2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

59
MANUSIA SEBAGAI MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA MAHLUK BUDAYA

description

mahluk

Transcript of 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Page 1: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

MANUSIA SEBAGAI MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYAMAHLUK BUDAYA

Page 2: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Fungsi akal dan budi bagi manusiaFungsi akal dan budi bagi manusia

Dua kekayaan manusia yang paling utama adalah

akal dan budiMuncul tuntutan hidup

yang lebih daripada makhluk lain

Dengan akal budinya manusia mampu mencipta,

berkarsa dan berasa

Mampu mencipta benda-benda baru untuk memenuhi hajat hidupnya;

Baik yang bersifat jasmaniMaupun rohani

Page 3: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

POTENSI BUDAYA

CIPTA RASA KARSA

KEMAMPUAN BERPIKIR YANG MENIMBULKAN ILMU PENGETAHUAN

KARYA SENI /KESENIAN

Kehendak untuk hidup sempurna,

mulia dan bahagia yang menimbulkan

kehidupan beragama dan kesusilaan.

Page 4: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

“Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa

mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang

membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha

menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang

gelar manusia berbudaya”.

Page 5: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Pengertian Budaya dan Pengertian Budaya dan KebudayaanKebudayaan

• Budaya = Daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa.

• Kebudayaan = Hasil dari cipta, rasa dan karsa

Page 6: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Kebudayaan Berasal Dari Kata Sansekerta “BUDDHAYAH “ ,

yang merupakan bentuk jamak dari kata “BUDDHI” yang berarti budi atau akal. Dengan demikian

kebudayaan dapat diartikan sebagai “hal-hal yang

bersangkutan dengan budhi atau akal”

Page 7: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Culture, merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan

kebudayaan, berasal dari kata latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan (Mengolah tanah atau bertani). Dari asal arti tersebut yaitu “colere” kemudian “culture” diartikan sebagai segala daya dan kegiatan

manusia untuk mengolah dan merubah alam.

Page 8: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut E.B. Tylor Menurut E.B. Tylor (Primitive Culture)(Primitive Culture)

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain

kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang

didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Page 9: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut R. Linton Menurut R. Linton (The Cultural Background of (The Cultural Background of

Personality)Personality)

Kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang

unsur-unsur pembentukannya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.

Page 10: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut Melville J. HerskovitsMenurut Melville J. Herskovits

Kebudayaan adalah “ Man made part of the environment “ (bagian dari

lingkungan manusia)

Page 11: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut DawsonMenurut Dawson (Age of The Gods) (Age of The Gods)

Kebudayaan adalah cara hidup bersama (culture is common way of

life)

Page 12: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut J.V.H. DeryvendakMenurut J.V.H. Deryvendak

Kebudayaan adalah kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang

beraneka ragam berlaku dalam suatu masyarakat tertentu

Page 13: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut Prof Dr. KoentjaraningratMenurut Prof Dr. Koentjaraningrat

“Kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil

karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang

dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar”.

Page 14: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut Menurut Menurut Ki Hajar Menurut Ki Hajar DewantaraDewantara

“Kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup

bermasyarakat”

Page 15: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut Sultan Takdir AlisyahbanaMenurut Sultan Takdir Alisyahbana

Kebudayaan adalah

manifestasi dari cara berfikir

Page 16: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut Dr. Moh. HattaMenurut Dr. Moh. Hatta

Kebudayaan adalah

ciptaan hidup dari suatu bangsa

Page 17: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut MangunsarkoroMenurut Mangunsarkoro

Kebudayaan adalah segala yang bersifat hasil kerja jiwa

manusia dalam arti yang seluas-luasnya

Page 18: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut Drs. Sidi GazalbaMenurut Drs. Sidi Gazalba

Kebudayaan adalah cara berfikir dan merasa yang menyatakan diri

dalam seluruh segi kehidupan dari segolongan manusia yang

membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang dan suatu

waktu

Page 19: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut Selo Soemarjan dan Menurut Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi:Soelaeman Soemardi:

“Kebudayaan adalah

semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.

