MANAJEMEN LABORATORIUM FISIKA, KIMIA DAN BIOLOGI UNIVERSITAS

42
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manajemen Laboratoriaum ialah suatu sistem untuk mengelola laboratorium meliputi Manajemen Alat, Manajemen Bahan, Manajemen Tata Ruang, Administrasi, K3(keselamtan dan Keselamatan Kerja), Struktur Organisasi. Dari beragam bagian yang merupakan satu sistem manajemen, kelompok kami yaitu kelompok 5 melakukan penelitian mengenai Administrasi dan K3 di Laboratorium. Meliputi Laboratorium Fisika, Kimia serta Biologi. Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari. Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif bilamana dalam struktur organisasi laboratorium didukung oleh Board of 1

description

MANAJEMEN LABORATORIUM

Transcript of MANAJEMEN LABORATORIUM FISIKA, KIMIA DAN BIOLOGI UNIVERSITAS

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGManajemen Laboratoriaum ialah suatu sistem untuk mengelola laboratorium meliputi Manajemen Alat, Manajemen Bahan, Manajemen Tata Ruang, Administrasi, K3(keselamtan dan Keselamatan Kerja), Struktur Organisasi. Dari beragam bagian yang merupakan satu sistem manajemen, kelompok kami yaitu kelompok 5 melakukan penelitian mengenai Administrasi dan K3 di Laboratorium. Meliputi Laboratorium Fisika, Kimia serta Biologi.

Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari. Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif bilamana dalam struktur organisasi laboratorium didukung oleh Board of Management yang berfungsi sebagai pengarah dan penasehat. Board of Management terdiri atas para senior/profesor yang mempunyai kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang bersangkutan (Suyanta,2010).

1.2 RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana sistem administrasi di laboratorium Fisika, Kimia, Biologi ?2. Bagaimana K3(Keselamatan dan Keamanan Kerja) Pengguna dan Pengelola di Laboratorium ?

1.3 TUJUAN 1. Mendiskripsikan sistem administrasi di laboratorium Fisika, Kimia, Biologi.2. Mendiskripsikan K3(Keselamatan dan Keamanan Kerja) Pengguna dan Pengelola di Laboratorium.

BAB IIPEMBAHASAN

ADMINISTRASI DI LABORATORIUM BIOLOGI, KIMIA DAN FISIKA

A. Administrasi dan Pengawasan laboratorium Biologi1. Alur Perijinan Peminjaman Alat dan Permintaan bahan untuk Kegiatan Pratikum

Gambar 1.Harus ttd dosen pembimbingPraktikum bukan asistenJelas spesifikasinya (H Cl 25%) dansatuannya (25 ml). Jumlah janganditulis secukupnyaDiisi nama mata kuliahBukan topik praktikumMengisi blanko BLANKO PESANAN /PEMINJAMAN ALAT dan BAHAN dan ditandatangani oleh dosen pembimbing praktikum

Blanko pesanan diserahkan ke kantor lab.bio di lantai ybs paling lambat 3 HARI KERJA (sabtu dan minggu tidak dihitung) sebelum pelaksanaan kegiatan praktikum.

Pada hari praktikum, sebelum praktikum dilaksanakan, pesanan alat dan bahan diambil . Mahasiswa yang bertanggung jawab atas peminjaman alat meninggalkan KTM dan mencocokan alat/bahan sesuai jumlah yang tertera dalam blanko pesananUntuk kelancaran kegiatan, 1 hari sebelum pelaksanaan praktikum, konfirmasikan persetujuan pesanan alat dan bahan ke laboran yang bertugas.

Catatan: Keberadaan Laboran (2 orang bergantian piket pagi atau sore) menempati ruang masing-masing Lantai 1 ( BIO 107 ), Lantai 2 ( BIO 201 ) dan Lantai 3 ( BIO 312 ).II. Draft Perijinan Penggunaan Ruang di Luar jam Kerja

Gambar 2.

