Manajemen Pembelajaran
-
Upload
dadang-munawar -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of Manajemen Pembelajaran
-
7/29/2019 Manajemen Pembelajaran
1/8
MANAJEMEN PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Sebagai sebuah profesi, guru dituntut memiliki empat (4) kompetensi yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional (UU No 14tahun 2005;
Permendiknas No 16 tahun 2007). Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Yang dimaksud dengan kompetensi
kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan
berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Yang dimaksud dengan kompetensi
profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.
Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Jadi adalah suatu hal yang ideal
apabila keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja seorang guru. Tugas
seorang guru profesional meliputi tiga bidang utama:
(1) dalam bidang profesi;
(2) dalam bidang kemanusiaan;
(3) dalam bidang kemasyarakatan.
Dalam bidang profesi, seorang guru profesional berfungsi untuk mengajar,
mendidik, melatih, dan melaksanakan penelitian masalah-masalah pendidikan. Dalam
bidang kemanusiaan, guru profesional berfungsi sebagai pengganti orang tuanya dalam
peningkatan kemampuan intelektual anak didik. Guru profesional menjadi fasilitator untuk
membantu peserta didik mentransformasikan potensi yang dimiliki peserta didik menjadi
berkemampuan serta berketeramplilan yang berkembang dan bermanfaat bagi
kemanusiaan.
Dalam bidang kemasyarakatan profesi guru berfungsi untuk memenuhi amanat
dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuai
dengan differensiasi tugas dari suatu masyarakat modern, sudah tentu tugas pokok dari
guru ialah profesional dalam bidangnya tanpa melupakan tugas-tugas kemanusiaan dan
kemasyarakatan lainnya.
-
7/29/2019 Manajemen Pembelajaran
2/8
Terkait dengan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik (kompetensi
pedagogik) inilah guru berkepentingan untuk melakukan manajemen pembelajaran. Istilah
manajemen secara luas dipahami sama dengan istilah pengelolaan, atau pengaturan. Jadi
dengan melakukan manajemen pembelajaran pada dasarnya guru melakukan proses
pengelolaan atau pengaturan kegiatan pembelajaran untuk para siswa. Untuk memiliki
kemampuan ini, tentu saja guru perlu memahami hal-hal apa saja yang berkaitan dengan
manajemen pembelajaran
B. Pengertian Manajemen Pembelajaran
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno mnagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Belajar adalah perubahan perilaku, sedangkan pembelajaran dipandang sebagai
proses kegiatan menggerakkan orang-orang untuk belajar. Pembelajaran bukan hanya
terbatas pada kegiatan yang dilakukan guru, seperti halnya dengan konsep mengajar.
Pembelajaran mencakup semua kegiatan yang mungkin mempunyai pengaruh langsung
pada proses belajar manusia. Pembelajaran mencakup pula kejadian-kejadian yang
diturunkan oleh bahan-bahan cetak, gambar, program radio, televisi, film, slide maupun
kombinasi dari bahan bahan itu. Bahkan saat ini berkembang pembelajaran dengan
pemanfaatan berbagai program komputer untuk pembelajaran atau dikenal dengan e
learning.
Berpijak dari konsep manajemen dan pembelajaran, maka konsep manajemen
pembelajaran dapat diartikan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan
dengan proses membelajarkan si pebelajar dengan mengikutsertakan berbagai faktor di
dalamnya guna mencapai tujuan. Dalam memanaje atau mengelola pembelajaran,
manajer dalam hal ini guru melaksanakan berbagai langkah kegiatan mulai dari
-
7/29/2019 Manajemen Pembelajaran
3/8
merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan
mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.
Pengertian manajemen pembelajaran demikian dapat diartikan secara luas dalam
arti mencakup keseluruhan kegiatan bagaimana membelajarkan siswa mulai dari
perencanaan pembelajaran sampai pada penilaian pembelajaran. Pendapat lain menyatakan
bahwa manajemen pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran yaitu
strategi pengelolaan pembelajaran (Made Wena, 2009). Manajemen pembelajaran
termasuk salah satu dari manajemen implementasi kurikulum berbasis kompetensi (Diknas,
2004) Manajemen yang lain adalah manajemen sumber daya manusia, manajemen fasilitas,
dan manajemen penilaian. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hal menajemen
pembelajaran sebagai berikut; jadwal kegiatan guru-siswa; strategi pembelajaran;
pengelolaan bahan praktik; pengelolaan alat bantu; pembelajaran ber-tim; program remidi
dan pengayaan; dan peningkatan kualitas pembelajaran.
