MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF...

108
MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH KALIBENING SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah Prodi Kependidikan Islam Oleh Maskur NIM : 3104048 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

Transcript of MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF...

Page 1: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH

KALIBENING SALATIGA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah

Prodi Kependidikan Islam

Oleh Maskur

NIM : 3104048

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2009

Page 2: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eks.

Hal : Naskah Skripsi

an. Sdr. Maskur

Kepada Yth,

Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini

saya kirim naskah skripsi saudara:

Nama : Maskur

NIM : 3104048

Judul : Manajemen Kurikulum (Studi Kasus di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah).

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera

dimunaqosahkan

Demikian harap menjadikan maklum

Mengetahui, Pembimbing I Pembimbing II Syamsul Ma’arif, M. Ag. Ismail SM, M. Ag. NIP. 150 321 619 NIP. 150 282 135

Page 3: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

iii

P E N G E S A H A N

Skripsi saudara : Maskur

NIM : 3104048

Jurusan : Kependidikan Islam

Judul : Manajemen Kurikulum

(Studi Kasus di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah).

Telah dimunaqosahkan oleh dewan penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat

cumlaude / baik / cukup, pada tanggal:

Dan dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S.1)

dalam ilmu Tarbiyah tahun akademik 2007/2008

Semarang, 29 Desember 2009

Sekretaris Sidang Ketua Sidang

Penguji I Penguji II Mengetahui, Pembimbing I Pembimbing II Syamsul Ma’arif, M. Ag. Ismail SM, M. Ag. NIP. 150 321 619 NIP. 150 282 135

Page 4: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

iv

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang tertulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.

Semarang, 12 November 2009

Deklarator

Maskur NIM. 3104048

Page 5: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

v

ABSTRAK

Maskur (NIM : 043311048), ”Manajemen Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah)”. Skripsi. Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009.

Pendidikan perlu dikembangkan dengan manajemen kurikulum yang baik, sesuai dengan kondisi masyarakat dan kebutuhan masyarkat, seperti yang ada pada SMP Alternatif Qaryah Thayyibah Kalibening Salatiga. Lembaga tersebut sangat mengerti masyarakat yang sederhana, kemudian membuat lemabaga sekolah yang terjangkau dan mengedepankan serta mengembangkan potensi, bukan nilai sebagai target, namun karya menjadi tolok ukur kualitas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Bagaiaman, Latar belakang Karakteristik dan bagaimana Implementasi kurikulum di SMP alternatif Qaryah Thayyibah.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan jenis kualitatif. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu: interviw (wawancara), observasi dan dokumentasi, dengan Teknik Analisis data yang menggunakan model analisis data interpretatif dan deskriptif kualitatif, dalam hal ini analisis data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data setelah data terkumpul, tiga komponen analisis tersebut adalah reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.

Penelitian yang dilakukan di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah mempunyai hasil bahwa Kurikulum sangat berbeda dengan lainnya dan telah melaksanakan proses Manajerial walaupun dengan struktur organisasinya sangat terbatas tetapi dapat melaksanakan proses manajerial dengan baik, diakui atau tidak kurikulum ini lain daripada yang lain, karena kurikulum nasional hanya sebagai referensi dan lembaga ini membuat kurikulum tersendiri, yang bertujuan untuk menjalankan proses pendukungan belajar seumur hidup, dan anggapan dalam kurikulum ini lebih baik tidak sekolah jika tidak belajar, karena tidak sekolah pun jika belajar akan menjadi manusia yang berpendidikan, kemudian manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Karakteristik kurikulum adalah sangat memperhatikan psikologi daripada target materi, apalagi satandarisasi. Efektifitas pelaksanaan manajemen kurikulum yang menggunakan program tersendiri dapat dinilai dari penerapan hasil sosialisasi, dalam proses manajerial kurikulum dan meningkatnya efektifitas kurikulum sehingga kualitas dan mutu peserta didik semakin baik dan dapat bersaing dengan lembaga pendidikan lain, persaingan tersebut tidak mengedepankan nilai melainkan hasil karya peserta didik, sebagai wujud belajar dan berusaha untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan dan bahan informasi bagi khazanah ilmu pengetahuan, serta masukan bagi civitas akademika dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Page 6: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

vi

MOTTO

نابى ع ريرقال .ة ه ولى هللا ا ل رسه صليع لم وما . س من لومو اال د لدوي لىع فطرفا.ة ال وا ب و ههي ا د نه و رصا ين 1 (البخارى رواه) نه

Dari Abu Hurairah, r.a., berkata dia: Nabi saw bersabda: Tidak ada satu anak pun dilahirkan kecuali kedaan fitrah, maka kedua orang tuanya yang menyebabkan menjadi Yahudi, Nasrani. (HR. Bukhari).

1Abi Abdillah Muhammad Bin Ismail Al- Bukhari, Matnul Bukhari, (Bandung: Sirkah

Al-Ma’arif Litthob’I Wannasyar, tt.p), juz 4, hlm. 144.

Page 7: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembah kepada

Ayahanda Mustawi dan Ibu Sa’adah tercinta

Page 8: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

viii

KATA PENGANTAR

Kehadirat Illahi Rabbi yang senantasa memberikan Rahmat, taufiq dan

hidayahnya, puji syukur selalu kami panjatkan, hingga kami mampu

menyelesaikan penyusunan skripsi ini sesuai target yang telah ditentukan. Setiap

detik Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad

saw beserta keluarga dan seluruh umatnya.

Perjuangan demokratisasi pendidikan, mulai dari titik-titik kecil menuju

titik besar di Indonesia, terbukti dengan munculnya sebuah pendidikan SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah Salatiga, Alfa Centuri Bandung dan lain sebagainya

merupakan adanya sebuah proses pembelajaran yang hakekatnya meningkatkan

semua skill pada diri manusia dan adanya sebuah proses dalam diri manusia tanpa

adanya isolasi dari orang lain maupun dari suatu instansi, terbukti dengan

Manajemen Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, yang

mengedepankan Demokrasi Pendidikan.

Skripsi berjudul “Manejemen Kurikulum SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah Kalibening Salatiga” disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Kependidikan Islam

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Kemudian diuji validitasnya di

hadapan sidang penguji, merupakan rangkaian terakhir dari tugas akademik yang

mesti dilalui oleh setiap mahasiswa dalam perjalanan karir intelektualnya

menempuh jenjang pendidikan strata satu (S.1).

Karya ilmiah ini tidak mungkin selesai tanpa partisipasi pihak-pihak yang

dengan tulus memberikan motivasi, inspirasi, bimbingan dan do’anya. Untuk itu,

penulis mengucapkan rasa terima kasih yang kepada:

1. Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA, Selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang

2. Prof. Dr. Ibnu Hadjar, M.Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang yang telah merestui pembahasan skripsi ini

3. Ismail SM, M. Ag. selaku ketua Jurusan Kependidikan Islam dan, Mustofa

Rahman, M.A. sebagai Sekretaris Jurusan Kependidikan Islam Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo.

Page 9: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

ix

4. Syamsul Ma’arif, M.Ag, dan Ismail SM, M. Ag. selaku pembimbing yang

telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dr. Ruswan, M.A. sebagai wali studi yang telah banyak memberikan arahan

dan bimbingan serta motivasi selama studi di IAIN Walisongo Semarang.

6. Dewan Penguji yang menjadi pembimbing terahir dari skripsi ini.

7. Pak Bahrudin, Pak. Sujono Samba, Pak Ridwan, Bu Nurul, Pak Taha, Pak

Ahmad dan teman-teman yang masih selalu belajar di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah Kalibening Salatiga

8. Ayah dan Ibu tercinta yang telah mengasuh dan membimbing serta

memberikan restu kepada penulis.

9. Adik-adikku tercinta Ainil Qurroh Bissalamah dan Indah Taufiqi Soraya.

10. Sahabat-sahabatku TIM KKN Boja, Dewan Kerja Ranting Ngaliyan, Racana

Walisongo Semarang, dan para penjaga Masjid, serta Musolla.

11. Kakak dan adik semua anggota Racana Walisongo dan Dewan Kerja Kwartir

Ranting Ngaliyan Beserta Jajaran Andalan dan Majlis Pembimbing.

12. Semua pihak.yang telah membantu terselesainya skripsi ini

Atas kebaikan dan keikhlasan mereka, penulis hanya dapat mengucapkan

ucapan terimkasih dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Semarang, 20 November 2009

Penulis,

Page 10: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... ..................................................................................... . i

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... . ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... . iii

DEKLARASI ................................................................................................... . iv

ABSTRAKSI ..................................................................................................... . v

MOTTO ............................................................................................................ . Vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ . Vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... Viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... . X

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah …………............................................ 1

B. Penegasan Istilah........................................................................ 3

C. Perumusan masalah.................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian........................................................................ 4

E. Kajian Pustaka............................................................................ 5

F. Metode Penelitian ...................................................................... 7

G. Sistematika Penulisan................................................................. 13

BAB II MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF

QARYAH THAYYIBAH ……………………….………………..

14

A. Pengertian Kurikulum ...................................…..…………….. 14

B. Latarbelakang Manajemen Kurikulum ..................................... 20

C. Karakteristik Manajemen Kurikulum ....................................... 27

BAB III MANAJEMEN KURIKULUM DI DI SMP ALTERNATIF

QARYAH THAYYIBAH. .............................................................

41

A. Gambaran Umum SMP Alternatif Qaryah Tayyibah

Kalibening Salatiga....................................................................

41

B. Karakteristik Manajemen Di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah...................................................................................

48

Page 11: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

xi

C. Implementasi Manajemen Kurikulum di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah Kelurahan Kalibening Salatiga....................

51

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP

ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH KALIBENING

SALATIGA ......................................................................................

66

A. Mengembangkan Kurikulum Sesuai Kebutuhan ………............. 66

B. Demokratisasi Manajemen Kurikulum Di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah Menjadi Sebuah Karakteristik.......................

68

C. Mewujudkan Demokrasi Pendidikan Pada Implementasi

Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah......................

73

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP................................... 87

A. Simpulan ……..………………………………………………… 87

B. Saran……………………………………………………………. 90

C. Penutup…………………………………………………………. 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

xii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap : Maskur

2. Tempat / Tgl Lahir : Demak, 06 Desember 1984

3. NIM / Jurusan : 3104048 / Kependidikan Islam

4. Nama Ayah : Mustawi

5. Nama Ibu : Sa’adah

6. Alamat : Jamus, Rt. 12 Rw. IV, Mranggen, Demak

7. Pendidikan Formal

• SDN Jamus 01 lulus tahun 1997

• MTs Rohmaniyyah Mranggen lulus tahun 2000

• MA Futuhiyyah I Mranggen Demak lulus tahun 2003

• S1 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Jurusan Pendidikan

Agama Islam Negeri Angkatan 2004

8. Pendidikan Non Formal

Pondok Pesantren Al-Kautsariyyah Jamus Godo Mranggen Demak

Pelatihan Komputer Autocom Mranggen 2003

9. Pengalaman Organisasi

• Sekretaris Gerakan Pramuka Dewan Kerja Ranting Ngaliyan 2006-2007

• Dewan Bidang Sosial Agama Racana Walisongo 2006

• Ketua Gerakan Pramuka Dewan Kerja Ranting Ngaliyan 2007-2009

• Dewan Bidang Tekpram Racana Walisongo 2007

• Sekretaris Racana Walisongo Semarang 2008

• Tutor Kejar Paket B dan C, PKBM Bangkit Ngaliyan Semarang 2008

10. Pengalaman Pekerjaan

• Pegawai Kontrak 1 tahun (Bagian Silabus, dan RPP) Fakultas Hukum

UNISSULA Semarang, tahun 2008-2009.

• Pengajar Kewirausahaan (Mulok), SMK Al-Kautsariyyah, Jamus, Mranggen

Demak 2009

Semarang, 12 Desember 2009 Maskur

Page 13: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

1

BAB I 

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen Kurikulum merupakan salah satu komponen dalam

pendidikan formal, maupun non-formal yang harus dikonsep dan dilaksanakan

serta dievaluasi, untuk merealisasikan hal tersebut, membutuhkan perangkat

lunak maupun perangkat keras, sarana dan prasarana sebagai penyempurna

dalam menuju suksesnya tujuan pendidikan Nasional dan Institusional.

Menyadari hal tersebut, pemerintah telah melakukan upaya

penyempurnaan sistem pendidikan, baik melalui penataan perangkat lunak

(soft ware) maupun perangkat keras (hard ware). Penataan perangkat lunak

(soft ware) yang telah dikonsep oleh pemerintah adalah Kurikulum yang

mengalami beberapa perubahan, dan inti dari perubahan tersebut adalah suatu

pengembangan Kurikulum, diantaranya adalah Kurikulum tahun ajaran1994

(CBSA), Kurikulum tahun ajaran 2004, dengan sebutan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK), kemudian sampai saat ini biasa disebut dengan

Kurrikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), upaya tersebut sesuai dengan

dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

Otonomi Daerah, yang secara langsung berpengaruh terhadap perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pendidikan. Bila sebelumnya pengelolaan

pendidikan merupakan wewenang pusat, maka dengan berlakunya undang-

undang tersebut kewenangannya berada pada pemerintah daerah kota/

kabupaten. Dalam kaitan ini visi, misi dan strategi kantor Departemen

Pendidikan Nasional pada tingkat kabupaten harus dapat mempertimbangkan

dengan bijaksana kondisi nyata organisasi maupun lingkungannya, harus pula

mendukung pula misi pendidikan nasional, serta mampu memelihara garis

kebijaksanaan dari birokrasi yang lebih tinggi. Disamping itu, tujuan harus

Page 14: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

2

layak, dan dapat mencapai tujuan dengan kemampuan yang ada, serta

memiliki wawasan tentang gambaran ideal kondisi pendidikan dimasa depan.1

Dipihak lain, Manajemen Kurikulum mempunyai target pendidikan

lebih khusus, bukan hanya diorientasikan kepada hasil nilai angka yang

memuaskan saja, melainkan kualitas peserta didik yang terwujud pada

Kebutuhan, keahlian dan komunitas peserta didik serta karya yang selalu

ditanamkan. Lembaga tersebut menganggap menejemen kurikulum dalam

pendidikan yang mereka kelola harus didesain mengedepankan peserta didik

untuk didorong selalu beradaptasi kepada lingkungan dan kemajuan zaman.

Berkaitan dengan hal ini di kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir,

tepatnya di Kota Salatiga, lembaga sekolah alternatif yang diberi nama SMP

Alternatif Qaryah Thayibah, mempunyai keunikan tersendiri dalam mengelola

kurikulum. Lembaga tersebut ternyata tidak menggunakan Standar Kurikulum

Nasional, melainkan membuat desain kurikuluim tersendiri yang mereka sebut

dengan Kurikulum, sesuai dengan Pengantar Buku Pendidikan Alternatif

Qaryah Thayibah oleh Bahruddin 2.

Lembaga SMP Alternatif Qaryah Thayibah tersebut mengedapankan

Kebutuhan, yang berasal dari kebutuhan belajar Peserta didik, dengan

melengkapi sarana untuk belajar, diantaranya adalah komputer yang

dilengkapi dengan jaringan internet, alat-alat musik dan sarana belajar yang

lain, tanpa meminta sumbangan dari peserta didik. Dilihat dari sisi

administrasinya sebenarnya nampak begitu sederhana, namun yang

mengherankan, semua roda manajerial dapat berjalan dengan baik sampai

pendampingan terhadap peserta didikpun sukses, dengan bukti empat dari 16

peserta didik SMP Alternatif Qaryah Thayibah mengikuti Ujian Nasional

dapat lulus dengan nilai terbaik.3 Bukan hanya nilai yang baik saja, bahkan

karya merekapun, sudah terekspos dimedia cetak, maupun media masa sampai

1 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2003), hlm. 5-6. 2 Bahruddin, Pendidikan Alternatif Qoryah Thoyibah, (Ypgyakarta: LKiS, Cet.I 2007),

hlm. xiv. 3 Ibid., hlm. 118.

Page 15: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

3

mengundang wartawan televisi, Maka dengan adanya hal tersebut penulis

tertarik pada SMP Alternatif Qaryah Thayibah Kelurahan Kalibening, bagian

dari Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, dan bermaksud untuk melakukan

penelitian pada lembaga tersebut. Sebagai tugas dan pendalaman materi

tentang manajemen kurikulum.

B. Penegasan Istilah

Penelitian ini perlu adanya keterangan dalam rangka memberikan

penjelasan dan penegasan yang terdapat dalam judul “Menejemen Kurikulum

(Studi Kasus di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah Kelurahan Kalibening

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga)”, maka disertakan pula definisi istilah yang

dimaksud. Penegasan dan penjelasan ini berguna juga untuk menghindari

kesalahpahaman terhadap judul di atas, maka penulis berusaha menjelaskan

istilah-istilah tersebut dengan formulasi sebagai berikut:

a. Manajemen Kurikulum

Banyak tokoh mendefinisikan pengertian Manajemen, salah

satunya adalah, George R. Terry & Leslie W. Rue. Memaparkan bahwa,

manajemen secara bahasa yaitu, pengelolaan atau pengaturan, sedangkan

menurut istilah adalah, suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan

orang lain untuk melaksanakan demi mencapai suatu tujuan.4

Kurikulum adalah semua pengalaman yang mencakup seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta

cara yang diperoleh baik dari dalam maupun dari luar lembaga pendidikan

secara sistematis, yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mempersiapkan peserta didik demi mencapai

tujuan pendidikan tertentu.5

Pengertian Manajemen Kurikulum adalah suatu proses yang

melibatkan orang lain, untuk mengelola perangkat yang ada pada suatu

4 George R. Terry & Leslie W. Rue. (alih bahasa oleh: G.A. Tico Alu), Dasar-dasar

Manajemen. (Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 8 2003), hlm. 1. 5 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, Cet. I, 2006), hlm. 152.

Page 16: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

4

lembaga pendidikan guna mencapai tujuan. Pada manajemen kurikulum

tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring,

dan evaluasi. Kemudian manajemen kurikulum yang baik adalah lembaga

yang sudah mencukupi beberapa persyaratan diantaranya :

1. Kesiapan Sumber Daya Manusia6

2. Sarana Prasarananya

3. Berupaya dalam melibatkan warga sekolah dan masyarakat.

Dengan demikian, suatu Manajemen Kurikulum harus dapat

mencakup semua aspek yang ada, dan terus menerus dalam

menyempurnakannya.

C. Rumusan masalah

Rumusan masalah pada penelitian yang dilakukan di lembaga

pendidikan Alternatif SMP Qaryah Thayibah antara lain adalah :

1. Bagaimana Karakteristik Manajemen Kurikulum di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah Kalibening Salatiga?

2. Bagaimana Implementasi Manajemen Kurikulum di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah Kalibening Salatiga?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini secara umum, mempunyai tujuan untuk mencari data

informasi kemudian dianalisis dan disajikan secara sistematis dalam gambaran

yang maksimal tentang Manajemen Kurikulum. Secara khusus tujuan dari

penelitian ini untuk :

Mengetahui dan memahami Karakteristik serta Pengelolaan dari

Manajemen Kurikulum, di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah Kelurahan

Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

Manfaat penelitian ini yang perlu dikembangkan yaitu:

6 Dalam hal ini kesiapan sumber daya manusia adalah bukan sekedar orang yang ahli

ilmu akan tetapi siap untuk belajar dan melaksanakan proses pendukungan sebagai pendamping pesertadidik.

Page 17: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

5

a. Hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan, bahwa betapa

pentingnya sebuah Manajemen Kurikulum dalam pendidikan, terutama

bagi kepala sekolah agar dapat mengelola Lembaga Pendidikan dan

kurikulum dengan sebaik-bainya.

b. Bagi peneliti adalah sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang

Manajemen Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah khususnya.

c. Menjadikan rujukan jika hasil dapat dikembangkan.

d. Membantu pengembangan Kurikulum Nasional, guna memperbaiki sistem

pendidikan.

E. Kajian Pustaka

Penelitian perlu adanya kajian pustaka, demi kelanjutan skripsi yang

bersangkutan, adapun kajian pustaka yang dipakai adalah sebagai berikut :

1. Buku Pendidikan Alternatif Qaryah Thayyibah (Bahruddin).7

Buku tersebut diterbitkan oleh LKiS Yogyakarta, tahun 2007

cetakan I, buku tersebut memaparkan beberapa bagian, tetapi bagian

terpenting dan relevan dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat

pada Bagian ke-1, keterangan dari buku tersebut diantaranya: Prinsip dasar

yang melatarbelakangi SMP Alternatif Qaryah Thayyibah. Pendidikan

adalah Proses Pembudayaan, maksudnya adalah proses humanisasi yang

dikaitkan dengan memanusiakan manusia, kemudian menuju sebuah

pendidikan yang wajib diberikan kepada semua manusia, dan menjadikan

manusia memperoleh pendidikan sepanjang hayat. Hasil dari sebuah

pendidikan bukan hanya terletak pada sekolah formal, melainkan dimana

ada pusat pembelajaran, disitulah proses pendidikan berjalan dan dari

proses tersebut akan menciptakan sebuah hasil pendidikan. Diakui atau

tidak model yang tepat bagi masyarakat yang kurang mampu menuju

lembaga pendidikan formal adalah model sekolah komunitas, kemudian

kurikulum nasional sebagai salah satu referensi untuk mengembangkan

kurikulum SMP Alternatif Qaryah Thayyibah.

7 Bahruddin, Pendidikan Alternatif Qoryah Thoyibah, (Yogyakarta: LKiS, Cet. I, 2007), hlm. 40

Page 18: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

6

2. Skripsi dari Edi Hartono NIM 3101166

Judul dari skripnya adalah Manajemen Pengelolaan Pendidikan

(Studi Kasus Manajemen Pengelolaan Pendidikan Di Lembaga Pendidikan

Ma’arif Nahdlatul Ulama Wilayah Jawa Tengah), yang berisikan tentang

pemaparan dari Manajemen Kurikulum dan pengelolaan yang ada di

Lembaga tersebut dengan semaksimal mungkin, kemudian yang diperoleh

adalah walaupun banyak kekurangan akan tetapi juga banyak hal yang

perlu dikaji dan dikembangkan.

Pada skripsi ini memaparkan tentang pengelolaan Pendidikan yang

ada di Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Wilayah Jawa

Tengah), jadi termasuk menerangkan Kurikulum walaupun dengan secara

global.

3. Karya M. Ali Fauzi NIM 3101129

Skripsi ini meneliti dan membahas tentang Pendidikan Alternatif

Kaum Marjinal Dalam Proses Pembelajaran PAI di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah, yang mana pendidikan Alternatif merupakan salah satu

Pendidikan yang termarjinalkan, diskripsi ini membahas tentang bentuk

pembelajaran yang tidak banyak menghambat siswa karena birokrasi yang

rumit, tentang sarana prasarana yang sederhana tetapi dapat menciptakan

suasana pembelajaran yang menyenangkan, kontrak belajar antara peserta

didik dan pembimbing yang merujuk pada kebutuhan siswa.

Selain pembahasan di atas, skripsi inipun juga membahas Proses

pembelajaran PAI yang dijumpai di Qaryah Thayyibah secara umum

menggunakan trade mark community bassed schooling tetapi tidak

menutup kemungkinan menggunakan metode praxis yakni sistem

pembelajarannya diramu dengan menggunakan aksi kultur, dimana

tindakan sehari-hari setiap siswa menjadi bagian langsung dari realitas,

visi, misi SMP Alternatif Qaryah Thayyibah.

Page 19: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

7

Di atas dapat dilihat bahwa Pola kegiatan pembelajaran PAI di

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah yang berangkat dari misi membentuk

watak dan sikap (affective domain), mengembangkan pengetahuan

(cognitive domain) serta melatih ketrampilan (psychomotoric/conative

domain), dalam proses pembelajaran PAI, guru sebagai fasilitator dan

siswa lebih aktif. Di harapkan proses pembelajaran ini dapat menambah

dan membuat semangat siswa atau peserta didik untuk menemukan

hakekat manusia dan hakekat belajar.

Pada skripsi ini jelas, bahwa perjalanan SMP Alternatif Qoryah

Thayyibah mempunyai proses pembelajaran yang unik dan sedikit banyak

menerangkan tentang perjalanan kurikulum yang ada di SMP, mulai dari

proses Pembelajaran sampai pada Evaluasi, maka peneliti mengambil

sebagai kajian pustaka, karena dapat dikatakan sebagai salah satu kajian

yang relevan pada penelitian yang akan dilaksanakan.

F. Metodologi Penelitian

Penelitian perlu adanya metodologi, adapun metodologinya sebagai

berikut:

1. Obyek Penelitian

SMP Alternatif Qaryah Thayibah Kalibening Salatiga adalah

obyek dari penelitian ini. Adapun yang akan dikaji di dalamnya adalah

pelaksanaan manajemen Kurikulum yang meliputi bidang Administrasi,

tata usaha, bidang kepegawaian, bidang hubungan masyarakat, bidang

keuangan dan bidang perbekalan (sarana prasarana).

