Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan Lembaga Pendidikan Islam melaksanakan fungsi kependidikannya perlu didukung dengan manajemen yang baik. Lembaga pendidikan perlu berkembang maju secara kontinyu, hubungan baik antar guru perlu diciptakan agar terjadi iklim dan suasana kerja yang positif dan menggairahkan. Demikian pula penataan fisik dan administrasi atau ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan Islam perlu dibina agar menjadi lingkungan lembaga pendidikan yang mampu menumbuhkan kreatifitas, disiplin dan semangat belajar yang tinggi bagi peserta didik. Sebelum melangkah kepada penjelasan yang lebih jauh, pemakalah akan membahas terlebih dahulu tentanf konsep dasar Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari Manajemen Lembaga Pendidikan Islam? 2. Apa dasar-dasar dari Manajemen Lembaga Pendidikan Islam? 3. Apa fungsi dari Manajemen Lembaga Pendidikan Islam? 4. Bagaimanakah pendekatan-pendekatan dalam Manajemen Lembaga Pendidikan Islam? 5. Apa sajakah objek kajian dari Manajemen Lembaga Pendidikan Islam? 1

description

Pendidikan Agama Islam

Transcript of Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

Page 1: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan Lembaga Pendidikan Islam melaksanakan fungsi

kependidikannya perlu didukung dengan manajemen yang baik. Lembaga

pendidikan perlu berkembang maju secara kontinyu, hubungan baik antar guru

perlu diciptakan agar terjadi iklim dan suasana kerja yang positif dan

menggairahkan. Demikian pula penataan fisik dan administrasi atau

ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan Islam perlu dibina agar menjadi lingkungan

lembaga pendidikan yang mampu menumbuhkan kreatifitas, disiplin dan

semangat belajar yang tinggi bagi peserta didik. Sebelum melangkah kepada

penjelasan yang lebih jauh, pemakalah akan membahas terlebih dahulu tentanf

konsep dasar Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Manajemen Lembaga Pendidikan Islam?

2. Apa dasar-dasar dari Manajemen Lembaga Pendidikan Islam?

3. Apa fungsi dari Manajemen Lembaga Pendidikan Islam?

4. Bagaimanakah pendekatan-pendekatan dalam Manajemen Lembaga

Pendidikan Islam?

5. Apa sajakah objek kajian dari Manajemen Lembaga Pendidikan Islam?

6. Apa sajakah ruang lingkup dari Manajemen Lembaga Pendidikan Islam?

7. Apa sajakah prinsip-prinsip dari Manajemen Lembaga Pendidikan Islam?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui pengertian Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.

2. Untuk Mengetahui dasar-dasar Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.

3. Untuk Mengetahui fungsi Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.

4. Untuk Mengetahui pendekatan-pendekatan dalam Manajemen Lembaga

Pendidikan Islam.

5. Untuk Mengetahui objek kajian Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.

6. Untuk Mengetahui ruang lingkup Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.

1

Page 2: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

7. Untuk Mengetahui prinsip-prinsip Manajemen Lembaga Pendidikan

Islam.

2

Page 3: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam

Banyak penulis yang telah berusaha untuk memberikan definisi atau

batasan tentang pengertian manajemen. Berikut ini beberapa defenisi tentang

manajemen sebagai berikut:

1. Sukanto Reksohadipprodjo, “Manajemen adalah suatu usaha, merencanakan,

mengorganisir, mengarahkan, mengkordinir serta mengawasi kegiatan dalam

suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.1

2. Marry Papker Follett, “Manajemen sebagai seni untuk mendapatkan sesuatu

melalui sikap dan keterampilan tertentu.2

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka manajemen dapat

diartikan sebagai suatu proses dengan menggunakan  sumber daya manusia dan

sumber daya lainnya untuk mencapai suatu tujuan.

Sedangkan pendidikan adalah segala sesuatu yang menyangkut proses

perkembangan dan pengembangan manusia, yaitu upaya mengembangkan dan

menanamkan nilai-nilai bagi anak didik, sehingga nilai-nilai yang terkandung

dalam pendidikan itu menjadi bagian kepribadian anak yang pada gilirannya ia

menjadi orang pandai, baik, mampu hidup dan berguna bagi masyarakat.3

Pengertian pendidikan tersebut di atas masih bersifat umum. Adapun

pendidikan Islam dapat diartikan sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani

dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan,

melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.4

Pengertian manajemen dan pendidikan Islam telah tersebut diatas.

