Manajemen Proyek Dayat
-
Upload
alfin-remon -
Category
Documents
-
view
328 -
download
5
description
Transcript of Manajemen Proyek Dayat
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
BAB IIIMANAJEMEN PROYEK
3.1 UMUM
Menurut Saldjana ( 1997 ), manajemen proyek terdiri dari dua suku kata yaitu
“Manajemen” dan “Proyek”. Oleh karena itu sebelum kita memahami tentang
pengertian manajemen proyek, terlebih dahulu perlu memahami tentang
pengertian kata manajemen dan proyek itu sendiri.
Manajemen adalah suatu proses merencanakan, memimpin, mengatur dan
mengendalikan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan dengan cara efisien
sehingga akan memperoleh hasil yang baik dan bermanfaat.
Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang harus dikerjakan yang
mempunyai saat awal dan saat akhir dengan menggunakan sumber daya dan
waktu yang terbatas, dan juga bermanfaat untuk kepentingan masyarakat dan
makhluk hidup lainnya serta dilindungi oleh peraturan dan hukum yang telah
dinyatakan dalam kontrak yang telah disepakati.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen proyek adalah
usaha mengkoordinasikan, dan mengawasi kegiatan dalam suatu proyek
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu, dan anggaran yang telah
ditetapkan.
Mutu dan kelancaran suatu proyek sangat tergantung pada sistem dan metode
serta manajemen pelaksanaan yang digunakan.
Unsur - unsur manajemen proyek terbagi atas 5 (lima) M, yaitu :
Man (manusia)
Machine (Peralatan)
Materials (Bahan)
Money (Uang)
Method (Cara Kerja)
Sehingga dapat dikatakan manajemen proyek mempunyai tujuan sebagai
berikut:
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-1
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
1. Mewujudkan pelaksanaan dan penyelesaian proyek dalam waktu yang
telah ditentukan.
2. Mewujudkan suatu suasana kerja yang harmonis serta memberikan
rangsangan dan motifasi kerja kepada seluruh pihak yang terkait pada
proyek tersebut.
3. Mewujudkan satu kesatuan kerja yang padu.
Dalam hal ini manajemen proyek dapat diartikan suatu struktur pengatur
atau pengendalian proyek dengan tujuan agar proyek dapat berjalan lancar,
terkontrol dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
3.2 Penunjukan Kontraktor
3.2.1 Pembentukkan Panitia Lelang
Proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan
Umum Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat
selaku pemilik (owner) pada proyek ini, berupa pelelangan umum untuk proyek
pembangunan jembatan Sicincin - Malalak dengan pagu dana sebesar
Rp13.966.100.00,00 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara anggaran
2012.
Sebagai petugas yang berwenang dalam pengadaan kontraktor maka
Pemilik Proyek membentuk Panitia Pelelangan yang terdiri dari seorang ketua,
seorang wakil ketua, seorang sekretaris dan beberapa orang anggota. Unsur–unsur
yang terlibat dalam panitia berasal dari: pihak owner, konsultan perencana
konsultan pengawas.
Tugas dan tanggung jawab panitia lelang adalah :
a. Menyusun jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi
pengadaan.
b. Menyusun dan menyiapkan harga perkiraan sendiri (HPS).
c. Menyiapkan dokumen pengadaan.
d. Mengumunkan pengadaan barang/jasa melalui media cetak dan papan
pengumuman resmi untuk penerangan dan jika memungkinkan melalui
media elektronik.
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-2
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
e. Menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui pasca kualifikasi atau
prakualifikasi.
f. Melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk.
g. Mengusulkan calon pemenang.
h. Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada pengguna
barang/jasa.
i. Menandatangani fakta integritas sebelum pelaksanan pengadaan
barang/jasa dimulai.
3.2.2 Penyiapan Dokumen Tender
Sebagai pedoman bagi penawar dalam mengajukan penawarannya, maka
pihak panitia menyiapkan Buku Dokumen Tender yang memuat hal-hal sebagai
berikut :
a. Syarat-syarat Umum dan Khusus, antaralain: administrasi,
bentuk surat penawaran dan sarat – sarat peserta lelang.
b. Syarat-syarat Teknis, antaralain: jenis dan uraian
pekerjaan yang akan dilaksankan, sarat dan mutu bahan yang akan
digunakan, tenaga ahli, daftar peralatan dan cara pelaksanaan atau
metode kerja.
c. Gambar Bestek dan RKS (Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat).