Bertindakan

Bertindakan

Dan seterusnya

Berfikir

Berfikir

Page 20: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

8

Pada awalnya, SMP Alternatif Qaryah Thayyibah pada awal

merupakan salah satu lembaga pendidikan yang resmi terdaftar sebagai

SMP Terbuka, sekolah yang sering disosiasikan sebagai sekolah untuk

menampung orang-orang miskin, agar bisa mengikuti program wajib

belajar sembilan tahun. SMP Alternatif Qaryah Thayyibah yang terbentuk

atas dasar pemikiran masyarakat Kelurahan Kalibening, Kecamatan

Tingkir, Kota Salatiga, dan pada saat ini menginduk pada Pendidikan

Nonformal dan Informal (PNFI). Sekitar tahun 2007 Qaryah Thayyibah

resmi menjadi sekolah nonformal, menginduk pada PNFI, dan sebutanya

secara Administrasi adalah PKBM Qaryah Thayyibah. Bagaimanapun juga

hal tersebut tetap sebuah SMP Alternatif Qaryah Thayyibah.

Lembaga ini menggambarkan sebuah Alternatif SMP yang berada

di Kelurahan, kemudian lembaga ini juga mempunyai keunikan dalam

mengelola kurikulum.8 Keunikan tersebut terdapat pada konsep, dan

pelaksanaan, serta evaluasinya, karena tidak mengikuti standar kurikulum

nasional bahkan membuat kurikulum tersendiri.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Kualitatif (penelitian yang berdasarkan

lapangan), mencari data asli dari lapangan kemudian disajikan bebentuk

laporan atau disebut juga penelitian “naturalistik” bahwa pelaksanaan

penelitian ini terjadi secara alamiah, apa adanya dan dalam situasi normal

yang tidak dimanipulasi kondisinya).9 Studi kasus, merupakan strategi

yang memaparkan kejadian sebenarnya pada obyek penelitian, paparan

tersebut, sebagai fokus utama dalam penelitian, dengan kata lain penelitian

dilakukan secara intensif terinci dan mendalam. Seorang pengamat

mengatakan bahwa: “esensi studi kasus, tendensi sentral dari semua jenis

studi kasus, adalah mencoba menjelaskan keputusan-keputusan tentang

mengapa studi kasus tersebut dipilih, bagaimana mengimplikasikannya,

8 Bahruddin, Pendidikan Alternatif Qayah Thayyibah, (Yogyakarta: Lkis, 2007), Cet. I,

hlm. 2. 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, Ed. Revisi, VI, 2006), hlm.12.

Page 21: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

9

dan apa hasilnya. Dengan demikian definisi ini menonjolkan “keputusan”

sebagai fokus utamanya. Sejalan hal tersebut topik-topik lain juga

ditemukan, mencakup organisasi, proses, program, lingkungan, institusi,

dan bahkan peristiwa.10

3. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan oleh peneliti pada penelitian skripsi ini

adalah pendekatan fenomenologis, prosesnya yaitu berusaha menangkap,

memahami makna dari suatu peristiwa atau gejala dan kaitan-kaitannya

terhadap manusia berupa mimik, ucapan dan tingkah laku dalam situasi

tertentu, dan relevan dengan tujuan penelitian.11 Selain itu peneliti juga

menggunakan pendekatan Kurikulum sesuai dengan permasalahan yang

ada, dikarenakan adanya suatu kurikulum itu adalah timbul dari hasil hasta

karya manusia.

Penelitian kualitatif dan pendekatan Fenomenologis ini, merupakan

suatu usaha untuk memahami obyek, dengan segala aktivitasnya, tidak

untuk menemukan hukum-hukum, tidak untuk membuat generalisasi,

melainkan membuat ekstrapolasi. Asumsinya bahwa Secara Psikologis

manusia adalah mahluk yang aktif dan dinamis, dimana manusia

mempunyai kebebasan Kebutuhan, perilakunya tidak bisa dipahami dalam

kontek hukum sebab akibat, melainkan pada budaya dan perilaku.

4. Sumber Data

Maksud penelitian ini dengan sumber data adalah suatu sumber

data yang diperoleh dari obyek penelitian. Kemudian sumber data

penelitian ini, dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data berupa pengamatan berperan serta

(observation–participant) dan wawancara tidak terstruktur

10 Robert K. Yin, Study Kasus, (desain dan metode), terj. M. Djauzi Mundzakir, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 17. 11 Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2001), hlm. 9.

Page 22: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

10

(instructural–Interview) pada subyek,12 penggunaan tersebut sebagai

sumber informasi tentang Konsep menejemen Kurikulum di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah

2. Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini bersumber dari data

kepustakaan maupun dokumentasi (foto, gambar, atau ivent yang

diabadikan, melalui perekam audio / audio visual ) yang berkorelasi

erat dengan pembahasan obyek penelitian.13

5. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan

data dengan setting alamiah, adapun metode pengumpulan yang

digunakan, yaitu:

a. Wawancara

Wawancara tidak tersetruktur, merupakan sala satu teknik

pengumpulan data, meminjam bahasanya Soeharsimi Arikunto cukup

menggunakan wawancara bebas sesuai kebutuhan, tetapi pada akhir

pendaptnya menyarankan untuk membuat wawancara semi terstruktur

yaitu dengan membuat pertanyaan secara garis besar saja.14

Interview juga dapat disebut dengan wawancara atau

kuesioner lisan, yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.15

Sedangkan menurut Noeng Muhadjir Wawancara adalah suatu

percakapan dengan tujuan untuk memperoleh kontruksi, organisasi,

institusi, perasaan, motivasi, pengakuan dan kerisauan. Wawancara

juga diartikan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara.16 Dengan redaksi lain,

12 Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 91. 13 Lexy J. Moleong, Metodologi Peneltiian Ilmiah, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1989), hlm. 114. 14 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 227. 15 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 155. 16 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasih, Cet.

VII, 1998), hlm. 104.

Page 23: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

11

bahwa interview yang dimaksud untuk merekam data-data yang

berfungsi sebagai data penting sebagai bahan analisis. Wawancara ini

dilakukan terhadap person atau orang-orang yang terlibat dalam proses

pendidikan di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah Kalibening Salatiga.

Adapun rancangan interviewnya adalah sebagaimana terlampir.

b. Observasi

Suatu penelitian hendaknya juga ada sebuah Observasi/

pengamatan, langsung, pengertian observasi secara sempit yakni

memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata.17 Dengan kata lain

Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap suatu objek baik

langsung maupun tidak langsung. Observasi juga diartikan sebagai

metode pengumpulan data dengan mengulas dan mencatat secara

sistematik kejadian atau fenomena yang sedang diteliti.18

Kegiatan observasi ini dilakukan secara intensif sekitar satu

bulan untuk memperoleh data dan gambaran tentang; letak geografis,

kondisi lingkungan, sarana prasarana SMP Qaryah Thayyibah, keadaan

siswa dan guru, proses pembelajaran, dan sebagainya

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu hal yang perlu dilakukan dalam

penelitian, kemudian Studi dokumentasi dimaksudkan untuk

melengkapi data dari wawancara dan observasi. Dokumentasi dapat

berupa arsip-arsip, gambar atau foto dan catatan-catatan lain yang

berhubungan dengan penelitian.

Dokumentasi yang dilakukan dalam hal ini adalah segala

dokumentasi yang berhubungan dengan kelembagaan dan administrasi,

desain kurikulum, struktur organisasi dan sebagainya.

17 Ibid., hlm. 146. 18 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000),

hlm. 158.

Page 24: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

12

6. Metode Analisis Data

Langkah lanjut setelah terkumpulnya data, maka yang dilakukan

adalah analisis terhadap data yang terhimpun dengan menggunakan

metode deskriptif-interpretatif:

a. Metode Analisis Deskriptif

John W. Best metode deskriptif dalam bukunya mengatakan

“usaha untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan mengenai apa

yang ada tentang kondisi, pendapat yang sedang berlangsung, serta

kecenderungan yang tengah berkembang”.19 Dengan kata lain analisis

deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti kelompok manusia,

suatu obyek, suatu setting kondisi, suatu sistem pemikiran, atau suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari analisis data adalah membuat deskriptif

(gambaran) secara sistematis, faktual, dan akurat. Dengan demikian,

analisis deskriptif ini dilakukan ketika berada dilapangan dengan cara

mendeskripsikan segala data yang telah didapat, kemudian dianalisis

sedemikian rupa secara sistematis, cermat dan akurat.

b. Metode Interpretatif.

Metode Interpretatif adalah menyelami buku untuk sedapat

mungkin mampu mengungkap arti dan makna yang disajikan.20 Dalam

metode ini, memungkinkan peneliti mengkritisi setiap pendapat-

pendapat dengan analisis-analisis yang akan dipaparkan dalam bab IV.

Hal tersebut, ketika data telah dikumpulkan melalui

wawancara, survey maupun segala hasil yang diperoleh di lapangan.

Sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai, tehnik analisis data

dalam penelitian ini adalah deskriptif-Interpretatif yaitu

mendeskripsikan Manajemen Kurikulum di SMP Qaryah Thayyibah

dan menganalisisnya.

19 John W. Best, Reseach in Education, dalam Sanafiah Faisal dan Mulyadi Guntur W.

(eds), Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hlm. 119. 20 Anton Beker dan Ahmad Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, (Yogyakarta:

Kanisius, 1990), hlm. 63.

Page 25: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

13

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini mempunyai sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I

Pendahuluan, berisi : Latarbelakang masalah, Penegasan judul, Permasalahan,

tujuan penelitian, Kajian pustaka, Metode penelitian, Sistematika

penulisan Bab II, Kajian teori manajemen kurikulum, berisi: Pengertian

kurikulum, Latarbelakang manajemen kurikulum, Karakteristik manajemen

kurikulum, Bab III: Manajemen Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah, berisikan, Gambaran umum SMP Alternatif Qaryah Tayyibah

Kalibening Salatiga, Karakteristik Manajemen Kurikulum di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah Kalibening Salatiga, Implementasi Manajemen Kurikulum

di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah Kelurahan Kalibening Salatiga. Bab IV:

Analisis Manajemen Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Kalibening Salatiga. Berisikan, Mengembangkan Kurikulum Sesuai

Kebutuhan, Demokratisasi Manajemen Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah, dan Mewujudkan Demokrasi Pendidikan pada Implementasi

Kurikulum Di Qaryah Thayyibah, kemudian Bab V: Kesimpulan, Saran, dan

Penutup, berisikan, Simpulan, Saran, Penutup. Kemudian ditambah dengan

lampiran-lampiran.

Page 26: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

BAB II

MANAJEMEN KURIKULUM

A. Pengertian Manajemen Kurikulum

1. Manajemen Kurikulum

George R. Terry & Leslie W. Rue. Manajemen secara bahasa

adalah pengelolaan atau pengaturan, sedangkan menurut istilah yaitu suatu

proses atau kerangka kerja, yang melibatkan orang lain untuk

melaksanakan demi mencapai suatu tujuan.1

Secara bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris, yaitu

“manage” bentuk pertama, berarti mengurus, mengatur, mengelola,

melaksanakan, memperlakukan, kemudian “management”, dalam bentuk

2, berarti pengelolaan, tata pimpinan.2 Banyak tokoh mendefinisikan

pengertian Manajemen, meminjam teorinya Scanlan dan Key pada buku

Manajemen Berbasis Sekolah, manajemen adalah sebuah proses

pengkoordinasian dan pengintegrasian semua sumber, baik manusia,

fasilitas, maupun sumber daya teknikal lain untuk mencapai suatu tujuan

khusus yang telah ditetapkan.3

Teorinya Ahli manajemen Henri L. Sisk, Ph.D., terdapat pada

bukunya yang berjudul Principles Of Management sebagai berikut :

Management is the coordination of all resources trought the processes of planning, organizing, directing, and controlling in order to attain stated objectives.4

Kemudian menurut pengertian yang disampaikan oleh Ibrahim

Asmat, dalam buku Jami’ Khuquq al-Thab’I wan-Nasyr Makhfudah pada

                                                       1 George R. Terry & Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, terj. G.A. Tico Alu,

(Jakarta: Bumi Aksara. Cet. 8, 2003), hlm. 1. 2 John M. Echols & Hassan shadily, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, (Jakarta : PT.

Gramedia, Cet. XXIV, 2000), hlm. 372. 3 Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah dari Unit Birokrasi ke Lembaga

Akademik, (Jakarta : Bumi Aksara, Cet. I, 2006), hlm. 32. 4 Henry L. Sisk, Ph.D, Principles of management, (Cicago: Soutth- western Publishing

company), hlm. 10.  14 

Page 27: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

15

bagian tiga manajemen disebut dengan manajemen pelaksanaan

sebagaimana berikut :  

الادارة صممتها التى ود الحد ضمن سة السيا بتنفيذ تتعلق ية التنفذ الادارة ان 5 .الغرض الى للوصول التنظيم باستخدام العليا

Maksud dari pengertian di atas adalah sesungguhnya manajemen

pelaksanaan berkaitan dengan konsep cara yang menyimpan keterangan-

keterangan tertentu, yang membatasinya dengan sebuah manajemen ideal 

guna mengambil aturan untuk mencapai tujuan.

Teori-teori terdahulu, menggambarkan tentang pengertian

manajemen, merupakan kegiatan yang mengatur, memperdaya,

memperlakukan orang lain, untuk sebuah tujuan. Jadi dengan berbagai

pendapat sebuah manajemen, ada sesuatu yang saling berkaitan yaitu

perencanaan, pembagian kerja, pelaksanaan, dan dilanjutkan dengan

evaluasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Kemudian Kurikulum berasal, dari bahasa Inggris “Curriculum”6

berarti rencana pelajaran, kemudian menurut istilah adalah semua

pengalaman yang mencakup seperangkat rencana, dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang diperoleh baik

dari dalam maupun dari lua lembaga pendidikan secara sistematis, yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran, guna

mempersiapkan peserta didik demi mencapai tujuan pendidikan tertentu.7

Secara modern kurikulm, meminjam pemikiran Poulo freire, di

dalam buku Metode Pendidikan Marxis sosialis adalah sebagai himpunan

pengalaman peserta didik yang menjadi objek pembahasan dan praktik

                                                       5 Ibrahim Asmat, Al-Usuuli Al-Idariyatu Littarbiyah, (Riyad: Darossyuruk, 1996), hlm. 12 6 John M. Echols & Hassan shadily, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, (Jakarta : PT.

Gramedia, Cet. XXIV, 2000), hlm.160. 7 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, Cet. I, 2006), hlm. 152. 

Page 28: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

16

belajar mengajar, sumber materi dan proses belajar dalam kurikulum

bersumber dari realita konkret keseharian peserta didik.8

Teori pada buku Curriculum Design And Development

menerangkan bahwa:

A curriculum set of formal educational and/ or training intentions.9 Pengertian diatas kurikulum adalah sebuah pengaturan dari

pendidikan formal dan atau pelatihan yang bertujuan baik dan dilakukan

secara terus menerus 10.

Selain itu perlu ditambahkan bahwa Kurikulum yang baik adalah

yang berpusat pada “Problematisasi” situasi konkret, peserta didik dan

pendidik bersama para pendidiknya memaknai berbagai macam persoalan

seputar pengalaman hidupnya dan berusaha memecahkan persoalan yang

dihadapinya.11

Bukunya Syamsul Ma’arif, bahwa Kurikulum berasal dari bahasa

yunani, yaitu currer, bermakna jarak tempuh lari, kemudian kata teresebut

hampir sama dengan kata kurir, maksudnya adalah penyampai sesuatu ke

tempat yang akan di tuju berdasarkan perintah orang lain,12

Berdasarkan di atas, manajemen kurikulum adalah suatu proses

yang melibatkan orang lain, untuk mengelola perangkat pada suatu

lembaga pendidikan, demi mencapai tujuan yang baik dan dilaksanakan

secara terus menerus. Manajemen kurikulum tersebut meliputi

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.

Kemudian Manajemen Kurikulum yang baik adalah lembaga yang sudah

mencukupi beberapa persyaratan yaitu :

                                                       

8 Nurani Soyomukti, Metode Pendidikan Marxis Sosialis, (Jogjakarta: Ar-ruz Media, 2008), hlm. 194 

9 David Pratt Curriculum Design And Development, Harcourt brace Jovanovich (New York: 1980), hlm. 4. 

10Pada kalimat “dengan bertujuan baik dan terus menerus” adalah arti dari kata Intentions jika tanpa “s” maka artinya adalah ada sebuah pamrih hal tersebut terdapat pada kamus John M. Echols & Hassan shadily, op.cit., hlm. 326.  

11 Nurani Soyomukti, op.cit., hlm. 194. 12 Syamsul Ma’arif, Pesantren vs Kapitalisme Sekolah, (Semarang : Need’s Press 2008)

hlm. 45. 

Page 29: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

17

a. Kesiapan Sumber Daya Manusia

b. Sarana Prasarananya

c. Berupaya dalam melibatkan warga sekolah dan masyarakat.

Dengan demikian, suatu Manajemen Kurikulum harus dapat

mencakup semua aspek yang ada, dan terus menerus dalam

menyempurnakannya.

Deretan teori yang didapat, dan ditawarakan oleh para tokoh,

mempunyai paradigma bahwa mengelola perlu orang yang mampu, dan

fokus, namun penulis mempunyai pemahaman lain, seperti halnya peserta

didik mampu mengelola perangkat kurikulum, bisa dijadikan salah satu

komponen yang membantu proses manajerial. Selain membantu proses

juga bisa belajar multi fungsi, jadi mereka selain belajar sesuai dengan

mata pelajaran yang dibutuhkan juga bisa bilajar bagian dari ilmu

manajemen kurikulum.

Selain itu, perlu dicermati juga, aspek kebutuhan dalam hal

pendidikan diantaranya adalah :

a. Pendidikan Informal

Pendidikan ini perlu diberikan, karena pendidikan informal

sangatlah mempengaruhi dalam membentuk kebiasaan-kebiasaan

(habit formations) yang positif sebagai fondasi yang kuat. Memberikan

kebiasaan positif pada anak, termasuk memotivasi anak dengan

berbagai media, salah satuanya adalah alat multi media, yang biasa

disebut dengan komputer, serta salah satu cara membiasakan kebiasaan

baik dan dapat memotivasi menarik daya baca maka multi media

mendominasi anak untuk belajar dan berkreatifitas dengan tidak lepas

dari bimbingan orang tua.13

b. Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah pendidikan yang segala sesuatunya

telah dipersiapkan dan telah diatur dalam aturan atau tata tertib, maka

                                                       13 Sintha Ratnawati (ed), Sekolah Alternatif Untuk Anak (Kumpulan Artikel Kompas),

(Jakarta : Kompas, 2002), hlm. 191-197 

Page 30: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

18

anak harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan formal, atau

yang biasa disebut dengan pendidikan di sekolah. Sebagian anak pada

awalnya masuk tidak dapat menyesuaikan dengan pendidikan formal,

dan sampai-sampai ada anak yang belum dapat menyesuaikan sampai

batas akhir sekolah berlangsung, akibatnya anak menjadi kurang dalam

menyerap ilmu. Hal tersebut dikarenakan kebiasaan dikeluarga banyak

yang memperhatikan kemudian di sekolah belum dapat menerima

keadaan. Maka pendidikan formal banyak program bagaimana

mengatasi peserta didik diantaranya adalah mentarget satu kelas

maksimal adalah empat puluh anak. Batasan ini juga belum dapat

diterima para peserta didik akibatnya stres dan kurang kondusif dan

tidak dapat belajar dengan nyaman. Maka selain peserta didik

bernagsur-angsur harus dapat menyesuaikan juga para guru diharapkan

dapat membuat kelas lebih kondusif14 dan menyenangkan, ini berkaitan

dengan tuntutan sekolah dan tuntutan kurikulum.15 Kemudian

penelitian baru dari para peneliti Universitas Newcastle Inggris

menyimpulkan bahwa, murid di depan komputer yang berjumlah 20

orang, dapat lebih mengefektifkan belajar dan berkreatifitas. Dari hal

tersebut maka sangatlah penting dalam pendidikan adanya media yang

dapat memotivasi kebutuhan peserta didik.16

c. Pendidikan Non-Formal

Pendidikan non-formal ini adalah pendidikan yang terjadi

sangat alami, karena pendidikan ini berkenaan dengan lingkungan

disekitar anak, sangat komplek dan bermacam-macam bentuk manusia

sebagai pembawa kebiasaan, yang disebut dengan masyarakat. Fungsi

masyarakat adalah sebagai penerus budaya, dari generasi ke generasi

selanjutnya berjalan dinamis, sesuai dengan situasi dan kondisi serta

kebutuhan masyarakat, melalui pendidikan dan interaksi sosial.

                                                       14 Suasana kondusif bukan peserta didik tenang dan diam, melainkan aktif dan membahas

atau melakukan kegiatan belajar yang sedang berlangsung serta mencoba untuk bisa. 15 Op.cit., hlm. 50. 16 Sintha Ratnawati, op.cit., hlm. 196-197. 

Page 31: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

19

Pendidikan dapat diartikan sebagai sosialisasi pada suatu kondisi atau

tempat, seperti anak yang dilahirkan sampai dewasa harus

menyesuaikan diri mulai dapat minum ASI sampai dengan

menyesuaikan diri dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Termasuk

dalam perkembangan ilmu dan teknologi harus dapat menyesuaikan

dan dapat memahami dan mempraktekkan, minimal dari sebagian

macam ilmu teknologi. Pendidikan semacam ini yang disebut

pendidikan sesungguhnya, kemudian dapat dikatakan pendidikan

seumur hidup. 17

d. Pendidikan Nasional

Hal ini juga sangat mendasar, dimana siswa dapat

memantapkan Pancasila, sebagai sebagai nilai inti pokok (core value)

yang menjadi dasar intregasi nasional, terutama dengan pembangunan

yang bertujuan mengisi kemerdekaan, pancasila sangatlah relevan

dengan kemajuan pembangunan sehingga peserta didik juga dapat

menyesuaikan perkembangan zaman. Penyesuaian tersebut perlu

ditekankan, kelak peserta didik dapat menciptakan sebuah lapangan

pekerjaan, bukan hanya sebagai pekerja yang tidak tahu arah dan

kepastian.18

Mencermati empat aspek di atas, maka perlu ditarik sebuah solusi

jika terjadi ketidaksinkronan antara pendidikan informal, formal, dan non-

formal, karena beberapa kendala pasti ada seperti, Pendidikan non-formal

tidak dapat berjalan secara alami karena keterbatasan keluarga, maka perlu

diramu sebuah wadah untuk menyemai pendidikan, yang dapat mencakup

dari hal tersebut, wadah ini dinamakan Sekolah Alternatif, kemudian untuk

memotivasi peserta didik dan merasa membutuhkan apa arti sebuah

pendidikan, wadah tersebut juga diperlukan sebuah soft ware yang biasa

disebut dengan kurikulum, bertujuan memberikan pendidikan kepada

pesertadidik dengan proses yang bermutu.

                                                       17 Redja Mudyahardjo, Filsafat Ilmu Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2006), Cet.IV, hlm.79. 18 Ary H. Gunawan, loc.cit., hlm.50. 

Page 32: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

20

Dari sekian literatur, maksud ramuan teori yang tersusun guna

kurikulum bebasis kebutuahan, tidak menciptakan kelas paktis teori,

namun menciptakan komunitas yang lengkap dan saling membangun

antara pendidikan formal, informal dan non formal maupun pendidikan

nasional, sehingga mencetak kader bangsa yang cerdas19, profesional dan

berakhlak mulia, sehingga tidak menindas sesama manusia, tetapi maju

bersama dengan semangat berbagi.

B. Latar Belakang Manajemen Kurikulum.

Kurikulum yang diterapkan pada pendidikan Alternatif, tentu

mempunyai banyak latarbelakang, perlu dikaji dan dicermati bersama dengan

tidak melupakan nilai-nilai normatif dan nilai-nilai filosofis.

Bertolak dari sebuah kebutuhan, maka perlu dipahami juga tentang

Fitrah manusia, Perkembangan Diri dan Hasrat Batin, kemudian berdasarkan

fungsi situasi proses pendidikan, yaitu tiga landasan yang mana akan

dipaparkan sebagai berikut:

a. Potensi Manusia

Abdul Khamid Zahwan, menjabarkan tentang Fitrah terambil dari

kata fathir, yang berarti belahan atau pikiran belum matang, kemudian

selain fatir adalah kata fithrah, yang mempunyai 5 makna: zakat fitrah,

sunat/ kejadian, mengadakan, agama, ciptaan, dan perangai.20 Makna

tersebut lahirlah makna-makna baru, antara lain muncul, kejadian dan

penciptaan. Kata ini terulang sebanyak 28 kali, 14 di antaranya dalam

uraian tersebut, menerangkan tentang bumi dan langit. Sisanya

membicarakan tentang manusia, baik pengakuan sebagai makhluk ciptaan

Allah maupun berkaitan dengan uraian tentang fitrah keagamaan yang

dimilikinya, maka fitrah manusia adalah sesuatu yang menjadi bawaan

kejadiannya sejak lahir. Manusia berjalan kakinya adalah fitrah jasadiah,

manusia mengambil kesimpulan berdasarkan premis-premis tertentu                                                        

19 Cerdas bukan hanya pandai teori dalam otak, hafal bermacam keilmuan, namun cerdas merupakan dapat memecahkan permasalahan yang ada, dengan bijak sana. 

