manggis

26
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya,sehingga makalah ini yang berisi tentang “MASALAH TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN MANGGIS DAN UPAYA PEMECAHANNYA” merupakan bagian dari kajian Masalah teknik budidaya,namun pembahasan mengenai masalah ini tidak akan habis untuk dibahas karena masalah ini sudah merupakan bagian dari pola kehidupan petani. Oleh karena itu,pembahasan mengenai “MASALAH TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN MANGGIS DAN UPAYA PEMECAHANNYA” dapat dirangkum secara rapi dalam karya ilmiah ini. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas sebesar- besarnya kepada semua kalangan pihak yang telah memberikan saya motivasi dalam rangka pengadaan makalah ini,saya berharap informasi yang terdapat dalam makalah ini sangat berguna bagi pembaca makalah ini. Probolinggo, 1 april 2012 Penulis ANANG BUDI PARESTYO,SP NIP. 19580727 198103 1 025

description

budidaya

Transcript of manggis

Page 1: manggis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

karunianya,sehingga makalah ini yang berisi tentang “MASALAH TEKNIK

BUDIDAYA TANAMAN MANGGIS DAN UPAYA PEMECAHANNYA”

merupakan bagian dari kajian Masalah teknik budidaya,namun pembahasan

mengenai masalah ini tidak akan habis untuk dibahas karena masalah ini sudah

merupakan bagian dari pola kehidupan petani. Oleh karena itu,pembahasan

mengenai “MASALAH TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN MANGGIS DAN

UPAYA PEMECAHANNYA” dapat dirangkum secara rapi dalam karya ilmiah

ini.

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas sebesar-besarnya kepada semua

kalangan pihak yang telah memberikan saya motivasi dalam rangka pengadaan

makalah ini,saya berharap informasi yang terdapat dalam makalah ini sangat

berguna bagi pembaca makalah ini.

Probolinggo, 1 april 2012Penulis

ANANG BUDI PARESTYO,SPNIP. 19580727 198103 1 025

i

Page 2: manggis

DAFTAR – ISI

KATA PENGANTAR …………………….... i

DAFTAR ISI ……………………… ii

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang ……………………… 1

I.2. Maksud dan Tujuan ……………………… 2

I.3. Manfaat ……………………… 2

II. POKOK BAHASAN

II.1.Budidaya ……………………... 3

II.1.1. Syarat Tumbuh

……………………… 3

II.1.2. Pedoman Teknik Budidaya

……………………… 3

II.1.2.1. Pengolahan Media Tanam ……………………… 3

II.1.2.2. Teknik Penanaman ……………………… 4

II.1.2.3. Pemeliharaan tanaman ……………………… 4

II.1.3. Hama dan Penyakit

……………………… 5

II.1.3.1. Hama …………………….... 5

II.1.3.2. Penyakit ……………………... 6

II.2. Panen

II.2.1. Ciri dan umur panen

……………………... 7

II.2.2. Cara Panen ……………………...

7

II.2.3. Periode Panen

……………………... 8

II.2.4. Perkiraan Produksi

……………………... 8

II.3. Pasca Panen

2.3.1. Pengumpulan ……………………... 8

2.3.2. Sortasi ……………………... 8

2.3.3. Penyimpanan ……………………... 8

III. PERMASALAHAN

3.1. SOSIAL ……………………... 9

3.2. BUDIDAYA ……………………... 9

Page 3: manggis

3.3. PANEN dan PASCA PANEN ……………………... 9

IV. PEMECAHAN MASALAH ……………………... 10

V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………... 11

DAFTAR PUSTAKA ……………………... 12

DAFTAR LAMPIRAN ……………………... 13

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Manggis merupakan tanaman buah yang eksotik dan memiliki syarat tumbuh yang

relaitf mudah serta dapat mengasilkan buah yang memiliki kualitas yang cukup. Saat

