Manusia Sebagai Makluk Budaya

download Manusia Sebagai Makluk Budaya

of 10

description

12345

Transcript of Manusia Sebagai Makluk Budaya

TUGAS

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

Manusia Sebagai Makhluk Budaya

Disusun oleh :JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYAA.Fungsi Akal dan Budi Bagi Manusia

Di dalam hidupnya manusia selalu dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri dan faktor lingkungan yang berada di luar manusia.

Faktor yang berasal dari dalam diri adalah faktor untuk mempertahankan, dan kelangsungan hidup yakni makan dan minum.

Di samping itu faktor yang berada di luar juga berpengaruh, seperti ancaman dari kelompok lain, maka fungsi akan budi jelas digunakan untuk mengurangi rasa tersebut, seperti menciptakan konsesus sosial, membentuk kelompok tandingan, dan membuat senjata.

B.Pengertian Budaya dan Kebudayaan

Budaya dan kebudayaan merupakan kata dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti sebagai suatu yang merupakan hasil dari penggunaan akal budi manusia. Kebudayaan memiliki arti sebagai suatu budaya yang memiliki sifat kebendaan.

Sedangkan budaya itu sendiri memiliki pengertian sebagai sarana yang dihasilkan melalui penggunaan cipta rasa dan karsa. (Koentjoroningrat).

Budaya berasal dari kata Budhi yang artinya adalah sebagai suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap manusia untuk merespon pengaruh dari lingkungan alam dan sosial. Hasil dari respon itulah yang disebut sebagai budaya.

Seperti dikemukakan oleh JJ. Honigman : bahwa bentuk budaya manusia dapat dibedakan ke dalam tiga kategori, yakni :

a. Ideas, yaitu berupa ide-ide gagasan dan buah pikiran.

b. Aktivities, yakni kegiatan dalam upaya merealisasikan ide gagasan dan buah pikiran.

c. Artifacts, adalah hasil dan kegiatan manusia.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa pengertian budaya bukan berarti pasti sebagai sesuatu barang/benda, melainkan juga memiliki pengertian sebagai proses atau kegiatan seperti rapat diskusi dan juga hasil dari rapat dan diskusi tersebut, termasuk material dan non material.

Contoh budaya :

a. Ideologi keercayaan, buah pikiran, gagasan.

b. Rapat, diskusi, tarian, dsb.

c. Mobil, TV, pakaian, keputusan, kebijakan, dsb.

C.Hakikat Manusia dalam Kebudayaan

Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan, yaitu sebagai :

1.Penganut Kebudayaan, sebagai penganut kebudayaan seseorang hanya menjadi pelaku tradisi dan kebiasaan yang berkembang dalam masyarakatnya.

2.Pembawa Kebudayaan, adalah pihak luar dan/atau anggota masyarakat setempat yang membawa budaya asing atau baru dalam tatanan masyarakat setempat. Umumnya budaya baru sulit diterima dan butuh waktu bertahap untuk penyesuaian jika budaya baru tersebut ada kemungkinan diterima.

3.Manipulator Kebudayaan, adalah anggota masyarakat yang melakukan aktivitas kebudayaan atau mengatasnamakan budaya setempat tetapi tidak sesuai dengan nilai-nilai atau ide luhur sebagaimana yang seharusnya dilakukan.4.Pencipta Kebudayaan, yaitu mendorong secara sadar atau tidak sadar ke semua lapisan masyarakat untuk melakukan revitalisasi kebudayaan lama atau menciptakan dan menemukan kembali kesepakatan baru terkait ide, aktivitas masyarakat, atau budaya baru yang dapat diterima secara masif.D.Memanusiawikan Manusia melalui Pemahaman Terhadap Konsep-Konsep

1.Keadilan

Pengertian keadilan berasal dari kata adil yang menunjuk pada pengertian keadilan. Keadaan yang sesuai : antara hak yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai individu dengan perolehannya.

Menurut Aristoteles, keadilan adlah kelayakan dalam tindakan manusia. Artinya bahwa seseorang yang memiliki hak apakah sudah mendapatkannya secara layak atau hanya sebagian kecil saja dari hak yang dimilikinya.

Ada tiga hal yang terkait dengan keadilan, yakni :

a. Kelompok sosial.b. Posisi sosial.c. Aturan/norma hukum yang digunakan sebagai alat ukur.Keadilan ada dan terjadi dalam kelompok sosial dan berhubungan dengan posisi sosial individu dalam kelompok serta ukuran adil adalah aturan atau norma hukum yang berlaku dalam kelompok tersebut.

