan untuk

    masyarakat sekitar pabrik PT Energy Horizon, masyarakat pun akan merasa

    lebih dihargai dan lebih diperhatikan oleh PT Energy Horizon yang tempat

    pabriknya berada dekat dengan penduduk Banglades.

    3.Selain membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar pabrik PT Energy

    Horizon, perusahaan sebaiknya juga mendukung para pengusaha lokal pencipta

    produk yang produknya dapat digunakan oleh PT Energy Horizon. Jika

    spesifikasi produk dinilai kurang sesuai dengan keinginan PT Energy Horizon,

    sebagai manajer PT Energy Horizon sebaiknya melakukan komunikasi kepada

    para pengusaha local untuk menawarkan kontrak kepada para pengusaha

    masyarakat local dalam hal ini misalnya para pengusaha pengusaha furniture

    untuk membuat produk yang diinginkan oleh PT Energy Horizon dan dengan

    spesifikasi yang jelas sesuai dengan keinginan PT Energy Horizon. Dengan

     begitu, para pengusaha furniture local akan merasa lebih dihargai oleh PT

    Energy Horizon karena PT Energy Horizon memakai produk mereka. Sehingga

    hal tersebut akan berdampak postif bagi citra perusahaan di mata masyarakat

    sekitar maupun publik.

    4.Sebagai manajer PT Energy Horizon, hendaknya segera mengambil langkah yang

    tepat terhadap permasalahan dengan masyarakat Bangladesh yang menganggap bahwa PT Energy Horizon tidak memberi kesempatan kepada masyarakat

    Bangladesh untuk berkembang dan tidak berhak untuk bekerja di PT Energy

    Horizon yang dimanfaatkan oleh separatis untuk memberontak dan melawan

    keberadaan PT Energy Horizon. Selain 3 hal penting yang harus dilalakukan

    oleh PT Energy Horizon, hal yang tidak kalah penting yang harus dilakukan

    adalah melakukan kegiatas CSR (Corporate Social Responsibility) adalah

    meruapakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam hal ini PT

    Energy Horizon sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap sosialmaupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan

    suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan

    menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah

    tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk

    membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk

  • 8/15/2019 Menrisk Risiko Pasar

    3/13

    masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan

    tersebut berada. Dengan CSR, PT Energy Horizon juga memikirkan

    akan sustainability perusahaan jangka panjang yang juga penting daripada

    sekedar profitability perusahaan. Kegiatan CSR akan menjamin keberlanjutan

     bisnis yang dilakukan. Hal ini disebabkan karena dengan CSR PT Energy

    Horizon dapat Menurunkan gangguan social yang sering terjadi akibat

    pencemaran lingkungan, bahkan dapat menumbuh kembangkan dukungan atau

    pembelaan masyarakat setempat.

    Pertanyaan

    1.Jelaskan pengertian risiko pasar dalam perspektif bisnis !

    Risiko pasar merupakan suatu risiko yang diakibatkan oleh suatu

    perusahaan karena terjadinya dinamika kondisi dan situasi pasar yang di luar

    dari kendali perusahaan itu sendiri. Risiko pasar adalah salah satu elemen

    penting dalam menjalankan suatu bisnis perusahaan karena dengan semakin

     berkembangnya dunia perusahaan dan juga meningkatnya kompleksitas

    aktivitas dari sebuah perusahaan yang akan menimbulkan dampak akan

    semakin tingginya tingkat risiko pasar yang dihadapi oleh suatu perusahaan.

