Manajemen Pemasaran Bank Syariah

15
TUGAS KELOMPOK  MANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARIAH Tentang STARTEGI BERSAING BANK SYARIAH Oleh Kelompok 1 ROMI WIDODO :09 202 041 SISKA SRIMULIA :09 202 044  RISKA NASKIAH :09 202 0 SUEZ HENGKI LEONARDO :08 202 045  FENI JUSTIKA :09 202 0 Dosen Drs. HAFULYON,.M.Si PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM JURUSAN SYARIAH  SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)  BATUSANGKAR  2011

Transcript of Manajemen Pemasaran Bank Syariah

TUGAS KELOMPOKMANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARIAHTentangSTARTEGI BERSAING BANK SYARIAHOleh Kelompok 1

ROMI WIDODO:09 202 041SISKA SRIMULIA :09 202 044RISKA NASKIAH :09 202 0SUEZ HENGKI LEONARDO :08 202 045FENI JUSTIKA :09 202 0DosenDrs. HAFULYON,.M.Si

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM JURUSAN SYARIAHSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)BATUSANGKAR2011

KATA PENGANTARAssalammualaikum Wr. Wb Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Karena berkat rahmat dan karunia nya penulis dapat menyelesaikan makalah pada kesempatan kali ini. Dan tidak lupa pula penulis memohonkan salawat beserta salam kepada Allah agar disampaikannya kepada junjungan kita yakninya nabi Muhammad SAW, Karena telah membawa kita dari zaman yang tidak berpendidikan dan tak beradap ke zaman yang berintelektual dan berpendidikan seperti yang kita rasakan pada saat sekarang ini. Kami sebagi penulis makalah yang kesempatan kali ini akan mencoba menjelaskan bagian bagian yang terpenting dalam Manajemen pemasaran Bank yaitu strategi bersaing Pada Bank Syariah. Dalam penulisan makalah ini tentu kami penulis mengalami banyak kesulitan terutama dalam proses pencarian bahan dan sumber sumber yang ada yang dapat menunjang terselesainya makalah ini, tapi atas bantuan dan dukungan dari teman teman semua,Dosen pembimbing dan terutama sekali dukungan moril dan materil dari orang tua penulis sendiri. Atas dukungan itu maka penulis mengucapkan terimakasih karena atas dukungan itu penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik baiknya. Meskipun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan tapi penulis mengharapkan agar makalah ini dapat bermamfaat bagi kita semua dalam menambah wawasan keilmuan kita tentang perbankan syariah. Uuntuk itu terlebih dulu pemakalah mengucapkan terimakasih atas perhatiannya.Dan penulis mengucapakan selamat membaca makalah ini dan mudah mudahan bahasa yang ada dapat mudah dimengerti, Amien!!! Batusangkar, 4 Mei 2011

Penulis

BAB IPENDAHULUAN1.Latar Belakang MasalahPerkembangan Bank syariah di tanah air semakin cerah. Optimisme pun masih menjadi pegangan utama pelaku bisnis syariah di tengah persaingan bisnis perbankan yang semakin ketat. Perkembangan bank syariahdari tahun ketahunmenunjukkan hasil yang menggembirakan antara lain ditandai antusiasme masyarakat melakukan investasi dan pengoperasian perusahaan perbankan syariah yang terus bertambah. Sepanjang tahun 2004 terdapat 19 perusahaan perbankan yang diberi izin beroperasi secara Islami, jumlah kantor pelayanan meningkat hingga mencapai 60 unit dengan dana yang dihimpun sebesar Rp. 11 Triliun. Hasil risetKarim Business Consulting(KBC) memperkirakan masih ada sekitar 20 bank terdiri dari 4 bank swasta nasional dan 16 bank pembangunan daerah yang akan membuka divisi syariah di tahun 2005.Ditengah optimisme perkembangan bank syariah, tuntutan untuk meningkatkan kinerja perusahaan menjadi keniscayaan. Proses perubahan yang serba cepat ditandai kejutan-kejutan strategis dan perkembangan yang cepat dari ancaman (threat) dan kesempatan (opportunity) menuntut perbankan syariah bisa tetapsurvivedan berkembang. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan sejumlah formulasi strategi melalui pendekatan yang memberikan penekanan pada upaya prediksi lingkungan yang dinamis serta pertimbangan-pertimbangan eksternal dalam merumuskan dan mengimplementasikan rencana organisasi atau perusahaan.Hasil riset KBC menyebutkan bahwa hampir seluruh bank syariah masih mengandalkan pasar yang sama, yaitusyariah loyalistatau pasar emosional yang berada dalam kategori menengah ke bawah. Bank syariah belum memasuki golonganD-Spotyaitu nasabah yang mulai memahami kebaikan bank syariah dan berniat memindahkan transaksi keungannya ke bank syariah. Di satu sisi, KBC menemukan masih adanya pasar yang kosong yaitu nasabah golonganhigh classyang mengandalkan kemudahan akses, pelayanan prima serta kemudahan bertransaksi.

