Manusia Dan Agama

16
MANUSIA DAN AGAMA Kelompok 1 AHMAD DANIL FAHRUR RIDHO HADIYATAMA T. INDUSTRI

Transcript of Manusia Dan Agama

Page 1: Manusia Dan Agama

MANUSIA DAN AGAMA

Kelompok 1 AHMAD DANILFAHRUR RIDHOHADIYATAMA

T. INDUSTRI

Page 2: Manusia Dan Agama

PEMBAHASAN

MANUSIA

AGAMA

HUBUNGAN MANUSIA DAN AGAMA

•HAKIKAT MANUSIA•KEDUDUKAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK TUHAN•ASAL KEJADIAN DAN POTENSI MANUSIA

•PENGERTIAN AGAMA•RUANG LINGKUP AGAMA•MACAM MACAM AGAMA

Page 3: Manusia Dan Agama

PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIAMenurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau seesuatu yang

sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu.

Sedangkan Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan makna eksistensi manusia di dunia.

Hal prinsip yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa manusia secara kodrati telah dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di bumi.

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dengan derajat paling tinggi diantara ciptaan yang lain

HAKIKAT MANUSIA

Page 4: Manusia Dan Agama

Manusia diartikan sebagai Hamba Allah karena manusia merupakan salah satu ciptaan Allah SWT, makhluk yang diciptakan memiliki akal pikiran dan akal sehat, hal itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.

Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat dan harus dipertanggungjawabkan dihadapannya. Tugas hidup yang di muka bumi ini adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta pengolaan dan pemeliharaan alam. Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan.

Manusia Sebagai Makhluk Tuhan

Page 5: Manusia Dan Agama

ASAL KEJADIAN MANUSIAMENURUT TEORI EVOLSI

Menurut Charles Darwin, Pada awalnya di dunia ini hanya ada satu sel yang kemudian berkembang dan mengalami percabangan-percabangan. Percabangan ini mengakibatkan adanya variasi mahluk hidup di dunia ini.

Semua mahluk hidup yang ada saat ini merupakan organisme-organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam dan berhasil mempertahankan dirinya.

Dalam teorinya ia mengatakan : “Suatu benda (bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan”. Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul manusia.

Dalam teori Evolusinya, manusia merupakan hasil evolusi dari kera yang mengalami perubahan secara bertahap dalam waktu yang sangat lama.

Page 6: Manusia Dan Agama

ASAL KEJADIAN MANUSIAMenurut Al-Qur’an

Itulah sejarah asal mula manusia menurut teori evolusi, Akan tetapi, hal ini sangat bertolak belakang dengan apa yang telah tertulis dalam Al-Qur'an. Al-Qur’an menyatakan proses penciptaan manusia mempunyai dua tahapan yang berbeda, yaitu:

Pertama, disebut dengan tahapan primordial. Manusia pertama, Adam a.s. diciptakan dari al-tin (tanah), al-turob (tanah debu), min shal (tanah liat), min hamain masnun (tanah lumpur) yang dibentuk Allah dengan seindah-indahnya, kemudian Allah meniupkan ruh dari-Nya ke dalam diri (manusia).

Kedua, disebut dengan tahapan biologi yang dapat dipahami secara sains-empirik. Di dalam proses ini, manusia diciptakan dari inti sari tanah yang dijadikan air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian nuthfah itu dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung dalam rahim. Darah beku tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan kemudian dibalut dengan tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh

Page 7: Manusia Dan Agama

POTENSI MANUSIAAllah menciptakan manusia dengan memberikan kelebihan dan keutamaan yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya. Kelebihan dan keutamaan itu berupa potensi dasar yang disertakan Allah atasnya, baik potensi internal (yang terdapat dalam dirinya) dan potensi eksternal (potensi yang disertakan Allah untuk membimbingnya). Potensi ini adalah modal utama bagi manusia untuk melaksanakn tugas dan memikul tanggung jawabnya. Oleh karena itu, ia harus diolah dan didayagunakan dengan sebaik-baiknya, sehingga ia dapat menunaikan tugas dan tanggung jawab dengan sempurna.

