Manajemen Migas

9
MANAJEMEN MIGAS o Pengertian Cashflow Cashflow adalah aliran uang yang keluar-masuk (Cash-in dan Cash-out) proyek. Net cash flow adalah jumlah uang yang masuk dikurangi uang keluar, net cash flow yang negatif artinya defisit (cash-out lebih besar dari cash-in). KOMPONEN CASH FLOW 1. Pendapatan Kotor (Gross Revenue) Gross revenue merupakan jumlah uang yang diperoleh dari hasil penjualan minyak yang diproduksikan. Bila P menyatakan harga minyak per barrel dan G adalah jumlah minyak yang diproduksikan, maka Gross Revenue (GR): GR = G x P 2. Operating Cost Operating cost dapat didefinisikan sebagai biaya operasi harian dan biaya perawatan yang dikeluarkan untuk memproduksi dan menjaga kelangsungan operasinya. Operating cost untuk tiap satuan volume hidrokarbon yang dihasilkan merupakan hasil pembagian dari biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi, terhadap jumlah hidrokarbon yang dihasilkan. 3. Investasi Investasi dapat diartikan sebagai suatu pemanfaatan sumber daya. Investasi merupakan suatu pengeluaran yang akan meningkatkan aktiva bagi perusahaan. Dengan kata lain dalam setiap investasi diharapkan akan memberikan suatu pengembalian tertentu.

description

MM

Transcript of Manajemen Migas

Page 1: Manajemen Migas

MANAJEMEN MIGAS

o Pengertian Cashflow

Cashflow adalah aliran uang yang keluar-masuk (Cash-in dan Cash-out) proyek. Net

cash flow adalah jumlah uang yang masuk dikurangi uang keluar, net cash flow yang negatif

artinya defisit (cash-out lebih besar dari cash-in).

KOMPONEN CASH FLOW

1. Pendapatan Kotor (Gross Revenue)

Gross revenue merupakan jumlah uang yang diperoleh dari hasil penjualan minyak

yang diproduksikan. Bila P menyatakan harga minyak per barrel dan G adalah jumlah minyak

yang diproduksikan, maka Gross Revenue (GR):

GR = G x P

2. Operating Cost

Operating cost dapat didefinisikan sebagai biaya operasi harian dan biaya perawatan

yang dikeluarkan untuk memproduksi dan menjaga kelangsungan operasinya.

Operating cost untuk tiap satuan volume hidrokarbon yang dihasilkan merupakan hasil

pembagian dari biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi, terhadap jumlah

hidrokarbon yang dihasilkan.

3. Investasi

Investasi dapat diartikan sebagai suatu pemanfaatan sumber daya. Investasi merupakan

suatu pengeluaran yang akan meningkatkan aktiva bagi perusahaan. Dengan kata lain dalam

setiap investasi diharapkan akan memberikan suatu pengembalian tertentu.

Investasi ini biasanya dibedakan menjadi investasi kapital dan investasi non kapital.

Capital cost adalah nilai uang (biaya) dari suatu modal yang berwujud (tangible),

meliputi bangunan-bangunan, peralatan pemboran produksi, mesin-mesin, fasilitas produksi,

konstruksi dan alat transportasi yang mengalami depresiasi nilai karena waktu pemakaian.

Non capital cost merupakan biaya yang terjadi pada operasi selama tahun berjalan yang

terdiri dari biaya operasi tahun berjalan, termasuk didalamnya adalah biaya untuk

memperoleh hak pengelolaan operasi perminyakan, biaya pekerja, material, survey seismic

dan intangible cost (biaya tak berwujud).

Pembedaan capital cost dan non capital cost sangat penting, karena capital cost tidak

dibebankan segera oleh kontraktor tapi melalui depresiasi, sedangkan non capital cost dapat

langsung dibebankan pada hasil produksi minyak pada tahun dimana biaya dikeluarkan.

Page 2: Manajemen Migas

4. Pajak/Tax

Pajak adalah biaya yang dikeluarkan kepada instansi pemerintah. Pajak (Tax) hanya

dipungut pemerintah apabila recovery dari biaya melebihi revenue. Besarnya ditentukan

pemerintah.

