Manajemen Pemasaran

18
BAB I KONSEP PERENCANAAN PEMASARAN DAN KONSEP PEMASARAN 4P 1.1. Evolusi Perencanaan Usaha Perencanaan usaha (perencanaan bisnis) merupakan suatu perkembangan baru dalam perusahaan. Dalam rangka menuju perencanaan yang rumit dan cermat dunia usaha akan melewati tahapan-tahapan. Perusahaan yang ada saat ini selalu berada pada tahapan tersebut yang menggambarkan suatu perusahaan yang belum maju tingkat perencanaannya sampai perusahaan yang sudah bagus sistem perencanaannya. 1. Tahapan Tanpa Rencana Pada tahapan ini semua bagian dalam perusahaan masih di sibukkan dengan kegiatan yang mendesak untuk diselesaikan. Perusahaan yang berda pada tahap ini biasanya perusahaan yang baru mengawali pengorganisasiannya sehingga manajer sedang sibuk mencari dana, mesin-mesin, perlengkapan, konsumen dan bahan baku, sehingga hanya memiliki waktu yang sempit untuk memikirkan rencana perusahaan. Pihak manajemen juga masih sibuk untuk berusaha agar perusahaan tetap mempertahankan kelangsungan usahanya. 2. Tahapan Sistem Penganggaran Setelah tahap pertama dapat dilewati perusahaan mulai berusaha menyusun sistem peranggaran supaya pengendalian arus kas dapat ditingkatkan. Pihak manajemen memperkirakan jumlah

description

Perencanaan dan Konsep Pemasaran

Transcript of Manajemen Pemasaran

Page 1: Manajemen Pemasaran

BAB I

KONSEP PERENCANAAN PEMASARAN

DAN KONSEP PEMASARAN 4P

1.1. Evolusi Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha (perencanaan bisnis) merupakan suatu perkembangan baru dalam

perusahaan. Dalam rangka menuju perencanaan yang rumit dan cermat dunia usaha akan

melewati tahapan-tahapan. Perusahaan yang ada saat ini selalu berada pada tahapan tersebut

yang menggambarkan suatu perusahaan yang belum maju tingkat perencanaannya sampai

perusahaan yang sudah bagus sistem perencanaannya.

1. Tahapan Tanpa Rencana

Pada tahapan ini semua bagian dalam perusahaan masih di sibukkan dengan kegiatan

yang mendesak untuk diselesaikan. Perusahaan yang berda pada tahap ini biasanya

perusahaan yang baru mengawali pengorganisasiannya sehingga manajer sedang sibuk

mencari dana, mesin-mesin, perlengkapan, konsumen dan bahan baku, sehingga hanya

memiliki waktu yang sempit untuk memikirkan rencana perusahaan. Pihak manajemen juga

masih sibuk untuk berusaha agar perusahaan tetap mempertahankan kelangsungan usahanya.

2. Tahapan Sistem Penganggaran

Setelah tahap pertama dapat dilewati perusahaan mulai berusaha menyusun sistem

peranggaran supaya pengendalian arus kas dapat ditingkatkan. Pihak manajemen

memperkirakan jumlah penjualan selama tahun yang akan datang beserta biaya dan arus kas

nya, manajer setiap departemen menyiapkan anggaran bagi departemennya. Anggaran ini

masih terbatas pada anggaran finansil dan belum sampai pada pemikiran atau analisis tentang

perencanaan sehingga anggaran ini bukan merupakan perencanaan yang lengkap dan

sistematis.

3. Tahapan Perencanaan Tahunan

Dalam tahapan ini terdapat tiga pendekatan yang dapat dipakai yaitu :

a. Perencanaan atas ke bawah (top-down planning)

Top-down planning adalah penetapan sasaran dan rencana oleh manajemen puncak untuk

dilaksanakan oleh jenjang manajemen di bawahnya. Dalam organisasi bisnis pendekatan ini

Page 2: Manajemen Pemasaran

mengikuti teori X yang mempunyai sifat bahwa karyawan tidak mempunyai tanggung jawab

dan menunggu untuk diarahkan.

b. Perencanaan bawah ke atas (buttom up planning)

