Manajemen Pemasaran
-
Upload
nur-aini-solihat -
Category
Documents
-
view
11 -
download
5
description
Transcript of Manajemen Pemasaran
BAB I
KONSEP PERENCANAAN PEMASARAN
DAN KONSEP PEMASARAN 4P
1.1. Evolusi Perencanaan Usaha
Perencanaan usaha (perencanaan bisnis) merupakan suatu perkembangan baru dalam
perusahaan. Dalam rangka menuju perencanaan yang rumit dan cermat dunia usaha akan
melewati tahapan-tahapan. Perusahaan yang ada saat ini selalu berada pada tahapan tersebut
yang menggambarkan suatu perusahaan yang belum maju tingkat perencanaannya sampai
perusahaan yang sudah bagus sistem perencanaannya.
1. Tahapan Tanpa Rencana
Pada tahapan ini semua bagian dalam perusahaan masih di sibukkan dengan kegiatan
yang mendesak untuk diselesaikan. Perusahaan yang berda pada tahap ini biasanya
perusahaan yang baru mengawali pengorganisasiannya sehingga manajer sedang sibuk
mencari dana, mesin-mesin, perlengkapan, konsumen dan bahan baku, sehingga hanya
memiliki waktu yang sempit untuk memikirkan rencana perusahaan. Pihak manajemen juga
masih sibuk untuk berusaha agar perusahaan tetap mempertahankan kelangsungan usahanya.
2. Tahapan Sistem Penganggaran
Setelah tahap pertama dapat dilewati perusahaan mulai berusaha menyusun sistem
peranggaran supaya pengendalian arus kas dapat ditingkatkan. Pihak manajemen
memperkirakan jumlah penjualan selama tahun yang akan datang beserta biaya dan arus kas
nya, manajer setiap departemen menyiapkan anggaran bagi departemennya. Anggaran ini
masih terbatas pada anggaran finansil dan belum sampai pada pemikiran atau analisis tentang
perencanaan sehingga anggaran ini bukan merupakan perencanaan yang lengkap dan
sistematis.
3. Tahapan Perencanaan Tahunan
Dalam tahapan ini terdapat tiga pendekatan yang dapat dipakai yaitu :
a. Perencanaan atas ke bawah (top-down planning)
Top-down planning adalah penetapan sasaran dan rencana oleh manajemen puncak untuk
dilaksanakan oleh jenjang manajemen di bawahnya. Dalam organisasi bisnis pendekatan ini
mengikuti teori X yang mempunyai sifat bahwa karyawan tidak mempunyai tanggung jawab
dan menunggu untuk diarahkan.
b. Perencanaan bawah ke atas (buttom up planning)
Cara yang ditempuh dalam pendekatan ini berlawanan dengan cara di atas dimana berbagai
unit dalam suatu organisasi menetapkan sasaran dan rencana ini ke jenjang manajemen yang
lebih tinggi untuk memperoleh persetujuan. Pada pendekatan ini adalah mengikuti teori Y
yaitu bahwa karyawan sesungguhnya menyukai tanggung jawab, lebih kreatif jika mereka
dilibatkan dalam perencanaan perusahaan.
c. Perencanaan dengan sasaran-turun-rencana-naik (goals down-plan-up planning)
Dalam sistem ini manajemen puncak mengadakan pembahasan peluang, kelemahan dan
kekuatan perusahaan, barulah kemudian menetapkan sasaran perusahaan untuk tahun yang
akan datang. Terdapat beberapa bagian dalam perusahaan bertanggung jawab dalam
menyusun rencana yang diperlukan untuk tercapainya sasaran perusahaan. Rencana ini dapat
dijalankan secara resmi jika telah disetujui oleh manajemen puncak.
4. Tahapan Perencanaan Jangka Panjang
Sesungguhnya bahwa perencanaan tahunan mendasarkan diri pada perencanaan jangka
panjang (misalnya perencanaan lima tahun). Perencanaan lima tahun ini dipecah menjadi
perencanaan tahunan dan setelah itu diadakan evaluasi untuk menjawab apakah rencana
panjang perlu ditinjau atau tidak.
5. Tahapan Perencanaan Strategis
Perencanaan perusahaan sebenarnya tidak hanya mencakup urusan bisnis yang
berlangsung saat ini dan cara melestarikannya akan tetapi harus pula melakukan tindakan
checking (pemeriksaan) kembali supaya mengetahui usaha mana yang perlu dikembangkan,
dipertahankan atau dihentikan. Di samping itu berusaha menemukan usaha baru untuk
mendukung usaha lama supaya perusahaan menemukan market share tambahan. Kegiatan
yang baru saja disebutkan ada dalam apa yang dinamakan perencanaan strategis.