    Dengan mengetahui risiko pasar, maka akan melindungi perusahaan dari adanya

    ancaman kerugian yang mungkin timbul. Manajer perusahaan juga harus dapat

    menemukan kerugian potensial atas terjadinya kemungkinan risiko pasar dan

    mencari solusi untuk menangani risiko pasar. Dalam pasar pun juga tidak luput

    dari ketidakpastian. Ketidakpastian dalam pasar akan menyebabkan terjadi

    risiko bisnis. Risiko pasar juga sangat penting bagi perusahaan karena dengan

    mengetahui risiko pasar maka perusahaan akan mengidentifikasi risiko tersebut

    kemudian manajer juga mengindentifikasi bentuk-bentuk risiko, menempatkan

    ukuran-ukuran risiko pasar, menempatkan alternatif-alternatif, menganalisis tiap

    alternative, memutuskan satu alternatif yang dirasa paling baik, melaksanakan

    alternative yang dipilih tersebut untuk memecahkan masalah risiko pasar dan

    mengontrol serta mengevaluasinya. Sebuah perusahaan juga dapat mengelolarisiko pasar dengan berbagai alternative dalam manajemen risiko. Misalkan

    untuk menghindari atas terjadinya risiko pasar suku bunga dalam negeri yang

    turun maka perusahaan juga memiliki valuta asing agar menghindari terjadinya

    hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan yaitu dengan memiliki valas yang

    dinilai stabil di pasaran.

  • 8/15/2019 Menrisk Risiko Pasar

    4/13

    2.Salah satu faktor penyebab timbulnya risiko pasar adalah oleh kondisi dan

    situasi internasional . Berikan penjelasan beserta contohnya!

    Faktor penyebab timbulnya risiko pasar karena kondisi Internasional :

    a.Salah satu faktor timbulnya risiko pasar tersebut dikarenakan terdapat berbagai

    pihak yang bisa dengan gampangnya mengakses semua data dan informasimengenai keuangan dan non keuangan

     Jika perusahaan-perusahaan lain ataupun negara lain dapat dengan

    mudah mengakses seluruh data dan informasi yang bersifat internal, maka akan

    mengancam terjadinya risiko pasar yang tidak diinginkan oleh perusahaan

    manapun. Sebaiknya perusahaan ataupun pemerintah harus menghindari

    terjadinya risiko pasar tersebut dengan adanya safety yang bagus atau keamanan

    yang bagus untuk melindungi data-data keuangan atau data internal dari

    ancaman pihak eksternal yang ingin menguasai atau menjatuhkan keuangan

    perusahaan maupun pemerintah yang nantinya akan berdampak pada ekonomi

    makro dan menimbulkan risiko pasar. Selain itu pihak lain juga bisa dengan

    mudahnya mengakses atau mencari semua data dan semua informasi mengenai

    keuangan dan non keuangan karena disebabkan oleh perkembangan informasi

    melalui teknologi atau internet. Saat ini dapat dengan mudahnya mencari data

    melalui internet dan internet juga dipergunakan sebagai perantara yang

    menyebabkan hilangnya batas antara negara satu dengan negara lain sehingga

    negara lain dapat mengakses keuangan negara kita.

     b.Terdapat investor dari berbagai Negara di seluruh dunia yang juga ikut bermainvalas.

    Saat ini banyak investor luar negeri yang memiliki valuta asing yang

    menimbulkan dampak semakin tingginya suku bunga valuta asing disbanding

    rupiah dalam negeri. Hal ini disebabkan karena semakin tingginya permintaan

    atas valuta asing dibanding rupiah. Sehingga akan melemahkan rupiah karena

    permintaan valuta asing tinggi sedangkan rupiah turun.

    c.Equilibrium poin yang tidak diketahui. Meskipun banyak pihak analisis ekonomi

    dan non ekonomi, dan juga para pelaku pasar serta government sebagai pihak

    yang meregulatori, namun semua pihak tersebut tidak mengetahui dimanaposisi dari equilibrium poin tersebut.

    d.Berbagai pihak mempunyai berbagai macam, bentuk data dan informasi yang

     bersifat masa lalu. Karena adanya faktor dari sebuah data masa lalu yang

    dijadikan sebagai suatu prediksi atau perkiraan untuk masa depan dikarenakan

    data masa depan karena belum terjadi maka belum terdapat datanya.