Unsur subyektivitas tentu ikut bermain dalam proses menciptakan keadilan, dan biasanya atau kecenderungannya, keadilan lebih berpihak pada yang kuat, atau keadilan adil tersebut menurut pandangan pihak yang kekuatannya lebih. Keadilan selalu mengandung pengertian penghargaan, penilaian, dan perimbangan.Hak alamiah yang dimiliki oleh manusia menurut John Locke antara lain :

1.Hak hidup

2.Hak bebas/merdeka

3.Hak milik/hak memiliki sesuatu

Hak-hak yang timbul setelah adanya hak alamiah atau hak azasi tersebut tertulis dalam piagam PBB 10 Desember 1948 yang dikenal sebagai Universal Declaration of Human Rights.

Dalam hidup bermasyarakat, meskipun setiap individu memiliki hak namun mereka tidak dapat mengunakannya secara bebas. Hal yang dapat membatasi hak individu adalah adanya Undang-undang, peraturan, norma hukum ataupun tanggung jawab sosial.

Jadi apabila membicarakan masalah keadilan yang paling penting adalah apakah seseorang atau sejauh mana seseorang telah memperoleh haknya yang sesuai dengan kewajiban yang telah dipenuhinya. Keadilah dibedakan ke dalam dua jenis :

a. Keadilan DistributifYakni keadaan adil yang didasarkan atau perbedaan jasa yang diberikan. Artinya setiap individu akan memperoleh hak yang berbeda-beda berdasarkan jasa yang telah diberikan. Misal : perbedaan gaji berdasar pangkat.

b. Keadilan KomulatifYakni keadilan yang memperlakukan sama pada setiap individu sebagai anggota masyarakat artinya keadilan yang tidak membeda-bedakan perolehan hak. Misal : hak memperoleh pendidikan.

2.Keindahan

Keindahan menjelaskan tentang suatu keadaan keindahan yang berasal dari kata indah yang artinya bagus, cantik, molek, permai, baik, dan sebagainya. Manusia setiap hari melakukan sesuatu untuk mendapatkan keindahan, fenomena ini dapat dimengerti lewat perilakunya, antara lain :

a. Memilih adalah upaya untuk memperoleh suatu yang dinilai baik, bagus.

b. Membersihkan adalah upaya untuk membuat keadaan menjadi besih.

Memperbaiki dan sebagainya adalah tingkah laku manusia untuk memperoleh keindahan. Keindahan bagi manusia merupakan ekspresi dari apa yang dirasakan, yang biasanya diwujudkan dalam bentuk karya seni dan diungkapkan melalui media yang berbentuk simbol suara (misal : lagu), media gerak (tari-tarian), serta simbol tulisan/lukisan.Keindahan menurut Alexander Baungarten diartikan sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dan bagian-bagian yang berhubungan satu dengan yang lain secara keseluruhan.Ada dua teori yang menjelaskan tentang keindahan :

a. Teori Obyektif, menjelaskan tentang keindahan berdasar pada sejumlah kualitas yang terdapat pada obyek. Menurut pandangan teori obyektif : keindahan adalah sejumlah kualitas yakni unity (kesatuan), balance (seimbang), dan kontras (kebalikan) yang terdapat pada setiap obyek yang diamati. b. Teori Subyetif, keindahan itu sebenarnya tidak ada yang ada hanyalah perasaan yang berasal dari pengamat. Artinya bahwa ciri-ciri keindahan itu tidak ada dan yang ada hanya perasaan/gejolak hati.

3.Indah dan Seni

Estetika adalah sesuatu nilai yang berhubungan dengan seni dan keindahan; artinya bahwa untuk dapat menjelaskan suatu obyek yang indah atau memiliki nilai seni yang tinggi indikator yang digunakan adalah estetika.

Keindahan dan kesenian merupakan suatu keadaan yang erat kaitannya, artinya bahwa suatu karya seni yang memiliki nilai estetika tinggi akan menjadi tampak indah.

Manusia mengekspresikan perasaannya lewat karya seni agar penikmat seni dapat menangkap nilai yang terkandung dalam karya seninya, sehingga diharapkan timbul komunikasi yang mungkin bersifat pesan-pesan moral, kritik, atau lainnya. Dalam sebuah karya seni terdapat dua nilai yaitu : nilai intrinsik dan ekstrinsik.

Nilai intrinsik adalah nilai yang terkandung dalam suatu karya seni yang biasanya dapat dipahami melalui isi pesan dan pemaknaan. Nilai ekstrinsik adalah nilai yang tampak dan dapat dilihat langsung dari suatu karya seni. Misal : kostum, tata cahaya, konografi, dst. Dalam karya seni tersebut terkandung keindahan yang bisa dirasakan oleh jiwa manusia. Sifat-sifat keindahan :

1. Keindahan adalah kebenaran

2. Keindahan itu abadi

3. Keindahan itu menark

4. Keindahan universal

5. Keindahan itu wajar

6. Keindahan itu kebiasaan

4.Tanggung Jawab

Manusia selalu hidup dalam suatu kelompok sosial masyarakat. Mereka akan berinteraksi satu dengan lainnya, serta dengan lingkungan alamnya. Mansia secara kodrati memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab.