2.Rumusan Masalah Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa bank syariah memiliki peluang yang sangat besar sekali dalam kancah perbankan diindonesia karena perbankan syariah memrupakan lembaga keuangan yang mengunakan prisip syariah dan berdasarkan bagi hasil. Oleh karena itu maka pemakalh akan mencoba membahas tentangStrategi bersaing bank syariah dalam mendapatkan nasabahAplikasi strategi suntzu terhadap strategi bersaing bank syariah3.Tujuan Dari pemakalah ini bertujuan untuk menambah keilmuan kita tentang perbankan syariah bagaimana bvank syariah itu ber operasi dan strategi apa yang dilakukan bank syariah dalam bersaing. Selain tujuan diatas makalah ini merupkan maklah bandingan yang dibuat oleh kelompok lainnya dan sebagai acuan dalam belajar serta merupakan tuntutan mata kuliah manajemen pemasan bank syariah.

BAB IIPEMBAHASAN1.Strategi bersaing Bank Syariah dalam Mendapatkan NasabahStrategi adalah pernyataan yang jelas dan dikomunikasikan dengan baik mengenai sasaran organisasi dalam pelayanan kepada pelanggan. Adapun sistem adalah program dan prosedur yang dirancang untuk mendorong, menyampaikan pelayanan yang nyaman dan berkualitas bagi pelanggan, sedangkan SDM merupakan karyawan disemua posisi yang memiliki kapasitas dan keinginan yang bersifat responsif terhadap keinginan pelanggan/nasabah.Pelayanan menjadi kata kunci bagi setiap perusahaan apapun dalam menarik nasabah, demikian halnya bank syariah. PasarD-Spotdanhigh classyang dibidik bank syariah tentunya punya potensi besar untuk digaet perbankan syriah, olehnya pendekatannya tidak semata secara normatif, akan tetatpi kualitas pelayanan prima menjadi kunci. Potensi pasarhigh classmaupun golongan menengah tentunya sangat berpotensi kembali ke bank konvensional jika tidak memperoleh pelayanan memuaskan dari bank syariah.Mengacu pada Riset pasar yang dilakukan olehKarim Business ConsultingdanPromptdi akhir tahun 2003 menunjukkan nasabah memilih bank syariah untuk menyimpan dana-dana mereka yang tidak aktif. Walaupun di satu sisi ini memberikan kestabilan dana masyarakat di bank syariah, namun di sisi lain ini menunjukkan bank syariah belum dapat menjadi bank andalan/bank utama bagi para nasabahnya sendiri. Hasil riset yang dilakukanKarim Business ConsultingdanPromptjuga menunjukkan bank syariah dipilih nasabahnya bukan karena kecepatan, ketepatan layanan, dan kelengkapan produk penghimpunan dananya. Dari penelitian ini bisa diajadikan pelajaran pentingnya bank syariah memacu kinerja melalui peningkatan kualitas layanan secara total melaluiTotal Quality Service (TQS).Mengutip Tjiptono (1997)Total Quality Service (TQS)berfokus pada beberapa bidang, yaitu :Berfokus pada pelangganHal ini menuntut Bank syariah melakukan identifikasi pelanggan (internal dan eksternal), Setelah identifikasi pelanggan, langkah selanjutnya adalah mengindetifikasikan keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan, kemudian dirancang sistem yang dapat memberikan jasa dan pelayanan tertentu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk pengembangan di masa depan, bank syariah harus mampu melakukan diversifikasi produk dan penetapan strategi guna merangkul nasabah.Keterlibatan TotalSemua elemen yang terkait dengan perbaikan kualitas pelayanan harus dilibatkan secara total (menyeluruh). Pihak manajemen harus memberikan peluang perbaikan kualitas bagi semua karyawan dan menunjukkan kualitas kepemimpinan melalui pendekatan partsipatif semua karyawan atau elemen bank syariah, menciptakan budaya organisasi yang mampu mendorong karyawan merancang, memperbaiki barang, jasa, proses, sistem dan dukungan organisasi.Pengukuran.Bank Syariah harus memilikistandart operational procedur (SOP)untuk semua kegiatan pelayanan kepada semua nasabah. Kebutuhan pokoknya