  • 8/15/2019 Menrisk Risiko Pasar

    5/13

  • 8/15/2019 Menrisk Risiko Pasar

    6/13

    Para nasabah yang ingin menjalin kontrak transaksi derivatif seharusnya

    memahami tujuan dari kontrak tersebut dan berbagai risiko yang mungkin

    terjadi. Transaksi derivative seperti forward dan option sebaiknya digunakan

    untuk meminimumkan risiko (hedging), bukan untuk memaksimumkan

    keuntungan (spekulasi). Selain itu, perlu diperhatikan pula kredibilitascounterparty yang dihadapi oleh nasabah karena jangan sampai terjadi

    wanprestasi atas kontrak tersebut.

    Meskipun jika dilihat secara finansial itu akan selalu aman karena adanya

     jaminan dari nasabah, tapi perbankan nasional sebaiknya tetap menerapkan

    prinsip KYC/Know Your Customer dalam menawarkan produk derivatif. Dan

     jangan sampai pihak perbankan hanya mengejar pendapatannya saja tanpa

    memperhatikan sisi financial literacy dan juga kebutuhan nasabah itu sendiri.

    Sudah terlalu sering nasabah perbankan kita merasa “tertipu” dan menjadi jerakarena tidak mendapat penjelasan serta pembelajaran yang semestinya dari

    orang yang memang betul-betul paham tentang produk yang ditawarkan. Dan

    memang sebagai perbankan itu sangat berkaitan erat dengan risiko yang

    ditimbulkan dari derivative. Sehingga pihak perbankan sendiri sebainya harus

    menerapkan manajemen risiko untuk mengantisipasi terjadinya risiko atau

    timbulnya risiko dari derivative yang kegiatannya berkaitan erat dengan pihak

    perbankan.

    4.Dollar Amerika termasuk dalam kategori hard currency. Beri penjelasanmengapa dollar dapat dapat masuk dalam kategori hard currency sedangkan

    rupiah tidak ?

    Dollar masuk dalam kategoti hard currency karena mata uang dolar

    cenderung stabil dibandingkan dengan mata uang Negara berkembang. Selain

    itu, mata uang dolar juga dijadikan sebagai acuan mata uang internasional

    karena sifatnya yang stabil ini. Mata uang dollar merupakan mata uang yang

     berasal dari Negara-negara maju dan dijadikan sebagai ukuran dalam

    mengkonversikan uang.

    Mata uang rupiah tidak dapat masuk dalam kategori hard currencykarena mata uang rupiah belum stabil seperti mata uang negara maju atau

    dengan kata lain mata uang rupiah terus mengalami fluktuasi. Sehingga mata

    uang rupiah tidak dapat dikategorikan sebagai hard currencies karena sifatnya

    ini.

  • 8/15/2019 Menrisk Risiko Pasar

    7/13

    Tanggal BI Rate Siaran Pers

    21 April 2016 6.75 % Pranala Siaran Pers 

    17 Maret 2016 6.75 % Pranala Siaran Pers 

    18 Februari 2016 7.00 % Pranala Siaran Pers 

    14 Januari 2016 7.25 % Pranala Siaran Pers 

    17 Desember 2015 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    17 Nopember 2015 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    15 Oktober 2015 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    17 September 2015 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    18 Agustus 2015 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    14 Juli 2015 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    18 Juni 2015 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    19 Mei 2015 7.50 % Pranala Siaran Pers 14 April 2015 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    17 Maret 2015 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    17 Februari 2015 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    15 Januari 2015 7.75 % Pranala Siaran Pers 

    11 Desember 2014 7.75 % Pranala Siaran Pers 

    18 Nopember 2014 7.75 % Pranala Siaran Pers 

    13 Nopember 2014 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    7 Oktober 2014 7.50 % Pranala Siaran Pers 11 September 2014 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    14 Agustus 2014 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    10 Juli 2014 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    12 Juni 2014 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    8 Mei 2014 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    8 April 2014 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    13 Maret 2014 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    13 Februari 2014 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    9 Januari 2014 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    12 Desember 2013 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    12 Nopember 2013 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    8 Oktober 2013 7.25 % Pranala Siaran Pers 