Cara yang ditempuh dalam pendekatan ini berlawanan dengan cara di atas dimana berbagai

unit dalam suatu organisasi menetapkan sasaran dan rencana ini ke jenjang manajemen yang

lebih tinggi untuk memperoleh persetujuan. Pada pendekatan ini adalah mengikuti teori Y

yaitu bahwa karyawan sesungguhnya menyukai tanggung jawab, lebih kreatif jika mereka

dilibatkan dalam perencanaan perusahaan.

c. Perencanaan dengan sasaran-turun-rencana-naik (goals down-plan-up planning)

Dalam sistem ini manajemen puncak mengadakan pembahasan peluang, kelemahan dan

kekuatan perusahaan, barulah kemudian menetapkan sasaran perusahaan untuk tahun yang

akan datang. Terdapat beberapa bagian dalam perusahaan bertanggung jawab dalam

menyusun rencana yang diperlukan untuk tercapainya sasaran perusahaan. Rencana ini dapat

dijalankan secara resmi jika telah disetujui oleh manajemen puncak.

4. Tahapan Perencanaan Jangka Panjang

Sesungguhnya bahwa perencanaan tahunan mendasarkan diri pada perencanaan jangka

panjang (misalnya perencanaan lima tahun). Perencanaan lima tahun ini dipecah menjadi

perencanaan tahunan dan setelah itu diadakan evaluasi untuk menjawab apakah rencana

panjang perlu ditinjau atau tidak.

5. Tahapan Perencanaan Strategis

Perencanaan perusahaan sebenarnya tidak hanya mencakup urusan bisnis yang

berlangsung saat ini dan cara melestarikannya akan tetapi harus pula melakukan tindakan

checking (pemeriksaan) kembali supaya mengetahui usaha mana yang perlu dikembangkan,

dipertahankan atau dihentikan. Di samping itu berusaha menemukan usaha baru untuk

mendukung usaha lama supaya perusahaan menemukan market share tambahan. Kegiatan

yang baru saja disebutkan ada dalam apa yang dinamakan perencanaan strategis.

Perencanaan strategis mencakup segala upaya yang dilakukan agar perusahaan menyeluruh

dan optimal dapat menyesuaikan diri pada peluang-peluang terbaik dalam rangka

menghadapi lingkungan usaha yang terus mengalami perubahan. Apabila perusahaan telah

mempunyai banyak pengalaman dalam perencanaan maka dapat mengadakan standarisasi

Page 3: Manajemen Pemasaran

bentuk formulir perencanaan. Standarisasi formulir di maksudkan supaya terjadi

keseragaman pengisian sehingga memudahkan manajemen dalam membandingkannya.

Sistem perencaan ini bukanlah merupakan sesuatu hal yang pasti baik mengenai bentuk

perencanaan maupun hasil yang diperoleh berdasarkan rencana yang telah disusun. Dalam

banyak hal, untuk keberhasilan perencanaan dibutuhkan waktu yang lama yang di dalamnya

bermaksud membiasakan diri bekerja dengan sistem perencanaan dan perbaikan-perbaikan

rencana yang telah berjalan. Jika yang ini tidak dilakukan maka akn terjadi penyimpangan

misalnya ada bagian yang menganggap bahwa sistem perencanaan ini hanya membuang

waktu sehingga lebih baik digunakan langsung untuk menjual produk. Kadang-kadang ada

pula yang berpikir bahwa perencanaan ini semata-mata untuk menyenangkan pihak atasan

dan bukan dijadikan sebagai alat untuk perbaikan prestasi. Manajer puncak harus dapat

menyadarkan mereka akan arti pentingnya budaya perencanaan. Manfaat perencanaan yaitu :

a. Mendorong pola berpikir kedepan yang istematis bagi sleuruh manajemen.

b. Mengarah pada kordinasi seluruh kegiatan perusahaan dengan lebih baik.

c. Mendoorng peningkatan standar prestasi untuk kepentingan pengendalian.

d. Melatih para eksekutif dalam mempertajam formulasi tujuan dan kebijaksanaan

perusahaan.

e. Membuat perusahaan lebih siap dalam menghadapi perkembangan yang tiba-tiba.

f. Membuat para eksekutif memiliki rasa dan sikap yang lebih dinamis dalam mengemban

tanggung jawab yang saling berkaitan.

