Manpem

5
PENDAHULUAN Tulisan ini adalah critical review dari buku “Manajemen Publik” yang ditulis Waluyo S.Sos, M.Si dan diterbitkan oleh CV Mandar Maju. Pada buku ini Waluyo mengemukakan tentang pengalaman yang menunjukkan bahwa kemampuan suatu bangsa dan negara dalam menguasai, mendayagunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara tepat, berkorelasi secara positif dengan keberhasilan dalam percepatan pembangunan, ketangguhan, ketahanan nasional bangsa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta berkembangnya budaya masyarakat bangsa tersebut. Bagi bangsa indonesia yang tengah membangun, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai peranan yang penting dan akan sangat mempengaruhi perkembangan dan dinamika pembangunan nasional. Dengan demikian penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya ilmu dan teknologi administrasi akan sangat pengaruh terhadap keberhasilan manajemen pembangunan nasional. Makalah singkat ini mencoba untuk menggambarkan apa yang ditulis oleh Waluyo, S.Sos, M.Si. mengenai Manajemen Pemerintahan. Melalui makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan Konsep dan Teori Manajemen Khususnya Manajemen Publik dan Administrasi Publik pada umumnya serta dalam rangka memberikan sumbangan bagaimana “The Management State” ini dapat dikelola secara efektif dan efisien dalam rangka menunjang keberhasilan implementasi otonomi daerah yang bergulir saat ini dan gambaran mengenai bagaimana Peranan Manajemen Pemerintahan dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah. RINGKASAN Perubahan Manajemen Pemerintahan Penulis memaparkan berbagai perkiraan dan kajian yang telah banyak dilakukan oleh orang, termasuk para ahli masa depan (futurolog). Kennedy (1995) mengemukakan bahwa peranan organisasi negara-negara mulai tampak terlampau besar karena cenderung ingin menangani dan menguasai semua urusan masyarakat. Kennedy menyarankan untuk menggunakan kombinasi yang tepat antara manajemen sumber daya manusia, manajemen kependudukan serta manajemen teknologi. Ahli masa depan lainnya seperti McRae (1995) menjelaskan bahwa negara negara dapat tumbuh apabila didukung oleh masyarakat yang efisien. Dari sudut pandang yang lain, Ohmae (1991) menggambarkan bahwa pada masa mendatang, dunia akan berubah menjadi tanpa batas. Artinya meskipun batas batas administratif dan fisik suatu negara secara faktual masih ada akan tetapi kegiatan manusia antar negara menjadi semakin intensif melampaui batas-batas negara. Bagi Nasbitt (1994) kehidupan manusia sekarang maupun di masa depan dipenuhi dengan paradoks. Nasbitt mengemukakan bahwa “trend-trend dunia secara luar biasa menuju ke arah kebebasan politik dan pemerintahan sendiri pada suatu pihak dan pembentukan alinasi

Transcript of Manpem

Page 1: Manpem

PENDAHULUAN

Tulisan ini adalah critical review dari buku “Manajemen Publik” yang ditulis Waluyo S.Sos,

M.Si dan diterbitkan oleh CV Mandar Maju. Pada buku ini Waluyo mengemukakan tentang

pengalaman yang menunjukkan bahwa kemampuan suatu bangsa dan negara dalam menguasai,

mendayagunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara tepat, berkorelasi secara positif

dengan keberhasilan dalam percepatan pembangunan, ketangguhan, ketahanan nasional bangsa,

meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta berkembangnya budaya masyarakat bangsa

tersebut. Bagi bangsa indonesia yang tengah membangun, pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi mempunyai peranan yang penting dan akan sangat mempengaruhi perkembangan dan

dinamika pembangunan nasional. Dengan demikian penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya ilmu dan teknologi administrasi akan sangat pengaruh terhadap keberhasilan

manajemen pembangunan nasional.

Makalah singkat ini mencoba untuk menggambarkan apa yang ditulis oleh Waluyo, S.Sos, M.Si.

mengenai Manajemen Pemerintahan. Melalui makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi pengembangan Konsep dan Teori Manajemen Khususnya Manajemen Publik dan

Administrasi Publik pada umumnya serta dalam rangka memberikan sumbangan bagaimana

“The Management State” ini dapat dikelola secara efektif dan efisien dalam rangka menunjang

keberhasilan implementasi otonomi daerah yang bergulir saat ini dan gambaran mengenai

bagaimana Peranan Manajemen Pemerintahan dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.