ini tanaman manggis keberadaanya hampir hilang, namun dengan peluang yang ada

akhirnya manggis menjadi salah satu tanaman primadona eksor. Manggis (Garcinia

mangostana L.) merupakan salah satu komoditas buah tropis primadona ekspor

Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari ekspor buah-buahan Indonesia didominasi

komoditas manggis, yaitu pada tahun 2006 kontribusi ekspor manggis terhadap total

ekspor buah-buahan nasional adalah sebesar 37,4%, sedangkan konstribusi produksi

manggis adalah hanya 0,5% dari total produksi nasional. Ini menghantarkan manggis

menjadi buah-buahan andalan ekspor Indonesia, apalagi komoditas ini merupakan

unik dan spesifik daerah tropis, sehingga pesaingnya tidak banyak.

Manfaat buah manggis umumnya disajikan dalam bentuk segar atau olahan,

misalnya jus. Di Amerika, produk manggis terlesat dibandrol dengan harga yang

relalif mahal. Manggis mengandung miloksidan, seperti xanthone, sehingga banyak

dijual sebagai suplemen kesehatan dalam bentuk pil (tablet). Secara tradisional, buah

manggis merupakan obat sariawan, wasir, dan luka. Kulit buah manggis dapat

dimanfaatkan sebagai pewarna untuk tekstil, sedangkan air rebusannya dimanfaatkan

sebagai obat tradisional karena bersifat antibiotik. Kulit buah manggis mengandung

zat kimia yang jika dioleskan di tangkai mayang kelapa (manggar) dapat merangsang

cairan nira lebih banyak. Batang pohon manggis juga dapat dimanfaatkan sebagai

bahan bangunan, kayu bakar, dan kerajinan.

Buah manggis banyak ditanam oleh petani di Indonesia,tetapi cara budidaya yang

dilakukan masih secara tradisional. Karena tanaman mangggis adalah tanaman

peninggalan dari orang tua mereka. Sentra tanaman manggis terdapat di daerah

sumatera, Kalimantan, jawa dan bali. Dan untuk sentra produksi di jawa timur

terdapat di daerah tulungagung,trenggalek,malang,banyuwangi dan probolinggo.

ii

Page 4: manggis

Keberadaan tanaman manggis yang terdapat di probolinggo terdapat di dua

kecamatan, yaitu kecamatan Tiris dan krucil. Sayang dalam budidayanya masih

secara tradisional sehingga tingkat produksinya tergantung pada ekosistem yang ada.

Agar produksi manggis yang ada di kabupaten probolinggo dapat di tingkatkan, perlu

adanya penanganan cara teknik budidayanya.

Dengan melihat keberadaan cara budidaya tersebut perlu adanya sentuan teknologi

melalui sekolah lapang pengelolahan tanaman terpadu terhadap kelompok kelompok

tani yang daerahnya memiliki dan sesuai dengan ekologi yang sesuai dengan tanaman

manggis.

1.2. Maksud dan Tujuan

Melihat berbagai permasalahan yang terdapat di masyarakat petani pedesaan dalam

hal teknik budidaya tanaman manggis, perlu adanya kajian dan inovasi teknologi

budidaya terhadap tanaman manggis.

Dengan adanya inovasi dan motivasi terhadap petani tanaman manggis diharapkan

akan memperbaiki cara budidaya yang sesuai dengan paket teknologi tanaman

manggis, yang mana pada akhirnya akan memperbaiki tarap hidup petani dan

keluarganya.

1.3 Manfaat

Adapun Manfaat makalah ini adalah :

1) Sebagai salah satu bahan acuhan untuk perbaikan teknik budidaya manggis.

2) Sebagai bahan masukan berupa informasi yang jelas bagi pemerintah daerah dan

pihak – pihak berkepentingan

1

Page 5: manggis

II. POKOK BAHASAN

2.1. Budidaya

2.1.1. syarat tumbuh

Berkaitan dengan pengembangan tanaman manggis ini, ternyata beberapa daerah

banyak yang dapat memenuhi kriteria sebagai daerah pengembangan tanaman

buah manggis sesuai persyaratkan tumbuhnya manggis.