Pengertian manajemen di atas hanya berkaitan dengan kegiatan yang terjadi selama
proses interaksi guru dengan siswa baik di luar kelas maupun di dalam kelas. Pengertian
ini bisa dikatakan sebagai konsep manajemen pembelajaran dalam pengertian sempit.
Dengan berpijak dari beberapa pernyataan di atas, kita dapat membedakan konsep
manajemen pembelajaran dalam arti luas dan dalam arti sempit. Manajemen
membelajarkan si pebelajar dengan kegiatan yang dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian dan penilaian. Sedang manajemen
pembelajaran dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan yang perlu dikelola oleh guru
selama terjadinya proses interaksinya dengan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
Selanjutnya dalam makalah ini yang dimaksudkan manajemen pembelajaran adalah
manajemen pembelajaran dalam arti luas. Kegiatan mengelola pembelajaran mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian dan penilaian perlu
dilakukan oleh manajer (guru) dengan maksud agar mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan
C. Fungsi Manajemen Pembelajaran
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
-
7/29/2019 Manajemen Pembelajaran
4/8
kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajemen pembelajaran merupakan suatu proses.
Pengertian proses mengacu kepada serangkaian kegiatan yang dimulai dari penentuan
sasaran (tujuan) sampai berakhirnya sasaran/tercapainya tujuan.
Fungsi manajemen dapat dikatakan sebagai tugas-tugas yang harus dilakukan oleh
seorang manajer. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis
Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima
fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat,
yaitu perencanaan, pengorganisasian,pengarahan, dan pengevaluasian.
a. Perencanaan ( Planning )
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan
dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih
cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan.
Berdasarkan kajian konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan
merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan manajemen. Tidak heran jika para
ahli manajemen menyepakati bahwa perencanan ini sebagai fungsi awal dari manajemen.
Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu aktivitas akan mengalami hambatan-hambatan
bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Tidak ada kegiatan yang tidak
diawali dengan perencanaan, walaupun kegiatan tersebut memiliki ruang lingkup yang
sangat sempit. Perencanaan juga dikategorikan sebagai suatu proses, yaitu proses
pemikiran dan penentuan segala sesuatu yang akan dilakukan dan digunakan di masa yang
akan datang.
Perencanaan yang sempurna dapat dihasilkan jika penyususnannya didasarkan pada
prinsip-prinsip tetentu. Prinsip-prinsip merupakan syarat mutlak dalam setiap membuat
perencanaan.
Persyaratan yang dimaksud terdiri dari:
a. Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua komponen
perencanaan dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang jelas.
-
7/29/2019 Manajemen Pembelajaran
5/8
b. Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat tidak
bersifat muluk-muluk, tidak dikarang-karang. Perencanaan harus didasarkan pada
realistas yang ada, dan dapat dilaksanakan.
c. Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi kegiatan dan
rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan sehingga mudah dipedomani dan
dijalankan.
d. Memiliki fleksibilitas, artinya perencanaan yang dibuat tersebut tidak besifat kaku,
melainkan mudah disesuaikan dengan situasi dan kondisi, serta kebutuhan sewaktu-
waktu.
b. Pengorganisasian ( Organizing )
Fungsi kedua adalah pengorganisasian atau organizing. Pengorganisasian diartikan
sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama. Karena
tugas-tugas ini demikian banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, tugas-
tugas ini dibagi untuk dikerjakan oleh masing-masing unit organisasi.
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan
yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama dengan efisien, dan
memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi
lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tetentu.
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
c. Pengarahan ( Directing )
Pengarahan atau directing adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial
dan usaha-usaha organisasi. Jadi directing artinya adalah menggerakkan orang-orang agar
mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Artinya semua yang telah direncakan
sebelumnya hendaknya dapat direalisasikan sebagaimana seharusnya.
-
7/29/2019 Manajemen Pembelajaran
6/8
Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan dengan
pengawasan. Sambil mengawasi, manajer seringkali member petunjuk atau bimbingan
bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan. Pengarahan harus dilakukan secara
berkesinambungan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan
atau menghambat kelancaran jalannya organisasi.