5. Abandont Cost

Abandont cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengembalikan keadaan

lingkungan seperti semula jika umur suatu lapangan telah habis atau suatu lapangan sudah

tidak berproduksi lagi. Bentuk dari pengeluaran ini misalnya untuk keperluan reklamasi

setelah suatu lapangan habis masa produksinya.

6. Sunk Cost

Sunk cost adalah biaya yang sudah tertanam atau dikeluarkan yang menyangkut proyek,

sebelum keputusan untuk menjalankan proyek itu diambil. Misalnya, dalam membuat proyek

baru atas suatu proyek yang sudah lama terbengkalai, maka biaya-biaya yang pernah

dikeluarkan untuk proyek lama itu dinamakan sunk cost.

Indikator Ekonomi atau Syarat kelayakan proyek migas sbb :

1. NPV (Net Present Value) besar dari nol atau positif yaitu jumlah keuntungan bersih

yang dinilai pada waktu sekarang yang dihitung berdasarkan suku bunga (interest rate)

tertentu. NPV positif untung, negatif rugi, sementara nol disebut keadaan pulang pokok.

Atau keuntungan bersih suatu proyek yang diukur pada waktu sekarang.

2. IRR (Internal rate of return) didefinisikan sebagai harga bunga yang menyebabkan

harga semua cash inflow sama dengan cash outflow bila cash flow didiskon untuk suatu

waktu tertentu. Dengan kata lain ROR juga didefinisikan tingkat suku bunga yang

menyebabkan nilai NPV = 0. Proyek dikatakan layak bila ROR lebih besar dari

MARR (Minimum Atractive Rate of Return) atau bunga bank yang ditetapkan oleh

investor.

3. POT (Pay Out Time) yaitu waktu yang diperlukan agar kumulatif pendapatan sama

dengan kumulatif biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain POT merupakan besaran

yang menunjukkan seberapa cepat suatu dana investasi kembali. Artinya semakin kecil

POT semakin layak proyek tersebut.

4. B/C (Benefit to Cost) yaitu manfaat tiap dollar yang ditanamkan. Harus besar dari 1

Page 3: Manajemen Migas

o MARR merupakan singkatan dari “Minimum Attractive Rate Rerturn” yaitu tingkat

pengembalian minimum yang diinginkan. MARR tergantung pada lingkungan, jenis

kegiatan, tujuan dan kebijaksanaan organisasi, dan tingkat resiko dari masing-masing

proyek. MARR biasanya ditentukan oleh kebijakan manajemen

o Depresiasi : depresiasi yaitu pengurangan nilai dari barang kapital atau tangible sebagai

akibat adanya faktor kerusakan atau penurunan nilai guna, seiring dengan waktu

pemakaian. Beberapa metode depresiasi yang biasa digunakan adalah :

1. Straight line

Depresiasi = investasi

waktudepresiasi

2. Declining Balance

Depresiasi = 1T

¿i-1)

i = waktu perhitungan

T = Lama waktu depresiasi

3. Double Declining Balance

Depresiasi = 2T

¿i-1)

o FTP (First Trench Petroleum) adalah sebahagian dari minyak yang diproduksi, yang

dibagi antar pemerintah dan kontraktor sebelum dikurangi cost recovery.

o DMO (Domestic Market Obligation) merupakan kewajiban kontraktor untuk

menyerahkan sebagian minyak yang telah dihasilkan kepada pemerintah untuk

memenuhi BBM dalam negeri. Jumlahnya biasanya maksimal 25% dari minyak yang

dihasilkan kontraktor pada tahun tersebut. Sedangkan perolehan kontraktor atas minyak

yang dijual kpd pemerintah sesuai harga domestik disebut fee DMO (imbalan).

o Equity to be Split

Merupakan sisa keuntungan yang akan dibagi setelah dipotong biaya dan FTP (First

Trenche Petroleum) kepada kontraktor dan Pertamina sesuai dengan split yang telah

ditentukan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

Equity = ( Gross Rev – FTP) – Total Rec

Page 4: Manajemen Migas

Jumlah yang akan dibagi tergantung dari jumlah produksi dan cost recovery-nya.

o Recoverable Cost

Recoverable cost merupakan jumlah dari cost recovery (CR) dengan investment credit

(IC). Besarnya recoverable ini langsung diambil dari gross revenue sebelum displit.

