Manusia Dan Lingkungan Isbdq

16
MANUSIA DAN LINGKUNGAN “KORELASI MANUSIA DENGAN KERUSAKAN LINGKUNGAN” 1. Hakekat Lingkungan Sosial Dan Alam Bagi Manusia Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Makhluk hidup yang lain bukan sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia tidak dapat hidup. Kenyataan ini dapat dengan mudah kita lihat dengan mengandaikan jika di bumi ini tidak ada tumbuhan dan hewan. Dari manakah kita mendapatkan oksigen dan makanan? Sebaliknya seandainya tidak ada manusia, tumbuhan, hewan, dan jasad renik akan tetap dapat melangsungkan kehidupannya, seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum ada manusia. Hidup dan kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari pengaruh lingkungan. Tuntutan kebutuhan hidup mendorong manusia beradaptasi dengan lingkungan melalui berbagai cara sesuai kemampuan, bahkan dorongan ini tidak terbatas pada adaptasi, melainkan memotivasi memberdayakannya melalui penyeimbangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia bersama tumbuhan, hewan dan jasad renik menempati suatu ruang tertentu. Kecuali makhluk hidup, dalam ruang itu terdapat juga benda tak hidup, seperti udara yang terdiri atas bermacam gas, air dalam bentuk

Transcript of Manusia Dan Lingkungan Isbdq

Page 1: Manusia Dan Lingkungan Isbdq

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

“KORELASI MANUSIA DENGAN KERUSAKAN LINGKUNGAN”

1. Hakekat Lingkungan Sosial Dan Alam Bagi Manusia

Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lain,

yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Makhluk hidup yang lain bukan sekedar

kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia,

melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia tidak

dapat hidup. Kenyataan ini dapat dengan mudah kita lihat dengan mengandaikan jika

di bumi ini tidak ada tumbuhan dan hewan. Dari manakah kita mendapatkan oksigen

dan makanan? Sebaliknya seandainya tidak ada manusia, tumbuhan, hewan, dan

jasad renik akan tetap dapat melangsungkan kehidupannya, seperti terlihat dari

sejarah bumi sebelum ada manusia.

Hidup dan kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari pengaruh

lingkungan. Tuntutan kebutuhan hidup mendorong manusia beradaptasi dengan

lingkungan melalui berbagai cara sesuai kemampuan, bahkan dorongan ini tidak

terbatas pada adaptasi, melainkan memotivasi memberdayakannya melalui

penyeimbangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Manusia bersama tumbuhan, hewan dan jasad renik menempati suatu ruang

tertentu. Kecuali makhluk hidup, dalam ruang itu terdapat juga benda tak hidup,

seperti udara yang terdiri atas bermacam gas, air dalam bentuk uap, cair dan padat,

tanah dan batu. Ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda

hidup dan tak hidup didalamnya disebut lingkungan hidup makhluk tersebut.

Pengembangan pola hubungan manusia dengan alam lingkungan ditentukan

oleh kearifan serta rasa tanggung jawab dari manusia itu sendiri sebagai makhluk

dominan dalam memanfaatkan alam lingkungannya. Manusia dan alam semesta

adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ilmu pengetahuan dan teknologi bersifat

netral, menjadi bermanfaat atu merusak lingkungan sangat tergantung kepada

manusia yang menerapkannya, Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan

manusia telah mampu mengungkap sebagian kecil rahasia alam semesta ini.

Page 2: Manusia Dan Lingkungan Isbdq

Lingkungan alam adalah kondisi alamiah baik biotik ( tumbuhan, hewan ),

maupun lingkungan abiotik (tanah, air, mineral, udara) yang belum banyak

dipengaruhi oleh tangan manusia, yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia.

Lingkungan sosial yaitu suatu keadaan yang memungkinkan terjadinya

hubungan interaksi individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun

kelompok dengan kelompok.

Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik yang berupa materi maupun

non materi, yang dihasilkan oleh manusia melalui aktivitas, kreatifitas, dan

penciptaan yang berpengaruh terhadap lingkungan alam. Lingkungan budaya yang

berupa materi meliputi bangunan, peralatan, senjata, pakaian, dll. Sedangkan yang

non materi berupa tata nilai, norma, pranata, peraturan, hokum, system politik,

system ekonomi, system pemerintahan, dll.

Lingkungan alam dan lingkungan sosial saling berpengaruh dan berinteraksi

secara aktif. Lingkungan alam dapat mempengaruhi lingkungan sosial dan

sebaliknya. Manusia yang tingkat budaya dan peradabannya sudah maju, mampu

mempertahankan lingkungan alamnya, dan sebaliknya.

2. Ekologi dan Peranan Manusia

Ekologi dari kata Yunani oikos dan logos. Oikos berarti dunia alam, rumah,

tempat hidup. Ekologi dalam pemahamannya mempunyai banyak pemaknaan: (1).