Sedangkan Manajemen pendidikan Islam menurut para pakar diantaranya ialah;

Sulistyorini menulis bahwa manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses

penataan/pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumberdaya

1 H. Sofwan Manaf, Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren,  (Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI,  2001) 1.2 Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987, cet.3) 32.3 M. Natsir Ali, Dasar-dasar Ilmu Mendidik, (Jakarta: Mutiara, 1997) 23.4 H.Muzayin Arifin, filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:Bina Aksara, 1987, cet.1) 13.

3

Page 4: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

manusia muslim dan non manusia dalam menggerakkannya untuk mencapai

tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.5

Sementara  itu Mujamil Qomar mengartikan sebagai suatu proses

pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami dengan cara menyiasati

sumber-sumber balajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan

pendidikan Islam secara efektif dan efisien.6 Manajemen harus mengutamakan

pengelolaan secara Islami, sebab disinilah yang membedakan antara manajemen

Islam dengan menejemen umum.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat di definisikan bahwa manajemen

pendidikan Islam sebagai suatu proses dengan menggunakan  berbagai sumber

daya untuk melakukan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani

seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.

B. Dasar-dasar Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

Dasar manajemen pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu:

Al-Qur’an, As-Sunnah serta perundang-undang yang berlaku di Indonesia.

1. Al-Qur’an

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah

Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok

(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr [59] : 18)

Menurut Muhammad ‘Ali al-Shabuni, maksud dari kalimat yang

berwarna hijau adalah hendaknya masing-masing individu memerhatikan

amal-amal shalih apa yang diperbuat untuk menghadapi hari kiamat.

Ayat ini memberi pesan kepada orang-orang yang beriman untuk

memikirkan masa depan. Dalam bahasa manajemen , pemikiran masa

depan yang dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis ini disebut

perencanaan (planning). Perencanaan ini menjadi sangat penting karena

berfungsi sebagai pengarah bagi kegiatan, target-target, dan hasil-hasilnya 5 Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam,(Surabaya: elKAF, 2006) 14.6 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2008) 10.

4

Page 5: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

di masa depan sehingga apa pun kegiatan yang dilakukan dapat berjalan

dengan tertib.7

2. As-sunnah

(Imam Bukhari menyatakan) Muhammad bin Sinan menyampaikan

(riwayat) kepada kami, Qulaih bin Sulaiman telah menyampaikan

(riwayat) kepada kami, Hilal bin ‘Ali telah menyampaikan (riwayat)

kepada kami, (riwayat itu) dari Atha’, dari Yasar, dari Abu Hurairah ra

yang berkata: Rasulullah SAW berdabda: Apabila suatu amanah disia-

siakan, maka tunggulah saat kehancurannya. (Abu Hurairah) bertanya:

Bagaimana meletakkan amanah itu ya Rasulullah ? Beliau menjawab:

Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya,

maka tunggulah saat kehancurannya.(HR. Bukhari)

Hadits ini menarik dicermati karena menghubungkan antara

amanah dengan keahlian. Kalimat “Apabila suatu perkara diserahkan

kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya”

merupakan penjelas untuk kalimat pertama: “Apabila suatu amanah disia-

siakan, maka tunggulah saat kehancurannya.” Hadits ini ternyata

memberikan peringatan yang berperspektif manajerial karena amanah

berarti menyerahkan suatu perkara kepada seseorang yang profesional.

Hadits ini mendidik kita agar mengedepankan pertimbangan

profesional dalam menentukan pegawai yang diamanati suatu pekerjaan

atau tanggung jawab, terlebih dalam perkara yang menyangkut urusan

orang banyak.8

3. Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional9 disebutkan dalam Pasal 30 ayat 1 bahwa: “Pendidikan

keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau kelompok

7 Ibid., 30.8 Ibid., 31-32.9 Syamsul Maarif, dkk, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Surabaya: IAIN SA Press, 2013) 23.

5

Page 6: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan

perundangundangan”.

Disebutkan pula dalam Pasal 30 ayat 2 bahwa “Pendidikan

keagamaan berfungsi menyiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran

agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama”.