Hasil pekerjaan staf yang dapat dinampakkan selama melaksanakan aktivitasnya dapat
dipengaruhi oleh bagaimana cara manajer memberikan pengarahan itu sendiri. Jika
pengarahan yang disampaikan manajer sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staf,
maka staf pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan
kegiatannya. Itulah sebabnya maka untuk dapat melaksanakan pengarahan dengan baik,
seorang manajer diharapkan mampu menguasai teknik-teknik berkomunikasi yang efektif.
Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
d. Pengevaluasian ( Evaluating )
Pengevaluasian atau evaluating dalah proses pengawasan dan pengendalian performa
perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam
operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin
besar. Belajar menurut Gagne dalam Dahar (1989) dapat didefinisikan sebagai suatu proses
dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Belajar pada
hakekatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku pada diri
individu yang sedang belajar (Diknas, 2004) Dari konsep belajar muncul istilah
pembelajaran. Degeng dalam Wena (2009) mengartikan pembelajaran sebagai upaya
membelajarkan siswa. Gagne dan Briggs mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu
rangkaian events (kondisi, peristiwa, kejadian, dsb ) yang secara sengaja dirancang untuk
mempengaruhi pembelajar, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung mudah (Diknas,
2004).
Apa yang harus dikerjakan oleh manajer pembelajaran dalam kaitannya dengan
pengembangan manajemen pembelajaran? Sebuah pertanyaan yang tidak bisa dijawab
secara ringkas, singkat dan cepat. Sedikitnya diperlukan lima langkah besar dalam rangka
pemenuhan target kegiatan tersebut, antara lain:
1) manajemen atmosfir pembelajaran;
2) manajemen tugas ajar;
3) manajemen tugas ajar dalam domain kognitif dan afektif;
-
7/29/2019 Manajemen Pembelajaran
7/8
4) manajemen penyajian bahan pembelajaran; dan
5) manajemen lingkungan pembelajaran.
Beberapa bagian terpenting dari manajemen pembelajaran tersebut antara lain:
1) penciptaan lingkungan belajar;
2) mengajar dan melatihkan harapan kepada siswa;
3) meningkatkan aktivitas belajar; dan
4) meningkatkan disiplin siswa.
Dalam suatu pembelajaran seorang manejer pembelajaran ( guru ) harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Membuat rencana program pembelajaran
2. Kemampuan guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran
3. Mampu menjelaskan materi pelajaran dengan baik
4. Mampu menjawab soal/pertanyaan dari siswa
5. Mampu membangkitkan motivasi kepada siswa
6. Mampu memberikan apersepsi kepada siswa
7. Mampu menggunakan metode mangajar yang bervariasi
8. Mampu menggunakan alat bantu pengajaran
9. Mampu mengatur dan mengubah suasana kelas
10.Mampu memberikan teguran bagi siswa
11.Mampu mengatur murid
12.Mampu memberi reward dan sanksi pada siswa
13.Mampu memberi pujian kepada siswa
-
7/29/2019 Manajemen Pembelajaran
8/8
Daftar Pustaka
http://bambangdssmagasolo.blogspot.com/2010/05/manajemen-pembelajaran.html
http://intanghina.wordpress.com/2009/01/13/bimbingan-profesional-guru-dan-motivasi-mengajar-
guru-terhadap-manajemen-pembelajaran/
www.id.wikipedia.org/wiki/manajemen
http://bambangdssmagasolo.blogspot.com/2010/05/manajemen-pembelajaran.htmlhttp://intanghina.wordpress.com/2009/01/13/bimbingan-profesional-guru-dan-motivasi-mengajar-guru-terhadap-manajemen-pembelajaran/http://intanghina.wordpress.com/2009/01/13/bimbingan-profesional-guru-dan-motivasi-mengajar-guru-terhadap-manajemen-pembelajaran/http://www.id.wikipedia.org/wiki/manajemenhttp://bambangdssmagasolo.blogspot.com/2010/05/manajemen-pembelajaran.htmlhttp://intanghina.wordpress.com/2009/01/13/bimbingan-profesional-guru-dan-motivasi-mengajar-guru-terhadap-manajemen-pembelajaran/http://intanghina.wordpress.com/2009/01/13/bimbingan-profesional-guru-dan-motivasi-mengajar-guru-terhadap-manajemen-pembelajaran/http://www.id.wikipedia.org/wiki/manajemen