adalah menyusun ukuran-ukran dasar(standart), baik bagi pelanggan internal maupuh pelanggan eksternal. Unsur-unsur dalam sistem pengukuran terdiri atas : a) Penyusunan standart proses layanan jasa dan produk, b). Identifikasi ketidaksesuaian dan mengukur kesesuaiannya dengan keinginan pelanggan/nasabah. c). Mengoreksi penyimpangan dan meningkakan kinerja.Perbaikan terus menerus.Menciptakan budaya belajar pada setiap elemen bank syariah untuk tercipanyalearning organization; memandang semua pekerjaan sebagai suatu proses; mengantisipasi perubahan keinginan, kebutuhan dan harapan pelanggan; mengurangi waktu siklus suatu proses pelayanan ; dan dengan senang hati menerimafeed backdari berbagai pihak.Besarnya potensi pasar bank syariah khususnya segmen pasar kalangan menengah (D-Spot)sertahigh classyang belum tergarap secara maksimal menuntut adanya strategi yang tepat pula. Menurut hemat penulis, beberapa langkah-langkah penting yang haru dilakukan bank syariah berdasarkan uraian di atas adalah :a). Menciptakan paradigma dan budaya bank syariah sebagai bank terkemuka dan profesional dengan prinsip-prinsip syariah. Sosialisasi terus menerus tentang keunggulan Bank syariah harus terus dilakukan, baik melalui pendekatan normatif, historis dan empiriknya. Secara internal dan eksternal senantiasa disosialisasikan pemahaman apa yang menjadi visi, misi dan tujuan dari keberadaan bank syariah. Jangan sampai di masyarakat muncul kesan bahwa perbedaan bank syariah dengan bank konvensional adalah bahwa bank syariah adalah bank konvensional plus teller berjilbab yag menyapa nasabah dengan assalamu alaikum. Olehnya, formulasi strategi perbankan syariah untuk sosialisasi menjadi penting dengan melibatkan seluruh komponen dan ujung tombak ummat mulai dari Dai, aktivis kampus, intelektual dll.b). Membangun team yang solid. Team yang dimaksudkan adalahTogether Everyone Achieve More.Hal ini bisa tercapai apabila ada sinergitas seluruh elemen bank syariah dalam kesatuan pemikiran(fikrah)perasaan(masyair),dan prosedur/aturan yang telah ditetapkan(nidzam).Komunitas yang solid menjadi kata kunci keberhasilan di sektor bisnis.c). Peningkatan kualitas layanan melalui pengembangan SDM. Dalam peningkatan kualitas pelayanan faktor manusia merupakan faktor yang sangat penting, sehingga bank syariah harus dihuni oleh insan-insan terbaik. Hal ini hendaknya menjadi fokus bank syariah sehingga diharapkan mampu memberikan kepuasaan kepada para pelanggan. Terwujudnya profesionalisme dan efisiensi sebagai tuntutan masyarakat modern mengharuskan Bank syariah menetapkan standar pelayanan pada semua level, disamping itu hendaknya ada semacamService Quality(SQ), yang bertugas untuk terus memantau dan mengevaluasi kinerja seluruh karyawan bank syariah padas semua level dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. Berangkat dari hal di atas, pelatihan-pelatihan untuk menggenjot SDM bank syariah menjadi suatu keniscayaan, disamping tentunya peningkatan kapabilitas kepemimpian para manajer bank syariah yang menjadi komandan bank syariah.d) Peningkatan kualitas layanan berbasisInformation Technology (IT).Pesatnya perkembangan IPTEK menuntut Bank syariah meningkatan kualitas layanannya melalui percepatan proses dan inovasi berbagai produk dan layanan. Bank syariah harus terus melakukan inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis seperti diversifikasi produk, kemudahan dan kecepatan akses dll. Semua hal di atas mengharuskan Bank syariah merespon secara cepat pesatnya perkembangan IT sebagai faktor penting seperti peningkatan teknologi seperti penyediaan fasilitas transfer online antar bank(mobile banking)serta memenuhi regulasi BIyang mengharuskan bank menggunakan kartu pembayaran dengan sistem chip pada 2006. Demikian pula peningkatan