Syarat tumbuh manggis, sebagai berikut :

1. Manggis dapat tumbuh dari dataran rendah hingga ketinggian 800 m dpl dengan

tipe iklim basah.

2. Curah hujan yang dibutuhkan berkisar 1.500-2.300 mm/tahun

3. Penyinaran matahari 40-70%.

4. Suhu udara yang ideal untuk pertumbuhan manggis rata-rata 20-30° C.

5. Tanah yang diperlukan oleh manggis adalah tanah subur, gembur, banyak

mengandung bahan organik (humus), drainasenya baik, dan pH tanah 5-7.

6. Manggis termasuk tanaman yang toleran terhadap pH rendah.

7. Daerah yang cocok untuk pembungaan tanaman manggis adalah daerah yang

tidak mempunyai bulan kering,

8. Air tanah yang sangat dangkal hingga sangat dalam masih dapat digunakan

untuk menanam manggis.

2.1.2. Pedoman Teknik Budidaya

2.1.2.1. Pengolahan Media Tanam

1) Persiapan

Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan factor

kemudahan transportasi dan sumber air.

2) Pembukaan Lahan

2

Page 6: manggis

a) Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-alang

serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam.

b) Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu

besar.

3) Pengaturan Jarak Tanam

Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada

tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m

dan diatur dengan cara:

a) segi tiga sama kaki.

b) diagonal.

c) bujur sangkar (segi empat).

4) Pemupukan

Bibit ditanam di musim hujan kecuali di daerah yang beririgasi sepanjang

tahun. Sebelum tanam taburkan campuran 500 gram ZA, 250 gram SP-36

dan 200 gram KCl ke dalam lubang tanam dan tutup dengan tanah.

2.1.2.2. Teknik Penanaman

1) Pembuatan Lubang Tanam

Buat lubang tanam ukuran 50 x 50 cm sedalam 25 cm dan tempatkan tanah

galian tanah di satu sisi. Perdalam lubang tanam sampai 50 cm dan

tempatkan tanah galian di sisi lain. Keringanginkan lubang tanam 15-30

hari sebelum tanam. Kemudian masukkan tanah bagian dalam (galian ke

dua) dan masukkan kembali lapisan tanah atas yang telah dicampur 20-30

kg pupuk kandang. Jarak antar lubang 8 x 10 m atau 10 x 10 m dihitung

dari titik tengah lubang. Untuk lahan berlereng perlu dibuat teras, tanggul

dan saluran drainase untuk mencegah erosi.

2) Cara PenanamanDengan jarak tanam 10x 10 m atau 8 x 10 m diperlukan 100-125 bibit per

hektar.

Cara menanam bibit yang benar adalah sebagai berikut:

a) Siram bibit di dalam polybag dengan air sampai polibag dapat

dilepaskan dengan mudah.

b) Buang sebagian akar yang terlalu panjang dengan pisau/gunting tajam.

c) Masukkan bibit ke tengah-tengah lubang tanam, timbun dengan tanah

sampai batas akar dan padatkan tanah perlahan-lahan.

d) Siram sampai tanah cukup lembab.

3

Page 7: manggis

e) Beri naungan yang terbuat dari tiang-tiang bambu beratap jerami. Jika

sudah ada pepohonan di sekitarnya, pohon-pohon ini bisa berfungsi

sebagai pelindung alami. Pohon pelindung harus bersifat alami dan

mengubah iklim mikro, misalnya tanaman Albisia dan Lamtoro.

2.1.2.3. Pemeliharaan Tanaman

1) Penyiangan

Lakukan penyiangan secara kontinyu dan sebaiknya dilakukan bersamaan

dengan pemupukan dan penggemburanyaitu dua kali dalam setahun.