20 Abdul Khamid Zahwan, Kamus al-Kamil Arab Indonesia, (Semarang: PT. M.G Usaha Keluarga), hlm. 309. 

Page 33: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

21

adalah fitrah akliyah, manusia kepada lawan jenis, kepada anak, kepada

kepada harta adalah fitrah sebagai mahluk ciptaan Allah21

Landasan fitrah ini juga terdapat dalam Al-Qura’an surat Ar-Rum

ayat 30.

مفأق كهجين ولدنيفا لح تطرف ي اللهالت فطر اسا النهليال ع لخلق تبديل الله كذل ينالد مالقي نلكو اس أكثرال الن (30:رومال) .يعلمون

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (QS. Ar-Rum : 30)”. 22

Kemudian dalam hadist nabi yang diriwayatkan oleh Imam

Bukhori di beritakan dari iskhak, dari Abdul Rozaq dari Muammar, dari

Hamam dari Abi Hurairah Rosulullah S.A.W, berkata :

نابى ع ريرقال .ة ه وهللا ا ل رس من ما . سلم و عليه صلى لومو اال د لدوي لىع فطرفا.ة ال وا ب و ههي ا د و ينرا ص 23(البخــارى رواه) نه

Artinya, dari Abu Hurairah, r.a., berkata dia: Nabi saw bersabda:

Tidak ada satu anak pun dilahirkan kecuali kedaan fitrah, maka kedua

orang tuanya yang menyebabkan menjadi Yahudi, Nasrani.(H.R. Bukhari).

Ayat Qur’an dan Hadist di atas, mempunyai hubungan erat yaitu,

menerangkan bahwa, manusia dilahirkan membawa fithrah, dari dasar

agama maka keterangannya adalah manusia mempunyai potensi agama,

yaitu condong untuk mencari tuhan, kemudian jika menuju bidang

pendidikan, berarti manusia mempunyai banyak potensi, yang dapat digali

                                                       21 MIF Baihaqi, op.cit., hlm. 232-234. 22 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002, ), vol. 15, hlm.

52. 23Abi Abdillah Muhammad Bin Ismail Al- Bukhari, Matnul Bukhari, (Bandung: Sirkah

Al-Ma’arif Litthob’I Wannasyar, tt.p), juz 4, hlm. 144. 

Page 34: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

22

dan dikembangkan, tergantung siapa dan dimana yang menyebabkan

berkembangnya manusia tersebut, didasari dengan proses pendidikan dan

proses pendukungan.

Fitrah Insani adalah alih fungsi dari antropologi filsafat yang

berdasarkan atas kodrat manusia yang dominan pada karakteristik

individu. yakni meliputi:24

1) Individualitas

Suatu konsep bahwa anak didik relasi dengan kejasmanian,

alam, dan lingkungan ekologis atau dengan kata lain, Anak didik

merupakan individu yang memiliki hak otonom, sehingga pendidik

tidak baik bila memaksa hak anak seperti kebebasan berbuat, hak tidak

berbuat, hak persetujuan dan lain-lain. Dengan kata lain bahwa

manusia memiliki potensi, dimana manusia itu hidup dan bersksistensi

dalam kehidupannya.25

2) Sosialitas

Konsep sosialitas biasa disebut keterlibatan dengan sesama,

termasuk di dalamnya adalah pendidikan, kematangan, penalaran,

kesadaran dan sikap hidupnya tergantung pada pendidikan yang

berlangsung di tengah masyarakat, maka anak didik dapat diajak

bekerja sama dengan cara kooperatif dibidang pendidikan.26

3) Moralitas

Anak didik memiliki harga diri atau martabat, yang sering

disebut dengan khalifah dibumi,27 sehingga pendidik tidak dibenarkan

menciptakan iklim pendidikan yang instrumentalitas.28

                                                       24 Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Gama Media, Jakarta 2005, hlm. 80. 25 Ibid. 26 Ibid., hlm. 83.  27 Ibid., hlm. 88. 28 Instrumental atau diperalat adalah iklim rasa takut atau penurut anak didik kalau tidak

berbuat, dan anak didik harus dihormati. 

Page 35: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

23

4) Religiusitas

Anak terdapat dimensi keagamaan (religiusitas), sering

diangkat oleh para pakar adalah sebagai hamba yang harus beribadah

kepada Allah29, sebagaimana Firman Allah dalam al-Qur’an:

لقتاخوم ناجل سانالاال و نودبعلي

“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka  menyembah (ibadah) kepada-Ku (Q.S. Al-Dzariyat,51:56)”.30

Maksud ibadah telah diterangkan dalam tafsir Mishbah, ibadah ada

dua macam yaitu ibadah mahdhoh (ibadah murni, meliputi shalat, zakat,

puasa dan haji) dan Ghairu Mahdhoh, (ibadah tidak murni, meliputi semua

aktivitas manusia lahir dan batin, dimaksudkan untuk mendekatkan diri

kepada Allah), selain ibadah mahdhoh adalah ghairu mahdhoh meliputi

dari pendidikan, dan belajar sepanjang hayat.31

Fitrah Insani berdasarkan teori di atas, sebenarnya hakekat manusia

dominan pada karakteristik individu, yakni diciptakan Allah untuk

mengembangkan kemampuan dasar jasmaniah dan rohaniah menurut

kehendak pencipta-Nya, sebagaimana dimaksud dalam al-Qur'an surat

Asy-Syams: 7-10 yang berbunyi:

خاب وقد زكاها من أفلح قد .وتقواها فجورها فألهمها .سواها وما ونفس (7-10 :الشمس ). دساها من

“dan jiwa serta penyempurnaan (penciptaaan)Nya maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”(Q.S. Asy-Syams7- 10). 32

                                                       29 Abudin Nata, op.cit., hlm. 92. 30 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Intermasa, 1971),

hlm. 862. 31 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2003), Cet. I, Vol. 13,

hlm. 355-356. 32 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Intermasa, 1971),

hlm. 1064. 

Page 36: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

24

Ayat di atas ada kata fa alhamaha dari kata al-lahm yakni menelan

sekaligus, kemudian lahir kata ilham, memang ilham datang secara tiba-

tiba tanpa disertai analisis sebelumnya, bahkan tidak terpikirkan

sebelumnya, sehingga manusia tidak dapat menolaknya, potensi ini ada

pada setiap insane, walaupun peringkat dan kekuatannya berbeda antara

seseorang dengan lainnya. Potensi ini bisa negatif maupun positif .33

b. Perkembangan Diri

Perkembangan diri sama halnya landasan psiko-dinamik yang

fokusnya pada penciptaan iklim psikologis dalam proses pendidikan. Pada

landasan ini memancarkan semangat untuk saling mempengaruhi situasi

pendidikan yang terpancar dari kepribadian pendidik yakni kehidupan

emosionalnya karena telah mencapai kedewasaan kemdian pesertadidik

dapat mempunyai pemikiran dan pengertian diri tentang sesuatu yang telah

didengar, diraba, disentuh dan lain sebagainya sesuai indera yang

dimilikinya.34

Landasan semangat batin, adalah penciptaan iklim psikologis

sangat membantu pembangunan kata hati peserta didik, terutama dalam

mengembangkan ego-strenght dan ego-ideal, anak dalam rangka merajut

cita-cita atau menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya dalam proses

kedewasaan.

c. Hasrat Hati

Hati/Fuad sering dianggap sebagai pedoman qolb. Kadang-kadang

disamakan dengan aql (akal). Dalam Al-Qur’an, kata fuad yang bentuk

jamaknya adalah (af-idah), terulang sebanyak 15 kali. Hal tersebut adalah

karunia Allah yang diberikan kepada manusia untuk menangkap dan

mempersepsi informasi, baik yang berbentuk abstrak atau yang konkrit,

                                                       

33 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2005), Cet. IV, Vol. 15, hlm. 297. 

34 MIF Baihaqi, op.cit., hlm. 140-142. 

Page 37: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

25

yang terjadi dimasa lampau, sekarang maupun besok, apabila qolb adalah

semacam wadah sekaligus pusat kesadaran, yang menampung semua

persepsi yang disadari manusia, maka fuad merupakan semacam mata air

kesadaran yang bersih, hati nurani manusia yang terdalam.35 Allah

berfirman dalam Al-Qur’an :

.ءىالفؤادمارا بماكذ

“Hati nurani tidak akan mendustakan segala sesuatu yang telah dilihatnya”(QS. An. Najm 53:11)”. 36

Secara alami hati tidak akan berbohong pada sesuatu yang telah

dilihat, kemudian ketika terjadi kebohongan karena hasil dari pemikiran

manusia itu sendiri.

Istilah hasrat hati, merupakan alih fungsi dari landasan filosofis

yang berdasarkan pada filosofis pendidikan yang tidak mencakup pada

seluruh substansi filsafat, melainkan secara dominan substansi metafisika

(seputar nilai-nilai dan tujuan hidup).

Nilai-nilai inilah merupakan wujud dari tujuan pendidikan karena

mengandung nilai yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial kemasyarakatan,

seperti tanggungjawab, kesadaran norma, etika dan kepribadian.37

Karakteristik individu merupakan, hal yang perlu dicermati,

kemudian atas beberapa karakteristik tersebutm, perlu disalurkan dengan

adanya kurikulum bebasis kebutuhan, karena lembaga pendidikan pastinya

mempunyai kurikulum, secara sengaja dan sadar dirancang untuk

keperluan pendidikan reguler atau konvensional, maka pendidikan

mempunyai pertimbangan tentang, hakekat objek (landasan Ontologis),

tentang (asal, cara, struktur, dan lain-lain), penggarapan objek (landasan

epistemologis), dan manfaat objek (landasan aksiologis).

                                                       35 Ibid., hlm. 241. 36 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Intermasa, 1971),

hlm. 871. 37 MIF Baihaqi, op.cit., hlm. 123-124. 

Page 38: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

26

a. Segi Ontologis

Dari segi ontologis pendidikan Kurikulum Berbasis Kebutuhan

meliputi sejumlah postulat, yaitu:

1) Kurikulum didesain sebagai salah satu alat untuk memperlancar proses

pendidikan.

2) Kurikulum didesain atas kesepakatan peserta didik dan masyarakat.

3) Kurikulum didesain sesuai dengan kebutuhan masyarakat, atau daerah

masing-masing.

4) Kurikulum Nasional Sebagai Salah Satu Referensi/ Rujukan dalam

mendesain silabi pembelajaran.38

b. Segi Epistemologi

Bagaimana kurikulum yang dikonsep dan dilaksanakan, sebagai

himpunan pengalaman peserta didik, yang menjadi objek pembahasan dan

praktik belajar mengajar, sumber materi dan proses belajar dalam

kurikulum, bersumber dari realita konkret keseharian peserta didik.39

c. Segi Aksiologis

Segi aksiologis atau asas manfaat Kurikulum, ditujukan kepada

peserta didik, agar mengikuti pendidikan, sesuai dengan kondisi dan

kebutuhan peserta didik. Program kurikulum memberi kesempatan, untuk

mengembangkan potensi pada diri perserta didik seoptimal mungkin,

dengan tujuan utama, pendidikan seumur dan belajar seumur hidup.40

Keterangan tersebut, dapat dilihat kecocokan antara pendidikan

sekolah dengan Kurikulum berbasis Kebutuhan, kemudian kebutuhan dan

                                                       38 Sujono Samba, Lebih Baik Tidak Sekolah, hlm. 43. 39 Nurani Soyomukti, Metode Pendidikan Marxis Sosialis,(Jogjakarta: Ar-ruz Media,

2008), hlm. 194. 40 Forum Mangunan, A. Ferry Indratno, (ed) Kurikulum Yang Mencerdaskan Visi 2030

dan Pendidikan Alternatif, (Jakarta: Kompas, 2008), hlm. 65-77. 

Page 39: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

27

motivasi sesungguhnya, tidak berdasarkan nilai ujian, melainkan

rasa keingintahuan yang sangat tinggi, dan keinginan berkarya. Kemudian

tugas lembaga memotivasi dan menfasilitasi.

C. Karakteristik Manajemen Kurikulum

Karakteristik manajemen kurikulum ini dapat kita lihat dalam

Planning, Organizing, Actuating, dan Controling / Evaluating, secara singkat

disebut dengan (POAC), adapun lebih detailnya adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan Kurikulum (Planning)

Perencanaan Kurikulum adalah kesempatan belajar, yang

dimaksudkan untuk membina siswa/ peserta didik, ke arah perubahan

tingkah laku yang diinginkan dan menilai hingga perubahan-perubahan

pada diri peserta didik.41

Perencanaan kurikulum perlu adanya sebuah pemahan terhadap

fungsi merencanakan, kemudian pimpinan perlu menyusun secara cermat,

teliti, menyeluruh dan rinci, adapun fungsi perencanaan kurikulum adalah

sebagai berikut:42

1) Perencanaan ini berfungsi sebagai pedoman atau alat manajemen, yang

berisi petunjuk tentang jenis dan sumber peserta yang diperlukan,

media, tindakan yang perlu dilakukan, sumber biaya, tenaga, sarana

yang diperlukan, sistem kontrol dan evaluasi, peran unsur-unsur

ketenagaan untuk mencapai tujuan manajemen organisasi.

2) Sebagai penggerak roda organisasi, dan tata laksana untuk

menciptakan perubahan mayarakat sesuai dengan tujuan organisasi.

3) Perencanaan Kurikulum berfungsi sebagai motivasi dalam

melaksanakan sistem pendidikan sehingga mencapai hasil optimal.

Dalam merencanakan kurikulum, perlu koordinasi dengan beberapa

pihak, utamanya kepada pesertadidik, yang mempunyai kebutuhan,

sebelum mengkrucut pada kurikulum yang relevan, perlu pemaparan

model-model kurikulum sebagai berikut :                                                        

41 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum,(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. I, hlm. 152. 

42 Ibid., hlm. 152. 

Page 40: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

28

a. Model Perencanaan Rasional deduktif atau rasional Tyler

Model Perencanaan Rasional deduktif atau rasional Tyler ini

mempunyai beberapa ciri-ciri sebagai berikut:

1) Menitikberatkan pada logika dalam merencanakan Program

Kurikulum.

2) Bertitik tolak pada spesifikasi tujuan (goals and objektif)

3) Cenderung mengabaikan Problematika lingkungan tugas

4) Menentukan kebijakan dilingkungan departemen

5) Cocok pada sistem pendidikan centralistik, yang menitik beratkan

pada perencanaan pusat

6) Kurikulum dianggap sebagai alat untuk mengembangkan mencapai

maksud dan tujuan di bidang ekonomi.

Model kurikulum tersebut, terkonsep rapi tetapi terkesan

monoton, seolah-olah statis dan susah mengalami perkembangan.

b. The Disiplines Model

Perencanaan ini adalah mempunyai cirri sebagai berikut :

1) Perencanaan yang dititik beratkan kepada guru-guru.

2) Para guru merencanakan kurikulum berdasarkan pertimbangan

yang sistematik tentang relevansi pengetahuan filosofis, (isu-isu

pengetahuan yang bermakan), sosiologi (argument-argumen

kecenderungan sosial), Psikologi (untuk memberitahukan tentang

urutan-urutan materi pelajaran). Hal tersebut, Mif sepakat dengan

pendapatnya Lawton pada tahun 1973.

Ketika melihat prosesnya, jelas model kurikulum diatas,

merupakan kurikulum yang tidak statis, namun tekesan otoriter dan

semua terkonsep dari guru atau lembaga, kurikulum tersebut cocok

untuk anak pada usia di bawah 10 tahun.

c. Model Tanpa Perencanaan (Non Planning)

Kurikulum model ini adalah model yang mempunyai ciri yang

berbeda yaitu :

Page 41: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

29

1) Mempunyai pertimbangan-pertimbangan intuitif guru-guru di

dalam ruangan kelas,

2) Sebagai bentuk pembuatan keputusan, hanya sedikit upaya kecuali

merumuskan tujuan khusus, formalitas pendapat, dan analisis

intelektual.

Pada zaman modern ini, tentunya yang paling tidak relevan

adalah kurikulum tersebut karena merupakan kurikulum, insidental dan

tidak terencana.

d. Model Interaktif Rasional

Dari beberapa model kurikulum yang berkaitan dengan

Kurikulum Berbasis Kebutuhan, adalah Model Interaktif Rasional (The

Rational-Interactive Model), kurikulum ini mempunyai ciri-ciri :

1) Rasional sebagai tuntutan kesepakatan antara pendapat-pendapat

yang berbeda.

2) Tidak mengikuti urutan logik.

3) Perencanaan dipandang sebagai suatu masalah, yang lebih lebih

menekankan, ‘Perencanaan Dengan’ (planning with), dibandingkan

perencanaan bagi/ untuk ‘planning for’.

4) Model ini biasa disebut dengan model situasional, hal ini

mempunyai asumsi rasionalitasnya menekankan pada respons

fleksibel kurikulum yang kurang memuaskan, dan inisiatif pada

suatu refleksi keyakinan ideologis masyarakat demokrasi.

5) Rencana merupakan fase krusial dalam pengembangan kurikulum,

tentunya diperlukan saling beradaptasi antara perencana dan

pengguna kurikulum.43

Salah satu dari empat model tersebut, Model Interaktif

Rasional, sangat mengerti keinginan dan kebutuhan peserta didik,

kaena peserta didik diikutsertakan dalam merencanakan kurikulum,

maka lebih cocok untuk kurikulum berbasis kebutuhan. Sistem

kurikulumnya, berdasarkan kesepakatan peserta didik, tentunya mereka

                                                       43 Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 152. 

Page 42: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

30

akan senang dan tahu alur, serta tidak merasa terpaksa, dan ditekan

untuk belajar, tetapi mereka akan merasakan diberi kesempatan,

motivasi dan kepercayaan.

Setelah tahu bagaimana model kurikulum, pijakan

selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah mendesain kurikulum, guna

menuju kesempurnaan kurikulum yaitu :

1) Mata ajaran / mata pelajaran

Mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan pesertadidik

2) Peserta didik, adalah fokus utama dalam desain kurikulum

3) Guru / fasilitator 44

selain di atas Media dan Sumber belajar, tidak kalah

pentingnya, karena dapat menjadi pengganti guru, meminjam

bahasanya E. Mulyasa, dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Buku

tersebut menerangkan adanya keseluruhan sumber belajar yang

digunakan, dan pengalaman lapangan.45

Hal-hal yang perlu diperhatikan setelah model dan desain

kurilum, karena ini merupakan nyawa dari sebuah kurikulum, adapun

macamnya sebagaimana berikut:

a. Konsep Administrasi Kurikulum

Oemar Hamalik meminjam bahasanya Sondang S.

Siagian bahwa, administrasi merupakan keseluruhan proses

kerjasama antara dua orang atau lebih, didasarkan atas rasionalitas

tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Jika

dicermati lebih lanjut Administrasi Kurikulum ada lima konsep di

antaranya adalah :46

1) Administrasi sebagai suatu proses keseluruhan.

2) Manusia yang terlibat dalam proses administrasi

3) Proses administrasi senantiasa bertujuan

                                                       44 Ibid. 45 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),

hlm. 42-55. 46 Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 54. 

Page 43: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

31

4) Proses administrasi membutuhkan dukungan perlatan dan

perlengkapan

5) Pada prinsipnya administrasi dilakukan dalam bentuk

kerjasama.

Secara umum Administrasi Kurikulum ada beberapa

kegiatan yaitu: Kegiatan dibidang Program Intruksional, kegiatan

di bidang personal, kegiatan dibidang dukungan logistik,

Perencanaan, Hubungan dengan Pihak Luar.

1) Pendekatan Administrasi Kurikulum

Pendekatan ini termasuk tahab perencanaan yang

perlu diperhatikan, adapun pendekatan ini adalah Pendekatan

Modern, ciri-ciri pendekatan ini ada empat belas tahap :47

a). Pengelompokan Peserta didik secara Fleksibel

b). Pesertadidik berpartisipasi secara aktif dalam proses

pembelajaran

c). Suasana kelas berlangsung dengan suasana liberal

d). Mengutamakan pada proses belajar

e). Kegiatan belajar pada inquiry, penyelidikan terhadap

masyrakat

f). Mempergunakan sumber belajar yang munkin

g). Menitik beratkan pada belajar pengalaman, bukan pada isi

pelajaran atau metode mengajar.

h). Semua Peserta didik dibimbing agar kreatif

i). Anak bersikap transaktif (saling aksi mereaksi)

j). Peserta didik dihadapkan pada tingkat probabilitas/

kemungkinan yang menuntut pilihan

k). Hubungan yang dikalangan peserta didik terarah pada

pertumbuhan/ perkembangan, dimana persaingan antara

kelompok dan kerja kelompok dapat saja dilaksanakan.

                                                       47 Ibid., hlm. 61. 

Page 44: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

32

l). Peserta didik bekerja dalam bentuk self-fulfilling (mengisi

kegiatan sendiri dengan semaksimal munkin)

m). Menekankan pada tanggungjawab, bukan keterikatan atau

kebebasan mutlak

n). Peserta didik bekerjasama dengan rekan dan guru/

pembimbingnya

2) Sistem Pembelajaran

Pada dasarnya, Perencanaan Sistem Pembelajaran

tetap merujuk pada kebutuhan peserta didik, jika Sistem

pembelajaran pada Kurikulum Berbasis Kompetensi ada 6

strategi yang perlu dilaksanakan yaitu, 1. Sistem Belajar dengan

Modul, 2. Menggunakan Keseluruhan Sumber Belajar, 3.

Pengalaman Lapangan, 4. Strategi Belajar Individual, 5.

Kemudahan Belajar, dan 6. Belajar Tuntas.48 Kemudian dalam

Kurikulum Berbasis Kebutuhan ada satu macam yang

ditekankan oleh peserta didik yaitu, menggunakan sistem

pembelajaran, Multimedia (Komputer Berinternet), yang dapat

mengakses semua bentuk informasi Local, Nasional sampai

Internasional, dengan tidak menafikan ke-enam Sistem

pembelajaran dari Kurikulum Berbasis Kebutuhan.49

Penekanan tersebut jelas pada usia SMP sangat

menggemari dunia multimedia, konsep sistem pembelajaran

ditekankan pada Multimedia atau Komputer berinternet, tetapi

juga tidak menginggalkan konsep 6 sistem sistem

pembelajaran.

3) Sumber Belajar

Jika fasilitas memenuhi kebutuhan peserta didik,

maka kegiatan pembelajaran, merupakan kegiatan yang

mengasikkan, sumber belajar yang digunakan adalah semua

                                                       48 E. Mulyasa, op.cit, hlm. 42-55. 49 Bahruddin, Pendidikan Alternatif Qoryah Thoyibah, (Yogyakarta: LKiS, Cet. I, 2007),

hlm. 40. 

Page 45: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

33

yang dapat dilihat oleh mata manusia normal, dan dapat di

dengar oleh telinga, adalah sumber belajar, kemudian

memberdayakan sumber belajar dengan membawa peserta didik

ke suatu tempat, yang terdapat sumber belajar.50 Dari

penjelasan disini jelas, jika sumber belajar dapat dibawa

kemana saja akan lebih mengasikkan, seperti halnya melalui

internet dan memakai beberapa alat elektronik.

4) Strategi Pembelajaran

Kurikulum akan lebih baik, jika menggunakan sistem

pembelajaran Partisipatif, Secara bahasa Partisipatif diambil dari

kata bahasa Inggris participation mempunyai arti, pengambilan

bagian atau mengikutsertakan.51 Kemudian menurut Istilah

Pendidikan partisipatif berarti sebuah pendidikan yang melibatkan

semua komponen pendidikan, khususnya peserta didik, model ini

bertumpu pada nilai-nilai demokrasi, pluralisme dan kemerdekaan

manusia (peserta didik). Landasan nilai tersebut, fungsi pendidik

sebagai fasilitator yang memberikan ruang seluas-luasnya bagi

peserta didik untuk berekspresi, berdialog dan berdiskusi.52

Muis mengatakan ada dua macam istilah yaitu,

Andragogi dan Pedagogi, lebih jelasnya cermati penjelasan

dibawah ini:53

1) Andragogi

Andragogi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu

“andr” yang berarti laki-laki atau orang dewasa, dan “Ogogos”

yang berarti membimbing atau membina, maka secara harfiyah

dua kata tersebut dapat disimpulkan andragogi adalah ilmu atau

seni mengajar orang dewasa.

                                                       

50 Ibid. 51 John M. Echols & Hassan shadily, loc.cit., Cet. XXIV, 2000, hlm. 419. 52 Muis Saad Iman, Pendidikan Partisipatif, (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2004),

Cet. II, hlm. 4. 53 Ibid., hlm. 5. 

Page 46: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

34

2) Pedagogi

Pedagogi juga berasal dari bahasa yunani kuno yaitu,

dari kata “Paid” yang berarti anak, dan “Ogogos” yang berarti

membina atau membimbing. Dari bahasa inggris kata

“pedagogy”54 berarti mendidik/ membimbing.

Kedua istilah di atas, adalah dua kata yang sangat

berbeda, dan jika dikaitkan dengan strategi partisipatif yang sesuai

adalah istilah andragogi, walaupun selama ini dunia pendidikan

dominan menggunakan pedagogi, maka sekarang dalam konteks ini

perlu dipilah dan dipilih cara yang sesuai yaitu mengkrucut pada

andragogi.