1.2. Perencanaan Pemasaran

Rencana pemasaran merupakan sebuah strategi untuk mencapai misi atau tujuan perusahaan.

Di dalam suatu perencanaan harus didasarkan pada fakta dan asumsi-asumsi yang valid.

Rencana tersebut harus menyediakan penggunaan dari sumber-sumber daya yang ada, baik

alokasi dari semua perlengkapan, sumber daya financial, dan sumber daya manusia harus

dideskripsikan serta harus memberikan kontinuitas, sehingga setiap rencana pemasaran

tahunan dapat dibangun di atasnya, dengan berhasil memenuhi tujuan-tujuan dan sasaran-

sasaran yang berjangka lebih panjang. Keberhasilan dari sebuah rencana tersebut dapat

bergantung pada fleksibilitasnya.

Rencana pemasaran (perencanaan bisnis/perencanaan keuangan dan lain sebagainya).

Perusahaan dalam menyusun berbagai rencana masing-masing mengandung nilai pemasaran

Page 4: Manajemen Pemasaran

yang cukup tinggi. Masukan dari pemasaran dapat dimanfaatkan untuk rencana-rencana yang

berlainan seperti berikut :

a. Rencana perusahaan (corporate plan)

Rencana peruhaan memperlihatkan total rencana usaha dari perusahaan tersebut dari

hitungan rentangan waktu rencana ini bisa tahunan, jang menengah maupun jangka panjang. Isi

rencana perusahaan ini meliputi misi perusahaan, strategi pertumbuhan, penanam modal, tujuan

dan sasaran. Karena sifatnya yang menyeluruh maka dalam rencana ini tidak akan nampak

kegiatan masing-masing unit secara rinci.

b. Rencana divisi (divisional plan)

Rencana divisi hampir sama dengan rencana perusahaan yang mencakup rencana

pertumbuhan dan profitabilitas yang ingin dicapai oleh divisi. Selain itu dicantumkan juga divisi

di bidang pemasaran, keuangan, produksi dan personalia. Skala waktunya sama dengan skala

rencana perusahaan.

c. Rencana lini produk

Rencana lini produk (product line plan) di dalamnya tercantum sasaran, strategi maupun

taktik yang akan diterapkan pada suatu lini produk tertentu.

d. Rencana produk

Rencana produk (product plan) mengungkapkan segala sasaran, strategi maupun taktik

yang akan diterapkan pada suatu produk tertentu atau kategori produk tertentu.

e. Rencana merk

Rencana merk (blan plan) memperlihatkan sasaran,strategi dan segala taktik pada merk

tertentu dalam kategori produk. Tanggung jawab penyusunan rencana ini ada pada manajer

merk.

f. Rencana pasar

Rencana pasar (market plan) adalah suatu rencana untuk mengembangkan dan melayani

pasar industry atau geografis tertentu. Tanggung jawab penyusunan ada pada manajer pasar.

Dalam rencana pasar disusun juga rencana pelanggan yang disusun khusus untuk pelanggan

utama.

g. Rencana produk/pasar

Page 5: Manajemen Pemasaran

Rencana produk/pasar (product/market plan) adalah rencana yang disusun untuk

memasarkan produk tertentu ke dalam suatu pasar industry atau geografis tertentu. Misalkan

rencana suatu bank untuk memasarkan jasa kredit bagi industry tekstil di daerah Jakarta.

h. Rencana fungsional

Rencana fungsional (functional plan) adalah rencana yang disusun untuk suatu fungsi

pokokmisalnya pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan atau penelitian dan

pengembangan. Di dalam rencana ini juga disebutkan sub fungsi dari fungsi pokoknya

misalnya dalam fungsi pemasaran maka disebutkan pula rencana periklanan, promosi

penjualan, tenaga penjualan dan sebagainya.

1.3. Macam-macam Perencanaan Pemasaran

Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa macam perencanaan pemasaran pemasaran berupa :

1. Perencanaan pasar yang strategis (Strategic Market Planning)

Perencanaan ini berkaitan dengan perencanaan usaha perusahaan (business planning) kearah

mana perusahaan akan dikembangkan. Dalam rencana ini akan dicakup penetapan pasar yang

mana dilayani dan produk apa yang akan dihasilkan dan dipasarkan.