2) Perempalan/Pemangkasan

Ranting-ranting yang tumbuh kembar dan sudah tidak berbuah perlu

dipangkas untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Gunakan gunting

pangkas yang bersih dan tajam untuk menghindari infeksi dan lapisi bekas

pangkasan dengan ter.

3) PemupukanJenis dan dosis pemupukan anjuran adalah:

a) Pohon berumur 6 bulan dipupuk campuran urea, SP-36 dan KCl (3:2:1)

sebanyak 200-250 gram/pohon.

b) Pohon berumur 1-3 tahun dipupuk campuran 400-500 gram Urea, 650-

700 gram SP-36 dan 900-1000 gram KCl (3:1:2) yang diberikan dalam

dua sampai tiga kali.

c) Pohon berumur 4 tahun dan seterusnya dipupuk campuran urea, SP-36

dan KCl (1:4:3) sebanyak 3-6 kg.pohon ditambah 40 kg/pohon pupuk

kandang. Pupuk ditaburkan di dalam larikan/di dalam lubang-lubang di

sekeliling batang dengan diameter sejauh ukuran tajuk pohon. Dalam

larikan dan lubang sekitar 10- 20 cm sedangkan jarak antar lubang

sekitar 100-150 cm.

4) Pengairan dan Penyiraman

Tanaman yang berumur di bawah lima tahun memerlukan ketersediaan air

yang cukup dan terus menerus sehingga harus disiram satu sampai dua hari

sekali. Sedangkan pada pohon manggis yang berumur lebih dari lima

tahun, frekuensi penyiraman berangsur-angsur dapat dikurangi.

Penyiraman dilakukan pagi hari dengan cara menggenangi saluran irigasi

atau disiram.

5) Pemberian Mulsa

4

Page 8: manggis

Mulsa jerami dihamparkan setebal 3-5 cm menutupi tanah di sekeliling

batang yang masih kecil untuk menekan gulma, menjaga kelembaban dan

aerasi dan mengurangi penguapan air.

2.1.3. HAMA DAN PENYAKIT

2.1.3.1. Hama

1) Ulat bulu

Hama ini melubangi daun.

Pengendalian:

(1) menjaga sanitasi lingkungan dan pemeliharaan tanaman yang baik;

(2) penyemprotan insektisida Bayrusil 250 EC/Cymbush 50 EC dengan

konsentrasi 0.1-0.2 %.

2.1.3.2. Penyakit

1) Bercak daun

Penyebab: jamur Pestalotia sp., Gloesporium sp. dan Helminthospo

rium sp.

Gejala: bercak pada daun yang tidak beraturan berwarna abu-abu pada

pusatnya (Pestalotia sp.), coklat (Helminthosporium sp.) dan hitam pada

sisi atas dan bawah daun (Gloesporium sp.).

Pengendalian: mengurangi kelembaban yang berasal dari tanaman

pelindung, memotong bagian yang terserang dan menyemprotkan fungisida

Bayfidan 250 EC/Baycolar 300 EC dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.

2) Jamur upas

Penyebab: Corticium salmonicolor Berk.et Br.

Gejala: cabang/ranting mati karena jaringan kulit mengering.

Pengendalian: memotong cabang/ranting, mengerok kulit dan kayu yang

terserang parah dan mengolesi bagian yang dipotong dengan cat, atau

disemprot dengan Derosal 60 WP 0.1-0.2 %.

3) Hawar benangPenyebab: jamur Marasmius scandens Mass Dennis et Reid.

Gejala: miselium jamur tumbuh pada permukaan cabang dan ranting

membentuk benang putih yang dapat meluas sampai menutupi permukaan

bawah daun.

Pengendalian: menjaga kebersihan dan memangkas daun yang terserang.

5

Page 9: manggis

4) Kanker batangPenyebab: jamur Botryophaerisa ribis.

Gejala: warna kulit batang dan cabang berubah dan mengeluarkan getah.