Perencanaan strategis mencakup segala upaya yang dilakukan agar perusahaan menyeluruh
dan optimal dapat menyesuaikan diri pada peluang-peluang terbaik dalam rangka
menghadapi lingkungan usaha yang terus mengalami perubahan. Apabila perusahaan telah
mempunyai banyak pengalaman dalam perencanaan maka dapat mengadakan standarisasi
bentuk formulir perencanaan. Standarisasi formulir di maksudkan supaya terjadi
keseragaman pengisian sehingga memudahkan manajemen dalam membandingkannya.
Sistem perencaan ini bukanlah merupakan sesuatu hal yang pasti baik mengenai bentuk
perencanaan maupun hasil yang diperoleh berdasarkan rencana yang telah disusun. Dalam
banyak hal, untuk keberhasilan perencanaan dibutuhkan waktu yang lama yang di dalamnya
bermaksud membiasakan diri bekerja dengan sistem perencanaan dan perbaikan-perbaikan
rencana yang telah berjalan. Jika yang ini tidak dilakukan maka akn terjadi penyimpangan
misalnya ada bagian yang menganggap bahwa sistem perencanaan ini hanya membuang
waktu sehingga lebih baik digunakan langsung untuk menjual produk. Kadang-kadang ada
pula yang berpikir bahwa perencanaan ini semata-mata untuk menyenangkan pihak atasan
dan bukan dijadikan sebagai alat untuk perbaikan prestasi. Manajer puncak harus dapat
menyadarkan mereka akan arti pentingnya budaya perencanaan. Manfaat perencanaan yaitu :
a. Mendorong pola berpikir kedepan yang istematis bagi sleuruh manajemen.
b. Mengarah pada kordinasi seluruh kegiatan perusahaan dengan lebih baik.
c. Mendoorng peningkatan standar prestasi untuk kepentingan pengendalian.
d. Melatih para eksekutif dalam mempertajam formulasi tujuan dan kebijaksanaan
perusahaan.
e. Membuat perusahaan lebih siap dalam menghadapi perkembangan yang tiba-tiba.
f. Membuat para eksekutif memiliki rasa dan sikap yang lebih dinamis dalam mengemban
tanggung jawab yang saling berkaitan.
1.2. Perencanaan Pemasaran
Rencana pemasaran merupakan sebuah strategi untuk mencapai misi atau tujuan perusahaan.
Di dalam suatu perencanaan harus didasarkan pada fakta dan asumsi-asumsi yang valid.
Rencana tersebut harus menyediakan penggunaan dari sumber-sumber daya yang ada, baik
alokasi dari semua perlengkapan, sumber daya financial, dan sumber daya manusia harus
dideskripsikan serta harus memberikan kontinuitas, sehingga setiap rencana pemasaran
tahunan dapat dibangun di atasnya, dengan berhasil memenuhi tujuan-tujuan dan sasaran-
sasaran yang berjangka lebih panjang. Keberhasilan dari sebuah rencana tersebut dapat
bergantung pada fleksibilitasnya.
Rencana pemasaran (perencanaan bisnis/perencanaan keuangan dan lain sebagainya).
Perusahaan dalam menyusun berbagai rencana masing-masing mengandung nilai pemasaran
yang cukup tinggi. Masukan dari pemasaran dapat dimanfaatkan untuk rencana-rencana yang
berlainan seperti berikut :
a. Rencana perusahaan (corporate plan)
Rencana peruhaan memperlihatkan total rencana usaha dari perusahaan tersebut dari
hitungan rentangan waktu rencana ini bisa tahunan, jang menengah maupun jangka panjang. Isi
rencana perusahaan ini meliputi misi perusahaan, strategi pertumbuhan, penanam modal, tujuan
dan sasaran. Karena sifatnya yang menyeluruh maka dalam rencana ini tidak akan nampak
kegiatan masing-masing unit secara rinci.
b. Rencana divisi (divisional plan)
Rencana divisi hampir sama dengan rencana perusahaan yang mencakup rencana
pertumbuhan dan profitabilitas yang ingin dicapai oleh divisi. Selain itu dicantumkan juga divisi
di bidang pemasaran, keuangan, produksi dan personalia. Skala waktunya sama dengan skala
rencana perusahaan.
c. Rencana lini produk
Rencana lini produk (product line plan) di dalamnya tercantum sasaran, strategi maupun
taktik yang akan diterapkan pada suatu lini produk tertentu.
d. Rencana produk
Rencana produk (product plan) mengungkapkan segala sasaran, strategi maupun taktik
yang akan diterapkan pada suatu produk tertentu atau kategori produk tertentu.
e. Rencana merk
Rencana merk (blan plan) memperlihatkan sasaran,strategi dan segala taktik pada merk
tertentu dalam kategori produk. Tanggung jawab penyusunan rencana ini ada pada manajer
merk.
f. Rencana pasar
Rencana pasar (market plan) adalah suatu rencana untuk mengembangkan dan melayani
pasar industry atau geografis tertentu. Tanggung jawab penyusunan ada pada manajer pasar.