Konsep andragogi ini perlu dikembangkan dan disemaikan,

pendapat Malcolm di bukunya Muis Sad Imam, menerangkan ada

empat asumsi pokok yaitu: 55

1) Konsep diri

Konsep diri mempunyai asumsi, bahwa bayi akan tumbuh dan

berkembang berdasarkan ketergantungan total, setelah bayi itu

dewasa maka ia akan mengarahkan dirinya sendiri, sehingga

mampu untuk hidup dan belajar mandiri.

2) Peranan Pengalaman

Asumsi ini bahwa setelah bayi tumbuh dewasa, ia akan

mengumpulkan pengalaman, sehingga ia menjadikan sebagai

sumber belajar, dan pada saat yang bersamaan, individu

tersebut mendapatkan pengalaman baru dan ilmu baru. Konsep

ini sering disebut dengan Proses belajar Berdasarkan

Pengalaman (Experiential Learning Cycle).

3) Kesiapan Belajar

Individu semakin dewasa, kesiapan belajar bukan ditentukan

oleh paksaan akademik dan biologisnya, melainkan lebih

                                                       54 Loc.cit John M. Echols & Hassan shadily cet XXIV 2000. hlm. 423. 55 Ibid., hlm. 5-6. 

Page 47: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

35

ditentukan oleh tuntutan perkembangan dan perubahan tugas

serta peran sosial.

4) Orientasi Belajar

Maksud dari orientasi belajar ini adalah sebuah asumsi, yang

menerangkan, bahwa manusia dewasa akan mempunyai

orientasi belajar, berpusat pada pemecahan masalah.

Demikian empat asumsi, bahwa setelah bayi yang tumbuh,

besar dan dewasa akan lebih sesuai jika strategi pembelajarannya

menggunakan partisipatif, yang mengkrucut pada andragogi.

Memang betul konsep ini diperuntukkan orang dewasa, yang akan

tertantang dengan pemecahan masalah, tetapi diatas umur 10 tahun

manusia diberikan hal tersebut, mayoritas bisa karena hakikat

manusia, tetap akan berusaha memecahkan masalah yang

dihadapinya demi aktualisasi diri, yang merupakan kebutuhan

manusia.

Mencermati dari sebuah Kurikulum Berbasis Kebutuhan,

maka perlu adanya strategi pembelajaran, yang jelas tidak ada

unsur paksaan, menurut Psikologi Pendidikan, Belajar sesuia

kehendak hati seperti dalam teori prinsip-prinsip belajar sebagai

berikut :56

1) Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu.

2) Belajar disertai berbuat, latihan dan pengulangan.

3) Belajar akan berhasil dengan metode menyenangkan.

4) Belajar berhubungan dengan kebutuhan hidupnya.

5) Memahami bahan yang sedang dipelajari bukan hanya sekedar

menghafal.

6) Memerlukan bantuan orang lain.

7) Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri

pelajar.

                                                       56 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogjakarta :Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang, Bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 2004), Cet. III hlm. 69. 

Page 48: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

36

8) Ulangan dan latihan perlu tetapi didahului dengan pemahaman.

Berdasarkan keterangan di atas memang perlu sebuah

pendukungan, kemudian termasuk ujian sebenarnya yang menguji

itu bukan pembimbing atau guru, akan tetapi para peserta didik itu

sendiri yang ingin menguji kemampuan, jika psertadidik belum

mempunyai motivasi untuk menguji dirinya maka tugas

pembimbing atau pendidik untuk memberi pendukungan untuk

menguji.

2. Pengorganisasian Kurikulum (Organizing)

Secara bahasa, organisasi berasal dari kata bahasa inggris

“Organization” berarti mengatur,57 oemar mengatakan dalam bahasa

istilah, organiasi merupakan suatu kelompok sosial, bersifat tertutup atau

terbuka, terhadap pihak lain, dikelola berdasarkan aturan tertentu, yang

dipimpin oleh seorang pimpinan, yang dapat melaksanakan bimbingan

secara teratur dan bertujuan. Kemudian organizing yang berarti

pembagian, banyak organisasi juga model bentuk organisasi kurikulum,

kemudian secara akademik organisasi mempunyai beberapa

pengembangan yaitu :58

1) Kurikulum Mata Ajaran, model ini mempunyai sejumlah mata ajaran

secara terpisah

2) Kurikulum bidang studi, berbeda dengan yang di atas, karena

menfungsikan beberapa mata ajaran yang sejenis

3) Kurikulum Integrasi, jika ini adalah sebuah kurikulum yang

menyatukan dan memusatkan kurikulum pada topik atau masalah

tertentu

4) Core curriculum, yakni kurikulum yang disusun berdasarkan pada

masalah dan kebutuhan peserta didik.

Mencermati dari beberapa bentuk organisasi kurikulum di atas,

maka perlu dikrucutkan dengan kurikulum berbasis kebutuhan yaitu

                                                       57 John M. Echols & Hassan shadily, op.cit., hlm. 408. 58 Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 136-137. 

Page 49: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

37

core curriculum yaitu penyusunan kurikulum berdasarkan kebutuhan

siswa/ peserta didik, dengan melibatkan mereka. Bentuk pembagian

secara kongkritnya memang tidak ada, namun jika mau berfikir

mendalam, maka alam ini, adalah bentuk kongkrit mata ajar, dapat

menjadi acuan untuk membaginya, misal sawah, dapat dikategorikan

beberapa ilmu, bisa IPS, matematika, ekonomi, atau IPA dan lain

sebagainya, hal tersebut akan bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

3. Pelaksanaan Kurikulum (actuating)

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada pelaksnaan kurikulum

diantaranya :

a) Lembaga Kegiatan administrasi Kurikulum

Kegiatan dalam administrasi Kurikulum mempunyai beberapa

tahab antara lain:59

1) Para pimpinan lembaga menyusun rencana kegiatan tahunan.

2) Kemudian menyusun rencana pelaksanaan program Unit.

3) Menyusun jadwal pelaksanaan Kegiatan.

4) Melaksanakan kegiatan proses pembelajaran.

5) Mengatur pelaksanaan pengisian buku laporan pribadi.

6) Melaksanakan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler.

7) Melakukan evaluasi belajar tahab akhir.

8) Mengatur alat perlengkapan pendidikan.

9) Melaksanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan.

10) mengkonsep usaha-usaha peningkatan mutu guru.

b) Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Sekolah

1. Koordinasi Program dengan Warga Sekolah.60

Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Sekolah berbentuk Musyawarah

antara pesertadidik dan pendidik, agar mengetahui kebutuhan

pesertadidik dalam pembelajaran.

                                                       59 Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 172. 60 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bnadung: P.T. Rosda Karya, 2006),

hlm. 175. 

Page 50: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

38

2. Koordinasi Dengan masyarakat.

Setelah musayawarah dengan para pesertadidik, maka dilanjutkan

koordinasi dengan masyarakat.

c) Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Kelas.61

Dalam kegiatan ini ada 3 hal yang dilaksanakan antara lain :

1) Pembagian tugas bimbingan dalam belajar yang meliputi :

penyusunan RPP (Pembuatan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran62, berdasarkan kesepakatan antara pembimbing dan

pesertadidik63), Menyusun Jadwal Pelajaran, Pengisian Kemajuan

Siswa.

2) Pembinaan Ekstra Kurikuler yang memenuhi bakat dan minat,

Memenuhi Kebutuhan Kelompok, Memberi Pengalaman

Eksplotorik, Mengintregasikan kelompok-kelompok sosial,

mengembangkan sifat-sifat tertentu, menyediakan waktu untuk

bimbingan informal, mengembangkan citra masyarakat terhadap

sekolah.64

Pelaksanaan tersebut merupakan standar kurikulum yang berlaku di

nasional, kemudian jika menuju ke kurikulum berbasis kebutuhan karena

pada model kurikulum bernafaskan interaktif, maka dalam membuat

program tahunan maupun bulanan, tidak lupa menyaring dari aspirasi

peserta didik.

4. Evaluasi (controlling / evaluating)

a. Teknik Evaluasi Kurikulum.

Manajemen Kurikulum berbasis Kebutuhan, mempunyai teknik

evaluasi, rapat atau pertemuan antara Peserta didik dan pembimbing/

pendidik, mengenahi jalannya pembelajaran, sampai pengelolaan

sarana sekolah. Karena di dalam buku pengembangan Kurikulum

                                                       61 Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 181-182. 62 Forum Mangunan, op.cit.,hlm. 66-67. 63 Sujono Samba, op.cit., hlm. 43. 64 Di buku asli terdapat kata mengikat siswa disekolah, tetapi hal tersebut tidak relevan

karena hal ini adalah salah satu pemaksaan, karena kurikulum berbasis kebutuhan tidak ada sebuah ikatan atau paksaan. 

Page 51: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

39

untuk supervisi disusun dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan

program.65

b. Pedoman evaluasi kurikulum

Pedoman evaluasi kurikulum, sebagaimana penjelasan pada

Perencanaan Kurikulum, dan dikembalikan lagi kepada pesertadidik66.

c. Tindak lanjut setelah diadakan evaluasi Kurikulum.

Tindak lanjut merupakan kegiatan yang merujuk kepada hal

lebih baik, sebagaimana keterangan bahwa Supervisi Kurikulum adalah

usaha memberi bantuan, bimbingan dan pemberian motivasi, agar

terjadi sebuah peningkatan.67

Berdasarkan penciptaan kurikulum yang lebih baik, maka ada sebuah

keseimbangan dalam kurikulum, sesuai dengan teori Peter F. Oliva dalam

bukunya yang berjudul Supervision for Today’s schools, adapun

keterangannya adalah sebagai berikut :

Among the aspects of curriculum which require balancing are the following:68 1. there must a balance between general education and specialized

education 2. there must a balance between the academic and the vocational

aspect the curriculum. 3. there must a balance between contents aimed at the immediate and

the long range need of learners. 4. there must a balance between the child-centered approach and the

subject centered approach to curriculum.

Peter F. Oliva mengatakan, beberapa aspek dari kurikulum

membutuhkan keseimbangan sebagai berikut :

1. Harus ada keseimbangan antara pendidikan umum dan pendidikan khusus.

2. Kurikulum harus ada keseimbangan antara Akademik dan kejuruan dari

kurikulum.

                                                       65 Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 194. 66 Dikembalikan kepada pesertadidik maksudnya adalah selain melihat proses dan hasil

belajar peserta didik, juga menampung aspirasi, dan akan menjadi pijakan evaluasi. 67 op.cit., hlm. 94.  68 Peter F. Oliva, Supervision for Today’s schools, (New York : Longman, 1976), Cet. II,

hlm. 294. 

Page 52: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

 

 

40

3. Harus ada keseimbangan Antara isi tujuan pada saat ini (jangka pendek)dan

jangka panjang yang dibutuhkan dari pesertadidik

4. Kesimbangan antara jalannya pemusatan pada anak dan jalannya pemusatan

pada kurikulum.

Pendapat Peter F. Oliva di atas, dapat menjadi sebuah pijakan

mengevaluasi kurikulum, yang sedang berjalan atau sedang dalam proses

perancangan.

Evaluasi kurikulum, tidak kalah pentingnya dengan hal lain, evaluasi

kurikulum merupakan prosedur, berupa kualitatif dan kuantitatif. Caranya total

data yang dikumpulkan, kemudian dipertimbangkan untuk meningkatkan

kurikulum agar baik dan sempurna.

Page 53: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

BAB III MANAJEMEN KURIKULUM

DI SMP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH

A. Gambaran Umum SMP Alternatif Qaryah Thayyibah Kalibening

Salatiga.

1. Sejarah Berdirinya SMP Alternatif Qaryah Thayyibah.

SMP Alternatif, merupakan lembaga pendidikan, yang didirikan

atas prakarsa masyarakat Kalibening dan sekitarnya, didukung beberapa

orang luar yang faham realita, baik sistem pendidikan formal serta

keresahan lain, yang menggerakkan masyarakat.

Musyawarah warga sebagai salah satu wujud dari kelanjutan

keresahan warga, di dalamnya membahas gagasan tentang semakin

mahalnya biaya pendidikan. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Bahrudin

sekaligus itu membicarakan hal antara lain: Adanya keresahan biaya

pendidikan yang dirasa berat, diberlakukannya sistem antara pendidikan

dan pengajaran yang sebagian tidak relevan, dan seakan sekedar mengejar

target untuk mendapatkan sertifikat akhir jenjang pendidikan.1

Hasil dari rapat sebagian warga sepakat dengan keputusan, bahwa

akan segera mendirikan sekolah sendiri, dengan ketentuan sekolah murah

membayar suka-suka tetapi tetap belajar, dengan alasan karena yang buat

adalah masyarakat. Kondisi masyarakat mayoritas adalah petani, tentu

menginginkan anaknya menjadi pandai dan tidak tega jika harus

membiarkan anaknya tidak melanjutkan sekolah mereka, intinya adalah

melanjutkan belajar. Keresahan ini semakin lama semakin menguat,

karena para orang tua di Kelurahan Kalibening berkeyakinan, bahwa

membiarkan anaknya tidak melanjutkan sekolah, sama halnya memangkas

masa depan mereka. Secara keagamaan, ini berarti menyia-yiakan amanat

Tuhan, dan secara kemanusiaan berarti, merampas hak anak untuk pandai

1 Pertemuan warga dan Ahmad Bahrudin pada saat itu adalah Ketua RW. Yang terjadi

Pada tahun 2003.

41

Page 54: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

42

dan hidup secara lebih baik. Maka SMP Alternatif ini dirintis dengan

harapan mampu menjawab persoalan, sebagaimana yang telah terpaparkan

di atas, dengan selamat dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat

Kalibening, khususnya dan masyarakat pendidikan pada umumnya.2

Ide pembuatan SMP Alternatif Qaryah Thayyibah di Keluarahan

Kalibening Salatiga, berangkat dari keprihatinan Bahrudin, melihat makin

rusak dan semakin mahal pendidikan di tanah air ini. Hilmi (anak pertama

Bahrudin) akan masuk SMP dan mendapatkan tempat disalah satu SMP

Favorit Salatiga, namun bahrudin terusik dengan anak-anak petani lainnya

(warga sekitarnya) yang tidak mampu membayar uang masuk SMP Negeri

mencapai Rp. 750.000 saat itu, uang sekolah Rp. 35.000 per bulan, belum

lagi uang seragam dan uang buku, yang jumlahnya mencapai ratusan ribu

rupiah. Walaupun pada saat ini, sudah ada keringanan dalam pembayaran

sekolah formal yaitu ada subsidi dari pemerintah, tetapi lebih leluasa

sekolah yang tidak banyak aturan dan tidak terbatas waktu belajar.3

Bahrudin menginginkan, adanya perubahan yang ada pada sistem

sekolah mahal, menjadi ringan dan selanjutnya mendirikan sekolah

tingkat SMP, untuk membantu warga miskin mengakses pendidikan murah

dan berkualitas, yang mempunyai orientasi pendidikan yang membebaskan

dari banyak peraturan.

Pertengahan Juli 2003, melalui musyawarah diantara warga

setempat, disepakati pembuatan sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah

kurikulumnya tetap berdasarkan pada kurikulum nasional (Kurnas), hanya

pada SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, muatan pengetahuan teknologi

informasi dan bahasa inggris mendapat porsi yang lebih banyak, tetapi

pada tahun selanjutnya sampai sekarang, porsi itu sirna karena kebutuhan

peserta didik banyak mengambil pengetahuan melalui internet, dan melihat

2 Wawancara dengan Ahmad Bahrudin, Pengelola SMP Alternatif Qaryah Thayyibah. pada tanggal 1 Juli 2009

3 Keterangan ini dari Ahmad Bahrudin dan Jurnal madrasah, vol. 6 no.3 tahun 2005 dan tayangan CD MetroTV dan TV E pada tahun 2004, kemudian dilanjutkan tayangan pada tahun 2008.

Page 55: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

43

hal tesebut, pengelola menyerahkan sepenuhnya tntang materi

pembelajaran pada masing-masing kebutuhan peserta didik.4

Hal ini dipertegas sebagaimana Visi dan misi yang diusung oleh

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah yaitu “ Terwujudnya masyarakat

belajar menuju masyarakat ilmu yang berkeadaban yang bersemangat

keIndonesiaan, realistis, dan replicable ”.

Belajar dengan alam sekitar atau sering mereka sebut, ”dunia

sekolah kami, semesta laborat kami, dan siapapun guru kami”. Lain pihak,

pada umumnya sekolah memiliki gedung, di dalamnya banyak ruangan,

biasanya untuk belajar yang disebut kelas. Sebagian lagi untuk guru,

kepala sekolah, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah tidak termasuk dalam jenis sekolah-sekolah

di atas. SMP Alternatif Qaryah Thayyibah tidak mempunyai papan nama

lembaga dan lainnya.

Rumah sederhanam, yang tidak jauh beda dengan rumah-rumah

penduduk di Kelurahan Kalibening. ada satu tanda yang membedakan

dengan rumah lainnya adalah di atas rumah berdiri menara besi setinggi

40-an meter, menara itu sangat mencolok dan kontras dengan menara-

menara televisi milik penduduk yang terbuat dari bambu. Dari menara

itulah siswa-siswi dan para guru bisa melanglang buana, menambah

cakrawala dan mengikuti perkembangan wacana pengetahuan mutakhir

melalui jaringan internet, kini tempat untuk akses internet disediakan

gedung tersendiri yang disebut dengan Resource Center5.

2. Letak Geografis

Letak Geografis SMP Alternatif Qaryah Thayyibah berkedudukan

di Jl. R. Mas Said No. 12 Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir,

Kodya Salatiga Jawa Tengah (50700) telp. (0298) 311438.

4 Wawancara dengan Sujono Samba, guru Musik yang termasuk teman dekat Ahmad

Bahrudin di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah Kalibening Salatiga pada tanggal 11 September 2009

5 Gedung ini nama lainnya adalah lumbung peralatan belajar, karena secara bahasa adalah “Penunjang Materi”.

Page 56: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

44

Batas wilayah Kelurahan Kalibening yaitu sebalah timur

berbatasan dengan Kelurahan Ujung-Ujung, sebelah barat berbatasan

dengan Kelurahan Krasak, sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan

Tegalsari, sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sidorejo Kidul.

3. Keadaan Sosiologis

Keseharian masyarakat Kalibening, mayoritas bermata pencaharian

petani, maka pendidikan alternatif sangat berarti bagi mereka, karena

keadaan petani rata-rata berekonomi sederhana, walaupun sederhana

apapun mereka, tetap menginginkan desa yang maju, Qaryah Thayyibah

diartikan dalam bahasa Indonesia yakni “Kelurahan yang indah”, pastilah

cita-cita paling mendasar dari sebuah proses menuju Kelurahan yang di

dalamnya tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokalnya namun tetap

berpandangan global dan Universal, pendidikan anak-anak Kelurahan

adalah kunci dari masa depan Kelurahan tersebut. Maka satu-satunya

pastilah pendidikan yang menghantar-kan kemajuan, kesejahteraan dan

keindahan Kelurahan. Kelurahan yang indah terlukiskan manakala anak-

anak Kelurahan berpengetahuan, dapat mengelola sumber dayanya sendiri,

anak-anak tersebut adalah aset Kelurahan, kelak dapat memimpin

Kelurahannya dengan pengetahuan yang benar, bermoral, mencintai

Kelurahan dan lingkungannya. Keadaan tersebut akan menjadi terwujud

dengan semangat orang tua dan perserta didik Qaryah Thayyibah, hal

tersebut tertanam pada mereka, karena orang tua mereka senang jika

anaknya dapat berwirausaha dan memaksimalkan potensi diri. 6

Kondisi ideal ini masih jauh dari harapan, beberapa Kelurahan

dilingkup SMP Alternatif Qaryah Thayyibah masih belum dapat

mengakses pendidikan. Jarak tempuh antara rumah dan lembaga

sekolahnya jauh, seorang siswa harus berangkat jam 05.00 pagi dengan

jarak + 5 Km, bisa dibayangkan kondisi fisik dan psikisnya ketika harus

menerima pelajaran, jika pun harus ditempuh dengan kendaraan (ojek)

6 Salah satu dari orang tua peserta didik yaitu ibunya lulu ketika diwawancarai saipul ketika pembuatan film, dan Wawancara dengan Ibu Nurul tanggal 6 Juni 2009, selain itu data ini diambil dari observasi dari CD tayangan TV E.

Page 57: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

45

orang tua siswa harus mengeluarkan ongkos Rp. 10.000,- pergi pulang,

sementara kondisi ekonomi petani Kelurahan tidak memungkinkan hanya

sekedar ongkos transportasi, belum lagi SPP yang tinggi, uang jajan

(tentunya jarak tempuh yang jauh menguras energi siswa), uang buku,

ongkos seragam sekian stel, biaya ekstrakurikuler, uang gedung dan

sebagainya.

Keadaan masyarakat di sekitar SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

sangatlah majemuk, baik tingkat perekonomian, mata pencaharian,

pendidikan, maupun keagamaan. Ekonomi rakyat Kelurahan Kalibening

masih rendah, kebanyakan dari mereka berada di posisi menengah ke

bawah.

Jika melihat hal tersebut, akhirnya urusan sekolah menjadi nomor

dua, ada ujar-ujar yang sering kita dengar, “sekolah duwur-duwur, metu-

metu nganggur”, hal ini sebenarnya salah satu bentuk kekecewaan warga

terhadap keluaran siswa yang tidak sebanding dengan biaya yang

ditimpakan pada orang tua siswa.7

Pendidikan masyarakat masih tergolong rendah, dengan demikian

dukungan moral sangatlah besar terhadap eksistensi SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah, hal ini bisa dilihat ketika penyelenggaraan berbagai

kegiatan pembelajaran dan peserta didik yang belajar di SMP Alternatif

tersebut, karena asumsi para pendamping sekarang ini banyak lembaga

pendidikan yang seharusnya menjadi lembaga yang mendidik anak, telah

berubah menjadi lembaga jasa pendidikan, tentunya menjadi

komersialisasi pendidikan, yang banyak memakan biaya.8

4. Perkembangan SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Perkembangan SMP Alternatif secara umum, dapat dilihat pada

tayangan televisi pada tahun dan bulan lalu, mulai tahun 2004 sampai yang

terbaru adalah pada tahun 2009, SMP tersebut sudah sering ditayangkan di

7 Wawancara dengan salah satu warga yang anaknya belajar sebagai peserta didik Qaryah

Thayyibah dan beliau adalah seorang Lulusan PGA tetapi nganggur dan berwirausaha 2009 8 Wawancara dengan M. Ridwan tanggal 11 September 2009.

Page 58: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

46

televisi Indonesia, beberapa televisi yang menayangkan diantaranya TV 7,

TV e, Metro TV, TransTV, dan Trans 7. penayangan tersebut mengenahi

pembelajaran dan karya anak, serta bentuk lembaga, serta kurikulum yang

berlaku, perkembangan tersebut menurut pengamatan peneliti dan

tayangan televise Indonesia adalah:

a. Pada tahun 2004 kurikulum menginduk pada Kurikulum Nasional,

kemudian karena beberapa hal diantaranya tentang banyaknya

peraturan kaku pada kurikulum nasional, jelas sama dengan sekolah

formal, maka pada akhir tahun 2004 mengalami perubahan dalam

kurikulum yaitu kurikulum nasional hanya sebagai refrensi, tetapi pada

pelaksanaan diserahkan pada seluruh peserta didik, dan menginduk

pada PNFI (Pendidikan Non Formal dan Informal) 9.

b. Karya yang telah dihasilkan ada beberapa macam diantaranya ada

Novel, Puisi dan buku Mengkritisi Ujian Nasional, kemudian lagu-

lagu dolanan, direkam dan diaransemen ulang, untuk dijual dikalangan

sendiri sebagai salah satu usaha untuk membiayai Sekolah, selain itu

telah mempunyai Hymne dan Mars Qaryah Thayyibah, Pendidikan

Kesetaraan yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Nasional, serta

Dangdut Pendidikan.

5. Perkembangan berkenaan pembelajaran sekarang ini, diserahkan pada

kemauan dan kebutuhan peserta didik, dapat dicermati rata-rata sesuatu

nampak maju dari mereka, adalah keahlian berbentuk wirausaha10 dan

seni.11 Hasil dari wawancara dengan beberapa badan pengelola, salah

satunya dengan bahrudin ternyata, banyak terispirasi dari pengembangan

pemikiran-pemikiran poulu freire, Ivan Illich, yang biasa disebut dengan

aliran jalur kiri.12

9 Wawancara dengan Ahmad Bahrudin pada tanggal 6 Juli 2009. 10 Hal tersebut dapat dilihat pada CD tayangan Metro TV tanggal 13 Agustus 2009,

tentang pembuatan sesuatu seni Kria, dari hasil pengamatan Peneliti, mereka membuat kertas daur ulang walaupun beum nampak dari peserta didik yang dapat mandiri melakukan wirausaha.

11 Seni yang nampak adalah Sastra, Musik dan Seni Beladiri, dapat dilihat pada CD tayangan MetroTV pada tanggal 13 Agustus 2009.