Pengendalian: (1) perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun,

pemotongan tanaman yang sakit; (2) penyemprotan fungisida Benlate

untuk kanker batang, Cobox atau Cupravit bagi penyakit lainnya.

5) Hawar rambut

Penyebab: jamur Marasmius equicrinis Mull.

Gejala: permukaan tanaman manggis ditutupi bentuk serupa benang

berwarna coklat tua kehitaman mirip ekor kuda.

Pengendalian: sama dengan kanker batang.

6) Busuk buahPenyebab: jamur Botryodiplodia theobromae Penz.

Gejala: diawali dengan dengan membusuknya pangkal buah dan meluas ke

seluruh bagian buah sehingga kulit buah menjadi suram.

Pengendalian: sama dengan kanker batang.

7) Busuk akar

Penyebab: jamur Fomes noxious Corner.

Gejala: akar busuk dan berwarna coklat.

Pengendalian: sama dengan kanker batang.

2.2. PANEN

2.2.1. Ciri dan Umur Panen

Tingkat kematangan sangat berpengaruh terhadap mutu dan daya simpan

manggis. Buah dipanen setelah berumur 104 hari sejak bunga mekar (SBM).

Umur panen dan ciri fisik manggis siap panen dapat dilihat berikut ini :

a) Panen 104 hari: warna kulit hijau bintik ungu; berat 80-130 gram; diameter

55-60 mm.

b) Panen 106 hari: warna kulit ungu merah 10-25%; berat 80-130 gram;

diameter 55- 60 mm.

c) Panen 108 hari: warna kulit ungu merah 25-50%; berat 80-130 gram;

diameter 55- 60 mm.

d) Panen 110 hari: warna kulit ungu merah 50-75%; berat 80-130 gram;

diameter 55- 60 mm.

6

Page 10: manggis

e) Panen 114 hari: warna kulit ungu merah; berat 80-130 gram; diameter 55-

65 mm.

Untuk konsumsi lokal, buah dipetik pada umur 114 SBM sedangkan untuk

ekspor pada umur 104-108 SBM.

2.2.2. Cara Panen

Pemanenan dilakukan dengan cara memetik/memotong pangkal tangkai buah

dengan alat bantu pisau tajam. Untuk mencapai buah di tempat yang tinggi

dapat digunakan tangga bertingkat dari kayu/galah yang dilengkapi pisau dan

keranjang di ujungnya. Pemanjatan seringkali diperlukan karena manggis

adalah pohon hutan yang umurnya dapat lebih dari 25 tahun.

2.2.3. Periode Panen

Pohon manggis di Indonesia dipanen pada bulan November sampai Maret

tahun berikutnya.

2.2.4. Perkiraan Produksi

Produksi panen pertama hanya 5-10 buah/pohon, kedua rata-rata

30 buah/ pohon selanjutnya 600-1.000 buah/pohon sesuai dengan umur

pohon. Pada puncak produksi, tanaman yang dipelihara intensif dapat

menghasilkan 3.000 buah/pohon dengan rata-rata 2.000 buah/pohon. Produksi

satu hektar (100 tanaman) dapat mencapai 200.000 butir atau sekitar 20 ton

buah. Kondisi perkiraan tersebut juga sangat tergantung pada musim,karena

manggis memerlukan musim kering 3 – 4 bulan. Kalau kurang maka tanaman

manggis tidak bisa berbuah secara maksimal.

2.3. PASCAPANEN

2.3.1. Pengumpulan

Buah dikumpulkan di dalam wadah dan ditempatkan di lokasi yang teduh

dan nyaman.

2.3.2. Sortasi

Tempatkan buah yang baik dengan yang rusak dan yang busuk ( terutama

yang terindikasih oleh getah kuning ) dalam wadah yang berbeda. Lakukan

penyortiran berdasarkan ukuran buah hasil pengelompokan sesuai dengan

standart yang ditentukan oleh eksportir, yaitu tingkat kemasakan, besar,

sedang dan kecil.