Ilmu tentang pola hubungan antara organisme dan lingkungan. (2). Ilmu mengenai

interaksi antar system system kehidupan dan lingkungannya. (3). Biologi lingkungan.

Ekologi dalam pengertian modern ialah: ekologi yang tidak memperdulikan

Allah (etsi Deus non daretur). Alam pikiran Ekologi pada dasarnya bergerak dalam

alam pikiran yang sama dengan pikiran sekularisasi, dimana manusia tetap otonom

dalam menggarap dunia dengan ilmu dan tekniknya.

Kitab Suci memberi visi kepada menusia, agar ia tetap dalam hubungan

dengan Allah. Bicara tentang lingkungan hidup mesti dilihat dalam konteks

hubungan manusia dengan Tuhan. Karena itu menilai ekosistem dalam konteks Kitab

Suci, membuat manusia menjadi makhluk yang sungguh terbuka. Pandangan

hidupnya tidak hanya sebatas kenyataan konkret yang dialaminya. Kitab suci

mengakui kedudukan manusia dalam jagad raya (Sir 17:1-10). Hal ini dapat dilihat

dari pendangan Alkitab mengenai hubungan manusia dengan alam (antroposentris).

Page 3: Manusia Dan Lingkungan Isbdq

Manusia bersifat alami sekaligus adi alami, pernyataan ini bersifat ambivalen.

Manusia terikat pada biologis tetapi ia juga mempunyai kemampuan dan mengetahui

bahwa ia mampu. Ia mampu mengatasi lingkungan dan dapat mengontrolnya

diantara semua makhluk. Manusia juga mampu menentukan arah tindakannya yang

bisa saja menghancurkan atau membangun system yang memungkinkan semua

kehidupan terwujud. Sikap ambivalen ini adalah sikap yang diterima Barat. Perpektif

manusia Barat mengenai lingkungannya, mengenai hubungannya dengan kosmos

sekitar, telah ditentukan oleh antroposentrisme yang salah satu akarnya berada dalam

Kitab suci. Negara-negara Barat sering mengeksploitasi sumber-sumber alam demi

mendapatkan keuntungan, sedangkan lingkup budaya asli memandang alam sekitar

dengan cara yang berbeda. Mereka percaya bahwa Roh Allah tinggal dimana-mana,

segala sesuatu adalah suci, dan manusia adalah bagian dari lingkaran besar

kehidupan.

Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki daya fikir

dan penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial

dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam

lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia

yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara

langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya, Peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang

berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya

dukung lingkungan.

Peranan Manusia yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut:

1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam

makin menciut (depletion);

2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota yang juga merupakan

sumber plasma nutfah;

3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem

binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;

4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan

tanah hingga menimbulkan longsor;

Page 4: Manusia Dan Lingkungan Isbdq

5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang

menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya

kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif

pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri

Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:

1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana

terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;

2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka

jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;

3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan

pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai

ambang batasnya;

4. Melakukan sistem pertanian secra tumpang sari atau multi kultur untuk

menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat

sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah

yang mengandung humus;

5. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi

lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

Sehingga perlu diperhatikan disini adalah agar masalah dengan lingkungan

tadi tidak menimbulkan ketimpangan ruang, ketimpangan lingkungan, atau

ketimpangan ekologi.

3. Sikap Manusia terhadap Lingkungan

Ada dua kecenderungan dalam kepercayaan akan perlunya sikap etis terhadap

ciptaan yang lain. Kelompok yang satu, kelompok yang ekstrem, manusia tidak

mempunyai kewajiban moral apapun juga terhadap ciptaan yang lain (anggota

species yang lain). Orang-orang seperti R. Descartes, B. Spinoza, percaya (tentu saja

keliru) bahwa binatang, pun tumbuh-tumbhan merupakan mesin-mesin yang tak

berperasaan. Pendapat ini ditolak oleh Leibnisz, Voltaire,dan Kant. Pada abad 19 dan

20 banyak ilmuwan yang mempunyai pandangan ekstrem terhadap tumbuhan,

terutama binatang, bisa dimengerti sebab riset-riset mereka banyak melibatkan

pencobaan binatang. Kelompok ekstrem yang lain, sebagai mana dinyatakan oleh

Page 5: Manusia Dan Lingkungan Isbdq

Peter singer,” semua binatang sama saja… pembela kebebasan untuk orang kuli

hitam dan wanita harus membela kebebasan untuk binatang juga.” Singer sungguh-

sungguh dalam slogannya, dengan memperlihatkan bahwa spesiesisme seperti juga

rasisne dan sekdisme merupakan hal yang buruk. Sebagai seorong personnis ia

menolak gagasan hidup manusai (atau hidup apapun) mempunyai nilai intrinsik:

sebagai pembela kebebasan binatang, ia bersikeras bahwa hidup manusia tidak harus

dihargai lebih hidup, katakanlah, ikan lumba-lumba dan simpanse. Kepercayaannya

mengapa hidup manusia tidak harus lebih dihargai daripada hidup makhluk-makluk

lain merupakan satu alasan mengapa ia mendukung legalisasi pembunuihan bayi dan

eutanasia.