    12 September 2013 7.25 % Pranala Siaran Pers 

    http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_183116.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_182316.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_181416.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_180316.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_179515.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_178615.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_177515.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_177015.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_176315b.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_175615.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_174915.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_173815.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_172915.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_171715.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_171215.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_170515.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_1610114.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_169214.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_168914.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_167314.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_166414.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_165614.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_16452014.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_163914.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_163014.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_162214.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_161814.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_160813.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_160214.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_155013_DKom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_154413_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_153613_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_153013_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_182316.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_181416.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_180316.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_179515.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_178615.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_177515.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_177015.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_176315b.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_175615.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_174915.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_173815.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_172915.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_171715.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_171215.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_170515.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_1610114.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_169214.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_168914.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_167314.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_166414.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_165614.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_16452014.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_163914.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_163014.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_162214.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_161814.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_160813.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_160214.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_155013_DKom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_154413_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_153613_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_153013_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_183116.aspx

  • 8/15/2019 Menrisk Risiko Pasar

    8/13

    29 Agustus 2013 7.00 % Pranala Siaran Pers 

    15 Agustus 2013 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    11 Juli 2013 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    13 Juni 2013 6.00 % Pranala Siaran Pers 

    14 Mei 2013 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    11 April 2013 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    7 Maret 2013 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    12 Februari 2013 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    10 Januari 2013 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    11 Desember 2012 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    8 Nopember 2012 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    11 Oktober 2012 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    13 September 2012 5.75 % Pranala Siaran Pers 9 Agustus 2012 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    12 Juli 2012 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    12 Juni 2012 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    10 Mei 2012 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    12 April 2012 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    8 Maret 2012 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    9 Februari 2012 5.75 % Pranala Siaran Pers 

    12 Januari 2012 6.00 % Pranala Siaran Pers 8 Desember 2011 6.00 % Pranala Siaran Pers 

    10 Nopember 2011 6.00 % Pranala Siaran Pers 

    11 Oktober 2011 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    8 September 2011 6.75 % Pranala Siaran Pers 

    9 Agustus 2011 6.75 % Pranala Siaran Pers 

    12 Juli 2011 6.75 % Pranala Siaran Pers 

    9 Juni 2011 6.75 % Pranala Siaran Pers 

    12 Mei 2011 6.75 % Pranala Siaran Pers 

    12 April 2011 6.75 % Pranala Siaran Pers 

    4 Maret 2011 6.75 % Pranala Siaran Pers 

    4 Februari 2011 6.75 % Pranala Siaran Pers 

    5 Januari 2011 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    3 Desember 2010 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_152613_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/SP_152113_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_151413_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_150913_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_151813-2.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_15913.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_150613.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_150313.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_150113.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_144512.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_143512.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_143312.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_143212.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_142612-1.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_142412.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_12062012.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_141112.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_140712.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_140512.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_14312.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_140112.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_134311.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_133711.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/SP_133311.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_133011.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_132711.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_132111.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_132011.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_131711.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_131111.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/SP_04032011.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_130311.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_130111.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_125410.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_152613_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/SP_152113_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_151413_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_150913_dkom.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_151813-2.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_15913.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_150613.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_150313.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_150113.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_144512.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_143512.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_143312.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_143212.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_142612-1.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_142412.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_12062012.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_141112.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_140712.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_140512.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_14312.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_140112.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_134311.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_133711.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/SP_133311.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_133011.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_132711.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_132111.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_132011.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_131711.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_131111.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/SP_04032011.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_130311.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_130111.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_125410.aspx