III. Alur Perijinan Penggunaan Fasilitas Laboratorium untuk PenelitianBila kegiatan yang dilakukan bukan merupakan kegiatan praktikum atau kuliah biologi, (misalnya lokakarya hmj, FKKB) permohonan penggunaan ruang harus dilampiri surat pengantar yang ditandatangani oleh penanggung jawab kegiatan dan dosen Pembina

Mengisi surat permohonan ijin di luar jam yang dapat diambil di kantor lab. Bio

Gambar 3.Surat ditunjukkan pada saat pengambilan kunci. Kunci ruangan diambil di kantor lab. Biologi lantai ybs pada jumat sore setelah kuliah selesai dengan meninggalkan ktm. Untuk masuk gedung biologi kunci exit-2 diambil di pos satpam (jln. Semarang).Jika disetujui, surat akan ditandatangani oleh kalab dan diberi stempel. Surat permohonan dapat dibawa setelah dicatat pada buku register kegiatan oleh laboran lantai 1

Surat permohonan sudah harus diserahkan kepada kalab biologi paling lambat 3 hari kerja sebelum pelaksanaan kegiatan.

Pastikan ruang terkunci kembali setelah selesai kegiatan. Dan kunci exit-2 dikembalikan ke pos satpamPengguna ruang harus bertanggung jawab atas kunci yang dibawa dan menjaga keselamatan lab. Biologi

Terbit kartu kuning untuk Ijin pelaksanaan penelitianGambar 4.

Selain perijinan Administrasi di Laboratorium Biologi meliputi Inventarisasi Alat dan Bahan.

Gambar 4.1Inventarisasi alat pada laboratorium di jurusan alat menggunakan kode, penyimpanan.

Gambar 4.3

Inventarisasi bahan kimia pada laboratorium di jurusan kimia menggunakan kode penyimpanan, Gambar 4.4 Gambar 4.5

B. Administrasi Laboratorium di Jurusan KimiaPada pertemuan yang lalu telah dibahas mengenai administrasi atau inventarisasi laboratorium yaitu pendataan aset (modal) yang dimiliki oleh sebuah laboratorium. Berdasarkan hasil kunjungan laboratorium yang telah dilakukan, khususnya pada laboratorium kimia jurusan kimia FMIPA Universitas Negeri Malang, didapatkan informasi mengenai administrasi laboratorium kimia meliputi:1. Pada laboratorium kimia jurusan kimia FMIPA Universitas Negeri Malang, alat-alat maupun bahan telah diset berdasarkan pokok materi bahasan yang akan dilakukan percobaannya pada laboratorium yang ada. Sebagai contoh pada laboratorium kimia dasar, maka alat-alat dan bahan yang akan digunkan praktikum telah diset dan disiapkan oleh laboran, sehingga mahasiswa tidak melakukan kegiatan bon alat dan bahan.1. Berbeda pada laboratorium penelitian, alat dan bahan tidak dalam keadaan siap pakai, sehingga pengguna laboratorium harus melakukan bon alat dan bahan. Apabila pengguna laboratorium melakukan penelitian di luar materi pokok perkuliahan maka pengguna laboratorium dikenakan biaya penggantian bahan kimia yang digunakannya. 1. Pada laboratorium di jurusan kimia untuk mempermudah dalam merancang mekanisme pelaksanaan kegiatan percobaan, penelitian maupun analisis laboratorium, serta mempermudah untuk mengetahui jumlah dan jenis peralatan yang ada maka dibuat daftar jumlah dan keadaan alat yang digunakan pada masing-masing percobaan.Gambar 5. Daftar Jumlah dan Keadaan Alat