Tanggung jawab selalu terkait dengan posisi atau status sosial, artinya bahwa orang yang menempati posisi sosial tertentu akan melakukan sesuatu sebagai kewajiban atau beban yang sesuai dengan posisinya.

Untuk dapat melakukan tanggung jawab seseorang dituntut memiliki :

1. Kesadaran dalam berbuat atau melakukan sesuatu sesuai dengan pengetahuannya, perhitungan, dan pertimbangannya. 2. Kecintaan pada sesuatu, sehingga perbuatan atau tingkah lakunya akan taat, patuh, rela berkorban, cinta tanah air.

3. Keberanian, artinya seorang untuk dapat bertanggung jawab dituntut untuk berani melakukan sesuatu sesuai beban atau kewajiban yang melekat pada posisi yang dimilikinya.

Pengertian tanggung jawab menurut Ensklopedi umum adalah sebagai kewajiban dalam melakukan tugas tertentu. Sedangkan dalam kamus bahasa tanggung jawab diartikan sebagi suatu yang menjadi kewajiban untuk dilaksanakan.

Jenis tanggung jawab :

1. Tanggung jawab pada individu, adalah tanggung jawab dalam menjaga, memelihara, dan mengembangkan diri. Artinya seseorang yang bertanggung jawab adalah yang mampu menjaga diri dari pengaruh dan ancaman yang berasal dari luar dirinya serta mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan kemampuan.2. Tanggung jawab sosial, adalah tanggung jawab terhadap lingkungan sosial dalam kelompok masyarakat, yang artinya bahwa setiap orang bertanggung jawab terhadap tertib soaial, kerukunan, integrasi, dsb.

3. Tanggung jawab pada lingkungan alam, setiap manusia hidup dalam suatu lingkungan alam yang mempengaruhi kehidupannya. Manusia tidak dapat hidup tanpa lingkungan alamnya. Manusia akan memanfaatkan kekayaan alam untuk mempertahankan hidupnya. Untuk dapat menciptakan keadaan tersebut, maka dituntut untuk bertanggung jawab menjaga keseimbangan antara lingkungan alam dengan kehidupan manusia.

4. Tanggung jawab moral, semenjak manusia dilahirkan, semenjak itu pula mulai dikenalkan tentang tata cara bertingkah laku dan berbuat yang baik dan benar. Sehingga sedikit demi sedikit pemahaman norma-norma yang menjelaskan bentuk perbuatan yang baik telah tertanam secara mendalam dalam memori manusia. Tanggung jawab moral adalah bentuk-bentuk tingkah laku dan perbuatan manusia yang sesuai dengan norma yang telah diajarkan, diberikan, atau dibangun dalam memorinya.

Macam-macam tanggung jawab :

a.Tanggung jawab pada individub.Tanggung jawab pada keluarga

c.Tanggung jawab pada masyarakat/kelompok sosial

d.Tanggung jawab pada lingkungan alam

e.Tanggung jawab pada Tuhan

5.Cinta Kasih

Cinta kasih adalah fenomena psikologis yang dapat dipahami, dimengerti, melalui beberapa indikator perilaku.

Cinta kasih dapat diartikan sebagai suatu perasaan yang mendalam terhadp orang lain atau obyek tertentu.

Ada empat macam cinta kasih :

a.Agape, yaitu cinta kasih manusia kepada Tuhan.

b.Philia, yaitu cinta kasih manusia kepada saudara, keluarga, dan rekannya.

c.Eros, yaitu cinta kasih antara pria dan wanita karena kodratnya.

d.Amor, yaitu cinta kasih antara pria dan wanita karena hal-hal yang sulit dinalar.

6.Pandangan Hidup

Di dalam hidupnya manusia pasti memiliki sesuatu yang hendak dicapai atau yang disebut dengan tujuan. Suatu keadaan yang ingin dituju atau dicapai dapat disebut dengan cita-cita. Cita-cita dapat dimiliki oleh setiap orang, baik secara individual ataupun kelompok. Suatu gagasan atau ide yang dianggap baik dan benar oleh suatu masyarakat dapat disebut ideologi.

Cita-cita dan ideologi dapat berfungsi sebagai : suatu yang dapat digunakan oleh masyarakat maupun individu untuk mengarahkan perilaku dan pikirannya yang dapat disebut sebagai pandangan hidup. Artinya cita-cita dan ideologi masyarakat dapat menuntun dan mengarahkan pikiran dan tingkah lakunya yang biasa sebagai pandangan hidup.