Dokumen tersebut diberikan kepada rekanan calon peserta lelang yang akan
mengikuti pelelangan pekerjaan.
3.2.3 Sistem Pelelangan
Sistem dalam pelelangan ini yang dipakai adalah sistim pelelangan pasca
kualifikasi dan penawaran dimasukkan dengan sistem satu sampul. Penyampaian
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Langsung
Peserta lelang secara langsung menyampaikan dokumen penawaran ke
dalam kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran yang telah disediakan
oleh panitia pengadaan.
b. Melalui Pos/Layanan Hantaran
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-3
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Dokumen penawaran yang dikirim melalui pos/layanan
hantaran/expedisi menggunakan sampul dalam dan sampul luar. Panitia
pengadaan langsung memberi catatan tanggal dan jam penerimaan pada
sampul luar.
Pada sampul dalam dan sampul luar harus ditulis:
1. Alamat Kuasa Pengguna Anggaran, sesuai dengan ketentuan dalam
data lelang;
2. Jenis pekerjaan, tempat, hari, tanggal, bulan, tahun, jam pemasukkan,
sesuai ketentuan dalam data lelang, pada sudut kiri atas;
3. ”JANGAN DIBUKA SEBELUM WAKTU PEMBUKAAN
PENAWARAN”, pada sudut kanan atas.
3.2.4 Peserta Lelang
Peserta lelang adalah kontraktor yang telah memenuhi persyaratan dan
kelengkapan administrasi maupun teknik untuk mengikuti pelelangan tersebut.
Adapun peserta yang mengikuti penawaran atau pelelangan ini adalah sebagai
berikut :
1. PT. HANDARU ADHIPUTRA
2. PT. MAIDAH REKAJAYA
3. PT. PRIMA JASA TIRTA LIMA
4. PT. DAYATAMA BETA MULYA
5. PT. NINDYA KARYA
Penjaringan calon peserta lelang dilakukan dengan ketat dimana hanya
perusahaan yang berpengalaman dan mempunyai tenaga ahli dibidang bangunan.
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon peserta lelang antara lain
adalah yang bersangkutan dengan kualifikasi perusahaannya dan pernah
mengerjakan pekerjaan sejenis sebelumnya.
3.3 TATA CARA PELAKSANAAN TENDER
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-4
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Kegiatan tender proyek pemerintah, sesuai Keppres No.80 tahun 2003:
1. Pengumuman pascakualifikasi
2. Pengambilan dokumen pascakualifikasi
3. Pemasukan dokumen pascakualifikasi
4. Evaluasi dokumen pascakualifikasi
5. Penetapan hasil pascakualifikasi
6. Pengumuman hasil pascakualifikasi
7. Masa sanggah pascakualifikasi
8. Undangan peserta yang lulus
9. Pengambilan dokumen lelang umum
10. Penjelasan
11. Berita acara penjelasan dokumen lelang
12. Pemasukan penawaran
13. Pembukaan penawaran
14. Evaluasi penawaran
15. Penetapan pemenang
16. Pengumuman pemenang
17. Masa sanggah
18. Penunjukan pemenang
19. Penandatanganan kontrak
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-5
Penjelasan dan BAPP
Penetapan pemenang
Pemasukkan penawaran
Pembukaan penawaran
Evaluasi penawaran
Pengumuman pemenang
Masa sanggahPenunjukkan pemenangPenandatangan kontrak
Pengumuman adanya pelelangan barang dan jasa (Pascakualifikasi)
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Gambar 3.1 Proses Pelelangan Pascakualifikasi
3.3.1 Pengumumam Pelelangan
Panitia/pejabat pengadaan harus mengumumkan tentang adanya pelelangan
melalui media cetak, papan pengumuman resmi serta melalui media elektronik.
Berdasarkan Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) Kegiatan Pembangunan
Jembatan Pada Dinas Pekerjaan Umum Satker Pelaksanaan Jalan Nasional
Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. Maka dari itu panitia pelelangan
mengumumkan jadwal pengambilan dokumen tanggal 27 Desember 2011 dan
jadwal pemasukan penawaran tanggal 28 Desember 2011, berdasarkan surat
keputusan Nomor : 01/PJ-WIL2/SBR/XII/2011. Proses pengadaan barang dan
jasa yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat selaku pemilik (owner) pada proyek
ini, berupa pelelangan umum untuk proyek pembangunan jembatan pada ruas
strategis Sicincin-Malalak dengan pagu dana sebesar Rp 13.966.100.00,00 dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2012.