Selanjutnya yaitu beberapa form administrasi yang digunakan mahasiswa apabila melakukan penelitian, baik sebelum, selama dan sesudah melakukan penelitian meliputi Form Peminjaman Alat Penelitian, Lembar Pemesanan Peminjaman Alat(untuk satu alat) meliputi juga catatan pemakaian, Surat Keterangan Ijin Kerja Lembur, Bukti Telah melakukan analisis di Laboratorium Kimia. Gambar 6. Form Peminjaman Alat Penelitian

Pada gambar 6 Form Peminjaman Alat penelitian ditandangani oleh peminjam setelah itu ke dosen pembembing kemudian diserahkan kepadan laboran di Laboratorium penelitian.Gambar 7. Surat Keterangan Ijin Kerja Lembur

Pada gambar 7 yaitu surat Keteranagan Ijin Kerja Lembur, ketika melakukan penelitian seringkali praktikan membutuhkan waktu melebihi jam kuliah (KBM) sehingga diperlukan surat ijin kerja lembur agar penelitian tetap bisa berjalan dengan lancar yang minimal dilakukan oleh 3 orang. Alur untuk surat ini dimulai dari pengajuan praktikan yang di tanda tangani oleh Penanggung Jawab maksudnya yaitu oleh ketua kelompok selanjutnya harus diketahui oleh Pembimbing dan Kepala Laboratourium kemudian diserahkan di Kasubag Umum dan BMN FMIPA Satpam Universitas Negeri Malang beserta Komandan Universitas Negeri Malang karena penelitian mungkin dilakukan hingga larut malam maka agar penelitian berjalan lancar jadi keamanan juga perlu diperhatikan baik di dalam laboratorium maupun di luar laboratorium. Gambar 8.1 Lembar Pemesanan Pemakaian Alat Hot PlateGambar 8. Loogbook Hoot Plate(Pemakaian Alat Hoot Plate)

Gambar 8.2 Catatan Pemakaian

Pada gambar 8 ialah Pemakaian Alat penelitian yaitu Hootplate, catatan disendirikan tiap alatnya agar memudahkan dalam pengawasan meliputi Lembar Pemesanan Pemakaian Alat (gambar 8.1) dan catatan pemakaian alat (gambar 8.2). Gambar 9. Bukti Telah Melakukan Analisis di Laboratorium Kimia

Pada gambar 9, setelah melakukan penelitian maka praktikan juga harus membawa serta bukti apabila telah melakukan analisis misalnya dengan Uv-vis, AAS, dll. Agar penelitian yang telah dijinkan dapat dipercaya.

1. Pada laboratorium di jurusan kimia, terdapat buku rekapan kerusakan alat, dimana buku ini diisi jika pengguna laboratorium merusakkan alat laboratorium yang digunakan dan diharuskan untuk mengganti sesuai dengan alat yang dirusakkan. Pengadaan buku rekapan tersebut dimaksudkan untuk mempermudah menentukan keadaan barang yang ada dalam laboratorium masih baik ataukah tidak berfungsi dengan baik atau rusak.Gambar 6. Buku Rekapan Kerusakan Alat

1. Inventarisasi bahan kimia pada laboratorium di jurusan kimia tidak menggunakan kode penyimpanan, hanya pemberian label pada bahan kimia pada botol, hal tersebut dilakukan mengingat pada laboratorium kimia sendiri jumlah bahan-bahan kimia sangat banyak sekali dan selalu digunakan, dan juga pada laboratorium kimia sendiri bahan kimia disimpan pada rak bahan kimia, dan untuk bahan tertentu disimpan pada almari asam.1. Pengontrolan jumlah bahan pada laboratorium dilakukan oleh laboran, jika bahan yang akan digunkan habis maka laboran dapat melakukan permintaan bahan pada Kepala laboratorium (kalab). Pada laboratorium di jurusan kimia bahan kimia yang baru dibeli dari luar tidak langsung didistribusikan pada sub laboratorium yang ada, melainkan masuk pada gudang penyimpanan terlebih dahulu, didistribusikan jika terdapat permintaan karena kekurangan bahan pada sub laboratorium. Melalui mekanisme yang telah disebutkan.1. Inventarisasi tidak hanya dilakukan pada alat dan bahan yang dimiliki laboratorium kimia melainkan juga dilakukan pada perabot pada laboratorium seperti almari. Kode inventarisasi yang digunakan, hanya dapat diketahui oleh bagian inventaris.Gambar 7. Kode Inventaris Perabot Laboratorium Kimia