Untuk melakukan perencanaan pasar yang strategis perlu dikaji :

a. Langganan (customers) yang akan dilayani

b. Pesaing (competitors) yang harus dihadapi

c. Trend lingkungan (environmental trend) yang ada, meliputi sosial ekonomi, politik, dan

teknologi yang mempengaruhi pasar yang diramalkan

d. Ciri pasar yang ada untuk mengetahui perusahaan yang terdapat dan interaksinya

e. Ciri perusahaan (internal company characteristions) bagi penilaian sumber daya yang ada

dalam perusahaan

2. Perencanaan Strategis Pemasaran Perusahaan (Corporate Marketing Planning)

Perencanaan ini merupakan perencanaan jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan

strategis yang merumuskan strategi dan program pokok di bidang pemasaran perusahaan.

Yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam suatu jangka tertentu.

3. Perencanaan Pemasaran yang Strategis (Strategic Marketing Planning)

Perencanaan ini berkaitan dengan usaha untuk memasarkan produk perusahaan . perencanaan

ini mencakup strategi pemasaran yang terpadu.

4. Perencanaan Pemasaran yang Operasional (Operational Marketing Planning)

Page 6: Manajemen Pemasaran

Perencanaan ini merupakan perencanaan kegiatan pelaksanaan dibidang pemasaran yang

rinci atas daerah/wilayah niaga, produk dan waktu yang lebih pendek.

1.4. Bagian Perencanaan Pemasaran dan Produk

Rencana pemasaran mempunyai beberapa bagian yang beragam tentang rincian yang

dikehendaki oleh manajemen puncak. Akan tetapi pada umumnya rencana pemasaran terutama

rencana produk dan merk meliputi bagian-bagian :

1. Rangkuman pimpinan (executive summary)

Tujuan bagian ini adalah menyajikan ikhtisar singkat dari seluruh rencana untuk

mengetahui sekilas garis besar seluruh rencana yang disiapkan terutama di peruntukkan

bagi manajer puncak. Dokumen rencana pemasaran sebaiknya dibuka dengan rangkuman

singkat yang berisi sasaran pokok dan rekomendasi yang akan diuraikan.

2. Situasi pemasaran saat ini (current marketing situational)

Tujuannya adalah menyajikan data penting yang melatar belakangi seluruh situasi. Data

ini mengenai pasar, produk, persaingan, distribusi dan lingkungan makro.

3. Analisis peluang dan masalah (opportunity and issue analysis)

Maksud dari rencana pemasaran bagian ini adalah meringkas hal-hal pokok yang menjadi

peluang atau ancaman, kekuatan atau kelemahan, serta masalah-masalah mengenai

produk yang harus dipecahkan oleh rencana ini. Dengan bekal seluruh data yang telah

diuraikan dalam bagian situasi pemasaran saat ini maka seorang manajer produk mulai

mengidentifikasi peluang dan ancaman, kekuatan dan kelemahan serta masalah yang

dihadapi oleh perusahaan tentang produk tertentu.

4. Sasaran (objectives)

Tujuannya adalah untuk merumuskan sasaran di bidang volume penjualan, bagian pasar

dan keuntungan yang harus dicapai. Pada tahap ini manajemen telah menemukan masalah

yang pokok sehingga mulai dihadapkan pada proses pengambilan keputusan mengenai

apa tujuan dan sasaran yang harus dicapai. Pada tahap berikutnya, sasaran inilah yang

akan mengarahkan penyusunan strategi dan rencana kegiatan. Sasaran ini biasanya

meliputi dua macam yaitu keuangan dan bidang pemasaran.

a. Sasaran keuangan

Sasaran keuangan ini sebenarnya mendasarkan diri pada suatu statement bahwa

semua perusahaan pasti akan menuju pada sasaran keuangan tertentu. Pemilik

Page 7: Manajemen Pemasaran

perusahaan selalu berusaha mendapatkan keuntungan jangka panjang terhadap

seluruh penanaman modal yang telah diinvestasikan.

b. Sasaran pemasaran

Sasaran keuangan tidak akan bermanfaat jika tidak dikonversikan pada sasaran

pemasaran karena antara sasaran keuangan dan sasaran pemasaran merupakan dua

titik yang berhubungan sangat erat. Misalkan suatu sasaran keuntungan dalam bidang

keuangan sama sekali tidak akan terealisir jika bagian pemasaran diam di tempat.