penyebaran kantor-kantor cabang disertai adanya fasilitason-lineserta ATM-ATM diberbagai tempat di seluruh wilayah Indonesiae). Terciptanya Fleksibilitas sistem dan pembukaan cabang-cabang baru.Bank syariah harus sangup melahirkan fleksibilitas,diffrensiasidan kualitas pelayanan prima, dimulai sejak ide sampaidelivery produk dan jasa layanan. Melalui langkah-langkah ini Bank syariah diharapkan tidak hanya terfokus padasyariah loyalisttetapi mampu menggaet kelas menengah danHigh Class.Pengembangan bank syariah harus mengacu padamarket drivenyaitu bagaimana bank syariah mengacu padademandmasyarakat dan tidak hanya menonjolkan aspek legalitas dan nilai-nilai moral/normatif semata. Beberapa patokan standart pelayanan untuk menciptakan fleksibilitas sistem antara lain kesederhanaan prosedur pelayanan, adanya kejelasan dan kepastian, keamanan, efisiensi, eknomis dalam pengenaan biaya pelayanan serta ketepatan waktu. Adapun pembukaan cabag-cabang Bank syariah semakin diperlukan untuk akses nasabah yang lebih luas lagi. Selain pembukaan kantor cabang baru, penerapandual transaction systematau kebolehan nasabah bank syariah melakukan transaksi setor, tarik, transfer di cabang-cabang konvensional bisa menjadi pilihan.2. Aplikasi Strategi Sun Tzu pada Pemasaran Produk Bank SyariahSun Tzu mengatakan bahwa dalam hasil setiap peperangan selalu ditentukan oleh lima faktor konstan, yaitu:1. Hukum moral (loyalitas atau komitmen) para prajurit yang siap mati.b.Langit yang menunjukkan keadaan alam yang tidak bisa diubah, seperti siang-malam, panas- dingin.1. Bumi yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, keadaan medan pertempuran yang dihadapi, kemungkinan hasil peperangan.1. Pimpinan sebagai simbol karakter dan sifat dari teladan yang baik.1. Metode dan Disiplin yang perlu dipahami dalam menyususun strategi perang dan konsekuensi dari pelaksanaan strategi tersebut.Pihak yang paling menguasai faktor perang di atas, akan berhasil memenangkan pertempuran dengan mudah. Bank syariah dapat menggunakan strategi perang Sun Tzu sebagai strategi pemasaran produk mereka. Strategi Sun Tzu dapat digunakan dalam sistem pemasaran bank syariah secara komprehensif. Dalam memasarkan produknya, bank syariah menghadapi dunia persaingan, yang dapat diibaratkan sebagai sebuah pertempuran. Berdasarkan ajaran Sun Tzu, maka bank syariah harus menguasai faktor perang agar dapat memenangkan persaingan itu. Penguasaan faktor perang itu oleh bank syariah dalam persaingan pemasaran dengan menggunakan beberapa dari 13 langkah jurus perang Sun Tzu.1. Menang Tanpa BertempurSun Tzu mengatakan, Dalam perang, strategi terbaik adalah merebut suatu negara secara utuh. Memperoleh 100 kemenangan dalam 100 pertempuran bukanlah suatu keahlian. Namun menaklukan musuh tanpa bertempur, itu baru keahlian. Karena tujuan pemasaran Bank syariah adalah survive dan meraih untung, maka bank syariah harus merebut pasar. Hal ini mesti dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga pasar tidak hancur dalam prosesnya. Hal ini tentu saja sesuai dengan etika persaingan dan ekonomi Islam. Sun Tzu menyebutnya sebagai menang tanpa bertempur.Bank syariah bisa melakukan menang tanpa bertempur dengan beberapa cara, seperti menyerang bagian pasar yang selama ini terlayani oleh produk bank syariah maupun lembaga keuangan lain. Dalam hal ini bank syariah bisa melakukannya dengan penyediaan pembiayaan bagi para pengusaha kecil yang selama ini belum banyak tersentuh oleh bank syariah. Bank syariah juga bisa menggarap pasar mengambang (floating market) yang mempunyai potensi sangat besar. Pasar mengambang ini terdiri dari para nasabah rasional, bukan nasabah loyalis syariah. Bank syariah dapat memperkenalkan keunggulan return yang kompetitif dari sistem bagi hasil yang berprinsip