1. Inventarisasi pada laboratorium kimia dan pada laboratorium secara umum bertujuan untuk: 1. Mencegah terjadinya kehilangan dan penyalahgunaan.1. Mengurangi biaya operasional.1. Meningkatkan proses pekerjaan dan hasilnya.1. Meningkatkan kualitas kerja.1. Mengurangi resiko kehilangan, rusak, pesah, atau terbakar.1. Mencegah adanya pemakaian yang berlebihan.

C. Administrasi Laboratorium di Jurusan Fisika

Pada laboratorium fisika memiliki alur peminjaman yang berbeda dari laboratorium yang lain. Pada laboratorium fisika perizinan alat dilakukan 2 hari sebelum dilakukan pengambilan alat. Perizinan peminjaman alat dilakukan apabila alat yang dipinjam atau penelitian yang akan dilakukan berada di luar jadwal praktikum yang telah ditempel di laboratorium fisika. Berikut adalah alur peminjaman alat (diluar jadwal praktikum mahasiswa) di laboratorium fisika.Gambar 8.

Untuk meminjam alat di laboratorium fisika, pertama-tama praktikan mengajukan surat ijin kepada Kalab (Kepala Laboratorium) dengan mengisi draft surat permohonan peminjaman peralatan lab yang diajukan maksimal 2 hari sebelum alat digunakan. Apabila surat ijin tersebut telah disetujui, maka Kalab mengirim draft peminjaman ke Laboran. Setelah itu Laboran menyiapkan alat yang diperlukan, kemudian praktikan dapat mengambil alat yang digunakan kepada Laboran. Setelah alat selesai digunakan, praktikan langsung mengembalikan alat ke Laboran dan Laboran mengecek kondisi alat yang telah selesai digunakan. Kemudian, Laboran melakukan laporan kepada Kalab.Pengecekan alat dilakukan oleh Laboran selama 3 bulan sekali. Setelah melakukan pengecekan, Laboran melakukan laporan kepada Kalab kemudian Kalab merekap laporan dari Laboran yang ada kemudian melaporkan kepada Fakultas.Untuk pengadaan alat yang rusak, hilang (bukan disebabkan oleh mahasiswa) dan kurang, Laboran mendata alat-alat tersebut, kemudian data tersebut dilaporkan kepada Kalab, lalu Kalab mengajukan kepada Fakultas. Pengadaan alat tersebut biasanya dilakukan di awal semester.Berikut merupakan rekap daftar barang yang ada di ruangan laboratorium fisika dasar.

Gambar 9.

Perekapan digunakan untuk mempermudah Laboran dalam melakukan inventarisasi alat dan bahan yang ada di ruangan. Selain itu, rekap daftar barang ini juga berguna agar Laboran mengetahui apakah ada barang yang hilang atau rusak didalam ruangan lab.Dari berbagai administrasi di berbagai laboratorium diatas ada perbedaan yaitu mengenai form peminjaman alat dan bahan praktikan sebelum melakukan praktikum, di bawah ini adalah kartu peminjaman di laboratorium sekolah pada di bagian ttd hanya ada ttd ketua kelompok dan laboran sedangkan di laboratorium Fisika, Kimia, Biologi di bagian ttd ada penanggung jawab(praktikkan), dosen pembimbing serta kepala laboratorium hal tersebut berbeda karena di sekolah acara praktikum sudah disampaikan guru praktikum kepada laboran beserta ketua laboratorium sehingga isi dari kartu peminjaman tersebut untuk mengetahui alat dan bahan yang akan dipinjam praktikan, selain itu praktikum di sekolah tidak sebanyak praktikum yang ada di Universitas