7

Page 11: manggis

2.3.3. Penyimpanan

Pada ruangan dengan temperatur 4-6 derajat C buah dapat tetap segar selama

40 hari sedangkan pada 9-12 derajat C tahan sampai 33 hari.

III. PERMASALAHAN.

3.1. Sosial.

Data penduduk menurut mantri statistik kecamatan Tiris sebanyak 61.026 orang

yang terbagi laki-laki sebanyak 29.900 dan perempuan sebanyak 31.128 orang.

penduduk di wilayah kecamatan tiris yang bermata pencaharian sebagai petani

sebanyak 38.642 orang, buruh tani sebanyak 8.218 orang. Dari data tersebut petani

yang melaksanakan budidaya manggis sebanyak sebanyak 1.720 orang atau rata-rata

kepemilikan tanaman manggis sebanyak 5 pohon.

Petani yang ada dikecamatan Tiris menurut data tingkat kesejahteraan masih rendah,

dinama keluarga Pra KS sebanyak 9.003 ( 47,80 % ), Keluarga KS 1 sebanyak 5.597

( 29,70 % ). Melihat keberadaan ekonomi masyarakat yang ada di wilayah

kecamatan Tiris berdampak terhadap penanganan budidaya manggis, karena hampir

semua tanaman manggis yang ada adalah peninggalan orang tua mereka. Keadaan

yang demikian mengakibatkan tanaman manggis yang ada sudah berumur puluhan

tahun. Dalam soal penambahan tanaman baru belum terpikirkan, disamping bibit

manggis unggul harganya dirasakan oleh petani terlalu mahal dan tanaman

berproduksi terlalu lama.

3.2. Budidaya.

Hampir semua petani manggis yang ada diwilayah Kecamatan Tiris belum semuanya

tersentuh teknologi budidaya sesuai dengan anjuran, Hal ini dikarenakan petani

manggis yang tersebar tempat tinggalnya dan program pemerintah hampir tidak ada

terhadap tanaman manggis.

Teknik budidaya yang dilaksanakan masih secara tradisional dimana untuk tanaman

baru bibit yang digunakan dari tanaman tumbuh liar yang dipindahkan kelahannya,

penambahan bahan organik, an organik jarang dilaksanakan, Pemangkasan cabang

yang tidak produktif hampir tidak pernah dilaksanakan serta penanganan terhadap

serangan hama.

8

Page 12: manggis

3.3. Panen dan Pasca Panen.

Panen yang dilaksanakan sudah sesuai dengan anjuran namun dalam pelaksanaan

pasca panen belum dilaksanakan sama sekali, hal ini petani menjual buah manggis

tidak langsung ke pedagang pengumpul tingkat kecamatan, tetapi dijual kepedagang

tingkat desa. Hal yang demikian dikarenakan dengan cara panen secara periodik dan

hasil panen sangat sedikit.

IV. PEMECAHAN MASALAH.

Dengan melihat hasil quesener yang diajukan kepada petani banyak permasalahn yang

ditemui, baik masalah kelembagaan, teknik budidaya, penanganan panen, pasca panen dan

sistem penjualan hasil. Agar petani dalam penanganan tanaman manggis sesuai dengan

petunjuk pelaksanaan teknologi budi daya perlu adanya perbaikan disana sini.

Dari hasil temuan tersebut solusi pemecahannya adalah sebagai berikut:

1. Pengornisasian petani manggis harus diperhatikan, karena selama ini petani manggis

belum ada yang ikut dalam kelembagaan petani ( Kelompok Tani ).

2. Pemilikan tanaman manggis rata-rata 5 pohon untuk itu perlu diperluas sehingga

mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi.

3. Penanaman manggis yang dilahan pekarangan, perlu adanya perluasan tanaman. Baik

dilahan pekarangan maupun dilahan tegalan/ladang.

4. Penggunaan bibit diharapkan menggunakan bibit yang diketahui asalnya dan yang

berproduksi tinggi.