Page 20: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:kesimpulan sebagai berikut:

• kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia;

• kebudayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar; dan

• kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Page 21: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Unsur-unsur Kebudayaan Unsur-unsur Kebudayaan (Menurut Koentjaraningrat)(Menurut Koentjaraningrat)

1. Sistem religi yang meliputi:– sistem kepercayaan– sistem nilai dan pandangan hidup– komunikasi keagamaan– upacara keagamaan

Page 22: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

2. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:– kekerabatan– asosiasi dan perkumpulan– sistem kenegaraan– sistem kesatuan hidup– perkumpulan

3. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:– flora dan fauna– waktu, ruang dan bilangan– tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia

Page 23: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

4. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:– lisan– tulisan

5. Kesenian yang meliputi:– seni patung/pahat– relief– lukis dan gambar– rias– vokal– musik– bangunan– kesusastraan– drama

Page 24: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

6. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:– berburu dan mengumpulkan makanan– bercocok tanam– peternakan– perikanan– perdagangan

7. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:– produksi, distribusi, transportasi– peralatan komunikasi– peralatan konsumsi dalam bentuk wadah– pakaian dan perhiasan– tempat berlindung dan perumahan– senjata

Page 25: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Memanusiawikan manusia Memanusiawikan manusia melalui pemahaman konsep melalui pemahaman konsep keadilan, penderitaan, cinta keadilan, penderitaan, cinta

kasih, tanggung jawab, kasih, tanggung jawab, pengabdian, pandangan hidup, pengabdian, pandangan hidup,

keindahan dan kegelisahankeindahan dan kegelisahan

Page 26: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Manusia dan Cinta KasihManusia dan Cinta Kasih

• Cinta secara sederhana bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati antar dua makhluk.

• Samapai dengan sekarang ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa cinta itu tidak lebih dari sekedar perasaan menyenangkan yang untuk mengalaminya orang harus terjatuh ke dalamnya.

Page 27: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Sikap semacam itu pada hakikatnya Sikap semacam itu pada hakikatnya berdasar pada pendapat-pendapat berikur:berdasar pada pendapat-pendapat berikur:

• Banyak orang melihat masalah cinta ini pertama-tama sebagai masalah dicintai dan bukan masalah mencintai

• Masalah cinta adalah masalah objek dan bukan masalah bakat

• Mencampuradukan antara pengalaman mula pertama jatuh cinta dan keadaan tetap berada dalam cinta.

Page 28: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Cinta mempunyai hubungan pengertian dengan kasih sayang,

kemesraan (perasaan simpati yang akrab), belas kasihan, dan aktivitas pemujaan (wujud cinta

manusia pada Tuhan) .

Page 29: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Kasih Sayang, adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau

perasaan suka kepada seseorang.

Page 30: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Berbagai bentuk kasih sayang:Berbagai bentuk kasih sayang:

• Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap aktif sementara anak bersikap pasif (dampaknya anak takut, kurang berani menyatakan pendapat, minder, tidak percaya diri)

• Kasih sayang dimana orang tua bersikap pasif sementara si anak bersikap aktif.

• Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap pasif sementara sianak juga bersikap pasif.

Page 31: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Manusia dan KeindahanManusia dan Keindahan

• Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya.

• Keindahan bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Page 32: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

• Keindahan dalam arti luas, mengandung pengertian ide kebaikan

• Keindahan dalam arti estetik murni, menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.

• Keindahan dalam arti yang terbatas, keindahan hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Page 33: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity),

keseimbangan (balance), keselarasan (harmoni), symetry, dan pertentangan

(Kontras). Jadi keindahan adalah tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari

garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.