C. Fungsi Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

  

Menurut beberapa ahli manajemen, fungsi manajemen pendidikan:10

Tokoh Macam proses / fungsi

1.      Henri Fayol 1.Planning; 2. Organizing; 3. Commanding.; 4. Coordinating;

5. Controlling

2.      Herbert H. Hicks 1. Creating; 2. Planning; 3. Organizing 4. Motivating; 5.

Communicating; 6. Controlling

3.      Harold Koontz 1. Planning, 2. Organizing. 3. Staffing; 4. Leading; 5. Controlling.

4.      Lyndall F. Urwick 1.Forcasting; 2.Planning, 3.Organizing, 4.Commanding.

5.Coordinating, Controlling.

5.      William Newman

(1963)

1.Planning; 2.Organizing; 3.Assembling of resources; 4.Directing;

5.Controlling (POADC)

6.      Koontz O’Donnel

(1968)

1.Planning; 2.Organizing 3.Staffing; 4.Directing;

5.Controlling.

(POSDC)

7.      Luther Gullick 1.Planning; 2.Organizing; 3.Staffing; 4.Directing; 5.Coordinating.

6, Reporting. 7. Budgetting (POSDCoRB)

8.      George R,Terry

(1960)

1.Planning; 2.Organizing. 3.Actuating. 4.Controlling

9.      John F. Mee (1963) 1. Planning; 2. Organizing; 3. Motivating; 4. Controlling (POMC)

10.  James Stoner (1996) 1. Planning; 2. Organizing; 3. Leading; 4. Controlling (POLC).10 Ali Imron, Proses Manajemen Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta:Bumi Aksara,2013), 7.

6

Page 7: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

11.  Sondang Siagian 1.Planning. 2.Organizing. 3.Motivating. 4. Controlling; 5.

Evaluating

12.  Ernest Dale 1.Planning, 2.Organizing; 3.Staffing; 4.Directing.5.Innovating;

6.Representing; 7.Controlling (POSDIRC)

Manajemen pendidikan memiliki fungsi-fungsi yang saling berkaitan. Adapun

fungsi-fungsinya meliputi:

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan

manajemen. Tanpa perencanaan, pelaksanaan kegiatan akan mengalami

kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang

diinginkan.langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal sebagai

berikut:

a. Menentukan dan merumuskan tujuan

b. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan

dilakukan

c. Mengumpulkan data-data atau informasi yang dibutuhkan.

d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan

e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan

diselesaikan.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk

hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu

kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Yang

perlu diperhatikan dalam pengorganisasian yakni pembagian tugas,

wewenang, dan tanggung jawab hendaknya disesuaikan dengan

pengalaman, bakat, minat, pengetahuan, dan kepribadian masing-masing

orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.

3. Pengoordinasian (coordinating)

7

Page 8: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

Adanya bermacam-macam tugas/ pekerjaanyang dilakukan oleh banyak

orang, memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya

koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya

persaingan yang tidak sehat atau kesimpang siuran dalam tindakan.

Dengan adanya komunikasi yang baik setiap personel dapat bekerja sama

untuk menu ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan.

4. Komunikasi

Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak

memengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktiur organisasi.

5. Supervisi

Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan

atau supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan

program itu. Oleh karena itu supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya

kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan

pendidikan.

6. Kepegawaian (staffing)

Fungsi kepegawaian sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan

pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian dipikirkan dan diusahakan

untuk persona-persona yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam

struktur organisasi tertentu dipilih dengan yang sesuai dengan jabatannya.

7. Pembiayaan (budgeting)

Setiap kegiatan organisasi baik personel maupun material, semua

memerlukan adanya biaya. Itulah sebabnya masalah pembiayaan harus

sudah mulai dipikirkan sejak pembuatan planning sampai dengan

pelaksanaannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi

pembiayaan yakni:

a. Perencanaan tentang berapa biaya yang akan dibutuhkan atau

diperlukan

b. Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh

c. Bagaimana penggunaannya

d. Siapa yang akan melaksanakannya

8

Page 9: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

e. Bagaimana pembukuan dan pertanggungjawabannya

f. Bagaimana pengawasannya, dll

8. Penilaian (evaluating)

Evaluasi sebagai fungsi manajemen pendidikan adalah aktivitas untuk

meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan

dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana

atau program yang telah ditentukan dalam rangka pencapaian tujuan

pendidikan. Dengan mengetahui kesalahan atau kekurangan yang

diperoleh dari tindakan evaluasi ini, selanjutnya akan diusahakan mencari

cara-cara memperbaikinya.11

D. Pendekatan-pendekatan dalam Manajemen Pendidikan

Untuk mempelajari manajemen secara utuh perlu memahami berbagai

pendekatan dalam manajemen itu sendiri. Secara sederhana dikemukakan

pendekatan manajemen sebagai berikut:

