MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut...

184
MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH SAHABAT ALAM PALANGKA RAYA TESIS Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Megister Pendidikan (M.Pd) Oleh: Dudut Unggi NIM: 17013189 PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGAKA RAYA STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM 2019 M/1441 H

Transcript of MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut...

Page 1: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

i

MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA

BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH SAHABAT ALAM

PALANGKA RAYA

TESIS

Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Megister Pendidikan (M.Pd)

Oleh:

Dudut Unggi NIM: 17013189

PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGAKA RAYA

STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

2019 M/1441 H

Page 2: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

ii

Page 3: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

iii

PERSETUJUAN

JUDUL : MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM

LAYANAN SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS

DI SEKOLAH SAHABAT ALAM PALANGKA

RAYA

NAMA : DUDUT UNGGI

NIM : 17013189

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

JENJANG : Strata Dua (S2)

Mengetahui:

Page 4: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

iv

PENGESAHAN

Tesis yang berjudul MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM

LAYANAN SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH

SAHABAT ALAM PALANGKA RAYA. Oleh Dudut Unggi NIM : 17013189

telah dimunaqasyahkan oleh Tim Munaqasyah Tesis Pascasarjana Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 23 Safar 1441 H/22 Oktober 2019

Palangka Raya, 27 Oktober 2019

1. Dr. Normuslim, M.Ag

Ketua Sidang

(...................................................)

2. Dr. Dakir. M.A

Penguji Utama

(...................................................)

3. Dr. Tutut Sholihah, M.Pd

Anggota

(...................................................)

4. Dr. Emawati, M.Ag

Anggota

(...................................................)

Direktur

Pascasarjana IAIN Palangka Raya

Page 5: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

v

ABSTRAK

Dudut Unggi. 2019. Manajemen Tenaga Pendidik dalam Layanan Siswa

Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya.

Sekolah seharusnya menjadi tempat belajar yang nyaman bagi seluruh

siswa. Semua orang memiliki hak yang sama untuk belajar dan mendapatkan

pengajaran sebagaimana tertuang dalam amanah undang-undang dasar negara

repulik Indonesia. Sekolah sahabat alam sebagai salah satu sekolah inklusi yang

ada di Palangka Raya menerima siswa berkebutuhan khusus pada setiap kelas-

kelas reguler yang ada. siswa berkebutuhan khusus mendapatkan pendampingan

dan program pembelajaran sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan tim

psikolog yang merupakan mitra sekolah.

Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana

program tenaga pendidik dalam layanan siswa berkebutuhan khusus di sekolah di

sekolah sahabat alam palangka raya, ditinjau dari perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi.

Tujuan penelitian ini untuk menganalisa proses perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi program tenaga pendidik dalam layanan siswa berkebutuhan khusus

di sekolah sahabat alam Palangka Raya.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif dengan metode penelitian menggunakan metode penelitian

fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi,

wawancara mendalam, dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan program tenaga

pendidik dalam layanan siswa berkebutuhan khusus di sekolah sahabat alam,

menghasilkan program yang disebut dengan program pembelajaran individual

(PPI) dan home program. Perencanaan yang dilakukan di sekolah sahabat alam

dilaksanakan secara sistematis. Perencanaan kegiatan pembelajaran di susun

dalam skala priodik satu semester yang melibatkan orang tua, guru pendamping,

guru kelas dan koordinator learning support center. Pelaksanan program

dilakukan secara terjadwal, setiap kegiatan mengacu pada program pembelajaran

individu. Setiap anak memungkinkan memiliki perbedaan program dan layanan,

baik ketika di kelas maupun di luar kelas. Program pembelajaran dilaksanakan

oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan dan pelaksanaan

program dilakukan evaluasi dalam bentuk pekanan dan semesteran. Laporan hasil

penilaian setiap kegiatan siswa dituangkan dalam rapot deskriptif yang disebut

dengan laporan perkembangan. Di dalam laporan perkembangan lebih banyak

memuat tentang kemampuan motorik, life skill, ibadah dan lain-lain tidak fokus

pada kurikulum kelas. Dalam laporan perkembangan, penilaian tidak

menggunakan anggka melainkan menggunakan simbol bintang. Jumlah setiap

bintang menerangkan ketuntansan siswa. Salah satu rekomendasi penelitian ini

adalah menawarkan konsep model program layanan siswa berkebutuhan khusus di

kelas-kelas reguler.

Kata kunci:Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program.

Page 6: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

vi

ABSTRACT

Dudut Unggi. 2019. Management of Teachers in Treatment Students with

Special Needs in Schools Sahabat Alam Palangka raya.

Schools should be a comfortable place to study for all students. All people

have the same right to learn and get teaching as stated in the mandate of the

constitution of the Republic of Indonesia. Sekolah Sahabat Alam as one of the

inclusive schools in Palangka Raya accepts students with special needs in every

regular class. Students with special needs get assistance and learning programs in

accordance with the results of the examination conducted by a team of

psychologists who are school partners.

The formulation of the problem discussed in this research is how the

program of teaching staff in treatment students with special needs in Sekolah

Sahabat Alam Palangka raya, in terms of planning, implementation and

evaluation.

The purpose of this study was to analyze the process of planning,

implementing and evaluating educator programs in the handling of students with

special needs at Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya.

The approach used in this study is a qualitative approach to the research

method using the phenomenological research method. The main data collection

techniques are observation, in-depth interviews, and documentation studies.

The results of this study indicate that the planning of educators in the

handling of students with special needs in Sekolah Sahabat Alam, produces

programs called individual education programs (IEP) and home programs.

Planning is done in a friendly nature school carried out systematically. Planning

learning activities are arranged on a one-semester priodic scale involving parents,

shadow teacher, class teachers and coordinators learning support center. The

program is carried out on a scheduled basis, each activity refers to an individual

learning program. Every child makes it possible to have different programs and

treatments, both in class and outside the classroom. The learning program is

carried out by the shadow teacher and the classroom assistant teacher. Program

planning and implementation are evaluated in weekly and every semester. Reports

on the results of the assessment of each student's activity are outlined in

descriptive report cards called progress reports. In the development report

contains more about motor skills, life skills, worship and others do not focus on

the class curriculum. In progress reports, judgments do not use budget but rather

use the star symbol. The number of each star explains the student's completeness.

One of the recommendations of this research is to offer a concept model for

handling special needs students in regular classes.

Keywords: Program planning, implementation and evaluation program

.

Page 7: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

vii

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, penulis mengucapkan segala puji kepada Allah SWT yang

telah memberikan kemudahan kepada penulis untuk menyusun dan menyelesaikan

penelitian ini. Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari pihak-pihak

yang benar-benar konsen dengan dunia penelitian. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor IAIN Palangka Raya Bapak Dr. Khairil Anwar, M.Ag yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mendapatkan inspirasi,

motivasi dan pengalaman keilmuan selama menempuh kuliah di pascasarjana

IAIN Palangka Raya.

2. Direktur Pascasarjana IAIN Palangka Raya Bapak Dr. Normuslim, M.Ag

yang telah banyak memberikan dorongan sehingga perkuliahan program ini

dapat diselesaikan.

3. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Pascasarjana IAIN

Palangka Raya, Bapak Dr. Jasmani, M.Ag yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan perkuliahan pada

program ini hingga selesai.

4. Pembimbing I, Ibu Dr. Tutut Sholihah, M.Pd yang selalu bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada

penulis agar penulisan penelitian ini bisa lebih bermakna dan bermanfaat

secara nyata.

Page 8: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

viii

5. Pembimbing II, Ibu Dr. Emawati, M.Ag yang selalu bersedia meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, membaca dengan teliti dan detail serta

memberikan arahan perbaikan dalam penulisan penelitian ini.

6. Kepala Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya Bapak Rizqi Tajuddin yang

telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada penulis untuk

melakukan penelitian di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya.

7. Seluruh dewan guru dan staf Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya yang

telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan data dalam rangka

membantu penyelesaian tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah

ikut membantu dalam menyusun dan mengumpulkan data dalam penelitian ini.

Tanpa bantuan teman-teman semua tidak mungkin penelitian ini bisa diselesaikan.

Terakhir, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga yang

telah bersabar di dalam memberikan doa dan perhatiannya. Dengan penuh harapan

dan doa semoga tesis ini bermanfaat untuk kita semua.

Palangka Raya, 27 Oktober 2019

Penulis,

Page 9: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

ix

PERNYATAAN ORISINALITAS

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul Manajemen

Tenaga Pendidik dalam Layanan Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat

Alam Palangka Raya, adalah benar karya saya sendiri dan bukan hasil penjiplakan

dari karya orang lain dengan cara yang tidak sesuai etika keilmuan.

Jika dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran, maka saya siap

menanggung resiko atau sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Palangka Raya 27 Oktober 2019

Yang Membuat Pernyataan,

Dudut Unggi

NIM. 17013189

Page 10: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

x

MOTTO

1

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok

(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

apa yang kamu kerjakan.2

1 Al-Hasyr [59] : 548

2Muhammad Saifudin, Hijaz Terjemah Tafsir Perkata, Bandung: Sigma Creative Media

Corp, 2010, h. 548

Page 11: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

xi

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................................ i

Nota Dinas …… ….. ...................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ........................................................................................ iii

Lembar pengesahan .......................................................................................... iv

Abstrak .. ......................................................................................................... vi

Abstrack …. ................................................................................................... vi

Kata Pengantar ............................................................................................... vii

Pernyataan Orisinalitas..................................................................................... ix

Moto……. ........................................................................................................ x

Daftar Isi ......................................................................................................... xi

Daftar Tabel ................................................................................................... xiv

Daftar Gambar .................................................................................................. xv

Daftar Lampiran ............................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 15

D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 15

E. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori ............................................................................ 17

1.Pengertian dan Konsep Manajemen .......................................... 17

2.Pendidikan inklusif ..................................................................... 28

3.Siswa Berkebutuhan Khusus ..................................................... 41

B. Penelitian Terdahulu........................... .......................................... 57

Page 12: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 64

B. Prosedur Penelitian ................................................................. ... 66

C. Data dan Sumber ........................................................................ 68

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 69

E. Analisis Data .............................................................................. 75

F. Pemeriksaan Keabsahan Data ...................................................... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum tentang Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya………. ...................................................... 78

2. Identitas Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya………….... 79

3. Visi, Misi, dan Moto Sekolah Sahabat Alam........................ 79

4. Kurikulum dan Program Sahabat Alam................................ 81

5. Struktur Organisasi Sekolah Sahabat Alam.......................... 84

6. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sahabat Alam.. 86

7. Keadaan Siswa Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya…….. 91

8. Sarana dan Prasarana Sekolah Sahabat Alam ……………… 93

B. Penyajian Data

1. Perencanaan Progaram Tenaga Pendidik dalam Layanan

Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam….… 100

2. Pelaksanaan Program Tenaga Pendidik dalam Layanan

Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam ........... 111

3.Evaluasi Program Tenaga Pendidik dalam Layanan Anak

Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam .................... 127

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Perencanaan Progaram Tenaga Pendidik dalam Layanan

Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam….… 134

2.Pelaksanaan Program Tenaga Pendidik dalam Layanan

Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam ........... 140

Page 13: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

xiii

3.Evaluasi Program Tenaga Pendidik dalam Layanan Anak

Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam .................... 149

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ................................................................................... 167

B. Rekomendasi ................................................................................. 161

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 163

LAMPIRAN .................................................................................................... 166

Page 14: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Hasil Penelitian yang relevan ........................................................ 78

Tabel 3.1. Daftar Pertanyaan dalam wawancara ............................................. 88

Tabel 4.1. Data tenaga pendidik SDIT sahabat alam ..................................... 105

Tabel 4.2. Data tenaga pendidik SMPIT sahabat alam ................................... 108

Tabel 4.3. Data tenaga kependidikan sekolah sahabat alam ........................... 108

Tabel 4.4. Data tenaga ahli sekolah sahabat alam ........................................... 109

Tabel 4.5. Data siswa-siswi sekolah sahabat alam tahun 2018/2019 ............. 111

Tabel 4.6. Rencana pembelajaran .................................................................... 127

Tabel 4.7. Jadwal kegiatan belajar mengajar .................................................. 132

Tabel 4.8. Jadwal pelaksanaan PPI .................................................................. 133

Tabel 4.9. Daftar hadir terapi .......................................................................... 144

Tabel 4.10. Keterangan ketuntasan siswa ...................................................... 151

Tabel 4.11. Contoh rapot siswa dengan pendampingan penuh ....................... 152

Tabel 4.12. Daftar matar pelajaran dan materi kegiatan .................................. 163

Tabel 4.13. Dokumen hasil RAKER tim LSC ................................................ 170

Tabel 4.14. Evaluasi kemampuan dan kebutuhan ........................................... 171

Tabel 4.15. Laporan perkembangan siswa ....................................................... 175

Page 15: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Kegiatan shalat dhuha anak dengan pendampingan khusus ....... 139

Gambar 4.2. Life skill (berjualan kue) ............................................................. 140

Gambar 4.3. Bermain Puzzle di ruangan LSC ................................................. 140

Gamber 4.4. Worksheet untuk ABK kelas 2 .................................................... 146

Gambar 4.5. Worksheet matamatika (Pejumlahan 1-10) ................................. 162

Gambar 4.6. Belajar pengukuran .................................................................... 164

Gambar 4.7. Kegiatan bersama di kelas reguler .............................................. 165

Gambar 4.8. Treatment siswa berkebutuhan khusus di ruangan LSC ............. 168

Gambar 4.9. Treatmen di lapangan terbuka (melatih motorik kasar) .............. 168

Page 16: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman observasi .................................................................... 1

Lampiran 2. Pedoman wawancara ................................................................... 2

Lampiran 3. Catatan lapangan hasil observasi ................................................. 9

Lampiran 4. Catatan lapangan hasil wawancara .............................................. 10

Lampiran 5. Dokumentasi kegiatan dan foto keadaan sekolah ....................... 23

Lampiran 6. Daftar alat-alat pembelajaran dan fasilitas LSC ......................... 27

Lampiran 7. Dokumen hasil pemeriksaan untuk siswa SD ............................ 28

Lampiran 8. Dokumen hasil pemeriksaan siswa SMP ..................................... 29

Lampiran 9. Program pembelajaran individual PPI ......................................... 31

Lampiran 10. Program pembelajaran untuk anak autis .................................... 40

Lampiran 11. Home program untuk siswa berkebutuhan khusus .................... 41

Lampiran 12. Contoh buku penghubung sekolah sahabat alam ....................... 43

Lampiran 13. Kegiatan pembelajaran dalam satu pekan ................................ 44

Lampiran 14. Jadwal harian pembelajaran SMPIT .......................................... 45

Lampiran 15. Job description LSC, dan guru bantu sekolah sahabat alam ..... 46

Lampiran 16. SOP Mengajar guru SD sekolah Sahabat Alam ....................... 48

Lampiran 17. SOP Mengajar guru SMPIT Sahabat Alam ............................... 51

Lampiran 18. Surat perjanjian bersama orang tua …………………………… 53

Page 17: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan usaha untuk mewariskan nilai-nilai suatu

generasi ke generasi berikutnya, sebagaimana disebutkan dalam UU RI No 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 yang

berbunyi:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara.3

Dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang sangat pokok

dalam pelaksanaan pendidikan. Sebab dari dasar pendidikan itu akan

menentukan corak dan arah pendidikan, dan dari tujuan pendidikan akan

menentukan ke arah mana peserta didik itu diarahkan.4

Pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan nasional berpusat pada

peserta didik agar dapat: (1) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, (2) belajar untuk memahami dan menghayati, (3)

belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (4) belajar

untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (5) belajar untuk

3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) UU RI. No. 20 tahun 2003

pasal 1 ayat (1). 4 Achmad Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Bina Ilmu, 2004, h.

39.

1

Page 18: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

2

membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan.5

Pada dasarnya semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan

yang layak sebagaimana tercamtum dalam Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Undang-Undang Republik Indonesia No.

20 tahun 2003 pasal 5 ayat (1) menyebutkan bahwa, “Setiap warga negara

mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.”6

Pendidikan yang bermutu akan mudah terwujud ketika semua warga

sekolah baik dari unsur tenaga pendidik mampun pemerintah mampu berjalan

secara besergi untuk menjalankan amanah undang-undang tersebut. Di dalam

Permendiknas No. 70 tahun 2009 Pasal 2 menyatakan bahwa, “Pemerintah

mewujudkan pendidikan yang menghargai keanekaragaman dan tidak

diskriminatif bagi semua peserta didik.”7

Pada hakekatnya pendidikan adalah memanusiakan manusia,

mengembangkan potensi dasar peserta didik agar berani dan mampu

mengahadapi problema yang dihadapi tanpa rasa tertekan, mampu dan senang

meningkatkan fitrahnya sebagai khalifah di muka bumi. Setiap orang tua

mengharapkan anaknya terlahir dalam kondisi yang normal secara fisik

maupun mental. Namun dalam kenyataan tidak demikian karena kondisi fisik

5 Tim Redaksi Fokusmedia, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Standar

Nasional Pendidikan, Bandung: Fokusmedia, 2008, h.109. 6 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) UU RI. No. 20 tahun 2003

pasal 5 ayat (1). 7 Tim Direktorat Pembinaan PKLK, Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan

Inklusif, Jakarta: Direktorat Pembinaan PKLK Pendidikan Dasar Direktorat Jendral Pendidikan

Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2003, h. 1.

Page 19: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

3

dan mental yang beragam sehingga mempengaruhi mereka untuk mengikuti

pendidikan secara normal.8

Islam secara tegas juga melarang bersikap buruk atau membeda-

bedakan perlakuan terhadap seseorang. Islam tidak memandang bahwa orang

kaya lebih berhak dibandingkan orang miskin. Anak yang tidak memiliki

kekurangan ia lebih berhak dibandikan anak-anak yang memiliki kekurangan

seperti anak dengan gangguan fisik maupun psikis. Sebagaimana firman

Allah SWT dalam Al Quran surah Al Hujarat ayat 11:

9

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan

orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang

ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan

perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu

lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil

dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah

(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat,

Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.10

Dalam tafsir shahih Ibnu Katsir dijelaskan bahwa makna yang

dimaksud adalah menghina atau meremehkan orang lain. perbuatan tersebut

8 Mudjito, Harizal dan Elfrindri, Pendidikan Inklusif, Jakarta: Baduose Media Jakarta,

2012, h. 11. 9 Al Hujarat [49]: 11.

10 Kementerian Agama RI, Hijaz Terjemah Tafsir per Kata, Bandung: Sygma Creative

Media Corp, 2010, h. 516.

Page 20: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

4

diharamkan, sebab barangkali orang yang dihina tersebut memiliki

kedudukan yang lebih tinggi dihadapan Allah SWT dan lebih dicintai Allah

dari pada orang yang menghina.11

Pada ayat ini Allah SWT juga mengingatkan kita, bahwa dalam

konsep Islam tidak boleh ada pembedaan seseorang dengan orang lain, Islam

tidak memandang kebaikan seseorang hanya dari bentuk fisik atau

kecerdsannya dalam berpikir.

Dijelaskan dalam Al Quran surah Abasa, bahwa pernah suatu hari

Rasulullah SAW berdialog dengan salah seorang dari tokoh-tokoh Quraisy,

dan beliau mengharapkan keislaman mereka. Ketika beliau sedang berdialog

dengan mereka tiba-tiba datang Ummi Maktum, salah seorang sahabat

angkatan pertama yang masuk Islam. Ia menanyakan sesuatu kepada

Rasulullah SAW, dan mengulang-ulang pertanyaannya tersebut kepada

beliau. Beliau sendiri berharap seandainya saja Ibnu Ummi Maktum menahan

diri pada saat itu, sehingga beliau bisa mengfokuskan diri untuk berbicara

kepada tokoh Quraisy itu, karena beliau ingin dan berharap dia mendapatkan

hidayah. Beliaupun bermuka masam kepada Ibnu Ummi Maktum, tidak

memperhatikannya dan berpaling kepada yang lain,12

maka Allah

menurunkan surah Abasa ayat 1-10:

Artinya: (1) Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, (2)

Karena Telah datang seorang buta kepadanya, (3) Tahukah kamu barangkali

11

Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri, Al-

Misbaahul Muniir fii Tahdziibi Tafsir Ibnu Katsiir, Riyadh: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi’,

2000 M/1421 H. Diterjemahkan oleh: Abu Ahsan Sirojuddin Hasan Bashri dan Izzudin Karimi,

Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 9, Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir, cet.13 2015, h. 475. 12

Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri, Al-

Misbaahul ...., h. 445.

Page 21: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

5

ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), (4) Atau dia (ingin) mendapatkan

pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?, (5) Adapun

orang yang merasa dirinya serba cukup. (6) Maka kamu melayaninya. (7)

Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri

(beriman). (8) Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera

(untuk mendapatkan pengajaran), (9) Sedang ia takut kepada (Allah), (10)

Maka kamu mengabaikannya.13

Dari ayat ini diketahui bahwa Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya

untuk tidak mengkhususkan peringatan kepada seseorang saja melainkan

harus adil antara orang yang kuat dan yang lemah, yang kaya dan yang

miskin, tuan dan hamba, laki-laki dan perempuan, besar ataupu kecil.

Kemudian Allah memberi petunjuk kepada siapapun yang dikendaki-Nya ke

jalan yang lurus, karena Dia lah pemilik hikmah yang tinggi dan alasan yang

kuat.14

Secara konstitusi, negara sebenarnya sudah melindungi hak-hak

semua peserta didik untuk menikmati pendidikan yang sudah disediakan

pemerintah melalui sekolah-sekolah inklusif. Melalui Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan

Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar menyebutkan

tentang pendidikan Inklusif adalah:

Suatu strategi atau sistem penyelenggaraan pendidikan yang

memberikan kesempatakan kepada anak berkebutuhan khusus untuk

mengikuti pendidikan di sekolah reguler dengan suatu layanan

13

Kementerian Agama RI, Hijaz Terjemah Tafsir per Kata, Bandung: Sygma Creative

Media Corp, 2010, h. 585. 14

Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri, Al-

Misbaahul Muniir fii Tahdziibi Tafsir Ibnu Katsiir, Riyadh: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi’,

2000 M/1421 H. Diterjemahkan oleh: Abu Ahsan Sirojuddin Hasan Bashri dan Izzudin Karimi,

Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 9, Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir, cet.13 2015,h. 446.

Page 22: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

6

pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak berkebutuhan

khusus tersebut.15

Dalam Peraturan Pemerintahan PP No. 17 tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan pasal 127 menyebutkan:

Pendidikan Khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran

karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki

potensi kecerdasan dan bakat istimewa.16

Pada pasal 129 nomor (3) menyebutkan beberapa jenis anak

berkebutuhan khusus atau peserta didik berkelainan seperti:

a. Tunanetra

b. Tunarungu

c. Tunawicara

d. Tunagrahita

e. Tunadaksa

f. Tunalaras

g. Berkesulitan belajara

h. Lamban belajar

i. Autis

j. Memiliki ganguan motorik

k. Menjadi penyalahgunaan narkotika, obat terlarang dan zat adiktif lain dan

l. Memiliki kelainan lain.17

Pada pasal selanjutnya Pasal 130 menyebutkan:

1. Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan dapat

diselenggarakan pada semua jalur dan jenis pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah.

2. Penyelenggaraan pendidikan khusus dapat dilakukan melalui satuan

pendidikan khusus, satuan pendidikan umum, satuan pendidikan

kejuruan, dan/atau satuan pendidikan keagamaan.18

15

Tim Direktorat Pembinaan PKLK, Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan

Inklusif, Jakarta: Direktorat Pembinaan PKLK Pendidikan Dasar Direktorat Jendral Pendidikan

Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2003, h.4. 16

Peraturan Pemerintah (PP) No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 127. 17

Peraturan Pemerintah (PP) No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 129. 18

Ibid., Pasal 130.

Page 23: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

7

Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa pemerintah

memberikan ruang yang sama kepada semua peserta didik termasuk anak

berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan yang sama pada sekolah

reguler. Sehingga mampu mengembangkan potensi yang mereka miliki tanpa

ada rasa dikucilkan atau diskriminasi sebagai bentuk perwujudan penerapan

sila ke 5 pada sila pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Untuk mewujudkan pendidikan inklusif yang mampu berjalan sesuai

dengan rel yang menjadi tujuan pemerintah tidak akan mudah tercapai,

apabila tidak di atur dengan baik atau dikelola dengan baik dan benar oleh

setiap lembaga pendidikan sekolah.

Di Amerika Serikat persoalan special education ini juga menjadi

sorotan publik. Awalnya proses pendidikan inklusif dipisahkan dengan

pendidikan anak normal atau reguler. Namun banyak juga yang tidak setuju.

Bagaimanapun perkembangan dari penelitian akan dapat ditemukan

kenyataan bahwa mengelola layanan pendidikan untuk anak-anak

berkebutuhan khusus memerlukan atensi dan cara khusus pula. Membutuhkan

sumber daya yang relatif khusus mempelajari karakter anak pula.19

Panduan tentang pendidikan inklusif yang masih terbatas. Literatur

berkembang sedemikian rupa sehingga masih terbatas untuk mengatasi

persoalan pendidikan inklusif di dalam negeri dan mengingat begitu cepatnya

pentumbuhan jumlah penduduk maka pendidikan inklusif menjadi tepat untuk

19

Mudjito, Harizal dan Elfindri, Pendidikan Inklusif, Jakarta: Baduose Media Jakarta,

2012, h. 5

Page 24: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

8

dapat memberikan layanan kepada anak-anak usia sekolah, agar mereka

memperoleh pendidikan yang wajar, bermutu dan berkelanjutan sebagaimana

rekannya yang lain.20

Sekolah yang menerapkan sekolah inklusif yang berarti menerima

anak berkebutuhan khusus pada setiap kelas, seharusnya mampu menerapkan

konsep kelas inklusif seperti:

1. Guru menghargai perbedaan setiap latar belakang dan kemampuan anak

dan orangtuanya. Guru kreatif dan selalu memiliki gagasan yang

mendukung kebutuhan dan minat anak yang berbeda dan unik.

2. Pengaturan tempat duduk yang bervariasi seperti, duduk berkelompok di

lantai membentuk tapal kuda, atau duduk di bangku bersama-sama

melingkar sehingga dapat melihat satu sama lainnya.

3. Assesmen: kemajuan belajar anak berdasarkan pada observasi, dan

portofolio terhadap hasil karya anak dalam kurun waktu tertentu sebagai

proses penilaian.21

Menurut Hegemen sebagaimana dikutip oleh Mudjito A.K, dkk

menyebutkan guru dalam sekolah inklusif harusnya mampu mengembangkan

kopentensi sebagai berikut:

1. Memiliki pengetahuan mengenai kemampuan siswa dan

ketidakmampuannya, dan bagaimana setiap individu berbeda dalam

menerima pembelajaran

20

Ibid. 21

UNESCO, Embracing Diversity: Toolkit for Creating Inclusive, Learning-Friendly

Enviroment Specialized, Bangkok: 2006. Diterjemahkan oleh: Susi Rakhmawati dan Braillo

Norway, Merangkul Perbedaan: Perangkat untuk Mengembangkan Lingkungan Inklusif Ramah

terhadap Pembelajaran, t.tp., IDPN Indonesia, Arbeiter-Samariter-Bund, h. 29.

Page 25: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

9

2. Kompetensi dalam kaitannya dengan metodelogi dari ketidakmampuan

terkait dengan pengembangan keahlian dan kompetensi

3. Strategi adaptif yang diperlukan

4. Kemapuan menggunakan teknologi dan perangkat-perangkat pendukung

pelayanan pendidikan

5. Kesadaran psikologi dan kebutuhan konseling dari para penyandang cacat

6. Sikap bisa saling bekerjasama

7. Perhatian yang serius terhadap seluruh perkembangan keahlian anak dan

hubungan sosialnya dengan anak-anak biasa dan kelompok lainnya

8. Memiliki hubungan interpersonal yang baik, menyediakan informasi,

nasehat dan dukungan

9. Memiliki harapan yang realistik untuk para anak berbakat dan cacat. 22

Di dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif kurikulum

pendidikan menjadi pedoman dasar bagi para guru dalam menjalankan proses

pembelajaran di kelas maupun di luar kelas karena pada dasarnya kurikulum

dalam sekolah inklusif disusun secara fleksibel untuk memungkinkan

penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada

dengan mengutamakan unsur partisipasi peserta didik. Kurikulum yang

digunakan mengacu pada Standar Kopetensi yang dapat disederhanakan

sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

22

Mudjito A.K dkk, Pendidikan Inkulusif, Jakata: Baduose Media Jakarta, 2012, h.169.

Page 26: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

10

Peserta didik dalam sekolah-sekolah insklusif harus mendapatkan

kurikulum yang sesuai dengan tujuan mereka sehingga tujuan yang hendak

dicapai menjadi jelas dan terarah.23

Model kurikulum yang dapat dikembangkan dalam sekolah inklusif

adalah model kurikulum yang memusatkan perhatian pada permasalahan

yang dihadapi masyarakat. Kurikulum ini bersumber pada pendidikan

intraksional yang melibatkan kegiatan bersama, interaksi, dan kerjasama.

Kerjasama atau interaksi bukan hanya terjadi antar peserta didik dengan guru,

tetapi juga antar peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan

orang di lingkungannya, dan dengan sumber belajar lainnya. Melalui interaksi

dan kerjasama, peserta didik berusaha memecahkan masalah-masalah yang

dihadapinya dalam menuju kemandirian dan memenuhi kompetensi untuk

hidup.24

Menurut Gargiulo sebagaimana dikutip oleh Mudjito dkk,

menyebutkan bahwa pendidikan inklusif bertujuan sedini mungkin untuk:

1) meminimalkan keterbatasan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak

dan untuk memaksimalkan kesempatan anak terlibat dalam aktivitas

normal.

2) Memungkinkan untuk mencegah terjadinya kondisi yang lebih parah

dalam ketidak teraturan perkembangan sehingga menjadi anak yang tidak

berkemampuan.

3) Mencegah berkembangnya keterbatasan kemampuan lainnya sebagai hasil

yang diakibatkan oleh ketidakmampuan utamanya.25

Di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya berdasarkan hasil observasi

dan wawancara penulis dengan Ibu Qanita Tajuddin,26

penulis mendapatkan

23

Mudjito A.K dkk, Pendidikan Inkulusif, Jakata: Baduose Media Jakarta, 2012, h.225. 24

Ibid, h. 226. 25

Mudjito Ak dkk, Pendidikan Inklusif, Jakarta: Baduose Media Jakarta, 2012, h. 13.

Page 27: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

11

informasi bahwa Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya sejak pertama berdiri

sudah mengikrarkan diri sebagai sekolah Islam inklusif yang menerima anak

berkebutuhan khusus. Sejak tahun pertama berdiri yaitu pada tahun 2010

sekolah Sahabat Alam Palangka Raya sudah menerima 1 anak berkebutuhan

khusus dengan kategori Autis dalam satu kelas reguler dengan jumlah total 20

siswa dalam satu kelas. Hingga saat ini sudah ada sekitar 25 anak lebih anak

berkebutuhan khusus yang ada di Sekolah Islam Sahabat Alam dengan

berbagai kategori seperti Autism, ADD, ADHD, lamban belajar, kesulitan

belajaran, slow learner, mentality retarded, borderline dan asperger

syndrome dari jumlah total siswa keseluruhan 170 siswa.

Kota Palangka Raya semenjak tahun 2014 sudah menyatakan diri

sebagai kota pendidikan inklusif yang artinya semua siswa berkebutuhan

khusus berhak mendapatkan pendidikan yang sama pada setiap kelas-kelas

reguler atau sekolah umum. Sesuai dengan Permendiknas nomor 70 Tahun

2009 yang menyatakan bahwa pemerintah memberikan kesempatan atau

peluang kepada anak-anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh

pendidikan reguler (SD, SMP dan SMA/SMK). Sehingga harapannya semua

sekolah mampu memberikan layanan untuk siswa-siswa berkebutuhan khusus

sesuai dengan tujuan dan dasar pendidikan inklusif.

Jumlah siswa berkebutuhan khusus yang mendaftar di sekolah

sahabat alam berdasarkan dokumen Sekolah Sahabat Alam, menunjukkan

bahwa hampir disetiap tahun penerimaan siswa baru tercatat bahwa lebih dari

26

Koordinator Hubungan Masyarakat (HUMAS) di Sekolah Sahabat Alam Palangka

Raya.

Page 28: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

12

5 orang siswa terdeksi siswa berkebutuhan khusus dengan berbagai kategori

diantaranya seperti ketegori lamban belajar dan kesulitan belajar. Kategori

dan hambatan yang di alami siswa di ketahui setelah siswa mengikuti tes

pemeriksaan perkembangan yang dilakukan oleh pihak sekolah yang bekerja

sama dengan tim psikolog.

Pada saat observasi, penulis melihat bahwa di Sekolah Sahabat Alam

di setiap kelas terdapat ada dua hingga tiga guru dalam satu kelas. Misalnya,

ketika penulis mengamati khususnya pada tingkat Sekolah Dasar yaitu di

kelas satu. Di kelas tersebut, terdapat dua guru dan terlihat siswa

berkebutuhan khusus mengikuti kelas reguler dan belajar dengan siswa yang

lain dalam satu kelas regular. Siswa-siswa berkebutuhan khusus belajar dalam

satu kelompok kecil yang di dalamnya ada satu guru bantu yang

mendampingi selama kegiatan pembelajaran..27

Sedangkan pada Sekolah Tingkat Pertama (SMP) siswa

berkebutuhun khusus dengan kategori autis di dampingi oleh satu guru

damping atau shadow teacher. Guru tersebut mendampingi dan mengarahkan

semua kegiatan yang dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Guru damping tersebut juga terlihat melatih beberapa kegiatan-kegiatan

motorik dan treatment untuk membantu meningkatkan kemampuan anak

dampingnya.28

27

Observasi melihat jumlah guru dan kegiatan guru dalam penanganan siswa

berkebutuhan khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya 27 September 2018. 28

Observasi melihat jumlah guru dan kegiatan guru dalam penanganan siswa

berkebutuhan khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya 27 September 2018.