  • 8/15/2019 Menrisk Risiko Pasar

    9/13

    4 Nopember 2010 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    5 Oktober 2010 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    3 September 2010 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    4 Agustus 2010 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    5 Juli 2010 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    3 Juni 2010 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    5 Mei 2010 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    6 April 2010 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    4 Maret 2010 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    4 Februari 2010 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    6 Januari 2010 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    3 Desember 2009 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    4 Nopember 2009 6.50 % Pranala Siaran Pers 5 Oktober 2009 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    3 September 2009 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    5 Agustus 2009 6.50 % Pranala Siaran Pers 

    3 Juli 2009 6.75 % Pranala Siaran Pers 

    3 Juni 2009 7.00 % Pranala Siaran Pers 

    5 Mei 2009 7.25 % Pranala Siaran Pers 

    3 April 2009 7.50 % Pranala Siaran Pers 

    4 Maret 2009 7.75 % Pranala Siaran Pers 4 Februari 2009 8.25 % Pranala Siaran Pers 

    7 Januari 2009 8.75 % Pranala Siaran Pers 

    4 Desember 2008 9.25 % Pranala Siaran Pers 

    6 Nopember 2008 9.50 % Pranala Siaran Pers 

    7 Oktober 2008 9.50 % Pranala Siaran Pers 

    4 September 2008 9.25 % Pranala Siaran Pers 

    5 Agustus 2008 9.00 % Pranala Siaran Pers 

    3 Juli 2008 8.75 % Pranala Siaran Pers 

    5 Juni 2008 8.50 % Pranala Siaran Pers 

    6 Mei 2008 8.25 % Pranala Siaran Pers 

    3 April 2008 8.00 % Pranala Siaran Pers 

    6 Maret 2008 8.00 % Pranala Siaran Pers 

    6 Februari 2008 8.00 % Pranala Siaran Pers 

    http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_124810.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_124310.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_124210.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_123910.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_123110.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_122510.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_122310.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_121710.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_121110.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_120510.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_060110.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_031209.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_113209.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_112909.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_112609.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_112209.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_111809.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_111709.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_05052009.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_111309.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_110709.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/Release_040209.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_110109.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_106208.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_105408.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_104508.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_104008.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_103808.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_103208.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_100608-1.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_102308.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_101908.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_101208.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_100808.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_124810.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_124310.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_124210.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_123910.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_123110.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_122510.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_122310.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_121710.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_121110.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_120510.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_060110.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_031209.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_113209.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_112909.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_112609.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_112209.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_111809.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_111709.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_05052009.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_111309.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_110709.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/Release_040209.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_110109.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_106208.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_105408.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_104508.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_104008.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_103808.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_103208.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_100608-1.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_102308.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_101908.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_101208.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_100808.aspx