Dalam rencana pasar disusun juga rencana pelanggan yang disusun khusus untuk pelanggan
utama.
g. Rencana produk/pasar
Rencana produk/pasar (product/market plan) adalah rencana yang disusun untuk
memasarkan produk tertentu ke dalam suatu pasar industry atau geografis tertentu. Misalkan
rencana suatu bank untuk memasarkan jasa kredit bagi industry tekstil di daerah Jakarta.
h. Rencana fungsional
Rencana fungsional (functional plan) adalah rencana yang disusun untuk suatu fungsi
pokokmisalnya pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan atau penelitian dan
pengembangan. Di dalam rencana ini juga disebutkan sub fungsi dari fungsi pokoknya
misalnya dalam fungsi pemasaran maka disebutkan pula rencana periklanan, promosi
penjualan, tenaga penjualan dan sebagainya.
1.3. Macam-macam Perencanaan Pemasaran
Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa macam perencanaan pemasaran pemasaran berupa :
1. Perencanaan pasar yang strategis (Strategic Market Planning)
Perencanaan ini berkaitan dengan perencanaan usaha perusahaan (business planning) kearah
mana perusahaan akan dikembangkan. Dalam rencana ini akan dicakup penetapan pasar yang
mana dilayani dan produk apa yang akan dihasilkan dan dipasarkan.
Untuk melakukan perencanaan pasar yang strategis perlu dikaji :
a. Langganan (customers) yang akan dilayani
b. Pesaing (competitors) yang harus dihadapi
c. Trend lingkungan (environmental trend) yang ada, meliputi sosial ekonomi, politik, dan
teknologi yang mempengaruhi pasar yang diramalkan
d. Ciri pasar yang ada untuk mengetahui perusahaan yang terdapat dan interaksinya
e. Ciri perusahaan (internal company characteristions) bagi penilaian sumber daya yang ada
dalam perusahaan
2. Perencanaan Strategis Pemasaran Perusahaan (Corporate Marketing Planning)
Perencanaan ini merupakan perencanaan jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan
strategis yang merumuskan strategi dan program pokok di bidang pemasaran perusahaan.
Yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam suatu jangka tertentu.
3. Perencanaan Pemasaran yang Strategis (Strategic Marketing Planning)
Perencanaan ini berkaitan dengan usaha untuk memasarkan produk perusahaan . perencanaan
ini mencakup strategi pemasaran yang terpadu.
4. Perencanaan Pemasaran yang Operasional (Operational Marketing Planning)
Perencanaan ini merupakan perencanaan kegiatan pelaksanaan dibidang pemasaran yang
rinci atas daerah/wilayah niaga, produk dan waktu yang lebih pendek.
1.4. Bagian Perencanaan Pemasaran dan Produk
Rencana pemasaran mempunyai beberapa bagian yang beragam tentang rincian yang
dikehendaki oleh manajemen puncak. Akan tetapi pada umumnya rencana pemasaran terutama
rencana produk dan merk meliputi bagian-bagian :
1. Rangkuman pimpinan (executive summary)
Tujuan bagian ini adalah menyajikan ikhtisar singkat dari seluruh rencana untuk
mengetahui sekilas garis besar seluruh rencana yang disiapkan terutama di peruntukkan
bagi manajer puncak. Dokumen rencana pemasaran sebaiknya dibuka dengan rangkuman
singkat yang berisi sasaran pokok dan rekomendasi yang akan diuraikan.
2. Situasi pemasaran saat ini (current marketing situational)
Tujuannya adalah menyajikan data penting yang melatar belakangi seluruh situasi. Data
ini mengenai pasar, produk, persaingan, distribusi dan lingkungan makro.