keadilan. Return yang kompetitif ini tentu dapat menarik nasabah yang berpikir rasional dan mengharap keuntungan yang tinggi. Dengan begitu bank syariah akan memperoleh pangsa pasar yang lebih besar tidak hanya nasabah loyalis syariah saja.2. Hindari Kekuatan Lawan dan Serang KelemahannyaSun Tzu mengarahkan kita fokus pada kelemahan kompetitor, yang bakal memaksimalkan profit karena dapat meminimalkan sumber daya yang digunakan. Pasukan itu ibarat air. Agar bisa mengalir, dia harus menghindari tempat tinggi dan mencari tempat rendah. Makanya, hindarilah kekuatan dan seranglah kelemahan lawan, demikianlah petuah Sun Tzu. Dalam pemasaran, lokasi strategis sangat menentukan bagi penigkatan laba. Pemilihan lokasi pendirian bank syariah haruslah disesuaikan dengan potensi pasar (medan perang) yang akan menjadi fokus garapannya. Banyak pemasaran bank syariah yang familiar dengan teknik analisis SWOT sebagai cara untuk menganalisa situasi bank syariah. Kebanyakan strategi pemasaran sudah menggunakan secara implisit, namun tidak begitu sempurna karena kurang eksplisit. Bank syariah sebaiknya menggunakan strategi flanking (menyerang sisi) terhadap pesaing lewat diferensiasi, perluasan atau membentuk kembali kebutuhan nasabah. Serangan bisa juga dilakukan ketika pesaing tak menduganya sama sekali. Kelemahan bank syariah adalah pada sisi modal atau aset, sehingga bank syariah harus menghindari persaingan harga secara terbuka. Bank syariah tidak perlu terpancing dengan pergerakan suku bunga konvensional dalam menentukan nisbah bagi hasilnya. Selain tidak sehat dari aspek syariah, persaingan ini juga kan membahayakan kelangsungan aset bank syariah Sebaliknya, bank syariah harus menyerang kelemahan pesaing dari aspek syariah yaitu, bunga yang ribawi. Dengan kelemahan itu, bank syariah dapat terus menerus mempersoalkan hukum bunga yang eksploitatif tersebut. Caranya dapat melalui sosialisasi fatwa MUI tentang keharaman bunga atau dengan mengadakan kampanye anti bunga. Disamping itu, bank syariah juga harus menonjolkan kekuatannya pada sistem bagi hasil yang lebih syari. Penyerangan sisi oleh bank syariah, yaitu dengan cara terus membedakan diri dengan pesaing, yaitu mengenai:a. Konsep pengelolaan berdasarkan syariah yang bebas riba.b. Pengelola berperilaku dan berkomunikasi agamis serta banyak para marketer bank syariah yang mempunyai hubungan yang sangat dekat secara psikologis dengan para nasabahnya.c. Mengadakan pengajian rutin antar nasabah, pengelola, dan pengurus sebagai media promosi yang tepat.d. Mengembangkan pola pembinaan dan pendampingan dengan membentuk kelompok-kelompok binaan.3. Gunakan Pengetahuan dan StrategiInilah petuah Sun Tzu yang sangat terkenal: Kenalilah musuhmu dan kenalilah dirimu, niscaya Anda akan berjaya dalam ratusan pertempuran. Agar bisa tahu dan mengeksploitasi kelemahan pesaing, butuh pemahaman mendalam tentang strategi, kapabilitas, pemikiran, dan hasrat para pemimpinnya; seperti juga pengetahuan yang dalam atas kekuatan dan kelemahan bank syariah. Penting juga untuk mengerti keseluruhan persaingan serta tren yang terjadi di sekeliling. Dengan demikian bank syariah memiliki feeling atas medan persaingan tempat di mana bank syariah akan bertempur. Sebaliknya, untuk menjaga agar kompetitor tidak memakai strategi yang sama melawan bank syariah, penting kiranya untuk menutupi dan merahasiakan rencana tersebut.Dalam mengenali diri sendiri, bank syariah harus mempunyai percaya diri yang tinggi dan tidak mudah menyerah dalam persaingan. Sebaliknya bank syariah tidak boleh sombong, ketika meraih kesuksesan. Kesombongan itu akan mengaburkan bank syariah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Pengenalan pesaing diharapkan dapat membantu untuk menentukan strategi yang dipakai menyerang