  • 8/15/2019 Menrisk Risiko Pasar

    10/13

    8 Januari 2008 8.00 % Pranala Siaran Pers 

    6 Desember 2007 8.00 % Pranala Siaran Pers 

    6 Nopember 2007 8.25 % Pranala Siaran Pers 

    8 Oktober 2007 8.25 % Pranala Siaran Pers 

    6 September 2007 8.25 % Pranala Siaran Pers 

    7 Agustus 2007 8.25 % Pranala Siaran Pers 

    5 Juli 2007 8.25 % Pranala Siaran Pers 

    7 Juni 2007 8.50 % Pranala Siaran Pers 

    8 Mei 2007 8.75 % Pranala Siaran Pers 

    5 April 2007 9.00 % Pranala Siaran Pers 

    6 Maret 2007 9.00 % Pranala Siaran Pers 

    6 Februari 2007 9.25 % Pranala Siaran Pers 

    4 Januari 2007 9.50 % Pranala Siaran Pers 7 Desember 2006 9.75 % Pranala Siaran Pers 

    7 Nopember 2006 10.25 % Pranala Siaran Pers 

    5 Oktober 2006 10.75 % Pranala Siaran Pers 

    5 September 2006 11.25 % Pranala Siaran Pers 

    8 Agustus 2006 11.75 % Pranala Siaran Pers 

    6 Juli 2006 12.25 % Pranala Siaran Pers 

    6 Juni 2006 12.50 % Pranala Siaran Pers 

    9 Mei 2006 12.50 % Pranala Siaran Pers 5 April 2006 12.75 % Pranala Siaran Pers 

    7 Maret 2006 12.75 % Pranala Siaran Pers 

    7 Februari 2006 12.75 % Pranala Siaran Pers 

    9 Januari 2006 12.75 % Pranala Siaran Pers 

    6 Desember 2005 12.75 % Pranala Siaran Pers 

    1 Nopember 2005 12.25 % Pranala Siaran Pers 

    4 Oktober 2005 11.00 % Pranala Siaran Pers 

    6 September 2005 10.00 % Pranala Siaran Pers 

    9 Agustus 2005 8.75 % Pranala Siaran Pers 

    5 Juli 2005 8.50 % Pranala Siaran Pers

    Data tersebut merupakan data BI Rate yang saya ambil dari sumber

    http://www.bi.go.id/id/moneter/bi-rate/data/Default.aspx . Berdasarkan data

    BI Rate tersebut, dapat kita ketahui bahwa BI Rate mengalami kenaikan dan

    penurunan dan masih belum stabil. Namun kita juga harus mengapresiasi

    http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_100308.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_093907.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_093807.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_093607.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_093207.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_093007.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_092407.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_92107.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_091807.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_091607.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_091207.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_090807.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_090107.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_86106.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_85706.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_85306.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_084806.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP8422006.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_83706.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_83206.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_82306.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp%2081906.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/Rilis08122006.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp%208706.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp%208106.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp%20710405.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP079805.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp%2079405.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/Rilis%20712005.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP782PSHMHumas.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp%2077105.aspxhttp://www.bi.go.id/id/moneter/bi-rate/data/Default.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_100308.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_093907.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_093807.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_093607.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_093207.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_093007.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_092407.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_92107.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_091807.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_091607.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_091207.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_090807.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_090107.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_86106.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_85706.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_85306.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_084806.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP8422006.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_83706.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_83206.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_82306.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp%2081906.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/Rilis08122006.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp%208706.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp%208106.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp%20710405.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP079805.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp%2079405.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/Rilis%20712005.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP782PSHMHumas.aspxhttp://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp%2077105.aspxhttp://www.bi.go.id/id/moneter/bi-rate/data/Default.aspx

  • 8/15/2019 Menrisk Risiko Pasar

    11/13

    kinerja pemerintah dan BI Rate yang telah bekerja dengan keras mengatur

    sedemikian rupa. Dan juga oleh karena faktor ini maka mata uang rupiah tidak

    dapat masuk dalam kategori hard currencies.

    5.Negara di kawasan Asia sangat rentan mengalami risiko pasar salah satunyanegara Indonesia. Jelaskan mengapa dikatakan rentan dan berikan

    contohnya !

    Menurut saya Indonesia saat ini masih rentan mengalami risiko pasar

    karena Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) yang kurang meskipun saat ini

    pemerintah beserta menteri keuangan telah bekerja cukup baik. SSK yang pada

    intinya membahas bahwa suatu sistem keuangan memasuki tahap tidak stabil

    pada saat sistem tersebut telah membahayakan dan menghambat kegiatan

    ekonomi.

    ” Sistem keuangan yang stabil mampu mengalokasikan sumber dana dan

    menyerap kejutan (shock) yang terjadi sehingga dapat mencegah gangguan

    terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan.”

    ” Sistem keuangan yang stabil adalah sistem keuangan yang kuat dan tahan

    terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi

    intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik.”

    ” Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi

    dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara

     baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.”

    Arti stabilitas sistem keuangan dapat dipahami dengan melakukan

    penelitian terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan instabilitas di sektor

    keuangan. Ketidakstabilan sistem keuangan dapat dipicu oleh berbagai macam

    penyebab dan gejolak. Hal ini umumnya merupakan kombinasi antara kegagalan

    pasar, baik karena faktor struktural maupun perilaku. Kegagalan pasar itu

    sendiri dapat bersumber dari eksternal (internasional) dan internal (domestik).