3.3.2 Penjelasan Lelang (Aanwijizing)
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-6
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Acara rapat penjelasan ini merupakan kesempatan yang sangat berharga dan
harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh peserta tender, terutama untuk
mempertanyakan tentang ketentuan dalam dokumen tender yang kurang jelas, dan
yang dirasakan memberatkan. Hasil rapat ini akan didokumentasikan menjadi
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAPP) yang akan bersifat mengikat serta
menjadi satu kesatuan dengan Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak), apabila
peserta sebagai pemenang tender.
Berdasarkan Surat Undangan Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) No.
200 /KPTS/Bx/XI/2011, Penjelasan Lelang (Aanwijzing) akan dilakukan pada
tanggal 19 Januari 2012. Dalam acara penjelasan lelang, harus dijelaskan kepada
calon peserta lelang:
1. Lingkup pekerjaan;
2. Resiko dan bahaya yang timbul dalam pekerjaan;
3. Metoda pengadaan/penyelenggaraan pelelangan;
4. Metoda penyampaian penawaran;
5. Metoda evaluasi;
6. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran
7. Acara pembukaan dokumen penawaran;
8. Hal-hal yang menggugurkan penawaran;
9. Jenis kontrak yang digunakan
10. Ketentuan dan cara subkontrak sebagian pekerjaan kepada usaha kecil
termasuk koperasi kecil; dan
11. Besaran, masa berlaku, dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan
penawaran.
3.3.3 Pemasukkan Surat Penawaran
Pemasukan dokumen penawaran dilakukan sampai tanggal 30 Januari 2012.
Dokumen penawaran pada jadwal yang ditentukan disampaikan langsung kepada
panitia dan dimasukkan kedalam kotak penawaran yang disediakan oleh panitia.
Surat Penawaran diajukan dalam rangkap 3 (tiga), 1 (satu) asli dan 2 (dua)
fotocopy, yang dimasukkan dalam amplop tertutup. Surat Penawaran dibuat
diatas kertas berkop perusahaan yang bersangkutan, bernomor surat, bertanggal,
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-7
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
dicap dan ditanda tangani oleh Pimpinan Perusahaan atau orang lain yang
mewakili perusahaan dengan dibekali surat kuasa berdasarkan akta notaris, dan
penerima kuasa adalah orang yang terdaftar dalam akta perusahaan atau akta
perubahan, serta dibubuhi materai Rp. 6.000,- (Enam Ribu Rupiah).
Adapun dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran
pekerjaan fisik adalah :
1. Surat Penawaran.
2. Jaminan penawaran
3. Daftar Kuantitas Dan Harga.
4. Daftar harga satuan bahan, upah dan peralatan
5. Analisa harga satuan pekerjaan
6. Foto copy SBU yang masih berlaku
7. Foto copy IUJK yang masih berlaku
8. Foto copy akta pendirian perusahaan dan perubahan bagi badan
usaha yang mengalami perubahan.
9. Surat keterangan telah melunasi pajak tahun terakhir, dan memiliki
laporan bulan PPh pasal 25 atau pasal 21/ pasal23 atau PPN 3
bulan terakhir.
10. Time schedulle.
11. Metoda pelaksanaan
12. Dokumen kualifikasi
13. Surat dukungan bank. (untuk gred 5,6,7).
3.3.4 Pembukaan Penawaran
Pembukaan penawaran dilakukan pada tanggal 31 Januari 2012, dengan
no. 77/PJ-WIL2/SBR/I/2012. Pembukaan dokumen penawaran yang masuk
dilaksanakan sesuai aturan sebagai berikut :
1. Panitia meminta sekurang-kurangnya dua wakil dari peserta
pelelangan yang hadir sebagai saksi.
2. Panitia meneliti kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran dan
menghitung jumlah sampul penawaran yang masuk (tidak dihitung surat
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-8
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
pengunduran diri) dan bila penawaran yang masuk kurang dari tiga peserta,
pelelangan tidak dapat dilanjutkan dan harus diulang, kemudian
mengumumkan kembali dengan mengundang peserta lelang yang baru.