Page 29: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

13

Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu HNA Koordinator SDM

Sekolah Sahabat Alam29

menyatakan bahwa:

Sekolah Sahabat Alam sebagai sekolah inklusif, keberadan dua guru

dalam satu kelas memang menjadi suatu kebutuhan bahkan

kewajiban selain memang sekolah Sahabat Alam dalam filosofinya

yang selalu mengahadirkan dua guru adalah untuk menghadirkan

sosok ayah dan ibu dalam satu kelas. Hal ini dapat dilihat dihampir

seluruh kelas pasti ada 1 guru laki-laki dan 1 guru perempuan. Di

sisi lain memang kebutuhan 2 guru tersebut adalah untuk

memaksimalkan proses pembelajaran. Siswa yang mengalami

kesulitan pembelajaran akan ditangani oleh guru bantu, misalnya

ketika guru kelas menjelaskan materi atau memberi tugas secara

klasikal kepada seluruh siswa, guru bantu membantu melanjutkan

menjelaskan kepada siswa-siswa yang mengalami kesulitan seperti

siswa berkebutuhan khusus. Ketika guru kelas memberikan

worksheet kepada siswa berkebutuhan khusus, guru bantu

mendampingi siswa tersebut untuk mengerjakannya hingga selesai

dengan tetap dalam pengawasan guru kelas. Guru kelas bertanggung

jawab secara penuh proses pembelajaran yang ada di kelas.

Di dalam penyusunan program penangan siswa berkebutuhan khusus

guru-guru dibantu oleh Learning Support Center (LSC)30

yang merupakan

lembaga khusus yang ada di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya yang

bertangung jawab dalam masalah penyusunan program dalam penanganan

siswa berkebutuhan khusus atau dikenal juga dengan istilah anak

berkebutuhan khusus (ABK).

Di dalam proses layanan siswa berkebutuhan khusus sekolah

Sahabat Alam Palangka Raya memiliki beberapa tenaga ahli yang berperan

sebagai konsultan penanganan ABK yaitu:

29

Wawancara dengan Halimah Nur Amini Koordinator bidang Sumber Daya Manusia

(SDM) di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya 27 September 2018. 30

LSC (Learning Support Center), merupakan lembaga sekolah yang bertanggung jawab

secara penuh tentang penanganan siswa berkebutuhan khusus dan sebagai tempat konsultasi para

guru kelas dan guru bantu kelas untuk penganan siswa ABK di kelas. Lembaga ini dipimpin oleh

seorang pendidik dengan latar belakang pendidikan pisikolog.

Page 30: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

14

1. Dra. Ery Retno Artini, Psi, Msc (Edu) yang berasal dari sekolah

Komunitas Kebon Main Depok

2. Leni Sintorini dan Haspiati, S.Psi yang berasal dari Kidzmotion Jakarta

3. dr. Frida Ayu Nurhayati yang berasal dari RSJ. Kelawa Atei Palangka

Raya.31

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilokasi penelitian,

menunjukkan bahwa ada 3 – 5 siswa berkebutuhan khusus pada setiap kelas

dengan berbagai kategori seperti lamban belajar atau kesulitan belajar. Siswa

berkebutuhan khusus tersebut terlihat mampu bekerja sama dengan teman-

temanya dalam satu kelas reguler dengan tetap dalam pendampingan dari

guru, termasuk anak dengan kategori autis.

Penulis juga melihat, bahwa siswa dengan kategori autis

mendapatkan guru damping atau shadow teacher yang memberikan

pelayanan program pembelajaran khusus kepada siswa dampingnya baik

ketika di kelas maupun di luar kelas. Untuk kegiatan di luar kelas lebih

banyak kegiatan tretment motorik, baik motorik kasar maupun motorik halus.

Untuk kegiatan pembelajaran di kelas siswa hanya mengikuti materi yang

diangap mampu saja dan materi khusus seperti olah raga, agama, tahfiz dan

kegiatan kunjungan perpustakaan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis

mengangkat judul pada tesis ini yaitu, “Manajemen Tenaga Pendidik

dalam Penanganan Siswa Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Sahabat

Alam Palangka Raya.

31

Wawancara dengan Rani Fajar di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya 04 April 2019.

Page 31: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

15

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah

yang menjadi poin penting dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana perencanaan program tenaga pendidik dalam layanan siswa

berkebutuhan khusus di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya?

2. Bagaimana pelaksanaan program tenaga pendidik dalam layanan siswa

berkebutuhan khusus di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya?

3. Bagaimana evaluasi program tenaga pendidik dalam pelayanan siswa

berkebutuhan khusus di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian, “Manajemen Tenaga Pendidik dalam

Layanan Siswa Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Sahabat Alam Palangka

Raya,” adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis proses perencanaan program tenaga pendidik dalam layanan

siswa berkebutuhan khusus di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya.

2. Menganalisis proses pelaksanaan program tenaga pendidik dalam layanan

siswa berkebutuhan khusus di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya.

3. Menganalisis proses evaluasi program tenaga pendidik dalam pelayanan

siswa berkebutuhan khusus di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya.

4. Membuat konsep model program pelayanan siswa berkebtuhan khusus di

sekolah inklusif.

Page 32: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

16

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian, “Manajemen Tenaga Pendidik dalam

Pelayanan Siswa Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Sahabat Alam Palangka

Raya,” adalah:

1. Sebagai salah satu refrensi dalam pengelolaan tenaga pendidik pada

sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan inklusif.

2. Memudahkan lembaga pendidikan khususnya lembaga pendidikan Islam

yang ada di kalimantan tengah dalam layanan siswa berkebutuhan khusus

yang ada pada setiap sekolah inklusif.

3. Sebagai bahan pertimbangan atau masukan bagi yayasan, dewan komite,

kepala sekolah, guru dan seluruh tenaga kependidikan yang ada diruang

lingkup Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya dalam pengembangan

manajemen tenaga pendidik dalam layanan siswa berkebutuhan khusus.

Page 33: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Pengertian dan Konsep Manajemen

Pengertian Manajemen menurut Sapre sebagaiman dikutip oleh

Husaini Usman menyebutkan bahwa:

Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang diarahkan langsung

untuk penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan

efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi.32

Sedangkan Prof. Husaini Usman sendiri mendefenisikan

manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan atau evaluasi sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan

secara efektif dan efisien.33

Dalam istilah manajemen ada yang disebut dengan manajemen

pendidikan yang diartikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya

pendidikan untuk mewujudkan proses dan hasil peserta didik secara aktif,

kreatif, inovatif dan menyenangkan dalam mengembangkan potensi

dirinya.34

32

Husaini Usman, MANAJEMEN Teori, praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 4, Jakarta:

2014, h.6. 33

Ibid 34

Ibid, h.13.

17

Page 34: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

18

Berikut penulis jelaskan manajemen dilihat dari segi perencanaan,

dan evalusi dalam pada lembaga pendidikan sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning) pendidikan

Sebuah perencanaan dapat diartikan sebuah kegiatan yang

akan dilaksanakan. Perencanaan adalah pengambilan keputusan.

Perencanaan menurut Handoko sebagaimana di kutip oleh Husaini

Usman meliputi: “1) Pemilihan dan penetapan tujuan-tujuan

organisasi, 2) penentuan strategi, kebijakan, proyek, program,

prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan.35

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang disebut

perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan dimasa yang akan datang

untuk mencapai tujuan. Dari defenisi perencanaan mengandung unsur-

unsur: 1) sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, 2) adanya

proses, 3) hasil yang ingin dicapai, dan 4) menyangkut masa depan

yang ingin dicapai.36

Proses manajemen pada dasarnya adalah perencanaan segala

sesuatu secara sistematis yang kemudian akan melahirkan keyakinan

yang berdampak pada melakukan sesuatu yang sesuai dengan aturan

serta memiliki manfaat. Perbuatan yang tidak bernilai manfaat adalah

sama dengan perbuatan yang tidak pernah direncanakan. Jika

perbuatan tersebut tidak pernah direncanakan, maka dapat dipastikan

35

Ibid, h. 77. 36

Ibid.

Page 35: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

19

dalam pelaksanaannya akan menemui berbagai hambatan dan

kesulitan dalam proses penyelesaian masalah tersebut.37

Perencanaan tidak dapat dilepas dari unsur pelaksaan dan

pengawasan termasuk pemantauan dan penilaian, dan pelaporan.

Pengawasan diperlukan dalam perencanaan agar tidak terjadi

penyimpangan-penyimpangan. Pengawasan dan perencaan dan

dilakukan secara preventif dan reprensif. Pengawasan preventif

merupakan pengawasan yang melekat dengan perencanaannya,

sedangkan pengawasan reprensif merupakan pengawasan fungsional

atas pelaksanaan rencana, baik yang dilakukan secara internal maupun

secara eksternal oleh aparat pengawasan yang ditugasi.38

Ada beberapa ayat Al Quran yang menjelaskan tentang

perencanaan. salah satunya surah Al-Hasyr ayat 18. Menurut Ibnu

Katsir, ayat ini menjelaskan bahwa intropeksilah diri sebelum kalian

intropeksi dan lihatlah amalan yang kalian simpan untuk bekal pada

hari kiamat.39

Penyusunan atau pembuatan perencaanan dalam suatu

lembaga pendidikan bertujuan untuk:

1) Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan

perencanaannya

37

Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam; Konsep, Strategi dan Aplikasi, Yogyakarta:

Teras, 2009, h. 28. 38

Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktek dan Riset Pendidikan Edisi 4, cet ke 2,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013, h. 77. 39

Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri, Shahih Tafsir Ibnu Katsir, Riyadh: Daarus

Salaam lin Nasyr wat Tauzi’: 2000. Diterjemahkan oleh: Tim Pustaka Ibnu Katsir, Shahih Tafsir

Ibnu Katsir, Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir, 2016, h. 36.

Page 36: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

20

2) Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan

3) Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik

kualifikasinya dan kuantitasnya

4) Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan

kualitas pekerjaan

5) Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan

menghemat biaya, tenaga, dan waktu

6) Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan

pekerjaan

7) Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan

8) Mendekteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui

9) Mengarahkan pencapaian tujuan.40

Perencanaan dalam suatu lembaga pendidikan memberikan

banyak sekali manfaat sebagai berikut:

1) Standar pelaksanaan dan pengawasan (memfasilitasi monitoring

dan evaluasi)

2) Pemilihan berbagai alternatif terbaik (pedoman pengambilan

keputusan)

3) Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan

4) Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi

5) Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan

lingkungan

40

Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktek dan Riset Pendidikan Edisi 4, cet ke 2,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013, h. 76.

Page 37: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

21

6) Alat memudahkan dalam koordinasi dengan pihak terkait

7) Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti (untuk mengatasi

masalah yang muncul)

8) Meningkatkan kinerja (keberhasilan organisasi tergantung

keberhasilan perencanaannya).41

Dalam menyusun perencanaan ada ruang lingkup

perencanan yang dipengaruhi oleh dimensi waktu, spasial, tingkatan

teknis perencanaan dan demensi jenis. Masing-masing dimensi

tersebut sebagai berikut.

1. Perencanaan dari dimensi waktu meliputi; perencanaan jangka

panjang (long term planning), perencanaan jangka menengah

(Medium term planning), dan perencanaan jangka pendek (Short

term planning).

2. Perencanaan dari dimensi spasial meliputi; Perencanaan nasional,

perencanaan regional, dan perencanaan tata ruang.

3. Perencanaan dari dimensi tingkatan teknis perencanaan meliputi;

perencanaan makro, perencanaan mikro, perencanaan sektoral,

perencanaan kawasan, dan perencanaan proyek.

4. Perencanaan dari dimensi jenis meliputi; perencanaan dari atas ke

bawa (top down planning), perencanaan dari bawah ke atas

(buttom up planning), perencanaan menyerong ke samping

(diagonal planning), perencanaan mendatar (horizontal

41

Ibid, h. 76-77.

Page 38: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

22

planning), perencanaan menggelinding (rolling planning), dan

perencanaan gabungan atas ke bawah dan bawah ke atas (top-

down and buttom-up planning).42

b. Pengawasan atau evaluasi

Pengawasan merupakan tahap akhir dalam fungsi manjemen.

Fungsi manajem yang dikendalikan adalah perencanaan, pelaksanaan

dan pengawasan itu sendiri.

Pengawasan dapat diartikan sebagai proses pemantauan,

penilaian dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut.

Beda pengendalian dengan pengawasan adalah pada wewenang dari

pengembang kedua istilah tersebut. Pengendalian mimiliki

wewenang turun tangan yang tidak dimiliki oleh pengawas.

Pengawas hanya sebatas memberikan saran, sedangkan tindak lanjut

dilalukan oleh pengendali. Jadi, dapat dipahami bahwa pengendalian

lebih luas jangkauanya dibandingkan dengan pengawas.43

Harahap mengatakan yang dikutip oleh Abdur Rauf dakan

jurnalnya Transformasi dan Inovasi Manajemen pendidikan Islam

menyebutkan bahwa: “Pengawasan merupakan keseluruhan sistem,

teknik, cara yang mungkin dilakukan di dalam organisasi untuk

benar-benar menerapkan prinsip efesiensi dan mengarah pada upaya

untuk mencapai keseluruhan tujuan organisasi.” Oleh sebab itu

42

Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktek dan Riset Pendidikan Edisi 4, cet ke 2,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013, h. 81-86. 43

Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktek dan Riset Pendidikan Edisi 4, cet ke 2,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013, h. 534.

Page 39: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

23

dalam proses belajar mengajar guru berperan sebagai pengawas

dalam berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Terkait dengan

tanggung jawab ini, guru harus mampu mengevaluasi, mengoreksi

dan menilai hasil proses pengajaran yang dilakukan apakah sudah

mengarahkan pada tujuan yang sebelumnya direncanakan atau masih

belum sama sekali.44

Di dalam Al Quran juga menyebutkan mengenai pengawasan

atau controling sebagaiman firman Allah SWT dalam Al Quran

Surah At-Tahrim ayat 6:

45

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia

dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.46

Ayat ini memberikan arahan kepada kita untuk selalu

mengontrol dan mengoreksi kepada diri sendiri dan seluruh kelurga

sebagai bentuk evaluasi, karena sebenarnya selalu ada malaikat yang

mengawasi gerak gerik manusia dan ancaman bagi yang

melanggarnya.

44

Abdur Rauf, Transformasi dan Inovasi Manajemen Pendidikan Islam, Volume 1,

Nomor 2, November 2016/1438, h. 338. 45

At-Tahrim [66] : 560 46

Muhammad Saifudin, Hijaz Terjemah Tafsir Perkata, Bandung: Sigma Creative Media

Corp, 2010, h. 560

Page 40: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

24

Dalam pelaksanaan pengawasan atau pengendalian pada

sebuah lembaga bertujuan untuk:

1) Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan,

penyelewengan, pemborosan, hambatan dan ketidakadilan;

2) Mencegah terjadinya kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,

pemborosan, hambatan dan ketidakadilan;

3) Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah

baik;

4) Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan

akuntabilitas organisasi;

5) Meningkatkan kelancaran operasi organisasi;

6) Meningkatkan kinerja organisasi;

7) Memberikan opini atas kinerja organisasi;

8) Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas

masalah-masalah pencapaian kinerja yang ada;

9) Menciptakan pemerintahan yang bersih.47

Pengawasan dan pengendalian juga memberikan manfaat

dalam pengelolaan suatu lembaga atau organisasi untuk

meningkatkan akuntabilitas dan keterbukaan. Pengawasan dan

pengendalian pada dasarnya menekankan langkah-langkah

47

Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktek dan Riset Pendidikan Edisi 4, cet ke 2,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013, h. 535.

Page 41: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

25

pembenahan atau koreksi yang objektif jika terjadi perbedaan atau

penyimpangan antara pelaksanaan dengan perencanaan.

Ruang lingkup pengendalian meliputi: 1) Pemantauan, 2)

Penilaian, 3) Pelaporan. Pemantauan dan penilaian dilingkungan

pendidikan sering disebut dengan istilah monev yaitu singkatan dari

monitoring evaluasi.48

Evaluasi sendiri memiliki pengertian sebagaimana

disebutkan oleh Scrivin yang dikutip oleh Didin Kurniadin dan

Imam Machali menyebutkan:

That consist simply in the gathering and combining of

performance data with evaluation as a methodological activity a

weigh set goal scales to yield either comparative or numerical

rating, and tha justification, of, 1) the data ghatering instruments, 2)

the weingting, and 3) the selection goals. Artinya, evaluasi

merupakan aktivitas secara metodologi yang terdiri dari pencarian

dan pengkombinasian data dengan menitikberatkan kepada tujuan

tertentu untuk memperoleh informasi komporatif atau numerik, dan

untuk kebenaran suatu: 1) instrumen penjaringan data, 2)

penitikberatan, 3) tujuan yang telah ditetapkan.49

Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 20013 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1)

dan (2) menyebutkan:

(1) Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu

pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas

penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan. (2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta

48

Iibid, h. 540. 49

Didin Kurniadin dan Imam Machali, MANAJEMEN PENDIDIKAN Konsep dan

Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 373.

Page 42: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

26

didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur

formal.50

Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu

pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya

terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan Evaluasi

merupakan bagian dari kurikulum pendidikan, adanya evaluasi guna

mengetahui tujuan dari pendidikan yang sudah direncanakan apakah

kegiatan belajar mengajar sudah sesuai atau belum. Sedangkan

dalam pelaksanaannya yang melakukan evaluasi adalah seorang

pendidik.51

Evaluasi dalam dunia pendidikan khusus untuk siswa

memiliki fungsi sebagaimana disebutkan oleh Ngalim Purwanto

yang dikutif oleh Sulistyorini bahwa ada empat fungsi evaluasi bagi

siswa sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan siswa serta

keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan

belajar selama jangka waktu tertentu.

2) Untuk mengatahui tingkat keberhasilan program pengajaran.

3) Untuk keperluan bimbingan dan konseling.

4) Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum

sekolah yang bersangkutan.52

Evaluasi sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar,

dari evaluasi ini, kita akan mengetahui tingkat keberhasilan program

50

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 57 ayat (1) dan (2). 51

Subar Junanto dan Nur Arini Asmaul Kusna, Evaluasi Program Pembelajaran di

PAUD Inklusi dengan Model Context, Input, Process, and Product (CIPP), Jurnal, Journal of

Disability Studies, Vol. V, No. 2, Jul-Des 2018, h. 182. 52

Sulistyorini, EVALUSI PENDIDIKAN dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,

Jogjakarta, Teras: 2019, h. 57.

Page 43: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

27

yang kita jalankan, kelemahan program dan pengembangan program

sebagaimana disebutkan oleh Ngalim Purwanto. Evaluasi itu sendiri

apabila ditinjau dari tujuan dan fungsinya terbagi menjadi beberapa

bagian seperti tujuan evaluasi bagi guru, bagi peserta didik, bagi

sekolah, bagi orang tua peserta didik dan bagi masyarakat.

Dalam ilmu evaluasi, ada banyak model evaluasi yang

digunakan untuk mengevaluasi suatu pembelajaran ataupun program.

Model evaluasi dikategorikan menurut objek dan tujuan evaluasinya.

Salah satu model evaluasi yaitu CIPP Evaluation Model, model

evaluasi ini merupakan model yang paling banyak dikenal dan

diterapkan oleh para evaluator. Model CIPP dikembangkan oleh

Stufflebeam. Model ini merupakan singkatan dari huruf awal empat

buah kata, yaitu: Context evaluation (evaluasi terhadap konteks); Input

evaluation (evaluasi terhadap masukan; Process evaluation (evaluasi

terhadap proses); Product evaluation (evaluasi terhadap hasil).53

Menurut Badrujaman menjelaskan sasaran utama dari evaluasi

terhadap konteks (context evaluation) adalah untuk menelaah status

objek secara keseluruhan sehingga dapat memberikan deskripsi

mengenai karakteristik lingkungan. Evaluasi terhadap masukan (input

evaluation) dilakukan dengan menelaah dan menilai pendekatan yang

relevan yang dapat digunakan. Melalui evaluasi terhadap masukan

dapat diketahui dukungan sistem di sekolah terhadap strategi yang

53

Subar Junanto dan Nur Arini Asmaul Kusna, Evaluasi Program Pembelajaran di

PAUD Inklusi dengan Model Context, Input, Process, and Product (CIPP), Jurnal, Journal of

Disability Studies, Vol. V, No. 2, Jul-Des 2018, h. 182.

Page 44: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

28

dipilih. Evaluasi terhadap masukan bertujuan untuk mengidentifikasi

dan menelaah kapabilitas sistem, alternatif strategi program, desain

prosedur dimana strategi akan diimplementasikan.

Evaluasi proses merupakan evaluasi yang berorientasi pada

seberapa jauh kegiatan program terlaksana sesuai dengan rencana.

Evaluasi proses melibatkan aspek apa kegiatannya, siapa

penanggungjawab program, dan kapan kegiatan selesai. Evaluasi

produk adalah evaluasi yang bertujuan untuk mengukur,

menginterpretasikan, dan menilai capaian program.54

2. Pendidikan Inklusif

Dalam Permendikanas nomor 70 tahun 2009 menyebutkan

pendidikan inklusif ialah lembaga pendidikan yang memberikan

kesempatan atau peluang kepada anak-anak berkebutuhan khusus untuk

memperoleh pendidikan di sekolah reguler (Sekolah Dasar, Sekolah

Menegah Pertama, dan Sekolah Menangah Atas/Kejuruan) terdekat.55

Ada beberapa aspek nilai yang harus dikembangkan dalam

mengelola lembaga pendidikan inklusif sebagaimana disebutkan oleh

Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus

Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan Nasional tahun 2010

menyebutkan bahwa:

54

Siti Muyana, Context Input Process Product (Cipp): Model Evaluasi Layanan

Informasi, Jurnal Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling di Vol. 1, No. 1, 2017, h. 345-346. 55

Permendiknas nomor 70 tahun 2009.

Page 45: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

29

1) Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan

2) Semua anak dapat belajar

3) Setiap orang membutuhkan dukungan untuk belajar

4) Setiap orang dapat mengalami kesulitan belajar pada bidang

tertentu pada waktu tertentu

5) Setiap orang harus menghargai perbedaan

6) Sekolah, guru, keluarga dan masyarakat mempunyai tanggung

jawab bersama memfasilitasi belajar, bukan hanya anak.

Berikut penulis akan uraikan tentang kopentensi guru dalam

sebuah pendidikan inklusif dan ruang lingkup pendidikan inklusif yang

didalamnya membahas tentang kurikulum pembelajaran pada sekolah

inklusif.

a. Kompetensi guru inklusif

Untuk menjadi seorang tenaga pendidik atau guru

khusunya disekolah inklusif harus memiliki kopetensi keilmuan

yang cukup dibidangnya. Karena kompentensi ini akan mendukung

proses belajar dan mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di

kelas atau di luar kelas.

Guru sebagai salah satu komponen penting dalam sebuah

lembaga pendidikan, diharuskan memiliki potensi yang sesuai

dengan profesinya sebagai guru, lalu ia juga harus mampu

menyampaikan dengan baik semua potensi yang dimilikinya dalam

Page 46: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

30

bentuk pendidikan dan pembelajaran, sehingga hasil dari keduanya

dapat terlihat dan dirasakan oleh peserta didik.56

Seorang guru senantiasa dituntut untuk mengembangkan

pribadi dan profesinya secara terus menerus, juga dituntut untuk

mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan

sekolah dan masyarakat. Empat kompetensi yang harus dimiliki

oleh guru sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1).

1) Kompetensi pedagogik

2) Kompetensi kepribadian

3) Kompetensi profesional

4) Kompetensi sosial dan juga kompetensi khusus.

Di dalam pedoman umum sekolah inklusif yang

menyebutkan bahwa kompetensi guru inklusif selain dilandasi oleh

empat kompetensi utama di atas, secara khusus juga beorentasi

pada tiga kemampuan utama lain, yaitu:

1) Kemampuan umum (general ability)

2) Kemampuan dasar (basic ability)

3) Kemampuan khusus (specific ability)

Kemampuan umum (general ability) adalah kemampuan

yang diperlukan untuk mendidik peserta didik pada umumnya

(anak normal), sedangkan kemampuan dasar (basic ability) adalah

56

Rusdina, Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru

Pada Sd Negeri 2 Lambheukabupaten Aceh Besar, Volume 1, No. 2, November 2014, h. 72.

Page 47: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

31

kemampuan tambahan untuk guru disekolah reguler mendidik

peserta didik berkebutuhan khusus, yaitu:

1) Menciptakan iklim belajar yang kondusif

2) Menyusun dan melaksanakan assesmen

3) Menyususn pembelajaran dengan kurikulum modifikasi

4) Melakukan penilaian

5) Memberikan program remedi pembelajaran.

Kemampuan khusus (spesific ability) adalah kemampuan

yang diperlukan oleh guru pembimbing khusus (GPK) untuk

mendidik peserta didik berkebutuhan khusus jenis tertentu

(spesialis), yaitu:

1) Menyusun instrumen assesmen pendidikan khusus

2) Melaksanakan pendampingan untuk pendidikan kebutuhan

khusus

3) Memberikan bantuan layanan khusus

4) Memberikan bimbingan secara berkesinambungan untuk anak

berkebutuhan khusus

5) Memberikan bantuan kepada siswa berkebutuhan khusus.57

b. Ruang lingkup ranah pendidikan inklusif

Menurut Sapon-Shevin sebagaimana dikutip oleh Mudjito

A.K dkk menyebutkan 5 (lima) profil pembelajaran di sekolah

inklusif, sebagai berikut:

57

Mudjito dkk, Pendidikan Inklusif, Jakarta: Baduose Media Jakarta, 2012, h.53-54.

Page 48: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

32

1) Pendidikan inklusif berarti menciptakan dan menjaga komunitas

kelas yang hangat, menerima keanekaragaman, dan menghargai

perbedaan. Pendidikan inklusif berarti penerapan kurikulum

yang multilevel dan multimodalitas.

2) Mengajar kelas yang heterogen memerlukan perubahan

pelaksanaan kurikulum secara mendasar. Pembelajaran di kelas

yang inklusif akan bergeser dari pendekatan pembelajaran yang

kompetitif yang kaku, mengacu materi tertentu, ke pendekatan

pembelajaran kooperatif yang melibatkan kerjasama atar siswa,

dan bahan belajara tematik.

3) Pendidikan inkusif berarti menyiapkan dan mendorong guru

untuk mengajar secara interaktif. Model kelas tradisional yang

berfokus pada guru harus bergeser dengan model antar siswa

harus bekerjasama, saling mengajar dan belajar dan secara aktif

bertanggung jawab terhadap pendidikannya sendiri dan

pendidikan teman-temannya.

4) Pendidikan inklusif berarti penyediaan dukungan, dorongan bagi

guru dan kelasnya secara terus menerus.

5) Pendidikan inklusif berarti melibatkan orang tua secara

bermakna dalam proses perencanaan. Keberhasilan pendidikan

inklusif sangat tergantung kepada partisipasi aktif orang tua

pada pendidikan anaknya, misalnya keterlibatan mereka dalam

Page 49: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

33

penyusunan program pengajaran individual (PPI) dan batuan

dalam belajara di rumah.58

Dalam dunia pendidikan setidaknya ada 4 ranah

pendidikan yang mesti diberikan dalam proses belajar mengajar.

Melalui pendidikan dalam kelas atau luar kelas, kepada siapa saja

pendidikan itu diberikan, dan pada anak yang memiliki

problematika seperti apa. Ranah tersebut menjadikan anak-anak

akan semakin bermakna setelah mereka memperoleh pendidikan.59

Empat ranah pendidikan tersebut ialah:

1) Ranah kognitif

Pada ranah kognitif yang menjadi tujuan pendidikan

adalah bagaimana anak-anak semakin berkembang kemampuan

ilmu, melalui proses pedagogi, serta metodelogi yang pas

digunakan oleh pendidik. Tujuannya adalah untuk meningkatkan

daya nalar anak. Sehingga suatu saat anak-anak akan sanggup

mengambil keputusan yang sistematis dalam menghadapi

persoalan yang dia hadapi.

2) Ranah Psikomotorik

Dalam memenuhi ranah psikomotorik, anak-anak

sebenarnya perlu digali bakat keterampilan yang ada dalam

dirinya. Baik keterampilan untuk menguasai motorik,

keterampilan kerja, bakat seni, bakat olah raga, maupun seluruh

58

Mudjito dkk, Pendidikan Inklusif, Jakarta: Baduose Media Jakarta, 2012, h. 56 59

Ibid, h. 63.

Page 50: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

34

dimensi potensi motorik yang dimiliki. Kemampuan

keterampilan menjadikan anak-anak mudah dalam memahami

aplikasi ilmu dalam prakteknya, dan kemudian berguna untuk

hidup ketika mereka sudah harus hidup secara mandiri.

3) Ranah soft kills

Pada ranah soft kills, tatanan sikap mesti dikenalkan

secara baik. Soft kills terdiri dari melatih: a) intrapersonality, b)

mengenalkan interpersonality, c) karakter-karakter individu

untuk dirinya, d) sosial dan e) dengan sang pencipta.

Intrapersonality melatih anak care dengan dirinya

sendiri, mulai terbiasa mandi, merawat tubuh, sampai

manajemen waktu dan merawat lingkungan. Interpersonal

adalah unsur-unsur yang menyebabkan anak akan semakin eksis

dalam komunitasnya. Dimensi ini seperti bagaimana

meningkatkan kemampuan cara berkominikasi yang baik,

terbiasa menjadi pekerja keras, jujur, sanggup hidup dalam

komunitas yang lebih luas, gigih, bekerja perkelompok, bekerja

pada kualitas yang terbaik, memiliki integritas yang tinggi dan

sebagainya.

4) Unsur karakter, unsur karekter lebih kepada kombinasi dari

hard-skills (kognitif-psikomotorik) dengan unsur soft skills

(ranah afektif), sehingga terbangun kepribadian yang dapat

memberikan arti besar dalam tumbuh dan berkembang anak-

Page 51: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

35

anak di tengah masyarakat. Anak-anak dimensi ini dituntut

untuk tanggap, terbiasa pekerja keras, dan terbiasa bangga

dengan negaranya, termasuk memilik cara yang solutif terhadap

persoalang lingkungannya.60

Untuk mengembangkan lembaga pendidikan Inklusif, maka

sekolah Inklusif harus memperhatikan beberapa kegiatan

pendidikan yang mesti tersedia untuk anak-anak berkebutuhan

khusus dan layanan khusus yang termuat dalam pelaksanaan

kurikulumnya seperti:

1) Pengembangan konsep dan akademik

Ada beberapa keterampilan yang seharusnya guru dapat

memehami sebagai dasar pengembangan konsep dan akademik.

pertama bagaimana mengarahkan anak didik untuk mampu

mendengar dan berketerampilan belajar. Menaruh perhatian

kepada anak-anak untuk mau berkonsentrasi dalam

mendengarkan pembelajaran di kelas.

Setelah kemampuan mendengar, maka kemampuan

untuk mulai melihat lebih luas lagi setiap aspek dijelaskan

kepada anak didik. Dalam kegiatan ini unsur pengembagan

nalar terhadap sesuatu, auditory comprehension menjadi

semakin sering diasah dan dibiasakan dalam prsoses belajar

mengajar. Nalar yang bagus akan terbangun ketika dilakukan

60

Ibid, h. 66-67.

Page 52: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

36

pembeisaan anak-anak untuk melihat, merasakan dan

menjelasakan fenomena yang dilihat. Proses pembangunan

logika sangat diperlukan dengan bertambahnya usia dari anak

didik.61

2) Kemampuan akademik

Kemampuan akademik dimaksudkan disini adalah

bertujuan untuk meningkatkan dan mengembanga logika

berpikir anak-anak sehingga pada usianya mereka akan dengan

mudah menentukan sikap dan mengambil keputusan dan

serangkaian alternatif yang mereka hadapi.

Keperluan minimal anak-anak sangat tergantung kepada

apa yang menjadi persoalan bagi mereka. Ketika anak-anak

adalah termasuk dalam kategori cacat pengindraan blind, maka

tanpa panca indra anak-anak mesti disiapkan untuk sanggup

menguasai huruf braile, large print, dan setiap rekaman yang

disediakan menginformasikan segala hal yang perlu diketahui

melalui pendengaran.62

3) Emosi sosial

Dalam tahapan emosi sosial adalah bagaimana

menumbuhkan dan mengaktifkan fungsi dari otak kanan anak-

anak, dengan memahami bahwa unsur emosis sosial perlu

dikembangkan. Tujuan emosi sosial diberikan adalah untuk

61

Mudjito dkk, Pendidikan Inklusif, Jakarta: Baduose Media Jakarta, 2012, h. 67-68. 62

Ibid, h. 69.

Page 53: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

37

menjadikan anak-anak eksis dalam kelompok masyarakat dan

tidak merasa tertinggal, rendah dari kawan lainnya yang ada.

Membagun kepercayaan diri adalah bagian terpenting dalam

tahap ini.

Suatu saat nanti anak tidak akan hidup sendiri, namun

akan berinteraksi dengan orang lain. Oleh karenanya, kehidupan

sosial akan menentukan dan mempermudah anak eksis setelah ia

menjadi dewasa. Ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan

dalam mengembangkan kemampuan sosial anak seperti:

a) Sosialisasi diri

Bagian pertama adalah bagaimana anak-anak mampu

mensosialisasikan dirinya kepada orang lain, baik dalam

memperkenalkan diri, diajak untuk sanggup berbicara dan

berkomunikasi dengan mudah dengan seusianya.

