Mangan DI Timor

12
O l e h : Y F Ansy Lema Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak hanya memikat karena panorama alamnya yang eksotis dan budayanya yang bernilai estetis, propinsi kepulauan di Sunda Kecil ini juga ternyata kaya akan sumber daya alam dan mineral. Sekedar menyebut beberapa contoh, mulai dari pulau Timor, pulau Flores, pulau Sumba hingga pulau Lembata terkandung mangan, emas, tembaga, biji besi dan marmer dengan kualitas mengagumkan. Fakta ini menegaskan bahwa NTT jelas tidak miskin, sebagaimana kerap distigmakan terhadapnya. Di NTT, tak hanya ada satwa purbakala Komodo, satu dari tujuh keajaiban dunia. NTT juga tak hanya dikenal karena danau tri-warna Kelimutu, tapi kini juga karena kaya akan mangan. Justru karena kekayaan mineral NTT inilah hingga kemudian memacu antusiasme para pengusaha pertambangan, baik domestik maupun mancanegara, berlomba mengepakkan sayap investasi dalam sektor pertambangan di bumi Flobamora. Tujuannya jelas, mengeruk profit

Transcript of Mangan DI Timor

Page 1: Mangan DI Timor

O l e h : Y F Ansy Lema Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak hanya memikat karena panorama alamnya yang eksotis dan budayanya yang bernilai estetis, propinsi kepulauan di Sunda Kecil ini juga ternyata kaya akan sumber daya alam dan mineral. Sekedar menyebut beberapa contoh, mulai dari pulau Timor, pulau Flores, pulau Sumba hingga pulau Lembata terkandung mangan, emas, tembaga, biji besi dan marmer dengan kualitas mengagumkan. Fakta ini menegaskan bahwa NTT jelas tidak miskin, sebagaimana kerap distigmakan terhadapnya. Di NTT, tak hanya ada satwa purbakala Komodo, satu dari tujuh keajaiban dunia. NTT juga tak hanya dikenal karena danau tri-warna Kelimutu, tapi kini juga karena kaya akan mangan. Justru karena kekayaan mineral NTT inilah hingga kemudian memacu antusiasme para pengusaha pertambangan, baik domestik maupun mancanegara, berlomba mengepakkan sayap investasi dalam sektor pertambangan di bumi Flobamora. Tujuannya jelas, mengeruk profit seoptimal mungkin dari sana. Jauh sebelum para petani sederhana di Timor dan Flores sadar akan kekayaan mineral di tanah kelahiran mereka, sesungguhnya bangsa Eropa, Amerika dan sejumlah bangsa Asia telah lebih dulu mengetahuinya. Dari pelbagai sumber terpercaya diketahui bahwa melalui teknologi foto satelit, Amerika Serikat bahkan telah memotret dan membuat peta pertambangan di Nusantara, termasuk lokasi jenis-jenis mineral yang dikandung alam NTT. Salah satu potensi sumber daya alam

Page 2: Mangan DI Timor

NTT yang kini mempesona dan menjadi daya tarik para investor adalah tambang mangan di Timor Barat. Lebih dari 70 (tujuh puluh) persen pulau Timor, yakni mulai dari kota Kupang hingga kabupaten Belu yang berbatasan dengan Timor Leste, diketahui mengandung deposit mangan dalam jumlah besar dan dengan kualitas baik. Dan demi menggenjot penerimaan daerah, pemerintah kabupaten/kota di pulau Timor membuka ruang bagi investasi pertambangan mangan. Tak heran, kini kawasan Timor Barat marak dengan aktivitas pertambangan mangan. Tak tanggung-tanggung, tercatat lebih dari 300 (tiga ratus) Ijin Usaha Pertambangan (IUP) dengan luas lahan ribuan hektar telah diterbitkan lima pemerintah kabupaten/kota di daratan Timor. Beralih ke Mangan Jika dahulu cendana adalah ikon pulau Timor, kini mangan adalah primadona baru bagi warga pulau itu. Jenis batu berwarna hitam, keras, tetapi getas yang dikenal sebagai mangan sesungguhnya bukan benda asing bagi warga Timor Barat. Di desa-desa, batu alam ini sejak lama mudah dijumpai di permukaan dan di dalam tanah. Semula warga tak menduga mangan adalah benda berharga. Namun setelah warga sadar, mangan yang dahulu tidak dihiraukan kini mulai mengubah peradaban mereka. Saat ini mangan adalah salah satu sumber sekaligus sandaran penghidupan bagi warga Timor yang sejak lama menggantungkan kehidupan dari sektor pertanian dan peternakan. Akibat "demam" mangan, kini tak sedikit warga Timor yang beralih profesi menjadi penambang. Ada pula warga yang berprofesi ganda, yakni sebagai petani atau peternak, juga sekaligus sebagai