RINGKASAN

Perubahan Manajemen Pemerintahan

Penulis memaparkan berbagai perkiraan dan kajian yang telah banyak dilakukan oleh orang,

termasuk para ahli masa depan (futurolog). Kennedy (1995) mengemukakan bahwa peranan

organisasi negara-negara mulai tampak terlampau besar karena cenderung ingin menangani dan

menguasai semua urusan masyarakat. Kennedy menyarankan untuk menggunakan kombinasi

yang tepat antara manajemen sumber daya manusia, manajemen kependudukan serta manajemen

teknologi. Ahli masa depan lainnya seperti McRae (1995) menjelaskan bahwa negara negara

dapat tumbuh apabila didukung oleh masyarakat yang efisien. Dari sudut pandang yang lain,

Ohmae (1991) menggambarkan bahwa pada masa mendatang, dunia akan berubah menjadi tanpa

batas. Artinya meskipun batas batas administratif dan fisik suatu negara secara faktual masih ada

akan tetapi kegiatan manusia antar negara menjadi semakin intensif melampaui batas-batas

negara. Bagi Nasbitt (1994) kehidupan manusia sekarang maupun di masa depan dipenuhi

dengan paradoks. Nasbitt mengemukakan bahwa “trend-trend dunia secara luar biasa menuju ke

arah kebebasan politik dan pemerintahan sendiri pada suatu pihak dan pembentukan alinasi

Page 2: Manpem

ekonomi pada pihak yang lain. Di bidang politik Huntington (1995) mengemukakan tentang

gelombang demokrasi yang ketiga yang ditandai dengan munculnya tuntutan demokratisasi

proses politik dan pemerintahan. Sementara itu Ansari dan Jackson(1996) mengemukakan bahwa

perlunya menerima kenyataan adanya keragaman budaya di lingkungan kerja. Dari sudut

pandang yang lain, Bennis dan Townsend (1996) mengemukakan bahwa akan terjadi perubahan

bentuk organisasi yang semula berbentuk hierarkis menjadi organisasi yang mendatar. Pendapat

mereka tersebut sejalan dengan pendapat Drucker yang mengatakan bahwa dewasa ini kita

sedang bergerak dari masyarakat pekerjaan ke arah masyarakat jaringan.

Dengan demikian semakin menguatnya kedudukan rakyat dihadapan pemerintah maka

pemerintah dituntut untuk kembali kepada kegiatan pokoknya (core business). Seiring dengan

perubahan tersebut maka pengawasan sosial dari masyarakat sebagai pemilik kedaulatan juga

akan semakin meningkat.

Landasan Pelaksanaan, Permasalahan, Tantangan dan Peluang Otonomi Daerah.

Keinginan yang kuat untuk melaksanakan otonomi daerah sejak awal dilandasi oleh amanat

dalam UUD 1945 pasal 18 dan penjelasannya antara lain mengamanatkan sebagai berkut :

Daerah Indonesia akan terbagi menjadi daerah Provinsi dan daerah Provinsi akan terbagi

menjadi daerah-daerah yang lebih kecil.

Daerah-daerah tersebut bersifat otonom atau bersifat administratif belaka sesuai dengan

aturan yang akan ditetapkan dengan undang-undang.

Di daerah daerah yang bersifat otonom akan diadakan Badan Perwakilan Daerah.

Jika kita melihat kebelakang, materi UU No 5 tahun 1974 cenderung lebih menitikberatkan

pada efisiensi manajemen pemerintahan sedangkan aspek yang mendorong demokratis

masih belum dikembangkan sesuai dengan yang diharapkan. Permasalahan yang timbul

adalah terjadinya krisis politik yang menghadapkan Indonesia pada berbagai pilihan bentuk

pemerintahan yang tepat di daerah yang jika tidak hati hati bisa menjurus ke arah

disintegrasi bangsa. Demikian pula dengan krisis ekonomi yang terjadi, juga memperlemah

kemampuan daerah dalam sumber pembiayaan dan investasi.

Dalam perkembangannya, muncul berbagai pemikiran yang mendorong untuk melakukan

berbagai penyempurnaan kembali. Dengan kata lain ada upaya pihak-pihak untuk melakukan

resentralisasi kembali.