3. Panitia memeriksa, menunjukkan dan membacakan dokumen
penawaran dihadapan para peserta pelelangan.
4. Penawaran dinyatakan gugur apabila pada saat pembukaan, salah
satu dari persyaratan administrasi tidak dipenuhi atau tidak memenuhi
syarat, yaitu :
a. Surat Penawaran
Tidak berasal dari peserta lelang yang lulus pascakualifikasi.
Jangka waktu berlakunya surat penawaran kurang dari yang
ditetapkan dalam dokumen pelelangan.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan melebihi
waktu yang ditetapkan dalam dokumen pelelangan.
Tidak dibubuhi materai, tanggal, ditandatangani oleh yang berhak
dan dicap.
Tidak dilengkapi dengan jaminan penawaran asli.
Tidak memenuhi ketentuan dokumen Pelelangan
b. Jaminan Penawaran
Tidak dikeluarkan oleh bank umum atau oleh perusahaan asuransi
yang mempunyai program asuransi kerugian.
Besaran jaminan kurang dari nominal yang dipersyaratkan dalam
dokumen lelang.
Masa berlakunya tidak sesuai dengan yang disyaratkan dalam
dokumen pelelangan.
Jika peserta berkedudukan di luar negeri, surat jaminan penawaran
diterbitkan oleh bank devisa di Indonesia atau bank di luar negeri yang
direkomendasikan oleh Bank Indonesia
3.3.5 Evaluasi Penawaran
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-9
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Pelaksanaan evaluasi penawaran dilakukan oleh panitia terhadap semua
penawaran yang dinyatakan lulus pada saat pembukaan penawaran. Evaluasi
penawaran tersebut meliputi evaluasi administrasi, teknis dan harga berdasarkan
kriteria, metoda dan tata cara evaluasi yang telah ditetapkan dalam dokumen
lelang. Panitia tidak diperkenankan mengubah, menambah dan mengurangi
kriteria dan tatacara evaluasi tersebut dengan alasan apa pun.
Metoda evaluasi penawaran untuk Paket Pekerjaan Pembangunan / Peningkatan
jalan, Rehabilitasi / Pemeliharaan jalan dan Rahabilitasi / Pemeliharaan Jembatan
dan Rehabilitasi menggunakan system gugur seperti yang diatur Keputusan
Menteri Kimpraswil Nomor : 339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003
tentang petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi Oleh Instansi
Pemerintahan.
Adapun hal-hal yang dievaluasikan adalah :
a. Evaluasi Administrasi
Dilakukan terhadap kebenaran persyaratan administrasi sebagai dokumen
administrasi yang ditetapkan.
b. Evaluasi Teknis
Dilakukan penilaian terhadap:
1. Dokumen Teknis : Metodelogi Pelaksanaan Pekerjaan
2. Personil/Tenaga Ahli
3. Daftar Peralatan
4. Pengalaman Pekerjaan
5. Syarat-syarat teknis lainnya sesuai dengan dokumen lelang.
c. Dokumen Penawaran Harga
3.3.6 Penetapan Pemenang
Panitia membuat kesimpulan dari hasil evaluasi harga dan dituangkan dalam
Berita Acara Hasil Pengadaan Barang/Jasa(P2BJ). Berita Acara Hasil Pengadaan
Barang/Jasa(P2BJ) memuat hasil pelaksanaan pelelangan, termasuk cara penilaian,
rumus - rumus yang digunakan, sampai penetapan urutan pemenangnya berupa
daftar peserta pelelangan yang dimulai dari harga penawaran terendah. BAHP
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-10
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
ditandatangani oleh ketua dan semua anggota panitia atau sekurang-kurangnya dua
pertiga dari jumlah anggota panitia.
Panitia menetapkan calon pemenang lelang yang menguntungkan bagi negara
dalam arti :
1. Penawaran secara administratif dan teknis dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan.
3. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil
produksi dalam negeri.
4. Penawaran tersebut adalah terendah di antara penawaran yang
memenuhi syarat.