3. Analisis peluang dan masalah (opportunity and issue analysis)
Maksud dari rencana pemasaran bagian ini adalah meringkas hal-hal pokok yang menjadi
peluang atau ancaman, kekuatan atau kelemahan, serta masalah-masalah mengenai
produk yang harus dipecahkan oleh rencana ini. Dengan bekal seluruh data yang telah
diuraikan dalam bagian situasi pemasaran saat ini maka seorang manajer produk mulai
mengidentifikasi peluang dan ancaman, kekuatan dan kelemahan serta masalah yang
dihadapi oleh perusahaan tentang produk tertentu.
4. Sasaran (objectives)
Tujuannya adalah untuk merumuskan sasaran di bidang volume penjualan, bagian pasar
dan keuntungan yang harus dicapai. Pada tahap ini manajemen telah menemukan masalah
yang pokok sehingga mulai dihadapkan pada proses pengambilan keputusan mengenai
apa tujuan dan sasaran yang harus dicapai. Pada tahap berikutnya, sasaran inilah yang
akan mengarahkan penyusunan strategi dan rencana kegiatan. Sasaran ini biasanya
meliputi dua macam yaitu keuangan dan bidang pemasaran.
a. Sasaran keuangan
Sasaran keuangan ini sebenarnya mendasarkan diri pada suatu statement bahwa
semua perusahaan pasti akan menuju pada sasaran keuangan tertentu. Pemilik
perusahaan selalu berusaha mendapatkan keuntungan jangka panjang terhadap
seluruh penanaman modal yang telah diinvestasikan.
b. Sasaran pemasaran
Sasaran keuangan tidak akan bermanfaat jika tidak dikonversikan pada sasaran
pemasaran karena antara sasaran keuangan dan sasaran pemasaran merupakan dua
titik yang berhubungan sangat erat. Misalkan suatu sasaran keuntungan dalam bidang
keuangan sama sekali tidak akan terealisir jika bagian pemasaran diam di tempat.
Bagian pemasaranlah yang akan menentukan berhasil tidaknya sasaran tersebut yaitu
dengan menarik suatu garis sehingga akan tersusun berapa jumlah penjualan yang
dapat menghasilkan keuntungan sasaran, berapa marker share yang harus dikuasai,
bagaimana iklan yang digunakan supaya efektif dan lain sebagainya.
Untuk menetapkan suatu sasaran tidak dapat dilakukan dengan ceroboh akan tetapi
harus memenuhi kriteria. Kriterianya adalah :
- Setiap sasaran harus dinyatakan dengan jelas, tidak meragukan, dapat diukur da
nada batas waktu untuk mencapainya.
- Berbagai sasaran yang ditetapkan harus saling berkaitan.
- Jika mungkin, sasaran dinyatakan menurut jenjang hierarki atau sasaran yang
lebih rendah merupakan turunan sasaran yang lebih tinggi.
- Sasaran harus bias dicapai akan tetapi harus cukup tinggi dan menantang sehingga
mendorong orang melakukan tindakan maksimal.
5. Strategi pemasaran (marketing strategies)
Tujuan strategi pemasaran adalah menyajikan secara garis besar pendekatan pemasaran
yang akan dilakukan agar sasaran dari rencana bias dicapai. Yang dimaksud strategi
pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dahulu, di dalamnya tercantum keputusan-
keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran
dan tingkat biaya pemasaran yang dilakukan. Pada tahapan ini strategi pemasaran yang
akan digunakan sepanjang periode yang akan datang mulai dipaparkan oleh manajer.
Dalam mengembangkan strategi pemasaran yang akan dipilihnya, seorang manajer
menghadapi sejumlah pilihan, setiap sasaran dapat saja dicapai melalui berbagai cara. Di
bawah ini dicontohkan suatu daftar tentang berbagai pernyataan strategi.
STRATEGI :
Target pasar : Keluarga golongan atas dengan penekanan pada wanita.
Penempatan : Sistem modul stereo yang terbaik dalam suara dan keandalan.
Lini produk : Menambah lagi dengan satu model dengan harga yang lebih
murah dan dua model dengan harga yang lebih mahal.
Harga : Sedikit di atas harga pesaing.
Saluran distribusi : Perhatian terbesar pada toko-toko alat rumah tangga dan toko
radio/TV, usaha ditingkatkan untuk memasuki saluran toko serba ada.
Tenaga penjual : Menambah tenaga penjual sebesar 10% serta
memperkenalkan suatu system manajemen untuk langganan-langganan yang berskala
nasional.
Pelayanan : Pelayanan yang cepat serta tersedia secara meluas.
Iklan : Melancarkan kampanye baru yang diarahkan pada target pasar
dan mendukung strategi penempatan produk, mentitik beratkan iklan pada model yang
mahal. Menaikkan anggaran iklan sebesar 20 persen.