1. Manajemen adalah kerjasama orang-orang

Untuk mencapai tujuan sekolah yang telah dirumuskan dan

membutuhkan berbagai keahlian dalam bidang pendidikan. Secara

internal, sekolah membutuhkan orang-orang yang memiliki keahlian

seperti kepala sekolah sebagai manajer sekolah dengan keahliannya

sebagai manajer dan pemimpin, para gurubidang studi yang sesuai dengan

kurikulum yang berlaku, tenaga bimbingan konseling, ketatausahaan, dan

lain-lain. Dengan demikian, manajemen melibatkan banyak orang untuk

mencapai tujuan yang telah dirumuskannya.

2. Manajemen adalah suatu proses

Pendekatan ini menekankan perilaku administrative, yaitu kegiatan

administrasi. Analisis tentang proses administratif pertama dikemukakan

oleh Henry Fayol yang mendefinisikan lima fungsi administrative umum,

yaitu planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling.

Luther Gulick memperluas unsur fungsi administrasi Fayol menjadi 7

11 M Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya,1998),15-22.

9

Page 10: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

unsur yakni planning, organizing, staffing, directing, coordinating,

reporting, dan budgeting.

3. Manajemen sebagai suatu sistem

Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian

yang saling berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan

menjadi keluaran (Input-Output System). Penjelasan mengenai

manajemen/Administrasi khususnya dalam dunia pendidikan sebagai suatu

sistem dapat dilihat pada gambar berikut

4. Manajemen sebagai pengelolaan

Jika memperhatikan administrasi dari kaca mata manajemen, akan

terlihat adanya pengaturan atau pengelolaan sumber daya yang dimiliki

organisasi atau sumber daya yang harus ada untuk pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan. Sumber daya yang ada harus dimanfaatkan seefisien dan

seefektif mungkin. Manajemen waktu juga perlu diperhatikan dalam

mencapai tujuan tersebut.

5. Kepemimpinan dalam manajemen

Dari segi kepemimpinan, manajemen/ administrasi dipengaruhi

oleh pemimpin. Pemimpin bisa seorang kepala sekolah, guru atau orang

yang memimpin suatu kegiatan. Memimpin dapat didefinisikan sebagai

kegiatan memengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan. Pada suatu

organisasi atau lembaga formal kepemimpinan efektif hendaknya

memberikan arah kepada semua anggota dalam mencapai tujuan

organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan

perseorangan dan tujuan organisasi bisa menjadi kendur. Hal ini dapat

membuat orang-orang bekerja untuk mencapai tujuan pribadi mereka.

Selain itu, organisasi menjadi tidak efektif dalam mencapai tujuan-

tujuannya.

6. Pengambilan keputusan dalam manajemen

Pengambilan keputusan merupakan inti atau sentral dari kegiatan

manajemen atau administrasi. Saat orang-orang melaksanakan kerjasama

dalam suatu organisasi, diperlukan penetapan tujuan, pembuatan

10

Page 11: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

perencanaan, pengorganisasian, penempatan orang-orang, dan lain

sebagainya. Hal tersebut dapat terwujud dengan adanya pemikiran yang

tepat dan menguntungkan. Semua itu dapat dilakukan dengan membuat

keputusan. Selain itu, masalah yang muncul dalam berbagai kegiatan

kegiatan pada suatu organisasi perlu diselesaikan dengan pemecahan

masalah. Oleh karena itu, seorang pemimpin/ manajer memerlukan

kemampuan untuk mengambil keputusan. Menurut Mc.Farland keputusan

adalah suatu tindakan pemilihan dimana pimpinan menentukan suatu

kesimpulan tentang apa yang harus atau tidak harus dilakukan dalam suatu

situasi tertentu.

Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan diantaranya: (a)

menganalisis adanya suatu masalah, (b) memikirkan alternatif pemecahan

masalah, (c) memilih alternatif atau menganalisis alternatif keputusan yang

menguntungkan dengan resiko yang paling minimal, (d) menentukan

alternatif yang terbaik, dan (e) menutupkan keputusan.