5. Pemberian pupuk organik disekitar tajuk tanaman sesuai dengan dosis anjuran, atau

sebanyak 100 kg ( 2 pikul ) per pohon.

6. Pemangkasan cabang-cabang yang tidak produktif, cabang-cabang/ ranting tua serta

ranting-ranting yang tumbuh keatas.

7. Menjaga kebersihan kebun.

8. Pengendalian hama dan penyakit.

9. Pelaksanaan sortasi sesuai dengan standart pedagang pengumpul tingkat kecamatan.

10. Penjualan buah manggis secara kolektif lewat kelompok tani.

11. Bantuan bibit manggis unggul lewat dinas terkait.

12. Sekolah lapang pengendalian hama penyakit terpadu ( SL-PHT ) sesuai sengan SOP

Manggis.

9

Page 13: manggis

Dari cara pemecahan masalah teknik budidaya pemecahan yang paling cepat dilakukan

adalah dengan pembinaan petani lewat kelembagaan petani dan pelaksanaan sekolah

lapang.

V. KESIMPULAN DAN SARAN.

5.1. Kesimpulan

Melihat keberadaan sosial ekonomi petani tanaman manggis yang ada di wilayah

Kecamatan Tiris, perlu adanya solusi yang sesuai dengan tingkat pendidikan, kultur

budaya serta kemauan dan kemampuan petani dalam mengimplikasikan inovasi

terapan sesuai dengan ekologi setempat.

Agar produksi tanaman manggis dapat berproduksi sesuai yang diharapkan dan dapat

meningkatkan pendapatan petani manggis,dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kurangnya asupan teknologi terapan terhadap tanaman manggis.

2. Kelembagaan petani manggis belum terbentuk.

3. Bibit yang digunakan asal usulnya tidak diketahui.

4. Tanaman manggis yang ditanam oleh petani masih di pekarangan.

5. Pemupukan tanaman manggis hampir tidak dilakukan oleh petani.

6. Cara penjualan secara sendiri sendiri.

7. Sortasi hasil panen tidak dilakukan sama sekali.

8. Program pemerintah hampir tidak ada.

Dari hasil kesimpulan diatas dapat dijadikan pedoman untuk melaksanakan program

pengembangan kawasan buah buahan, terutama tanaman manggis.

5.2. Saran

Untuk meningkatkan pendapatan petani buah-buahan khususnya manggis perlu adanya

pemahaman terhadap sosial ekonomi daerah yang akan dikembangkan, karena kalau

tidak memperhatikan kemauan dan kemampuan serta tingkat pendidikan petani yang

ada maka akan terjadi ketidak sinambungan program pemerintah dengan petani.

10

Page 14: manggis

Untuk pengembangan tanaman manggis di wilayah Kecamatan Tiris, dapat kami

sarankan sebagai berikut :

1. Mengefektifkan kelembagaan petani yang ada, terutama pada wilayah

kelompok tani yang ada tanaman manggisnya.

2. Peningkatan pengetahuan,ketrampilan dan sikap petani manggis melalui

program SL-PHT/ SL-GAP.

3. Pengadaan bibit manggis unggul dan bermutu.

4. Koordinasi dengan dinas terkait di tingkat atas dan bawah.

DAFTAR PUSTAKA

1) Rahmat Rukmana, Ir. 1995. Budidaya Manggis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.2) Rismunandar. 1986. Mengenal Tanaman Buah-buahan. Sinar Baru. Bandung3) Suyanti Satuhu. 1997. Penanganan Manggis Segar untuk Ekspor. Penebar Swadaya.

Jakarta.4) Reza Tirtawinata, Ir. 1997. Memilih Biji Manggis untuk Bibit. Trubus No. 335.5) Reza Tirtawinata, Ir. 1998. Pohon Pelindung untuk Tanaman Manggis Muda. Trubus

no. 342.6) Direktorat Jenderal Hortikultura.http://[email protected]) Pengolahan Saus Manggis. Bagian Proyek P2RT Pembinaan Tanaman Pangan dan

Hortikultura Sumatera Barat.Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Tingkat I Sumatera Barat, Padang 1996.

