MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

15
MANAJEMEN PERKEBUNAN

description

MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

Transcript of MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

Page 1: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

MANAJEMENPERKEBUNAN

Page 2: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

ARTI KEBUN DAN PERKEBUNANPengertian dasar/asalnya (kamus umum bahasa

Indonesia)Kebun : sebidang tanah yang ditanami

dengan pohon-pohonan seperti buah-buahan, kopi, karet, dsb.

Perkebunan : hal tanam menanam di kebun atau dengan pengertian lain kegiatan tanam menanam pohon-pohonan pada sebidang tanah tertentu

Page 3: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

PENGERTIAN UMUM YANG BERKEMBANG SAAT INIKebunSebidang tanah yang ditanami dengan

tanaman apa saja, apakah tanaman musiman/annual ataukah tanaman tahunan/parennial

Biasanya tanahnya berupa tanah/tanah kering

Berlokasi bisa disekitar/dekat pemukiman, bisa pula jauh dari pemukiman

Page 4: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

PerkebunanKebun dalam skala besar, yang tanahnya luas

dan diusahakan atau diselenggarakan secara khusus

Bila diartikan sebagai kumpulan banyak kebun dengan pengertian lain suatu perkebunan mencakup sekumpulan kebun

Sebidang tanah yang luas yang ditanami dengan tanaman baik tanaman setahun ataupun tanaman tahunan.

Umumnya berupa lahan kering

Page 5: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

APA YANG TERMASUK (DAN DISEBUT)TANAMAN PERKEBUNANTanaman yang diusahakan oleh usaha perkebunan

(tanaman perkebunan) pada dasarnya adalah tanaman yang hasilnya (salah satu atau kombinasi dari)

Umumnya tidak bisa langsung dikonsumsi atau tidak langsung untuk dikonsumsi terlebih dahulu melalui proses pengolahan (bukan tanaman pangan/hortikultura)

Dimaksudkan utk perdagangan (dalam skala besar/jumlah besar, melalui kegiatan ekspor atau perdagangan antarpulau

Dimaksudkan utk bahan baku bahan setengah jadi bagi kegiatan industri

Page 6: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

Yang ditemukan dalam sebuah kebunSejumlah luasan lahan yang terbagi ke dalam

beberapa petak bidang lahan Sejumlah/sekumpulan tanaman (disebut tanamn

kebun atau tanaman perkebunan yang diusahakan diatas lahan tersebut diatas

Seperangkat bangunan kebunSeperangkat alat/sarana kebunSejumlah orang (manusia) yang tercakup dalam

organisasi kebunKondisi ekonomi, sosial, dan budaya yang

melingkupi perkebunan dimana ia berada

Page 7: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

Penyelenggaraan usaha perkebunan Menurut keputusan menteri pertanian No.

786/kpts/kb120/10/96. Tanggal 22 Oktober 1996Usaha perkebunan dilakukan/ diselenggarakan oleh

perkebunan rakyat dan perkebunan besar.Perkebunan rakyat : usaha budidaya perkebunan yang

diusahakan oleh perorangan diatas tanah milik (salama tdk melebihi batas maks hak milik menurut UUDA) atau HGU dengan luas areal kurang dari 25 Ha

Perkebunan Besar : usaha budidaya perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan perkebunan dan dilakukan diatas lahan HGU dengan luas areal minimum 25 Ha

Page 8: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

Usaha perkebunan Besar (BUMN/BUMD & PBS)Perusahaan Perkebunan Besar Swasta (PBS)

dalam bentuk :Perusahaan perseorangan : suatu bentuk

badan usaha (berbadan hukum)milik perseorangan yang modalnya hanya dimiliki satu orang saja, segala tanggungjawab dan kewajiban perusahaan ditanggung sepenuhnya oleh perseorangan

Page 9: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

Perusahaan Firma (Fa) : badan usaha yang didirikan & dimiliki oleh 2 orang atau lebih yang memasukkan modalnya dalam perusahaan dan bertanggung jawab penuh. Dalam akte pendirian ditentukan besarnya modal masing-masing anggota serta syarat-syarat yang ditentukan.

Perusahaan Komanditer (CV/ Comanditaire Vannotschaap) : mirip Firma hanya salah seorang tanggungjawabnya terhadap perusahaan hanya terbatas pada modal yangdimasukkan saja. Anggota tersebut dinamakan anggota “diam atau komanditer”.

Page 10: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

Perusahaan perseorangan terbatas (PT) :Modal perusahaan terdiri atas saham yang diterbitkan dengan nilai nominal tertentu. Setiap orang yang membeli saham menjadi pemilik perusahaan yang tanggungjawab terbatas pada yang dimiliki.

Badan usaha berbentuk koperasi

Page 11: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

Arti “manajemen” dalam penyelenggaraan usaha Perkebunan

Menurut Encyclopedia of the social science : suatu proses (artinya suatu langkah atau tindakan yg sistematis, berurutan & berkelanjutan) dimana suatu tujuan tertentu dapat terselenggara & terawasi.

Menurut Haiman : sebagai fungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan oleh individu yang terlibat dan berkaitan didalamnya yang dimaksudkan untuk dapat tercapainya tujuan bersama.

Menurut George R Terry : sebagai usaha untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan organisasi.

Page 12: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

Aktivitas-aktivitas manajemen :- Perencanaan- Pengorganisasian- Penetapan/penyusunan personalia- Pengarahan- Pengawasan atau pengendalianLangkah-alangkah dlm proses pengambilan

keputusan :Identifikasi masalahKumpulkan data yang relevanLakukan analisi dataMemilih alternatif pemecahanMendapatkan berbagai alternatif pemecahan

yang dapat diambilMelakukan alternatif pemecahan

Page 13: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

Manajemen PerkebunanPenerapan aktivitas atau fungsi manajemen

dalam penyelenggaraan usaha perkebunanTelaah atau studi bagaimana mengelola

sumberdaya usaha perkebunan.Kumpulan dari semua aktivitas manajemen

yang ada pada masing-masing kegiatan sejak awal sampai dengan berakhirnya usaha perkebunan tersebut.

Page 14: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

Hubungan antara lingkungan perusahaan, prosesperusahaan, fungsi manajemen, tujuan strategis kebijaksanaan taktik perusaahn

Lingkungan perusahaan

PolitikEkonomi

Sosial budayaHukumAgama

Pertahanankeamanan

internasional

Startegi Kebijakan/taktik

Perusahaan perkebunan

Proses perush.

:Produk

siPemasa

ran,Pembelanjaan,Persona

lia,Adm.akntansi

Fungsi manajemen :

Perencanaan,Organisasi,

Pengarahan,Koordinasi,

pengawasan

TUJUAN

Page 15: MANAJEMEN PERKEBUNAN PALA

AGRIBISNIS

Input sector Farm sector output sector

Kegiatan usaha yang sifatnya menghasilkan/

menyediakan sarana/masukan bagi kegiatan pertanian

Kegiatan Pertanian

Kegiatan usaha yang sifatnyaa menggunakan

hasil-hasil pertanian sebagai masukan objek

kegiatan