KESELAMATAN PENGGUNA DAN PENGELOLA LABORATORIUM

A. Keselamatan Kerja di Laboratorium Biologi FMIPA UM1. Peralatan Keselamatan Kerja Pakaian LaboratoriumPada laboratorium biologi tidak menyediakan pakaian khusus. Pakaian yang digunakan laboran maupun praktikan adalah jas laboratorium yang telah dimiliki oleh setiap laboran dan praktikan. Jas lab ini berwarna putih, dan berlengan panjang. Digunakan untuk mencegah bahaya kontaminasi atau menghindari bahaya yang terjadi akibat percikan zat-zat kimia yang berbahaya.

Gambar 10. Ketidakpatuhan praktikan terhadap peraturan memakai jas laboratorium

Macam Peralatan Kerja di Laboratorium Biologi0. Sarung tangan, pada lab biologi tidak menyediakan sarung tangan. Namun biasanya praktikan akan menyiapkan sendiri sarung tangan.sarung tangan digunakan pada saat melakukan praktikum.0. Kran pencuci alat. Kran pencuci alat tersedia di samping-samping ruangan laboratorium

Gambar 11.0. Pemadam kebakaran (Fire Extinguishers). Alat ini berada di luar ruangan laboratoriumGambar 12. Di lantai 1

Gambar 13. Di lantai 2

0. Tanda peringatan keselamatan dan bahaya. Gambar 14.

Gambar 15. Keterangan bahaya pada bahan

1. Pengamanan Laboratorium1. Tanggung jawabPada laboratorium biologi kepala laboratorium, anggota laboratorium, termasuk asisten bertanggung jawab penuh terhadap segala kecelakaan yang mungkin timbul. 2. KerapianPada laboratorium bologi terlihat cukup rapi penataan lemari-lemari yang ada di koridor sehingga tidak mengganggu pengguna laboratorium. Lantai bersih dan bebas minyak,air dan material lain yang menyebabkan licin. Kebersihan masing-masing pekerja di Laboratorium.Gambar 16.

Gambar 17.

3. Pertolongan pertamaLaboratorium biologi memiliki pemadam kebakaran dan kotak PPPK, namun isinya masih belum lengkapGambar 18.

4. KebersihanYang bertanggung jawab terhadapa kebersihan bagian dalam laboratorium adalah praktikan, namun untuk koridor laboratorium ada petugas sendiri yang membersihkan.Gambar 19.

1. Pencegahan Kecelakaan LaboratoriumUsaha atau tindakan pencegahan kemungkinan timbulnya kecelakaan antara lain: 1. Pada saat melakukan praktikum di dalam laboratorium, praktikan tidak mengunci pintu, namun ketika laboratorium tidak digunakan, mengunci pintunya 1. Pada saat tidak ada laboran, praktikan tidak boleh masuk ke dalam laboratorium.1. Penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar diletakkan di tempat khusus, dan untuk bahan yang mengeluarkan gas beracun juga diletakkan di tempat khusus, tempat ini ada di ruangan lantai 1 bagian ujung barat .Gambar 20.

Kegiatan administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di laboratorium, yaitu:a. Inventarisasi peralatan laboratorium;b. Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat rusak, alat yang dipinjamkan; Keluar masuk surat-menyurat; Daftar pemakaian laboratorium, jadwal kegiatan laboratorium; Daftar inventarisasi alat-alat meubeair (kursi, bangku, lemari, dan lain-lain); dan Sistem evaluasi dan pelaporan.

B. Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia FMIPA UM1. Pakaian dan Peralatan Keselamatan KerjaDi laboratorium kimia, pengguna laboratorium secara keseluruhan menggunakan jas praktikum, namun hanya beberapa pengguna saja yang menggunakan sarung tangan dan masker.Jas praktikum, sarung tangan, dan masker sangat diperlukan dalam pelaksanaan praktikum kimia, karena praktikum yang dilaksanakan dilaboratorium kimia rata-rata bahan yang digunakan adalah bahan yang berbahaya jika terkontaminasi secara langsung. Pengguna laboratorium harus menjaga kerapian anggota tubuh agar tidak mengganggu jalannya praktikum yaitu dengan cara mengikat rambut yang panjang dan apabila berjilbab, memasukkan jilbab kedalam jas praktikum, prinsip ini sudah diterapkan oleh pengguna laboratorium kimia.

Gb 21. Penggunaan jas praktikum dan kerapian pakaianMasing-masing ruang laboratorium di gedung kimia memiliki tabung pemadam kebakaran untuk mengantisipasi jika suatu waktu terjadi kebakaran.Masing-masing lantai memiliki tangga naik dan turun untuk menghindari benturan pejalan ketika membawa bahan atau alat praktikum.Dimasing-masing lantai gedung kimia terdapat peringatan keselamatan dan bahaya agar pengguna laboratorium lebih berhati-hati.Didepan masing-masing ruang laboratorium kimia terdapat saklar pusat untuk listrik, sehingga jika diperlukan semua aliran listrik di dalam laboratorium dapat diputuskan.Gambar 22

Gb23 Tabung pemadam kebakaran di laboratorium kimia

Gb 24 Peringatan bahaya dan keselamatan kerja di laboratorium gedung kimia

Gb 25 Saklar pusat untuk listrik didepan masing-masing ruang laboratorium kimia

2. Peraturan DasarPengguna laboratorium kimia mematuhi melakukan peraturan dasar untuk melancarkan jalannya praktikum: Pengguna laboratorium kimia tidak makan / minum dilaboratorium

Gb 26 Larangan makan, minum, dan merokok di laboratorium kimia

Tidak merokok dilaboratorium. Beberapa dinding gedung kimia memperingatkan untuk tidak merokok

Gb 27 Peringatan untuk tidak merokok di laboratorium gedung kimia

Berjalan biasa saja (tidak berlari) ketika ada bahaya Tidak bermain dengan peralatan laboratorium yang belum diketahui cara penggunaannya. Teknisi kimia memberi tahu cara penggunaan peralatan yang belum diketahu penggunaannya. Misalnya pada percobaan penentuan kalor pembakaran zat yang menggunakan Parr Adiabatic bomb Kalorimeter pada mata kuliah Kimia Fisika. Bahan-bahan kimia memiliki label yang lengkap pada masing-masing bahan didalam botol maupun wadah lainnya.

Gb 28 Pemberian label dan tanda bahaya pada masing-masing bahan

3. Pengamanan Laboratorium1. Prinsip Umuma. Tanggung jawab, pada saat terjadi kecelakaan pada praktikan, misalnya luka bakar akibat fenol, penanggung jawab laboratorium langsung memberikan obat / salep. Hal ini dapat dikatakan bahwa penanggung jawab laboratorium bertanggung jawab apabila terjadi kecelakaan.b. Kerapian dan kebersihan, dilaboratorium kimia, semua koridor, jalan keluar dan alat pemadam api bebas dari hambatan. Lantai selalu bersih, tidak berminyak atau berair untuk mengurangi timbulnya kecelakaan di laboratorium.

2. Pencegahan Kecelakaan Laboratorium Kimiaa. Laboratorium kimia memberikan label peringatan pada masing-masing bahan yang berbahaya dan menyimpannya ditempat yang aman, misalnya lemari asam.

