Manifestasi klinis Tuberculoma

download Manifestasi klinis Tuberculoma

of 2

Transcript of Manifestasi klinis Tuberculoma

  • 8/11/2019 Manifestasi klinis Tuberculoma

    1/2

    Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan yang penting , menyebabkan

    peningkatan morbiditas dan mortalitas di dunia . Indonesia, Philipina dan Thailand adalah 3

    daerah endemik tuberkulosa menurut WHO dimana tuberculosa penyebab terbanyak dari

    mortalitas.(! Tuberkuloma multipel termasuk kasus yang jarang dan tidak biasa , biasanya

    sering pada immunokompromise pasien, kadang tanpa adanya tuberkulosa sistemik.Tuberkuloma di negara berkembang sekitar "#$ % , sebelum adanya O&T sekitar ' % dan

    dihubungkan dengan kondisi sosioekonominya, di India sekitar ')3 % dari tumor

    intrakranial('!. Hanya % pasien dengan T* berkembang menjadi tuberkuloma intrakranial,

    biasanya bagian dari T* milier. Pre+alensi tuberkuloma terhadap lesi intrakranial di negara

    berkembang sekitar " %. ejala klinis tuberkuloma tergantung letak lokasi lesi di

    intrakranial bisa lesi soliter maupun multipel, dengan ukuran dan jumlah yang ber+ariasi.

    Tuberkuloma sering terlihat di hemis-er serebri, jarang di ganglia basalis, serebellum dan

    batang otak. Pada anak sering terdapat di in-ratentorial. (3!

    Tuberkuloma multipel intrakranial jarang, kecuali pada pasien imunokompromise.apat tanpa disertai gejala tuberkulosis sistemik. iagnosa lesi tuberkuloma sering sulit,

    sehingga diagnosis pasti perlu dibuat secara open brain biopsi. ejala klinis maupun de-isit

    neurologis -okal maupun global atau berupa peninggian tekanan tinggi intrakranial bersi-at

    kronis berbulan)bulan bahkan bertahun)tahun timbulnya. (/!

    Tuberkuloma intrakranial berbagai +ariasi dalam ukuran dan biasanya supratentorial

    dan multipel. Tuberkuloma merupakan massa agranulomatous akibat dari pembesaran

    tuberkel perkijuan T*. 0eringnya lokasi terdapat pada daerah lobus parietal dan dapat

    menembus dura dan predominan di ekstraserebral atau berlokasi pada parenkim otak. ejala

    klinis dari tuberkuloma sendiri tergantung lokasi primer dari massa di intrakranial itu sendiri.

    1ang sering adanya keluhan nyeri kepala, muntah dan kejang. iagnosis akan lebih didukung

    bila terdapat tuberkulosis sistemik diluar 00P. ("!

    ambaran klinis penderita dibagi menjadi 3 -ase. Pada -ase permulaan gejalanya tidak

    khas, berupa malaise, apatis, anoreksia, demam, dan nyeri kepala. 0etelah minggu ke dua,

    -ase meningitis dengan nyeri kepala, mual, muntah dan mengantuk (drowsiness!.

    2elumpuhan sara- knanial dan hidrose-alus terjadi karena eksudat yang mengalami organisasi

    dan +askulitis yang menyebabkan hemiparesis atau kejang)kejang yang juga dapat

    disebabkan oleh proses tuberkuloma intrakranial. Pada -ase ke tiga ditandai dengan

    mengantuk yang progresi- sampai koma dan kerusakan -okal yang semakin berat.($!

    eskipun lesi tuberkulosa berlokasi di daerah +askularisasi, dapat terjadi juga

    dimanapun di otak, seringnya di hemis-er serebral dan jarang pada batang otak dan ganglia

    basalis. Tuberkuloma juga dilaporkan mempunyai gejala yang mirip dengan glioma (mimic

    glioma!, lesi 4P&, pinealoma and meningioma. Pemeriksaan imaging sering tidak membantu

    membedakan tuberkuloma dari glioma ataupun lesi metastase, juga membedakan dengan

    neoplasma lain maupun in-eksi intrakranial. karena itu diagnosa pasti dengan hasil biopsi

    (open / stereotaktik brain biopsi).(3,/!

  • 8/11/2019 Manifestasi klinis Tuberculoma

    2/2

    Tuberkuloma terlihat pada 4T scan kepala berupa iso) hypo) atau hyperdense lesions,

    diameter .")5cm, dengan peripheral enhancement pada pemberian kontras dan adanya

    edema peri-okal.(6! Tuberkuloma terlihat a+askular oleh angiogra-i, dan terlihat ber+ariasi oleh

    4T scan dan 7I. 0elama -ase initial dari penyakitnya terlihat edema dan nekrosis pada 4T

    scan. Pada -ase granuloma akan lebih jelas terlihat dengan pemberian kontras, terdapatkalsi-ikasi dan ring enhancement dan berbagai derajat edema. Penyengatan bisa homogen

    atau radiolusen di area sentral dari nekrosis.('! Perkijuan di tengah lesi dikelilingi sel epiteloid

    reakti-, sel giant / ambaran 7I , tuberkuloma memberikan intensitas lo8 signal pada T'

    dan ring atau nodular enhancement pada pemberian kontras. ibedakan dengan 0O9 lain ,

    4T dan 7I memperlihatkan masa enhancing dengan sentral nekrosis yang hipodense dan

    edema disekelilingnya. T 7I gadolinium)enhancement, dimana T' 7I gadolinium)

    enhanced memperlihatkan edema +asogenik hiperintense, hypointense granuloma ring dan

    hyperintense central necrosis (5!

    0ecara histopatologi nekrotik kaseosa dikelilingi sel epitheliolid, lymphocytes, dan sel

    langhans giant. Tuberculoma biasanya terbentuk di permukaan hemis-er.(3! Tuberculoma

    gambaran khas nya multiple confluent epitheloid granulomas dengan area yang luas dari

    nekrosis perkijuan. Pada pe8arnaan :iehl);ielsen stain, kuman tuberculosis dapat terdeteksi.("!

    DAFTAR PUSTAKA

    . 4eylan. .