12 Wawancara dengan bahrudin 6 Juli 2009.

Page 59: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

47

6. Mengenahi pendanaan atau setiap bulan tidak lagi ada SPP, karena

sekarang tidak ada tarikan pembayaran SPP, kemudian jika para peserta

didik butuh untuk sesuatu, mereka memusyarawarahkan kemudian ada

kesepakatan iuran, termasuk pembiayaan Internet sebagai salah satu

multimedia, untuk pembelajaran, juga tidak membayar, tetapi pengelola

menyerahkan semua kepada Peserta didik untuk dikelola, sehingga

pesertadidik berfikir agar bagaimana tetap dapat digunakan terus menerus,

akhirnya mereka musyawarah dan menghasilkan kesepakatan, iuran untuk

internet saat menggunakan dalam satu jam iuran Rp. 2000,- hal tersebut

tidak dapat disebut membayar karena disepakati sebagai iuran dengan

musyawarah peserta didik.

B. Karakteristik Manajemen Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah.

Semua tindakan atau kegitan apapun pasti ada hal yang melatar

belakanginya, begitu juga Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah,

Kelurahan Kalibening, Kota Salatiga, tentunya berkenaan dengan konsep

Bahrudin yaitu, salah seorang yang tidak bisa jauh dari Sekolah alternatif

tersebut alias pengelola, beliau mengatakan bahwa kurikulum ini dulunya

adalah menginduk pada Kurikulum Nasional, tetapi mengalami

pengembangan, berdasarkan kebutuhan dan kemauan peserta didik yang tidak

dapat sama persis, dengan konsep keseluruhan kurikulum nasional, maka

Bahrudin mengambil kebijakan dibiarkan begitu saja dan diserahkan pada

kebutuhan peserta didik, dengan tetap didampingi, serta ditanamkan agar tidak

putus belajar, selain itu dalam Syair Dangdut Pendidikan Ciptaan Sujono

Samba “beri kami kami cukup kesempatan, motivasi dan kepercayaan”

maksudnya adalah mereka diberi kebebasan untuk belajar dan membuat

jadwal pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemauan mereka.13

Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, secara konsep masih

berada pada pemikiran Bahruddin dan Pendamping, kemudian hal-hal yang

13 Salah satu pendamping SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, sebagai pendamping/guru musik yang banyak mendukung tentang pengembangan pembelajaran seni musik.

Page 60: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

48

bersangkutan pada operasional dan pengembangannya diserahkan kepada

peserta didik, termasuk jika peserta didik mengadakan sebuah workshop,

mereka mencari pemateri sendiri seperti halnya yang dilakukan oleh siswa

yang ada pada umumnya di perguruan tinggi.14 Termasuk sekarang ini banyak

perubahan dengan adanya tayangan di televisi ketika bahrudin di wawancarai

menerangkan lebih suka disebut dengan Community Schooling, sebutan ini

mepunyai alasan yang tidak terekspos secara transparan, karena didalam

pembelajaran belum lengkap adanya mata pelajaran, seperti halnya di sekolah

umum yang disebut dengan mata pelajaran formal dan muatan lokal, karena

dalam konsep tersebut untuk menciptakan masyarakat yang selalu belajar

yaitu Learning Society.15

Banyak hal yang melatarbelakangi Manajemen Kurikulum Di Qaryah

Thayyibah, dan hal tersebut menjadikan sebuah karakteristik tertentu

diantaranya adalah :

1. Masyarakat kaum tani mayoritas kurang tinggi dalam jenjang pendidikan.

Kaum tani yang disekitar di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

mempercayai, bahwa pendidikan yang ditawarkan oleh Bahruddin murah

dan bermutu, karena mempunyai prinsip, dari orang tua tetap dipersilakan

untuk menyumbang dengan minimal tidak bayar dan maksimal tidak

terhingga, memang bagi orang kaya tidak bermasalah jika anaknya tetap

sekolah di formal, tetapi bagi kaum petani yang ekonominya menengah ke

bawah, mendingan memilih sekolah yang murah, bermutu, dan pada saat

ini bukan golongan miskin saja, peserta didik juga ada yang dari keluarga

mampu, tetapi anaknya yang tidak mau sekolah yang banyak aturan

akhirnya mereka sekolah di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, dengan

asumsi dapat belajar sesuai kebutuhan dengan santai.

14 Hasil Pengamatan ketika mengadakan pelatihan atau workshop Teater pada 1 Juni

2009. 15 Menurut Ahmad Bahrudin wawancara pada 11 September 2009, serta menurut Ahmad

Bahrudin Ketika Diwawancarai oleh MetroTV pada tanggal 13 Agustus 2009.

Page 61: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

49

2. Mengakui bahwa belum dapat memberikan fasilitas yang sempurna,

termasuk menyediakan guru yang professional.

Secara ideal sebagai fasilitator adalah pemerintah, jika guru

sebagai fasilitator pastilah tidak mampu, karena guru adalah sebagai

pendamping dan sebagai teman dalam belajar.

3. Pengelola mempunyai asumsi, bahwa tidak boleh memaksakan kehendak

manusia, hususnya pada peserta didik di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah.

Maksud memaksakan kehendak adalah jika peserta didik ingin

belajar, tinggal belajar saja, tidak harus ada peraturan seragam sama,

waktu harus bersama, atau pembatasan waktu belajar, dan kelompok yang

ditentukan oleh guru/pendamping, termasuk jika pada jam pelajaran salah

satu dari peserta didik belum ingin belajar, maka seorang

guru/pendamping tidak memaksa harus masuk, tetapi tetap mendukung

dalam hal belajar apa saja.16 Kemudian tentang menangani anak yang tidak

belajar, cukup diberikan nasihat dengan santai “jika ingin pandai maka

belajarlah tetapi jika bodoh, maka tidak usah belajar”17.

4. Berkeinginan menciptakan sebuah masyarakat belajar (Learning Society)

Keinginan tersebut, Bahruddin banyak terinspirasi dari beberapa

tokoh pendidikan yaitu Poulo Freire, kemudian sebuah kelompok tani

yang ada pada Negara Israel yang bernama Kibbutz. 18

5. Manajemen Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah terbentuk

karena adanya kebutuhan lanjut untuk mengatur sebuah kelompok.19

Kelompok-kelompok yang ada pada SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah sebenarnya secara kelas sudah ada menurut jenjang masuknya,

tetapi selain itu peserta didik juga berhak untuk menentukan mengikuti

16 Wawancara dengan Bahruddin pada Jumat 6- Juni 2009 17 Wawancara dengan salah satu peserta didik (rossi) pada Jumat 6- Juni 2009 18 Kibbutz ini adalah sekelompok tani yang ada di Negara Israel, Kibbutz atau kibbutzim

dalam bentuk jamak merupakan tempat-tempat pemukiman kolektif di Israel dengan sistem kepemilikan bersama dan dengan struktur-struktur dasar demokratis. kemudian dapat dilihat di "http://www.wikipedia/kibbutz" wawancara dengan Bahruddin pada Jumat 6- Juni 2009

19 Menurut Ahmad Bahrudin Qaryah Thayyibah tidak ada konsep manajemen, jika ada karena kebutuhan-kebutuhan lanjut. Wawancara pada hari Jumat 6- Juni 2009

Page 62: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

50

pada kelompok mana saja, yang penting tetap belajar sesuai dengan

kebutuhan.

C. Implementasi Manajemen Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah Kalibening Salatiga

Lain ladang lain belalang, begitu juga Manajemen Kurikulum pasti

berbeda, antara lembaga satu dengan yang lain, begitu juga SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah, mempunyai banyak perbedaan dengan lembaga sekolah

formal maupun non formal, karena mempunyai kurikulum beda, hal ini

menjadikan karakteristik tertentu, antara lain dapat dicermati sebagaimana

proses manajerial meliputi Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan,

Pengawasan dan Evaluasi. Lebih lanjut tertulis dibawah ini :

1. Perencanaan Kurikulum

Perencanaan tersebut, terlihat ketika para pendamping atau tutor

memberikan masukan setelah upacara, pesrta didik dipersilakan

berkumpul pada masing-masing kelas, kemudian membuat jadwal mata

pelajaran, jika membuthkan pendamping maka peserta didik meminta tutor

atau pendamping untuk mendampingi mereka belajar

Konsep kurikulum, marupakan salah satu bentuk perencanaan Kurikulum,

yang mempunyai beberapa hal diantaranya adalah :

a. Konsep Lembaga

Pada awal pendirian tahun 2003 sampai dengan 2004 memang

menyesuaikan Kurikulum Nasional, karena yang diketahui adalah dari

konsep nasional, kemudian berdasarkan kebutuhan masyarakat,

menemukan ide baru dalam perencanaan kurikulum. Ide tersebut

adalah bukan lembaga, tetapi perkembangan konsep dari pengelola

adalah sebuah komunitas belajar (Learning Society), salah satu

pendukung dari Learning Society adalah Resource Center.20

20 Wawancara dengan Bahruddin pada Jumat 6- Juni 2009 sekitar pukul 20.00 WIB,

Bahruddin mengutarakan resource center ini adalah salah satu pendukung untuk menciptakan sebuah Komunitas Belajar (Learning Society), media yang ada mulai dari buku bacaan, dan alat-alat yang mendukung untuk belajar peserta didik.

Page 63: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

51

Konsep tersebut belum dapat terlaksana, yang jelas dalam catatan

dinas pada Sub PNFI (Pendidikan Non Formal Informal) adalah (Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat) PKBM yang menyelenggarakan kejar

Paket B dan C.

Konsep lembaga atau tidak sekarang ini masih SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah masih berstatuskan lembaga dengan menajemen Kurikulum

yang sederhana, dan dapat efektif serta efisien guna melaksanakan

belajar seumur hidup.

b. Konsep Kurikulum

Kurikulum pada di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah sesuai pada

pemaparan di atas bahwa awal berdirinya adalah mengikuti Kurikulum

Nasional, kemudian pada saat ini berdasarkan pada pengamatan21 dan

wawancara, mempunyai konsep semua kebutuhan peserta didik dalam

belajar, itulah yang menjadikan sebuah perencanaan kurikulum,

dengan menanamkan bahwa sebuah belajar tidak boleh ketergantungan

pada sesuatu22.

Konsep ini Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

mempunyai Visi dan misi serta tujuan adapun rinciannya adalah

sebagai berikut :

1) Visi

“ Terwujudnya masyarakat belajar menuju masyarakat ilmu yang

berkeadaban yang bersemangat ke-Indonesiaan, realistis, dan

replicable ”

21 Pengamatan senin pukul 08:00 WIB –selesai 1 Juni 2009, dalam pengamatan peniliti

mencermati beberapa hal yaitu hari senin biasa disebut hari untuk upacara, pada upacaara tersebut tata caranya adalah semua duduk sama rendah dengan lesehan, menyampaikan hal tentang belajar sampai tentang pengelolaan peralatan yang ada pada resource center, sampai masalah perasaanpun parapeserta didik mengungkapkan diforum tersebut.

22 Maksud dari belajar tidak ketergantungan adalah ketika peserta didik mempunyai kebutuhan untuk belajar komputer, maka tidak harus menunggu adanya computer tersedia. (wawancara dengan Ahmad Bahrudin pada hari jumat 06-Juni 2009)

Page 64: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

52

2) Misi

Menanamkan peserta didik belajar seumur hidup

Menanamkan peserta didik belajar tanpa ketergantungan

Menanamkan peserta didik untuk hidup berbagi

Menanamkan peserta didik belajar menghargai

Menanamkan peserta didik untuk survival/ Bertahan Hidup

Menanamkan peserta didik untuk membaca 23

Menanamkan peserta didik untuk banyak mencoba/ belajar adalah

melakukan dan berkarya.24

3) Tujuan Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Tujuan dalam kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

adalah :

• Mendukung peserta didik untuk belajar apa saja dalam

beraktualisasi sesuai kebutuhan.

• Menciptakan Learning Society yaitu masyarakat pembelajar,

yang seumur hidup selalu belajar dan produktif

• Menanamkan peserta didik untuk berwira usaha dan bertahan

hidup dalam menghadapi kehidupan.

c. Model Kurikulum

Melihat proses manajerial pada kurikulum yang dilaksanakan

pada SMP Alternatif Qaryah Thayyibah proses perencanaannya adalah

sebagai berikut :

1) Silabus

Secara fisik hal silabus tidak tertulis, namun sebagai

gantinya adalah tercover pada pertemuan hari senin, yang disebut

dengan program dalam seminggu, dengan bentuk semua elemen

23 Membaca pada hasil penelitian ini bukan hanya membaca symbol tulisan tetapi membaca situasi yang ada pada kehidupan di dunia (wawancara dengan Sujono sebagai salah satu Pendamping pada tanggal 3 Juli 2009)

24 Hal tersebut selain wawancara dengan para pendamping diantaranya pak Sujono Samba, dan Ahmad Bahrudin pada tanggal 6 Juli 2009, terdapat pada dangdut Pendidikan Kesetaraan Ciptaan Sujono Samba yang berbunyi “Untuk menjadi pintar itu mudah, Kuncinya banyak membaca, Menjadi orang berdaya juga mudah kuncinya banyak berkarya, dan Untuk menjadi trampil itu mudah, Kuncinya banyak mencoba”

Page 65: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

53

dari warga SMP Alternatif Qaryah Thayyibah dikumpulkan jadi

satu ruagan, kemudian ditanamkan untuk tidak putus belajar,

belajar tidak boleh selalu menggantungkan pada sesuatu.

2) RPP

Idealnya RPP dibuat dengan rapi oleh guru, tetapi pada

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah dibuat oleh pesertadidik, ketika

rapat masing-masing kelas, dengan bentuk merencanakan urutan-

urutan mereka belajar, terada permainan sebelum belajar, peneliti

menyebutnya dengan Kurikulum kelas peserta didik, yang terdiri

dari, mengatur kelas, termasuk membuat daftar pelajaran dan

jadwal pelajaran, kecuali kelas yang belum paham akan sebuah

kebutuhan, biasanya didampingi dalam pembuatan hal tersebut,

kemudian mereka jika menginginkan Pendamping dipersilakan

menemui Pendamping untuk menemani proses pembelajaran.

3) Sistem Pembelajaran

Kemudian kurikulum di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah, mempunyai sistem pembelajaran sebagaimana berikut:

a). Belajar Total

Maksud belajar total pada Kurikulum di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah adalah belajar sesungguhnya

sesuai kebutuhan, kapan saja, apa saja dan dimana saja, bahkan

semboyan mereka adalah dunia adalah Sekolah kami, Semesta

Laborat Kami, dan Kehidupan adalah Pustaka Kami serta

siapapun adalah Guru kami 25. b). Belajar Tanpa Ketergantungan 26

Belajar peserta didik SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah tidak menunggu pendamping memberi materi

25 Syair lagu Belajar Sepanjang Hayat, Dangdut Pendidikan Pencipta Sujono samba,

Vokal Lintang tahun 2008. 26 Belajar tanpa ketergantungan adalah minat belajar adalah kunci kesuksesan, jika ada

alat atau media lengkap jika minat belajar tidak ada maka tidak ada gunanya(wawancara dengan Ahmad Bahrudin)

Page 66: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

54

pelajaran, tetapi mereka seumpama membutuhkan pendamping

mereka menghubungi pendamping, kemudian jika ada

keterangan dari pendamping yang kurang jelas selain bertanya

mereka mencari sendiri pada informasi lain termasuk pada

jaringan internet yang telah disediakan.27

c). Kemudahan Belajar SMP Alternatif Qaryah Thayyibah berusaha

menfasilitasi peserta didik untuk memudahkan dalam belajar,

hal tersebut dapat dicermati pada berdirinya Gedung sebagai

tempat buku dan Komputer dengan Jaringan internet, dan tanpa

batas untuk menggunakan jaringan tersebut, walaupun siswa

membayar Rp.1000 /jam dan pada tahun 2009 Rp.2000/jam.28

d). Menggunakan keseluruhan sumber belajar. Keseluruhan Sumber Belajar dapat digunakan sesuai

kebutuhan, yaitu di alam, semesta dan kehidupan, bahkan

setiap orangpun menjadi guru mereka. e). Pengalaman belajar dengan alam

Alam, semesta sebagai laborat, termasuk dalam

penelitian pada masyarakat, tumbuhan, kemudian belajar

mandiri, pengalaman tersebut dihubungkan dengan ilmu mata

pelajaran, seperti IPA, IPS, dan lain sebagainya. f). Belajar adalah Melakukan, dan Berkarya

Hasil dari pengamatan bahwa belajar melakukan

tentunya adalah belajar dengan melakukan kegiatan misal

belajar seni mereka melakukan sebuah organisasi seni teater,

kemudian menghasilkan adalah belajar dapat dilihat dengan

karya, bukan hanya sekedar teori contoh belajar menulis maka

27 Fina saat diwawancarai oleh TV 7 terdapat pada CD tayangan pada tahun 2004. peserta

didik pada tahun 2009 juga sama ketika pendamping masuk kelas menanamkan untuk meneliti suatu tempat.

28 Observasi pada tahun 2008 sampai 2009, peneliti langsung menggunakan internet tersebut setelah peneliti menginformasikan semarang paling murah adalah Rp.2000/ jam, maka harga dinaikkan menjadi Rp.2000/jam

Page 67: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

55

karnyanya adalah semisal novel dan lain sebagainya, bahkan

selain menghasilkan karya dapat menghasilkan uang.

4) Sumber Belajar

Secara konsep kurikulum di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah pencarian sumber belajar, terdapat pada alam sekitar,

ini berkaitan dengan menanamkan kepada persertadidik untuk

dapat membaca situasi.

Kemudian secara nyata peserta didik melaksanakan pembelajaran

di alam terbuka di lapangan dan lain sebagainya.

5) Strategi Pembelajaran

Keadaan nyata di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah,

hususnya pada pembelajaran, tidak selayaknya mendidik anak bayi

yang baru lahir, tetapi disana pembelajaran, selayaknya mendidik

orang dewasa, dengan memberikan pemahaman, tentang belajar

sesungguhnya adalah belajar adalah melakukan, berkarya dan

banyak mencoba. Hal tersebut telah dibuktikan dengan jadwal serta

pemilihan mata pelajaran diberikan sekedar pelengkap, tetapi

mementingkan keinginginan dan kebutuhan belajar masing-masing

peserta didik, tidak dipungkiri bahwa Andragogy merupakan salah

satu metode yang secara dominan digunakan, kemudian dalam

teori yang meminjam dari tokoh pendidikan negara jerman dan

dikembangkan dinegara Amerika, karena menurut bahasa yunani

adalah dari kata Andra berarti Dewasa, dan Gogos berarti

membimbing, kemudian dapat disimpulkan menjadi sebuah proses

pembelajaran yang membimbing orang dewasa, walaupun mereka

usia SMP akan tetapi dianggap sudah dewasa, maka pembelajaran

dalam kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah adalah

pembelajaran anak dewasa, yang dapat disebut belajar mandiri.

6) Evaluasi Belajar

Secara umum evaluasi bejar selain ujian dan ulangan harian

program dari dinas, pesertadidik melakukan gelar karya setiap

Page 68: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

56

bulan sekali, masing-masing kelas menampilkan sesuatu hasil

belajar dalam seminggu.

d. Desain Fasilitas Kurikulum

Bahrudin mengatakan bahwa kurikulum kebutuhan tidak ada

sebuah manajemen, kemudian jika dalam proses ternyata ada sebuah

pengaturan, dikarenakan mengikuti kebutuhan komunitas, adapun

pengaturan dalam mendesain kurikulum adalah :

1) Peserta didik ditanamkan minat belajar tanpa ketergantungan

dengan apapun dan kepada siapapun.29

Peserta didik ditanamkan untuk tidak ketergantungan pada sesuatu

yaitu jika ingin belajar tidak harus di fasilitasi, tetapi jika

difasilitasi maka akan lebih cepat mencapai tujuan, jelasnya minat

akan lebih dominant jika mau belajar. Misalkan ada alat tetapi

tidak ada minat maka sia-sia alat tersebut.

2) Resource Center dalam oxford kamus poket berartikan supply of

the materialy istilah ini terlihat baru yang mempunyai makna

materi pendukung, media tersebut ditujukan kepada komunitas

belajar, sebagai pendukung dalam belajar. Konsep ini merupakan

sebagai lumbung peralatan, idealnya dapat mencukupi semua

kebutuhan belajar peserta didik.30

3) Pendamping mendampingi jika dibutuhkan oleh peserta didik,

status Pendamping adalah menemani belajar dan menjalankan

proses pendukungan.

4) Partner, kata ini adalah istilah yang muncul dari peserta didik yang

ada di SMA Alternatif Qaryah Thayyibah, mereka berfikir bahwa

untuk merubah peserta didik SMP, yang awalnya kurang aktif

dalam proses pembelajaran, agar menjadi aktif, dan dapat

29 Penanaman tersebut selain di tanamakan setiap hari senin, dan hari-hari ketika

berinteraksi dengan pendamping, terdapat juga pada Nyanyian Dangdut Pendidikan ciptaan Sujono Samba (Pendamping Musik) pada Syair “Dunia Sekolah Kami, Semesta Laborat Kami, Kehidupan Pustaka Kami, dan Siapapun Guru Kami”

30 Wawancara dengan Ahmad Bahrudin pada hari jumat 06-Juni 2009

Page 69: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

57

menyesuaikan sebagaimana teman-teman lainnya. Program lainnya

selain sebagai teman belajar dan menjadikan peserta didik aktif

adalah membuat program out bound, yang bertujuan untuk

membuat suasana belajar lebih kondusif.31

5) Pengelola dan pendamping bukan sebagai fasilitator, tetapi sebagai

pendukung, karena menurut Bahrudin bahwa fasilitator harus dapat

memenuhi semua kebutuhan belajar dalam hal media, yang berhak

dan berkwajiban menjadi fasilitator adalah pemerintah.32

e. Administrasi Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Jika sekolah formal jelas banyak administrasi kurikulum, yang

dilaksanakan oleh guru, namun pada SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah tidak selengkap administrasi pada SMP formal, Kurikulum

ini cukup mengedepankan minat belajar peserta didik, kemudian

melengkapi kebutuhan-kebutuhan berikutnya, sebagai pendukung,

termasuk administrasi jika dibutuhkan. Kebutuhan tersebut dapat

dibuktikan dengan adanya beberapa hal sebagai berikut :

1) Pengelompokan Peserta didik secara Fleksibel 33

Tentang kelompok siapapun boleh membuat kelompok, kelas, atau

forum dengan sesuai kebutuhan peserta didik, kemdian tentang

pengaturan kelompok diatur oleh peserta didik itu sendiri.

2) Peserta didik berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.

Aktif dalam partisipasi ini bukan hanya selalu aktif jika di bimbing

oleh Pendamping, tetapi mereka berusaha aktif jika tidak ada

Pendamping, dengan bukti Pada SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

31 Peran partner hampir sama dengan asisten dosen yang ada di perguruan tinggi,

tugasnya membantu Pendamping untuk membuat siswa dapat lebih aktif, ide tersebut juga muncul dari peserta didik SMA Qaryah Thayyibah. Wawancara dengan ketua partner yaitu Iwan

32 Wawancara dengan Ahmad Bahrudin pada hari jumat 06-Juni 2009. 33 Maksud dari fleksibel pada Qaryah Thayyibah adalah siapa saja dan kapan saja boleh

membuat kelompok untuk belajar karena itu adalah bagian dari hak dan kebutuhan peserta didik, bahkan, Ahmad Bahrudin mengatakan tua dengan muda tidak menjadikan masalah dalam satu kelompok kelas, karena kelompok adalah hak dari mereka, jika ada yang mau masuk ke kelompok mereka juga tidak salah jika menolak dan mempersilakan membuat kelompok tersendiri. (wawancara dengan Ahmad Bahrudin pada hari jumat 06-Juni 2009), hasil pengamatan dari CD tayangan TV e dan pengamatan langsung. Pada tanggal 06-Juni 2009.

Page 70: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

58

ada tim yang disebut dengan partner yang bertugas untuk membuat

suasana aktif dalam kegiatan belajar.

3) Suasana kelas berlangsung dengan suasana liberal 34

Suasana liberal yang ada pada SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

adalah kelas berlangsung bebas, jika anggota kelas tersebut belum

ingin mengikuti juga tidak dipermasalahkan, bahkan jika sekolah

salah satu peserta didik topang kaki juga tidak dipermasalahkan,

intinya bebas berekspresi dan tetap belajar yang tidak menuju

sebuah kejahatan.

4) Mengutamakan pada proses belajar

Proses belajar sangat diutamakan, karena belajar bukan untuk

mencari nilai angka, tetapi belajar adalah sebuah kebutuhan, untuk

memenuhi kebutuhan selanjutnya, yang mana penanaman yang

dilakukan oleh pendamping adalah, belajar adalah melakukan,

menghasilkan, dan tidak ketergantungan, hal tersebut dapat

dicermati dalam keseharian peserta didik, dan bentuk apapun hasil

belajar mereka belajar tetap dihargai oleh sesame dan pendamping,

kemudian di abadikan jika dibutuhkan, seperti pelaksanaan gelar

karya setiap bulan atau setiap minggu, kemudian pembuatan novel,

latihan seni Photo Grape, dan masik. Data tersebut dapat dilihat

minimal pada file Komputer dan lain sebagainya.