Berdasaarkan hasil evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan
evaluasi kualifikasi maka Kelompok Kerja(Pokja) Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II, ULP Balai Besar
Pelaksana Jalan Nasional II berkesimpulan dan memutuskan untuk mengusulkan
peserta yang memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai pemenang lelang serta calon
pemenang cadangan 1 dan 2 adalah:
1. Pemenang Lelang
Nama Perusahaan : PT. MAIDAH REKAJAYA
Alamat : Jalan Pemuda No. 11 Padang
Harga penawaran : Rp. 12.217.480.490,35 ,-
2. Calon Pemenang Cadangan I
Nama Perusahaan : PT. PRIMA JASA TIRTA LAMA
Alamat : Jalan Angkasa Puri No. 5 Padang
Harga penawaran : Rp. 12.381.003.535,92,-
3. Calon Pemenang Cadangan II
Nama Perusahaan : PT. NINDYA KARYA
Alamat : Jalan Sisingamangaraja Km 07 Medan
Harga penawaran : Rp. 12.812.711.414,21,-
3.3.7 Masa Sanggah
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-11
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Kepada peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan pemenang lelang,
diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat-
lambatnya dalam waktu lima hari kerja setelah pengumuman pemenang
lelang. Dalam hal peserta tidak mengajukan sanggahan, maka penyedia jasa
diartikan telah menyetujui/menerima pemenang lelang (PT. MAIDAH
REKAJAYA)
3.3.8 Penandatanganan Kontrak
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, harus dikeluarkan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) untuk selanjutnya penandatanganan kontrak antara
pemilik dengan kontraktor pelaksana yang dilakukan selambat-lambatnya 14
hari kerja setelah penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Setelah dikeluarkan Surat Pengumuman Pemenang Pengadaan
Barang/Jasa (P2BJ). Selanjutnya dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak) No.
KU/08.08/KTR.03.PPK-06-PJN.II/III/2012 tanggal 12 Maret 2012 yang akan
melaksanakan Proyek tersebut.
Jenis kontrak yang digunakan pada proyek ini adalah kontrak harga satuan
(Unit Price).
3.3.9 Jenis – Jenis Kontrak
Ada beberapa sifat kontrak yang dipakai dalam pelaksanaan suatu
pelelangan atau tender pada suatu proyek, yaitu :
1. Kontrak “Lump Sum Fixed Price”
Kontrak “Lump Sum Fixed Price” adalah suatu perjanjian kontrak
dimana kontraktor setuju melaksanakan pekerjaan yang dimintakan
dan/atau seperti yang diisyaratkan, dengan pembayaran sejumlah uang
yang tepat (fixed) tanpa berubah, yaitu sebesar harga penawaran kontraktor
yang menang pelelangan atau harga penawaran waktu negosiasi dengan
penawar tunggal.
Hal ini pemilik proyek menunjuk konsultan perencana untuk
menghitung dan membuat bestek dari proyek yang akan dibangun, lalu
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-12
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
menawarkan kepada kontraktor untuk melaksanakan bestek tersebut.
Pemilik proyek (dengan nasehat dari konsultan), memilih kontraktor yang
akan melaksanakan proyek berdasarkan harga penawaran terendah yang
akan dipertanggung jawabkan, dalam system ini yang penting adalah harga
penawaran total tetapi kontraktor diwajibkan membuat anggaran biaya
untuk perhitungan presentasi kerja sehubungan dengan penetapan jumlah
angsuran yang akan dibayar oleh owner.
Kontrak Lump Sum Fixed Price biasanya diterapkan pada kondisi - kondisi
sebagai berikut :
Pekerjaan tidak begitu luas atau besar.
Pekerjaan dapat dideskripsikan pada bagian yang sekecil-kecilnya
dan mendetail.
Tidak terjadi perubahan yang besar, baik harga satuan maupun
volume pekerjaan selama pelaksanaan.
2. Kontrak “Unit Price” (Harga Satuan)
Kontrak “Unit Price” adalah kontrak yang didasarkan pada harga
satuan setiap volume pekerjaan yang tertera dalam Bill of Quantities (BQ)
atau measured contract. rencana anggaran biaya yang telah dihitung dan
ditambah 10% keuntungan kontraktor dari masing - masing pekerjaan
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari dinas Pu atau jawatan gedung-
gedung kemudian jadikan harga lelang
Kelebihan dari kontrak Unit Price ini adalah :
Terdapat kebebasan untuk merubah bagian pekerjaan pada waktu
pelaksanaan meskipun tetap terdapat dasar - dasar pembayaran yang
fair antara pemilik dan kontraktor.