7. Komunikasi dalam manajemen

Komunikasi merupakan salah satu unsur kegiatan yang penting

dalam organisasi. Komunikasi merupakan syaraf bagi kehidupan

organisasi pendidikan. Komunikasi sebagai upaya untuk membuat orang-

orang yang terlibat di dalamnya mengerti dan memahami fungsi dan

tugasnya masing-masing. Penyampaian pesan, penerima, dan media yang

digunakan dalam komunikasi harus ada dalam keserasian sehingga

terhindar dari gangguan-gangguan yang mengakibatkan kesalahpahaman.

8. Ketatausahaan dalam manajemen

Kegiatan pendukung yang terdapat pada setiap bagian dalam suatu

organisasi atau sekolah memiliki fungsi yang cukup penting. Pada

mulanya ketatausahaan berarti setiap penyusunan keterangan dibuat secara

sistematis dan pencatatannya dibuat secara tertulis dengan maksud untuk

memeroleh keterangan-keterangan dalam keseluruhan kegiatan sekolah

dan dalam kesatuan hubungan antara satu kegiatan dan kegiatan lainnya.

Ketatausahaan dapat diartikan sebagai tempat berlangsungnya suatu

11

Page 12: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

kegiatan yang berhubungan dengan informasi dan penanganan informasi

yang dilakukan. Kegiatan menangani informasi bmeliputi, (1) Penanganan

surat, (2) penyimpanan arsip, (3) pelayanan informasi, dan (4) surat-

menyurat. Tiap-tiap kegiatan tersebut memerlukan anggota yang memiliki

pengetahuan, keterampilan, dan sifat-sifat tertentu.12

E. Obyek kajian dalam manajemen pendidikan

Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen

pendidikan ada tujuh , yaitu :

1. Man

Man atau manusia adalah unsur terpenting yang perlu dikelola dalam

manajemen pendidikan, pengelolaan yang biasa dilakukan misalnya

dengan mengorganisasikan manusia dengan melihat apa yang menjadi

keahlian orang tersebut.

2. Money

Money atau uang dimaksudkan untuk mengelola pendanaan atau

pembiayaan secara efisien sehingga tidak terjadi pemborosan dalam suatu

lembaga pendidikan.

3. Materials

Materials atau bahan materi merupakan aspek yang tidak kalah penting

dalam manajemen pendidikan, melalui pengelolaan material maka bisa

terbentuk kurikulum yang berisi panduan dasar untuk mentranfer ilmu dari

guru ke siswa.

4. Method

Pengelolaan metode juga harus dilakukan dengan baik, metode yang

digunakan untuk mengajar guru di sekolah satu dengan guru di sekolah

lain tidak sama karena tergantung pada kesiapan siswa yang diajar.

5. Machines

Pengelolaan mesin bertujuan untuk dapat mengelola mesin yang

digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar supaya dapat

digunakan sebaik mungkin dan tidak cepat mengalami kerusakan, untuk 12 Rohiat, Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik (Bandung: PT Rafika Aditama,2008),17-21.

12

Page 13: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

orang yang mengelola mesin biasanya harus orang yang benar-benar tau

cara merawat mesin tersebut dengan baik.

6. Market

Market atau pasar adalah salah satu kunci yang menentukan sekolah atau

lembaga pendidikan tersebut menjadi lembaga pendidikan yang besar atau

kecil, pasar yang dimaksud adalah masyarakat secara luas, sasaran yang

dituju adalah masyarakat yang berniat menyekolahkan putra putri mereka.

7. Minutes

Minutes atau waktu perlu dikelola dengan baik karena waktu belajar

peserta didik di sekolah sangat terbatas, sehingga perlu pengelolaan yang

baik supaya waktu belajar mengajar menjadi lebih efisien.

F. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Dalam membicarakan ruang lingkup Manajemen Pendidikan ini akan

dilihat dar 4 sudut pandang, yaitu dari sudut wilayah kerja, obyek garapan, fungsi

atau urutan kegiatan dan pelaksana.