5) Kegiatan belajar pada inquiry, penyelidikan terhadap masyrakat.35

Kegiatan ini mereka lakukan walau kadang tidak dapat sempurna,

seperti contoh peserta didik ingin membuat film, walaupun

filemnya wawancara dengan orangtua murid, tentang kehidupan

sehari-hari dan rasanya menyekolahkan anaknya di SMP Alternatif

34 Belajar yang baik adalah sesuai keinginan hati jadi tidak ada pemaksaan maka disebut

suasana liberal. Karena konsep dari Ahmad Bahrudin adalah pendidikan yang membebaskan, bebas tersebut adalah bebas berekspresi yang tidak menuju kejahatan.

35 Penyelidikan pada masyarakat ini berdasarkan pengamatan keseharian, mereka mempunyai kegiatan untuk bertahan hidup diantaranya, mereka berlatih membuat kertas daur ulang dan lain sebagainya, seperti belajar teater, dan mempunyai topik tentang kegiatan bermasyarakat dan mengkritisi kebobrokkan pendidikan Indonesia. Kemudian dapat dilihat dalam CD tayangan Motro TV.

Page 71: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

59

Qaryah Thayyibah, kemudian ditayangkan pada hari senin yang

disebut dengan Gelar Karya.

6) Mempergunakan sumber belajar yang munkin

Sumber belajar yang mungkin itu adalah apasaja dapat menjadi

sumber belajar karena belajar tidak bergantung pada apapun, jadi

mereka belajar tetap senang dan yang penting mereka mempunyai

keinginan belajar.

7) Menitik beratkan pada belajar pengalaman, bukan pada isi

pelajaran atau metode mengajar.

Belajar efektif adalah belajar sambil melakukan, hal ini kurikulum

di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, memberikan sebuah proses

cara proses belajar dengan melakukan sesustu yang bermanfaat

yang pasti mempunyai pengalaman, sespsrti latihan teater.

8) Semua Peserta didik dibimbing agar kreatif.

Proses Pendampingan ini selain dilakukan oleh Pendamping juga

dilakukan oleh partner. Sebuah belajar adalah melakukan maka

mencoba adalah salah satu belajar yang sesugguhnya, kemudian

penanaman banyak membaca dan mencoba adalah terdapat pada

Lagu-lagu ciptaan sujono, di dalam Album Dangdut Pendidikan.36

9) Anak bersikap transaktif (saling aksi mereaksi)

Kegiatan transaktif dalam proses pembelajaran dibiasakan seperti

halnya orang yang musyawarah.

10) Peserta didik tidak dihadapkan pada tingkat probabilitas/

kemungkinan yang menuntut pilihan.

11) Hubungan yang dikalangan peserta didik terarah pada

pertumbuhan/ perkembangan, dimana persaingan antara kelompok

dan kerja kelompok dapat saja dilaksanakan. tetapi walaupun ada

sebuah persaingan mereka tetap ditanamkan sebuah rasa hidup

berbagi dan berdampingan.

36 Dangdut Pendidikan Dipersembahkan Oleh dinas guna sosialisasi pendidikan kesetaraan, dengan Vokal Lintang Qaryah Thayyibah dengan Nomer Surat Sensor surat Sensor 3869/VCD/R/PA/6.2013/2008

Page 72: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

60

12) Peserta didik bekerja dalam bentuk self-fulfilling (mengisi kegiatan

sendiri dengan semaksimal munkin)

Kegiatan ini terlihat setiap harinya dengan bermain dan belajar,

kemudian baksos, camping dan lain sebagainya dengan mengatur

sendiri tanpa banyak campur tangan dari Pengelola dan

pendamping.

13) Penanaman pada tanggungjawab, bukan keterikatan atau kebebasan

mutlak.

Penanaman ini terwujud dengan bentuk pengelolaan Resource

Center di hendel oleh peserta didik, walaupun masih ada

pendampingan dengan ketua dari unsur pendamping.

14) Peserta didik bekerjasama dengan rekan dan Pendampingnya

Kerjasama terlihat dalam pengelolaan buku bacaan didata dan

dikelola oleh peserta didik, termasuk pendataan buku dan

klasifikasi buku.

2. Pengorganisasian Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Pembagian tugas terdapat beberapa hal, di antaranya adalah

mengenahi pelaksanaan manajemen lembaga pendidikan SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah, Khususnya pada Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah, konsep di handel oleh pengelola kemudian pembagian

dihandel oleh para Pendamping dengan menemani dan mendukung proses

pembelajaran peserta didik, proses ini para Pendamping disiapkan

kemudian tinggal permintaan peserta didik ingin belajar apa saja, para

pendamping siap untuk mendukung, serta dibantu oleh partner yang

khusus dalam penggalian bakat, dalam bentuk memancing mereka untuk

berekspresi dalam semua hal yang berkaitan untuk belajar.

Pembagian tugas ini berarti sebagai berikut :

a) Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum secara manejerial tidak dapat di deteksi

dengan efektif, dikarenakan pengembangan kurikulum sesuai dengan

kebutuhan peserta didik dalam belajar, kebutuhan mereka menjadi

Page 73: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

61

sebuah referensi pengelola dalam mengembangkan peralatan untuk

sebagai materi pendukung.

b) Pengembangan Pendampingan

Dalam pengembangan bimbingan atau pendampingan para

pendamping, secara konsep menunggu kebutuhan peserta, yang terjadi

adalah para pendamping dihubungi dan dimintai untuk mendampingi

dalam kegiatan pembelajaran, biasanya peserta didik mengadakan

sebuah workshop atau pelatihan, jika dapri pendamping belum dapat

mendampingi maka peserta didik membuat permohonan pihak luar

untuk mendapmpingi dalam workshop.37

c) Pengembangan Kurikulum Kelas

Pengembangan ini terjadi sesuai kesepakatan kelas, seperti contoh

mengadakan kegiatan camping, dan disela-sela kegitan tersebut selain

belajar, adalah megadakan semacam outbound sebagai penyemangat

dalam belajar.

d) Pengembangan Pembelajaran

Dalam pengembangan pembelajaran diserahkan kepada peserta didik,

dengan adanya penelitian di tempat, atau pada sesuatu.

e) Pengembangan Bakat Minat

Pengembangan bakat minat dapat terlaksana dengan baik, di handel

oleh para kakak kelas yang disebut dengan partner, programnya selain

memancing kegiatan mereka agar lebih dapat aktif dalam belajar,

adalah menciptakan forum yang dikenal dalam dunia pendidikan

formal sebagai ekstra kurikuler, tetapi semua yang menghendel

manajerial tersebut adalah peserta didik.

37 Pada tanggal 22 Maret 2009 observasi pada peserta didik, ketika mereka mengadakan

pelatihan teater yang menjadi pendamping (sementara) adalah alumni dari teater getar.

Page 74: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

62

3. Pelaksanaan Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Aksi kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah mempunyai

beberapa tahap, adapun tahap-tahap tersebut dapat dicermati sebagaimana

berikut:38

a) Peserta didik dikumpulkan menjadi satu dalam satu ruangan.

Hasil observasi peserta didik dikumpulkan dengan kondisi sederhana,

kemudian sharing perjalanan dalam pembelajaran.

b) Peserta didik diberikan Keterangan oleh pendamping tentang

bagaimana belajar yang baik, dan tentang cara untuk mengelola

komunitas atau kelas.

c) Peserta didik berkumpul sesuai kelasnya masing-masing, untuk

mendiskusikan kebutuhan apa saja yang perlu dipelajari.

d) Selain kebutuhan pelajaran kelas secara umum, mereka membuat acara

yang dapat menjalin hubungan emosional, kebersamaan dan belajar

berbagi dalam dalam berorganisasi.

e) Pembuatan jadwal pelajaran dan Pendamping.

Pembuatan jadwal ini dibuat oleh peserta didik dalam satu kelas

disepakati, kemudian disampaikan kepada pedamping, sesuai dengan

keinginan pendampingnya.

f) Peserta didik mengajukan permohonan kepada Pendamping untuk

menemani mereka dalam belajar.

g) Waktu belajar secara ideal adalah pukul 07.00 WIB sampai 17.00

WIB. Jika peserta didik melaksanakan acara tertentu seperti workshop

standarnya sampai pukul 22:00 WIB. Walaupun tada waktu ideal yang

mereka gunakan, tetapi mereka sangat fleksibel dalam hal waktu, yaitu

tergantung perjanjian antara peserta didik dan Pendamping.

h) Pendamping memberi masukan kepada semua peserta didik, tentang

teknik pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan kelas serta

pengelolaan Resource Center dan permasalahannya. Hal ini sering

dilakukan pada hari senin pukul 08:00 WIB sampai selesai, yang

38 Wawancara dengan Pak Akhmad pada tanggal 6 Juni 2009 dan pengamatan

Page 75: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

63

disebut dengan upacara. Pelaksanaan upacara sangat simpel yaitu,

seluruh peserta didik tingkat SMP maupun SMA dikumpulkan menjadi

satu ruangan yang ditempatkan di gedung Resource Center kemudian

dibuka dengan sebagaimana musyawarah dan shering. Tatacara

upacara tersebut dilaksanakan dengan duduk berdampingan melingkar.

4. Pengawasan Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Pengawasan dilaksanakan secara global dilaksanakan pada hari

senin, di Resource Center, sekaligus mengontrol kegiatan belajar peserta

didik dengan teknik sebagai berikut :

1) Peserta didik mendiskripsikan masing-masing perkembangan dan

permasalahan yang ada di kelasnya, diwakili oleh ketua kelas, dan

beberapa anggota kelasnya jika dibutuhkan.

2) Masing komunitas bakat dan minat (komunitas tersebut disebut

Forum),39 melaporkan perkembangan dalam menyalurkan bakat dan

minat.

5. Evaluasi Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Hasil dari observasi dan wawancara evaluasi ini berbeda, dengan

yang ada pada sekolah maupun kurikulum nasional, tahap evaluasi ini

adakalanya dilaksanakan pada hari senin, dengan seluruh peserta didik,

tetapi juga dilaksanakan intern para Pendamping, dilaksanakan tiga kali

dalam setahun yaitu awal tahun, pertengahan dan akhir tahun. Pelaksanaan

evaluasi tersebut, dilakukan secara berkala, dengan pertemuan para

pendamping dan pengelola lembaga.

Titik poin pada evaluasi kurikulum diantaranya, hasil karya peserta

didik, kemajuan kegiatan KBM yang dilakukan peserta didik, dan salah

satunya RC penuh dengan peserta didik yang belajar, serta mengkritisi dan

mengimbangi perkembangan kurikulum nasional.

Evaluasi tersebut telah menghasilkan beberapa pengembangan

antalain, pada awal 2003 sampai 2004 menggunakan Kurikulum Nasional,

39 Forum terdiri dari Forum Teater, Kepribadian, Forum Partner, Forum Musik, Forum-

Forum apa saja sesuai kebutuhan

Page 76: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

64

kemudian membuat kurikulum sesuai kebutuhan peserta didik sampai saat

ini. Dasar perubahan kurikulum tersebut dikarenakan, menurut aturan

negara guru kurang professional dan pengelolapun mengakuinya,

kebutuhan peserta didik menjadikan motivator yang paling kuat untuk

belajar, berdasarkan ilmu psikologi belajar sesuai kebutuhan dan

penanaman cara berfikir bahwa belajar tidak ketergantungan.40

40 Maksud dari ketergantungan adalah bergantung pada guru dan pada alat, bahruddin

mengatakan bahwa ketergantungan itu tidak membuka fikiran kreatif tetapi mematikan daya kreatifitas (wawancara pada tanggal 6 Juni 2009)

Page 77: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

BAB IV

ANALISIS MANAJEMEN KURIKULUM

SMP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH KALIBENING

SALATIGA

A. Mengembangkan Kurikulum Sesuai Kebutuhan.

Kondisi masyarakat sangatlah mempengaruhi kegiatan apapun,

begitulah yang terjadi pada masyarakat kelurahan Kalibening yang ada di

kecamatan Tingkir Salatiga, pada Bab III terpaparkan kondisi masyarakat

tersebut, bahwa mayoritas penduduknya berpenghasilan bertani, telah kita

ketahui bahwa, mayoritas mayarakat pertanian terbiasa dengan hidup

sederhana, bahkan kelasnya dalam taraf hidup manusia indonesia tidak lain

adalah menengah kebawah.

Diakui atau tidak, hal tersebut menimbulkan ide pendiriannya lembaga

pendidikan, awalnya menginduk pada SMP Negeri, mulai akhir tahun 2006

mulai menginduk pada PNFI (Pendidikan Non Formal dan Informal), menjadi

lembaga PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), dengan sebutan tingkat

Kejar Paket B. Secara keuangan tidak banyak membutuhkan penarikan kepada

peserta didik yang memberatkan.

Menyadari perjalanan SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, mulai

timbul sebuah pengembangan kurikulum, yang asalnya mengikuti kurikulum

nasional kemudian melakukan pengembangan dan dinamai dengan Kurikulum

berbasis kebutuhan, walaupun secara konsep tidak ada konsep matang, dan

sebagai rujukan jelas, dikarenakan hal tersebut berawal dari latar belakang

peserta didik yang berbeda-beda, diantaranya ada yang masuk karena tidak

mampu disekolah formal, kemudian kasus ketika di sekolah formal, tidak

dapat mengikuti peraturan, selain itu hanya menyukai salah satu bidang mata

pelajaran, dan ada yang senang belajar pada malam hari. Hal tersebut

mangakibatkan tidak dapat disamakan jam pelajaran, maupun mata pelajaran

wajib mengikuti, tetapi tetapi tetap ada jam formal. Sebenarnya jika dicermati

65

Page 78: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

66

secara mendalam, bisa menjadi lebih memerlukan banyak dana, sebab jika

kebutuhan Peserta didik meningkat, maka dari segi fasilitas juga akan

meningkat, tetapi karena ditanamkan belajar tidak boleh ketergantungan, maka

dari pengelola tidak merasa terbebani, namun akan berusaha menfasilitasi

semampunya.

Kesederhanaan masyarakat merupakan salah satu hal yang

melatarbelakangi Manajemen Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah, dan itu menunjukkan bahwa SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

menolak kapitalisme pendidikan, salah seorang guru memaparkan saat

diwawancarai mengatakan “mau melawan merasa tidak mampu, mau

mengikuti sistem kapitalisme juga tidak dimungkinkan”1, perkataan tersebut

dapat ditarik kesimpulan secara orasi mereka tidak melawan kapitalisme

pendidikan, tetapi secara tindakan mereka berusaha melawan kapitalisme

Pendidikan, dengan bukti terbentuknya SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan, lembaga tersebut,

mengedepankan kualitas, dengan memaksimalkan potensi Peserta didik, tanpa

banyak biaya. Bahkan sistem kurikulum maupun keuangan atas dasar

kesepakatan Peserta didik, yang bertujuan menciptakan hidup berbagi,

demokratis dan menanamkan berusaha untuk bermanfaat bagi diri sendiri dan

orang lain.

Pengembangan tersebut mempunyai tujuan, mengangkat kaum miskin

agar tetap mampu sekolah, selain Manajemen Kurikuum sesuai dengan desain

pemerintah, juga banyak tokoh yang mempunyai gagasan cerdas terhadap

pelawanan Kapitalisme Pendidikan, meminjam keterangannya Syamsul

Ma’arif, pada buku Pesantren Vs Kapitalisme, asumsi Puolu Freire, pada

bidang kritik teori pedagogy, yang terkenal dengan bukunya Pedagogy Of The

Oppresed, Ivan Illich (Deschooling Society), Philips H. Coombs, dan Everrett

Reimer, yang mengkrucut pada perlawan terhadap Kapitalisme Pendidikan

Sekolah, mereka menganggap sekolah mengatasnamakan Pendidikan,

didalamnya tidak memperjuangkan pendidikan kader bangsa, justru beralih

1 Tayangan OASIS, Metro TV pada bulan agustus 2009

Page 79: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

67

fungsi, menjadi tempat penjinakan Peserta didik, yang disiapkan, bukan untuk

bertahan hidup dan mengembangkan potensi diri, melainkan mencetak

manusia pekerja (mesin) yang disiapkan untuk sebuah peusahaan, dan

biayanyapun sangat mahal, hal tersebut merupakan salah satu dari

penyelewengan pendidikan, diantaranya, dengan menanamkan manajemen

bisnis yang berbau kapitalis.

Kalibening menjawab berusaha mengembangkan kurikulum sesuai

kemampuan, dengan bukti menciptakan komunitas belajar dengan,

mengedepankan demokrasi pendidikan, dan pengembangan potensi diri

peserta didik, jawanan tersebut dapat dicermati dengan adanya sebuah karya

peserta didik yang ditampilkan pada setiap bulannya, dengan sebutan Gelar

Karya, sebagai salah satu bentuk evaluasi belajar.

B. Demokratisasi Manajemen Kurikulum Di Qaryah Thayyibah Menjadi

Sebuah Karakteristik.

Sekolah Alternatif Qaryah Thaoyyibah menumbuh kembangan

Kurikulum di Qaryah Thayyibah, dengan mengedepankan potensi Peserta

didik dan mengedepankan demokrasi pendidikan, hal tersebut dapat dicermati

pada beberapa kegiatan Qaryah Thayyibah yaitu, pada hari senin diadakan

petemuan disebut upacara, kegiatan tersebut berisikan laporan masing-masing

kelas, menyampaikan setiap permasalahan yang berkaitan dengan Peserta

didik, termasuk sesuatu yang ingin dipelajari, setiap sebulan sekali diadakan

gelar karya,2 setelah ada kesepakatan dalam forum dan masing-masing kelas,

kemudian merencanakan kegiatan dalam seminggu, termasuk jika

membutuhkan tutor atau pendamping, masing-masing kelas menemui para

tutor, dan memohon untuk menemani belajar mereka. Kegiatan tersebut jelas

mengedepankan demokrasi pendidikan, Peserta didikpun merasa

diikutsertakan. Jika dalam kurikulum nasional silabus dan RPP pasti

terealisasi yang dibuat oleh guru, namun pada SMP Alternatif Qaryah

2 Merupakan bentuk laporan dari hasil belajar dalam sebulan yang diperlihatkan pada

event tersebut, adapun hasil biasanya berbentuk seni, pembuatan film dan foto grafi serta pembuatan barang daur ulang.

Page 80: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

68

Thayyibah, belum ada standar silabus dan RPP. Diakui atau tidak, jika

dicermati secara mendalam, seolah-olah mempunyai penggantinya, yaitu

setiap minggunya mengadakan perencanaan kegiatan dan teknis kegiatan

dalam belajar.

Pinjaman teori buku Curriculum Design And Development David

Pratt.3 disebut dengan interactive rational.4 Maksud teori tersebut, jika

dikaitkan dengan kegiatan SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, sangat relevan

karena mempunyai kegiatan, merancang Kurikulum (Rational) yang masuk

akal, perancang harus mencermati, bahwa pendengar (Peserta didik) tidak

berisi hanya mengikuti guru, yang berbagi latar belakang dan filosofi mereka

sendiri. Maka hal tersebut dapat menjadi acuan, bahwa kurikulum bukan

hanya konsep sepurna, tetapi sebuah pelaksanaan pembelajaran yang

mendominasi implementasi kurikulum.

Selain itu, jika guru/ pendamping banyak memberikan informasi, akan

terjadi komunikasi satu arah, komunikasi ini membuat Peserta didik menjadi

pasif dan akan mati kreatifitasnya, apalagi ditambah guru merasa paling

pandai, termasuk merancang kurikulum hanya dari latarbelakang, dan

pemikiran guru/ lebih besarnya lembaga itu sendiri, akan menjadi kurikulum

yang mengekang, Peserta didikpun tidak merasa butuh, dan walau sebenarnya

membutuhkan, kemudian jika Peserta didik tidak dilibatkan dalam

perancangan kurikulum tersebut, maka Peserta didik merasa tidak diikut

sertakan, akhirnya pasif, dan tidak akan memunculkan kreatifitas.

Posisi guru yang mereka sebut dengan Pendamping, tidak lain hanya

sebagai teman dalam belajar, dan semua pelajaran disesuaikan kebutuhan

Peserta didik. Pendamping berusaha mendukung kebutuhkan bahkan, jika

mampu semua media yang dibutuhkan akan dilengkapi dengan kata lain

3 Kutipan keterangan “In writing the rational the designer need to bear in mind that their

audience does not consist only of fellow teachers sharing their own back-ground and philosophy” David Pratt Curriculum Design And Development, Harcourt brace Jovanovich (New York: 1980), hlm. 152.

4 Maksud Kurikulum ini adalah mendesain kurikulum berdasarkan kebutuhan peserta didik, kemudian kurikulum ini tidak monoton, atau dengan kata lain tidak consistans sesuai yang ditetapkan lembaga, tetapi dengan prinsip Sharing dan disesuaikan dengan latar belakang peserta didik.

Page 81: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

69

sebagai fasilitator, dengan begitu pembelajaran akan efektif dan efisien.

Dalam teori Dasar-dasar manajemen George Terry, mengatakan prinsip

manajemen yaitu efektif dan efisien, sering kali prinsip tersebut tidak

dicermati dalam pendidikan sekolah, contoh kecil pada pemberian informasi

kepada Peserta didik, dominan menggunakan teori lama, yaitu transfer dari

guru, jaman sekarang, jika hanya sekedar informasi teori dapat diakses melalui

internet, itu akan lebih efektif dan efisien, kemudian guru tinggal menemani

mereka belajar. Tetapi yang terjadi pada realita kebanyakan lembaga sekolah

adalah sebaliknya, yaitu dominan informasi pelajaran yang masih ditransfer

oleh guru dan akhirnya Peserta didikpun menjadi pasif, ditambah lagi biaya

pendidikan sekolah mahal.

Secara teori memang manajemen berprinsip efektif dan efisien, namun

prinsip tersebut, terletak pada bebasnya Peserta didik untuk belajar sesuai

kebutuhan mereka, tanpa adanya pembatasan dengan nilai maupun peraturan

sekolah yang kaku, namun karya yang menjadi hasil evaluasi. Dalam analisis

ini peneliti berasumsi, bahwa Manajemen yang diterapkan pada Qaryah

Thayyibah sangat sederhana. Bahkan sebenarnya tidak ada manajemen yang

baku, karena perkembangan manejemen sebenarnya berasal dari tetapi

dibiarkan dengan sendirinya, tetap ada pengawasan dari pengelola, menurut

Bahrudin adanya manajemen karena kebutuhan-kebutuhan lanjut.5 Menurut

pengelola efektifitas dalam belajar maupun kurikulum, bukan teori dan nilai

angka hanya memuaskan sementara yang didapat, tetapi hasil karya sebagai

salah satu tujuan, karena Qaryah Thayyibah memberikan pemahaman bahwa

belajar adalah melakukan, menghasilkan, dan belajar tidak boleh

ketergantungan.hal tersebut betul sekali karena manajemen yang digunakan

pada manajemen bisnis, lebih cepat lebih baik, nilai tinggi sebagai tolok ukur,

namun jika manusia nomal dan cermat, nilai yang sering diberikan kepada

siswa pada lembaga sekolah, bahkan pada ujian nasionalpun berbentuk

abstrak, walaupun nilai tinggi namun hanya normatif. Kemudian hal terbaik

5 Maksud dari kebutuhan lanjut adalah jika satu komunitas ada beberapa oang mempunyai keinginan, perlu dikomunikasikan, hasil dari komunikasi tersebut merupakan dari hasil kebutuhan-kebutuhan lanjut.

Page 82: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

70

dari pengukuran efektif dan efisien adalah hasil karya Peserta didik, dan nyata

bentuknya.

Dipihak lain, penerapan manejemen pendidikan, merujuk pada

manajemen bisnis yang berorientasi dana, bahkan dana pendidikan dianggap

investasi, dengan bentuk sekolah berkualitas baik, dana besar menjadi tolok

ukur. SMP Alternatif Qaryah Thayyibah menjawab kualitas baik, bukan pada

tolok ukur dana, tetapi pada waktu belajar yang tidak terbatas, dan berusaha

menfasilitasi media belajar untuk Peserta didik.

Jelas bahwa SMP Alternatif Qaryah Thayyibah adalah lembaga yang

mendukung masyarakat untuk belajar, khususnya pada Peserta didiknya,

kemudian cirihas lembaga tersebut, mengutamakan minat belajar Peserta didik

dan berusaha untuk menfasilitasi media, yang menjadi kebutuhan Peserta

didik, diwujudkan dalam bentuk Resource Center.

Tujuan SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, menciptakan masyarakat

belajar, bahasanya Sujono, dalam bukunya lebih baik tidak sekolah,

maksudnya tidak sekolahpun tidak menjadikan masalah, asalkan minat belajar

tetap ada, dan tetap bejar berkartya.

Masyarakat sebagai salah satu faktor penting dalam terbentuknya

pendidikan SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, kemudian seharusnya yang

paling penting adalah peran pemerintah dalam memberikan fasilitas pada

masyarakat untuk belajar, seharusnya dalam pendidikan, pemerintahlah

sebagai fasilitator yang paling dominan, karena dalam Undang-undang Dasar

Negara sudah tertera pada pasal 316. Keterangan pasal tersebut jelas bahwa

pemerintah wajib membiayai setiap warga Negara, secara tidak langsung

6 1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.2.Setiap warga negara wajib

mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. 4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. 4. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Undang-undang Dasar 1945 dan Amandemen Pertama 1999 sampai Ke-empat 2004, (Semarang : Aneka Ilmu, 2005), cet. II, hlm.29

Page 83: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

71

seharusnya mendapat fasilitas untuk belajar, pada SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah merupakan aset negara yang perlu dikembangkan disemua pihak

dan pemerintah siap membantu menfasilitasi hal tersebut.