Gb 29 Penyimpanan bahan berbahaya di lemari asam

Gb 30 keterangan peringatan pada label yang terdapat pada botol.b. Pada saat praktikum kimia pintu tidak dalam keadaan terkunci agar pengguna laboratorium mudah untuk keluar apabila terjadi kecelakaan didalam ruangan.c. Penyimpanan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan mudah terbakar di tempat yang khusus, tidak berdekatan dengan nyala api atau tempat yang ada percikan api listrik.d. Mahasiswa yang akan menggunakan laboratorium kimia tidak diperkenankan masuk apabila sedang tidak ada dosen atau laboran.

3. Keselamatan Kerja di Laboratorium Fisika FMIPA UM1. Peralatan Keselamatan Kerja Pakaian LaboratoriumPada laboratorium fisika tidak menyediakan pakaian khusus. Pakaian yang digunakan laboran maupun praktikan adalah jas laboratorium yang telah dimiliki oleh setiap laboran dan praktikan. Jas lab ini berwarna putih, dan berlengan panjang. Digunakan untuk mencegah bahaya kontaminasi atau menghindari bahaya yang terjadi akibat percikan zat-zat kimia yang berbahaya.

Gambar 31. Ketidakpatuhan praktikan terhadap peraturan memakai jas laboratorium

Kran pencuci alat. Kran pencuci alat tersedia di samping-samping ruangan laboratorium

Gambar 32. kran air

2. Pengamanan Laboratorium1. Tanggung jawabPada laboratorium biologi kepala laboratorium, anggota laboratorium, termasuk asisten bertanggung jawab penuh terhadap segala kecelakaan yang mungkin timbul. 2. KerapianPada laboratorium fisika terlihat cukup rapi penataan lemari-lemari yang ada di koridor sehingga tidak mengganggu pengguna laboratorium. Lantai bersih dan bebas minyak,air dan material lain yang menyebabkan licin. Kebersihan masing-masing pekerja di Laboratorium.

3. Pertolongan pertamaLaboratorium fisika memiliki kotak PPPK, namun isinya masih belum lengkap. Gambar 33. P3K4. KebersihanYang bertanggung jawab terhadapa kebersihan bagian dalam laboratorium adalah praktikan, namun untuk koridor laboratorium ada petugas sendiri yang membersihkan. Di Laboratorium fisika juga disediakan lap untuk menjaga kebersihan beserta peringatan untuk menjaga kebersihan.

Gambar 34. Lap

Gambar 35. Peringatan4. Pencegahan Kecelakaan LaboratoriumUsaha atau tindakan pencegahan kemungkinan timbulnya kecelakaan antara lain: a. Pada saat melakukan praktikum di dalam laboratorium, praktikan tidak mengunci pintu, namun ketika laboratorium tidak digunakan, mengunci pintunya b. Pada tempat penyimpanan alat dan bahan selain laboran dilarang masuk, tujuannya agar tidak terjadi konsleting atau hal hal yang tidak diinginkan. Gambar 36

Masing-masing lantai memiliki tangga naik dan turun untuk menghindari benturan pejalan ketika membawa bahan atau alat praktikum. Didepan masing-masing ruang laboratorium fisika terdapat saklar pusat untuk listrik, sehingga jika diperlukan semua aliran listrik di dalam laboratorium dapat diputuskan.Gambar 37BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULAN 0. Administrasi di Laboratorium Fisika, Kimia, Biologi sebagian besar hampir sama meliputi Peminjaman alat, Penginventarisasi dengan pemberian kode pada alat dan bahan, dll.0. K3(Keselamatan Keamanan Kerja) di laboratorium Fisika, Kimia, Biologi juga hampir sama, diantaranya ada pemadam kebakaran, praktikan memakai jas laboratorium, saluran listrik yang masing-masing diletakkan di depan ruangan laboratorium.

3.2 SARANApabila ada laboratorium yang belum memiliki K3 yang lengkap misalnya belum memiliki P3K yang tersedia di laboratorium maka perlu untuk segera diadakan untuk mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan sewaktu praktikan melakukan praktikum.

34