Promosi penjualan : Meningkatkan anggaran romosi sebesar 15%, memperluas
display di tempat-tempat penjualan dan meningkatkan keikutsertaan dalam setiap
pameran dagang untuk para penyalur.
Penelitian dan : Menaikkan anggaran sebesar 25% untuk usaha penyempurnaan
model.
pengembangan
Riset pemasaran : Menaikkan anggaran sebesar 10% yang akan digunakan untuk
meningkatkan kemampuan konsumen dalam memilih suatu produk dan untuk mengawasi
setiap gerak pesaing.
6. Program kegiatan (Action programs)
Maksud dari program kegiatan adalah untuk menjawab pertanyaan apa yang akan
dilakukan, siapa yang akan melakukan, kapan dilakukan dan berapa biayanya. Pertanyaan
tersebut adalah diambil dari setiap elemen strategi pemasaran yang telah disebutkan di
atas.
7. Anggaran rugi laba (Projected profit and loss statement)
Maksud dari anggaran rugi laba adalah merangkum hasil keuangan yang diharapkan dari
rencana. Dari sisi pendapatan disajikan rencana volume penjualan dan harga jual per
unitnya sedangkan dari sisi biaya disusun biaya produksi, distribusi dan pemasaran yang
diperinci lagi dalam kategori yang lebih sistematis. Selisih kedua sisi tersebut
menggambarkan keuntungan yang direncanakan.
8. Pengendalian (Control)
Maksudnya adalah menguraikan system pengawasan atas realisasi yang dibandingkan
dengan rencana. Bagian ini digunakan untuk mengikuti perkembangan pelaksanaan
dibandingkan dengan rencana. Biasanya sasaran dan anggaran dipecah menjadi bulanan
atau tri wulanan. Dengan demikian manajemen dapat mengikuti dan melihat prestasi
untuk setiap periode kemudian menganalisis terutama kegiatan yang tidak berhasil
mencapai sasaran.
1.5. Marketing Mix
Menurut Kotler (2005:17) bahwa “Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran”. Berdasarkan definisi tersebut diatas bahwa bauran pemasaran
adalah kombinasi beberapa elemen bauran pemasaran untuk memperoleh pasar, pangsa pasar
yang lebih besar, posisi bersaing yang kuat dan citra positif pada pelanggan sehingga dapat kita
artikan bahwa tujuan pemasaran adalah untuk meningkatkan jumlah pelanggan, meningkatkan
hasil penjualan, serta dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan dan stakeholdernya.
1. Product (Produk)
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : Produk adalah sesuatu yang bisa
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi
yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk merupakan suatu hasil dari proses
yang dipengaruhi oleh kekuatan pasar (supply vs demand) yang diperankan oleh
fungsi operation dalam menciptakan atau pengadaan barang dan jasa pada basis biaya (cost)
dan oleh fungsi marketing dalam hal memahami kebutuhan dan keinginan customer
(consumer behavior). .
2. Price (Harga)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : Harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai
yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah
produk atau jasa.
Sedangkan Stanton mendefinisikan harga:. Pengertian di atas mengandung arti bahwa
harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi
dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari
bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu
tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan
satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga
secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini
yakni:
1. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
a. Cost-Plus-Pricing (Penetapan Harga Biaya Plus)
Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode
ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
b. Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis Peluang Pokok dan Penetapan
Harga Laba Sasaran).
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break
even atau membuat target laba yang akan dicari.
2. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan)
untuk menetapkan suatu harga.
3. Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
a. Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan
biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi
atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
b. Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya
atau permintaan perusahaan.
3. Promotion (Promosi)
Definisi menurut Stanton adalah: “Promotion mix is the combination of operasional
selling, sales person, public relation. These are the promotional tools that help an
organization to achieve its marketing objective”. Sedangkan menurut Kotler yang dimaksud
dengan promosi adalah : “Promotion includes all the activities the company undertakes to
communicate and promote its product the target market”.
Menurut Philip Kotler, promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
1. Advertising (Periklanan)
Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang
diketahui.
2. Personal selling (Penjualan perorangan)
Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk
untuk melakukan penjualan sekaligus.
3. Sales promotion (Promosi penjualan)
Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia
membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
4. Public relation (Publisitas)
Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa suatu
perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.
4. Place (Distribusi)
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company
undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia
untuk konsumen sasaran.
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa
kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau
menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus
dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana
akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai
kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses
penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam
perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang
tersebar luas.
Sebagai salah satu variabel marketing mix, place/ distribusi mempunyai peranan yang
sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari
distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.