Tujuan sosiliasasi diri adalah untuk memudahkan

anak-anak memperkenalkan dan membangun komunikasi

dengan masyarakat sosialnya. Tata cara yang mudah untuk

membawa mereka untuk sanggup mensosialisasi diri, ide dan

gagasan adalah dengan membiasakan mereka berdialog,

membahas persoalan yang dapat memperkaya khasanah

komunikasinya.

b) Pendidikan sikap

Pendidikan sikap dan prilaku adalah proses dimana

anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.

Page 54: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

38

Termasuk juga bagaimana membangun sikap dan prilaku

hidup sehingga anak mengetahui standar boleh dan tidak

boleh dalam berprilaku dan bersikap dalam hal apapun.

karena pembentukan sikap tidak diajarkan, tetapi

diperlihatkan.

Pembagunan penting agar anak-anak inklusif

kemudian menyesuaikan diri dengan teman lainnya.

Berprilaku pada diri sendiri, dengan teman, dan dengan sang

pencipta adalah serangkaian yang perlu diperkenalkan kepada

anak-anak yang berkebutuhan khusus.

c) Rekreasi

Rekreasi memudahkan anak-anak untuk mengetahui

bagaimana lingkungan sosial, dan lingkungan alamnya.63

4) Sensory motor need

Aspek berikutnya adalah bagaimana membangun

keterampilan dan bakat alamiah yang dimiliki oleh anak didik.

membekali anak-anak dengan keterampilan, kemudian akan

mengetahui bagiamana keterampilan utama yang mereka kuasai.

karena banyak contoh bahwa anak yang memiliki cacat pisik

misalnya dapat mandiri ketika mereka memiliki keterampilan

dalam melukis atau memainkan musik.

5) Orientasi dan keperluan gerak

63

ibid, h. 70-73.

Page 55: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

39

Diantara jenis-jenis yang perlu mereka pahami adalah

sebagai berikut:

a) Konsep lingkungan

Konsep lingkungan adalah bagaimana memberikan

pengenalan tehadap lingkungan pribadi, lingkungan sekitar

dan memaknainya. Sehingga anak merasa bagian dari

lingkungan yang dapat tumbuh dan berkembang selama

proses pendidikan sampai mereka dewasa.

b) Traffic and traffic control konsep

Anak dikenalkan konsep kontrol lalu lintas, sehingga

suatu saat akan berguna dan bermanfaat untuk kepentingan

individu dan sosial.

c) Pemanfaatan alat bantu

Anak-anak yang memiliki kekurangan pada dirinya

dikenalkan dengan alat bantu yang dapat berguna untuk

menjadikan kehidupannya normal.

d) Mempelajari dasar berjalan dan traveling

Memberikan pemahaman tentang traveling adalah

bagian penting yang harus anak-anak pahami, bahwa suatu

saat mereka akan semakin mandiri dalam hidup dan pasti

akan melakukan kegiatan berpergian yang ini menjadi bagian

penting dan bermanfaat dalam hidupnya.64

64

Ibid, h. 73-75.

Page 56: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

40

7) Daily living skills

Bagian yang fundamental yang harus diajarkan kepada

anak didik yang mengalami persoalan fisik atau mental adalah

bagaimana mereka juga terbiasa untuk memperoleh pemahaman

minimum tentang bagaimana kebiasaan dan keterampilan hidup

sehari-hari.

Beberapa hal yang menjadi penting dan mendasar serta

sangat berguna untuk interpersonality skill adalah sebagai

berikut:

a) Kebersihan diri (personal higiene)

Dari sejak awal anak mulai dikenalkan dengan

toiletting, dikenalkan bagaimana cara mencuci tangan

menggunakan sabun dan mencuci tangan setelah melakukan

kegiatan yang mengharuskan mencuci tangan.

b) Berpakaian (dressing)

Diajarkan bagaimana menggunakan pakaian atau

berbusana sesuai konteks norma.

c) Perawatan pakaian (clother care)

Diajarkan untuk membiasakan diri merawat pakaian

sendiri mulai dari mencuci, melipat serta mengajarkan

bagaimana tata warna dan estetika dalam berpakaian.

Page 57: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

41

d) Perawatan rumah (housekeeping)

Anak mulai diberikan pemahaman untuk sensitif

terhadap lingkungan sekitarnya khususnya kamar dan

rumahnya. Anak mulai dibiasakan membersihkan lantai,

kamar mandi, mencuci piring dan menjaga keindahan rumah

serta seisinya.

e) Keterampilan makan (eating skill)

Dikenalkan tata cara makan yang baik, baik

menggunakan tangan atau ketika menggunakan peralatan

makan yang diperlukan.

f) Memenej uang (money management)

Dikenalkan nilai pada mata uang, dan bagaimana

menggunakan uang sebaiknya serta bagaimana cara

menghemat dan menabung uang.

g) Komunikasi sosial (social comunication)

Mengembangkan kemampuan interpersonal

komunikasi. Komunikasi dengan tetangga, sahabat, temasuk

bagaimana mimik dan cara menjelaskan sehingga muncul

kepercayaan diri dari anak-anak untuk tidak merasa tertinggal

dibandingkan dengan saudara lainya.

Page 58: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

42

h) Menggunakan telepon (telepon usage)

Diajarkan bagaimana cara penggunaan telepon mulai

dari menjawab telepon, termasuk pengunaan kata-kata baik

dan cepat dibiasakan.

i) Persiapan makan (food prepration)

Diajarkan bagaimana cara membuat bahan makanan

dan memasaknya secara mandiri.65

Pelaksanaan pengajaran merupakan tindak lanjut tugas guru

secara riil memainkan peran-peran tugasnya. Apa yang hendak

dikomunikasikan, diajarkan atau bahan pengajaran yang harus diserap

dan dikembangkan siswa akan ditentukan oleh bagaimana guru

mengkomunikasikannya. Evaluasi merupakan kegiatan akhir yang

harus dimliki guru dalam melihat keberhasilan pengajaran. Artinya,

hasil evaluasi merupakan salah satu indikator keberhasilan tugas guru

dalam proses pembelajaran.66

3. Siswa Berkebutuhan Khusus

a. Pengertian siswa berkebutuhan khusus

Menurut Mudjito sebagaimana dikutip oleh Kasidah

menyebutkan siswa berkebutuhan khusus adalah “Anak dengan

karaktristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tampa

65

ibid, h. 76-78. 66

Rusdina, Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru

Pada Sd Negeri 2 Lambheukabupaten Aceh Besar, Volume 1, No. 2, November 2014, h. 72.

Page 59: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

43

selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosional, atau

fisik.”67

Heward mendefenisikan tentang anak berkebutuhan khusus

sebagaimana di kutip oleh Florentina Atik, dkk sebagai berikut: “Anak

berkebutuhan khusus adalah anak yag memilik karakteristik khusus

yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan

pada ketidakmampuan mental, emosi dan fisik.”68

Hallahan dan Kauffiman mendefenisikan sebagaimana dikutip

oleh Florentina Atik dkk bahwa:

“Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang

membutuhkan pendidikan khusus dan pelayanan-pelayanan

terkait untuk merealisasikan potensi keseluruhan mereka.

Pendapat lain menyebutkan seperti Demeris, Childs dan Jordan

mendefenisikan anak berkebutuhan khusus adalah, “Anak yang

memiliki keterbatasan dan keterbatasan tersebut

mempengaruhi cara belajarnya.”69

American Public Association (APHA) dan American Academy

of Pediatrics (AAP) mendefenisikan peserta didik berkebutuhan khusus

adalah, “Anak dengan hambatan tumbuh kembang, hambatan emosi,

keterbalakangan mental, anak yang memiliki penyakit kronis, anak

yang memiliki kecacatan tubuh serta kecacatan panca indra.”70

67

Kasidah, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada

sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Banda Aceh, Jurnal Magister Administrasi Pendidikan

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Volume 5, No. 3, Agustus 2017, h. 129-130. 68

. Qanita, Implementasi Program Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Islam Terpadu

(SDIT) Sahabat Alam Palangka Raya, Tesis Megister, Palangka Raya: IAIN Palangka Raya, 2016,

h. 30. 69

Ibid, h. 31. 70

Qanita, Implementasi Program Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Islam Terpadu

(SDIT) Sahabat Alam Palangka Raya, Tesis Megister, Palangka Raya: IAIN Palangka Raya, 2016,

h. 30-31.

Page 60: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

44

Dalam pengertian lain menjelelaskan Anak berkebutuhan

khusus (ABK) yaitu anak-anak yang menyandang kecacatan tertentu

(disable children) baik secara fisik, mental dan emosional maupun yang

mempunyai kebutuhan khusus dalam pendidikannya (children with

special educational needs).71

b. Jenis siswa berkebutuhan khusus

Di dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia (Permendiknas No. 70/2009 pasal 3 ayat 1 dan 2),

menjelaskan tentang peserta didik berkebutuhan khusus.

Pasal 1, peserta didik berkebutuhan khusus diistilahkan sebagai

anak atau peserta didik yang mengalami kelainan. Pasal 2

menyebutkan tentang daftar kondisi anak yang termasuk anak

berkebutuhan khusus yaitu tunanetra, tunarungu, tunawicara,

tunagrahita, tunadaksa, berkesulitan belajara, lamban belajar,

autis, memiliki hambatan motorik, menjadi korban

penyalahgunaan narkoba, memiliki kelainan lainnya, tuna

ganda.72

Berbagai jenis anak berkebutuhan khusus di atas sebagaimana

disebutkan dalam Permendiknas akan penulis uraikan pada penjelasan

berikut:

a. Kelainan mental

1) Mental Tinggi

Istilah mental tinggi sering juga dikenal dengan anak

berbakat intelektual dimana selain memiliki kemampuan

71

Gangsar Ali Daroni dkk, “Manajemen Pendidikan Khusus di Sekolah Luar Biasa

Untuk Anak Autis, ” Jurnal Manajemen Pendidikan Magister Manajemen Pendidikan FKIP

Universitas Kristen Satya Wacana, Volume: 5, No. 2, Juli-Desember 2018, h. 197. 72

Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 Pasal 3 ayat (1 dan2).

Page 61: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

45

intelektual di atas rata-rata normal yang signifikan juga memiliki

kreativitas dan tanggung jawab terhadap tugas.73

2) Mental rendah

Kemampuan mental rendah atau kapasitas intelektual

(IQ) di bawah rata-rata. Ada beberapa tingkatan yang tergolong

anak dengan kemampuan mental rendah:

a) Anak yang memiliki IQ antara 70-90 di sebut dengan anak

dengan lamban belajar (slow learners).74

b) Anak yang memiliki IQ antara 51-71 intermittent support

(bantuan dipergunakan saat dibutuhkan, mampu didik, dapat

bekerja dan tidak mengalami kelainan fisik.

c) Anak dengan IQ antara 36-51 limited support (bantuan

dipergunakan secara konsisten pada waktu tertentu saja),

mampu dilatih, penundaan aktivitas secara terbatas dan ada

kelainan fisik bawaan.

d) Anak yang memiliki IQ antara 20-35 extensive support

(bantuan digunakan secara berkala pada lingkungan tertentu),

mampu rawat, tidak dapat menjaga kebersihan pribadi dan

mengalami kelainan fisik.75

Beberapa kegiatan yang dapat membantu siswa dengan

hambatan intelektual diantaranya adalah dengan melakukan

73

Mudjito, Praptomo dan Asep Jiehad, Pendidikan Anak Autis, t.dt, h. 6. 74

Ibid. 75

Qanita, Implementasi Program Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Islam Terpadu

(SDIT) Sahabat Alam Palangka Raya, Tesis Megister, Palangka Raya: IAIN Palangka Raya, 2016,

h. 30-31.

Page 62: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

46

pengulangan dalam belajar, menggunakan media konkrit yang

dekat dengan kehidupannya. Selain itu juga memberikan instruksi

yang jelas, pendek dan bertahap. Siswa dengan hambatan

intelektual membutuhkan pendampingan, perlu pembiasaan,

koreksi langsung dan berulang.76

Model pembelajaran yang dapat dilakukan untuk anak

berkebutuhan khusus dengan ganguan hambatan intelektual,

khususnya slow learner diantaranya adalah dimulai dengan riview

mengulang materi terdahulu, menggunakan bahasa yang

sederhana dan jelas, berikan tugas yang lebih sederhana dan lebih

sedikit dibandingkan yang lain untuk menghidari frustasi,

pembelajaran dilakukan secara kooperatif karena siswa slow

leaner tidak menyukai kompetitif, mengulang materi secara

individual, berikan pemahaman konsep bukan hafalan, desain

pembelajaran yang menempatkan siswa dalam konteks

pembelajaran yang “tidak pernah gagal” untuk menghindari

perasaan tidak berdaya.77

Khusus untuk anak-anak dengan IQ dibawah 70 maka,

pembalajaran bagi individu tersebut lebih di titik beratkan pada

kemampuan bina diri dan sosialisasi.78

76

Ibid, h.33. 77

Triani, Nani dan Amir, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban Belajar Slow

Leaner, Jakarta: Luxima Metro Media, 2016, h.30-32 78

Mudjito, dkk, Pendidikan Inkluisif, Jakarta: Baduoese Media Jakarta, 2012, h. 28.

Page 63: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

47

3) Berkesulitan belajar spesifik

Siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam istilah

bahasa inggris dikenal dengan learning disability.79

Bisa juga

disebut dengan learning disorder atau learning difficulty.80

Dalam pengertian lain djelaskan yang dimaksud dengan

anak yang mengalami kesulitan belajar adalah anak yang

memiliki kapasitas intelektual normal ke atas tetapi memiliki

prestasi belajar rendah pada bidang akademik tertentu.81

Kesulitan belajar merupakan suatu konsep multidispliner

yang digunakan di lapangan ilmu pendidikan, psikologi, maupun

ilmu kedokteran. Pada tahun 1963 Samuel A. Kirk untuk pertama

kali menyarankan penyatuan nama-nama gangguan anak seperti

disfungsi otak (minimal brain dysfunction), gangguan neurologis

(neurogical disorders), disleksia (dyslexia), dan afasia

perkembangan (developmental aphasia) menjadi satu nama

dengan kesulitan belajar (learning disabilities).82

Kesulitan belajar merupakan suatu gangguan dalam satu

atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup

pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau tulisan.

Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk

79

Mulyono Abdurrahman, ANAK BERKESULITAN BELAJAR: Teori, Diagnosis, dan

Remediasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2012, h. 1. 80

Triani, Nani dan Amir, Pendidikan Anak...., h. 24 81

Mudjito, dkk, Pendidikan Anak Autis, t.dt, h. 6. 82

Mulyono Abdurrahman, ANAK BERKESULITAN BELAJAR: Teori, Diagnosis, dan

Remediasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2012, h. 2

Page 64: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

48

kesulitan mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis,

mengeja atau berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi-

kondisi seperti ganguang perseptual, luka pada otak, disleksia,

dan afasia perkembangan. Batasan tersebut tidak mencakup anak-

anak yang memiliki problema belajar yang penyebab utamannya

berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran

atau motorik, hambatan karena tuna grahita, karena gangguan

emosional, atau karena kemiskinan lingkungan, budaya, atau

ekonomi.83

Kemudian Kaufman dan Hallahan menjelaskan tentang

beberapa jenis hambatan anak kesulitan belajar sebagaimana yang

dikutip oleh florentina Atik, dkk yaitu:

Diskalkulia, yaitu kesulitan dalam memahami simbol

matematika, konsep, arah dalam berhitung atau terbalik

dalam menulis angka maupun nilai tempat. Disleksia,

yaitu kesulitan dalam membaca seperti membaca lompat

kata, kalimat atau baris. Disgrafia, yaitu kesulitan dalam

menulis huruf tak berbentuk, tulisan besar-besar.84

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

membantu siswa dengan kebutuhan kesulitan belajar diantarnaya

adalah dengan melakukan pengulangan dalam belajar,

menggunakan 5 pertanyaan dasar (apa, siapa, di mana, kapan dan

83

Ibid. 84

Qanita, Implementasi Program Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Islam Terpadu

(SDIT) Sahabat Alam Palangka Raya, Tesis Megister, Palangka Raya: IAIN Palangka Raya, 2016,

h. 32.

Page 65: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

49

mengapa), instruksi jelas dan pendek, koreksi langsung dan

belajar bertahap.85

b. Kelainan Fisik

Ragam jenis kelainan fisik yang tergolong dalam anak

berkebutuhan khusus adalah sebagai berikut:

1) Kelainan indra penglihatan (Tunanetra)

Tunanetra adalah istilah yang digunakan untuk

menyebutkan individu yang memiliki hambatan atau

gangguan dalam penglihatan. Tunanetra dapat diklsifikasikan

kedalam dua golongan yaitu buta total (total blind) yaitu

tidak mampu menerima rangsang cahaya sama sekali atau

tidak ketidakmampuan sebagian saja (law vision).86

Cara yang dapat dilakukan untuk membantu siswa

dengan hambatan penglihatan diantaranya adalah dengan

menggunakan objek riil dan konkit untuk menjelaskan

konsep, menggunakan komunikasi verbal untuk menjelaskan

sesuatu, menghindari kata-kata yang membutuhkan

pemahaman visual, menyediakan alat bantu untuk menulis

Braille atau membuat perekam suara untuk buku bicara.87

85

Ibid, h. 33 86

Mudjito, dkk, Pendidikan Inklusif, Jakarta: Baduose Media Jakarta, 2012, h. 26. 87

Qanita, Qanita, Implementasi Program Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Islam

Terpadu (SDIT) Sahabat Alam Palangka Raya, Tesis Megister, Palangka Raya: IAIN Palangka

Raya, 2016, h. 28.

Page 66: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

50

2) Kelainan indra pendengaran (Tunarungu)

Kelaianan pendengaran adalah seseorang yang telah

mengalami kesulitan untuk memfungsikan pendengarannya

untuk interaksi dan sosialisasi dengan lingkungan termasuk

pendidikan dan pengajaran.88

Peserta didik tunarungu biasa juga disebut dengan

peserta didik dengan hambatan pendengaran. Dalam hal ini

WHO mendefenisikan anak dengan hambatan pendengaran

adalah anak yang mengalami kesulitan mendengarkan karena

kehilangan pendengaran di satu atau dua telinga. Hambatan

pendengaran ini biasanya diikuti juga dengan kesulitan

berbicara sehingga biasanya anak yang mengalami hambatan

pendengaran juga mengalami hambatan berbicara.89

Klasifikasi tunarungu berdasarkan tingkat ganguan

pendengaran adalah:

a) Gangguan pendengaran sangat ringan (27-40dB)

b) Gangguan pendengaran ringan (41-55dB)

c) Gangguan pendengaran sedang (56-70dB)

d) Gangguan pendengaran berat (71-90dB)

e) Gangguan pendengaran ekstrem/tuli (di atas 91dB).90

88

Mudjito, dkk, Pendidikan Anak Autis, t.dt, h. 7. 89

Qanita, Implementasi Program Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Islam Terpadu

(SDIT) Sahabat Alam Palangka Raya, Tesis Megister, Palangka Raya: IAIN Palangka Raya, 2016,

h. 28-29. 90

Mudjito, dkk, Pendidikan Inklusif, Jakarta: Baduose Media Jakarta, 2012, h. 27.

Page 67: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

51

Beberarap kegiatan yang dapat membantu siswa

dengan hambatan pendengaran diantaranya adalah dengan

menempatkan siswa tersebut sedekat mungkin dengan guru,

menggunakan gambar untuk mengenalkan kata/konsep baru,

menggunakan komunikasi tulis, bicara dengan artikulasi jelas

berhadapan muka agar siswa bisa melihat mimik dan gerak

bibir.91

Individu yang memiliki hambatan dalam

pendengaran akan memiliki hambatan juga dalam hal

berbicara sehingga mereka bisa disebut tunawicara. Saat ini

di beberapa sekolah sedang dikembangkan komunikasi total

yaitu cara komunikasi dengan melibatkan bahasa verbal,

bahasa isyarat dan bahasa tubuh. Individu tunarungu

cenderung kesulitan dalam memahami konsep dari sesuatu

yang abstrak. 92

3) Kelainan tubuh (Tunadaksa)

Pengertian dari kelainan tubuh atau tunadaksa adalah

adanya kondisi tubuh yang menghambat proses interaksi dan

sosialisasi individu meliputi kelumpuhan yang disebabkan

polio, dna gangguan pada fungsi syaraf otot yang disebabkan

91

Qanita, Implementasi Program Pendidikan...., h.29. 92

Mudjito, dkk, Pendidikan Inklusif, Jakarta: Baduose Media Jakarta, 2012, h. 27.

Page 68: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

52

kelayuhan otak (cerebal palsy) serta adanya kehilangan organ

tubuh (amputasi).93

Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk

membantu siswa dengan hambatan gerak diantaranya adalah

dengan memasang ralling di sepanjang dinding untuk

membantu bergerak, menyediakan ruang gerak yang luas

terutama ditoilet, menyediakan bidang miring untuk

memudahkan menggunakan kursi roda.94

4) Kelainan wicara

Kelainan wicara adalah seseorang yang mengalami

kesulitan dalam mengungkapkan pikiran melalui bahasa

verbal, sehingga sulit bahkan tidak dapat dimengerti orang

lain. Kelainan wicara ini ada yang bersifat fungsional dimana

mungkin disebabkan karena ketunaruguan dan organik yang

memang disebabkan adaanya ketidak sempurnaan organ

wicara maupun adanya gangguan pada organ motoris yang

berkaiatan dengan wicara.95

c. Kelainan emosi

Keadaan anak yang termasuk dalam kelompok anak yang

memimiliki kelainan emosi adalah anak autis. Sementara itu

gangguan emosi merupakan masalah psikologis, dan hanya dapat

93

Mudjito, dkk, Pendidikan Anak Autis, t.dt, h. 6. 94

Qanita, Implementasi Program Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Islam Terpadu

(SDIT) Sahabat Alam Palangka Raya, Tesis Megister, Palangka Raya: IAIN Palangka Raya, 2016,

h. 30. 95

Mudjito, dkk, Pendidikan Anak Autis, t.dt, h. 7.

Page 69: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

53

dilihat dari indikasi prilaku yang tampak pada individu dengan

klasifikasi ganguang emosi meliputi: ganguan prilaku, ganguan

kosestrasi (ADD), dan anak hiperaktiv (ADHD). Berikut penulis

uraikan satu persatu anak yang tergolong dalam kelainan dan

gangguan emosi.

1) Hambatan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif

Anak dengan hambatan pemusatan perhatian dan

hiferaktif biasa juga disebut dengan ADHD (Attention Deficit

and Hyperactive Disorder) yaitu anak yang mengalami

hambatan dalam pemusatan perhatian yang terkadang juga

diikuti dengan gejala prilaku hiperaktif serta influsif (sangat

mudah dipengaruhi oleh berbagai ransangan). Anak baru

dikatakan ADHD jika hambatan pemusatan perhatian dan

prilakunya yang hiperaktif secara konsisten telah

menimbulkan kesulitan bagi dirinya sendiri dalam belajar dan

interaksi sosial.96

Adapun cara membantu siswa berkebutuhan khusus

dengan masalah pemusatan perhatian dan hiperaktif

diantaranya adalah dengan mengajarkan membuat jadwal

harian sesuai dengan ketahanan konsentrasi anak, hidari

96

Florentina Atik, dkk dalam Panduan Teknis Pelaksanaan Pelatihan Bagi Pelaksana

Pendidikan Inklusif Berbasis Sekolah, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus Pendidikan Dasar, 2013, h.27.

Page 70: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

54

panjangan yang akan mengaggu kosentarasi anak, koreksi

langsung dan melatih disiplin dengan pengelolaan prilaku.97

2) Autis

Istilah anak autis sering dikenal dengan anak dengan

dunia sendiri. Edi Purwanta menjelaskan sebagaimana dikutip

oleh Florentina Atik dkk bahwa:

Anak autism adalah anak yang memiliki hambatan

perkembangan yang sangat komplek. Hambatan

perkembangan ini mencakup perkembangan bahasa,

kognitif, prilaku (pola prilaku repentitif dan resistensi)

yang mengakibatkan anak sulit untuk mengikuti dan

menyesuaikan diri terhadap perubahan pada rutinitas.

Anak juga mengalami hambatan dalam komunikasi

(verbal maupun non verbal), kosulitan berimajinasi dan

hambatan interaksi sosial.98

Dalam berbagai literatur yang lain juga menjelaskan

apa yang dimaksud dengan anak autis. Dalam kamus lengkap

psikologis sebagaimana dikutip oleh Mudjito dkk, autis

didefenisikan sebagai: “1) Cara berpikir yang dikendalikan

oleh kebutuhan personal atau diri sendiri, 2) Menanggapi dunia

berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri, 3) Keasyikan

ekstrim dengan pikiran dan fantasi sendiri.”99

Sedangkankan

pendapat lain sebagaimana dikemukakan oleh Leo Karner

sebagaimana dikutip oleh Mudjito dkk, menjelaskan autis

adalah:

97

Ibid, h. 28. 98

Qanita, Implementasi Program Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Islam Terpadu

(SDIT) Sahabat Alam Palangka Raya, Tesis Megister, Palangka Raya: IAIN Palangka Raya, 2016,

h. 33. 99

Mudjito, dkk, Pendidikan Anak Autis, t.dt, h. 23.

Page 71: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

55

Gangguan perkembangan yang komplek dan berat pada

anak, yang sudah tampak sebelum mereka usia 3 tahun

dan membuat mereka tidak mampu berkomunikasi, tidak

mampu mengekspresikan perasaan dan keinginannya,

sehingga prilaku dan hubungannya dengan orang lain

menjadi terganggu.100

Ada beberapa ciri atau gejala yang menunjukkan

bahwa anak teresebut termasuk anak autis adalah:

a) Kurang mampu berbicara dan sulit berkomunikasi dengan

orang lain

b) Sulit mengungkapkan keinginannya sehingga suka sekali

menarik tangan orang lain, atau menunjuk-nunjuk

keinginannya

c) Suka membeo atau sebaliknya jika ditanya tidak menjawab

tetapi hanya menggelengkan kepalanya

d) Suka menangis, marah, tertawa tanpa diketahui sebabnya

e) Sulit bermain dengan teman sebanya

f) Tidak responsive bila diajak berbicara seakan tidak

mendengan walaupun tidak tuli

g) Tidak responsive terhadap pembelajaran dari terapis/guru

h) Tidak suka dipeluk atau memeluk orang lain

i) Suka menyendiri dan cuek terhadap lingkungannya

j) Takut pada benda, suara atau sesuatu tertentu

k) Kontak mata sangat kurang

l) Tidak sensitif atau sebaliknya sangat sensitif terhadap rasa

sakit

100

Ibid, h. 24.

Page 72: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

56

m) Tidak mengenal bahaya apapun

n) Kemampuan motorik kurang bisa berkembang

o) Suka mengulangi gerakan tanpa tujuan misalnya jinjit-jinjit,

memukul kepala, tepuk-tepuk tangan, mata melirik, dan

berkedip, main jari tangan, memegang kemaluannya dan

memasukkan benda ke mulutnya

p) Suka mengamuk ketika keinginannya tidak terpenuhi

q) Lekat pada benda tertentu seperti bantal, guling, gambar

pada majalah

r) Menutup telinga ketika mendengar sesuatu

s) Cara bermain tidak wajar seperti suka mengamuk, suka

membuang-buang

t) Suka memutar benda.101

Dua puluh gejala seperti yang disebutkan di atas

biasanya tetap terlihat di manapun anak autis berada yang berbeda

dengan tingkah laku anak seusianya. Namun demikian setiap anak

mempuanya variasi gejala yang berbeda-beda. Sedangkan secara

klinis diangonosis autisme akan terlihat pada empat gejala sebagai

berikut:

a) Kurangnya kemampuan interaksi sosial dan emosional

b) Kurangnya komunikatif timbal balik

c) Minat yang terbatas disertai dengan gerakan berulang-ulang

tanpa tujuan

101

Ibid, h.27.

Page 73: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

57

d) Respon sensorik yang menyimpang.102

Model kurikulum yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran dikelas untuk anak berkebutuhan khusus autis pada

umumnya sangat indivudual karena setiap anak autis memiliki

kebutuhan yang berbeda. Dyah Puspita seorang psikolog dari

sekolah khusus autism, “Mandiga,” menjelaskan sebagaimana

dikutip oleh Hargio santoso bahwa:

Kurikulum autism harus dibuat berbeda-beda untuk

setiap individu. Mengingat setiap anak autism memiliki

kebutuhan yang berbeda. Ini sesuai dengan sifat autism

yang berspektrum. Ada anak yang perlu belajar

komunikasi intensif, ada yang perlu belajar bagaimana

mengurus dirinya sendiri dan ada yang hanya perlu fokus

pada masalah akademis.103

Model kegiatan lain yang dapat dilakukan siswa

berkebutuhan khusus autism adalah program bina diri yaitu

pelatihan atau pembinaan tentang kegiatan kehidupan sehari-hari.

Program ini antara lain merawat, mengurus dan memilihara diri

yang merupakan kigiatan rutin dan mendasar yang harus dikuasai

oleh manusia atau biasa dikenal dengan istilah Activity of Daily

Living. Program ini bertujuan untuk meminimalisir dan

menghilangkan ketergantungan terhadap bantuan orang lain

dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.104

102

Ibid, h. 28. 103

Qanita, Implementasi Program Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Islam Terpadu

(SDIT) Sahabat Alam Palangka Raya, Tesis Megister, Palangka Raya: IAIN Palangka Raya, 2016,

h. 34. 104

Dodo Sudrajat dan Rosida Lilis, Pendidikan Bina Diri Bagi Anak Berkebutuhan

Khusus, Jakarta: Luxima Metro Media, 2013, h. 53.

Page 74: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

58

B. Penelitian Terdahulu

Adanya banyak tulisan dalam bentuk hasil penelitian, jurnal atau

artikel yang membahas tentang penanganan anak berkebutuhan khusus, dalam

penelitian ini penulis mengambil setting yang berbeda yaitu Manejemen

Tenaga Pendidik dalam Penanganan Siswa Berkebutuhan Khusus. Penelitian

ini memfokuskan pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tenaga

pendidik baik guru kelas maupun guru bantu kelas dan tenaga ahli lainya

dalam penangan siswa berkebutuhan khusus yang ada di sekolah Sahabat

Alam Palangka Raya yang merupakan sekolah inklusif swasta pertama yang

ada di Palangka Raya. Selain itu penelitian ini juga lebih menekankan pada

pengembangan manajemen penanganan siswa berkebutuhan khusus di

sekolah Sahabat Alam Palangka Raya.

Hasil penelitian yang relevan akan memperluas cakrawala wawasan

penulis. Berikut penulis akan tampilkan beberapa hasil penelitian yang

memiliki relevansi dengan judul yang diangkat, sebagai berikut:

1. Penelitian (tesis) yang ditulis oleh Siti Rahmah yang berjudul,

“Manajemen Layanan Khusus Disekolah Islam Terpadu Sahabat Alam

Palangka Raya.” Tujuan peneltian ini adalah untuk memperoleh gambaran

tentang bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan

evaluasi layanan khusus yang ada disekolah Islam Terpadu Sahabat Alam

Page 75: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

59

Palangka Raya serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

Layanan Khusus di SIT Sahabat Alam Palangka Raya.105

2. Tesis yang ditulis oleh Qanita yang berjudul, “Implementasi Program

Pendidikan Inklusif di Sekolah Islam Terpadu Sahabat Alam Palngaka

Raya.”

Fokus penelitian ini menggali proses perencanaan hingga

implementasi program pendidikan Inklusif di SIT Sahabat Alam dengan

tujuan penelitian yaitu mengetahui proses perencanaan dan implementasi

program sekolah inklusif yang pada akhirnya dapat mengembangkan

program pendidikan inklusif yang ada di SIT Sahabat Alam Palangka

Raya. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan

cara pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam dan studi

dukumentasi.106

3. Jurnal oleh Gangsar Ali Daroni, dkk, berjudul, “Manajemen Pendidikan

Khusus di Sekolah Luar Biasa Untuk Anak Autis.”

Penelitian ini ditulis untuk bertujuan untuk mengetahui bagaimana

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pendendalian, evaluasi

pendidikan serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat

pelaksanaan pendidikan di SLB untuk anak Autis di kabupaten

Karanganyer.

105

Siti Rahmah, “Manajemen Layanan Khusus di Sekolah Islam Terpadu Sahabat Alam

Palangka Raya,” Tesis Megister, Palangka Raya: IAIN, 2017. 106

Qanita, “Implementasi Program Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Islam Terpadu

Sahabat Alam Palangka Raya,” Tesis Megister, Palangka Raya: IAIN, 2016.

Page 76: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

60

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

ini dilakukan di Sekolah Luar Biasa Autis di Kabupaten Karanganyar.

Narasumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan dua guru di

SLB tersebut. Analisis data dalam penelitian ini, menggunakan Analisis

Model Interaktif Miles dan Huberman. Ada tiga langkah pada model ini,

yaitu reduksi data, tampilan data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi.107

4. Jurnal oleh Trimo, “Manajemen Sekolah Penyelenggara Pendidikan

Inklusif: Kajian Aplikatif Pentingnya Menghargai Keberagaman Bagi

Anak-Anak Berkebutuhan Khusus.

Penelitian ini bertujuan melakukan analisis dan deskripsi program

sekolah inklusif di SD Negeri 1 Magelung Kabupaten Kendal dalam

proses penyelenggaraan program pendidikan inklusif untuk anak-anak

berkebutuhan khusus di mana di dalamnya membahas bagaimana model

sekolah, kurikulum dan kegiatan yang di lakukan di sekolah tersebut.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif di mana yang menjadi sumber penelitian adalah para

tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di lingkungan SD

Negeri 1 Megelung Kabupaten Kendal.108

5. Jurnal oleh Renalatama Kismawiyati, “Identifikasi Anak Berkebutuhan

Khusus Di Sekolah Paud Kabupaten Jember.