Page 3: Mangan DI Timor

penambang mangan. Eforia mangan mengakibatkan banyak tanah pertanian dikonversi menjadi lahan pertambangan mangan. Jadi, tak hanya investor yang terpikat pada mangan. Demi impian mewujudkan kehidupan yang lebih sejahtera dan kehendak untuk lepas dari jerat kemiskinan, petani dan peternak di pedesaan Timor pun tak kuasa mengelak dari buaian pesona mangan. Dari tiap kilogram batu mangan yang dijual ke penadah, warga bisa mengantongi uang antara 900 rupiah hingga 1300 rupiah, tergantung kualitas mangan yang dijual. Penambang cukup puas dengan harga itu, padahal setelah sampai di Surabaya, mangan-mangan asal Timor Barat ini dihargai cukup tinggi. Konon kabarnya, tiap kilogram bisa seharga 2,5 dollar AS atau sekitar 22 ribu rupiah. Jika dikomparasikan, keuntungan yang diperoleh rakyat sama sekali tidak sebanding dengan profit selangit yang diraup investor tambang. Ada problem ketidakadilan serius di sana. Rata-rata setiap pekan, komunitas penambang bisa menjual sebanyak 100 hingga 200 kilogram mangan. Keuntungan lalu dibagi rata ke beberapa penambang yang mengumpulkan mangan. Hanya saja, pemilik tanah tempat penambang mengumpulkan mangan mendapat jumlah uang lebih besar dari yang lain. Uang hasil penjualan mangan dipakai untuk menghidupi ekonomi keluarga. Keuntungan dari mangan bisa dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan makan sehari-hari, membayar biaya sekolah anak serta membiayai kebutuhan rumah tangga lainnya. Bagi para penambang Timor Barat, mangan adalah berkah. Berkah karena selain merupakan sumber pendapatan baru, mangan membuat warga bisa lebih

Page 4: Mangan DI Timor

cepat mendapatkan uang. Sementara dari aktivitas bertani, berkebun dan beternak yang dijalani warga selama ini, butuh waktu lebih lama untuk memperoleh pendapatan. Karena itu, bagi warga pedesaan Timor Barat, menjadi penambang mangan adalah salah satu cara untuk bertahan hidup (survive) di tengah derita kemiskinan ekonomi yang menghimpit mereka. Dampak Kesehatan dan Ekologi Tragisnya, yang ada dalam kepala penambang hanyalah hal-hal indah dari cerita soal pertambangan mangan. Mereka tak begitu menghiraukan bahwa di samping berkah, penambangan mangan juga potensial menjadi malapetaka bagi kehidupan mereka dan bagi kelangsungan hidup alam tempat mereka berpijak. Semenjak tambang mangan marak di daratan Timor, tak sedikit penambang yang tewas karena tertimbun reruntuhan tanah galian. Selain itu, warga penambang juga tidak paham mengenai dampak cara menambang konvensional yang mereka jalani terhadap kondisi kesehatan mereka. Penulis menyaksikan, selain dipakai sebagai wadah untuk mengumpulkan mangan, ember ternyata juga digunakan sebagai wadah menampung air untuk minum, mandi, memasak, juga mencuci perkakas rumah tangga dan alat makan minum. Ember yang sama, memiliki multi-fungsi. Tak hanya itu, sama sekali tak tampak ada penambang yang memakai masker atau pelindung pernapasan saat menambang. Pertambangan mangan yang dikerjakan oleh rakyat secara tradisional di Timor Barat sama sekali tak hirau pada aspek keamanan dan keselamatan saat menambang. Penyebabnya karena ketiadaan pengetahuan

Page 5: Mangan DI Timor

penambang mengenai seluk-beluk serta dampak positif dan negatif dari pertambangan mangan. Kendati belum ada penelitian ilmiah mengenai dampak pertambangan mangan terhadap kesehatan penduduk di kawasan pertambangan mangan di Timor Barat, namun sebuah penelitian yang dilakukan Horacio Riojas dari Pusat Penelitian Kesehatan Masyarakat Meksiko terhadap warga Meksiko yang hidup di kawasan pertambangan mangan menyimpulkan bahwa banyak orang dewasa bergetar seperti pasien parkinson serta perkembangan mental dan kemampuan belajar anak-anak berada di bawah normal. Temuan ini harusnya menjadi pesan bagi pemerintah dan warga Timor Barat agar lebih bijak dan hati-hati mendayagunakan tambang mangan. Dari pantauan penulis, tambang mangan di Timor Barat potensial berdampak negatif terhadap kelangsungan hidup ekologis. Pengambilan ratusan hektar lahan pertanian masyarakat yang kemudian dikonversi menjadi lahan tambang mangan, jelas merupakan ancaman permanen bagi kehidupan masyarakat agraris. Belum lagi jika areal hutan juga diambil untuk pertambangan, maka dipastikan keseimbangan ekosistem akan terganggu. Hilangnya wilayah tangkapan hujan dan daerah resapan air serta terancam punahnya sejumlah satwa adalah ongkos ekologis yang mesti diantisipasi. Selain itu, dikhawatirkan perubahan nilai ekonomi mangan rentan menimbulkan dampak sosial berupa konflik horisontal antara penambang dan tuan tanah. Pemanfaatan sumber daya alam bagi peningkatan kualitas kehidupan manusia jelas tidak terhindarkan. Namun, eksploitasi sumber