RC = CR + IC

o Cost Recovery

Cost recovery adalah jumlah dari non-capital (NC), depresiaisi capital (D), operating

cost (OC) dan unrecovery cost (UC) tahun sebelumnya.

CR = NC + D + OC+ UC

Cost recovery adalah pengeluaran kontraktor yang dikembalikan kepada kontraktor

apabila wilayah kerja telah dinyatakan komersial. Apabila tidak komersial cost recovery

ini menjadi tanggungan dan resiko kontraktor.

A. Government Share

Government Share merupakan bagian dari equity to be split yang menjadi milik

pemerintah atau bagian untuk pemerintah setelah dikurangi pendapatan dikurangi investment

credit, FTP dan cost recovery.

GS = Equity to be Split – Contractor Share

B. Contractor Share

Contractor Share merupakan bagian untuk kontraktor setelah dikurangi investment

credit, FTP dan Cost Recovery atau merupakan bagian dari equity to be split yang menjadi

milik kontraktor.

CS = Gas Split x Equity to be split

C. Government Take

Government take adalah bagian yang diterima oleh pemerintah setelah dikurangi bagian

kontraktor ditambah dengan hasil penarikan pajak atas pendapatan kontraktor.

GR = G x P

Keterangan :

GR = Gross Revenue, US$

G = Jumlah yang Diproduksikan, bbl

P = Harga, US$ /bbl

Page 5: Manajemen Migas

D. Contractor Take

Pertamina take merupakan bagian yang dimiliki kontraktor setelah dipotong pajak

untuk pemerintah.

Kontrak Konsesi

Hak pengelolaan migas ada ditangan pemegang konsesi.

Pemegang konsesi mempunyai kewajiban membayar royalty, pajak pendapatan

dan pajak lainnya.

Pemerintah tidak ikut campur tangan dalam pengelolaan bahan tambang.

Audit pemerintah dilakukan sesudah pekerjaan dilaksanakan (post audit)

Kontrak Jasa

Pada kontrak jasa, operator mendapatkan balas jasa (investasi yang dkeluarkan) berupa

persentase dari investasi yang telah dikeluarkannya.

KontrakProduction Sharing (PSC)

Hak pengelolaan migas ada ditangan pemerintah, walaupun pengusahaannya ada

ditangan kontraktor.

Dalam mengelola lapangannya kontraktor harus membuat dan mengajukan POD

(Plan of Development) untuk persetujuan mengeluarkan dana kepada pemerintah

(SKK MIGAS).

Audit pemerintah dilakukan sebelum, pada saat dan sesudah pekerjaan

dilaksanakan (pre, current and post audit).

Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract) di Indonesia

Pelaksanaan Kontrak Production Sharing antara Pemerintah dengan Kontraktor

adalah sebagai tindak lanjut dari Pasal 12 UU No. 8 Tahun1971.

Jenis-jenis Kontrak Bagi Hasil di Indonesia Terbagi 3 :

A. Produstion Sharing Contract (PSC)

Pelaksanaan PSC antara Pemerintah dengan Kontraktor adalah sebagai tidak lanjut dari

Pasal 12 Undang-Undang No. 8 tahun 1971.

Kontraktor PSC mengadakan negosiasi mengenai suatu Wilayah Kuasa Pertambangan

yang ditawarkan pemerintah, setelah negosiasi menjadi kesepakatan, maka Rancangan

Page 6: Manajemen Migas

Kontrak disampaikan pemerintah, kemudian ditandangani oleh Menteri Pertambangan

dan Energi selaku wakil Pemerintah.

B. Technical Assintance Contract (TAC)

TAC (Technical Assintance Contract) adalah sistem perhitungan bagi hasil yang

dilakukan antara pemerintah dengan kontraktor di lapangan yang sebelumnya dikelola

Pertamina. Di sini dipisahkan antara non shareable oil yaitu produksi (kesepakatan)

apabila tidak terdapat investasi dan shareable oil (yang dibagi) yaitu produksi akibat

investasi kontraktor.

C. Joint Operating Body (JOB)

JOB adalah bentuk PSC yang diberlakukan pada daerah yang telah dieksplorasi dimana

pemerintah memegang maksimum 50% participating interest. Pada participating

interest dari kontraktor diberlakukan PSC. Kontraktor menanggung biaya dan

dikembalikan dengan 50% uplift oleh Pertamina.