107

Gangsar Ali Daroni, dkk, “Manajemen Pendidikan Khusus di Sekolah Luar Biasa

Untuk Anak Autis.” Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2018. 108

Trimo, “Manajemen Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif: Kajian Aplikatif

Pentingnya Menghargai Keberagaman Bagi Anak-Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal JMP,

Volume 1 Nomor 2, Agustus 2012.

Page 77: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

61

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. pada

penelitian ini penulis menguraikankan tentang bagaimana guru-guru

PAUD melakukan identifikasi anak-anak berkebutuhan khusus. dalam

penelitian ini juga menggambarkan bagaimana kesulitan guru-guru dalam

memberikan penaganan yang sesuai bagi anak berkebutuhan khusus,

sesuai dengan identifikasi yang sudah mereka lakukan.109

6. Jurnal oleh Siti Rahmawati, dkk, Kesadaran dan Pengetahuan untuk

Penanganan Awal Anak Berkebutuhan Khusus di Lembaga PAUD

Pesanggrahan Jakarta.

Metode yang digunakan adalah kuantitatif, dengan menggunakan

model evaluasi pelatihan KirkPatrick, dan pre-post treatment. Sebelum

pelaksanaan pelatihan, para peserta akan diberikan pre-test dan setelah

kegiatan selesai dilakukan, para peserta akan mengerjakan post test.

Data dalam kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan

keterampilan para pendidik PAUD tentang deteksi dini dan penanganan

ABK yang akan dilihat dari hasil pre dan post test. Pre dan post test

mencakup pengetahuan dan keterampilan para pendidik PAUD terkait

penanganan awal ABK sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan. Sumber

datanya adalah para pendidik PAUD dalam lingkungan HIMPAUDI

Kecamatan Pesanggrahan yang mengikuti kegiatan pelathan ini.110

109

Renalatama Kismawiyati, “Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Paud

Kabupaten Jember, Jurnal Helper, Vol 35 No 1 2018. 110

Siti Rahmawati, dkk, “Kesadaran dan Pengetahuan untuk Penanganan Awal Anak

Berkebutuhan Khusus di Lembaga PAUD Pesanggrahan Jakarta.” Jurnal AL-AZHAR

INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol .3, No. 2, September 2015.

Page 78: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

62

7. Jurnal oleh Sari Rudiyati, Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Inklusif

dalam Penanganan Anak Berkebutuhan Pendidikan Khusus Melalui

Pembelajaran Kolaboratif.

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan. Penelitian ini dilakukan dengan tindakan pelatihan,

workshop, dan pendampingan bagi guru reguler dan guru pembimbing

khusus sekolah inklusif anak berkebutuhan pendidikan khusus dalam

meningkatkan kompetensi profesional penanganan anak berkebutuhan

pendidikan khusus melalui pembelajaran kolaboratif. Data yang diperoleh

kemudian dilakukan analisis secara deskriptif.

Dalam penelitian ini penulisi ingin mendeskripsikan bagaimana

peningkatan kopetensi guru dalam penanganan anak berkebutuhun khusus

melalui pembelajaran kolaboratif.111

Berdasarkan dari penelitian terdahulu yang relevan sebagaimana

pada uraian di atas, maka penelitian penulis dengan penelitian di atas

memiliki perbedaannya diantaranya:

Tabel. 2.1.

HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Nama Persamaan Perbedaan

Siti Rahmah Lokasi penelitian dan

metode penelitian

Penulis:

Fokus penelitian penulis adalah

bagaimana manajemen tenaga pendidik

dalam hal ini guru/tenaga ahli yang ada

di sekolah Sahabat Alam dalam

111

Sari Rudiyati, “Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Inklusif dalam Penanganan

Anak Berkebutuhan Pendidikan Khusus Melalui Pembelajaran Kolaboratif.” Cakrawala

Pendidikan, Th. XXXII, No. 2, Juni 2013.

Page 79: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

63

penanganan siswa berkebutuhan khusus

mulai dari perencanaan, pelaksanaan

dan pengorganisasiannya.

Siti Rahmah:

Penetilitian tentang bagaimana peran

serta layanan khusus di sekolah sahabat

Sahabat Alam mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi

layanan program layanan khusus di

sekolah Sahabat Alam.

Qanita Lokasi penelitian dan

metode penelitian

Qanita:

Pada penelitian ini fokuspenulisadalah

melakukan analisis perencanaan

program sekolah inkulusi dan

implementasinya di lapangan yang

dilakukan oleh guru-guru yang ada di

setiap kelas.

Gangsar Ali

Daroni, dkk

- Sama-sama

membahas tentang

bagaimana

manajemen

pendidikan anak

berkebutuhan khusus

dengan fokus yang

berbeda yaitu hanya

pada anak autis.

- Metode penelitian

yang sama yaitu

kualitatif

- Fokus dalam penelitian adalah hanya

pada manajemen pendidikan untuk

anak autis. di dalamnya membahas

tentang bagaiamana perencanaan,

pelaksanaan, pengorganisasian,

pengendalin dan faktor pendukung

dan penghambat dalam pengeloaan

pelaksanaan pendidikan.

- Lokasi penelitian dilakukan di SLB

Kabupaten Karanganyar.

Trimo Manajemen Sekolah

Penyelenggara

Pendidikan Inklusif:

Kajian Aplikatif

Pentingnya

Menghargai

Keberagaman Bagi

Anak-Anak

Berkebutuhan

- Penelitian ini membahas bagaimana

proses penyelenggaraan pendidikan

inklusif mulai dari model kurikulum

yang digunakan, model

penyelengaraan pendidikannya serta

permasalahan-permasalah yang timbul.

- Lokasi penelitian dilakukan SD Negeri

1 Magelung Kabupaten Kenda.

Page 80: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

64

Khusus.

Renalatama

Kismawiyati

- Membahas tentang

anak berkebutuhan

khusus

- Metode yang

digunakan deskritif

kualitatif.

- Fokus hanya pada bagaimana guru-

guru dalam melakukan indentifikasi

anak berkebutuhan khusus pada

tingkat PAUD

- Penelitian dilakukan di 3 Sekolah

PAUD di Kabupaten Jember.

Siti

Rahmawati,

dkk

Membahas tentang

keterampilan tenaga

pendidik dalam

memahami anak

berkebebutuhan

khusus

- Metode yang digunakan dalam

penelitian ini kuntitatif

- fokus penelitian untuk melihat

keterampilan atau kemampuan tenaga

pendidik dalam melakukan identifikasi

dini pada anak tingkat PAUD

- Lokasi penelitian dilakukan di

lingkungan HIMPAUDI Kecamatan

Pesanggrahan. Jumlah sampel dalam

kegiatan ini adalah empat puluh empat

(44) orang pendidik PAUD.

Sari

Rudiyati,

Dalam

pembahasannya

penulis juga meneliti

tentang tenaga

pendidik dan

penanganan anak

berkebutuhan

- Metode penelitian yang digunakan

adalah penelitian tindakan

- Fokus penelitian adalah bagaimana

peningkatan kompetensi tenaga

pendidik dalam penanganan anak

berkebutuhan khusus melalui

pembelajaran kolaboratif

Page 81: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

65

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian, “Manajemen Tenaga Pendidik dalam Penangan Siswa

Bekebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya dilakukan di

Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya. Adapun identitas sekolah sebagai

berikut:

Nama sekolah : Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Kelurahan : Langkai

Kecamatan : Pahandut

Kota : Palangka Raya

Propensi : Kalimantan Tengah

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena

permasalahan yang diteliti dirasa holistik, kompleks, dinamis dan penuh

makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dilakukan

dengan penelitian kuantitatif.112

Secara lebih spesifik penelitian kualitatif ini menggunakan strategi

penelitian fenomenologi. Penelitian fenomenologi digunakan karena latar

belakang masalah yang menurut penulis ada fenomena menarik, pertama

Sekolah Islam Terpadu Sahabat Alam adalah sekolah swasta pertama yang

sejak tahun pertama berdiri 2010 menyatakan diri sebagai sekolah inklusif.

112

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta,

2013, h.293. 64

Page 82: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

66

Sekolah sahabat alam menerima siswa berkebutuhan khusus untuk mengikuti

kelas reguler. Kedua, setiap kelas yang di dalamnya ada siswa berkebutuhan

khusus, pihak sekolah menyediakan guru bantu kelas yang membantu guru

kelas dalam menangani siswa berkebutuhan khusus. Untuk siswa yang

berkebutuhan khusus yang mengalami tingkat kesulitan tertentu, pihak

sekolah bekerjasama dengan orang tua menyediakan guru damping siswa

(shadow teacher). Guru damping tersebut hanya fokus mendampingi siswa

yang menjadi tanggung jawabnya. Ketiga, sekolah sahabat alam memiliki

lembaga khusus yang disebut learning support center (LSC) yang

bertanggung jawab dalam masalah penangan dan penyusunan program siswa

berkebutuhan khusus. Hal semacam ini menjadi fenomena menarik untuk

diteliti.

Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Denzin dan Lincoln

yang dikutip oleh Hasbiansyah, bahwa ada dua hal utama yang menjadi fokus

penelitian fenomenologi yaitu:

Pertama adalah Tekstural Description tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian tentang sebuah fenomena. Apa yang dialami adalah

aspek obyektif yang merupakan data yang bersifat faktual.

Sedangkan yang kedua adalah Stuctural Description tentang

bagaimana subjek mengalami dan memaknai pengalamannya.

Deskripsi ini berisi tentang aspek subyektif yang menyangkut

pendapat, penilaian, perasaan, harapan serta respon subyektif lainnya

dari subyek penelitian yang berkaitan dengan pengalamannya

tersebut.113

Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan, dimulai dari pembuatan

proposal penelitian, seminar proposal, penelitian lapangan hingga pelaporan

113

Hasbiansyah, Pendekatan Fenomenologi Pengantar Praktik Penelitian dalam Ilmu

Sosial , tt: Mediator, vol.9. No. 1 Tahun 2008, h. 171.

Page 83: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

67

(ujian tesis). Waktu penelitian khususnya pengambilan data dan uji

keabsahan data dapat diperpanjang jika dalam perjalanan penelitian dirasa

data yang diperoleh masih kurang.

B. Prosedur Peneltian

Penelitian kualitatif dilaksanakan dalam beberapa tahap yakni, tahap

eksplorasi, atau observasi umum, tahap eksplorasi terfokus, tahap

pengumpulan data dan tahap konfirmasi data.114

Dalam buku lain

menjelaskan ada beberapa teknik atau tahapan-tahapan dalam penelitian

kualitatif.

Pada penelitian ini penulis menggunakan tahapan penelitian yang

dijelaskan oleh Lexy J.Moleong yang dikutip oleh M. Zunaidi Ghoni dan

Fauzan Almanshur.115

Tahap pertama yaitu tahap pra lapangan, pada tahap ini penulis

menyusun rancangan penelitian termasuk menentukan lokasi penelitian dan

fenomena yang menarik yang akan di teliti. Lokasi penelitian yang dituju

adalah sekolah Sahabat Alam. Ini dilakukan atas dasar pertimbangan pertama;

bahwa sekolah ini merupakan sekolah swasta yang sejak tahun pertama

beridiri sudah menerima siswa berkebutuhan khusus atau anak berkebutuhan

khusus (ABK) pada kelas-kelas reguler dan memiliki devisi khusus dalam

masalah dan penyusunan program layanan siswa berkebutuhan khusus.

Kedua; Siswa-siswa berkebutuhan khusus terlihat mampu belajar bersama

114

M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana, 2008, h. 134-141. 115

Page 84: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

68

dalam satu kelas dan untuk siswa berkebutuhan khusus tertentu khusus, guru

pendamping memberikan layanan pembelajaran secara individual baik ketika

di kelas maupun di luar kelas.

Pada tahap berikutnya, yaitu tahap pekerjaan lapangan pada tahap ini

yang perlu dilakukan adalah: memahami latar penelitian, persiapan diri,

penampilan penulis dan pengenalan hubungan penulis di lapangan.116

Maksudanya pada tahap ini adalah penulis akan mempersiapkan diri

terutama terkait dengan jadwal atau waktu observasi untuk mendukung data

yang dibutuhkan penulis, serta menyepakati waktu wawancara dengan kepala

sekolah, koordinator SDM, koordinator Learning Support Center (LSC), guru

kelas, guru bantu kelas dan guru pendamping (shadow teacher) yang ada di

Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya.

Tahap ketiga yaitu tahap berperan serta sambil mengumpulkan data

yang perlu dilakukan adalah: pengarahan batas waktu penelitian, mencatat

data dan analisis lapangan.117

Pada tahap yang terakhir ini penulis melakukan

pengumpulkan data dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan adalah selama

2-3 bulan agar data yang didapat lebih lengkap dan mendalam. Waktu

pengumpulan data bisa diperpanjang jika kemudian penulis merasa ada data

yang kurang lengkap dan masih diperlukan. Setelah semua data sudah

terkumpul, maka analisa data bisa langsung dilakukan.

116

M.Djunaidi Ghoni dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, Yogjakarta:

Ar Ruzz Media, 2012, h. 150-157. 117

Ibid,.

Page 85: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

69

C. Data dan sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Menurut Musfiqon, “Data primer adalah data yang berkaitan

langsung dengan masalah penelitian dan didapatkan secara langsung dari

informan atau responden untuk menjadi bahan analisis.”118

Pada penelitian ini data primer diperoleh dari Kepala Sekolah

koordinator SDM, koordinator Learning Support Center (LSC), guru kelas

dan guru bantu kelas dan guru damping siswa shadow teacher. Selain data

yang berasal dari subyek penelitian dan informan, ada pula data primer dalam

bentuk dukumen, antara lain dukumen yang berkaitan dengan perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi program tenaga pendidik dalam penanganan siswa

berkebutuhan khusus.

Sedangkan data sekunder yang akan diambil atau diminta adalah

sebagai berikut:

1) Profil sekolah

2) Data siswa (Jumlah anak ABK, Jenis dan total jumlah siswa)

3) Data tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam penanganan anak

berkebutuhan khusus

4) Dokumen kegiatan pembelajaran dalam penangan siswa berkebutuhan

khusus.

118

Musfiqon, Panduan Lengkap Metodelogi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prestasi

Pustakarya, 2012, h. 151.

Page 86: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

70

D. Teknik pengumpulan data

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, sehingga

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi.119

a. Observasi/Pengamatan

Pada penelitian ini penulis memilih tipe pengamatan terbuka, di

mana kehadiran penulis diketahui secara terbuka oleh subyek. Observasi

yang dilakukan penulis adalah mengamati keadaan perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi program tenaga pendidik dalam penanganan

siswa berkebutuhan khusus.

Observasi dilakukan dengan tujuan guna untuk membuktikan

hasil dari wawancara yang didapat terhadap kenyataan yang ada di

lapangan. Alat yang digunakan dalam observasi adalah lembar instrumen

pengamatan dan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program tenaga pendidik dalam

penangganan siswa berkebutuhan khusus. Lembar observasi digunakan

agar lebih efektif dalam melakukan observasi sehingga pengamatan lebih

mendalam.

Informan narasumber yang dipilih pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Kepala sekolah

2) Koordinator SDM

119

M.Djunaidi Ghoni dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, Yogjakarta:

Ar Ruzz Media, 2012, h. 293.

Page 87: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

71

3) Koordinator Learning Support Center (LSC)

4) Guru kelas

5) Guru bantu kelas dan guru pendamping (shadow teacher).

Melalui metode ini penulis akan menggali data sebagai

berikut:

1) Profil sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

2) Proses kegiatan pembelajaran di sekolah. Pada tahap ini penulis akan

melakukan pengamatan penuh untuk mengamati peristiwa yang terjadi

dan hal-hal yang dilakukan oleh guru kelas, guru bantu kelas atau guru

pendamping dan koordinator Learning Support Center (LSC) berserta

guru yang ada di dalamnya.

Penulis akan melakukan observasi atau pengamatan menimal

ke tiga kelas. Observasi di masing-masing kelas dilakukan minimal

satu pekan pembelajaran atau lima hari. Dari observasi kelas ini

penulis akan memperoleh gambaran umum tentang proses perancanan,

pelaksanan dan evaluasi program tenaga pendidik dalam layanan

siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya.

b. Wawancara

Pada penelitian ini, penulis melakukan wawancara yang

mendalam untuk pengumpulan data. Pada penelitian penulis

menyiapkan sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada partisipan.

Dalam hal ini wawancara yang mendalam akan ditujukan kepada

orang-orang yang sungguh mengalami proses yang diteliti. Pertanyaan

Page 88: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

72

tersebut terdiri dari pertanyaan umum dan pertayaan spesifik dan akan

makin spesifik selama penelitian berlangsung. Dari pertanyaan yang

sangat spesifik itulah akan tergali informasi tentang bagaimana

perencanan, pelaksanaan dan evaluasi program tenaga pendidik dalam

layanan siswa berkebutuhuan khusus di sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya.

Adapun data yang ingin digali melalui teknik wawancara ini

adalah:

1) Proses perencanaan guru dalam penanganan siswa berkebutuhan

khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka raya.

2) Proses pelaksanaan guru dalam penanganan siswa berkebutuhan

khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka raya.

3) Proses kegiatan pembelajaran di kelas dan luar kelas

4) Model pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

penanganan siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Sahabat Alam

Palangka raya.

5) Proses evaluasi program tenaga pendidik dalam penanganan siswa

berkebutuhan khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka raya.

Beberapa subyek yang akan diwawancarai seperti:

1) Kepala Sekolah Sahabat Alam : Dari wawancara ini diharapkan

mendapatkan informasi secara umum apa yang dilakukan dan

keterkibatan kepala sekolah dalam melakukan perencanan dan

Page 89: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

73

evaluasi program tenaga pendidik dalam penaganan siswa

berkebutuhun khusus yang ada di Sekolah Sahabat Alam.

2) Koordinator SDM: Merupakan salah satu bidang yang bertanggung

jawab secara penuh tentang sumber daya manusia terutama guru-

guru yang ada di Sekolah Sahabat Alam. Dari wawancara ini

harapanya dapat menggali informasi tentang bagaimana SDM

melakukan perencanaan dan evaluasi program tenaga pendidik

dalam penanganan siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Sahabat

Alam.

3) Koordinator learning suport center (LSC): Bidang yang

bertanggung jawab secara khusus tentang program penanganan

siswa berkebutuhan khusus. Pada wawancara ini, harapannya

dapat menggali informasi yang lebih mendalam tentang

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program tenaga pendidik

yang dilakukan oleh LSC dalam penanganan siswa berkebutuhan

khusus yang ada di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya.

4) Guru kelas, guru bantu kelas dan guru pendamping (shadow

teacher): Harapannya dapat menggali informasi bagaimana proses

perencanaan program hingga pelaksanaan yang dilakukan dalam

penanganan siswa berkebutuhan khusus ketika mengikuti

pembelajaran di kelas reguler.

Page 90: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

74

Berdasarkan fokus permasalahan penelitian maka pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan dalam wawancara penulis sajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

DAFTAR PERTANYAAN DALAM WAWANCARA

N

o

Sub fokus

penelitian

Indikator Pertanyaan Informan

1. Perencanaan

program

tenaga dalam

penanganan

siswa

berkebutuhan

khusus

Mendeskrip

sikan aspek-

aspek

perencanaan

guru dalam

penanganan

siswa

berkebutuha

n khusus

1) Bagaimana tahap awal yang

dilakukan dalam menyususun

perencanaan program guru

dalam penanganan siswa

berkebuhun khusus.

2) Hal apa saja yang harus

dipahami dan diperhatikan

oleh seorang guru dalam

merencanakan program guru

dalam penanganan siswa

berkebutuhan khusus.

3) Apakah perencanaan

penyusunan program guru

benar-benar sudah mengarah

pada proses yang efektif,

efisien,

4) Pada tahap awal perencanaan

program guru dalam

penanganan anak

berkebutuhan khusus, secara

administratif apa saja yang

harus disiapkan.

5) Bagaimana mekanisme

penyusunan program

perencanaan guru dalam

penanganan siswa

berkebutuhan khusus

1) Kepala

sekolah

2) Koordin

ator

SDM

3) Koordin

ator

Learning

support

center

(LSC)

4) Guru

kelas

5) Guru

damping

atau

shadow

teacher

2. Pelaksanaan

program

tenaga

pendidik

dalam

penanganan

Mendeskrip

sikan proses

pelaksanaan

program

guru dalam

penanganan

1) Bagaimana prosedur

pelaksanaan program guru

dalam penanganan siswa

berkebutuhan khusus

2) Bagaimana mekanisme

pelaksanaan program guru

1) Koordin

ator

SDM

2) Koordin

ator

Learning

Page 91: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

75

siswa

berkebutuhan

khusus

siswa

berkebutuha

n khusus

dalam penanganan siswa

berkebutuhan khusus

3) Bagaimana tahapan

pelaksanaan program guru

dalam penanganan siswa

berkebutuhan khusus

4) Bagaiamana teknis

pelaksanaan program guru

dalam penanganan siswa

berkebutuhan khusus

5) Bagaimana peran guru kelas

dan guru damping untuk

mendukung pelaksanaan

program guru dalam

penanganan siswa

berkebutuhan khusus

support

center

(LSC)

3) Guru

kelas

4) Guru

damping

atau

shadow

teacher.

3. Evaluasi

program

tenaga

pendidik

dalam

penanganan

siswa

berkeutuhan

khusus

Mendeskrip

sikan aspek-

aspek dan

proses

evaluasi

guru dalam

penanganan

siswa

berkebutuha

n khusus

1) Bagaimanan prosedur

evaluasi tenaga pendidik

dalam penanganan siswa

berkebutuhan khusus

2) Bagaimana mekanisme

evaluasi program dalam

penanganan siswa

berkebutuhan khusus

3) Bagaiamana tahapan evaluasi

tenaga pendidik dalam

penanganan siswa

berkebutuhan khusus

4) Bagaimana teknis evaluasi

tenaga pendidik dalam

penanganan siswa

berkebutuhan khusus

5) Apakah ada kendala atau

hambatan dalam evaluasi

guru dalam penaganan siswa

berkebutuhan khusus

1) Kepala

sekolah

2) Koordin

ator

SDM

3) Koordin

ator

Learning

support

center

(LSC)

c. Dokumentasi

Salah satu teknik pengumpulan data yang penulis gunakan

dalam penelitian ini, sebagai salah satu bentuk memperkuat data hasil

observasi dan wawancara adalah dokumentasi.

Page 92: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

76

Adapun data-data dokumen yang diperlukan dan ingin digali

dalam teknik penelitian ini adalah dokumen sekolah terkait data

pendidikan inklusif di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya seperti:

1) Sejarah berdirinya sekolah

2) Data profil sekolah

3) Data guru (guru kelas, guru bantu kelas atau Shadow teacher)

4) Data siswa (jumlah ABK dan jenis ABK)

5) Kurikulum atau program pembelajaran untuk ABK di kelas-kelas

reguler

6) Data program perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi guru dan

data-data lain yang dibutuhkan berkaitan dengan data penanganan

siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka

Raya.

E. Analisis Data

Dalam melakukan analisis data dalam sebuah penelitian kualitatif

dengan metode pendekatan fenomenologis sebagaimana disebutkan oleh

Stevik, Cloaizzi dan Kenn:

1) Menetapkan fenomena yang akan di teliti

2) Menyusun daftar pertanyaan

3) Pengumpulan data

4) Analisis data

5) Tahap deskripsi esensi

6) Peneliti melaporkan hasil penelitian120

120

Dikutip dari Hasbiyah dalam Pendekatan Fenomenologi Pengantar Praktik Penelitian

dalam Ilmu Sosial, tt: Mediator, vol. 9. No 1 Tahun 2008, h. 171.

Page 93: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

77

Berdasarkan teori tersebut di atas maka, penulis melakukan beberapa

tahapan dalam analisis data sebagai berikut sebagaimana yang disebutkan oleh

Hasbiyah121

dalam jurnalnya sebagai berikut;

1) Tahap awal. Penulis mendeskripsikan sepenuhnya tentang fenomena yang

dialami subyek penelitian. Seluruh hasil wawancara mendalam yang

dilakukan penulis dengan subyek penelitian ditrankripkan ke dalam bahasa

tulisan.

2) Tahap horizonalition. Pada tahap ini penulis mengiventarisasi pertanyaan-

pertanyaan penting dengan topik penelitian.

3) Tahap closter of meaning. Pada tahap ini penulis mengklasifikasikan

pertanyaan-pertanyaan tadi ke dalam tema-tema dan menyisihkan

pertanyaan-pertanyaan yang tumpang tindih atau berulang-ulang sehingga

memudahkan proses pengumpulan data. Pada tahapan closter of meaning

penulis melakukan dua tahapan pertama; textural description (deskripsi

tekstural) yaitu penuliskan apa yang di alami individu mulai dari proses

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program dalam pelayanan siswa

berkebutuhan khusus. Kedua; struktural description (deskripsi struktural),

penulis menuliskan bagaimana fenomena itu dialami oleh para individu atau

informan. Penulis juga mencari segala makna yang mungkin menurut

penulis berdasarkan refleksi penulis sendiri berupa opini, penilaian, harapan,

dan perasaan tentang fenomena yang dialami oleh subyek penelitian.

121

Hasbiyah Pendekatan Fenomenologi Pengantar Praktik Penelitian dalam Ilmu Sosial,

tt: Mediator, vol. 9. No 1 Tahun 2008, h. 172.

Page 94: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

78

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji

kredibilitas (validasi internal), uji dependabilitas data, uji trasferbilitas

(validitas eksternal) dan uji konfirmabilitas (obyektivitas).122

1. Uji kredibilitas data (validasi internal)

Pemeriksaan keabsahan data yang penulis lakukan melalui uji

kredibilitas data (validasi internal) seperti yang dikemukakan oleh pakar

metodelogi penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik:

a. Perpanjangan keikutsertaan penulis di lapangan

Dengan melakukan perpanjangan keikutsertaan penulis di

lapangan maka penulis dapat menguji ketidakbenaran informasi yang

diperoleh. Hal ini relatif lebih dilakukan karena penulis bekerja di lokasi

penelitian.

b. Meningkatkan ketekunan pengamatan

Dalam penelitian kualitatif ini, penulis melakukan ketekukan

pengamatan dengan meluangkan waktu yang lebih panjang untuk berada

di kelas dan mencatat dengan detail proses yang terjadi. Bahkan penulis

melakukan dokumentasi hal-hal yang dianggap penting dan diperlukan.

c. Triagulasi

Teknik triagulasi sebagaimana dijelaskan oleh Iskandar ialah

melakukan pengecekan ulang terhadap sumber data dengan cara:

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara

122

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2013, h. 294.

Page 95: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

79

2) Membandingkan apa yang dikatakan oleh seorang partisipan yang

dikatakan di depan umum dengan yang dikatakan ketika wawancara

3) Membandingkan keadaan dan persfektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang lain

4) Membandingkan hasil wawancara dengan isi dukumen yang

berkaitan.123

2. Uji trasferbilitas (validitas eksternal)

Uji transferbilitas (validas eksternal) bertujuan agar orang lain

dapat lebih mudah memahami hasil penelitian yang dilakukan dilapangan

sebagaimana pendapat Denim tentang validas eksternal.

Menurut Danim, kriteria kesahihan eksternal meminta penulis

untuk menghasilkan penelitian yang dapat mendeskripsikan

rekuntruksi realita lapangan secara lengkap dan detail. Apabila

pembaca dapat memperoleh informasi yang lebih jelas tentang

temuan penulis maka dapat dikatakan data penelitian tersebut

termasuk dan memenuhi kriteria validitas eksternal.124

Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas, maka penulis berupaya

melakukan deskripsi rekonstruksi tentang realita lapangan secara lengkap,

rinci, dan detail, sistematis dan empiris yang mengacu pada data-data yang

telah didapat. Penulis menuangkan temuan penelitian tersebut dengan detail

mulai dari temuan tentang perencanan, pelaksanaan dan evaluasi program

tenaga pendidik dalam penganangan siswa berkebutuhan khusus di sekolah

Sahabat Alam Palangka Raya.125

123

Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif),

Jakarta: Gaung Persada Press, 2009, h. 230-231. 124

Ibid, 125

Ibid, h. 228-229.

Page 96: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

80

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian

1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Sekolah Sahabat Alam Palangka

Raya.

Sekolah Sahabat Alam merupakan salah satu sekolah swasta

pertama yang menyatakan diri sebagai sekolah inklusif. Pada tahun pertama

berdiri lewat yayasan Mutiara Tarbiyah mendirikan Sekolah Dasar Islam

Terpadu (SDIT) pada bulan Juni tahun 2010. Kemudian pada bulan Mei

tahun 2014 Sekolah Sahabat Alam mendidrikan sekolah lanjutan tingkat

pertama (SMPIT). Yayasan Mutiara Tarbiyah secara resmi berdiri dengan

Akte Notaris R.A. Setiyo Hidayati. SH.MH Nomor 27 tanggal 08 Juni

2010.

Didirikannya Sekolah Sahabat Alam dengan konsep sekolah

inklusif adalah sebagai wujud dari rasa kepedulian dari para pendiri sekolah

Alam yaitu Ibu Qanita Tajuddin, Ust. Amanto Surya Langka dan Bapak

Rizqi Tajuddin melihat pendidikan yang ada di Indonesia, khususnya

pendidikan di kalimantan tengah yang belum memiliki lembaga pendidikan

Islam inklusif.126

126

Wawancara dengan M. Husaini Guru pertama di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

13 Mei 2019.

79

Page 97: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

81

2. Identitas Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Penelitian, “Manajemen Tenaga Pendidik dalam Layanan Siswa

Bekebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya dilakukan di

Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya. Adapun identitas sekolah sebagai

berikut:

Nama sekolah : Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Kelurahan : Langkai

Kecamatan : Pahandut

Kota : Palangka Raya

Propensi : Kalimantan Tengah

status sekolah : Swasta

Jenjang pendidikan : 1) Sekolah Dasar (SD)

a. NPSN : 30208766

b. Tahun berdiri : 2010

2) Sekolah Tingkat Pertama (SMP)

a. NPSN : 69929112

b. Tahun berdiri : 2014.127

3. Visi, Misi dan Moto Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Setiap lembaga sekolah memiliki orientasi, tujuan, harapan dan

target yang diinginkan ketika mendirikan lembaga sekolah. Harapannya

semua output yang dihasilkan sesuai dengan target yang diharapkan sesuai

dengan visi, misi dan moto sekolah.

127

Dokumen Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya Tahun 2019.

92

Page 98: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

82

Berdasarkan dokumen sekolah Sahabat Alam visi, misi, hasil-hasil

yang diharapkan dan moto Sekolah Sahabat Alam adalah sebagai berikut:

a. Visi :

Eksis sebagai sekolah alam berbasis Islam dengan standar keilmuan

yang berkualitas

b. Misi :

1. Membentuk sumber daya insan yang selaras antara jasad, akal dan hati

2. Mengembangkan potensi anak didik dalam aktualisasi diri

3. Menyediakan kebutuhan pembelajaran individual dan komunal

dengan sistem dan metode yang modern

4. Menanamkan sejak dini kepada anak kecintaan kepada alam

c. Hasil-hasil yang diharapkan:

1. Mendorong anak didik menjadi manusia beriman dan bertaqwa

2. Menyerap kaedah keislaman, melakukan proses internalisasi nilai

dan meyakininya sebagai langkah untuk mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari

3. Membina kecintaan terhadap aqidah dan akhlak Islam

4. Membiasakan ketetepan-ketetapan dalam agama lslam sebagai

sebuah tanggungjawab bukan beban

5. Menggunakan segala ilmu yang sudah diketahui selama belajar

dengan konsep biar sedikit yang penting kontinyu

6. Mendorong siswa untuk berprestasi bukan hanya dalam akademik.

7. Menjadikan arena sekolah dan kehidupan sehari-hari sebagai latihan

untuk bersnergi dan bekerjasama.

8. Memupuk hasrat untuk terus berinisiatif, proaktif dan kreatif

Page 99: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

83

9. Membentuk anak didik berjiwa sosial, humoris dan adaptif

10. Menyeimbangkan pendidikan dan perangsangan otak kanan dan otak

kiri

11. Mendorong anak didik agar tidak gagap dalam mengarungi

kemajuan zaman

12. Menjadikan anak didik cinta kepada kelestarian lingkungan, alam

dengan fondasi aqidah Islamiyah.

d. Moto :

Belajar dimana saja dengan siapa saja.128

4. Kurikulum dan Program Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Sekolah Sahabat Alam sebagai salah satu sekolah yang menerapkan

konsep pendidikan inklusif dimana disetiap kelas reguler ada beberapa

siswa berkebutuhan khusus yang tergabung di dalamnya. Semua kegiatan

dilakukan secara bersama, hanya saja untuk siswa berkebutuhan khusus

standarnya yang diturunkan.

Sekolah sahabat alam sekarang tergabung dalam Jaringan Sekolah

Alam Nusantara (JSAN). Di sekolah alam ada istilah yang di kenal dengan

BBA yaitu Belajar Bersama Alam. Sebagaimana penjelasan yang

disampaikan oleh koordinator HUMAS129

bahwa; Kegiatan ini merupakan

suatu konsep pendidikan dengan menggunakan alam sebagai sarana atau

media pembelajaran yang baik untuk peserta didik. Dari kegiatan ini siswa

ditanamkan nilai-nilai luhur di dalamnya. Anak tidak sekedar dikenalkan

128

Dokumen Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya Tahun 2018-2019. 129

Wawancara dengan Qanita Koordinator HUMAS Sekolah Sahabat Alam Palangka

Raya 13 Mei 2019.

Page 100: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

84

nama tanaman atau manfaatnya, namun juga diajarkan bagaimana cara

merawatnya, mensyukuri dan mengagungkan Allah sebagai maha pencipta

yang mampu menciptakan tanaman yang beraneka jenis dan macamnya.