kelemahan pesaing. Untuk mengenal medan atau pasar diperlukan pengalaman di lapangan. Dengan mengenal medan, bank syariah akan mampu terus berinovasi dan menciptakan momentum. Pengenalan ini tentu memerlukan data informasi dari sebuah tim Research and Development yang handal. Oleh karena itu bank syariah memerlukan sebuah departemen Penelitian dan Pengembangan yang terus menerus bekerja di belakang layar.Suatu perhitungan akan membuahkan hasil kemenangan bila kita mempunyai informasi yang tepat waktu, relevan, dan akurat, begitulah pendapat Sun Tzu. Oleh karena itu, bank syariah harus memaksimalkan kekuatan dalam mengumpulkan informasi yang penting. Penggunaan intelejen pasar (spy) yang jitu akan meningkatkan pengetahuan untuk menyerang pasar dan mendiferensiasikan diri dalam mind share pelanggan. Pemasar bank syariah juga tidak bisa mengabaikan gerakan pesaing, lebih-lebih lagi tidak bisa mengabaikan kebutuhan nasabah. Di dunia pemasaran, bank syariah mesti mengenal siapa nasabahnya, mengenal siapa pesaingnya, dan mengenal diri bank syariah sendiri untuk dapat merebut kemenangan.Bank syariah tidak boleh hanya mengandalkan informasi yang tersedia di publik atau pasar. Produk bank syariah yang bagus saja tidak cukup menjamin untuk memenangkan persaingan, tetapi diperlukan sebuah informasi tentang manuver pesaing melalui penggunaan intelejen pasar (spy) yang sesuai dengan etika persaingan bisnis dan ajaran Islam. Dengan informasi dari mata-mata (marketer), Bank syariah bisa menentukan strategi pemasaran yang cerdik, tanpa menimbulkan konflik dan dengan biaya yang sehemat mungkin. Dengan informasi ini, bank syariah tidak akan melakukan kesalahan dan kecolongan oleh manuver pesaing yang sebenarnya tidak perlu ditanggapi disamping itu pula dengan penguasaan informasi bank syariah diharapkan bisa menerapkan strategi yang lebih jitu dan menjalankan strategi tersebut secara efektif dan efisien.4. Kecepatan dan PersiapanPemasaran bank syariah harus bergerak cepat untuk dapat menguasai persaingan. Agar bisa menggunakan pengetahuan dan tipuan secara penuh, Sun Tzu menyatakan bahwa kita harus mampu bertindak dengan kecepatan tinggi. Bersandar apa adanya tanpa persiapan merupakan kejahatan terbesar, persiapan terhadap kemungkinan yang muncul adalah kebijakan terbesar. Bergerak dengan cepat bukan berarti mengerjakan secara tergesa-gesa. Kenyataannya, kecepatan butuh persiapan matang. Mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan, mengembangkan produk, dan layanan nasabah adalah hal utama. Memahami reaksi kompetitor potensial terhadap serangan kita merupakan hal yang juga penting.Timing dan kecepatan sangat krusial dalam persaingan lembaga keuangan Kemampuan membaca pasar dan meluncurkan produk secara cepat, biasanya merupakan langkah utama dalam meraih mind share dan market share. Kecepatan ini mesti dilakukan lewat persiapan yang matang dan membangun struktur tertentu yang cerdas, prospektif, dan adaptif. Dalam meluncurkan produk baru, bank syariah harus mempunyai kecepatan dibandingkan pesaing. Kecepatan itu juga harus diimbangi dengan persiapan yang matang atas segala kemungkinan, sehingga bank syariah akan siap dalam menhadapi segala resiko yang ditimbulkan dan produk yang diluncurkan itu tidak menjadi bumerang di kemudian hari.Nasabah bank syariah yang sebagian besar pedagang kecil membutuhkan dana pembiayaan yang dengan mudah dan cepat cair. Bank syariah harus mampu melakukan pelayanan itu secara cepat, dalam hal ini bank syariah bisa membentuk kelompok-kelompok dalam pasar sehingga waktu untuk menarik dan menyalurkan pada nasabah bisa dilakukan dengan waktu yang singkat dengan biaya yang lebih sedikit Namun demikian, bank syariah harus tetap memperhatikan prinsip kehati-kehatian dalam memberikan pembiayaan. Kepercayan