POTENSI AKAL POTENSI qalbu

POTENSI ruh

POTENSI fitrah POTENSI nafs

Page 8: Manusia Dan Agama

Manusia memiliki potensi akal yang dapat menyusun konsep-konsep, mencipta, mengembangkan, dan mengemukakan gagasan. Dengan potensi ini, manusia dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagai pemimpin di muka bumi. Namun, faktor subjektivitas manusia dapat mengarahakan menusia pada kesalahan dan kebenaran.

Ruh secara bahasa memiliki beberapa kemungkinan makna, diantaranya tiupan, jiwa, sesuatu yang menghidupkan. Ruh merupakan sumber kehidupan dan sumber moral yang baik. Ia merupakan sesuatu yang halus, bersih. Ruh inilah yang merupakan hal mengagumkan yang bersifat rabbani yang tidak mampu diketahui hakikatnya oleh kebanyakan akal manusia.

Qalbu di sini tidak dimaknai sekadar ‘hati’ yang ada pada manusia. Qalbu lebih mengarah pada aktivitas rasa yang bolak-balik. Sesekali senang, sesekali susah. Kadang setuju kadang menolok. Qalbu berhubungan dengan keimanan. Qalbu merupakan wadah dari rasa takut, cinta, kasih sayang, dan keimanan. Karenan qalbu ibarat sebuah wadah, ia berpotensi menjadi kotor atau tetap bersih.

Page 9: Manusia Dan Agama

Fitrah di sini adalah bawaan sejak lahir. Fitrah manusia sejak lahir adalah membawa agama yang lurus. Namun, kondisi fitrah ini berpotensi tercampur dengan yang lain dalam proses perkembangannya.

Dalam bahasa Indonesia, nafs diserap menjadi nafsu yang berarti ‘dorongan kuat untuk berbuat kurang baik’. Sementara nafs yang ada pada manusia tidak hanya dorongan berbuat buruk, tetapi berpotensi berbuat baik. Dengan kata lain, nafs ini berpotensi positif dan negatif.

Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi anugerah luar biasa, maka sebaiknya kita menggunakan anugerah tersebut dengan baik. Kita patut bersyukur karena kita diciptakan dalam keadaan sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lain. Maka tidak ada salahnya jika kita memanfaatkan dengan baik apa yang dianugerahkan Tuhan kepada kita.

Page 10: Manusia Dan Agama

Secara etimologis kata agama dari kata ‘a’ dan ‘gama’. ‘A’ berarti tidak, ‘gama’ berarti kacau. Agama berarti tidak kacau. Agama dari kata ‘a’ dan ‘gam’, ‘a’ berarti tidak, ‘gam’ berarti pergi. Maksudnya agama diwariskan secara turun temurun, tidak pergi keturunan lain.

Dalam Islam agama disebut “ad din”, berarti kepatuhan, ketaatan. Dalam bahasa Inggris disebut religi berarti kepercayaan dan penyembahan kepada Tuhan. “ Secara definisi agama adalah suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang

mempunyai akal memegang peraturan Tuhan itu dengan kehendak sendiri, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

PENGERTIAN AGAMA

AHLI AGAMA Harun Nasution, intisari agama adalah ikatan. Karena agama mengandung arti ikatan yang

harus dipegang dan dipatuhi manusia Emile Durkheim menyatakan bahwa pengertian agama itu adalah suatu sistem terpadu

yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci, sehingga kita sebagai umat yang beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah serta mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.

Page 11: Manusia Dan Agama

Ajaran agama mengandung unsur-unsur: Keyakinan adanya kekuatan yang mengatur alam dan semua isinya. Peribadatan, atau tingkah laku yang berhubungan dengan supra natural atau

Tuhan. Sistem nilai, yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia

dengan manusia dan alam semesta

Ruang lingkup agama

Secara garis besar ruang lingkup Islam terbagi atas tiga bagian yaitu: Hubungan manusia dengan penciptanya (Allah SWT) Hubungan manusia dengan manusia Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/lingkungannya

Page 12: Manusia Dan Agama

Hubungan manusia dengan penciptanya (Allah SWT)Hubungan manusia dengan Tuhan dalam Islam dikenal dengan istilah hablumminallah. Ini merupakan hubungan penghambaan dan pengabdian. Bentuk penghambaan ini tercermin dalam bentuk ritual ibadah dan ketaatan dalam menjalankan syariat-syariat agama yang ditetapkan dalam ajaran Islam. Di sini, ajaran Islam mengatur bagaimana tata cara beribadah kepada Allah.