1. Ruang Lingkup Menurut Wilayah Kerja

a. Manajemen Pendidikan Seluruh Negara, yaitu manajemen pendidikan

untuk urusan nasional. Yang ditangani dalam lingkup ini bukan hanya

pelaksanaan pendidikan di sekolah saja tetapi juga pendidikan di luar

sekolah, pendidikan pemuda, penyelenggaraan latihan, penelitian,

pengembangan masalah-masalah pendidikan serta meliputi pula

kebudayaan dan kesenian

b. Manajemen Pendidikan Satu Propinsi, yaitu manajemen pendidikan yang

meliputi wailayah kerja satu propinsi yang pelaksanaannya dibantu lebih

lanjut oleh petugas manajemen pendidikan di kabupaten dan kecamatan

c. Manajemen Pendidikan satu kabupaten/kota, yaitu manajemen

pendidikan yang meliputi wilayah kerja satu kabupaten/kota, meliputi

semua urusan pendidikan memuat jenjang dan jenis

d. Manajemen Pendidikan Satu Unit Kerja. Pengertian dalam manajemen

unit ini lebih menitik beratkan pada suatu unit kerja yang langsung

menangani pekerjaab mendidik, misalnya; Sekolah, Pusat Latihan, Pusat

13

Page 14: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

Pendidikan, dan kursus-kursus. Dengan demikian, maka ciri dari unit ini

adalah adanya (1) pemberi pelajaran, (2) bahan yang diajarkan, (3)

penerima pelajaran, ditambah semua sarana penunjangnya.

e. Manajemen Kelas, sebagai suatu kesatuan kegiatan terkecil dalam usaha

pendidikan yang justru merupakan ”dapur inti” dari seluruh jenis

manajemen pendidikan. Dalam manajemen kelas inilah kemudia terdapat

istilah ”pengelolaan kelas” baik yang bersifat instruksional maupun

manajerial.

2. Ruang Lingkup Menurut Objek Garapan

a. Manajemen Kurikulum

Kurikulum di sekolah merupakan penentu utama kegiatan sekolah.

Berbagai kegiatan yang dilakukan di sekolah mulai dari dibukanya

pintu sekolah sampai dengan lonceng pulang. Demikian juga dengan

siswa yang mulai masuk sekolah, mereka melakukan kegiatan belajar

berdasarkan kurikulum yang berlaku dan selalu disesuaikan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang.

Pemahaman tentang konsep dasar manajemen kurikulum merupakan

hal yang penting bagi para kepala sekolahyang kemudian merupakan

model untuk membuat keputusan dalam implementasi kurikulum yang

akan dilakukan oleh guru. Manajemen kurikulum membicarakan

pengorganisasian sumber-sumber yang ada disekolah sehingga

kegiatan manajemen kurikulum dapat dilakukan dengan efektif dan

efisien.

b. Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan merupakan kegiatan-kegiatan yang

bersangkutan dengan masalah-masalah kesiswaan di sekolah. Tujuan

manajemen kesiswaan adalah menata proses kesiswaan mulai dari

perekrutan, mengikuti pembelajaran, sampai dengan lulus sesuai

dengan tujuan institusional supaya dapat beralan dengan efektif dan

efisien. Kegiatan manajemen kesiswaan meliputi: perencanaan

penerimaan murid baru, pembinaan siswa, dan kelulusan.

14

Page 15: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

c. Manajemen Personil/ anggota

Manajemen sumber daya manusia dalam pendidikan mencoba untuk

mempelajari bagaimana peran bagian kepegawaian atau departemen

personalia dalam mengelola sumber daya manusia sehubungan dengan

telah berkembangnya profesi kependidikan. Manajemen personil atau

anggota di sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah

menuntut kemampuan dalam manajemen personil/anggota yang

memadai karena telah menjadi tuntutan bahwa kepala sekolah harus

ikut memikul tanggung jawab akan keberhasilan maupun kegagalan

anggota sekolah. Kesanggupan manajemen yang dituntut meliputi (1)

memeroleh dan memilih anggota yang cakap, (2) membantu

menyesuaikan diri pada tugas-tugas barunya, (3) menggunakan

anggota dengan lebih efektif, dan (4) menciptakan kesempatan untuk

perkembangan anggota secara berkesinambungan.

d. Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan yang mengatur untuk

mempersiapkan segala peralatan/material bagi terselenggaranya proses

pendidikan di sekolah. Manajemen sarana dan prasarana dibutuhkan

untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar. Kegiatan

manajemen sarana dan prasarana meliputi (1) perencanaan kebutuhan,

(2) pengadaan, (3) penyimpanan, (4) penginventarisasian, (5)

pemeliharaan, dan (6) penghapusan sarana dan prasarana pendidikan.