dan kemitraan dengan nasabah merupakan senjata ampuh dalam menerapkan jurus Sun Tzu ini.5. Membentuk LawanMereka yang ahli adalah mereka yang menggiring lawan menuju medan pertempuran dan bukan sebaliknya, kata Sun Tzu. Membentuk medan persaingan berarti mengubah aturan kontes (rules of contest), membuat persaingan sesuai dengan keinginan bank syariah . Maka dari itu, kendali situasi harus berada dalam genggaman bank syariah , bukan pesaing. Salah satu cara melakukan strategi ini ialah melalui penggunaan aliansi. Dengan membangun jaringan aliansi, pergerakan kompetitor dapat dibatasi. Demikian pula, dengan mengontrol titik-titik strategis dalam industri, kita bakal sanggup membuat pesaing menari sesuai irama yang kita tentukan.Dalam melakukan aliansi, bank syariah dapat membentuk jaringan sebagai wadah untuk bertukar pikiran dan informasi, saling membantu dalam hal likuiditas, serta berkonsolidasi dalam menghadapi persaingan maupun menyelesaikan konflik yang muncul antar bank syariah sendiri. Dengan adanya jaringan ini diharapkan posisi tawar bank syariah di hadapan pemerintah maupun pesaing akan meningkat. Dengan posisi tawar yang tinggi, bank syariah akan lebih mudah membatasi gerak pesaing. Gerak pesaing yang terbatas akan memudahkan bank syariah Huntuk membuat pesaing melakukan persaingan sesuai aturan bank syariah .6. Pemimpin BerkarakterBila pemimpin memperlakukan orang dengan kebajikan, keadilan, dan kebenaran, serta mengangkat rasa percaya diri mereka; semua pasukannya akan satu pikiran dan senang melayani. Implementasi suatu strategi pemasaran bank syariah memerlukan delegasi. Butuh seorang pemimpin dalam hal ini manajer bank syariah spesial, untuk mewujudkan konsep-konsep strategi ini dan memaksimalkan potensi karyawan bank syariah. Sun Tzu menggambarkan beberapa ciri dari seorang leader yang baik. Seorang pemimpin harus bijak, tulus, ramah, berani, dan tegas. Pemimpin juga mesti selalu memberikan contoh pada bawahannya. Hanya leader berkarakter yang bisa merebut hati para karyawannya. Manajer bank syariah yang berkarakter akan mampu menciptakan suasana manajemen bank syariah yang dapat menumbuhkan disiplin dan percaya diri pegawai dalam menjalankan strategi pemasran yang telah ditetapkanSeperti yang kita ketahui, kemampuan suatu bank syariah mendorong inisiatif karyawannya merupakan hal yang amat penting. Hanya dengan demikianlah, bank syariah tersebut bisa menyesuaikan strateginya, serta merespon lingkungan kompetensi yang dinamis dan tuntutan nasabah yang semakin tinggi. Seperti yang dikatakan Sun Tzu, Dalam perang sekarang, terdapat seratus perubahan pada setiap langkahnya. Bila seseorang yakin ia mampu, ia maju; bila ia menganggapnya sulit, ia bakal tertinggal. Sistem manajemen bank syariah juga harus mendorong kreativitas pegawai dengan cara memberikan kesempatan untuk menyampaikan ide atau pendapat yang dapat membantu kinerja pemasaran bank syariah .

BAB IIIPENUTUP1.Kesimpulan Dari uraian diatas dapat dismpulkan bahwa dalam perbankan syariah dalm mengembangkan produknya dan untuk menyebarkan produknya diperlukan berbagai strategi agar bank syariah dapat menang dalam bersaing.saalh satunya yaitu strategi bersaing dalam mendapakan nasabah dan strategi sun tzu dalam perbankan syariah.2.Saran Dari makalah diatas kami berharap agar makalah ini dapat bermamfaat bagi kita semua terutama bagi penulis esndiri. Dan makalh ini tentu masih jauh dari kesempurnaan dan dan masih banyak kekurangan tentunya. Oleh karean itu kami berharap ada kritik dan aran agar penulis dapat memperaiki untuk kedepannya. Sekian terimakasih

DAFTAR PUSTAKA1. Yusanto, M.I dan M.K. Widjajakusuma.Menggas Bisnis Islam. Jakarta:Gema Insani Press, 20021. Kasmir, SE., MM.Pemasan Bank.Jakarta:kencana, 20051. Pdf.Makasar April 200