Sumber pandangan hidup : agama, ideologi, hasil perenungan, dsb. Jenis pandangan hidup :

a. Liberalisme

b. Sosialisme

c. Komunisme

d. Religius

e. Sosio Religius

7.Penderitaan

Penderitaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu dhra yang berarti menahan atau menanggung. Setiap orang akan dan pernah mengalami penderitaan atau menderita yang disebabkan oleh karena adanya kekurangan, baik kekurangan yang berhubungan dengan fisik atau kejiwaan.

Penderitaan yang dialami oleh manusia dapat disengaja ataupun tidak disengaja. Penderitaan yang disengaja biasanya terkait dengan sesuatu yang sengaja dilakukan manusia guna mencapai tujuan tertentu. Misal : puasa, bertapa. Sedangkan penderitaan yang tidk disengaja adalah penderitaan yang disebabkan oleh faktor yang berasal dari luar dirinya, seperti karena faktor alam atau faktor sosial.

8.Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang artinya rasa tidak tenteram hati, tidak tenang, tidak sabar, merasa cemas, dan khawatir. Gelisah adalah fenomena psikologis yang dapat dipahami melalui tingkah laku.

Salah satu faktor yang menyebabkan timbunya rasa gelisah adalah karena ketidakpastian. Pengaruh suatu yang tidak pasti akan direspon oleh seseorang dengan sikap dan tingkah laku tidak menentu atau gelisah.

E.Proses Pembudayaan melalui Internalisasi Sosialisasi Unkulturasi Akulturasi Difusi dan Asimilasi

1.Pertumbuhan Kebudayaan

Proses tumbuh berkembangnya kebudayaan selalu melalui tahap-tahap perkembangan tertentu; seperti yang disebut dengan evolusi dan revolusi.

Evolusi adalah proses perubahan kebudayaan secara perlahan-lahan, artinya perubahan yang terjadi sedikit demi sedikit melalui jangka waktu yang cukup lama. Sedangkan revolusi adalah perubahan kebudayaan secara cepat, ini biasanya disebabkan adanya perubahan pimpinan dari suatu kelompok masyarakat atau bangsa atau negara. Perubahan pemimpin suatu negara biasanya diikuti dengan perubahan kebijakan yang selanjutnya berpengaruh cepat pada kehidupan sosial budaya masyarakat.

Setiap kehidupan masyarakat selalu memiliki kebudayaan. Kebudayaan tersebut berubah dan bergerak karena faktor dari dalam dan dari luar masyarakat tersebut. Pengaruh kebudayaan dari luar akan masuk dan dapat membawa perubahan. Apabila pengaruh kebudayaan dari luar yang masuk tersebut memiliki kesamaan dalam ciri-ciri maka proses tersebut disebut sebagai unkulturasi.

Namun apabila pengaruh budaya yang masuk ke dalam suatu kehidupan masyarakat tersebut tidak ada kesamaan ciri-ciri (misal, bahasa, pakaian, dsb) maka proses tersebut dinamakan sebagai akulturasi.

Proses selanjutnya adalah adaptasi dan asimilasi. Apabila pengaruh dari luar itu telah diterima oleh masyarakat maka terjadi penyesuaian dan percampuran antara budaya yang datang dari luar ke dalam kelompok masyarakat yang baru.2.Sosialisasi dan Interaksi

Masuknya budaya yang baru dari luar tersebut disebarluaskan pada masyarakat, dikenalkan, dan ditanamkan setiap hari kepada individu sebagai anggota masyarakat maka proses tersebut dikenal sebagai sosialisasi.

Sosialisasi adalah proses secara terus menerus dalam menanamkan sesuatu yang baru (baik itu nilai, norma, pengetahuan, dll) kepada masyarakat.

Oleh karena proses tersebut dilakukan secara terus-menerus dan setiap saat maka akan tertanam secara mendalam pada individu sebagai anggota masyarakat atau yang disebut mendarah daging. Proses tersebut adalah internalisasi.

F.Perubahan Kebudayaan dari Lokal menuju Global

Kebudayaan memiliki sifat yang dinamis, artinya kebudayaan selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan yang terjadi di dalam kelompok masyarakat disebabkan oleh karena penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi; perubahan komposisi dan jumlah penduduk dalam kelompok masyarakat, atau juga perubahan karena perubahan kebijakan karena pergantian pemimpin.

Seperti yang dapat dirasakan pada masa kini, bahwa perubahan kebudayaan bukan hanya lokal sifatnya. Perubahan dan perkembangan kebudayaan telah mengglobal; artinya bahwa percampuran budaya yang dimiliki oleh masyarakat di mana saja dapat berpengaruh tanpa pembatas. Keadaan ini terjadi karena perkembangan teknologi. Informasi dan komunikasi yang telah dapat menjangkau kehidupan masyarakat di seluruh bumi. Perkembangan komunikasi melalui media elektronik yang dapat menjangkau kehidupan masyarakat di seluruh dunia akan dapat mempengaruhi perkembangan budaya global.