Dalam proses pembelajaran BBA anak dikenalkan proses mulai dari

bagaimana cara menanam, bagaimana merawatnya, bagaimana cara

memanennya dan yang terakhir adalah bagaimana siswa mampu bersyukur

atas segala apa yang sudah Allah berikan kepada kita semua.

Di dalam penyusunan kurikum sekolah sebagaimana yang di

jelaskan oleh Kepala Sekolah Sahabat Alam Palangaka Raya130

bahwa;

Mulai tahun ini sekolah akan mencoba membuat kurikulum sekolah yang di

dalamnya memuat tentang kurikulum Ahlak, kurikulum motorik, kurikulum

bahasa, kurikulum sains dan kurikulum logika matematika. Sekolah Sahabat

Alam akan lebih fokus tentang lima muatan yang ada pada kurikulum

tersebut. Untuk siswa SMP maka yang pertama diajarkan adalah bagaimana

ahlak itu lebih tinggi derajatnya dibandingkan ilmu. Sedangkan untuk siswa

SD kelas rendah maka tuntas motorik yang lebih diutamakan karena hal ini

yang akan menunjang kegiatan pembelajaran di kelas nanti.

Di sekolah sahabat alam kegiatan pembelajaran tidak hanya

dilakukan di dalam kelas, kegiatan pembelajaran terkadang terlihat di luar

kelas. Seperti ketika guru kelas 1 mengenalkan tanaman dan bagian-bagian

tanaman. Guru tersebut terlihat mengajak siswa untuk mengamati jenis-jenis

tumbuhan yang ada disekitar sekolah, kemudian meminta setiap siswa

130

Wawancara dengan Rizqi Tajuddin Kepala Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya 13

Mei 2019.

Page 101: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

85

mengambil satu tumbuhan liar yang ada di sekitar sekolah dan menyebutkan

bagian-bagian yang ada pada setiap tumbuhan tersebut.131

Sekolah Sahabat Alam dalam konsep pembelajaran banyak

menggunakan konsep pendekatan konseptual, semua kegiatan dilakukan

secara konkrit dan langsung dipraktekkan sehingga semua siswa dapat

merasakan langsung dan kegiatan pembelajaran tersebut akan lebih

bermakna.

Ada beberapa kegiatan pembelajaran atau program sekolah sahabat

alam yang berbeda dengan beberapa sekolah lain sebagaimana tercantum

dalam newsletter sekolah seperti berenag, panahan dan tarung derajat semua

kegiatan ini merupakan kegiatan intra sekolah yang wajib diikuti oleh

semua siswa. Untuk panahan dimulai dari kelas 4 sedangkan berenang

dijadwalkan mulai dari kelas SD hingga SMP. Sekolah juga mengadakan

beberapa kegiatan yang merupakan agenda wajib semesteran seperti

camping, quran night, sahabat alam expo dan drama musikal yang diikuti

oleh semua siswa.132

Dalam kegiatan ini semua anak terlibat termasuk anak-anak

berkebutuhan khusus. Seperti ketika sekolah mengadakan kegiatan pentas

drama musikal yang diselengarakan pada 4 mei 2019. Siswa berkebutuhan

khusus dilibatkan secara langsung dalam kegiatan drama tersebut dan

131

Observasi di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya 09 Mei 2019. 132

Data Kegiatan Pembelajaran Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya tahun 2018-2019.

Page 102: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

86

diberikan tanggung jawab berperan menjadi salah satu tokoh yaitu menjadi

penduduk Qurays.133

5. Struktur Organisasi Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Sekolah Sahabat Alam dalam struktuk organisasi tidak

menggunakan istilah yang umum pada sekolah-sekolah lain seperti wakil

kepala sekolah. Sekolah Sahabat Alam memiliki istilah yaitu support sistem

dan main sistem sebagaimana dijelaskan oleh Koordintor Tata Usaha

sekolah Sahabat Alam yang menjelaskan bahwa yang termasuk dalam

bagian support sistem adalah:

a. Koordinator sumber daya manusia (SDM)

b. Koordinator pelatihan atau diklat

c. Koordinator humas

d. Koordinator sarana dan prasarana.

Sedangkan yang termasuk dalam bagian main sistem dan

penjelesannnya adalah sebagai berikut:

a. Koordinator learning support center (LSC) bertanggung jawab dan

membawahi seluruh guru bantu dan guru damping siswa serta

penyusunan program siswa berkebutuhan khusus.

b. Koordinator kelas rendah, bertanggung jawab dan membawahi dari

tingkat PAUD hingga kelas 2 (dua)

c. Koordinator kelas tinggi, bertanggung jawab dan membawahi dari kelas

3 (tiga) hingga kelas 6 (enam)

133

Observasi di Kegiatan Pentas Drama Musikal Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya 4

Mei 2019.

Page 103: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

87

d. Koordinator SMP, bertanggung jawab dan membawahi seluruh guru

kelas dan guru bidang studi mulai dari kelas 7 (tujuh) sampai kelas 9

(sembilan).134

Adapun bagan struktur organisasi sekolah Sahabat Alam Palangka

Raya mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah

Pertama (SMP)135

adalah sebagai berikut:

134

Wawancara dengan Koordinator Tata Usaha Rani Fajar 09 Mei 2019. 135

Dokumen Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya Tahun 2018-2019.

Kepala Sekolah YAYASAN

Koordinator

Humas

Koordinator

Sarpras

Koordinator

SDM

Koordinator

Tata Usaha

Support Sistem

Main Sistem

Koordinator

Pelatihan

Koordinator

LSC

Koordinator

Kelas Rendah

Koordinator

Kelas Tinggi

Koordinator

Kelas SMP

Staf Humas

Staf Admin Kepala

Perpustakaan

Staf Admin

Staf LSC

Guru

bantu/damping

kelas

Guru PAUD,

Kelas 1 – 2 SD

Guru Kelas

Kelas 3 – 6 SD

Guru Kelas &

Bidang Study

Page 104: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

88

6. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah Sahabat

Palangka Raya

Berdasarkan data dokumentasi tahun pelajaran 2018/2019 tenaga

pendidik yang ada di sekolah Sahabat Alam, baik pada tingkat Sekolah

Dasar atau Sekolah Menengah Pertama hampir secara keseluruhan memiliki

klasifikasi pendidikan strata satu (S-1). Hanya ada tiga guru yang belum

memiliki kualifikasi pendidikan S-1 yaitu; satu guru bantu kelas pada

jenjang SD dan dua guru pada jenjang SMP. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

a. Data tenaga pendidik pada tingkat SD Sahabat Alam Palangka Raya136

Tabel. 4.1

DATA TENAGA PENDIDIK SDIT SAHABAT ALAM

No Nama Pendidikan

Terakhir Jabatan

1 Rizqi tajuddin S -1 Kepala Sekolah

2 Bayu setyoashih dewi putri S-1 Koordinator LSC

3 Kristin dewi nufita S-2 Guru Bidang Studi

4 Kiswati S-1 Guru Bidang Studi

5 Ella yuliani S-1 Guru Bidang Studi

6 Herlina S-1 Guru Bidang Studi

7 Dudut unggi S-1 Guru Kelas 6

8 Fitri handayani S-1 Guru Kelas 5

136

Dokumen Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya Tahun 2018-2019.

Page 105: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

89

9 Akhdiyah nur fiqiana S-1 Guru Kelas 4

10 Dian hidayat S-1 Guru Kelas 3

11 Siti Fatimah S-1 Guru Kelas 2

12 Sangidun S-1 Guru Kelas 1

13 Heny hasanah S-1 Guru Bantu Kelas

14 Suyanti S-1

Guru Bantu Kelas

15 Muhammad Iqbal D-2

Guru Bantu Kelas

16 Dina shahlia S-1

Guru Bantu Kelas

17

Ikrima erma liani S-1

Guru Bantu Kelas

Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator Tata Usaha137

menjelaskan bahwa pada setiap kelas khususnya pada tingkat SD minimal di

di setiap kelas harus ada 2 (dua) guru untuk menangani siswa. 1 (satu) guru

bertanggung jawab sebagai guru kelas dan 1 (satu) guru lagi bertugas

sebagai guru bantu kelas. Guru bantu kelas berperan membantu dalam hal

layanan siswa berkebutuhan khusus. Keberadaan 2 (dua) guru dalam satu

kelas terkadang masih dapat dikatakan belum cukup khususnya di kelas-

kelas yang memiliki siswa berkebutuhan khusus dengan tingkat kesulitan

yang lebih komplek seperti anak dengan gangguan mentallity retarded

(MR), anak autis atau anak dengan gangguan lain yang harus dilakukan

pendampingan selama kegiatan di kelas atau luar kelas, sesuai dengan

rekomendasi psikolog berdasarkan hasil tes pada awal masuk sekolah.

137

Wawancara dengan Rani Fajar Koordinator Tata Usaha Sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya 09 Mei 2019.

Page 106: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

90

Keterangan yang disampaikan oleh koordinator tata usaha sesuai

dengan pernyataan yang disampaikan oleh Koordinator SDM yang

menyebutkan bahwa:

Sekolah Sahabat Alam hingga saat ini masih membuka lowongan

guru, khususnya guru pendamping karena ada beberapa anak sesuai

dengan rekomendasi dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh

tim learning support center, menyebutkan bahwa ada beberapa

anak harus mendapatkan pendampingan khusus untuk membantu

memaksimalkan proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas

terutama untuk anak- anak dengan kesulitan yang lebih

kompleks.138

b. Data tenaga pendidik dan kependidikan SMPIT Sahabat Alam Palangka

Raya

Pada tingkat SMP jumlah tenaga pendidik berdasarkan

wawancara dengan koordinator tata usaha139

menyebutkan bahwa

keadaan jumlah guru sekarang bisa dikatakan sudah cukup dengan

formasi, 3 (tiga) guru kelas sekaligus guru bidang studi, 6 (enam) guru

bidang studi murni dan 1 (satu) guru pendamping yang khusus

mendampingi siswa berkebutuhan khusus (autis) yang ada di kelas IX.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel yang ada di bawah ini:

138

Wawancara dengan Halimah Nur Amini Koordinator Sumber Daya Manusia Sekolah

Sahabat Alam Palangka Raya 09 Mei 2019. 139

Wawancara dengan Rani Fajar Koordinator Tata Usaha Sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya 09 Mei 2019

Page 107: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

91

Tabel.4.2

DATA TENAGA PENDIDIK TINGKAT SMPIT SAHABAT ALAM140

No Nama Pendidikan

Terakhir Jabatan

1 Bayu Setyoashih Dwi

Putri S-1 Koordinatro LSC

2 Ani Fathrida S-1

Guru kelas 7 dan

bidang studi

3 Ella Yuliani S-1

Guru kelas 8 dan

bidang studi

4 Amrullah DII

Guru kelas 9 dan

bidang studi

5 Herlina S-1 Guru bidang studi

6 Muntaha

Pesantren

(Hafizd Quran) Guru tahfidz

7 Kristin Dewi Nufita S-1 Guru bidang studi

8 M. Ari Setio S-1 Guru bidang studi

9 Nisa Ul Umma S-1 Guru bidang studi

10 Sigit Setyawan S-1 Guru Pendamping

Tabel.4.3

DATA TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH SAHABAT ALAM

(SUPPORT SISTEM)141

No Nama Pendidikan

Terakhir Jabatan

1 Rizqi Tajuddin S-1 Kepala sekolah

2 Halimah Nur Amini S-2 Koordinator SDM

3 Qanita S-2 Koordinator Humas

4 Rani Fajar D-3 Koordinator Tata

Usaha

5 Muhammad Husaini S-1 Koordinator Pelatihan

6 Muhammad Tamjir Jamil S -1 Staf Admin

7 Puji Siswanto S -1 Kepala Perpustakaan

8 Sapti Chusniati S-1 Staf Perpustakaan

140

Dokumen Tenaga pendidik dan Kependidikan Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Tahun Pelajaran 2018-2019. 141

Ibid.

Page 108: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

92

d. Data tenaga ahli atau konsultan pendidikan inklusif

Sekolah Sahabat Alam sebagai salah satu sekolah Islam swasta

dengan model pendidikan inklusif. Dalam proses diagnosa anak, untuk

mengenali jenis anak berkebutuhan khusus atau untuk menentukan

treatmen layanan yang tepat pada anak-anak berkebutuhan khusus,

menggunakan tim ahli yang merupakan konsultan pendidikan dengan

latar pendidikan psikolog anak. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel.4.4

DATA TENAGA AHLI SEKOLAH SAHABAT ALAM142

No Nama Asal Lembaga Jabatan

1 Dra. Ery Retno Artini,

S.Psi, Msc (Edu)

Sekolah

Komunitas Kebon

Main Depok

Konsultan Layanan

ABK

2 Leni Sintorini, S. Psi

Kidzmotion

Jakarta

Konsultan Layanan

ABK

3 Dr. Frida Ayu Nurhayati

RSJ Kalawa Atei

Palangka Raya

Relawan Layanan

ABK

Berdasarkan wawancara dengan koordinator Tata Usaha sekolah

Sahabat Alam,143

menjelaskan bahwa Tenaga ahli atau konsultan

pendidikan tersebut merupakan mitra sekolah untuk membantu pihak

sekolah dalam proses penerimaan siswa baru dalam melakukan pemetaan

siswa berdasarkan kemampuan siswa. Di sekolah sahabat alam dalam

proses penerimaan siswa baru, ada beberapa tahapan yang harus diikuti

142

Dokumen Tenaga Ahli Sekolah Sahabat Alam Tahun Pelajaran 2018-2019. 143

Wawancara dengan Rani Fajar Koordinator Tata Usaha Sahabat Alam Palangka Raya

08 Mei 2019.

Page 109: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

93

diantaranya adalah pemeriksaan perkembangan siswa. Pada tingkat

PAUD disebut dengan Tes Perkembangan, pada tingkat SD disebut

dengan Tes Kematangan Sekolah (TKS) dan pada tingkat SMP disebut

dengan Sikotes.

Apa yang dijelaskan oleh koordinator Tata Usaha tersebut sesuai

dengan apa yang disampaikan oleh koordinator Learning Suppor Center

(LSC), sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam proses penerimaan

siswa baru yang menyatakan bahwa:

Sekolah mewajibkan bagi setiap calon wali murid untuk

mengikuti rangkaian proses penerimaan masuk di sekolah

Sahabat Alam salah satunya adalah pemeriksaan siswa yang

dilakukan oleh psikolog. Pemeriksaan tersebut terbagi dalam tiga

jenjang, jenjang PG disebut dengan tes perkembangan, jenjang

SD disebut dengan tes kematangan sekolah (TKS) dan untuk

jenjang SMP disebut dengan sikotes. Hasil pemeriksaan ini

berguna bagi sekolah khususnya guru dan LSC untuk mengetahui

kesulitan anak. Apakah anak ini termasuk dalam kategori ABK

atau tidak, apakah perlu pendampingan penuh atau tidak selama

kegiatan di kelas. Dari hasil ini juga sehingga guru dapat

mengetahui penangan yang tepat di kelas, sesuai dengan

rekomendasi yang disampaikan dalam hasil pemeriksaan.144

7. Keadaan Siswa Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Data keseluruhan siswa sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

tahun pelajaran 2018/2019 mulai dari jenjang SD hingga SMP berjumlah

144 siswa, terdiri dari 84 (58,33%) siswa laki-laki dan 60 (41,67%) siswa

perempuan. Sekolah Sahabat Alam pada setiap kelasnya memiliki beberapa

144

Wawancara dengan Bayu Setyoasih Dwi Putri, Koordinator LSC Sekolah Sahabat

Alam Palangka Raya 08 Mei 2019.

Page 110: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

94

siswa berkebutuhan khusus dengan beragam jenis dan tingkat kesulitan

masing-masing yang tergabung dalam satu kelas reguler.145

Dari keseluruhan jumlah siswa Sahabat Alam total jumlah siswa

berkebutuhan khusus ada 39 siswa atau sekitar 27,% siswa. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5

DATA SISWA SEKOLAH SAHABAT ALAM

PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2018/2019146

Kelas

Jenis

Kelamin Jumlah

siswa Diagnosa Jenis ABK

Jumlah

ABK

L P

I 12 8 20

Gangguan bahasa ekspresif dan

reseptif, ganguan pemrosesan

sensori, kesulitan belajar, low

tonus, superior, motorik halus dan

motorik kasar

8

II 9 11 20

Ganguan bahasa ekspresif dan

reseptif, ADD, kesulitan belajar

dan gangguan pemusatan sensori

5

III 8 7 15

Ganguan bahasa ekspresif dan

reseptif, MR ringan, dysgraphia,

Susp. CP, ADD dan gangguan

pemerosesan sensori

6

IV

11

6

17

Gangguan bahasa reseptif,

boderline, kesulitan belajar, MR

sedang, kesulitan belajar dan low

4

145

Dokumen Learning Support Centre (LSC) Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

tahun Pelajaran 2018-2019. 146

Dokumen Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya tahun Pelajaran 2018-2019.

Page 111: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

95

tonus

V 10 8 18 ADD, Kesulitan belajar, slow

leaner dan ganguan komunikasi 4

VI 10 7 17

Asperger syndrom, kesulitan

belajar, ganguan bicara, dan

masalah regulasi emosi

4

VII 9 4 13

Borderline, ADHD, ADD, ASD

(Autism spectrum disorder),

kesulitan belajar dan under

motivation karena pola asuh

7

VIII 7 4 11 - -

X 8 5 13 Autis 1

Total 84 61 144 39

8. Sarana dan Prasarana Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Sekolah Sahabat Alam sebagai lembaga pendidikan inklusif yang

memiliki konsep pendidikan berbasis belajar bersama alam dan tergabung

dalam Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN), memiliki kekhasan dalam

sarana prasarana yang dimiliki, seperti ruang kelas yang terbuka dan

memimiliki wahana bermain atau outbond serta memiliki ruang khusus

untuk melakukan tritmen bagi siswa-siswi berkebutuhan khusus sebagai

salah satu ciri sekolah inklusif. Berikut penulis uraikan tentang sarana

prasarana yang ada sekolah Sahabat Alam Palangka Raya sebagai berikut:

a. Bangunan kelas

Bangunan kelas di sekolah Sahabat Alam memiliki konsep

terbuka. Bangunan dirancang khusus membentuk seperti pendopo yang

Page 112: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

96

berbeda dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya. Semua bagunan

terbuat dari kayu dengan bentuk semi permanen.

Ruangan kelas di Sahabat Alam disebut dengan istilah pasah,

setiap kelas atau pasah memiliki nama yang menunjukkan ruang kelas.

Nama-nama tersebut mengambil dari nama-nama kayu yang ada di

kalimantan tengah dengan menggunakan istilah bahasa dayak misalnya

untuk kelas 1 nama kelasnya adalah pasah tabalien yang artinya kayu

ulin.

Pada tingkat sekolah dasar (SD), sekolah memiliki 6 ruang kelas.

Ruang kelas yang ada di sahabat alam tidak disusun secara urut.

Penempatan kelas dilakukan berdasarkan kebutuhan anak.

Sedangkan pada tingkat sekolah menengah pertama (SMP)

sekolah memiliki satu bangunan panjang yang dibagi menjadi tiga ruang

kelas. Bagian tengah kelas 7, bagian kiri kelas 8 dan bagian sebelah

kanan kelas 9. Dinding pemisah menggunakan papan tulis atau tirai

bambu.

Pada setiap kelas dilengkapi dengan beberapa sarana prasarana

yang mendukung kegiatan siswa di kelas seperti:

1) Meja. Pada setiap kelas rata-rata memiliki 4 – 5 meja panjang. 1

meja untuk 3 – 4 orang siswa dan 1 meja guru. Disesuaikan dengan

jumlah siswa di dalam kelas.

2) Kursi. Jumlah kursi disesuaikan dengan jumlah siswa dan guru yang

ada di kelas

Page 113: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

97

3) Papan tulis

4) Perlengkapan ATK (spidol, penghapus, cutter, lem, pewarna dan

lainnya)

5) Lemari tempat penyimpanan ATK

6) Papan display

7) Pojok perpustakaan kelas

8) Dispenser air minum

9) Perlengkapan makan (piring, gelas dan sendok)

10) Bok penyimpanan peralatan pribadi anak

11) Balok-balok kayu untuk permainan anak (khusus untuk anak SD)

12) Rak sandal

13) Jam dinding

14) Cermin dan

15) Alat-alat kebersihan kelas.147

b. Perpustakaan

Bentuk bangunan perpustakaan sekolah berbeda dengan bentuk

kelas yang terbuka. Perpustakaan sekolah menempati gedung khusus

yang tertutup dan permanen. Posisi perpustakan satu bangunan dengan

ruang adminstrasi atau tata usaha.

Ruang perpustakaan dilengkapi dengan 2 buah AC dan rak-rak

buku yang tingginya sekitar 1.5 meter. Rak-rak buku sengaja di buat

tidak terlalu tinggi agar memudahkan anak-anak untuk mengambil buku.

147

Observasi di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya Tanggal 9 Mei 2019.

Page 114: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

98

Ruangan perpustakaan juga segaja didesain sejuk dan nyaman agar anak-

anak bisa bertahan lebih lama dan senang untuk pergi ke perpustakaan

sekolah. Perpustakaan sekolah sudah menggunakan software khusus

dalam pengelolaan perpustakaan yaitu software Senayan Library

Management System (SliMS 8).148

Jumlah buku yang ada di perpustakaan ada sekitar 6000 lebih

judul buku. Di perpustkaan sekolah lebih banyak menyediakan buku-

buku refrensi, sekolah tidak menyediakan buku paket. Ada beberapa jenis

buku bacaan yang disediakan di perpustakaan sekolah. Mulai dari buku

cerita untuk anak usia 2 tahun hingga buku-buku novel untuk remaja dan

dewasa. Buku-buku sains, buku-buku agama seperti buku-buku sirah

nabi dan sahabat serta beberapa jenis buku lain.149

Di Sekolah Sahabat Alam waktu kunjungan perpustakaan

dibuatkan jadwal khusus untuk setiap kelas, ini dilakukan agar tidak

terjadi penumpukan siswa di perpustakaan sehingga proses pembelajaran

di perpustakaan bisa berjalan secara efektif dan efisien sebagaimana

wawancara dengan kepala perpustakaan Sahabat Alam yang menjelaskan

bahwa:

Perpustakaan sekolah melalui staf perpustakaan berkoordinasi

dengan guru-guru kelas membuat jadwal kunjungan

perpustakaan. Dalam satu hari ada 2 kelas yang mendapakan

jadwal khusus kunjugan perpustakaan dengan waktu yang

berbeda-beda. Namun tetap kami memperbolehkan kelas lain

untuk tetap berkunjung di perpustakan untuk meminjam atau

mengembalikan buku diluar jadwal kelasnya. Penyusunan

148

Wawancara dengan Pujis Siswanto Kepala Perpustakaan Sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya 13 Mei 2019. 149

Observasi di perpustakaan sekolah Sahabat Alam Palangka Raya tanggal 13 Mei 2019.

Page 115: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

99

jadwal dilakukan untuk memudahkan pengkodisian siswa dan

untuk memaksimal kegiatan perpustakan karena literasi bagi

anak-anak sangat penting untuk menambah wawasan dan

pengetahuan mereka. Diperpustakan sekolah menyediakan

berbagai refrensi seperti buku bacaan untuk anak-anak usia PG

dan buku novel-novel remaja serta buku-buku refrensi untuk

mata pelajaran seperti sains dan lain-lain.150

c. Ruang Learning Support Center (LSC)

Ruang LSC adalah ruangan yang digunakan oleh guru-guru

bantu kelas atau guru pendamping untuk melakukan treatment kepada

siswa berkebutuhan khusus. LSC memiliki 2 ruangan setiap rungan

mempunyai fungsi dan kegunaan masing-masing.

Sebagaimana wawancara dengan staf LSC yang menjelaskan

bahwa:

Ruangan LSC memang disediakan sekolah sebagai wadah untuk

para guru-guru melakukan tretment atau pembelajaran khusus

bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Ruangan pertama

disediakan sebagai tempat penyimpanan alat-alat untuk melatih

sensori motorik seperti bola besar, cermin besar, trampolin dan

lain-lain. Sedangkan ruangan kedua dimanfatkan untuk kegiatan

pembelajaran individual untuk anak-anak berkebutuhan khusus

yang mengalami kesulitan ketika mengikuti kegiatan

pembelajaran klasikal di kelas.151

Dari wawancara dengan staf Learning support center (LSC)

penulis dapat menyimpulkan bahwa LSC adalah sebagai tempat bagi

guru-guru untuk melakukan tretment pembelajaran yang secara tidak

langsung berperan sebagai pendukung kegiatan pembelajaran bagi siswa

berkebutuhan khusus yang mengalami kesulitan dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran klasikal di kelas.

150

Wawancara dengan Puji Siswanto Kepala Perpustakaan Sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya Tanggal 13 Mei 2019. 151

Wawancara dengan Sigit Setiawan Staf LSC Sekolah Sahabat

Page 116: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

100

Dalam rangka membantu guru-guru untuk melakukan treatmen,

LSC menyediakan beberapa alat sebagai media pembelajaran untuk

menunjang kegiatan tersebut. (Untuk lebih jelas lihat lampiran 6 Daftar

Alat-Alat pembelajaran dan fasilitas LSC).

d. Musala atau tempat ibadah

Sekolah Sahabat Alam memiliki satu bangunan musala yang

terletak ditengah-tengah lingkungan sekolah. Musala digunakan untuk

kegiatan-kegiatan ibadah seperti shalat Duha, salat Zuhur atau kegiatan

pembelajaran untuk hafalan Al Quran. Musala sekolah juga dibuka untuk

umum, karena posisi sekolah yang berdekatan dengan rumah sakit dan

rumah makan.

e. Lapangan olah raga dan wahana outbound

Sekolah memiliki lapangan basket yang mana ring dan tiang

ringnya merupakan sumbangan dari wali murid. Posisi lapangan basket

berada di tengah. Lapangan basket juga terkadang dimanfatkan oleh

siswa untuk melakukan kegiatan olah raga lain.

Sekolah juga memiliki wahana outbound yang merupakan salah

satu satu ciri sekolah alam. Area outbound berada dibagian paling

belakang, satu lokasi dengan tempat bermain anak-anak PAUD. Ada

beberapa wahana outbond yang dimiliki sahabat alam seperti jembatan

gantung, jaring laba-laba, tangga pohon dan monkey bars.152

152

Obervasi di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya Tanggal 09 Mei 2019.

Page 117: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

101

Wahana outbound digunakan untuk melatih motorik, konsentrasi

dan ketangkasan siswa. Sebagaimana wawancara dengan koordinator

SARPRAS yang menjelaskan bahwa:

Sekolah sahabat alam yang memiliki konsep pendidikan yang

berbasis belajar bersama alam dan hampir semua kegiatan

banyak dilakukan outdor. Sehingga sekolah membuat wahana

outbound sebagai salah satu sarana buat anak-anak bermain,

sekaligus melatih motorik dan ketangkasan siswa. Ada beberapa

wahana outbound yang ada di sekolah sahabat alam seperti

jembatan gantung untuk melatih keseimbangan, monkey bars

untuk melatih kekuatan tangan dan beberapa wahana lain.153

Berdasarkan informasi dari koordinator sarana prasarana dapat

disimpulkan bahwa wahana outbound yang ada di sekolah Sahabat Alam,

dirancang sebagai salah satu bentuk upaya sekolah untuk menunjang

kebutuhan siswa dalam meningkatkan kemampuan motorik dan

ketangkasan siswa.

B. Penyajian Data

Pada bagian ini akan diuraikan tentang penyajian data penelitian

manajemen tenaga pendidik dalam layanan anak berkebutuhan khusus (ABK)

di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya. Untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian dalam rumusan masalah pada bab sebelumnya.

Berdasarkan hasil penelitian dan kondisi rill di lapangan yang diperoleh dari

hasil wawancara mendalam dari berbagai sumber sebagai informan, observasi

dan dokumentasi. Data yang disajikan sebagaimana rumusan masalah yaitu:

perencanaan program tenaga pendidik dalam layanan siswa berkebutuhan

153

Wawancara dengan Puji Siswanto Koordinator Sarana Prasarana Sekolah Sahabat

Alam Palangka Raya Tanggal 09 Mei 2019.

Page 118: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

102

khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya, pelaksanaan program tenaga

pendidik dalam layanan siswa berkebutuhan khusus di sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya dan evaluasi program tenaga pendidika dalam layanan siswa

berkebutuhan khusus di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya.

1. Perencanaan Program Tenaga Pendidik dalam Layanan Siswa

Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Manajemen perencanaan program tenaga pendidik dalam layanan

siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya yang

berkaitan dengan perencanaan adalah sebagai berikut:

a. Waktu perencanaan program

Perencanaan program dalam layanan siswa berkebutuhan khusus

dilakukan setelah pihak sekolah mendapatkan hasil pemeriksaan tes

kematangan sekolah dan sikotes yang di lakukan ketika proses

pemeriksaan siswa baru.

Dalam proses penerimaan siswanya, sekolah mewajibkan

kepada seluruh peserta didik untuk mengikuti seleksi awal. Untuk

jenjang Sekolah Dasar disebut dengan Tes Kematangan Siswa (TKS) dan

untuk tingkat SMP disebut dengan sikotes. ( Lihat lampiran 7 dan 8

Dokumen sekolah yang berisi bentuk hasil pemeriksaan SD dan SMP).

Dari data inilah akan diketahui kendala atau hambatan pada

setiap anak, sehingga pihak sekolah dapat melakukan penyusunan

program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak tersebut

sesuai dengan hasil tes dan rekomendasi dari psikolog sebagai mana

Page 119: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

103

wawancara dengan Koordinator Sumber Daya Manusia (SDM) sekolah

Sahabat Alam yang menjelaskan bahwa:

Penyusunan program untuk anak-anak berkebutuhan khusus

dilakukan di awal tahun ajaran baru. Setelah pihak sekolah

sudah mendapatkan data hasil pemeriksaan siswa yang

dilakukan oleh para psikolog. Dari data inilah pihak sekolah

nanti akan menyusun program, untuk anak berkebutuhan khusus

tersebut sesuai dengan kebutuhannya.154

Apa yang disampaikan oleh Koordinator SDM Sekolah Sahabat

Alam sesuai dengan apa yang dijelaskan juga oleh Koordinator Learning

Support Center (LSC) sebagai koordinator penanggung jawab

penerimaan siswa baru sekolah Sahabat Alam Palangka Raya yang

menjelaskan bahwa:

Dalam penyususunan program untuk anak-anak berkebutuhan

khusus biasanya dilakukan 2 pekan setelah siswa masuk pada

tahun ajaran baru. Semua program mengacu pada data hasil

pemeriksaan, baik Tes Kematangan Siswa untuk SD atau

Sikotes untuk SMP. Sedangkan untuk siswa lama yang baru

terdeteksi ABK, maka program akan disusun setelah siswa

mengikuti tes lanjutan yang disarankan oleh pihak sekolah. Pada

tahap ini pemeriksaan akan dilakukan secara individual sehingga

kesulitan atau hambatan pada setiap anak akan lebih mudah

terdeteksi.155

Koordinator LSC juga menambahkan penjelesannya dalam

wawancara dengan penulis bahwa:

Untuk anak-anak berkebutuhan khusus lama (siswa lama),

waktu penyusunan program bisa dilakukan pada setiap awal

semester ketika rapat kerja semester (RAKER) dan akan

dilakukan dievaluasi program, ketika rapat pembelajaran

pekenan. Penyusunan program ini disebut dengan penyusunan

program ulang atau bisa juga evaluasi program. Penyusunan

154

Wawancara dengan Halimah Nur Amini Koordinator SDM Sahabat Alam Palangka

Raya tanggal 13 Mei 2019. 155

Wawancara dengan Bayu Setyo Asih Dwi Putri Koordinator Learning Support Center

(LSC) Sekolah Sahabat Alam tanggal 14 Mei 2019.

Page 120: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

104

program mengacu draf pada program semester sebelumnya.

Materi atau kegiatan disusun per level ketika sudah

menyelesaikan level 1 maka lanjut ke level berikutnya. 156

Hal yang sama juga disampaikan oleh guru bantu kelas 3 dalam

wawancara kepada penulis bahwa:

Guru kelas bersama guru bantu kelas menyusun materi dan

kegiatan program untuk anak berkebutuhan khusus yang ada di

kelas, ketika kegiatan rapat kerja atau RAKER awal semester

dan ketika rapat pembelajaran pekanan bersama dengan

koordinator guru dan koordinator LSC.157

Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa dalam proses penyusunan program untuk anak-

anak berkebutuhan khusus di sekolah Sahabat Alam, terbagi dalam tiga

jenjang sebagai berikut:

1) Penyusunan program untuk siswa baru yang sudah terditeksi anak

berkebebutuhan khusus berdasarkan hasil pemerksaan awal yaitu TKS

atau Sikotes yang dilakukan ketika proses penerimaan siswa baru.

2) Penyusunan program untuk siswa lama yang baru terditeksi oleh guru

kelas dan tim LSC, setelah beberapa lama mengikuti proses kegiatan

pembelajaran di kelas. Penyusunan program dilakukan setelah siswa

mengikuti proses pemeriksaan lanjutan oleh psikolog secara

individual untuk mengetahui kendala dan cara layanan yang tepat

untuk anak tersebut.

156

Ibid. 157

Wawancara dengan Heny Hasanah Guru Bantu kelas 3 SD Sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya tanggal 15 Mei 2019.

Page 121: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

105

3) Penyusunan program untuk siswa lama yang masih dalam

pendampingan, waktu penyusunan ketika RAKER atau rapat kerja

semester dan dievaluasi ketika rapat pembelajaran pekanan.