Pembayaran (payment) pada Kontraktor disesuaikan dengan
kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Terdapat batasan harga yang harus dibayar (Unit Price) atau harga
satuan yang pasti.
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-13
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Semua harga penawaran berpedoman pada dasar yang sama, oleh
karena itu penawaran - penawaran tersebut biasanya mempunyai harga
yang hampir sama.
Daftar Kuantitas Pekerjaan (Bill of Quantities) memberikan
pedoman yang cukup jelas tentang banyak, jenis dan uraian pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
Kelemahan dari kontrak unit price adalah :
Memerlukan banyaknya pengukuran dan perhitungan setiap jenis
pekerjaan yang dilaksanakan.
Pemilik proyek tidak dapat mengetahui harga pasti proyeknya
sebelum proyek ini selesai dilaksanakan.
3. Kontrak “Cost Plus Free Price”
Pada kontrak “Cost Plus Free Price” ini, kontraktor dibayar
berdasarkan biaya kontruksi (bahan-bahan, upah pekerjaan dan peralatan
yang dipakai) ditambah biaya pengawasan, keuntungan dan biaya untuk
kontraktor (fee). Fee tersebut biasanya berupa biaya untuk membayarkan
bunga uang pinjaman untuk pelaksanaan proyek tersebut.
Sistem kontrak ini dibedakan atas 3 (tiga) cara pembayaran fee, yaitu :
Kontrak Cost Plus Percentage Fee
Harga yang akan dibayarkan Owner kepada Kontraktor, menurut
harga nyata biaya dasar ditambah dengan jumlah persentase biaya dasar
yang telah disetujui bersama pada permulaan sebagai fee untuk menutupi
biaya pengawasan, keuntungan dan biaya tak terduga/overhead. Kontrak
ini hanya sesuai untuk keadaan darurat dimana tidak cukup waktu untuk
mempersiapkan gambar-gambar dan spesifikasi untuk tender. Tetapi
diperlukan pengawasan yang sangat ketat dimana terdapat kemungkingan
untuk menaikkan keuntungannya dengan memperlambat penyelesaian
pekerjaan dan memperbanyak biaya dasar, hal mana mungkin karena tidak
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-14
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
ada tambahan untung yang diterima Kontraktor, apabila pekerjaan cepat
selesai.
Kontrak Cost Plus Fixed Fee
Harga yang akan dibayar Owner kepada Kontraktor, sebesar harga
nyata biaya dasar ditambah dengan fee yang tetap (fixed) dalam bentuk
lumpsum, dimana besarnya fee telah disetujui sebelumnya. Jadi, besar fee
tidak berubah menurut biaya dasar.
Hal ini mempunyai dampak positif, karena apabila kontraktor dapat
menyelesaikan pekerjaannnya lebih cepat dari jadwal, berarti ia akan dapat
membebaskan peralatan dan tenaga kerjanya untuk pekerjaan lain yang
berarti dapat menghemat pengeluaran.
Kontrak Plus Fluctuating Fee
Harga pekerjaan yang dibayarkan Owner kepada Kontraktor, sebesar
harga biaya dasar ditambah biaya dasar untuk fee. Perhitungan fee
dihubungkan dengan biaya pekerjaan yang diizinkan dalam skala meluncur
(Sliding scale). Dengan demikian lebih rendah biaya nyata pekerjaan atau
lebih cepat pekerjaan, maka lebih banyak fee yang diterima oleh
Kontraktor.
Sistem Kontrak yang dipakai pada pelaksanaan proyek ini adalah Unit
Price, dimana yang mengikat adalah harga satuan, sedangkan nilai kontrak
yang sesungguhnya adalah jumlah hasil perkalian antara harga satuan dan
volume yang benar-benar dilaksanakan di lapangan (Actual Check),
memenuhi persyaratan spesifikasi dan diterima pengguna jasa.