Page 34: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Manusia dan PenderitaanManusia dan Penderitaan

• Penderitaan dari kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansakerta dhara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau bathin.

• Penderitaan penyebabnya dapat berasal dari dalam dan dari luar diri manusia.

Page 35: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Manusia dan KeadilanManusia dan Keadilan

• Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban

• ”Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap diri sendiri, atau ibu-bapak dan kaum kerabatmu”

Page 36: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Manusia dan Pandangan HidupManusia dan Pandangan Hidup

• Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup.

• Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.

• Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika.

• Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.

Page 37: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Manusia dan Tanggung JawaManusia dan Tanggung Jawabb

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan

kewajibannya.

Page 38: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Manusia dan KegelisahanManusia dan Kegelisahan

• Kegelisahan berasal dari kata gelisah, artinya rasa yang tidak tenteram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang, tidak sabar lagi, cemas dan sebagainya.

• Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan.

Page 39: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Perasaan cemas menurut Sigmund Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam, yaitu:Freud ada tiga macam, yaitu:

• Kecemasan Obyektif, kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan, seperti anaknya yang belum pulang, orang tua yang sedang sakit keras

• Kecemasan neurotik, hal ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri, contohnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, rasa takut yang irasional semacam fobia, rasa gugup.

• Kecemasan moral, hal ini muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan iri, dengki, dendam hasud, marah, rendah diri

Page 40: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Manusia dan HarapanManusia dan Harapan

Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati, putus harapan berarti putus asa.Lima macam harapan:• Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup• Harapan untuk memperoleh keamanan• Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk

mencintai dan dicintai• Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau

diakui lingkungan• Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita

Page 41: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Proses pembudayaan melalui Proses pembudayaan melalui internalisasi, sosialisasi, internalisasi, sosialisasi,

enkulturasi, difusi, akulturasi enkulturasi, difusi, akulturasi dan asimilasidan asimilasi

Page 42: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Perubahan kebudayaanPerubahan kebudayaan

Realita dalam masyarakat terdapat 2 kekuatan berkenaan dengan perubahan kebudayaan, yaitu

konservatisme dan keinginan akan perubahan

Page 43: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Faktor-faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaanperubahan kebudayaan

1. Discovery dan invention• Discovery dan invention adalah pangkal tolak dalam studi

mengenai pertumbuhan dan perubahan kebudayaan, karena hanya dengan proses inilah unsur yang baru dapat ditambahkan kepada keseluruhan kebudayaan manusia.

• Menurut Linton, Discovery adalah setiap penambahan pada pengetahuan dan invention adalah penerapan yang baru dari pengetahuan.

• Basic invention– Basic invention dapat diterangkan sebagi suatu peristiwa

yang meliputi pemakaian prinsip baru atau kombinasi dari prinsip baru. Basic disini mempunyai arti, bahwa ia membuka kemungkinan akan adanya kemajuan dan menjadi dasar dari berbagai invention.

• Improving invention – Artinya adalah memperbaiki penemuan yang telah ada

Page 44: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

2. Difusi kebudayaan• Difusi kebudayaan adalah proses penyebaran

unsur kebudayaan dari satu individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.

• Penyebaran dari individu ke individu lain dalam batas satu masyarakat disebut difusi intramasyarakat.

• Sedangkan penyebaran dari masyarakat ke masyarakat disebut difusi intermasyarakat.

• Difusi mengandung tiga proses yang dibeda-bedakan:– Proses penyajian unsur baru kepada suatu masyarakat– Penerimaan unsur baru– Proses integrasi

Page 45: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

3. Akulturasi• Redfield, Linton, Herskovits: Mengemukakan

bahwa akulturasi meliputi fenomena yang timbul sebagai hasil, jika kelompok – kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau pada kedua-duanya.