e. Manajemen Keuangan

Pendidikan membutuhkan biaya yang banyak. Sudah menjadi rahasia

umum, pendidikan yang berkualitas itu mahal. Variasi pembiayaan

pendidikan akan sangat bervariasi. Oleh karena itu, keuangan atau

pembiayaan pendidikan di lembagga-lembaga pendidikan menjadi

factor terpenting. Penanggung jawab manajemen pembiayaan

pendidikan adalah kepala sekolah dan guru yang ikut bertanggung

jawab atas pembiayaan pendidikan. Manajemen keuangan meliputi

kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data, pelaporan, dan

15

Page 16: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai dengan yang

direncanakan. Tujuan menejemen keuangan adalah untuk mewujudkan

tertibnya administrasi keuangan sehingga penggunaan keuangan dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan timbal balik untuk

menjaga kelestarian dan kemajuan masyarakat itu sendiri. Hubungan

sekolah dan masyarakat dilakukan untuk menjembatani kebutuhan

yang dibutuhkan oleh sekolah dan masyarakat. Sekolah melakukan

komunikasi dengan masyarakat agar memahami kebutuhan

pendidikan dan pembangunan masyarakat.

g. Manajemen Layanan Khusus

Manajemen layanan khusus dilakukan untuk mendukung keberhasilan

proses belajar mengajar. Keberhasilan proses belajar mengajar

membutuhkan fasilitas lain untuk mencapainya. Keberhasilan belajar

tersebut diantaranya harus ditunjang dengan pusat sumber belajar,

pusat kesehatan sekolah, bimbingan konseling, kantin sekolah.

Layanan khusus adalah usaha-usaha yang secara tidak langsung

berhubungan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara

khusus diberikan atau ditangani oleh kepala sekolah kepada para siswa

agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar

mengajar.13

3. Ruang Lingkup Menurut fungsi atau urutan kegiatan

Dalam definisi manajemen terdapat istilah rangkaian kegiatan,

orang sering menyebut urutan kegiatan ini sebagai fungsi administrasi.

Adapun fungsi manajemen atau pengelolaan ini adalah :

a. Merencanakan

b. Mengorganisasikan

c. Mengarahkan

d. Mengkoordinasikan

13 Rohiat, Manajemen, 21-28.

16

Page 17: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

e. Mengkomunikasikan

f. Mengawasai atau mengevaluasi

Menurut Mc, Earland menggambarkan saling hubungan langkah-

langkah yang olehnya disebut merupakan tiga fungsi pokok manajemen

yaitu perencasnaan (planing), pengorganisasian (organising) dan

pengontrolan (controlling).

4. Ruang Lingkup Menurut pelaksana

Kepala sekolah, staf tata usaha, guru dan orang-orang yang bekerja di

kantor-kantor pendidikan dan pusat-pusat latihan atau kursus. Pelaksana

manajemen di pusat-pusat latihan mempunyai peranan dan tugas seperti

pelaksana di sekolah. Tetapi pelaksanaan manajemen di kantor-kantor

pendidikan agak berbeda dengan manajemen di sekolah. Pelaksana

manajemen di kantor-kantor pendidikan merupakan pelayanan tidak

langsung terhadap kegiatan belajar mengajar. Kegiatannya adalah

mengurus kurkulum, sarana, personil, siswa, biaya dll kegiatan yang

bersifat memperlancar pekerjaan guru dan siswa yang terlibat langsung

dalam kegiatan mendidik. Dalam liungkungan kelas, guru adalah

administator. Guru harus melaksanakan kegiatan manajemen. Dengan

pengertian bahwa manajemen adalah pengelolaan, manajemen, maka guru

bertindak sebagai manajer di kela yang di pimpinnya.

G. Prinsip Manajemen Pendidikan Islam

Pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam praktik manajemen antara lain: 1)

menentukan cara/metode kerja; 2) pemilihan pekerja dan pengembangan

keahliannya; 3) pemilihan prosedur kerja; 4) menentukan bata-batas tugas; 5)

mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas; 6) melakukan pendidikan dan

latihan; 7) menetukan sistem dan besarnya imbalan. Semua itu dimaksudkan

untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas kerja.

Dalam kaitannya dengan prinsip dasar manajemen, Fayol mengemukakan

sejumlah prinsip seperti yang dikutip oleh Nanang Fatah, yaitu : pembagian kerja,

kejelasan dalam wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan komando,

17

Page 18: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

kesatuan arah, lebih memprioritaskan kepentingan umum/organisasi daripada

kepentingan pribadi, pemberian kontra prestasi, sentralisasi, rantai skalar, tertib,

pemerataan, stabilitas dalam menjabat, inisiatif, dan semangat kelompok.