3.4 Unsur – Unsur Yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Proyek
Adapun unsur - unsur yang ikut terlibat dalam manajemen proyek adalah:
3.4.1 Pemilik Proyek/Owner (Dinas Pekerjaan Umum Satker Pelaksanaan
Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat )
Dalam hubungannya dengan organisasi proyek,pemilik proyek
mempunyai tugas-tugas dan tanggung jawab. adalah :
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-15
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
a. Memberi tugas kepada perencana untuk membuat gambar rencana dan
hitungan rencana serta menyetujuinya bila telah disepakati.
b. Menetapkan lokasi proyek
c. Menentukan harga borongan yang disesuaikan melalui konsultan
perencana dan mengadakan lelang atas proyek tersebut.
d. Membayar seluruh biaya yang diperlukan untuk mewujudkan rencana
sesuai dengan persetujuan pemborong.
e. Memberi gambaran atau pedoman-pedoman dan konsultasi mengenai
perencanaan yang akan dibuat perencana.
f. Memberikan surat perintah kerja kepada pelaksana/kontraktor
g. Menolak hasil kerja bila tidak sesuai dengan bestek
h. Menerima pekerjaan yang telah selesai dan menyetujuinya.
3.4.2 Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah badan usaha baik perorangan maupun
instansi pemerintah atau swasta yang menerima penunjukan dan
permintaan dari pemilik proyek untuk merencanakan suatu jenis
pekerjaan(arsitektur,struktur dan anggaran biaya), yang sesuai dengan
standar dan persyaratan. Konsultan perencana pada proyek ini adalah CV.
MISUDA ENGINEERING CONSULTANT
Tugas dan tanggung jawab konsultan perencana adalah:
a. Melakukan perencanaan arsitektur secara keseluruhan sesuai dengan ide
dan persyaratan lainnya.
b. Merencanakan gambar - gambar detail atau penjelasan lengkap dengan
perhitungan konstruksi
c. Bertanggung jawab penuh atas segala apa yang direncanakan termasuk
perhitungan konstruksi.
d. Memberikan estimasi anggaran biaya bangunan yang akan digunakan
oleh pemilik proyek sebagai patokan pelelangan.
e. Memberikan penjelasan terperinci kepada kontraktor tentang segala
sesuatu yang dianggap kurang jelas dan meragukan
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-16
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
f. Mengadakan revisi, perubahan dan penyesuaian atas segala sesuatu
yang telah direncanakan, baik atas permintaan pemilik proyek maupun
karena alasan dan pertimbangan tertentu.
g. Menentukan standar dan peraturan serta material yang dipakai dalam
pelaksanaan konstruksi.
3.4.3 Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas pada proyek ini adalah PT. MAHA
KHARISMA ADIGUNA. Tugasnya antara lain :
a. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan
kontraktor dalam aspek mutu, biaya, waktu dan keselamatan dalam
pekerjaan.
b. Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing)
c. Memeriksa laporan dan hasil pekerjaan kontraktor
d. Mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh pemberi tugas(owner),
konsultan perencana dankontraktor, biasanya rapat diadakan seminggu
sekali.
e. Membuat laporan kemajuan pekerjaan dilapangan
3.4.4 Kontraktor
Kontraktor ialah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek dengan
perjanjian kontrak setelah melalui proses pelelangan untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar - gambar kerja, peraturan - peraturan dan
syarat - syarat yang telah ditetapkan oleh pihak perencana.
Apabila pekerjaan telah selesai dikerjakan oleh kontraktor sesuai
dengan perjanjian kontrak maka hasil pekerjaan itu diserahkan kepada
pemilik.
Pada proyek Pembangunan jembatan Ruas Sicincin-Malalak ini yang
bertindak sebagai kontraktor adalah PT. MAIDAH REKAJAYA.
Wewenang Kontraktor adalah :
Berhak untuk menanyakan atau mengkonsultasikan kepada owner
dan konsultan perncana jika ada sesuatu pekerjaan yang
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-17
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
direncanakan, seperti gambar rencana tidak sesuai dengan kondisi
lapangan, atau jika ditemukan kejanggalan dalam pelaksanaan yang
tidak sesuai dengan gambar kerja/kontrak.
Membentuk struktur organisasi di lingkungan sendiri.
Menjaga keamanan dan ketertiban umum ditempat pekerjaan dan
memberikan jaminan keselamatan kerja kepada staf atau pekerja
yang mempunyai hubungan dengan kontraktor, seperti Asuransi
Tenaga Kerja (ASTEK).
Mempunyai hak untuk menerima pembayaran menurut peraturan
yang berlaku dalam Perjanjian Kontrak.
Tanggung jawab Kontraktor adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perjanjian
kontrak beserta lampirannya.
2. Bertanggung jawab atas waktu penyelesaian
pekerjaan tanpa mengurangi kualitas pekerjaan.