8) Buku Pintar Budidaya Tanaman Buah Unggul Indonesia

11

Page 15: manggis

MAKALAH

“ MASALAH TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN MANGGIS DAN UPAYA PEMECAHANNYA “

Oleh :ANANG BUDI PRASETYO,SPPPL BPP KECAMATAN TIRIS

120

Page 16: manggis

BADAN KETAHANAN PANGAN danPELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN

KABUPATEN PROBOLINGGO

Lampiran.

Luas dan produksi tanaman manggis

No Desa Luas (ha)Produktivitas

( kw)Produksi (ton) Keterangan

1 Andungbiru 7 14,2 99,40

2 Andungsari 25 15,1 37,75

3 Tlogoargo 16 15,5 24,80

4 Tlogosari 15 14,6 21,90

5 Ranuagung 10 15,4 15,40

6 Tiris 6 13,2 8,92

7 Segaran 4 12,6 5,04

8 Ranugedang 2 12,2 2,44

9 Jangkang 1 11,2 1,12

10 Wedusan 0 0 0

11 Racek 0 0 0

12 Pesawahan 0 0 0

13 Pedagangan 0 0 0

14 Tegalwatu 0 0 0

15 Rejing 0 0 0

16 Tulupari 0 0 0

Jumlah : 86 215,770

Sumber data : BPP Kecamatan Tiris th.2011

Page 17: manggis

Lampiran.

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

No DesaPNS+

PensiunanPetani

Buruh

Tani

Pengra

jinPedagang

Jasa

Angku

tan

Jasa

Bangu

nan

Lain

nya

1 Andungbiru 16 2329 651 32 23 24 7 121

2 Andungsari 16 1541 621 10 27 15 5 109

3 Tlogoargo 11 1186 343 15 17 12 3 97

4 Tlogosari 7 2117 475 7 21 9 8 101

5 Ranuagung 19 3752 467 28 72 27 11 192

6 Tiris 62 3135 409 26 149 52 15 135

7 Segaran 16 1623 342 9 32 12 4 54

8 Ranugedang 21 2644 399 12 33 38 10 172

9 Jangkang 12 1968 528 41 26 10 7 113

10 Wedusan 21 2109 278 69 54 8 5 87

11 Racek 13 2428 547 130 87 12 6 130

12 Pesawahan 35 3127 709 41 126 31 17 201

13 Pedagangan 7 3329 549 52 48 17 13 82

14 Tegalwatu 5 2492 786 43 49 12 11 68

15 Rejing 8 3199 583 68 55 11 18 170

16 Tulupari 7 1653 532 39 37 16 12 49

Jumlah : 271 38642 8218 564 859 306 150 1881

Sumber data : Mantis Kecamatan Tiris

13

Page 18: manggis

Lampiran.

Banyaknya Penduduk menurut tingkat kesejahteraan

No D e s a Pra KS KS I KS II KS III KS III PLUS

1Andungbiru 549 180 112 140 15

2Andungsari 431 182 74 31 7

3Tlogoargo 243 247 48 23 2

4Tlogosari 568 226 98 37 6

5Ranuagung 1008 390 186 91 27

6Tiris 875 421 217 86 19

7Segaran 358 283 81 39 3

8Ranugedang 392 626 354 32 0

9Jangkang 527 301 112 37 4

10Wedusan 237 649 207 20 0

11Racek 853 429 116 18 8

12Pesawahan 802 485 211 103 15

13Pedagangan 786 527 251 68 7

14Tegalwatu 528 311 152 46 3

15Rejing 469 139 640 307 24

16Tulupari 377 201 125 32 0

Jumlah : 9003 5597 2984 1110 140

14

Page 19: manggis

Sumber data : Dinas kesehatan Kecamatan Tiris

15