Selain itu pada pasal 28C,7 perlu dicermati bahwa, setiap warga

negara mempunyai hak untuk mengembangkan bakat dan minat yang

terpendam tetapi banyak dari fasilitator termasuk lembaga sekolah belum bisa

mengantarkan mereka untuk dapat mengembangkan bakat mereka, karena

yang terjadi pada pendidikan nasional ini banyak hanya sekedar teori, bahkan

80% adalah pendidikan normatif, jika tidak paling hanya sebagai pengguna

saja bukan berkarya atau menciptakan hal yang baru.

Pasal 28I8. Pasal tersebut Ada kata-kata “tidak dikurangi haknya pada

situasi apapun”, namun yang terjadi banyak hak yang dikurangi, karena

pemerintah belum dapat menfasilitasi untuk media belajar masyarakat, contoh

keterbatasan lembaga belajar menyediakan waktu belajar, karena belajar

hanya setengah hari saja. Seharusnya belajar waktunya tidak terbatas.

Implementasi Manajemen Kurikulum pada SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah, sesuai dengan apa yang telah dipaparkan oleh peneliti pada Bab

III, maka perlu adanya perubahan paradigma lama lembaga sekolah lainnya

menuju paradigma baru, adapun paradigma baru dalam Manajemen

Kurikulum SMP Alternatif Qaryah Thayyibah sebagai berikut :

1. Pemikiran tentang guru, yang awalnya guru adalah kepandaianya segala-

galanya, tetapi pada hasil penelitian ini guru tidak lain hanyalah sebagai

7 1. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,

berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.2. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.Ibid, UUD 1945, hlm. 24

8 Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. Ibid, UUD 1945, hlm. 26

Page 84: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

72

teman belajar, bahkan dari keterangan Bahrudin guru hanya menjalankan

proses pendukungan.9

2. Guru mempunyai otoritas besar, tetapi pada hasil penelitian ini guru tidak

mempunyai otoritas, sebaliknya Peserta didik yang diberikan otoritas

terbesar dalam merencanakan pembelajaran.

3. Lembaga yang biasanya birokrasi mengikat, tetapi pada hasil penelitian

adalah lembaga hanya sekedar wadah, atau hanya salah satu cara untuk

memagari agar Peserta didik tidak terkena hujan dan lain sebagainya.

4. Antara Manajemen yang digunakan pada lembaga sekolah dengan SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah, sebenarnya secara teori adalah sama

prinsipnya, yaitu agar efektif, dan efisien, tetapi yang terjadi pada hasil

penelitian sebuah efektif dan efisiennya bukan bernilai angka atau

keuntungan lembaga, tetapi hal itu terletak pada proses pembelajaran

peserta didik, dengan belajar bebas dan sesuai kebutuhan, mereka

mempunyai kesadaran untuk belajar, sehingga peserta didik dapat berkarya

dengan optimal sesuai keinginan dan kebutuhan.

5. Kompetensi yang biasa digunakan guru adalah Kompetensi Pedagogy

yang menganggap peserta didik adalah tidak tau dan perlu diberikan

pengetahuan, hasil penelitian ternyata berbeda, yaitu menggunakan

kompetensi Andragody,10 kompetensi ini guru diharapkan menganggap

Peserta didik sudah mempunyai isi, dan maksud dari komopetensi tersebut

mendidik seperti halnya orang dewasa, dilatih untuk menjadi dewasa

berfikir rasional, adalah salah satu jalan berfikir menjadi dewasa, dan

tentunya dengan tindakan yang bermanfaat, berfikir untuk pemecahan

masalah.

9 Pendukungan ini dapat dilakukan mulai dari pemberian semangat sampai jika mampu

akan berusaha menfasilitasi dalam proses belajar. (wawancara dengan Bahrudin pada tanggan 6 Juli 2009)

10 Sebuah penemuan baru dari tokoh pendidikan yaitu Knowles terdapat pada jurnal Pendidikan Non Formal telah diterangkan, tentang bagaimana membimbing orang dewasa, karena Andragogy berasal dari bahasa yunani yaitu Andra adalah orang dewasa, Gogos berarti membimbing atau memimpin. Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Pendidikan Non Formal dan Informal (BPPNFI) (Regional V Makassar : 2007) hal. 2-3.

Page 85: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

73

C. Mewujudkan Demokrasi Pada Implementasi Kurikulum Di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah

Mengedepankan demokrasi pendidikan, merupakan wujud dari

Manajemen Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, apresisasi

setinggi-tingginya bagi SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, karena selain

mengangkat kaum menengah ke bawah, untuk dapat mengikuti proses belajar,

selayaknya kaum menengah keatas, dengan kemerdekaan menentukan dan

mengembangkan potensi diri Peserta didik. Tetapi perlu dicermati tentang

pengelolaan kurikulum, karena jelas banyak perbedaan dengan Lembaga

pendidikan lainnya, pada pendidikan Formal Maupun Non formal, Negeri

maupun Swasta, pengelolaan Kurikulum pasti Guru yang mengelola, tetapi

yang terjadi pada SMP Alternatif Qaryah Thayyibah tidak guru, melainkan

peserta didik, walaupun masih tetap diawasi oleh pengelola. Hal itu dapat

dilihat ketika forum upacara pada hari senin, kegiatannya musyawarah,

berbagi pengalaman, dan sebualan sekali menampilkan gelarkarya. Semua

aspirasi ditampung dan disepakati, termasuk membuat jadual dan mata

pelajaran, walau disepakati dibuat masing-masing kelas.

Banyak tokoh dari aliran Sosialis, yang mengkritisi Penerapan

Manajemen Sekolah, yang kini sudah beralih fungsi menjadi manajemen

bisnis, Ivan Illich salah satu tokoh yang terkenal dengan Deschooling Society,

ia banyak mengkritisi bahwa sekolah membuat masyarakat bodoh, dan

kreatifitasnya dimatikan. Akhirnya dia mendirikan sekolah non formal yang

banyak membebaskan Peserta didik dari kekangan gedung sekolah, dan betul-

betul mendata keahlian para Peserta didiknya, menfasilitasi semacam show

room, dan jaringan-jaringan internet.11

11 http://www.infed.org/thinkers/et-illic.htm

Page 86: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

74

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah mewujudkan Manajemen

Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, dengan inspirasi pemikiran

Ivan illich dan Poulu Freire dapat dilihat sebagai berikut :

1. Perencanaan Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Hasil penelitian telah dipaparkan pada Bab III, bentuk

perencanaan sangatlah sederhana, yaitu dengan mengumpulkan Peserta

didik dan diajak musyawah bersama, akhirnya menyimpulkan kesepakatan

dalam belajar, mulai dari pembuatan jadual, dan sistem pembelajaran,

walaupun tidak langsung jadi tetapi bertahap, senin demi senin dan

menyimpulkan beberapa kesepakatan, kemudian pelaksanaan kurikulum

berjalan apa adanya, namun pengelola kritis dengan berusaha melengkapi

kebutuhan Peserta didik. Hal tersebut merupakan salah satu wujud dari

Demokrasi Pendidikan, agar dapat mewujudkan demokrasi pendidikam

dengan sesungguhnya, perlu ditingkatkan perencanaan Kurikulum di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah, sebagai berikut:

a) Memang awal perencanaan yang dilakukan oleh pengelola,

mengkonsep pendidikan layaknya pendidikan formal, tetapi dengan

berjalannya waktu, perencanaan kurikulum tidak terkonsep, kecuali

kebutuhan Peserta didik, karena konsep dari pengelola adalah jangan

putus belajar, kemudian dapat diamati, setiap hari senin semua warga

berkumpul menjadi satu ruangan, tepatnya pada Resource Center,

disitulah semua aspirasi warga belajar disaring dan diimplementasikan

dalam bentuk kurikulum, termasuk pembimbingpun memaparkan

aspirasi, semua aspirasi ditampung menjadikan perencanaan kurikulum

dalam satu minggu ataupun satu bulan. Sebenarnya hal tersebut

memang konsep kurikulum yang bagus, walau sesuai dengan konsep

yang di tawarkan dalam buku Curriculum Planning And Development

dari David Pratt, tetapi akan lebih sempurna jika kegiatan tersebut

terarsip dengan rapi, selayaknya data seilabus maupun RPP, karena

data tersebut dapat menjadikan acuan generasi selanjutnya, tentunya

yang membutuhkan.

Page 87: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

75

b) Agar kurikulum lebih baik dalam menunjang kualitas Peserta didik dan

dapat mandiri, maka perlu ditambahkan dengan bentuk lembaga

tersebut mempunyai unit produksi, yang dikelola oleh Peserta didik

sesuai dengan kebutuhan mereka, karena secara tidak langsung peserta

didik di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah sebagian telah mengadakan

kewirausahaan, tetapi kewirausahaan yang telah berjalan belum

menuju kepada Teknologi atau biasa disebut mesin maupun industri,

sesuai perkembangan pengetahuan dan teknologi, serta juga belum

mengarah menuju multimedia, keahlian multimedia hanya sekedar

sebagai pengguna. Jika hal tersebut dapat akan terealisasi akan menjadi

kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah yang lebih sempurna.

2. Pengorganisasian Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Pada komunitas tertentu hidup berbagi memang penting, termasuk

pembagian tugas, secara ideal pembagian tugas akan baik, jika tugas

tertentu dikerjakan oleh seseorang yang berkompeten, pembagian tugas

pada SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, secara tertulis untuk bidang

lembaga memang sudah ada, tetapi untuk bidang kurikulum memang

belum ada, karena semua diserahkan kepada Peserta didik dari awal,

kecuali untuk kelas satu masih dibimbing untuk membuat jadual, lebih

uniknya kegiatan tersebut, sudah secara langsung dihendel oleh masing

kelas dengan 1 pendamping. Jika merujuk pada Kurikulum Nasional

berbicara tentang pembagian tugs yang berkaitan dengan kurikulum, jelas

bahwa silabus dibuat oleh masing-masing guru mata pelajaran, termasuk

pengembangannya, kemudian ditambah dengan RPP, maka jika memang

betul diserahkan oleh peserta didik, demi demokrasi pendidikan dan

dikrucutkan demokrasi sekolah, alangkah lebih baik kelas membuat

semacam silabus dan RPP, hal tersebut akan lebih mendidik tentang

sebuah tanggung jawab, dan mendidik untuk merencanakan secara

teratur12.

12 Maksud kata teratur, umpamakan seseorang mempunyai rencana pasti yang tahu hanya

dirinya sendiri, tetapi jika tertulis maka orang lain dapat melihatnya, jika baik akan menjadi tolok

Page 88: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

76

Selain kelas “forum” merupakan salah satu komunitas dalam

bahasa sekolah formal adalah Organisasi Siswa. Forum, mempunyai

kegiatan tentang pengembangan bakat minat Peserta didik, masing-masing

forum juga terbentuk pemimpin diantara mereka, namun sering juga ada

kendala untuk melakukan kegiatan, wajar karena tersebut semacam

kelompok yang tidak mengekang mereka. Perlu dicermati kelompok yang

saat ini terlihat hidup adalah kelompok yang bernafaskan seni serta,

kewirausahaan. Teater Gedeg, salah satu Forum yang di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah, sering juga ditampilkan pada gelar karya, maupun

mengikuti lomba, namun yang belum ada, mereka menamakan diri sebagai

forum ilmuan atau ilmu teknologi13 komputer atau industri. Hal tersebut

perlu dikembangbiakkan dan akan semakin sempurna menjadi SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah.

Pengorganisasian tersebut jelas bahwa pendidikan demokrasi

sangat ditanamkan, dengan cara pelaksanaan yang tidak banyak intervensi

dari pendamping, yang disebut dengan memberi kesempatan, motivasi dan

kepercayaan. Pemberian kesempatan tersebut, sebenarnya itu sebuah

pengembangan menggali kebutuhan dan potensi Peserta didik, karena

dalam teori kurikulum kebutuhan yang dipadukan dengan teori kebutuhan

Abraham Maslow, pertama “physiological needs” secara fisik Peserta

didik sudah mencapai dari pemberian orang tua, kemudian “needs for

Safety” kebutuhan ini adalah dimana tempat manusia pasti membuthkan,

termasuk di masyarakat, dan disekolah, bentuk dari rasa aman ini dapat

terwujud jika belajar mendapat fasilitas dan kepercayaan untuk

mengembangkan bakat minat. Social needs merupakan kebutuhan

selanjutnya yang berkaitan dengan masyarakat, yaitu hubungan sosial,

ukur, begitu juga pada suatu kelompok tertentu jika mempunyai perencanaan yang baik, kemudian ada kelompok lain ingin meniru kebaikan, akan lebih mudah karena prinsipnya adalah hidup berbagi. Paling penting adalah seorang pendamping akan tau kegiatan pesertadidik, karena secara langsung maupun tidak langsung seorang pendamping bertugas menemani dan berusaha menjaga pesertadidiknya tidak terjerumus pada sebuah kegiatan yang tidak diinginkan masyarakat sekitar.

13 Maksudnya forum teknologi adalah forum yang husus belajar tentang keilmuan dan teknologi, komputer maupun industri, sekalian nanti menjadi sebuah unit produksi.

Page 89: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

77

Forum salah satu pemenuhan kebutuhan untuk bersosialisasi secara

internal maupun eksternal, needs for esteem penghargaan juga terpenuhi

jika ada sebuah berprestasi, prestasi akan lebih maksimal jika Peserta didik

diberi kepercayaan, sebaik apapun prestasi itu jika masih banyak campur

tangan pendamping kurang maksimal, termsauk kebutuhan terahir yaitu

needs for self actualization, peningkatan kemampuan akan tumbuh pada

manusia jika diberi sebuah amanat, yang tidak lain adalah kepercayaan.14

Needs for self actualization yang dikembangkan menjadi empat hal

yaitu, Need For meaning, Social Needs, Aesthetic needs, dan Survival

Needs 15. Maksud teori yang dinternalisasikan adalah, kebutuhan untuk

dimengerti, kebutuhan ini berkaitan dengan pertumbuhan kesadaran diri

sendiri, didukung seorang pengarah yang profesional, kemudian kebutuhan

untuk menemukan arti, atau menggunakan secara apa adanya, tentang

keberadaan seseorang.

Pengorganisasian yang terlaksana pada kurikulum di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah, menekankan sebuah kesadaran diri,

diantaranya membuat kelompok, kelas, program kegiatan dan lain

sebagainya, tentunya demi kegiatan menggerakkan mereka, bertujuan otak

agar tetap belajar, dan melakukan kegiatan. Namun kadang peneliti

mengalami kejanggalan, yang berbentuk pemberian satu sudut pandang,

tentang ketergantungan hidup, menurut doktrin yang diberikan oleh

pengelola, bahwa ijazah itu tidak penting yang penting adalah belajar,

melakukan dan berkarya. Kelompok tertentu akan dapat menerima, tetapi

jika kita merujuk kembali teori maslow, yang berkaitan dengan social

needs mengalami pengembangan, yaitu extrovert needs dan introvert

needs, salah satu bentuk extrovert needs, secara berkelanjutan kebutuhan

manusia pasti ada, manusia akan memenuhi kebutuhan, demi

mempertahankan hidupnya, jika kehidupan tersebut di hutan maka survival

14 Loc.cit. David Pratt hal.54 15 Need For meaning, The growth of self-consciousness is accompanied by a drive that is

essentially philosophical: the need to find meaning, or (use existentially term) authenticity, in one’s existence. Loc.cit David Pratt hal 54 -60

Page 90: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

78

yang dibutuhkan adalah mengenal alam, dan keahlian untuk mengelola

alam agar dapat bertahan hidup, namun kehidupan sangatlah kompleks,

dan manusiapun berbeda karakter, contoh kehidupan dikota akan berbeda

jika memberikan sudut pandang, dan pasti sudut pandangnya akan

bertambah “Belajar meningkatkan kemampuan adalah penting dibuktikan

dengan sertifikat”. Sudut pandang juga penting diberikan kepada Peserta

didik, karena jika berwirausahapun perlu sebuah tanda sertifikat, jika

bentuk usaha pada tempat berbeda, akan beda juga bentuk perjanjian

maupun lain sebagainya.

Adanya konsep perpaduan tersebut, maka dalam

mengorganisasikan sebuah Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah, tidak banyak menggunakan kerumitan dalam hal birokrasi,

karena jika manusia mengetahui kebutuhan yang sesungguhnya pada

dirinya sendiri, maka akan tumbuh minat belajar yang tinggi.

3. Pelaksanaan Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Pelaksanaan Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah tidak

ada silabus secara tertulis, tetapi jika dilihat dari proses pembelajarannya,

maka terjadi sebuah perkembangan, termasuk pembuatan jadual kelas

bukan dari lembaga, melainkan Peserta didik itu sendiri sesuai kelas

masing-masing, kemudian baru memohon pendamping untuk menemani

belajar atau dengan kata lain mendukung proses pembelajaran.

Proses pembelajaran pada Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah, sangat berbeda dengan yang formal maupun non formal

lainnya, karena pada pelaksanaan pembelajarannya secara konsep tidak

terbatas, karena pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dimana saja,

sesuai kesepakatan kelas masing-masing, belum lagi belajar individual

yang mempunyai kebutuhan masing-masing.

Kemudian terlihat proses pembelajaran semacam pembelajaran

anak dewasa, pembelajaran tersebut pendamping hanya memberikan

Page 91: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

79

motivasi belajar, jika pemberian materi diperkirakan hanya sekitar 20 %,16

karena Peserta didik banyak disarankan membaca dan browsing internet,

seperti teori yang diambil dari tokoh pendidikan,17 Model Andragogy

terdiri dari strategi pembelajaran memusat pada orang dewasa. Hal

tersebut sering ditafsirkan bahwa, proses dalam melibatkan pelajar dewasa

dengan pembelajaran struktur dan mengalami secara langsung. Teori ini

Digunakan pertamakali oleh Alexander Kapp (seorang pendidik Jerman)

pada 1833, kemudian andragogy dikembangkan ke dalam suatu teori

pendidikan orang dewasa oleh pendidik Amerika Malcolm Knowles.

Jika hal tersebut diberlakukan maka sebaiknya pembuatan RPP dan

Silabuspun diserahkan kepada mereka, hal tersebut menjadi salah satu

bentuk cara, guna mengetahui proses kegiatan mereka atau dalam bahasa

manajemen disebut dengan pengawasan (controling).

Needs safety, yang biasa diartikan dalam bahasa indonesia

Kebutuhan Rasa Aman, termasuk jika model andragogy ini diterapkan,

Peserta didik merasa diberi kepercayaan, selain itu peraturan, merupakan

pengembangan dari kebutuhan rasa aman, namun jika tidak

dikomunikasikan dengan baik, peraturan terebut akan menjadi sebuah

momok yang menakutkan seperti yang terjadi pada sekolah formal. Pada

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah selain terbentuk peraturan ketika

pertemuan Peserta didik dan Pendamping dihari senin, terdapat pada satu

pemikiran, yaitu pemikiran Bahrudin, yang mempunyai prinsip tidak mau

memaksa Peserta didik, menanamkan sugesti “jadilah manusia yang

bermanfaat”, ketika mereka diibaratkan akan terperosok ke jurang, seorang

pendamping wajib menegur dan berusaha memberikan pertolongan, fungsi

16 Pemberian materi banyak dilakukan oleh pendamping hanya pada kelas VII,

dikarenakan kelas tersebut belum dapat beradaptasi dengan kurikulum yang berlaku. 17 Andragogy consists of learning strategies focused on adults. It is often interpreted as

the process of engaging adult learners with the structure of learning experience. Originally used by Alexander Kapp (a German educator) in 1833, andragogy was developed into a theory of adult education by the American educator Malcolm Knowles. http://en.wikipedia.org/wiki/Andragogy.

Page 92: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

80

peraturan adalah teguran dan proses pendukungan belajar seumur hidup

agar memenuhi kebutuhan rasa aman.

Berbicara tentang rasa aman, perlu ditambahkan rasa aman sesaat

dan rasa aman selamanya, jika rasa aman sesaat itu cukup bagus konsep

pembelajaran, yang ditawarkan SMP Alternatif Qaryah Thayyibah,

kemudian karena pendidikan yang berkelanjutan, jika membahas

kebutuhan, maka perlu ditambahkan kebutuhan Keserasian, kebutuhan

Memuaskan Hidup Sosial, kemudian kebutuhan Bertahan Hidup.

Kesemuanya itu akan saling berkaitan, karena bertahan hidup pada alam

desa dengan alam perkotaan berbeda, apalagi jika Peserta didik nantinya

menjadi wakilrakyat, pastilah membutuhkan hal-hal selain kemampuan,

seperti ijazah dan sertifikat.

4. Pengawasan dan Evaluasi Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah

Perlu dicermati bahwa pengawasan dan evaluasi sudah pasti ada

didunia pendidikan, apalagi sebuah kurikulum yang sebagai acuan.

Pelaksanaan evaluasi dan pengawasan pada SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah tidak seperti layaknya lembaga pendidikan lainnya, jika pada

pendidikan Formal maupun Non formal lain banyak sebuah evaluasi,

dengan menggunakan cara normatif, yaitu dinilai dengan hanya data-data

saja, termasuk kemampuan nilai siswa, kemudian prestasi akdemik

maupun non akademik, kemudian pelaksanaan pengawasan dan Evaluasi

pada SMP Alternatif Qaryah Thayyibah dilaksanakan dengan tidak

menggunakan nilai, tetapi evaluasi yang dilakukan adalah dengan Shering

dan musyawarah dengan bentuk mengurangi sesuatu kelemahan, serta

mengembangkan potensi. Gelar karya sebagai bentuk evaluasi

pembelajaran, sekaligus evaluasi kurikulum, kemudian pertemuan demi

pertemuan berlalu, maka timbullah kesimpulan bahwa, evaluasi kurikulum

tersebut, menyimpulkan majunya pendidikan di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah, terletak pada hasil karya Peserta didik pada bidang Karya Seni

yang meliputi, Sastra (Novel, Puisi, Teater dan Rekaman Nyanyian

Page 93: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

81

Pendidikan). Pada tahun 2009 ini mereka lebih suka disebut dengan

Komunitas Belajar, Bukan Lembaga Sekolah.18 Memang secara formal

lembaga sekolah sangat banyak syarat-syarat yang berkenaan dengan

birokratis, dan peraturan yang dirasa mengganggu pembelajaran. berbicara

tentang kurikulum nasional, sekarang ini sudah mulai membaik, kecuali

pada sebuah pembatasan belajar, dan cara guru mengajar, dan tidak sesuai

dengan kurikulum. Tetapi sayangnya ketidak singkronan kurikulum yang

bernamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, jelas Kurikulum ini

telah memberi kebebasan untuk masing-masing sekolah dalam

menentukan materi dan lain sebagainya, tetapi standarisasi wajib

dilakukan, dan jika tidak dapat nilai standar minimal, maka tidak lulus

dengan kata lain, bodoh. akhirnya yang membuat guru memaksa Peserta

didik, untuk mempunyai kemampuan sama dalam bidang pelajaran

normative. Kemampuan seseorang berbeda, kemudian penyamaan tersebut

ujian nasional berbentuk normatif semua tidak ada ujian yang berbentuk

karya. Berbicara tentang Ujian nasional, jika berdasarkan kejadian dan

berpijak pada Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, tetap

adapun tidak menjadikan masalah, tetapi sebaiknya tidak wajib, jika

Negara bertujuan mencari oang pandai dari segi normative cukup adakan

ujian nasional husus bagi yang mau mengikuti, itupun sebaiknya ujian

nasional bukan hanya sekedar ujian normative, melainkan ujian berbentuk

karya, nantinya akan menjadi terlihat betul hasil belajar dan nilainya pun

tidak abstak.

Usia SMP pasti bisa diarahkan untuk berkarya, walaupun tidak

semuanya, karena kedewasaan manusia bukan dari usia kronologis, tetapi

dari hasil pengalaman yang telah dicapai. Penentuan kelulusan dengan

standar minimal inilah yang membuat SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

mengatakan Ijazah itu tidak penting, karena ujian hanya sekedar nilai

normativ, dan tidak berguna jika tidak pernah melakukan.

18 Wawancara Ahmad Bahrudin 11 September 2009, juga pemaparan Ahmad Bahrudin

ketika diwawancarai oleh MetroTV pada tayangan 13 Agustus 2009.

Page 94: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

82

Kurikulum pada SMP Alternatif Qaryah Thayyibah terlihat bagus

dengan kriteria sebagaimana tabel dibawah ini:

Tabel Peroses Pembelajaran No Waktu Pelajaran Pendamping Prestasi

1 Pukul 07.00-10.00, ada jam kelas, tetapi jika tidak ikut juga tidak masalah, setelah jam tersebut Peserta didik ditanamkan untuk belajar sesuka mereka seuai kebutuhan bahkan sampai larut malam.

Pelajarang secara kelas sama dengan SMP lainnya, tetapi tidak wajib mengikuti, semua. Jadual membuat sendiri sesuai kelas masing-masing

Pendamping bersifat sebagai teman, 100%, tetapi menemani belajar itupun jika diperlukan

Prestasi yang ada, terdapat pada mayoritas bidang seni, dan jiwa wirausaha.