3. Menyerahkan hasil pekerjaan yang telah selesai
dikerjakan kepada pemberi tugas sesuai dengan perjanjian kontrak.
4. Bertanggung jawab atas semua peralatan
konstruksi, metode pelaksanaan, urutan pekerjaan dan prosedur
pengkoordinasian semua bagian pekerja yang tercantum dalam kontrak.
5. Menyediakan tempat rapat direksi serta fasilitas dan
menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
6. Bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan
pekerjaan akibat kelalaian sendiri.
7. Membuat laporan kepada pemilik proyek atas
kemajuan dan kendala suatu pekerjaan.
3.4.5 Hubungan Kerja Antar Organisasi Proyek
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-18
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Secara skematis unsur-unsur yang terkait dalam proyek dapat dilihat
dari gambar 3.2 dibawah ini :
Gambar 3.2: Hubungan Kerja Secara umum
(Sumber Buku Manajemen Proyek, Iman Soeharto)
Keterangan :
Garis Hubungan Kontraktual
Garis Hubungan Fungsional
Hubungan antara pp dengan pemilik proyek, konsultan pengawas, dan
kontraktor merupakan hubungan dalam yang diatur peraturan –
peraturan /UU dan persyaratan - persyaratan yang harus dipatuhi oleh
ketiga unsur diatas, dan berdasarkan perjanjian antara masing - masing
pihak. Pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengatur perihal antara
owner, konsultan pengawas dan kontraktor, sesuai dengan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M//2007 tanggal 27 Desember
2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Adapun penjelasan hubungan dari ketiga unsur utama pengelola
pelaksanaan proyek pada gambar tersebut adalah sebagai berikut :
1. Hubungan Antara Pemilik (Owner) dan
Kontraktor
Hubungan kerja antara pemilik proyek (Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat) dan kontraktor pelaksana
(PT.Maidah Rekajaya) adalah hubungan kerja yang bersifat kontraktual
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-19
PP
Pemilik Proyek
KontraktorKonsultan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
dan fungsional. Kedua belah pihak diikat dengan kontrak, dimana
kontraktor berkewajiban menjalankan semua pekerjaan yang tertulis
dalam kontrak sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana. Pemilik
proyek memperoleh pelaksanaan proyek yang sebaik - baiknya tepat
waktu dengan harga yang ekonomis.
Dalam pelaksanaan proyek, kontraktor dapat melakukan koordinasi
kepada pemilik proyek, dan mengusulkan perubahan desain berikut
metode pelaksanaan dan perhitungannya, jika dianggap perencanaan
awal kurang tepat ataupun jika ada pekerjaan yang dianggap perlu
dalam penyelesaian proyek yang belum ada dalam kontrak.
Kontraktor berhak atas jasa yang harus diterimanya dari Pemilik
sesuai dengan kontrak yang telah ditandatangani.
2. Hubungan Pemilik Proyek (Owner) Dengan Konsultan Pengawas
Konsultan yang ditunjuk oleh pemilik proyek diikat dengan
suatu ikatan kerja (kontrak kerja), antara lain berisikan
kewajiban dari konsultan pengawas untuk melaksanakan tugas
yang diberikan pemilik dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Sedangkan pemilik berkewajiban memberikan imbalan jasa
kepada konsultan berupa pembayaran yang diatur dalam
perjanjian kontrak kerja.
Dalam melaksanakan tugasnya apabila konsultan menemui
permasalahan pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor maka
konsultan mengkoordinasikan kepada pemilik proyek dan
pemilik proyek dapat mengambil suatu keputusan pemecahan
masalah.
1. Hubungan Konsultan Pengawas Dengan Kontraktor
Hubungan Konsultan dengan Kontraktor adalah hanya sebatas
hubungan fungsional dalam pelaksanaan pekerjaan dimana
konsultan berhak menyetujui/menolak sesuatu bahan/material
ataupun berupa usulan dan kontraktor wajib mematuhinya bila
tidak menyimpang dari kontrak yang telah disepakati.
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-20
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Adapun antara konsultan pengawas dengan kontraktor
melakukan hubungan fungsional dimana konsultan pengawas
melakukan pengawasan sesuai dengan bestek dan gambar yang
mengikat kepada kontrak masing-masing, sedangkan kontraktor
menjalankan tugasnya sesuai dengan kontrak dan bestek yang
ada.
PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-21