    Risiko yang sering menyertai kegiatan dalam sistem keuangan antara lain risiko

    kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional.

    Meningkatnya kecenderungan globalisasi sektor finansial yang didukung

    oleh perkembangan teknologi menyebabkan sistem keuangan menjadi semakin

    terintegrasi tanpa jeda waktu dan batas wilayah. Selain itu, inovasi produk

  • 8/15/2019 Menrisk Risiko Pasar

    12/13

    keuangan semakin dinamis dan beragam dengan kompleksitas yang semakin

    tinggi. Berbagai perkembangan tersebut selain dapat mengakibatkan sumber-

    sumber pemicu ketidakstabilan sistem keuangan meningkat dan semakin

     beragam, juga dapat mengakibatkan semakin sulitnya mengatasi ketidakstabilan

    tersebut.

    Identifikasi terhadap sumber ketidakstabilan sistem keuangan umumnya

    lebih bersifat forward looking (melihat kedepan). Hal ini dimaksudkan untuk

    mengetahui potensi risiko yang akan timbul serta akan mempengaruhi kondisi

    sistem keuangan mendatang. Atas dasar hasil identifikasi tersebut selanjutnya

    dilakukan analisis sampai seberapa jauh risiko berpotensi menjadi semakin

    membahayakan, meluas dan bersifat sistemik sehingga mampu melumpuhkan

    perekonomian.

    Sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam

    perekonomian. Sebagai bagian dari sistem perekonomian, sistem keuangan

     berfungsi mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus kepada

    yang mengalami defisit. Apabila sistem keuangan tidak stabil dan tidak

     berfungsi secara efisien, pengalokasian dana tidak akan berjalan dengan baik

    sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Pengalaman

    menunjukkan, sistem keuangan yang tidak stabil, terlebih lagi jika

    mengakibatkan terjadinya krisis, memerlukan biaya yang sangat tinggi untuk

    upaya penyelamatannya.

    Pelajaran berharga pernah dialami Indonesia ketika terjadi krisis

    keuangan tahun 1998, dimana pada waktu itu biaya krisis sangat signifikan.

    Selain itu, diperlukan waktu yang lama untuk membangkitkan kembali

    kepercayaan publik terhadap sistem keuangan. Krisis tahun 1998 ini

    membuktikan bahwa stabilitas sistem keuangan merupakan aspek yang sangat

    penting dalam membentuk dan menjaga perekonomian yang berkelanjutan.

    Sistem keuangan yang tidak stabil cenderung rentan terhadap berbagai gejolak

    sehingga mengganggu perputaran roda perekonomian.

    Secara umum dapat dikatakan bahwa ketidakstabilan sistem keuangan dapat

    mengakibatkan timbulnya beberapa kondisi yang tidak menguntungkan

    seperti:

    • Transmisi kebijakan moneter tidak berfungsi secara normal sehingga

  • 8/15/2019 Menrisk Risiko Pasar

    13/13

    kebijakan moneter menjadi tidak efektif.

    • Fungsi intermediasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya akibat

    alokasi dana yang tidak tepat sehingga menghambat pertumbuhan

    ekonomi.

    • Ketidakpercayaan publik terhadap sistem keuangan yang umumnyaakan diikuti dengan perilaku panik para investor untuk menarik

    dananya sehingga mendorong terjadinya kesulitan likuiditas.

    • Sangat tingginya biaya penyelamatan terhadap sistem keuangan apabila

    terjadi krisis yang bersifat sistemik.

    Atas dasar kondisi di atas, upaya untuk menghindari atau mengurangi

    risiko kemungkinan terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan sangatlah

    diperlukan, terutama untuk menghindari kerugian yang begitu besar lagi.