Page 6: Mangan DI Timor

daya alam yang tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung ekologis mengakibatkan merosotnya kualitas lingkungan hidup yang pada gilirannya membawa pesan kematian bagi manusia. Kebijakan Pemda Demi mendongkrak penerimaan daerah, pemerintah kabupaten/kota di daratan Timor membuka akses bagi investasi pertambangan mangan. Tak ayal, ada lebih dari 300 Ijin Usaha Pertambangan (IUP) yang diterbitkan pemda-pemda setempat. soal Ijin Usaha Pertambangan, rata-rata pemda berargumen membutuhkan keberadaan perusahaan-perusahaan tambang untuk mengelola kekayaan daerah. Dengan itu, diharapkan pundi-pundi APBD bertambah. Pemda juga berdalih, tanpa kehadiran perusahaan-perusahaan tambang, kekayaan alam dan mineral yang ada dibiarkan tidak berguna. Sumber daya alam yang ada sekedar menjadi kekayaan potensial, bukan kekayaan aktual karena tidak memiliki nilai ekonomis. Namun di lain sisi, kehadiran korporasi-korporasi tambang mangan justru memunculkan kontroversi di kalangan publik, karena dinilai menghancurkan ekosistem alam, merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat adat serta memarginalisasi kehidupan rakyat. Karena haus akan investasi, maka dengan gampang pemda menyerahkan aset daerahnya ke tangan-tangan korporat. Dilematis memang. Menariknya, kendati penambangan mangan di Kabupaten Kupang, misalnya, kian marak dan meluas, ternyata bupati setempat Ayub Titu Eki secara resmi belum pernah menandatangani satupun Ijin Usaha Pertambangan. Setelah ditelusuri, pemda setempat

Page 7: Mangan DI Timor

ternyata hanya akan mengeluakan IUP apabila investor menyanggupi sejumlah syarat, diantaranya melakukan studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal), membangun pabrik pengolahan mangan di kabupaten Kupang serta memperhatikan aspek ekologis dalam menjalankan aktivitas pertambangan mangan. Kesejahteraan rakyat sejatinya harus menjadi tujuan dari setiap program pembangunan dan kebijakan publik yang dijalankan pemda. Ungkapan sejahtera tentu mengandung makna jauh lebih luas dan dalam, daripada sekedar penambahan kekayaan meteriil. Sejahtera dalam konteks ini mesti dipahami sebagai  aman dan nyaman untuk hidup dalam lingkungan alam yang baik dan terjamin kelangsungan hidupnya. Berpijak pada kesadaran demikian/ maka terkait dengan investasi pertambangan mangan di kabupaten Kupang, pemda setempat berupaya melindungi kehidupan warga dan menjaga kelestarian lingkungan hidupnya dengan memberlakukan syarat dan sanksi yang tegas bagi investor yang melanggar kesepakatan. Pemda kabupaten Kupang menyatakan tidak segan-segan mencabut IUP jika di kemudian hari investor terbukti melanggar kesepakatan. Sebagaimana Vandhana Shiva, seorang Ecofeminis asal India pernah berujar, "tanah bukan sekedar rahim bagi reproduksi kehidupan biologis, melainkan juga reproduksi kehidupan sosial, budaya dan spiritual", demikian pula Bupati Kupang Ayub Titu Eki memaknai tanah leluhurnya. Maka Titu Eki berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian alam dan tidak membiarkan keserakahan investor merusak tanah tumpah darahnya. Baginya, negara harus

Page 8: Mangan DI Timor

melindungi warga dan alamnya serta tidak boleh tunduk, apalagi takluk ketika berhadapan dengan investor tambang. Kata Titu Eki, semuanya berpulang pada mekanisme dan manajemen pengelolaannya. Sumber daya alam melimpah ibarat pedang bermata ganda. Bila dikelola secara baik, kekayaan alam akan menjadi anugrah. Sebaliknya, jika tidak dikelola secara baik, maka akan menjadi bencana bagi kehidupan manusia dan lingkungan hidup.**** *Penulis Dosen FISIP Universitas Nasional, Jakarta, Presenter Dialog Politik TVRI Nasional. 

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ansylema/mangan-masyarakat-dan-lingkungan-hidup-ntt_5513f0bf8133113552bc64ee