Bagian pemasaranlah yang akan menentukan berhasil tidaknya sasaran tersebut yaitu

dengan menarik suatu garis sehingga akan tersusun berapa jumlah penjualan yang

dapat menghasilkan keuntungan sasaran, berapa marker share yang harus dikuasai,

bagaimana iklan yang digunakan supaya efektif dan lain sebagainya.

Untuk menetapkan suatu sasaran tidak dapat dilakukan dengan ceroboh akan tetapi

harus memenuhi kriteria. Kriterianya adalah :

- Setiap sasaran harus dinyatakan dengan jelas, tidak meragukan, dapat diukur da

nada batas waktu untuk mencapainya.

- Berbagai sasaran yang ditetapkan harus saling berkaitan.

- Jika mungkin, sasaran dinyatakan menurut jenjang hierarki atau sasaran yang

lebih rendah merupakan turunan sasaran yang lebih tinggi.

- Sasaran harus bias dicapai akan tetapi harus cukup tinggi dan menantang sehingga

mendorong orang melakukan tindakan maksimal.

5. Strategi pemasaran (marketing strategies)

Tujuan strategi pemasaran adalah menyajikan secara garis besar pendekatan pemasaran

yang akan dilakukan agar sasaran dari rencana bias dicapai. Yang dimaksud strategi

pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam

mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dahulu, di dalamnya tercantum keputusan-

keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran

dan tingkat biaya pemasaran yang dilakukan. Pada tahapan ini strategi pemasaran yang

akan digunakan sepanjang periode yang akan datang mulai dipaparkan oleh manajer.

Dalam mengembangkan strategi pemasaran yang akan dipilihnya, seorang manajer

menghadapi sejumlah pilihan, setiap sasaran dapat saja dicapai melalui berbagai cara. Di

bawah ini dicontohkan suatu daftar tentang berbagai pernyataan strategi.

Page 8: Manajemen Pemasaran

STRATEGI :

Target pasar : Keluarga golongan atas dengan penekanan pada wanita.

Penempatan : Sistem modul stereo yang terbaik dalam suara dan keandalan.

Lini produk : Menambah lagi dengan satu model dengan harga yang lebih

murah dan dua model dengan harga yang lebih mahal.

Harga : Sedikit di atas harga pesaing.

Saluran distribusi : Perhatian terbesar pada toko-toko alat rumah tangga dan toko

radio/TV, usaha ditingkatkan untuk memasuki saluran toko serba ada.

Tenaga penjual : Menambah tenaga penjual sebesar 10% serta

memperkenalkan suatu system manajemen untuk langganan-langganan yang berskala

nasional.

Pelayanan : Pelayanan yang cepat serta tersedia secara meluas.

Iklan : Melancarkan kampanye baru yang diarahkan pada target pasar

dan mendukung strategi penempatan produk, mentitik beratkan iklan pada model yang

mahal. Menaikkan anggaran iklan sebesar 20 persen.

Promosi penjualan : Meningkatkan anggaran romosi sebesar 15%, memperluas

display di tempat-tempat penjualan dan meningkatkan keikutsertaan dalam setiap

pameran dagang untuk para penyalur.

Penelitian dan : Menaikkan anggaran sebesar 25% untuk usaha penyempurnaan

model.

pengembangan

Riset pemasaran : Menaikkan anggaran sebesar 10% yang akan digunakan untuk

meningkatkan kemampuan konsumen dalam memilih suatu produk dan untuk mengawasi

setiap gerak pesaing.

6. Program kegiatan (Action programs)

Maksud dari program kegiatan adalah untuk menjawab pertanyaan apa yang akan

dilakukan, siapa yang akan melakukan, kapan dilakukan dan berapa biayanya. Pertanyaan

tersebut adalah diambil dari setiap elemen strategi pemasaran yang telah disebutkan di

atas.