Page 46: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Gillin dan Gillin dalam bukunya Cultural Sociologi, Mengemukakan bahwa akulturasi adalah proses dimana masyarakat yang berbeda-beda

kebudayaannya menglami perubahan oleh kontak yang lama dan langsung, tetapi

dengan tidak sampai kepada percampuran yang komplit dan bulat dari dua

kebudayaan itu.

Page 47: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

• Dr. Koentjaraningrat, mengemukakan bahwa akulturasi adalah proses yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa , sehingga unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaa sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.

Page 48: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Bentuk-bentuk kontak kebudayaan yang dapat Bentuk-bentuk kontak kebudayaan yang dapat meningbulkan proses akulturasi:meningbulkan proses akulturasi:

• Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat, atau antar bagian-bagian saja dalam masyarakat, atau dapat pula terjadi antar individu-individu dari dua kelompok.

• Antar golongan yang bersahabat dan golongan yang bermusuhan

• Antar masyarakat yang menguasai dan masyarakat yang dikuasai

• Antar masyarakat yang sama besarnya atau antar masyarakat yang berbeda besarnya

• Antara aspek-aspek yang material dan yang non material dari kebudayaan yang sederhana dengan kebudayaan yang komplek, dan antar kebudayaan yang komplek dengan yang komplek pula.

Page 49: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

4. Asimilasi• Asimilasi adalah satu proses sosial yang telah

lanjut dan yang ditandai oleh makin kurangnya perbedaan atara individu-individu dan anatar kelompok-kelompok, dan makin eratnya persatuan aksi, sikap dan proses mental yang berhubungan dengan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.

• Faktor-faktor yang memudahkan asimilasi:– Faktor toleransi– Faktor adanya kemungkinan yang sama dalam bidang

ekonomi– Faktor adanya simpati terhadap kebudayaan yang lain.– Faktor perkawinan campuran

Page 50: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAANUNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Menurut Melville J. Herskovits

• Alat-alat teknologi

• Sistim ekonomi

• Keluarga

• Kekuasaan Politik

Page 51: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut Bronislaw Malonowski:• Sistim norma-norma yang memungkinkan

kerjasama antara para anggota masyarakat agar menguasai alam sekelilingnya

• Organisasi ekonomi• Alat-alat dan lembaga – lembaga atau

petugas-petugas untuk pendidikan ; perlu diingat bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama

• Organisasi Kekuasaan

Page 52: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Menurut C. Kluckhohn dalam Universal Categories Of Culture (Ulasan pendapat para sarjana tentang unsur-unsur kebudayaan):• Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian,

perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi dll)

• Mata pencaharian hidup dan sistim ekonomi (pertanian, peternakan, sistim produksi, sistim distribusi)

• Sistim kemasyarakatan (sistim kekerabatan, organisasi politik, sistim hukum, sistim perkawinan)

• Bahasa (lisan maupun tertulis)• Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak)• Sistim pengetahuan• Religi (sistim kepercayaan)

Page 53: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Fungsi KebudayaanFungsi Kebudayaan

Melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan antar manusia dan sebagai

wadah dari segenap perasaan manusia

Page 54: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Sifat Hakekat kebudayaanSifat Hakekat kebudayaan

• Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perikelakuan manusia

• Kebudayaan telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan

• Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya

• Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban , tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan

Page 55: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Wujud KebudayaanWujud Kebudayaan

1. Wujud gagasan

2. Wujud perilaku (aktivitas)

3. Wujud benda hasil budaya

Page 56: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Wujud GagasanWujud Gagasan

Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto. Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.

Page 57: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Wujud Perlaku (Aktivitas)Wujud Perlaku (Aktivitas)

Budaya dalam wujud perilaku berpola

menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini

bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan

(difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja

di sawah, orang sedang menari dengan lemah

gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain.

Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam

satu sistem tindakan dan tingkah laku.

Page 58: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Wujud Benda Hasil BudayaWujud Benda Hasil Budaya

• Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain.

Page 59: 2.Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Ikhtisar tentang KebudayaanIkhtisar tentang Kebudayaan