4. Antroposentrisme : Akar kerusakan lingkungan.

Antroposentrisme : menempatkan manusia sebagai pusat, entah fisk, spiritual,

maupun etis. Manusia dalam dirinya mempunyai nilai etis-intrisnsik, yang lain tidak.

Ciptaan non manusiawi dinilai karena kegunaannya sebagai alat bagi mansia

(instrumental value). Berangkat dari pandangan ini, tumbuh-tumbuhan dan hewan

memiliki nilai karena mempunyai fungsi ekonomis bagi manusia. Ciptaan bernilai

sejauh berhubungan dengan manusia. Manusia menjadi ukuran nilai bagi benda-

benda disekitarnya.

5. Hubungan Kualitas Lingkungan Dengan Kehidupan Manusia

Secara garis besar, kualitas hubungan manusia dengan alam lingkungannya dapat

dikelompokkan ke dalam 3 tingkatan yaitu :

Kelompok yang hidupnya sangat tergantung pada lingkungan

Kelompok yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya

Kelompok yang mampu mempengaruhi dan memanfaatkan lingkungannya

bagi kesejahteraan hidupnya.

Dalam konsep ekologi, terdapat dua komponen utama, yaitu makhluk hidup dan

ekologi lingkungan. Mengingat pentingnya kedudukan lingkungan pada konsep

ekologi, kadang-kadang bila orang berbicara tentang ekologi sering diidentikkan

dengan pengertian lingkungan.

Pendekatan ekologi

Pendekatan ekologi yang menelaah hubungan antar makhluk hidup yang satu dengan

lainnya pada suatu ekosistem, dapat diadaptasikan dalam menelaah kehidupan

Page 6: Manusia Dan Lingkungan Isbdq

manusia. James A Quinn menyatakan bahwa ekologi manusia pada bidang ilmu-ilmu

sosial, meliputi geografi manusia yang menelaah hubungan antara kelompok

manusia dengan lingkungan alamnya. Sedangkan Barrows menjelaskan bahwa

geografi adalah ekologi manusia yang memberikan penjelasan tentang hubungan

keberadaan lingkungan alam dengan persebaran dan aktifitas manusia.

Pada konsep ekologi secara umum, lingkungan dibedakan atas lingkungan biotic dan

abiotik, sedangkan pada konsep ekologi manusia lingkungan dibedakan atas

lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya.

Krisis ekologis, sosial, dan politik dewasa ini disebebkan tidak adanya keadilan,

perdamaian, dan khususnya penghormatan dan penghargaan terhadap ciptaan.

6. Problematika Pembangunan Lingkungan Sosial Budaya Dan Lingkungan

Alam Pada Masyarakat Beradab.

Keterbatasan daya dukung alam

Daya dukung lingkungan bersifat relatif dan memiliki keterbatasan. Bila

pemanfaatan dan populasi yang dapat didukung oleh lingkungan tersebut telah

melewati batas kemampuan, akan terjadi berbagai bentuk ketimpangan yang

kemudian menjadi masalah bahkan bencana yang menimpa kehidupan makhluk

dimuka bumi terutama manusia.

Keseimbangan pemanfaatan dengan pemeliharaan

Penerapan teknologi bagi peningkatan kesejahteraan umat manusia selain secara jelas

berdampak positif juga membawa dampak negative. Penerapannya merupakan

tekanan terhadap lingkungan. Eksploitasi hutan, sungai, laut, dan lainnya yang diluar

daya kemampuan lingkungan yang bersangkutan, merupakan tekanan yang megubah

keseimbangan sehingga menimbulkan masalah lingkungan.

Demikian juga lingkungan sosial budaya, prestasi yang gemilang manusia dalam

IPTEK telah merubah pola piker, pola hidup dan perilaku yang berbudaya menuju

budaya baru yang didasari oleh hawa nafsunya sehingga terjadi pergeseran nilai

ditengah masyarakat.

Peranan manusia secara ekologis dalam lingkungan :

Manusia sebagai mahkluk yang dominant secara ekologi

Manusia sebagai maklhuk pembuat alat

Manusia sebagai makhluk preampok

Page 7: Manusia Dan Lingkungan Isbdq

Manusia sebagai makhluk penyebab evolusi

Manusia sebagai makhluk pengotor

Lingkungan yang ideal bagi manusia.