Penyusunan program untuk anak berkebutuhan khusus yang ada

di sekolah Sahabat Alam sebagaimana dijelaskan di atas semuanya

mengacu pada hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh psikolog serta

rekomendasi dari psikolog. Dari hasil ini pihak sekolah menyusun

program yang bisa dilaksanakan di sekolah dengan sumber daya dan

sarana prasarana yang ada di sekolah baik program akademik maupun

non akademik. Masing-masing anak memiliki program sesuai dengan

kebutuhannya. Penyusunan program tidak mengacu pada kurikulum

pembelajaran yang ada di kelas semuanya mengacu pada hasil

pemeriksaan dan kebutuhan yang ingin dikembangkan pada setiap

peserta didik.

Koordinator LSC158

menjelaskan dalam wawancara kepada

penulis bahwa dalam proses penyusunan program untuk anak-anak

berkebebutuhan khusus, ada beberapa tahapan awal yang harus dilakukan

baik tim LSC atau guru kelas seperti:

1) Megumpulkan data-data terkaiat hasil tes pemeriksaan baik

pemeriksaan hasil TKS atau sikotes dan pemeriksaan lanjutan bagi

siswa yang mengikuti pemeriskaan lanjutan, data assesment LSC, data

158

Wawancara dengan Bayu Setyo Asih Dwi Putri Koordinator Learning .... tanggal 14

Mei 2019.

Page 122: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

106

terapi yang pernah di lakukan di luar sekolah dan data observasi kelas

atau observasi guru bidang studi.

2) Menentukan jadwal pertemuan orang tua, guru kelas, guru bantu dan

guru pendamping.

3) Penyusunan program, dalam penyusunan ini adalah sesi wawancara

untuk mengetahui peforma anak dan target yang diharapkan orang tua

untuk anak tersebut.

4) Orang tua menyepakati kegiatan yang akan dilakukan yang mana

kegiatan ini akan dilakukan di sekolah oleh guru kelas dan guru bantu

kelas serta guru pendamping apabila menggunakan guru pendamping.

5) Tahap terakhir adalah evaluasi, untuk evauluasi secara menyeluruh

biasanya dilakukan di akhir semester, sedangkan untuk laporan

kegiatan atau control kegiatan dilakukan setiap pekan oleh guru kelas

dalam bentuk lembar tretment yang wajib di isi oleh orang tua.

b. Personal yang terlibat dalam perencanaan program

Penyusunan program untuk siswa berkebutuhan khusus

melibatkan beberapa tenaga pendidik baik guru kelas maupun guru bantu

kelas serta melibatkan tenaga pendidik ahli sebagai narasumber dan

fasilitator dalam penyusunan materi. Selain itu sekolah juga melibatkan

orang tua wali murid yang merupakan pelaksana utama kegiatan tretment

di rumah. Sebagaimana wawancara dengan koordinator LSC sebagai

penanggung jawab program penangan anak berkebutuhan khusus yang

ada di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya, menjelaskan bahwa:

Page 123: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

107

Program untuk anak-anak berkebutuhan khusus disusun setelah

tim LSC mendapatkan hasil pemeriksaan yang dilakukan

psikolog. Dari data-data tersebut tim LSC menyampaikan hasil-

hasil tersebut kepada guru-guru yang bersangkutan. Setelah

penyampaian hasil, tim LSC membuat draf kegiatan tretment

yang bisa dilakukan di sekolah dan di rumah. Setelah

penyusunan draf selesai guru kelas dipersilahkan memberikan

masukan atau saran. Tim LSC melakukan pemanggilan kepada

wali murid anak yang bersangkutan untuk menyepakati

beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di rumah, dalam rangka

membantu percepatan layanan anak tersebut. Program ini

disebut home program.159

Pernyataan tersebut juga senada dengan apa yang disampaikan

oleh guru guru kelas 3 bahwa:

Dalam penyusunan program untuk anak-anak berkebutuhan

khusus biasanya saya dan guru bantu kelas bekerjasama dengan

tim LSC dan orang tua untuk menyepakati kegiataan yang bisa

dilakukan di sekolah dan di rumah. Penyusunan ini dilakukan

lewat pertemuan khusus dengan orang tua siswa, ketika jam

pulang siswa atau sesuai jadwal kesepakatan bersama orang

tua.160

Koordinator Learning Support Center (LSC)161

menyampaikan

bahwa, penyusunan program untuk anak-anak berkebutuhan khusus

dengan tingkat kesulitan tertentu yang tidak perlu menggunakan

pendampingan khusus terutama siswa-siswa lama, maka guru kelas dan

guru bantu kelas atau guru bidang study pada tingkat sekolah menengah

pertama (SMP) dapat melakukan pemetaan siswa di awal semester untuk

menentukan materi yang sesuai untuk setiap peserta didik yang ada di

kelas masing-masing.

159

Wawancara dengan Bayu Setyo Asih Dwi Putri Koordinator Learning Support Center

(LSC) Sekolah Sahabat Alam tanggal 14 Mei 2019. 160

Wawancara dengan Dian Hidayat guru kelas 3 SD Sahabat Alam Palangka Raya

tanggal 14 Mei 2019. 161

Wawancara dengan Bayu Setyo Asih Dwi Putri Koordinator Learning Support Center

(LSC) Sekolah Sahabat Alam tanggal 14 Mei 2019.

Page 124: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

108

Perencancaan program tersebut akan dimasukkan dalam

perencanaan pembelajaran atau dikenal dengan RPP yang disusun oleh

masing-masing guru kelas dan bantu kelas. Untuk kelas SMP disusun

oleh guru bidang study masing-masing. Sebagaiman wawancara dengan

guru bidang study mata pelajaran matematika SMP yang menjelaskan

bahwa:

Guru menyusun rancangan rencana pembelajaran untuk siswa di

kelas dan anak-anak berkebutuhan khusus sesuai dengan hasil

pemetaan yang kami lakukan di awal semester. Setiap kegiatan

yang kami susun kami koordinasikan dengan tim LSC agar

materi tersebut atau kegiatan tersebut sesuai dengan

perekembangan peserta didik. Setiap materi pembelajaran kami

siapkan level sehingga anak-anak berkebutuhan khusus dengan

tingkat kesulitan ringan tetap dapat mengikuti kegiatan

pembelajaran di kelas dengan grade materi yang kami

turunkan.162

Hal yang senada juga disampaikan ketika wawancara dengan

guru kelas 1 Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya yang menjelaskan

bahwa:

Kegiatan untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di

kelas, sementara ini mengikuti kegiatan yang diprogramkan oleh

tim LSC. Sedangkan untuk anak-anak ABK dengan tingkat

kesulitan ringan kami guru kelas dan guru bantu kelas menyusun

materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan

siswa, materi pembelajaran sama hanya saja grade atau

tingkatan materi yang diturunkan, misalnya ketika pembelajaran

penjumlahan untuk anak biasa materi penjumlahan yang

diajarkan adalah penjumlahan 1-10 sedangkan untuk anak ABK

mungkin hanya diajarkan 1-5 terlebih dahulu hingga benar-

benar paham. 163

162

wawancara dengan Herlina Guru Mata Pelajaran Matematika tingkat SMP Sekolah

Sahabat Alam Palangka Raya tanggal 15 Mei 2019. 163

Wawancara dengan Sangidun Guru Kelas 1 SD Sahabat Alam Palangka Raya tanggal

15 Mei 2019.

Page 125: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

109

Adapun dokumen yang diperoleh penulis berupa rancangan

pembelajaran untuk siswa SD kelas 1 Sahabat Alam Palangka Raya

sebagai berikut:

Tabel.4.6

RENCANA PEMBELAJARAN164

Tema Semester Islam rahmantan lil alamin (Menjadi Islam yang

ramah dan santun)

B

e

r

d

a

s

a

r

k

a

n

KEGIATAN:

a. Guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan hari ini secara

klasikal

b. Guru membagi siswa dalam dua kelompok, pertama kelompok siswa yang

sudah mampu menulis dan kedua kelompok yang belum mampu menulis.

Pada setiap kelompok di bagi menjadi dua meja.

164

Dokumen Lesson Plan kelas 1 SD Sahabat Alam Semester II tahun Pelajaran 2018-

2019.

Nama Guru/Tanda

Tangan

: SNGN

Kelas/Semester/Tahun : 1/2/2018

Mata Pelajaran : a. Sains

b. B. Indonesia

c. Matematika

Materi : a. Mengenal benda padat dan cair

b. Menulis

c. Mengenal lambang bilangan dan penjumlahan

satuan

Media : a. Minyak goreng, sabun cair dan Air

b. Stik es krim

c. Kertas bergaris

Alokasi waktu : 09.55-11.40 WIB

Hari/Tanggal : Selasa 22 Maret 2019

Nama File & lokasi

file

: Tahun 2018-2019/KBM/Lessonplan/ LP_1_

220319

Page 126: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

110

c. Guru meminta siswa menuliskan angka puluhan dan belasan dalam bentuk

angka sesuai dengan lemparan angka dadu yang muncul

d. Untuk siswa yang belum mampu menulis guru mengajarkan cara

penyebutan lambang bilangan dan menulis lambang bilangan puluhan dan

belasan.

e. Guru mengenalkan benda cair dan benda padat melalui percobaan.

- Guru menuangkan air pada piring, kemudian guru menuangkan lagi

minyak pada piring ke dua dan sabun cair pada piring ke tiga

- Guru meletakkan batu, stik es krim dan balok pada setiap piring Pada

kegiatan ini siswa diminta melihat perbedaan benda – benda tersebut.

- Kegitan berikutnya guru memindahkan benda-benda tersebut ke gelas

dan siswa diminta mengamati perbedaannya. Apakah benda padat bisa

mengikuti tempat, seperti halnya benda cair bisa mengikuti tempat

dimana diletakkannnya.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat penulis simpulkan

bahwa dalam menyusun perencanaan khususnya program dalam layanan

siswa berkebutuhan khusus, terutama program untuk siswa baru yang

mendapatkan pendampingan atau siswa lama yang mendapatkan

pendampingan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan. Dalam

penyusunan program melibatkan beberapa elemen seperti koordinator

learning support center, guru kelas, guru bantu kelas, guru pendamping

serta orang tua wali murid yang bersangkutan.

Sedangkan untuk siswa berkebutuhan khusus yang tidak

mendapatkan pendampingan program pembelajaran disusun oleh guru

kelas dan bantu kelas secara mandiri dengan mengacu program

pembelajaran sebelumnya yang dimuat dalam rencana pembelajara atau

RPP.

Page 127: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

111

c. Hasil perencanaan progam

Hasil perencanan program layanan siswa berkebutuhan yang

dilakukan oleh tim LSC, guru kelas, bantu kelas, guru pendamping serta

orang tua dituangkan dalam bentuk program pemebelajaran individual

(PPI) dimana PPI tersebut menjadi acuan dasar kegiatan di kelas dan

home program kegiatan pembelajaran yang dilakukan orang tua di

rumah.

Di sekolah Sahabat Alam, siswa dengan tingkat kesulitan

tertentu seperti anak autis yang membutuhkan guru pendamping khusus,

maka semua kegiatan atau program mengacu pada program yang sudah

disusun bersama tim LSC. Siswa tidak mengikuti kegiatan pembelajaran

di kelas. Semua kegiatan pembelajaran di pegang oleh guru pendamping

khusus. Guru kelas atau bidang study tidak menyiapkan materi khusus.

Sebagaimana wawancara dengan koordinator SDM Sekolah

Sahabat Alam menjelaskan bahwa:

Guru pendamping khusus mempunyai kewajiban dan tanggung

jawab kepada setiap anak dampingnya, seperti mendampingi

semua kegiatan baik kegiatan di kelas maupun di luar kelas,

menyusun materi atau kegiatan berdasarkan tingkat kebutuhan

anak dampingnya dan melakukan treatment berdasarkan saran

psikolog. Siswa dengan kesulitan yang lebih komplek tidak

mengikuti materi atau kurikulum kelas.165

Hal senada juga disampaikan ketika wawancara dengan guru

pendamping khusus anak autis kelas 9 yang menjelaskan bahwa:

165

Wawancara dengan Halimah Nur Amini Koordinator SDM Sahabat Alam Palangka

Raya tanggal 13 Mei 2019.

Page 128: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

112

Untuk anak damping saya, lebih banyak mengikuti kegiatan

pembelajaran di luar kelas dengan beberapa kegiatan treatment

yang saya lakukan di ruang LSC, seperti kegiatan terapi motorik

halus dan kasar. Siswa damping saya hanya mengikuti kegiatan

kelas yang bentuknya seperti kegiatan assambly atau outing

kelas.166

Adapun dokumen yang diperoleh penulis berupa program

individual (PPI), Home Program, kegiatan harian dan buku penghubung

untuk anak-anak berkebutuhan khusus dengan kategori autis pada tingkat

sekolah menengah pertama (SMP). (Lihat lampiran 9, 10, 11 dan 12).

Dari analisis yang penulis lakukan berdasarkan hasil wawancara

dan dokumen yang penulis dapatkan, dapat penulis simpulkan bahwa

semua program yang disusun oleh pihak sekolah bersama dengan orang

tua terlihat mengendepankan pengembagan kemampuan individu siswa

baik dari segi kemandirian, keterampilan atau skill dan juga tidak

meninggalkan aspek ibadah yang menjadi poin penting yang harus

dikuasai oleh setiap anak. Materi yang disusun juga terlihat

menyesuaikan kebutuhan anak tidak memaksakan anak didik untuk

mengikuti kurikulum atau materi kelas.

166

Wawancara dengan Sigit Setyawan Guru Pendamping Khusus SMP Sahabat Alam

Palangka Raya tanggal 16 Mei 2019.

Page 129: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

113

2. Pelaksanaan Program Tenaga Pendidik dalam Layanan Siswa

Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Berdasarkan Observasi penulis di lapangan, penulis mengamati

pelaksanaan program layanan anak berkebutuhan khusus di sekolah Sahabat

Alam Palangka Raya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Di dalam layanan anak berkebutuhan khusus, pihak sekolah

memberikan tanggung jawab dan kewenangan kepada koordinator Learning

Support Center (LSC). Tim LSC kemudian menyusun program pembelajaran

individual (PPI) dan home program untuk setiap anak berkebutuhan khusus

berdasarkan hasil pemeriksaan psikolog.

Program pembelajaran dalam bentuk PPI dilaksnakan di sekolah,

dikerjakan oleh guru bantu kelas atau guru pendamping serta guru kelas.

sedangkan home program merupakan program pembelajaran atau treatmen

ini dikerjakan oleh orang tua di rumah.

Berdasarkan wawancara dengan koordinator SDM Sekolah Sahabat

Alam Palangka Raya menjelaskan bahwa:

Untuk membantu guru-guru dalam layanan anak berkebutuhan

khusus yang ada di sekolah sahabat alam, pihak sekolah

memberikan tanggung jawab kepada koordinator LSC dalam

masalah layanan ABK, termasuk menyusun program-program

pembelajaran dan treatment. Selain menyusun program untuk guru-

guru, pihak LSC juga menyusun program pembelajaran untuk di

rumah yang dikerjakan oleh orang tua.167

Penyusunan program pembelajaran individual baik yang di

kerjakan di sekolah (PPI) maupun yang dikerjakan di rumah (home

167

Wawancara dengan Halimah Nur Amini Koordinator SDM Sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya tanggal 14 Mei 2019.

Page 130: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

114

program), memiliki fokus yang sama untuk membantu percepatan

perkembangan peserta didik sehingga pihak sekolah dan orang tua tetap bisa

bersenergi dalam melakukan treatment.

Adapun dalam pelaksanaan program untuk layanan anak-anak

berkebutuhan khusus dapat dibagi dalam beberapa kategori:

a. Waktu pelaksanaan program

Pelaksanaan program layanan anak berkebutuhan khusus di

sekolah Sahabat Alam dilaksanakan sesuai dengan jam belajar yang ada

di sekolah Sahabat Alam. Masing-masing peserta didik mendapatkan

treatment sesuai dengan program pembelajaran individual masing-

masing. Treatment dilakukan oleh guru pendamping apabila memiliki

guru pendamping khusus, apabila tidak , maka treatment akan dilakukan

oleh guru bantu kelas. Sebagaimana wawancara dengan Kepala Sekolah

Sahabat Alam yang menjelaskan bahwa:

Treatment untuk anak-anak berkebutuhan khusus mengikuti

jadwal pembelajaran aktif sekolah. Biasanya guru pendamping

khusus melakukan treatmen sesuai dengan jadwal yang sudah

mereka susun sendiri yang berkoordinasi dengan tim LSC dan

guru kelas maising-masing atau guru mata pelajaran pada

tingkat SMP.168

Hal yang senada juga disampaikan oleh Koordinator LSC

sebagai penanggung jawab layanan anak berkebutuhan khusus yang ada

di sekolah Sahabat Alam menjelaskan bahwa:

Jadwal treatment anak berkebutuhan khusus secara umum

mengikuti jadwal pembelajaran di kelas. Ini dilakukan agar

168

Wawancara dengan Rizqi Tajuddin Kepala Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

tanggal 16 Mei 2019.

Page 131: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

115

memudahkan koordinasi kegiatan antara guru bantu kelas dan

guru kelas dalam pengkodisian siswa, karena biasanya treatmen

dilakukan satu guru satu anak. Treatment bisa dilakukan

bersamaan apabila masalah yang dihadapi anak sama dan

layanan yang ingin dilakukan juga sama, seperti bermain bulu

tangkis untuk melatih motorik dan fokus anak-anak dengan

ganguan motorik dan konsentrasi.169

Adapun dokumen kegiatan kelas dalam satu pekan yang

diperoleh penulis dalam bentuk news letter (jadwal pembelejaran harian

kelas) sebagai berikut:

Tabel 4.7.170

JADWAL KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

06.30-07.00 Penyambutan Penyambutan Penyambutan Penyambutan Penyambutan

07.00-08.15 Kegiatan Pagi Kegiatan Pagi Kegiatan Pagi Kegiatan Pagi Kegiatan Pagi

08.15-08.30 Snack Time Snack Time Snack Time Snack Time Snack Time

08.30-08.45 Ikrar dan Doa Ikrar dan Doa Ikrar dan Doa Ikrar dan Doa Ikrar dan Doa

08.45-09.20 Olah Raga Tahfidz

Perpus Blocking Time

(Belajar)

Assambly

09.20-09.55

Blocking Time

(Belajar)

Pulang

09.55-10.30 Blocking Time

(Belajar)

Blocking Time

(Belajar) 10.30-11.05 Tahfidz

11.05-11.40

11.40-11.50 Penutup Penutup Penutup Penutup

11.50-12.20 Shalat Shalat Shalat Shalat

12.20-12.50 Makan Siang Makan Siang Makan Siang Makan Siang

12.50-13.00 Pulang Pulang Pulang Pulang

Berdasarkan keterangan dari guru kelas 4171

menjelaskan bahwa:

dalam penyusunan jadwal treatment ABK yang ada di kelas, guru bantu

atau guru pendamping khusus menyesuaikan jadwal pembelajaran yang

169

Wawancara dengan Bayu Setyo Asih Dwi Putri Koordinator Learning Support Center

Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya tanggal 14 Mei 2019. 170

Dokumen Sekolah Sahabat Alam Kelas 1 Sekolah Dasar Tahun Pelajaran 2018-2019. 171

Wawancara dengan guru SD kelas 4 Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya tanggal 13

Mei 2019.

Page 132: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

116

di muat dalam news letter kelas, karena ada beberapa mata pelajaran

yang mengharuskan anak berkebutuhan khusus (ABK) tetap terlibat,

seperti kegiatan olah raga, tahfidz dan kunjugan perpustakaan serta

kegiatan outing kelas.

Adapun contoh jadwal pembelajaran untuk anak dengan

pendampingan penuh di sekolah sahabat alam sebagai berikut:

Tabel 4.8.

JADWAL PELAKSANAAN PPI172

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00-07.45

Berenang Olah Raga

Kegiatan Pagi Kegiatan Pagi Kegiatan Pagi Kegiatan Pagi

07.00-08.10 - Back Up diatas bola

- Peregangan menggunakan tali

- Mengganti kertas hari dan tanggal di kelas

- Berenang - Push Up - Sit Up sambil

melempar bola - Duduk kaki

lurus dan menggelindingkan bola

- Mengganti kertas hari dan tanggal di kelas

- Duduk jongkok

- Melempar bola

- Memanjat - Mengganti

kertas hari dan tanggal di kelas

- Mengganti

kertas hari dan tanggal di kelas

- Bermain Bebas

08.15-08.45 Snack time, Ikrar dan

Do’a

Snack time, Ikrar dan Do’a

Snack time, Ikrar dan Do’a

Snack time, Ikrar dan Do’a

Snack time, Ikrar dan Do’a

08.45-09.20

Tahfidz

Motorik Halus Bermain

Playdough, jepitan, Koran

bekas Tahfidz

Matematika (Penjumlahan

dan Pengurangan)

(Jam 08.30-10.30)

- Proyek di kelas

- Remedi

09.20-09.55 Kunjungan

Perpustakaan Body

Localization

09.55-10.30 Matematika (Hari,

Tanggal dan Bulan)

Matematika (Hari, Tanggal

dan Bulan)

Matematika (Hari, Tanggal

dan Bulan)

Menceritakan gambar

172

Dokumen Learning Support Center Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya tahun

2018/2019.

Page 133: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

117

10.30-11.05 Bahasa Indonesia (Membaca

dan menulis kata yang terdapat

huruf g dan j)

Bahasa Indonesia (Membaca

huruf konsonan-

vokal-konsonan)

Bahasa Indonesia (Membaca huruf konsonan-vokal-

konsonan)

Bahasa Indonesia (Membaca dan huruf konsonan-

vokal-konsonan)

11.05- 11.25 Toilet Training

Instruksi 3 Tahap

Toilet Training Bahasa Arab

11.25- 12.30 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma

12.30- 13.00 Persiapan Pulang

Persiapan Pulang

Persiapan Pulang Persiapan Pulang

13.00-14.00 Tarung Drajat Pramuka Memanah

Dari penjelasan wawancara tersebut di atas, dapat disimpulkan

bahwa jadwal treatment untuk anak berkebutuhan khusus yang ada di

sekolah Sahabat Alam. Khususnya anak-anak yang mengalami kesulitan

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran klasikal di kelas, maka waktu

treatment menyesuaikan waktu pembelajaran di kelas, yaitu ketika

blocking time sesuai jadwal pembelajaran di atas. Ada beberapa mata

pelajaran yang tetap diikuti oleh anak berkebutuhan khusus, guna

memenuhi kebutuhannya seperti kegiatan olah raga, tahfidz, kunjungan

perpus serta outing kelas.

Untuk anak-anak berkebutuhan khusus dengan kesulitan tertentu

seperti autis, terkadang guru pendamping khusus mengikutkan anak

dampingnya untuk mengikuti kegiatan tersebut seperti olah raga,

kunjugan perpus atau outing kelas, namun tetap dalam pendampingan

penuh. Untuk tahfidz, guru pendamping langsung yang mengajarkannya

termasuk kegiatan pembelajaran lainnya.

Page 134: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

118

Berdasarkan Observasi penulis di lokasi penelitian, penulis

menemukan anak berkebutuhan khusus yang tidak mendapatkan

pendampingan secara khusus atau tidak menggunakan guru pendamping

khusus, lebih banyak mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.

Pembelajaran di bantu oleh guru bantu kelas dengan model pembelajaran

membentuk kelompok kecil.

b. Tenaga pendidik yang terlibat dalam pelaksanaan program

Di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya berdasarkan observasi,

penulis melihat dalam layanan siswa berkebutuhan khusus ada beberapa

kategori guru dalam masalah pendampingan siswa; pertama, guru

pendamping penuh 1 guru untuk 1 anak berkebutuhan khusus. Kedua,

guru pendamping tidak penuh 1 guru untuk 2 – 3 orang anak

berkebutuhan khusus. Ketiga, guru bantu kelas mendampingi anak-anak

yang sudah tidak mendapatkan pendampingan khusus. (Lihat lampiran

18 surat perjanjian bersama orang tua).

Berikut penulis uraikan pengertian guru pendamping penuh,

tidak penuh dan guru bantu kelas berserta tanggung jawabnya dalam

layanan anak berkebutuhan khusus di sekolah Sahabat Alam Palangka

Raya sebagai berikut:

1) Guru pendamping penuh, 1 guru untuk 1 orang anak berkebutuhan

khusus

Berdasarkan observasi penulis di lokasi penelitian, penulis

melihat bahwa pendampingan penuh dilakukan untuk anak-anak

Page 135: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

119

dengan kesulitan tertentu seperti anak Autis. Untuk anak dengan

gangguang ringan maka tidak mendapatkan pendampingan penuh

sebagaimana wawancara dengan kepala sekolah Sahabat Alam

Palangla Raya yang menjelaskan bahwa:

Pendampingan penuh dilakukan untuk beberapa jenis anak

berkebutuhan khusus seperti Autis, mentally retarded, slow

leaner, borderline, kesulitan belajar atau ganguan lainya.

Sesuai dengan rekomendasi dari hasil pemeriksaan yang di

lakukan baik tes kematangan siswa di awal penerimaan

untuk SD dan sikotes untuk siswa SMP, atau tes lanjutan

ketika proses pembelajaran sudah berlangsung.173

Hal senada juga disampaikan oleh koordinato LSC yang

menyebutkan bahwa:

Pendampingan penuh dilakukan untuk beberapa siswa yang

mengalami kesulitan yang lebih komplek dan secara

kemampuan ia mengalami kesulitan untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran di kelas sehingga membutuhkan

guru pendamping untuk membantu kegiatan

pembelajarannya secara penuh.174

Dari penjelasan wawancara tersebut dapat disimpulkan

bahwa; pertama, guru pendampingan penuh 1 guru untuk 1 orang

siswa berkebutuhan khusus dilakukan untuk siswa yang mengalami

kesulitan seperti anak dengan kategori autis. Kedua, anak dengan

kesulitan tertentu yang membuat dirinya kesulitan untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran di kelas sehingga membutuhkan guru

pendamping dan juga berdasarkan hasil observasi ketika

pemeriksaan TKS, sikotes dan tes lanjutan sesuai saran psikolog.

173

Wawancara dengan Rizqi Tajuddin Kepala Sekolah Sahabat Alam Palangka raya

tanggal 13 Mei 2019. 174

wawancara dengan Bayu setyo Asih Koordinator LSC Sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya tanggal 14 Mei 2019.

Page 136: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

120

Dalam menentukan guru pendamping pihak sekolah

melakukan proses seleksi calon dengan cara mengikuti beberapa

tahapan tes. Tahapan pertama, tes yang dilakukan psikolog, apabila

lolos lanjut tahap kedua, tahapan wawancara dan perjanjian atau

penandatangan kesepakatan. Sebagaimana penjelasan yang

disampaikan oleh Koordinator Tatah Usaha yang menyampaikan

bahwa:

Rekrutmen guru di sekolah sahabat alam baik guru kelas,

guru bidang study maupun guru damping atau guru bantu.

Ada beberapa tahapan seleksi yang dilakukan sekolah

pertama seleksi yang dilakukan psikolog (tes menggambar,

menyusun balok) dilanjutkan dengan wawancara dan

perjanjian kesepakatan apabila sudah diterima.175

Guru damping khusus yang mendampingi 1 anak, berperan

sebagai mentor yang membantu dan mengarahkan anak

dampingnya dalam melaksanakan beberapa tugasnya. Guru

damping memiliki tanggung jawab penuh dalam penaganan anak

dampingnya mulai dari penyusunan program individual dan

pelaksanaan program atau treatment sebagaimana dijelaskan di

atas.

Pendampingan untuk anak berkebutuhan khusus dengan

kategori autis yang ada di SMP. Dimulai dari kegiatan pagi yaitu

pukul 07.00 sampai pulang yaitu pukul 14.00 WIB. (Lihat lampiran

175

Wawancara dengan Rani Fajar Koordinator Tata Usaha Sahabat Alam Palangka Raya

tanggal 11 Mei 2019.

Page 137: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

121

14 jadual pembelajaran harian untuk siswa SMP Sekolah Sahabat

Alam)

Anak autis dengan pendampingan penuh yang ada di SMP

Sahabat Alam mengikuti kegiatan pagi secara mandiri dengan tetap

dalam pengawasan guru pendamping. Beberapa kegiatan pagi yang

diikuti seperti fonik, jurnal, salat duha, tahsin dan tahfiz.176

Untuk kegiatan pagi berdasarkan obsevasi penulis di lokasi

penelitian, penulis melihat guru pendamping hanya mengarahkan

anak dampingnya dari kejauhan untuk mendatangi satu persatu

guru kegiatan pagi yang ada pada setiap kelas.

Pada pembelajaran kelas guru damping sering mengajak

anak dampingnya keluar kelas untuk melakukan treatment baik

yang dilakukan langsung di ruang LSC atau lapangan terbuka.

Sebagaimana wawancara dengan guru pendamping khusus anak

autis yang menjelaskan bahwa:

Saya terkadang harus membawa anak damping saya keluar

kelas ketika kegiatan pembelajaran, karena anak damping

saya mudah bosan kalau harus bertahan di kelas. Saya

terkadang mengajaknya bermain di LSC seperti bermain

puzzel atau bermain sepeda di lapangan untuk melatih

motorik dan keseimbangannya.177

Hal senada juga disampaikan oleh guru bidang study

Bahasa Inggris yang menjelaskan bahwa:

176

Fonik adalah model pembelajaran yang digunakan oleh sekolah Sahabat Alam dalam

pembelajaran bahasa indonesia. (menulis, membaca, bercerita dan lain-lain). Jurnal, yaitu kegiatan

ekpresi, pada kegiatan ini guru eksplor tentang perasaan anak di pagi hari. tahsin: kegiaatan

perbaikan bacaan dan tahfidz kegiatan hafalan quran. 177

Wawancara dengan Sigit Setyawan Guru Pendamping khusus Sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya tanggal 10 Mei 2019.

Page 138: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

122

Anak berkebutuhan khusus yang ada di kelas, seperti anak

autis. Anak tersebut lebih banyak mengikuti kegiatan

treatment di luar kelas. Saya tidak memberikan materi yang

sesuai dengan materi yang ada di kelas. Saya mengizinkan

kepada guru dampingnya untuk mengajaknya keluar kelas

ketika anak tersebut sudah terlihat mulai bosan berada di

kelas.178

Berikut beberapa dokumentasi foto kegiatan yang

dilaksanakan oleh guru pendamping khusus ketika kegiatan pagi,

dan ketika pembelajaran kelas.

Gambar 4.1 Kegiatan Shalat Dhuha yang dilakukan secara mandiri

oleh anak dengan pendampingan khusus.179

Gambar 4.2 Berlajar life skill (berjualan kue)

180

178

Wawancara dengan Annisa Guru Bahasa Inggris SMP Sahabat Alam Palangka Raya

tanggal 10 Mei 2019. 179

Dokumentasi Kegiatan Pagi Shalat Dhuha yang dilakuan secara mandiri oleh anak

dengan pendampingan khusus di Musola Sekolah Sahabat Alam.

Page 139: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

123

Gambar 4.2 Bermain Puzzle di Ruangan LSC181

Berdasarkan keterangan dari wawancara dan observasi

dapat disimpulkan, bahwa dalam penagangan anak berkebutuhan

khusus dengan kategori anak autis, maka treatment dilakukan oleh

guru pendampingnya. Treatment dapat dilakukan di dalam ruangan

tertutup atau di lapangan terbuka sesuai dengan kebutuhan atau

programnya yang tercamtum dalam program pembelajaran

individual (PPI). Guru bidang study tidak terlibat langsung dalam

layanan anak berkebutuhan khsusus, baik penyunan materi atau

lain sebagainya. Guru bidang study juga tidak menyiapkan materi

khusus ketika kegiatan pembelajaran di kelas. Materi dan kegiatan

lebih banyak dilakukan oleh guru pendamping.

180

Dokumentasi kegiatan Berjualan yang di Lakukan ketika selesai kegiatan pagi yang

dilaksanak di sekolah sahabat Alam Palangka Raya. 181

Dokumentasi Kegiatan Bermain Puzzle (melatih koordinasi bentuk dan warna) Untuk

Anak dengan Pendampingan Khusus di Ruangan LSC.

Page 140: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

124

2) Guru pendamping tidak penuh, 1 guru untuk 2-3 orang anak

berkebutuhan khusus

Model pendampingan seperti ini diterapkan untuk anak-

anak berkebutuhan khusus yang dianggap sudah mulai mampu

untuk melakukan atau mengikuti kegiatan secara mandiri. Biasanya

mulai diterapkan di kelas 3. Siswa yang mendapatkan

pendampingan seperti ini sebelumnya adalah siswa dengan

pendampingan penuh 1 guru 1 orang anak dengan kategori

slowleaner, kesulitan belajar, ADD atau ADHD. Terkadang

pendampingan seperti ini juga bisa langsung diterapkan di kelas 1,

ketika tim LSC berdasarkan saran dari psikolog menganjurkan

pendampingan 1 guru untuk 2-3 anak dengan jenis ABK tertentu.

Berdasarkan wawancara dengan koordinator Learning

Support Center (LSC) yang menjelaskan bahwa;

Penerapan pendampingan 1 guru untuk 2-3 orang anak

berkebutuhan khusus, diterapkan berdasarkan hasil

observasi program yang sudah dijalankan selama ini yaitu

di kelas 1-2. Apabila hasil dan kemampuan siswa sudah

meningkat dan dianggap mampu untuk bekerja secara

mandiri, maka pendampingan penuh mulai di lepas dalam

bahasa lain mulai dilakukan penyapihan. Namun untuk

beberapa ABK tertentu juga bisa langsung diterapkan model

pendampingan seperti ini bedasarkan saran dari psikolog

ketika siswa mengikuti tes awal masuk sekolah.182

Guru pendamping khusus yang mendapingi 2-3 anak

berkebutuhan khusus mempunyai tanggung untuk membantu

182

Wawancara dengan Bayu Setyo Asih Dwi Putri Koordinato LSC Sekolah Sahabat

Alam Palangka Raya tanggal 13 Mei 2019.