Suasana Resource Center (RC) No Waktu Pengelolaan Peserta Belajar Penggunaan

1 Waktu belajar pada Resource Center yang dilengkapi, komputer dengan jaringan Internet, ruang musik, kamar Mandi dan kamar tidur, dan perpustakaan dengan waktu 07.00-21.00 WIB

Pengelolaan diserahkan oleh Peserta didik, dengan pembuatan jadual penjaga, dan dikoordinir oleh salah satu pendamping.

Peserta didik Qaryah Thayyibah

Sebagai tempat pencarian informasi,

Tempat Gelar Karya setiap bulan sekali, pada hari senin, karya yang ditampilkan mengenahi pembelajaran, kemudian karya Peserta didik, termasuk membuat film.

2 Jika ada acara workshop, atau seminar yang diadakan oleh Peserta didik.maka kadang sampai Full Time.

Sirkulasi dana juga oleh Peserta didik, tanpa mengangkat karyawan.

Pendamping dan Masyarakat termasuk orang tua murid.

Sebagai AULA untuk upacara (upacara berbentuk sharing seperti musyawarah nonformal) agar lebih mudah mengkoordinir.

3 Jika waktu sholat maka RC, ditutup.

Kesepakatan Peserta didik husus internet Rp.2000,-/jam,

Peserta didik non qaryah Thayyibah, dan pengunjung lain.

Tempat main Game.

Page 95: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

83

Ruang Kelas No Waktu Pengelolaan Peserta Belajar Penggunaan

Secara Ideal 07.00-10.00.WIB teapi banyak sepinya dari pada RC

Oleh Peserta didik, dengan bentuk disapu dan dibersihkan

Khusus Pesertadidik QaryahThayyibah

Belajar dikelas dengan teman

sekelas

secara insedental dibuat pelatihan apa saja termasuk teater

Memusyawarahkan sesuatu termasuk membuat acara kemah, membuat jadual.

Tabel tersebut adalah identifikasi kelebihan, kemudian lebih lanjut

Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, perlu ditingkatkan untuk

mengembangkan karya, yang berbentuk Ilmu Teknologi, bukan hanya

sekedar ilmu seni. Berdasarkan pengamatan peneliti suatu tindakan pasti

berdasarkan latarbelakang pelaku, maka jika komunitas tersebut

berlatarbelkangkan moyoritas masyarakatnya bertani, akan lebih baik jika

proses pendukungan tersebut, diarahkan kepada teknologi pertanian,

ditambah teknologi industri pertanian.

Setelah melihat kelebihan pada kurikulum tersebut diatas, peneliti

melihat kelemahan, terhadap kurikulum tersebut secara umum. Sesuai

dengan pemaparan peneliti diatas, identifikasi ini adalah berdasarkan

kebutuhan Peserta didik, karena cita-cita setiap anak berbeda, maka

perbedaan tersebut, menjadikan kebutuhan yang banyak, dan banyak perlu

fasilitas, termasuk ada yang mempunyai cita-cita menjadi presenter19.

maka dapat dipaparkan lebih lanjut tentang identifikasi kelemahan sebagai

berikut :

a. Pemberian satu sudut pandang

Maksud dari satu sudut pandang adalah peserta didik diberi

pengertian tentang hasil belajar adalah karya, bukan ijazah atau nilai,

padahal dunia pendidikan sekarang ini adalah komplek dan dunia kerja

dan bisnis juga komplek, jika memberi sudut pandang alangkah lebih

baik diberikan beberapa sudut pandang tentang kehidupan yang ada

19 Fina salah satu pesertadidik dari tahun 2003, sampai sekarang yang diwawancarai oleh MetroTV, pada tayangan tahun 2004, memaparkan cita-citanya ingin menjadi presenter, jika kebutuhan tersebut tidak didukung, maka akan lambat untuk mencapai cita-cita tersebut.

Page 96: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

84

seperti contoh, manusia hidup bermacam-macam ada yang jadi pekerja

dan ada yang wirausaha, kemudian ketika didunia kerja sebagian besar

selain keahlian adalah menggunakan sebuah sertifikat.

Kasus yang terjadi beberapa Peserta didik adalah tidak

mengikuti ujian nasional, memang bagi seseorang yang

kemampuannya adalah wirausaha tidak bermasalah tetapi jika orang

kemampuannya adalah bukan wirausaha maka sertifikat atau ijazah

menjadi penting.

b. Silabus dan RPP.

Jika menyerahkan semua menejerial kurikulum kepada Peserta

didik jangan tanggung-tanggung, untuk pengembangan silabus dan

pembuatan RPP20 walaupun insidental, tetapi itu adalah pembelajaran

tentang tanggungjawab laporan tertulis, dan hal tersebut adalah sejarah

dan perlu didokumentasi secara tertulis, lebih mudah untuk mengontrol

selain laporan lisan yang dilaksankan pada hari senin. Menurut peneliti

pembuatan tersebut dibuat oleh ketua kelas atau sekretaris atau yang

mewakili, dengan tujuan mereka dapat berkreasi dengan tulisan

tersebut, karena tidak ada aturan baku dalam pembuatan RPP, dan

intinya adalah cerita ketika mereka melaksanakan pembelajaran.

Tetapi setelah mreduksi hasil penelitian, dapat menjadikan

pijakan bahwa Silabus dan RPP ini terlihat pada sebelum

pembelajaran, yang terdapat musawarah pada hari senin, sebagai ganti

dari RPP, karena hari senin itulah semua kegiatan perencanaan

dilakukan, walaupun tidak sama dengan perencanaan pada sekolah

formal.

c. Resource Center belum ada ruang dan media untuk pusat penelitian.

Pentingnya pusat penelitian untuk memajukan pendidikan,

karena jika hanya sekedar fasilitas untuk ruang informasi, sangat

kurang untuk praktek yang menuju kepada teknologi, misalkan mesin,

20 Silabus dan RPP yang sering menjadikan momok bagi guru sebenarnya, tidak ada atuan baku, dan itu adalah salah satu bentuk laporan ketika melakukan tindakan kususnya pada pembelajaran.

Page 97: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

85

atau elktronik, atau tempat penelitian keilmuan biologi, dan lain

sebagainya, haltersebut adalah wujud proses pendukungan kepada

Peserta didik. Model sarana ini terinspirasi dari pemikiran Ivan Illich

yang menciptakan sekolah non formal dan menciptakan “Reference

services to educational objects” dalamnya terdapat semacam, fasilitas

akses, Mosium atau perpustakaan dan laboratorium.21

d. Unit Produksi

Unit produksi merupakan salah satu pelaksanaan

pendukungan, selain itu untuk menciptakan suasana kewirausahaan,

semboyan Ahmad Bahrudin, mendidik mereka tidak untuk menjadi

mesin, atau dalam kata lain menjadi pekerja, namun menjadi manusia

wirausaha. Hal itu perlu didukung dengan adanya sebuah unit

produksi, sebagai salah satu tempat praktek untuk berwirausaha, dan

praktek tersebut bukan hanya sekedar praktek, tetapi betul-betul dapat

menghasilkan sesuatu barang baru bahkan bermutu.

Beranjak dari kelemahan dan kekuatan yang ada, maka akan lebih baik

jika pemenuhan kebutuhan segera dilaksanakan, dan betul-betul melaksanakan

Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, dan tidak terkesan sebagai

anak yang mengikuti pembelajaran sebagai korban uji coba keilmuan. Setiap

tindakan dimanapun, pasti ada konsekuensi masing-masing dan setiap

kejadian pasti ada sisi negatif dan positifnya, maka studi kasus ini bukan

merupakan pencarian kebenaran atau kesalahan, tetapi proses menuju

indonesia maju dan meraih cita-cita bangsa.

Berdasarkan wawancara dan pengamatan, yang dilakukan kemudian

didiskripsikan pada bab III, maka alur Manajemen Kurikulum di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah, dari sumber pemikiran Bahrudin, mempunyai

asumsi manusia tidak boleh putus belajar, kemudian direspon masyarakat,

yang merasa tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang kebih tinggi,

dengan kendala mahalnya biaya pendidikan, dan Bahrudin banyak terinspirasi

para tokoh yang yang melawan kapitalisme pendidikan sekolah. Akhirnya

21 http://www.infed.org/thinkers/et-illic.htm

Page 98: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

86

terkonsep Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, dengan ini dapat

digambarkan sebagai mana berikut :

Masyarakat Butuh Pendidikan

kemudian di bentuk komite sekolah Kebutuhan Belajar

Peserta didik Penampungan Minat Belajar

Penciptaan dan pengembanganMod

el Kurikulum

Macam Mata Pelajaran yang

dibutuhkan

Lembaga

System dan Strategi Pembelajaran

Pemenuhan Media Belajar

Pembimbing

Asisten Pembimbing

Pengelompokan Pesertadidik

Selain semacam kelas

Pengelompokan siswa sesuai dengan

bakat minat Asisten Dipilih

Dari Alumni Smp

Peserta didik melakukan Diskusi, browsing Internet, penelitian obyek,

sesuai mata pelajaran

Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi Kurikulum

Komite sekolah

Pemenuhan Bakat Minat

Jangan Putus Belajar

Page 99: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan berikut

1. Karakeristik manajemen kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Kelibening Salatiga.

Kebutuhan hidup manusia memang beragam hususnya pada, maka

Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah berusaha memenuhi

kebutuhan Peserta didik dengan cara menyaring aspirasi Peserta didik,

dengan cara mengumpulkan dalam satu ruangan atau cara lain yang dapat

menampung aspirasi, dan hal ini sangat relevan dengan teori yang

ditawarkan pada bukunya David Pratt yang berjudul Curriculum Design

and Development, dengan design Curriculum Rational. Dan sebenarnya

dengan kurikulum nasional secara konsep materi ada kesamaan, tetapi

ketika sudah masuk kepada peraturan serta peraturan pemerintah sangat

berbeda, karena pada kurikulum ini tidak banyak peraturan dan tidak

banyak mengikuti aturan birokrasi yang merumitkan Peserta didik untuk

belajar.

Kondisi nyata SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, dan bentuk

sosiologis kelurahan tersebut, yang menjadikan latar belakang Manajemen

Kurikulum pada SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, kehidupan kelurahan

Kalibening, mayoritas petani dan cara hidup mereka sangat sederhana,

kemudian mencermati keadaan yang sangat memprihatinkan bagi dunia

ekonomi dan pendidikan yang sangat berpaham kapitalis, Bahrudin salah

seorang dari masyarakat tersebut, akhirnya mendirikan sekolah alternative

tersebut, dan kurikulum diserahkan pada Peserta didik yang disebut

dengan Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayiibah, meskipun

sekarang dari pemerintah sudah mensubsidi SMP Negeri, tetapi hal

tersebut tidak membuat SMP Alternatif Qaryah Thayyibah beralih sistem

kurikulum, karena tetap berbeda dalam bidang peraturan yang tidak kaku

87

Page 100: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

88

88

dan waktu pembelajaran full time. Kurikulum tersebut menyaring semua

aspirasi sebagai bentuk kebutuhan peserta didik, kemudian pengelola

berusaha untuk menfasilitasi kebutuhan tersebut.

Manajemen Kurikulum adalah Proses Manejerial tentang

pemenuhan kebutuhan dalam hal pembelajaran, untuk mencapai tujuan

(mengedepankan minat belajar dan penanaman belajar untuk melakukan,

berkarya serta tidak ketergantungan) dengan cara bekerjasama dan melalui

tahap perencanaan, pembagian, penggerakan, dan pengawasan.

2. Implementasi manajemen kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Kalibening Salatiga

Implementasi tersebut disimpulkan sebagaimana pelaksanaannya

yakni :

a. Perencanaan

untuk mencapai tujuan, maka butuh perencanaan yang

berfungsi untuk memperkirakan sebuah pelaksanaan. Perencanaan

kurikulum ini terbentuk atas semua peserta didik dikumpulkan menjadi

satu dengan tujuan menampung aspirasi kebutuhan, bahkan orang tua

murid pun ikut mewakili musawarah tersebut. Aspirasi tersebut

berkenaan dengan kebutuhan siswa dalam hal belajar dan sesuatu yang

dibutuhkan sebagai media, termasuk teknis belajar.

Pada perencanaan tersebut peserta didik ditanamkan untuk

belajar melakukan yakni banyak mencoba, berkarya, dan tidak

ketergantungan serta penanaman semangat untuk berbagi.

b. Pembagian

Untuk mencapai tujuan, Kelompok apapun memerlukan

pembagian tugas, maka pembagian tugas ini menurut konsep

kurikulum secara umum telah dipaparkan dalam perencanaan, tetapi

ketika menuju sebuah pembelajaran kelas, maupun forum apapun yang

sering disebut pada sekolah formal adalah ekstra kurikuler, diserahkan

pada kelas masing-masing yang dikoordinir oleh ketua kelas/ ketua

Page 101: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

89

89

forum, termasuk pembuatan jadwal pelajaran ataupun jadwal apa saja

sesuai kebutuhan.

c. Pelaksanaan

Kematangan dalam merencanakan dan pembagian tugas akan

dilanjutkan dengan pengembangan pelaksanaan, adapun pelakasanaan

ini peserta didik setelah membuat jadwal sesuai dengan kelasnya

masing-masing, mereka mengadakan musyawarah siapa pendamping

yang sesuai untuk pelajaran yang terkait, akhirnya mereka memohon

para pendamping untuk mendampingi mereka belajar. Selain itu

partner yang biasanya mereka terdiri dari alumni SMP, yang mampu

menggerakan dan memotivasi mereka untuk belajar, senantiasa

membantu dalam proses belajar.

d. Pengawasan

Pelaksanaan kurikulum pada prosesnya tersebut perlu adanya

sebuah pengawasan, yang dilakukan setiap hari senin, dan bentuk dari

pengawasan kurikulum tersebut setiap bulan sekali tepatnya hari senin

diadakan Gelar Karya, hal ini menampilkan hasil belajar selama satu

bulan, dan karya yang telah dicapai.

Selain itu, para pendamping juga melakukan pertemuan dengan

pengelola, minimal 3 kali dalam satu tahun, dan maksimalnya sesuai

kebutuhan, termasuk adanya permasalahan atau kebutuhan baru yang

perlu di berikan kepada peserta didik sebagai wujud pengembangan

Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah. Dari pengawasan

kurikulum tersebut akan menemukan sebuah kelemahan, dan

kelemahan tersebut pengelola masih berusaha untuk mengurangi

kelemahan.

Pengelolaan Kurikulum di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

menjadikan peserta didik lebih nyaman belajar dengan sistem

demokrasi yang diserahkan sesuai kebutuhan peserta didik, dengan

proses disepakati setiap hari senin yang disebut upacara, sebagai

bentuk rencana dan teknis kegiatan, namun kurikulum tersebut belum

Page 102: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

90

90

ada standar silabus dan RPP (rencana pelakasanaan pembelajaran),

tidak terealisasinya hal itu, mempunyai alasan belum merasa butuh,

dan sebenarnya akan lebih baik jika hal tersebut dapat terealisasi.

B. Saran

Saran peneliti berkaitan dengan Manajemen Kurikulum di SMP

Alternatif Qaryah Thayyibah, agar dapat dikembangkan sesuai kebutuhan

peserta didik, karena sebetulnya kebutuhan peserta didik sangat kompleks,

karena setiap manusia mempunyai kebutuhan masing-masing, tentunya

berkaitan dengan kebutuhan belajar dan cita-cita.

Adapun saran ini pertama untuk lembaga terkait atau komunitas

terkait, dan yang kedua adalah lembaga sekolah formal maupun non formal:

1. Kepada Lembaga Terkait

Lembaga terkait memang lembaga yang telah mengangkat pendidikan

Indonesia semakin maju, dan bukti sudah menunjukkan bahwa sebagian

Peserta didik dapat berkarya sesuai kompentesi mereka, kemudian saran

untuk dapat lebih maju adalah

a. Sesegera mungkin melengkapi kebutuhan peserta didik, karena asumsi

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah adalah belajar melakukan dan

banyak mencoba, jika media untuk mencoba belum ada maka akan

lambat dalam hal kemajuan kualitas peserta didik.

b. Dalam memberikan sudut pandang kepada peserta didik berilah

berbagai sudut pandang sisi kehidupan.

c. Jika dalam sistem pembelajaran semua diserahkan kepada peserta

didik, maka penaman untuk membuat cerita selama belajar dikelas atau

dimanapun ketika berkelompok dan teknisnya adalah perwakilan,

sebagai salah satu bentuk perhatian pengelola dalam pendampingan.

d. Berkaitan dengan mendidik, agar tidak menjadi mesin atau dengan

kata lain adalah pekerja, maka sebaiknya fasilitas untuk mereka adalah

Pusat Penelitian dan Unit Produksi agar peserta didik betul-betul dapat

berkarya bukan sekedar karya seni tetapi karya teknologi dan industri.

Page 103: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

91

91

2. Kepada Lembaga Pendidikan Secara Umum

a. Lembaga pendidikan secara umum memang begitu rumit dalam hal

Birokrasi, termasuk peraturan yang tidak lentur, memaksakan

kehendak, atau yang disebut memaksakan nilai memuaskan saja, tetapi

ternyata pada tingkatan praktek tidak sesuai dengan nilai tersebut.

b. Sebenarnya Kurikulum Nasional sudah cukup baik, dalam hal

pembelajaran, tetapi ketika adanya sebuah peraturan pemerintah

tentang standarisasi kelulusan, yang membuat para guru mengejar

target padahal kemampuan siswa adalah berbeda-beda, yang diujikan

hanya normatif saja.

c. Saran ini saling berkaitan maka dengan adanya item a dan b maka

diharapkan guru dan semua lembaga yang telah dijamin pemerintah

untuk mendampingi peserta didik lebih optimal, tidak terbatas dengan

waktu yang minim.

d. Tentang sarana dan prasarana lembaga formal khususnya yang

berlabelkan negeri, sebenarnya lebih mampu untuk menfasilitasi,

kebutuhan Peserta didik.

e. Kepada lembaga sekolah yang memproklamirkan diri sebagai lembaga

yang berkualitas, sebaiknya tidak mengedepankan biaya yang mahal,

tetapi kualitas yang baik itu adalah dapat membuat Peserta didik

menjadi baik dan sukses tanpa memandang miskin atau kaya.

f. Lembaga Sekolah yang berkualitas baik, adalah lembaga yang dapat

mencermati antara manajemen Bisnis dengan Manajemen Pendidikan,

bukan disamakan atau dipukul rata, jika dipukul rata maka yang terjadi

adalah penindasan kepada kaum lemah dalam mengenyang

pendidikan, karena jika hanya sekedar informasi pada saat ini bisa di

cari dimana saja dan kapan saja kecuali media praktek penelitian yang

berbau teknologi dan mesin itu wajar kalau mahal, wajarnya

kemahalan tersebut akan ringan jika pemerintah betul-betul

menfasilitasi rakyatnya untuk belajar.

Page 104: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

92

92

C. Penutup

Kemampuan yang terbatas dari peneliti tidak mengurangi semangat

untuk belajar meneliti, bukan hanya sekedar tugas dari institusi, tetapi betul-

betul menghayati dunia pendidikan, hususnya pada lingkup Manajemen

Kurikulum, yang semakin lama semakin tidak di akui oleh kita sendiri, karena

kurikulum adalah acuan untuk mendidik kader bangsa, tetapi acuan tersebut

dimentahkan oleh kita dengan bukti, banyak pelajaran yang semestinya murah

didapatkan di internet atau perpustakaan, tetapi mahal ketika sudah masuk

pada lembaga sekolah. Kemudian dalam ujian yang berdasarkan Standarisasi

Peraturan Pemerintah banyak pemaksaan dalam materi dengan bentuk materi

yang banyak dengan waktu sedikit, kemudian ditambah ujian pun sebagai

formalitas dan hanya Normatif, tidak ada bentuk nyata dalam ujian tersebut.

Tetapi yang paling penting adalah pada hasil penelitian ini semoga peneliti

dapat melakukan hal positif, dari Manajemen Kurikulum di SMP Altenatif

Qaryah Thayyibah, serta masukan para ahli pendidikan yang ditunggu oleh

peneliti.

Akhir dari penulisan ini adalah Allah maha tahu dan bijaksana, setelah

berusaha maka tawakal dan berdo’a, tidak lupa puji syukur yang senantiasa

terucap, agar semakin maju pendidikan di Indosesia.

Page 105: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

Daftar Pustaka

Abi Abdillah Muhammad Bin Ismail Al- Bukhari, Matnul Bukhari juz 4,

Bandung: Sirkah Al-Ma’arif Litthob’I Wannasyar, t. Th .

Abudin Nata, H., Prof. Dr. M.A, Filsafat Pendidikan Islam, Gama Media, Jakarta

2005.

Anton Beker dan Ahmad Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat,

Yogyakarta: Kanisius, 1990

Ary H. Gunawan, Drs. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi Tentang

Pelbagai Problem Pendidikan, Jakarta :Rineka Cipta, Cet I tahun 2000.

Bahruddin, Pendidikan Alternatif Qaryah Thayibah, Ypgyakarta: LKiS, Cet,I

2007

Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Intermasa,

1971 .

E. Mulyasa, Dr. M.Pd. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2002 .

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2003 .

Forum Mangunan, A. Ferry Indratno, edt Kurikulum yang mencerdaskan visi

2030 dan Pendidikan Alternatif, Jakarta: Kompas, 2008 .

George R. Terry & Leslie W. Rue. alih bahasa oleh: G.A. Tico Alu Dasar-Dasar

Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. ke- 8 2003.

Page 106: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

H.M. Daryanto, Drs. Administrasi Pendidikan PT. Rineka Cipta, Jakarta cet II

2001.

Ibrahim Bufadal, Dr. M.Pd, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan

Aplikasi, Jakarta : Bumi Aksara, 2003.

John M. Echols & Hassan shadily, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, Jakarta :

PT. Gramedia, cet XXIV 2000

Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2001 .

Lexy J. Moleong, Metodologi Peneltian Ilmiah, Bandung: Remaja Rosdakarya,

1989 .

M. Quraish Shihab, Tafsir Almishbah, vol 13, Jakarta: Lentera Hati, Cet. I, 2003 .

M. Quraish Shihab, Tafsir Almishbah, vol 15, Jakarta: Lentera Hati, 2002, .

M. Quraish Shihab, Tafsir Almishbah, Vol. 15, Jakarta: Lentera Hati, Cet. IV

2005 .

Marno, M.Pd., Islam By Manajemen and Leadership, Jakarta,: Lintas Pustaka,

Cet, I. 2007.

MIF Baihaqi, Psikologi Pertumbuhan, Bandung : Rosda Karya Cet.I 2008 .

Muis Saad Iman, M.Ag, Pendidikan Partisipatif, Yogyakarta: Safiria Insania

Press, cet II, 2004 .

Mulyasa, Dr. M.Pd., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bnadung: P.T.

Rosda Karya, 2006 .

Muslichah Zarkasi, Dra., Manajemen Psikologi, Jakarta : PT. Gelora Aksara

Pratama, Erlangga 2004

Page 107: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

Mustaqim, Drs. Psikologi Pendidikan, Yogjakarta :Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang, Bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 2004 .

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta: Rake Sarasih,

cet. VII, 1998 .

Nurani Soyomukti, Metode Pendidikan Marxis Sosialis, Jogjakarta: Ar-ruz

Media, 2008.

Oemar Hamalik, Prof. Dr. Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, cet. I, 2006 .

Peter F. Oliva, Supervision for Today’s schools, New York : Longman, 1976 cet.

II.

Robert K. Yin, Study Kasus desain dan metode, penterjemah: M. Djauzi

Mundzakir, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997 .

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000 .

Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001 .

Sanafiah Faisal dan Mulyadi Guntur W. ed , Metodologi Penelitian Pendidikan,

Surabaya: Usaha Nasional, 1982 .

Sintha Ratnawati edt , Sekolah Alternatif Untuk Anak Kumpulan Artikel Kompas,

Jakarta : Kompas, 2002 .

Sudarwan Danim, Dr. Prof., Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok

Jakarta : Rineka Cipta Cet. I 2004 .

Sudarwan Danim, Prof. Dr. Visi Baru Manajemen Sekolah dari Unit Birokrasi ke

Lembaga Akademik, Jakarta : Bumi Aksara, cet I, 2006

Suharsimi Arikunto, Prof. Dr. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta: Rineka Cipta, Edisi Revisi. VI, 2006 .

Page 108: MANAJEMEN KURIKULUM DI SMP ALTERNATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl-maskur... · Kurikulum Di SMP Alternatif Qaryah ... (Bagian Silabus, dan RPP)

Sujono Samba, Lebih Baik Tidak Sekolah, Suara Hening dari Kalibening,

Yogyakarta: LKiS, 2007

Yosal Irriantara Community Relations konsep dan aplikasi, Bandung :Simbiosa

Rekatama Media, 2004.

Undang-undang Dasar 1945 dan Amandemen pertama 1999 sampai ke empat

2004 Semarang : Aneka Ilmu, cet. II, 2005.

"http://id.wikipedia.org/wiki/hermeneutik"

http://en.wikipedia.org/wiki/Andragogy.