Keempat belas prinsip dasar tersebut dijadikan patokan dalam praktik manajerial

dalam melakukan manajemen yang berorientasi kepada sasaran (Management by

Objectives {MBO}), manajemen yang berorientasi orang (Managemnet by People

{MBP}), manajemen yang berorientasi kepada struktur (Management by

Technique {MBT}), dan manajemen berdasarkan informasi (Management by

Information {MBI}) atas Management Information System {MIS}.14

Hendiat Soetomo dan Wasti Sumanto mengemukakan tentang prinsip

Manejemen Pendidikan Dengan menganut pola administrasi pendidikan modern

yang berprinsip pada demokrasi dengan ciri penghargaan terhadap potensi

manusia, maka prinsip manajemen pendidikan atau sekolah hendaknya:15

1. Desentralisasi sistem dan anggota staf.

Yang dimaksud prinsip ini adalah otoritas dan tanggungjawab serta

tugas yang harus didelegasikan dalam konteks kerangka kerja policy

yang diadopsikan di sekolah.

2. Mempertinggi penghargaan terhadap personal

Personal yang terikat dalam unit kerja harus diperhitungkan dan

dihargai oleh pimpinan yang disesuaikan dengan otoritas, dan

tanggungjawab serta tujuan dan wewenang yang dilimpahkan kepada

personal tersebut.

3. Perkembangan dan pertumbuhan personal sekolah secara optimal

Mengembangkan dan menumbuhkan kemampuan serta

keterampilan personal secara optimal. Dengan kata lain masing-masing

personal sekolah harus bisa menampilkan potensinya dengan

semaksimal mungkin.

4. Perlibatan personal

Setiap personal kerja sekolah senantiasa dilibatkan dari mulai

14Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008) 12.15 Hendiat Soetomo dan Wasti Sumanto, Pengantar Operasional Administrasi Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982) 263-264

18

Page 19: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

perencanaan pengorganisasian dan pengawasan sehingga semuanya

menjadi tanggungjawab bersama.

19

Page 20: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. manajemen pendidikan Islam sebagai suatu proses dengan menggunakan 

berbagai sumber daya untuk melakukan bimbingan terhadap pertumbuhan

rohani dan jasmani seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai

dengan ajaran Islam.

2. Dasar-dasar Manajemen LPI yaitu: Qur’an Surah Al-Hasyr ayat 18, Hadits

riwayat bukhari dan UU No. 20 tahun 2003.

3. Fungsi manajemen LPI yaitu: merencanakan, mengorganisasikan,

mempimpin/mengarahkan, dan mengawal pelaksanaan pendidikan dan

pengajaran di LPI.

4. Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen

pendidikan ada tujuh , yaitu : man, money, materials, method, machinis,

market, dan minutes.

5. Pendekatan dalam manajeen LPI diantaranya: Manajemen adalah

kerjasama orang-orang, Manajemen adalah suatu proses, Manajemen

adalah suatu sistem, Manajemen adalah suatu pengelolaan, Kepemimpinan

dalam manajemen, pengambilan keputusan dalam manajemen,

Komunikasi dalam manajemen, dan ketatausahaan dalam manajemen.

6. Ruang lingkup Manajemen Pendidikan ini akan dilihat dar 4 sudut

pandang, yaitu dari sudut wilayah kerja, obyek garapan, fungsi atau urutan

kegiatan dan pelaksana.

7. Prinsip-prinsip dasar dalam praktik manajemen antara lain: 1) menentukan

cara/metode kerja; 2) pemilihan pekerja dan pengembangan keahliannya;

3) pemilihan prosedur kerja; 4) menentukan bata-batas tugas; 5)

mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas; 6) melakukan pendidikan

dan latihan; 7) menetukan sistem dan besarnya imbalan.

20

Page 21: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

DAFTAR PUSTAKA

H. Sofwan Manaf. 2001. Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren.

Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI.

H.Muzayin Arifin.1987. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta:Bina Aksara.

Hendiat Soetomo dan Wasti Sumanto. 1982. Pengantar Operasional

Administrasi Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional.

M. Natsir Ali. 1997.  Dasar-dasar Ilmu Mendidik. Jakarta: Mutiara.

Mujamil Qomar. 2008.  Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga.

Nanang Fatah. 2008. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT Rafika

Aditama.

Sulistyorini. 2006.  Manajemen Pendidikan Islam. Surabaya: elKAF.

Syamsul Maarif, dkk. 2013. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Surabaya:

IAIN SA Press.

Wahjosumidjo. 1987. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

21