Setiap makhluk hidup ingin agar tempat hidupnya memberikan rasa nyaman, aman

dan menyenangkan untuk kelangsungan hidup individu dan makhluk sejenisnya.

Suatu ekosistem mempunyai stabilitas lingkungan tertentu. Semakin besar

keanekaragaman ekosistem, makin besar pula stabilitasnya.

Hutan hujan tropis yang terdiri dari banyak tumbuhan dan binatang walaupun tanpa

perawatan tetap akan dapat melangsungkan hidupnya. Sebaliknya lading atau sawah

yang hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan saja akan memiliki stabilitas yang kecil.

7. Pembangunan dan lingkungan

Sebagian belahan bumi yang sangat luas telah berubah menjadi medan

peperangan dahsyat. Jutaan spesies sedang dimusnahkan di planet kecil ini.

Sementara orang-orang miskin dicerabut dari tempat asalnya dan dipindahkan secara

paksa. Lebih dari itu, lebih dari satu setengah juta orang disisihkan demi kelancaran

proyek-proyek pembangunan yang didanai oleh Bank Dunia. Bahkan, di atas kertas

telah ada beberapa rencana proyek semacam itu yang mungkin akan menggusur

orang-orang miskin, setidak-tidaknya satu setengah juta manusia lagi (gambaran

yang mengerikan itu didapat dari catatan kemiskinan Bank Dunia dalam kaitannya

dengan masalah pemukiman kembali orang-orang yang terkena proyek

pembangunan). Di India, pembangunan yang disponsori Bank Dunia telah

menggusur lebih dari 20 juta orang dari tanah dan tempat tinggal mereka.

Penggusuran itu sering tanpa disertai kompensasi. Dan jika dirunut sejak masa

kemerdekaan pada tahun 1947, orang-orang yang tergusur telah mencapai 2,5 persen

dari jumlah penduduk India saat ini (1993). Demikianlah, kaum tergusur yang

memainkan tokoh "penentang" semakin banyak bermunculan dalam drama yang

berpanggungkan bumi, sementara Bank Dunia tetap menjadi aktor utama yang

memainkan tokoh "protagonis" tentunya.

Pada awal tahun 1990-an, perusakan hutan telah menjadikan hutan-hutan itu

tinggal separonya saja bila dibandingkan dengan kondisi hutan pada tahun 1980-an

(antara tahun 1978 dan 1988 telah terjadi penggundulan. Setiap tahun, lahan hutan

seluas 22.000 meter persegi digunduli. Luas itu sama dengan luas wilayah

Page 8: Manusia Dan Lingkungan Isbdq

Massachusetts). Meski demikian, perusakan hutan itu belum merupakan tragedi

sosial dan lingkungan dalam dimensi global. (Penggundulan itu masih sangat

mungkin terjadi lagi. Seorang ilmuwan pemerintah Brasil Philip M. Fearnside

mengatakan, "Penggundulan itu untuk membayar krisis ekonomi Brasil.").

Sepanjang tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an penggundulan terjadi

sangat intens di dua wilayah hutan utama, yaitu di sebelah barat laut Brasil

(Rondonia di utara Mato Grosso) dan wilayah hutan di sebelah tenggara hutan

Amazon, yaitu di negara bagian Para. Namun, bukan kebetulan bahwa hampir semua

aktivitas perusakan hutan di wilayah-wilayah tersebut berkaitan erat dengan dana

proyek raksasa yang didanai Bank Dunia, yaitu proyek pembangunan infrastruktur

Polonoroeste dan Carajas. Proyek Polonoroeste berupa pembangunan jalan dan

pengembangan permukiman untuk pekerja perkebunan, sedangkan proyek Carajas

adalah pembangunan jaringan transportasi kereta api dan pembangunan daerah

pertambangan. Kedua proyek itu benar-benar telah menjadi pemicu malapetaka

kemanusiaan dan ekologis yang masih saja berlanjut, bahkan setelah pinjaman

bertahap Bank Dunia selesai diberikan

Page 9: Manusia Dan Lingkungan Isbdq

DAFTAR PUSTAKA

Gulo, postinus dkk. Desember 10,2007. Korelasi Manusia dengan kerusakan Lingkungan. Berukbrewok’s Weblog.

Smayamtala. Juni 3, 2009. Peranan Manusia dalam Lingkungan Hidup.Smayamtala. Juni 5, 2009. Hari lingkungan Se- Dunia.

Page 10: Manusia Dan Lingkungan Isbdq

Makalah ISBD

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Oleh :

Aditya wahyu winadi 101910101004

Frina rachmawati 080210193042

Nur laili fikryah 101810401051

..............................................................

..............................................................

UPTBS MKU

Universitas Jember

Semester Genap