Page 141: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

125

mengarahkan anak dampingnya ketika mengikuti kegiatan klasikal

di kelas. Guru pendamping menjelaskan secara individual kepada

anak dampingnya ketika ada anak dampingnya yang kesulitan

memahi instruksi yang disampaikan oleh guru kelas.

Sebagaimana wawancara dengan guru kelas 4 yang

menjelaskan bahwa; guru pendamping khusus yang ada di kelas

berperan membantu guru kelas dalam hal menjelaskan kembali

kepada anak-anak berkebutuhan khusus yang mengalami kesulitan

dalam memahami instruksi secara klasikal atau kesulitan dalam

menyelesaikan worksheet yang guru berikan.183

Guru pendamping khusus dengan model seperti ini ketika

melakukan treatment di LSC. Guru hanya membawa satu anak

dampingnya, anak damping yang lain diberikan tugas atau

worksheet yang dikerjakan di kelas, tanggung jawabnya diserahkan

sementara kepada guru bantu kelas untuk membantu atau

mengarahkan ketika anak-anak tersebut mengalami kesulitan.

Bedasarkan observasi penulis di lokasi penelitian, penulis

melihat sejak pertengahan semester II model pendampingan seperti

ini tidak lagi dilaksanakan, dikarenakan banyaknya guru

pedamping yang mengundurkan diri dari Sahabat Alam untuk

mengikuti peneriman CPNS (calon pegawai negeri sipil) pada akhir

tahun 2018.

183

Wawanacara dengan Akhdiyah Nur Fiqyana Guru kelas 4 SD Sahabat Alam Palangka

Raya tanggal 17 Mei 2019.

Page 142: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

126

Sebagaimana penjelasan koordinator SDM Sekolah Sahabat

Alam yang menjelaskan bahwa:

Saat ini sekolah sahabat Alam sedang kekurangan guru

pendamping khusus. Sejak dibukanya awal semester II,

belum ada pendaftar yang berminat menjadi guru

pendamping ABK. Siswa berkebutuhan khusus yang

seharusnya mendapatkan pendampingan penuh, sementara

tanggung jawabnya diserahkan kepada guru bantu kelas dan

guru kelas.184

Adapun keterangan dari wawancara dengan guru kelas 3 SD

Sahabat Alam menjelaskan bahwa:

Untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di kelas,

sementara ini, kami tidak ada melakukan treatment khusus.

kami menyarankan kepada orang tua untuk melakukan

treatment mandiri baik dengan tenaga ahli atau dikerjakan

sendiri. Untuk terapi sensori integrasi (SI) kami

menyarankan langsung kepada tenaga ahli sedangkan untuk

terapi motorik bisa dilakuan mandiri dengan mengajak anak

latihan berenang, bermain sepeda atau lempar tangkap bola

atau kegiatan lain.185

Guru bantu kelas 3 SD Sahabat Alam dalam wawancara

dengan penulis menambahkan keterangan guru kelas 3 bahwa:

Materi pembelajaran untuk anak berkebutuhan yang ada di kelas,

sementara ini mengikuti materi yang ada, hanya saja grade atau

tingkatan materi yang kami turunkan. 186

Dalam pelaksanaan terapi atau treatment pihak sekolah

mewajibkan kepada orang tua untuk membawa daftar hadir yang

sudah disiapkan dari sekolah sebagai bentuk kontrol sekolah, bahwa

184

Wawancara dengan Halimah Nur Amini Koordinator SDM Sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya tanggal 13 Mei 2019. 185

Wawancara dengan Dian Hidayat Guru kelas 3 SD Sahabat Alam Palangka Raya

tanggal 11 Mei 2019. 186

Wawancara dengan Heny Hasanah Guru kelas 3............tanggal 11 Mei 2019

Page 143: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

127

orang tua mengikuti saran yang disampaikan pihak sekolah dalam

rangka membantu perkembangan kemampuan anak.

Tabel 4. 9

CONTOH DAFTAR HADIR TERAPI187

ABSENSI KEHADIRAN TERAPIS

NAMA : …………………………

KELAS :………………………….

JENIS TERAPI :………………………….

NO. Hari/Tanggal Keterangan

Paraf Terapis

dan Stempel

Instansi

1

2

3

Berdasarkan keterangan dari hasil wawancara di atas dapat

disimpulkan bahwa untuk semester II tahun Ajaran 2018/2019

sekolah Sahabat Alam tidak menerapkan model pendampingan

seperti ini dikarenakan kekurangan jumlah guru dalam layanan

anak berkebutuhan khusus. Tanggung jawab layanan anak

berkebutuhan khusus diserahkan kepada guru kelas dan guru bantu

kelas serta tim LSC.

Materi pembelajaran untuk anak-anak berkebutuhan

khusus disesuaikan dengan kemampuan siswa. Guru kelas maupun

guru bantu kelas tidak melakukan treatment khusus di sekolah.

Treatmen dan terapi diserahkan kepada orang tua untuk dikerjakan

187

Dokumentasi LSC (Absensi Kehadiran Terapi Sensori Integrasi (SI) yang

Dilaksanakan di Luar Sekolah Untuk Anak ABK).

Page 144: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

128

secara mandiri. Untuk terapi seperti sensori integrasi dilakukan

bersama tenaga ahli. Sedangkan latihan lain untuk meningkatkan

kemampuan motorik anak dapat dilakukan secara mandiri di rumah

seperti latihan berenang, bersepeda, bermain bola dan lain

sebagainya.

3) Guru bantu kelas dan guru kelas

Di sekolah Sahabat Alam setiap kelas memiliki dua guru, 1

guru kelas dan 1 guru bantu kelas. Guru kelas yang bertanggung

jawab secara penuh terhadap semua siswa dan kegiatan

pembelajaran yang ada di kelas. Guru bantu kelas bertanggung

jawab membantu beberapa siswa yang kesulitan di kelas.

Sebagaimana wawancara dengan Kepala Sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya yang menjelaskan bahwa:

Sekolah Sahabat Alam sebagai salah satu sekolah inklusi,

keberadaan dua guru dalam satu kelas adalah sebagai salah

bentuk memaksimalkan dalam layanan anak di kelas. Guru

kelas dan guru bantu secara kedudukan mempunyai

kedudukan yang sama, hanya saja tanggung jawabnya yang

berbeda. Pada intinya guru kelas dan guru bantu kelas

besenergi dalam memaksimalkan pembelajaran di kelas

baik pada tingkat SD maupun SMP.188

Guru kelas dan guru bantu kelas secara bersama-sama

menyusun materi pembelajaran di kelas. Guru bantu kelas

membantu menyiapkan worksheet untuk anak-anak berkebutuhan

khusus yang sudah tidak mendapatkan pendampingan. Sedangkan

188

Wawanacara dengan Rizqi Tajuddin Kepala Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

tanggal 14 Mei 2019.

Page 145: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

129

guru kelas menyiapkan worksheet untuk anak-anak lain dengan

materi atau grade yang berbeda.

Penyusunan materi dilakukan ketika rapat pembelajaran

pekanan yaitu dilakukan pada setiap hari rabu, baik untuk guru-

guru SD atau guru SMP. Penyusunan materi pembelajaran

dipimpin oleh koordinator guru dan beberapa guru senior dan

koordinator LSC.

3. Evaluasi Program Tenaga Pendidik dalam Layanan Siswa

Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Proses evaluasi atau pengendalian yang dilakukan oleh sekolah

Sahabat Alam adalah dalam rangka untuk mengukur atau menilai sejauh

mana program yang sudah direncanakan dapat berjalan secara maksimal

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Berikut penulis sajikan beberapa bentuk evaluasi atau pengendalian

yang dilakukan oleh sekolah sahabat alam dalam perencanaan dan

Gambar 4.4 Worksheet untuk anak berkebutuhan khusus kelas 2

Page 146: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

130

pelaksanaan program tenaga pendidik dalam layanan anak berkebutuhan

khusus (ABK). Adapun beberapa data hasil penelitian yang dapat penulis

uraikan sebagai berikut:

a. Waktu pelaksanaan evaluasi

Dalam pengelolaan suatu lembaga, maka diperlukan evaluasi

yang dilaksanakan secara berkala untuk memantau pelaksanaan

program, apakah sudah sesuai dengan perencaan dan target yang sudah

ditentukan atau yang lainnya.

Berdasarkan wawancara dengan Koordinator SDM menjelaskan

bahwa:

Dalam pelaksanaan evaluasi sekolah sahabat alam memiliki dua

bentuk evaluasi. Pertama evaluasi pekanan. Evaluasi pekananan

dilakukan setiap hari selasa dan Rabu yang disebut dengan

evaluasi pembelajaran yaitu; Hari selasa dikhususkan untuk

evaluasi program kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

guru bantu dan guru damping siswa yang dipimpin oleh

koordinator learning support center. Sedangkan hari rabu diikuti

oleh semua guru yang terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok

satu kelas rendah PAUD-Kelas 2, kelompok kedua Kelas 3-6

dan kelompok ketiga guru-guru SMP. Kedua evaluasi program

satu semester yang dilaksanakan ketika Rapat Kerja guru pada

setiap akhir semester.189

Hal senada juga ditambahkan oleh guru bidang studi matematika

kelas 7 bahwa:

Kami para guru kelas dan para guru bidang studi setiap hari rabu

melakuan rapat pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Rapat

pembelajaran dimulai pukul 13.30 dan berakhir pukul 15.00 atau

ketika terdengar suara adzan asar yang dipimpin oleh koordinator

guru. Sedangkan untuk evaluasi yang sifatnya menyeluruh

189

Wawanacara dengan Halimah Nur Amini Koordinator SDM Sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya Tanggal 13 Mei 2019.

Page 147: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

131

dilakukan ketika RAKER akhir semester selama dua pekan yang

dipimpin oleh Kepala Sekolah.190

Berdasarkan wawancara dengan koordinator SDM dan guru

bidang studi SMP dapat penulis simpulkan bahwa evaluasi yang

dilaksanakan di sekolah sahabat alam terbagi dalam dua jenjang.

Pertama, evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan setiap satu pekan.

Hari selasa untuk tim learning suppor center dan hari rabu untuk semua

guru kelas dan guru bidang studi mulai dari tingkat PAUD hingga SMP

yang dipimpin oleh koordinator guru sesuai level masing-masing.

Sedangkan untuk evaluasi keseluruhan program sekolah dilaksanakan

ketika rapat kerja guru yang diadakan setiap akhir semester selama dua

pekan.

b. Bentuk evaluasi

Evaluasi dalam sebuah manajemen sangat diperlukan untuk

melihat pencapaian hasil dan sebagai bahan pertimbangan untuk

merencanakan program selanjutnya. Evaluasi yang dilakukan sekolah

sahabat alam dalam program layanan anak berkebutuhan khusus.

Berdasarkan wawancara dengan koordinator SDM menjelaskan bahwa:

Sekolah membuat jadwal khusus bagi para guru-guru untuk

melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran. Pada rapat

pembelajaran itu semua guru menyampaikan hasil kegiatan

selama satu pekan yang sudah mereka laksanakan termasuk

kendala-kendala yang mereka hadapi di kelas. Rapat

pembelajaran diikuti oleh semua guru termasuk guru bantu dan

guru damping siswa. Khusus untuk guru damping siswa dan

guru bantu, selain melakukan evaluasi pada rapat pembelajaran

190

Wawanacara dengan Herlina Guru Matematik SMP Sahabat Alam Palangka Raya 10

Mei 2019.

Page 148: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

132

mereka juga melakukan evaluasi program yang sudah mereka

laksanakan sesuai dengan hasil PPI. Dari rapat evaluasi ini akan

diketahui program mana yang sudah berjalan dan program mana

yang tidak berjalan dan harus dilakukan penyusunan kegiatan

ulang atau perencanaan kegiatan ulang.191

Hal yang senada juga disampaikan oleh koordinator learning

support center ketika penulis melakukan wawancara dengan beliau

yang menjelaskan bahwa:

Evaluasi program untuk anak-anak berkebutuhan khusus,

melibatkan semua guru pendamping dan guru bantu. semua guru

menyampaikan program yang sudah dilaksanakan berdasarkan

hasil penyusunan PPI. Sedangkan untuk home program yang

dikerjakan orang tua evaluasi hanya dalam bentuk pengecekan

data lembar kegiatan yang sudah dikerjakan orang tua.

pengecekan dilakukan oleh guru pendamping.192

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat penulis simpulkan

bahwa dalam evaluasi program layanan anak berkebutuhan khusus,

sekolah sahabat alam membuat jadwal tersendiri atau terpisah dengan

jadwal rapat pembelajaran kelas. Poin-poin yang dievaluasi mengacu

kegiatan pada program pembelajaran individu (PPI) yang telah disusun

bersama orang tua.

Untuk melihat tercapai atau tidak tercapainya program

pembelajaran individu atau home program anak berkebutuhan khusus

dalam satu semester, dapat dilihat ketika guru membuat laporan

perkembangan siswa secara keseluruhan dalam bentuk rapot deskripsi

yang dibagikan kepada orang tua setiap akhir semester.

191

Wawancara dengan Halimah Nur Amini Koordinator SDM Sekolah Sahabat Alam

Palangka Raya tanggal 10 Mei 209. 192

Wawancara dengan Bayu Setyo Asih Dwi Putri Koordinator LSC Sekolah Sahabat

Alam Palangka Raya tanggal 14 Mei Tahun 2019.

Page 149: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

133

Berdasarkan wawancara dengan koordinator LSC menjelaskan

bahwa:

Anak berkebutuhan khusus yang mendapatkan pendampingan,

baik pendampingan penuh maupun pendampingan tidak penuh.

mendapatkan rapot perkembangan yang disusun oleh guru

pendamping dalam bentuk deskripsi. Semua indikator mengacu

pada program yang ada dalam PPI.

Dalam pengambilan rapot siswa, pihak sekolah mewajibkan

kedua orang tua hadir. Sebagaimana wawancara dengan Koordinator

SDM menjelaskan bahwa:

Pihak sekolah sudah membuat kesepakatan bersama orang tua.

salah satunya bahwa untuk pengambilan rapot harus di ambil

oleh kedua orang tua ayah dan ibu. khusus untuk siswa

berkebutuhan khusus pengambilan rapot tidak hanya dengan

guru kelas, tetapi ada juga pengambilan rapot dengan tim LSC.

namun biasanya, pengambilan rapot kelas dan rapot LSC

dijadikan satu waktu dengan durasi pengambilan (konsultasi

hasil rapot) 15 menit. 193

Berikut penulis tampilkan sebagian halaman bentuk rapot siswa

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah sahabat alam Palangka Raya.

(Untuk lebih jelas lihat lampiran 15)

Tabel. 4.10

TABEL KETERAGAN KETUNTASAN SISWA194

KETERANGAN KATEGORI LAPORAN LSC

Belum bisa, bantuan penuh dan diarahkan.

Bisa, bantuan setengah, cukup diarahkan dan diingatkan.

Bisa, belum konsisten dan berhasil 60%-80%.

Bisa, konsisten, mandiri dan keberhasilan lebih dari 80%.

193

Ibid. 194

Dokumen Sekolah Sahabat Alam Bagian Learning Support Center Tahun Pelajaran

2018-2019.

Page 150: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

134

Tabel.4.11

CONTOH RAPOT SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN

PENDAMPINGAN PENUH195

Nama Siswa : …….. Kelas : 8 (delapan), semester I Nama GPK : Sgt

Keterampilan Pencapaian Deskripsi

Motorik Kasar

1. PUSH -UP dengan posisi kedua tangan menyentuh lantai, punggung dan pantat sama rata tidak menyentuh lantai, kemudian lutut tidak menyentuh lantai. Di lakukan sebanyak 3 set, setiap 1 set ada 12 kali hitungan (dengan bantuan).

Haekal mampu push-up,

dengan target 3 set dan setiap 1 set ada 12 kali gerakan. Pada saat melakukan push-up gerakanya benar terlihat dari posisi punggung, pantat sama rata, kemudian posisi dada, perut, lutut dan pahanya tidak menyentuh lantai pada saat melakukan gerakan seperti menekuk kedua sikunya. (dengan arahan).

2. Monkeybar/bergelantung, dengan kedua tangan memegang besi, lalu menarik kuat sampai posisi kepala melewati besi yang di pegang sampai melewati dagu. (Dengan bantua).

Haekal mampu melakukan

mangkeybar/bergelantung dengan bantuan guru sebanyak 3 kali. Haekal sudah mandiri dalam melakukan posisi star untuk memulai maonkeybar. Ketika guru menginstruksikan “Haekal mulai” spontan merespon dengan menggerakan kedua tangannya seperti menarik dan sikunya terlihat sedikit menekuk sedang untuk mencapai target mangkeybar sampai posisi dagu melewati besi yang menjadi pegangannya masih di perlukan bantuan dari guru.

195

Ibid.

Page 151: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

135

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumen yang ada, dapat

penulis simpulkan bahwa sekolah melakukan evaluasi kegiatan

pembelajaran selama satu semester untuk anak berekbutuhan khusus,

semuanya pengacu pada hasil penyusunan PPI dan home program.

semua bentuk hasil evaluasi kegiatan satu semester dituangkan dalam

bentuk rapot deskripsi yang format dan bentuknya disusun oleh tim

LSC.

Rapot yang dikeluarkan oleh LSC disusun oleh guru

pendamping. Setiap guru membuat satu rapot, untuk setiap satu anak

dampingnya. Berdasarkan keterangan dari hasil wawancara,

menjelaskan bahwa pengambilan rapot harus dilakukan oleh kedua

orang tua, agar guru dapat informasi yang lebih lengkap tentang

perkembangan anak di rumah. Sehingga guru dan orang tua dapat

bersinergi dalam melakukan treatment perekembangan anak.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan observasi, wawancara dan studi dokumen yang

dilakukan dilokasi penelitian tentang manajemen tenaga pendidik dalam

layanan siswa berkebutuhan khusus. Penulis melakukan analisis data-data

tersebut, mengingat bahwa data-data yang terkumpul bersifat fenomenologis

kependidikan yang tidak dapat diuraikan dengan angka karena bersifat

kualitatif, maka dalam menganalisa data digunakan data deskriptif yang

Page 152: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

136

dideskripsikan dan dikomparasikan dengan konsep teori manajemen

pendidikan yang ditemukan dalam studi kepustakaan.

Penulis menganalisis hasil penelitian sesuai data dan realita di

lapangan. Penulis melakukan analisis dalam penelitian ini meliputi:

Manajemen tenaga pendidik dalam layanan anak berkebutuhan khusus yang

mencakup; perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian secara lebih jelas

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Perencanaan Program Tenaga Pendidik dalam Layanan Siswa

Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam

a. Proses Perencanaan Program

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil observasi,

wawancara dan studi dokumen yang dilakukan dilokasi penelitian

penulis menemukan bahwa apa yang dilakukan sekolah Sahabat Alam

dalam menyusun perencanaan program tenaga pendidik dalam

penangan siswa berkebutuhan khusus bertujuan untuk mempermudah

pelaksanaan program sehingga apa yang menjadi tujuan bisa tercapai

sesuai dengan target yang ingin dicapai.

Perencanaan program tenaga pendidik dalam layanan anak

berkebutuhan khusus yang dilakukan sekolah sahabat alam, mengacu

pada unsur-unsur seperti yang disebutkan oleh Husaini Usman; 1)

Sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, 2) Adanya proses, 3)

Page 153: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

137

Hasil yang ingin dicapai, 4) Menyangkut masa depan dalam waktu

tertentu.196

Hal tersebut dapat dilihat dari penyusunan program

pembelajaran individual yang disusun oleh tim Learning Support Center

(LSC) bersama guru bantu, guru damping dan orang tua siswa. Pada

setiap anak berkebutuhan khusus memiliki program pembelajaran

individual masing-masing. Setiap program yang disusun mengacu pada

hasil observasi yang dilakukan oleh tim psikolog. Berdasarkan hasil

observasi tersebut akan diketahui kendala atau hambatan dan treatment

yang cocok untuk mempebaiki kendala atau hambatan yang ada pada

setiap anak.

Penyusunan program pembelajaran individual untuk anak-anak

berkebutuhan khusus seperti autis sifatnya berkelanjutan, sedangkan

untuk siswa dengan kesulitan tertentu atau ABK kategori ringan, maka

secara bertahap akan mengikuti materi pembelajaran di kelas dengan

grade/tingkatan yang disesuaikan dengan kemampuan anak.

Penyusunan program pembelajaran individual (PPI) yang

dilakukan oleh sekolah Sahabat Alam dalam layanan anak berkebutuhan

khusus (ABK) apabila dilihat dari jenis perencanaannya bisa

dikategorikan termasuk dalam ruang lingkup perencanaan dari dimensi

jenis sebagaiman pendapat oleh Anen yang dikutip oleh Husaini Usman

tentang ruang lingkup perencanaan yaitu; Perencanaan dari atas ke

196

Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktek dan Riset Pendidikan Edisi 4, cet ke 2, Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2013, h. 77.

Page 154: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

138

bawah (Top down planning) dan perencanaan menyerong ke samping

(diagonal planning).197

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Perencanaan dari atas ke bawah (Top down planning)

Dalam proses penyusunan perencanaan program dalam

penaganan anak berkebutuhan khusus, Sekolah Sahabat Alam

memiliki lembaga khusus yang disebut Learning Support Center

(LSC) yang dipimpin oleh seorang tenaga pendidikan berlatar

belakang pendidikan S1 Psikolog. LSC di tunjuk sebagai lembaga

yang bertanggung jawab secara keseluruhan dalam masalah layanan

anak berkebutuhan khusus mulai dari observasi tahap pertama yaitu

proses penerimaan siswa baru yaitu tes kematangan sekolah (SD) dan

sikotes (SMP).

Observasi tahap awal ini dibantu oleh tim ahli yang merupakan

konsultan pendidikan dan mitra sekolah Sahabat Alam. Dari observasi

tahap awal ini tim LSC akan mendapatkat data-data berupa jenis anak

berkebutuhan khusus (ABK) dan jumlah ABK yang akan masuk ke

Sahabat Alam.

Learning Support Center selain sebagai penanggung jawab

dalam proses peneriaman siswa baru. LSC juga berperan sebagai tim

penyusunan program untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang

disebut dengan istilah Program Pembelajaran Idividual (PPI) dan

home program, program ini dilaksanakan atau dikerjakan oleh guru

197

Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktek dan Riset Pendidikan Edisi 4, cet ke 2,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013, h. 85.

Page 155: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

139

kelas, guru bantu kelas dan guru pendamping di sekolah. Selain

program yang dikerjakan di sekolah oleh guru, tim LSC juga

menyusun program yang dijalankan atau dikerjakan di rumah oleh

orang tua yang disebut dengan istilah home program. Home Program

seperti ini, membantu agar pihak sekolah dan orang tua di rumah

bersinergi dalam melakukan treatment kebutuhan anak sehingga apa

yang menjadi tujuan bersama akan mudah tercapai dengan maksimal.

Dalam proses penyusunan perencanaan program, learning

support center (LSC) berperan sebagai penyusunan draf perencanaan

kegiatan yang kemudian disampaikan kepada guru kelas, guru bantu

kelas, guru pendamping sebelum melakukan diskusi program bersama

orang tua.

2) Perencanaan menyerong ke samping (diagonal planning)

Penyusunan perencanaan program dalam layanan anak

berkebutuhan khusus (ABK) yang dikerjakan di sekolah Sahabat

Alam bisa juga dikategorikan tergolong dalam ruang lingkup

perencanaan menyerong ke samping atau diagonal planning, karena

LSC dalam proses akhir sebelum penetapan dan pelaksanaan program

mengudang orang tua untuk menyepakati atau memberikan saran

berkaitan program yang ditawarkan oleh pihak sekolah.

Orang tua dan pihak sekolah sebelum masuk pada pemilihan

kegiatan yang cocok untuk dikerjakan baik di sekolah dan dirumah.

Pihak sekolah dan orang tua membuat kesepakatan terlebih dahulu

Page 156: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

140

target apa yang ingin dicapai untuk satu semeter ke depan. Setelah

orang tua menyampaikan target yang ingin dicapai. Tim LSC dan guru

pendamping bersama orang tua menyusun kegiatan yang dapat

dilakukan di sekolah oleh guru dalam bentuk program pembelajaran

individual (PPI) dan kegiatan yang dikerjakan dirumah (home

program).

b. Bentuk perencanaan program

Di sekolah Sahabat Alam berdasarkan data yang penulis

dapatkan baik dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Penulis

menemukan bahwa dalam penyusunan program baik dalam bentuk

program pembelajaran individual (PPI) dan program pembelajaran di

rumah (home program) dalam layanan anak berkebutuhan khusus

(ABK) pihak sekolah tidak serta merta atau sepihak dalam

menetapkan program tersebut. Learning Support Center sebagai

lembaga yang bertanggung jawab juga melibatkan guru kelas, guru

bantu kelas guru pendamping dan orang tua dalam penyusunan

program.

Semua program dan kegiatan yang ada dalam PPI dan home

program merupakan hasil kesepakatan bersama yang disepakati oleh

semua pihak melalui pertemuan khusus yang dijadwalkan oleh LSC

berdasarkan kesepakatan bersama.

Apa yang dilakukan oleh sekolah Sahabat Alam (tim LSC)

dalam penentuan program dengan cara diskusi dan musyawarah

Page 157: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

141

terlebih dahulu adalah untuk mendapatkan hasil yang terbaik, sesuai

dengan firman Allah SWT yang mengajurkan untuk selalu

bermusyawarah sebelum menentukan urusan yang tertuang dalam Al

Quran surah Ali Imran ayat 159:

.

Artinya:....., dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.

Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang bertawakkal kepada-Nya.198

Musyawarah adalah cara terbaik yang diajarkan Allah SWT

dalam menentukan urasan. Lewat musyawarah kita bisa dapat

menghasilkan keputusan yang terbaik yang tidak memberatkan atau

merugikan orang lain. Apabila keputusan sudah disepakati, maka akan

mudah menyusun perencanaan, sehingga perencanan yang disusun

bisa berjalan secara maksimal, efektif dan efisien untuk mendapatkan

hasil yang terbaik.

Manusia diperintahkan oleh Allah SWT untuk beriktiar

sekuat tenaga untuk mencapai hasil yang terbaik dengan cara

menyiapkan segala sesuatu diawal atau membuat perencanaan terlebih

dahulu. Setelah semua iktitiar dilakukan maka keputusan akhir

dikembalikan kepada Allah, sebagai bentuk penghambaan dan tawakal

kepada Allah.

198

Ali Imran [3]: 159.

...............

...

Page 158: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

142

2. Pelaksanaan Program Tenaga Pendidik dalam Layanan Siswa

Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Pelaksanaan program tenaga pendidik dalam layanan siwa

berkebutuhan khusus berdasarkan data yang diperoleh penulis, penulis

menemukan bahwa apa yang dilakukan di sekolah Sahabat Alam Palangka

Raya sesuai dengan apa yang menjadi pofil pembelajaran sekolah inklusif

menurut Sapon-Shevin sebagaimana dikutip oleh Mudjito A.K dkk

menyebutkan 5 (lima) profil pembelajaran di sekolah inklusif 199

sebagai

berikut:

Berdasarkan data yang diperoleh penulis, maka pelaksanaan

program tenaga pendidik dalam layanan anak berkebutuhan khusus (ABK)

sesuai dengan profil pembelajaran yang dikemukakan oleh Sapon-Shevin

yang dikutip oleh Mudjitu A.K dkk, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pendidikan inklusif berarti menciptakan dan menjaga komunitas kelas

yang hangat, menerima keanekaragaman, dan menghargai perbedaan.

Pendidikan inklusif berarti penerapan kurikulum yang multilevel dan

multimodalitas.

Sekolah Sahabat Alam dalam praktek pembelajarannya

menerima semua anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam satu kelas

reguler. Anak dengan ganguan seperti autis, maka akan mendapatkan

pendampingan penuh, sedangkan anak dengan gangguan ringan dan

dianggap mampu untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas, cukup

199

Mudjito A.K dkk, Pendidikan Inklusif, Jakarta: Baduoses Media Jakarta, 2012, h. 56.

Page 159: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

143

dengan pendampingan 1 guru untuk 2 orang anak. Pendampingan seperti

diharapkan dapat membantu anak-anak untuk mengikuti kegiatan di

sekolah dan mengembangkan potensi yang mereka miliki sehingga

dikemudian hari mampu hidup bersosialisasi di masyarakat.

Dalam proses pelaksanan program dalam layanan anak

berkebutuhan khusus sekolah menerapkan model kurikulum adaptif

dimana muatan materi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan atau

kemampuan anak. Sekolah Sahabat Alam sangat memahami bahwa

setiap anak berbeda dan memiliki kecerdasan masing-masing.

Kecerdasan tidak bisa dilihat dari satu sisi mata pelajaran saja.

Materi pelajaran yang disusun disesuaikan dengan

perkembangan dan daya nalar siswa yang diketahui dari hasil observasi

yang dilakukan pihak sekolah ketika awal masuk sekolah untuk tingkat

SD disebut dengan Tes Kematangan Sekolah (TKS) dan untuk tingkat

SMP disebut dengan Sikotes dan ada juga yang disebut dengan tes

lanjutan. Tes lanjutan bertujuan untuk mengetahui kesulitan atau

hambatan yang di alami siswa secara lebih detail sehingga treatment

yang sesuai bisa dilakukan dengan benar.

Contoh worksheet matematika (Penjumlah 1-10) untuk anak

berkebutuhan khusus yang ada di kelas 2 dengan katergori ganguan

slowlearner.

Page 160: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

144

Gambar 4.5 Worksheet matematika (Penjumlahan 1-10) untuk

siswa kelas 2 SD.

Untuk siswa SMP berdasarkan data yang penulis dapatkan,

bahwa untuk ABK yang ada di kelas SMP khususnya anak dengan

ganguan kategori autis, guru bidang study tidak mengikut anak tersebut

ke dalam materi pembelajaran kelas kecuali untuk beberapa mata

pelajaran seperti olah raga, agama, dan beberapa kegiatan lain seperti

outing kelas, kunjungan perpustakaan, camping serta quran night.

Untuk kegiatan pembelajaran guru menyerahkan kepada guru

pendamping untuk melakukan kegiatan pembelajaran individual sesuai

dengan treatment yang dibutuhkan untuk perkembangannya.

2) Mengajar kelas yang heterogen memerlukan perubahan pelaksanaan

kurikulum secara mendasar. Pembelajaran di kelas yang inklusif akan

bergeser dari pendekatan pembelajaran yang kompetitif yang kaku,

mengacu materi tertentu, ke pendekatan pembelajaran kooperatif yang

melibatkan kerjasama atar siswa, dan bahan belajaran tematik.

Page 161: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

145

Sekolah Sahabat Alam dalam proses kegiatan belajar mengajar

di kelas, berdasarkan data yang penulis dapatkan menunjukkan bahwa

sejak tahun awal berdiri yaitu pada tahun 2010, sudah menggunakan

model pembelajaran tematik. Berikut contoh kegiatan belajar mengajar

dengan konsep tematik untuk anak berkebutuhan khusus dengan model

pendampingan tidak penuh di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya.

Tabel 4.12

DAFTAR MATA PELAJARAN DAN MATERI KEGIATAN200

Mata Pelajaran Materi Tahfidz Hapalan surah Al-Fatihah

PAI (Bina diri) 1) Thoharoh (mandi, membersihkan diri setelah BAK

dan BAB)

2) Kemandirian (memasang pakaian sendiri)

IPS Mengenal diri sendiri dan keluarga inti

Matematika/IPA

/Bahasa

Indonesia

1) Mengenal ukuran (banyak-sedikit, besar-kecil, berat-

ringan)

2) Mengenal bentuk benda

3) Mengenal anggota tubuh sendiri.

Assembly/

Proyek

Membuat bubur kacang hijau

Dari tabel kegiatan belajar mengajar di atas, terlihat bahwa guru

mengaitkan semua materi pada setiap mata pelajaran dengan fokus materi

kegiatan adalah mengenal diri atau anggota tubuh. bisa diperhatikan

semua kegiatan ada hubungannya dengan kegiatan anggota tubuh, mulai

dari kegiatan agama bina diri, IPS mengenal diri dan keluarga,

matematika mengenal ukuran. Kegiatan mengenal ukuran bisa dilakukan

degan cara mengukur dan membandingkan tinggi badan, ukuran tangan

dan lain-lain. Semua kegiatan terlihat saling keterkaitan.

200

Dokumen News Letter kelas 2 sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Page 162: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

146

Gambar 4.6 Anak sedang mengukur tinggi badan temannya.

201

3) Pendidikan inkusif berarti menyiapkan dan mendorong guru untuk

mengajar secara interaktif. Model kelas tradisional yang berfokus pada

guru harus bergeser dengan model antar siswa harus bekerjasama, saling

mengajar dan belajar dan secara aktif bertanggung jawab terhadap

pendidikannya sendiri dan pendidikan teman-temannya. Semua anak

berada di satu kelas bukan untuk berkompetisi melainkan untuk saling

belajar dan mengajar dengan yang lain. Guru memfasilitasi kebutuhan

anak agar dapat berkembang maksimal.

Anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah Sahabat yang tidak

mendapatkan pendampingan penuh atau ABK yang sudah tidak

menggunakan guru pendamping khusus, mengikuti kegiatan

pembelajaran di kelas reguler bersama-sama anak yang ada di kelas

seperti pada gambar di bawah ini:

201

Kegiatan Pembelajaran di Kelas 2 (dua) dengan Model Pembelajaran Tematik

(mengenal anggota tubuh dan pengukuran).