Ruang lingkup islam secara garis besar

Hubungan manusia dengan manusiaAgama Islam memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dan lain-lain. Konsep dasar tersebut memberikan gamabaran tentang ajaran yang berkenaan dengan: hubungan manusia dengan manusia atau disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan. Seluruh konsep kemasyaraktan yang ada bertumpu pada satu nilai, yaitu saling menolong antara sesama manusia.

Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/lingkungannya“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak?” (QS. Ibrahim; 19)Seluruh benda-benda yang diciptakan oleh Allah yang ada di alam ini mengandung manfaat bagi manusia. Alam raya ini berwujud tidak terjadi begitu saja, akan tetapi diciptak oleh Allah dengan sengaja dan dengan hak.

Page 13: Manusia Dan Agama

MACAM MACAM AGAMAAgama adalah sebuah realitas yang senantiasa melingkup manusia. Agama muncul dalam kehidupan manusia dalam berbagai dimensi dan sejarahnya. Maka memang tidak mudah mendefinisikan agama. Termasuk mengelompokkan seseorang apakah ia terlibat dalam suatu agama atau tidak. Ditinjau dari sumbernya agama dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

Agama Wahyu Agama Ra’yu

Agama Wahyu juga disebut agama samawi, agama langit. Agama wahyu adalah agama yang ajarannya diwahyukan oleh Allah (Tuhan) kepada ummat manusia melalui Rasul-Nya. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut :•Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya•Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya•Kebenerannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia,masa, dan keadaan•Ajarannya serba tetap•Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak

Agama Ra’yu juga disebut Agama Ardhi, Agama Bumi, kadang disebut agama Budaya Dan Agama Alam. Agama ra’yu adalah agama yang ajaran-ajarannya diciptakan oleh manusia sendiri, tidak diwahyukan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Adapun cirri-cirinya sebagai berikut :

•Agama ra’yu tidak dapat dipastikan kelahirannya•Agama diciptakan oleh tokoh agama•Berasal dari daerah dan kepercayaan masyarakat•Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan akal pikiran penganutnya•Konsep ketuhanannya yaitu Panthaisme, dinamisme dan animisme

Page 14: Manusia Dan Agama

HUBUNGAN MANUSIA DAN AGAMAHidup beragama adalah sesuai dengan fitrah manusia, adalah tuntutan hati nurani mereka.Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan : a. Agama Sumber moralDapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh sangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama. Agama menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.b. Agama Petunjuk KebenaranAllah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa dan tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk disampaikan kepada manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal. c. Agama Sumber Informasi MetafisikaSesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama tau iman, dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha Mengetahui perkara yang gaib ini dalam batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan perkara yang gaib tersebut melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan demikian agama adalah sumber infromasi tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat mengetahui persoalan metafisika. d. Agama pembimbing rohani bagi manusiaDengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di kala sukadan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman.

Page 15: Manusia Dan Agama

KESIMPULANManusia hakikatnya adalah makhluk biologis, psikolsogi dan sosial yang memiliki dua predikat statusnya dihadapan Allah sebagai Hamba Allah dan fungsinya didunia sebagai khalifah Allah, mengantur alam dan mengelolanya untuk mencapai kesejahteraan kehidupan manusia itu sendiri dalam masyarakat dengan tetap tunduk dan patuh kepada sunnatullah. Rasa agama dan perilaku keagamaan (agama dan kehidupan beragama) merupakan pembawaan dari kehidupan manusia, atau dengan istilah lain merupakan “fitrah” manusia.Manusia tidak akan pernah lepas dari agama karena dalam diri manusia ada fitrah. Fitrah keagamaan yang ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi perlunya manusia pada agama. Faktor lain yang melatarbelakangi manusia memerlukan agama adalah karena di samping manusia memiliki berbagai kesempurnaan juga memiliki kekurangan, dan Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah karena manusia dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar.

Page 16: Manusia Dan Agama

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

FAKULTAS TEKNIKPROGRAM TEKNIK INDUSTRIUNIVERSITAS BANTEN JAYA

Jl. Ciwaru II No. 73 Kota Serang-Banten Telp. (0254) 217066, http:/www.unbaja.ac.id

KELOMPOK 1 AHMAD DANILFAHRUR RIDHOHADIYATAMA