Disamping adanya permasalahan dan tantangan tersebut, masih terdapat peluang yang dimiliki

daerah tersebut. Kewenangan Kabupaten dan Kota menjadi semakin luas antara lain dalam

perizinan, pengelolaan sumber pembiayaan dan investasi. Apabila dapat diwujudkan akselerasi

penyerahan kewenangan kepada Daerah Kabupaten atau Kota oleh pemerintah pusat, maka

Page 3: Manpem

otonomi daerah dapat memberikan kontribusi besar tehadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Dengan demikian untuk mengoptimalkan perwujudan pelaksanaan investasi di daerah, salah satu

pendekatan yang dapat dikembangkan yaitu melalui pengembangan business networking. Untuk

efektifnya syatu bisnis jaringan syaratnya antara lain:

a. Something do offer

b. Motivation to network

c. Climate for networking

d. Bonding

e. Strategic planning

Peranan Manajemen Pemerintah dalam Kebijakan Otonomi Daerah

Peranan manajemen pemerintahan dalam upaya menyukseskan pelaksanaan UU 22/1999 setelah

direvisi melalui UU No 32/2004. Organisasi birokrasi harus responsif dan efisien terhadap

kebutuhan masyarakat dan pembangunan daerah. Oleh karena itu perlu perubahan pola pikir dan

pendekatan dari penekanan pada cara, prosedur dan peraturan perundang-undangan. Dalam

pemerintahan modern walaupun banyak kebutuhan masyarakat secara operasional tidak dapat

dipenuhi oleh masyarakat sendiri, pemerintah harus tetap membuat keputusan tentang

berbagaikebijakan yang harus dipenuhi baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Ada tiga

fungsi pokok yang ada pada manajemen modern.

a. Perancanaan yang matang

b. Pelaksanaan yang tepat

c. Pengawasan yang ketat

Manajemen modern tidak akan berhasil apabila tidak didukung oleh faktor faktor sebagai

berikut:

a. Faktor Sumber Daya Manusia

b. Faktor Kepemimpinan

c. Sistem Informasi

KESIMPULAN DAN EVALUASI

Bab 5 dari buku yang ditulis oleh Waluyo, S.Sos, M.Si. ini adalah tentang peranan manajemen

pemerintahan dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia. Waluyo mengemukakan tentang

konsep-konsep, teori-teori, aplikasi, dan implementasi bagaimana “The Management State” itu

dikelola terutama berkaitan dengan proses terwujudnya Good Governance dan peningkatan

kualitas pelayanan publik yang lebih baik di era otonomi daerah yang sedang bergulir saat ini.

Dalam buku ini, penulis telah memaparkan penjelasan dengan cukup baik, karena pembahasan

telah dibagi menjadi sub-sub yang lebih kecil sehingga lebih memudahkan para pembaca untuk

Page 4: Manpem

memahami isi tulisan. Tetapi, pada bagian introduksi/awal buku, penulis belum begitu baik,

karena penulis tidak memberikan ilustrasi/penjelasan mengenai sub-sub yang akan di bahas

secara terstruktur. Sebaiknya, penulis memberikan suatu introduksi pada bagian awal untuk

memberitahukan kepada para pembaca tentang apa yang sebenarnya akan dibahas di dalam

tulisan tersebut. Karena, jika pembaca membaca bagian introduksi maka pembaca akan

mendapatkan gambaran mengenai tulisan tersebut.

Pada buku ini juga tidak diberikan informasi mengenai tujuan dan sasaran penulis dalam menulis

buku ini. Apakah penulis ingin memberikan kontribusi kepada para praktisi, umum atau

mahasiswa. Sebaiknya penulis memberikan informasi ini agar lebih jelas sasaran buku ini.

Kemudian mengenai indentitas penulis. Walaupun bab ini merupakan bagian dari satu buku,

buku ini telah diberi sedikit identitas (footnote) sehingga para pembaca yang kebetulan hanya

memiliki bagian dari bab ini mengetahui siapa penulis, apakah memiliki kredibilitas di bidang

tersebut atau tidak.

Secara keseluruhan, dapat diambil beberapa simpulan dari buku tersebut. Pertama, tujuan penulis

baik terhadap mahasiswa, praktisi maupun golongan umum sudah tercapai walaupun penulis

tidak mengemukakannya secara eksplisit pada bagian simpulan. Kedua, penulis juga telah

objektif dalam menilai mengenai lingkungan dan hal ini dapat dilihat dari penyajian data-data

yang baik dan menyajikan sumber-sumber yang cukup jelas. Walaupun, penulis belum

mengemukakan apakah tujuan penulisannya sudah tercapai atau belum, tetapi tulisan ini akan

sangat berguna bagi mahasiswa yang sedang menempuh kuliah pada studi ilmu pemerintahan,

dan khususnya kepada reviwer yang sedang menempuh mata kuliah manajemen pemerintahan

akan dapat menambah wawasan serta memberikan suatu wacana baru terhadap kehidupan global.

Page 5: Manpem

CRITICAL REVIEW

BAB V BUKU MANAJEMEN PUBLIK

BY WALUYO S.Sos, M.Si.

CV MANDAR MAJU, 2007

TUGAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN

SHAFIRA NURUL FIRDAUSTA

125134057

PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN PEMERINTAHAN

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2014