Page 163: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

147

Gambar 4.7. Kegiatan bersama di kelas reguler (mengenal bentuk benda

padat dan cair).202

Sekolah Sahabat Alam tidak menggunakan istilah rangking dalam

menentukan atau menunjukkan kemampuan siswa pada setiap kelas. Setiap

anak-anak memiliki kecerdasan masing-masing dan memiliki hambatan

masing-masing. Sekolah tidak mengajarkan anak-anak untuk berkompetisi

tetapi berkolaborasi agar semua anak dapat merasakan nuansa belajar, baik

ketika di kelas atau di luar kelas.

4) Pendidikan inklusif berarti penyediaan dukungan, dorongan bagi guru dan

kelasnya secara terus menerus. Aspek terpenting dari pendidikan inklusif

adalah bekerja dengan tim, kolaborasi dan konsultasi serta kerjasama antar

guru dengan profesi lain seperti para profesional, ahli bina bicara, petugas

bimbingan, guru pembimbing khusus dan lain sebagainya.

Dalam pengelolaan program dan juga sebagai tim pelaksana

sekaligus penanggung jawab program untuk layanan anak berkebutuhan

khusus, sekolah Sahabat Alam memiliki devisi atau lembaga khusus yang

disebut Learning Support Center (LSC) yang dipimpin oleh seorang

202

Dokumentasi Kegiatan Kelas 2 (pembelajaran tematik) mengenal bentuk padat cair

dan deskripsi benda.

Page 164: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

148

pendidik dengan latar belakang pendidikan psikolog. Devisi ini menjadi

wadah bagi para guru dan orang tua untuk konsultasi program untuk layanan

anak berkebutuhan khusus.

Selain memiliki devisi atau lembaga khsusus dalam layanan anak

berkebutuhan khusus (ABK). Sekolah juga memimiliki konsultan

pendidikan yang fokus dalam masalah layanan ABK yaitu ibu Dra. Ery

Retno Artini, Psi, Msc (Edu) dan Leni Sintorini, Psi. Konsultan pendidikan

ini terlebit langsung dalam proses observasi tahap awal atau penerimaan

siswa baru untuk tingkat SD disebut dengan Tes Kematangan Sekolah

(TKS) sedangkan untuk tingkat SMP disebut dengan Sikotes. Semua

tahapan observasi ini dilakukan untuk mengetahui potensi dan hambatan

atau kendala yang dimiliki setiap anak.

Untuk membantu menjalankan program dalam layanan siswa

berkebutuhan khusus, pihak sekolah melakukan kerjasama dengan terapis

(OT), pelatih renang dan bela diri.

Dalam proses penyusunan program atau pelaksanaan program di

kelas, guru dibantu kelas dan guru pendamping siswa dibantu oleh tim

Learning Support Center (LSC). Tim LSC membuat jadwal khusus bagi

para guru bantu kelas dan guru damping siswa untuk diskusi dan evaluasi

program pembelajaran selama satu pekan pembelajaran yang dilaksanakan

pada setiap hari selasa. Kegiatan ini lebih banyak diskusi tentang program

pembelajaran di kelas reguler untuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK)

dan program pembelajaran individual.

Page 165: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

149

Selain rapat yang dilaksanakan pada setiap hari selasa, tim LSC

juga terlibat langsung dalam proses penyusunan materi dan evaluasi

pembelajaran pekanan untuk non ABK dan ABK yang sudah tidak

menggunakan guru pendamping yang ada pada setiap kelas. Untuk rapat

pembelajaran seperti ini dilaksanakan setiap hari rabu yang diikuti oleh

semua guru kelas dan guru bidang studi sesui level masing-masing.

5) Pendidikan inklusif berarti melibatkan orang tua secara bermakna dalam

proses perencanaan. Keberhasilan pendidikan inklusif sangat tergantung

kepada partisipasi aktif orang tua pada pendidikan anaknya, misalnya

keterlibatan mereka dalam penyusunan program pengajaran individual (PPI)

dan batuan dalam belajar di rumah.

Pelaksanaan program untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) tidak

akan bisa berjalan secara maksimal ketika semua program hanya

dilaksanakan di sekolah. Orang tua tidak dilibatkan secara langsung dalam

pelaksanaan program.

Learning Support Center (LSC) sebagai lembaga sekolah yang

bertanggung jawab dalam masalah penaganan anak berkebutuhan khusus

(ABK). Secara berkala membuat program untuk anak berkebutuhan khusus

yang disebut dengan Program Pembelajaran Individual (PPI) dan home

program. Program yang disusun dalam PPI dan home program merupakan

hasil musyawarah atau kesepakatan bersama dengan orang tua siswa.

Program Pembelajaran Individual (PPI) dilaksanakan atau dikerjakan

oleh guru pendamping di sekolah, ketika jam pembelajaran di kelas sedang

Page 166: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

150

berlangsung. Treatment terkadang dilakukan di tempat tertutup seperti ruang

terapi LSC untuk kegiatan yang sifatnya akademik dan di lapagan terbuka

untuk treatment motorik kasar seperti bermain sepeda, bermain bulu tangkis

dan lain sebagainya. Berikut penulis tampilkan beberapa foto kegiatan yang

dilaksanakan di ruangan LSC dan di lapangan terbuka.

Gambar 4.8 Kegiatan treatment bina diri anak autis dan bermain fuzzle

(melatih koordinasi, warna dan bentuk) di ruangan LSC.203

Gambar 4.9 Treatmen di lapangan terbuka (melatih motorik kasar otot

bagian bawah)204

Sedangkan home program merupakan kegiatan treatmen yang

dilaksanakan di rumah oleh orang tua seperti bermain bola, bersepeda

dan lain-lain. Untuk beberapa treatmen seperti terapi sensory integrasi

203

Dokumentasi Kegiatan Bina Diri Learning Support Center Tahun Pelajaran 2018-

2019. 204

Dokumentasi Kegiatan Treatmen di Lapangangan Terbuka......... Pelajaran 2018-2019.

Page 167: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

151

(SI) atau terapi wicara, pihak sekolah menyarankan orang tua untuk

melakukan treatmen dengan tim ahli baik di rumah sakit atau klinik

tumbuh kembang anak.

3. Evaluasi Program Tenaga Pendidik dalam Layanan Siswa

Berkebutuhan Khusus di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Evaluasi program tenaga pendidik dalam layanan anak

berkebutuhan khusus berdasarkan data yang diperoleh penulis, penulis

menemukan bahwa apa yang dilakukan di sekolah Sahabat Alam Palangka

Raya sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dan fungsi evalusi sebagai

mana pendapat Ngalim Purwanto yang dikutip oleh Sulityorini yang

menyebutkan 4 (empat) fungsi evaluasi. Berikut penulis uraikan

pendampat tersebut di atas dengan fakta di lapangan sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan siswa serta

keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar

selama jangka waktu tertentu.

Sekolah sahabat alam menjalankan mekanisme pelaksanaan

evaluasi dalam dua bentuk. Pertama, evaluasi kegiatan harian yang

dilaksanakan melalui rapat pekanan. Kedua, Evaluai program

keseluruhan yang dilaksnakan melalui rapat kerja guru (RAKER) yang

dijadwal secara rutin dan dimasukkan dalam kelender pendidikan

sekolah.

Pada rapat pekanan ini semua guru bantu dan guru pendamping

khusus menyampaikan kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan

Page 168: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

152

dengan standar mengacu pada program pembelajaran individu atau PPI.

Pada rapat pekanan seluruh guru pendamping atau guru bantu tidak

hanya menyapaikan kegiatan yang sudah dilaksanakan, namun juga

diskusi mengenai kendala-kendala yang mereka hadapi dalam layanan

anak dampingnya. Rapat pembelajaran ini dipimpin oleh koordinator

LSC yang memiliki latar belakang pendidikan psikolog.

Evaluasi program yang dilaksanakan ketika RAKER bentukanya

adalah laporan dari seluruh guru pendamping tehadap seluruh program

dan kegiatan yang diselenggarakan oleh LSC dalam satu semester.

Raker tim LSC dipimpin oleh koordinator LSC. Berikut dokumen hasil

rapat kerja tim LSC.

Tabel. 4.19

DOKUMEN HASIL RAKER LSC205

HASIL RAKER TIM LSC, GURU BANTU DAN GURU DAMPING

1. Autism day

Pada saat autism day terjadi miskomunikasi dengan kalteng

pos sehingga acara autism day tidak dipublikasikan.

Hanan ada mendokumentasikan di youtube nanti akan

dihubungi dan di like serta dibagikan

Autism day selanjutnya tersendiri tidak gabung dengan

pementasan. Rencanaya akan dilaksanakan 1 april 2018

bekerja sama dengan bu selfi dan sekolah lain.

2. IEP

Untuk guru damping menggunakan format yang baru.

IEP yang sudah dibuat kemudian dikoreksi oleh bu Bayu dan

205

Dokumen Sekolah bidang LSC Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya

Page 169: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

153

langsung diperbaiki oleh guru bantu kemudian dikasih ke pak

Sigit. (batas waktu penyerahan IEP ke orang tua maksimal 1

minggu (untuk guru pendamping full) dan 2 minggu (untuk

guru pendamping lebih dari 1 anak) setelah koreksi awal).

Dibuat tiga rangkap untuk orang tua, guru damping, dan arsip.

Bu Bayu mengasesmen kemudian guru mencoba menyusun

IEP.

3. JADUAL RAPAT LSC

Satu kali dalam seminggu pada hari selasa pukul 13.30 WIB.

JADUAL TRAINING LSC

Satu kali dalam sebulan pada pekan pertama dihari sabtu pukul

08.00-10.00 WIB.

4. HOME PROGRAM

Berisikan kegiatan yang memungkinkan untuk dikerjakan anak

di rumah, misalnya; lompat tali dan berlari.

Diberikan pada orang tua dihari senin dan diambil dihari senin

pekan depan dengan memberikan home program baru.

Bagi orang tua yang lama menjemput anaknya atau bukan

dijemput oleh orang tua, bisa dititipkan kepada anak dengan

pemberitahuan kepada orang tua terlebih dahulu melalui via

sms.

5. BUKU PENGHUBUNG

Guru damping memberikan buku penghubung kepada orang

tua dihari senin dan dikembalikan pada guru dihari kamis.

Bagi guru yang memegang lebih dari dua anak, memberikan

buku penghubung setiap dua pekan sekali.

6. Worksheet

Bagi guru yang memegang lebih dari satu anak, menyediakan

worksheet untuk anak yang dikelas ketika membawa salah

satu anak ke ruang LSC.

Membuat worksheet sehari sebelum diberikan kepada anak

Page 170: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

154

2) Untuk mengatahui tingkat keberhasilan program pengajaran

Sekolah sahabat alam dalam melakukan evaluasi program

tenaga pendidik dalam layanan siswa berkebutuhan khusus dalam satu

priodik atau semester dengan cara membuat evaluasi program

pembejaran dan rapot perkembangan siswa.

Tabel 4.14

EVALUSI KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN206

Kemampuan dan kebutuhan 6 bulan ke depan

Nama siswa : ……… Tanggal tes : 03-08-2018,

insidentil

Kelas : 6 Pemeriksa : Bayu SDP

Umur : 11 tahun 6

Bulan

Tujuan

asesmen :

Evaluasi dan PPI

semester I

Materi Kemampuan saat ini Kebutuhan 6 bulan ke

depan

1. Motorik

Kasar - Tampak kesulitan mengatur

energi ketika bermain

lompat tali, sehingga

lompatan terlalu banyak

mengeluarkan suara dan

cenderung mengeluh cape.

Bermain lompattali

mengikut aba-abadari

guru.

- Mampu berjalan jongkok

dengan diingatkan

pandangan kedepan dengan

aba-aba guru.

Mampu berjalan jongkok

dengan konsisten dan

tidak diingatkan

pandangan kedepan

dengan aba-aba guru. Di

modifikasi kegiatan jalan

jongkok sambil

memindahkan benda atau

puzle.

- Untuk bermain bulu tangkis

sudah cukup bagus,

diingatkan untuk mengatur

energinya supaya pukulan

yang dihasilkan terarah.

- Mampu mengatur

energinya agar

pukulan lebih terarah

dengan konsisten dan

tidak diingatkan.

- Memukul bola atau

kok lambung atas 5x

206

Dokumen Sekolah Sahabat Alam bagian Learning Suppor Center 2018-2019.

Page 171: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

155

melewti net.

- Melempar bola

basket 5x masuk

ring.

- Cenderung diingatkan untuk

fokus dan tidak tergesa-gesa

ketika melangkah.

Mampu berjalan di balok

titian dengan fokus,

tidak tergesa-gesa dan

konsisten ketika

melangkah.

2. Sensory

motor

Anggota

tubuh - Mampu memegang dan

meyebutkan anggota tubuh,

cenderung ragu-ragu di

bagian pundak,tumit, lutut

dan betis.

Mampu memegang dan

menyebutkan anggota

tubuh benar dan

konsisten.

Arah - Ragu-ragu ketika

diperintahkan kearah kanan

/kiri, untuk arah depan dan

belakang sudah spontan.

Tidak ragu-ragu dan

spontan ketika

diperintahkan untuk

melompat kearah kanan

dan kiri.

Melompat ke kanan dan

ke kiri engan mmelihat

tanda yang ditunjukan

guru (bisa berupa benda

hijau = kanan,merah =

kiri).

3. Bahasa

Membaca

nyaring dan

menyimpulk

an inti

bacaan

Kesulitan menentukan inti

bacaan dengan mandiri. Mampu

menentukan inti bacaan dengan

diberikan pilihan.

Mampu menentukan inti

bacaan dengan diberikan

2 pilihan.

Membaca

dengan

lancar dan

memperhatik

an tanda baca

Mampu membaca dengan tanda

baca, namun ada beberapa kata

yang di eja ketika membaca

Mampu membaca dengan

lancar kata-kata yang

terdapat “ng”dan “ny”.

Dokumen sekolah yang berisi rapot perkembangan dengan

model pendampingan penuh. (lihat lampiran 15).

3) Untuk keperluan bimbingan dan konseling

Page 172: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

156

Sekolah Sahabat alam menyiapakan laporan perkembangan

setiap anak berkebutuhan khusus dalam bentuk rapot perkembangan

siswa. Untuk anak dengan pendampingn tidak penuh, mendapatkan dua

rapot yaitu rapot kelas dan rapot LSC, sedangkan anak dengan

pendampingan penuh hanya mendapatkan satu rapot yaitu rapot LSC.

Seluruh laporan perkembangan disusun oleh guru pendamping, mulai

dari indikator sampai dengan deskripsi hasil belajar siswa dengan tetap

mengacu pada program pembelajaran individual (PPI), sehingga setiap

anak akan mendapatkan penilaian laporan perkembangan setiap

kegiatan mulai dari kegiatan motorik, , life skill, dan materi-materi

akademik seperti bahasa, matematika dan agama atau ibadah.

Berikut dokumen sekolah tentang rapot perkembangan siswa

dengan model pendampingan tidak penuh.

Tabel.4.15

LAPORAN PERKEMBANGAN SISWA207

Nama Siswa : ....

Kelas : 6

Nama GPK : Sg

Keterampilan Pencapaian Deskripsi

Motorik Kasar

3. Lompat tali Mampu mengatur energi ketika

bermain lompat tali, satu kali kesempatan ± 20 lompatan dan gerakannya ritmis.

4. Jalan jongkok Kegiatan jalan jongkong untuk

semester ini cukup konsisten, diingatkan untuk pandangan mata kedepan dan gerakan

207

Dokumen Sekolah Sahabat Alam bidang Learning Support Center laporan

perkembangan siswa dengan model pendampingan tidak penuh yang diterbitkan oleh Unit LSC, di

susun oleh guru pendamping tahun pelajaran 2018/2019.

Page 173: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

157

menggunakan aba-aba oleh guru

5. Bulu tangkis Mampu memukul bola lambung

atas ± 6 pukulan sudah cukup konsisten, diingatkan untuk mengatur energinya supaya pukulan yang dihasilkan terarah.

6. Jalan di balok titian Keseimbsngsn sudah bagus,

diingatkan untuk fokus dan tidak tergesa-gesa ketika melangkah. Terkadang diingatkan dengan aba-aba oleh guru(1-2 kali) supaya tidak tergesa-gesa.

7. Inting Mampu bermain inting ban

(dengan menggunakan ban motor yang disusun) lompatan dan gerakan nampak seimbang.

Body localization

1. Anggota tubuh Mampu memegang dan

meyebutkan anggota tubuh, cenderung ragu-ragu di bagian pundak,tumit, lutut dan betis.

2. Arah Ragu-rgu ketika diperintahkan

kearah kanan /kiri, untuk arah depan dan belakang sudah spontan.

Karakter: Dalam semester ini kemampuan berinterksi .... nampak berkembang. Ia mampu

bercanda dan bermain bersama teman-temanya setelah kegiatan pagi selesai (bermain bebas) dan setelah berolah raga.

Kemampuan motorik kasarnya nampak berkembang dilihat dari kegiatan lompat tali yang nampak ritmis, keakuratan memukul bola lambung atas dan bermain inting.

Berbicara kepada teman atau ketika bercanda cenderung nyaring sehingga guru mengingatkan .... untuk memperkecil volume suaranya.

Kemampuan akademik .... nampak berkembang ini terlihat dari Inisiatif dan motivasi belajar yang ingin selalu mencoba. Ia langsung bertanya kepada gurunya “ bu ini seperti apa/bagaimana ini bu”, ketika mengalami kesulitan di kelas.

.... perlu dilatih lagi untuk mengembangkan kemampuan motorik kasarnya seperti: jalan jongkok, lompat tali, berenang dan bersepeda dengan jarak yang lebih jauh. Dalam kegiatan motorik kasar tersebut orang tua dapat berperan mendampingi, mengatur dan memberikan arahan, agar .... tidak terburu-buru melakukan kegiatanya agar ketahanan untuk bekerja menjadi lama (tidak mudah bosan dan beralih).

Page 174: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

158

Sedangkan siswa dengan pendampingan penuh dengan tingkat

kesulitan yang lebih komplek seperti anak dengan hambatan autis,

mendapatkan satu rapot perkembangan yang disusun oleh guru

pendamping khusus (GPK) dengaan format rapot yang sama dengan

tabel 4.15.

Rapot perkembangan siswa yang telah disusun dan telah selesai

dikoreksi oleh koordinator LSC, diserahkan kepada orang tua. Di

sekolah sahabat alam dalam proses pengambilan rapot, sekolah

mewajibkan kepada kedua orang tua untuk hadir. Proses penyerahan

rapot dilakukan oleh guru kelas, guru bantu kelas, guru pendamping

khusus dan didampingi koordinator learning support center.

Guru pendamping menjelaskan program yang sudah terlaksana

sesuai dengan program individual yang sudah disusun bersama orang

tua, menyampaikan hasil perkembangan, serta program yang belum

terlaksana. Pada kesempatan sama orang tua diberikan waktu untuk

konsultasi keadaan anak dengan koordinator LSC yang mempunyai

latar belakang pendidikan psikolog.

4) Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang

bersangkutan.208

Setelah orang tua sudah mendapatkan laporan perkembangan

anak dalam bentuk rapot, baik rapot kelas maupun rapot LSC dan sudah

melakukan konsultasi tentang hasil perkembangan selama satu

semester.

208

Sulistyorini, EVALUSI PENDIDIKAN dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,

Jogjakarta, Teras: 2019, h. 57.

Page 175: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

159

Pada kesempatan yang sama orang tua juga melaporkan program

yang sudah dilaksanakan di rumah (home program). Dari pertemuan ini

koordinator LSC dan orang tua berserta guru mengetahui program yang

sudah terlaksana dan program belum terlaksana. Dari hasil pertemuan

ini, pihak sekolah akan melakukan evaluasi program. Sehingga pada

awal semester berikutnya akan dilakukan pertemuan lanjutan bersama

orang tua untuk melakukan penyusunan perbaikan program

pembelajaran individual lanjutan.

Selain melakukan pertemuan untuk membahas penyusunan PPI,

tim LSC juga akan menyarankan orang tua untuk melakukan tes

lanjutan apabila siswa tersebut belum pernah mengikuti tes lanjutan dan

dirasa belum ada perkembangan yang signifikan berdasarkan program

yang sudah disusun baik PPI maupun home program. Tes lanjutan ini

bertujuan untuk mengetahui program yang sesuai dengan tingkat

kebutuhan setiap anak berkebutuhan khusus.

Page 176: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

160

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dilakukan analisa

pembahasan tentang manajemen tenaga pendidik dalam layanan anak

berkebutuhan khusus di sekolah sahabat alam Palangka Raya, maka dapat

ditarik suatu kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah penelitian, yaitu :

(1) Perencanaan program tenaga pendidik dalam layanan siswa berkebutuhan

khususn di sekolah sahabat alam palangka raya, (2) Pelaksanaan program

tenaga pendidik dalam layanan siswa berkebutuhan khususn (3) Evaluasi

program tenaga pendidik dalam layanan siswa berkebutuhan khususn .

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasannya dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Perencanaan program tenaga pendidik dalam layanan anak berkebutuhan

khusus (ABK) di sekolah sahabat alam palangka raya sudah dilaksanakan

dengan baik dan sistematis. Program disusun secara komperhensif dan

sistematis yang melibatkan tim ahli dan divisi khusus yaitu learning

support center (LSC). Beberapa program yang disusun dalam layanan

anak berkebutuhan khusus (ABK) seperti program pembelajaran

individual (PPI) yang dilaksanakan di sekolah oleh guru bantu dan guru

pendamping siswa serta home program yang dilaksanakan di sekolah.

160

Page 177: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

161

home program berisi rancangan kegiatan yang dapat dikerjakan oleh orang

tua di rumah dalam rangka memamksimalkan treatment untuk setiap anak.

Semua perencanaan kegiatan dalam pelayanan siswa

berkebutuhan baik dalam bentuk PPI maupun home program merupakan

hasil kesepakatan bersama yang disusun secara demokratis dengan

melibatkan semua orang tidaknya tim Learning Support Center tetapi juga

melibatkan guru dan orang tua siswa yang bersangkutan.

Perencanaan kegiatan berupa PPI dan home program untuk siswa

berkebutuhan khusus dilakukan ketika pekan pertama masuk sekolah atau

awal semester tahun ajaran baru. Program disusun berdasarkan data yang

didapatkan dari hasil obsevasi baik TKS, sikotes maupun tes lanjutan.

Untuk anak-anak yang tidak lagi mendapatkan pendampingan

penuh, perencanaan program pembelajaran di lakukan ketika rapat

pekanan pembelajaran yang dilaksanakan pada setiap hari Rabu yang

diikuti semua guru kelas, guru bantu kelas, guru pendamping dan guru

bidang study serta koordinator LSC sesuai level masing-masing.

2. Pelaksanaan program tenaga pendidik dalam layanan siswa berkebutuhan

khusus di sekolah sahabat alam di Palangka Raya telah berjalan dengan

baik secara efektif dan efisien karena telah merealisasikan proses

pelaksanaan pembelajaran sekolah inklusif.

Pelaksanaan layanan untuk siswa berkebutuhan khusus terbagi

dalam tiga bentuk. Pertama, Pedampingan penuh. Pendadampingan penuh

dilakukan untuk anak berkebutuhan khusus dengan kesulitan yang

Page 178: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

162

komplek yang membuat dirinya kesulitan yang untuk dapat mengejakan

atau mengikuti kegiatan di kelas reguler, seperti anak dengan kategori

autis. Kedua, pendampingan tidak penuh 1 guru untuk 2-3 orang anak

berkebutuhan khusus. Pendampingan seperti ini dilaksanakan untuk anak-

anak dengan kategori ABK ringan atau sesuai dengan rekomendasi tim

psikolog berdasarkan hasil tes pada TKS, sikotes atau tes lanjutan. Ketiga,

pendampingan ABK yang dilakukan oleh guru bantu. Pendampingan

seperti ini dilakukan untuk ABK yang sudah tidak mendapatkan

pendampingan berdasarkan assesment yang dilakukan oleh tim LSC.

Untuk anak-anak berkebutuhan khusus, mendapatkan tretment

dan materi pemebelajaran yang berbeda dengan materi di kelas. Treatmen

dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang ingin dicapai dengan mengacu

pada hasil observasi tahap awal dan program pembelajaran individual

(PPI) yang sudah disusun bersama orang tua. Sedangkan untuk ABK

tertentu guru kelas dan guru bantu kelas memberikan materi pembelajaran

yang disesuaikan dengan kemampuan siswa atau penuruan grade atau

standar indikator kelas kelas. Treatmen dapat dilakukan di ruangan

tertutup atau lapangan terbuka sesuai dengan kebutuhan.

2. Evaluasi program tenaga pendidik dalam pelayanan siswa berkebutuhan

khusus di sekolah Sahabat Alam Palangka Raya dilakukan dengan baik

sesuai dengan tujuan evaluasi. evaluasi di sekolah sahabat alam

dilaksanakan dengan dua model yaitu: pertama, evaluasi pekanan dalam

Page 179: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

163

bentuk rapat pembelajaran yang dilaksanakan setiap hari selasa, dipimpin

oleh koordinator learning support center.

Rapat pekanan yang dilaksanakan setiap hari selasa diikuti oleh

seluruh guru pendamping dan guru bantu. Pada kesempatan ini semua guru

menyampaikan kegiatan yang telah mereka laksanakan dalam satu pekan

sesuai dengan program pembelajaran individual (PPI) dan kendala-kendala

yang mereka hadapi dalam layanan siswa berkebutuhan khusus.

Kedua, evaluasi semesteran. Pada evaluasi ini ada beberapa aspek

yang dievaluasi seperti; evaluasi program pembelajaran individual yang

dimuat dalam laporan perekembangan siswa atau rapot siswa dan home

program. Untuk evaluasi home program disampaikan langsung oleh orang

tua ketika proses pengambilan rapot siswa. Selain evaluasi program

pemebalajaran ada juga evaluasi kegiatan dalam bentuk rapat kerja guru

(RAKER) yang dilaksanakan pada akhir semester selama dua pekan yang

dipimpin oleh Kepala sekolah.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan rekomendasi

sebagai berikut:

1. Sekolah Sahabat Alam sebagai sekolah inklusif, diharapkan semua guru

memiliki kemampuan yang cukup dalam membuat perencanaan program

pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus. Selama ini kegiatan

perencanan lebih banyak di handle atau dipegang oleh koordinator LSC.

Page 180: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

164

Peningkatan kemampuan guru kopetensi guru dapat dilakukan dengan cara

memanggangkan guru pada sekolah-sekolah inklusif yang sudah

berkembang atau memberikan kesempatan kepada guru untuk mengambil

jalur pendidikan yang khusus dalam masalah layanan siswa berkebutuhan

khusus.

2. Keberadaan sekolah inklusi di jaman sekarang ini menjadi hal yang sangat

penting, sehingga penyiapan sumber daya manusia seperti guru-guru perlu

dipersiapkan dan diperhatikan. Guru perlu memiliki pengetahuan dan skill

yang cukup untuk mengetahui bagaimana cara layanan anak berkebutuhan

khusus yang baik dan benar.

3. Learning Support Center (LSC) sebagai devisi khusus yang bertanggung

jawab dalam layanan anak berkebutuhan khusus perlu mengembangkan

dalam pengelolaan LSC dengan melengkapi sarana prasarana yang ada.

Perlu menyiapkan tenaga ahli khusus seperti tenaga ahli okopasi terapi (OT)

yang membantu treatmen dalam penangan anak berkebutuhan khusus di

sekolah. Sehingga semus siswa dapat melakukan terapi atau treatment di

sekolah tidak lagi melakukan terapi di luar sekolah.

4. Sekolah perlu melakukan kerjasama dengan dinas terkait dan rumah sakit

untuk memaksimalkan program dalam layanan anak berkebutuhan khusus,

mulai dari terapi hingga pengadaan sarana prasarana untuk treatment anak

yang selama ini pengadaan sarana prasarana bersumber dari dana sekolah.

Page 181: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

165

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdurrahman, Mulyono, ANAK BERKESULITAN BELAJAR: Teori, Diagnosis,

dan Remediasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2012.

Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodelogi Penelitian Kualitatif,

Bandung: Pustaka Setia, 2012.

Anita, “Motivasi dan Kinerja Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Krangean Dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Wirasaba, Purbalingga,” Tesis.

Atik, Florentina, dkk dalam Panduan Teknis Pelaksanaan Pelatihan Bagi

Pelaksana Pendidikan Inklusif Berbasis Sekolah, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus

Pendidikan Dasar, 2013.

Burhan, M. Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana, 2008.

Creswell dan John, Riset Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Djunaidi, M. Ghoni dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif,

Yogjakarta: Ar Ruzz Media, 2012.

Gunawan, Imam dan Djum Djum Noor Benty, MANAJEMEN PENDIDIKAN

(Suatu Pengantar Praktik), Bandung: Alfabeta, 2017.

Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif), Jakarta: Gaung Persada Press, 2009.

Kementrian Agama RI, Hijaz Terjemah Tafsir per Kata, Bandung: Sygma

Creative Media Corp, 2010.

Kurniadin, Didin dan Imam Machali, MANAJEMEN PENDIDIKAN Konsep

dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012

Musfiqon, Panduan Lengkap Metodelogi Penelitian Pendidikan, Jakarta:

Prestasi Pustakarya, 2012.

Mudjito, Harizal dan Elfindri, Pendidikan Inklusif, Jakarta: Baduose Media

Jakarta, 2012

165

Page 182: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

166

Patoni, Achmad, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Bina Ilmu,

2004.

Putra, Nusa, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan, RajaGrafindo Persada,

Jakarta 2012.

Sisdiknas, UU RI No.20 Tahun 2003, Jakarta: Asa Mandiri, 2006.

Sudrajat, Dodo dan Rosida Lilis, Pendidikan Bina Diri Bagi Anak

Berkebutuhan Khusus, Jakarta: Luxima Metro Media, 2013.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung:

Alfabeta, 2013

Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam; Konsep, Strategi dan Aplikasi,

Yogyakarta: Teras, 2009.

…………, EVALUSI PENDIDIKAN dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,

Jogjakarta, Teras: 2019.

Surakhmad, Winarno, dkk, Reformasi Pendidikan Muhammadiyah Suatu

Keniscayaan, Yogyakarta: Pustaka Suara Muhammadiyah, 2003.

Santoso, Hargio, Cara Memahami dan Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus,

Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2012.

Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri,

Al-Misbaahul Muniir fii Tahdziibi Tafsir Ibnu Katsiir, Riyadh: Daarus

Salaam lin Nasyr wat Tauzi’, 2000 M/1421 H. Diterjemahkan oleh: Abu

Ahsan Sirojuddin Hasan Bashri dan Izzudin Karimi, Shahih Tafsir Ibnu

Katsir Jilid 9, Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir, cet.13 2015.

Tim Direktorat Pembinaan PKLK, Pedoman Umum Penyelenggaraan

Pendidikan Inklusif, Jakarta: Direktorat Pembinaan PKLK Pendidikan

Dasar Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2003.

Tim Redaksi Fokus media, Himpunan Peraturan Perundang-undangan

Tentang Standar Nasional Pendidikan, Bandung: Fokusmedia, 2008.

Tim Revisi, PANDUAN PENELITIAN TESIS Pasca Sarjana IAIN

Palangkaraya, Palangka Raya: Pasca Sarjana IAIN Palangka Raya, 2017.

Triani, Nani dan Amir, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban

Belajar Slow Leaner, Jakarta: Luxima Metro Media, 2016.

Page 183: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

167

Uha, Ismail Nawawi, BUDAYA ORGANISASI KEPEMIMPINAN DAN

KINERJA Proses Terbentuk, Tumbuh Kembang, Dinamika, dan Kinerja

Organisasi, cet ke 2. Jakarta: Prenadamedia Group, 2015.

Usman, Husaini, Manajemen; Teori, Praktek dan Riset Pendidikan, Jakarta:

PT. Bumi Aksara, 2008.

Qodir, Abdul dkk, Pedoman Penulisan Tesis, Palangka Raya: STAIN Palangka

Raya, 2014.

Qanita, “Implementasi Program Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Islam

Terpadu (SIT) Sahabat Alam Palangka Raya,” Tesis.

B. Internet

Ali, Gangsar Daroni dkk, “Manajemen Pendidikan Khusus di Sekolah Luar Biasa Untuk Anak Autis, ” Jurnal Manajemen Pendidikan Magister Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Kristen Satya Wacana, Volume: 5, No. 2, Juli-Desember 2018.

Junanto, Subar dan Nur Arini Asmaul Kusna, Evaluasi Program Pembelajaran

di PAUD Inklusi dengan Model Context, Input, Process, and Product (CIPP), Jurnal, Journal of Disability Studies, Vol. V, No. 2, Jul-Des 2018.

Hasbiansyah, Pendekatan Fenomenologi Pengantar Praktik Penelitian dalam

Ilmu Sosial , tt: Mediator, vol.9. No. 1 Tahun 2008. Muyana, Siti, Context Input Process Product (Cipp): Model Evaluasi Layanan

Informasi, Jurnal Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling di Vol. 1, No. 1, 2017.

Kismawiyati, Renalatama, “Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus Di

Sekolah Paud Kabupaten Jember, Jurnal Helper, Vol 35 No 1 2018. Rahmawati, Siti, dkk, “Kesadaran dan Pengetahuan untuk Layanan Awal Anak

Berkebutuhan Khusus di Lembaga PAUD Pesanggrahan Jakarta.” Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol .3, No. 2, September 2015.

Rudiyati Sari, “Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Inklusif dalam

Layanan Anak Berkebutuhan Pendidikan Khusus Melalui Pembelajaran Kolaboratif.” Cakrawala Pendidikan, Th. XXXII, No. 2, Juni 2013.

Trimo, “Manajemen Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif: Kajian

Aplikatif Pentingnya Menghargai Keberagaman Bagi Anak-Anak

Berkebutuhan Khusus. Jurnal JMP, Volume 1 Nomor 2, Agustus 2012.

Page 184: MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM LAYANAN SISWA …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1985/1/Tesis Dudut Unggi... · 2020. 2. 26. · oleh guru pendamping dan guru bantu kelas. Perencanaan

168