7. Anggaran rugi laba (Projected profit and loss statement)

Page 9: Manajemen Pemasaran

Maksud dari anggaran rugi laba adalah merangkum hasil keuangan yang diharapkan dari

rencana. Dari sisi pendapatan disajikan rencana volume penjualan dan harga jual per

unitnya sedangkan dari sisi biaya disusun biaya produksi, distribusi dan pemasaran yang

diperinci lagi dalam kategori yang lebih sistematis. Selisih kedua sisi tersebut

menggambarkan keuntungan yang direncanakan.

8. Pengendalian (Control)

Maksudnya adalah menguraikan system pengawasan atas realisasi yang dibandingkan

dengan rencana. Bagian ini digunakan untuk mengikuti perkembangan pelaksanaan

dibandingkan dengan rencana. Biasanya sasaran dan anggaran dipecah menjadi bulanan

atau tri wulanan. Dengan demikian manajemen dapat mengikuti dan melihat prestasi

untuk setiap periode kemudian menganalisis terutama kegiatan yang tidak berhasil

mencapai sasaran.

1.5. Marketing Mix

Menurut Kotler (2005:17) bahwa “Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah

seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan

pemasarannya di pasar sasaran”. Berdasarkan definisi tersebut diatas bahwa bauran pemasaran

adalah kombinasi beberapa elemen bauran pemasaran untuk memperoleh pasar, pangsa pasar

yang lebih besar, posisi bersaing yang kuat dan citra positif pada pelanggan sehingga dapat kita

artikan bahwa tujuan pemasaran adalah untuk meningkatkan jumlah pelanggan, meningkatkan

hasil penjualan, serta dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan dan stakeholdernya.

1. Product (Produk)

Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : Produk adalah sesuatu yang bisa

ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi

yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk merupakan suatu hasil dari proses

yang dipengaruhi oleh kekuatan pasar (supply vs demand) yang diperankan oleh

fungsi operation dalam menciptakan atau pengadaan barang dan jasa pada basis biaya (cost)

dan oleh fungsi marketing dalam hal memahami kebutuhan dan keinginan customer

(consumer behavior). .

2. Price (Harga)

Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : Harga adalah sejumlah uang yang

dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai

Page 10: Manajemen Pemasaran

yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah

produk atau jasa.

Sedangkan Stanton mendefinisikan harga:. Pengertian di atas mengandung arti bahwa

harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi

dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari

bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu

tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan

satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.

Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga

secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini

yakni:

1. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)

a. Cost-Plus-Pricing (Penetapan Harga Biaya Plus)

Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode

ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.

b. Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis Peluang Pokok dan Penetapan

Harga Laba Sasaran).

Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break

even atau membuat target laba yang akan dicari.

2. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)

Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan)

untuk menetapkan suatu harga.

3. Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)

a. Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)

Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan

biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi

atau lebih rendah dan pesaing utamanya.

b. Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)

Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya

atau permintaan perusahaan.

3. Promotion (Promosi)

Page 11: Manajemen Pemasaran

Definisi menurut Stanton adalah: “Promotion mix is the combination of operasional

selling, sales person, public relation. These are the promotional tools that help an

organization to achieve its marketing objective”. Sedangkan menurut Kotler yang dimaksud

dengan promosi adalah : “Promotion includes all the activities the company undertakes to

communicate and promote its product the target market”.

Menurut Philip Kotler, promotion tools didefinisikan sebagai berikut :

1. Advertising (Periklanan)

Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang

diketahui.

2. Personal selling (Penjualan perorangan)

Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk

untuk melakukan penjualan sekaligus.

3. Sales promotion (Promosi penjualan)

Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia

membeli produk atau jasa suatu perusahaan.

4. Public relation (Publisitas)

Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa suatu

perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.

4. Place (Distribusi)

Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company

undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai

kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia

untuk konsumen sasaran.

Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa

kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau

menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus

dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana

akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai

kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses

penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam

Page 12: Manajemen Pemasaran

perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang

tersebar luas.

Sebagai salah satu variabel marketing mix, place/ distribusi mempunyai peranan yang

sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari

distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh

konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.