MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI
Transcript of MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI
MANAJEMEN KONFLIK VS RESOLUSI KONFLIKMANAJEMEN KONFLIK
Bukan merupakan upaya untuk menghindari,
mengurangi atau mengurangi konflik . Akan tetapi untuk
mendisain strategi yang efektif dlm meminimalkan
disfungsi konflik dan meningkatkan fungsi dan
menciptakan efektifitas organisasi
Resolusi konflik tdk mengukapkan secara jelas hubungan Antara strategi
manajemen konflik dengan efektifnya organisasi
RESOLUSI KONFLIKberkaitan dengan upaya
pengurangan konflik, menghilangkan konflik, dan mengakhiri konflik.Negosiasi, bargaining,
mediasi,arbitrasi adalah hal-hal yang dilakukan.
KONFLIK AFEKTIF• Beberapa Jenis konflik tertentu, kemungkinan berpengaruh negatif terhadap
performa individu dan kelompok, oleh sebab itu harus dikurangi. Konflik ini
biasanya disebabkan oleh reaksi yang negatif dari anggota organisasi ( mis :
serangan pribadi anggota kelompok, ketdk harmonisan rasial, pelecehan
seksual,dsb) konflik demikian cenderung disebut konflik afektif .
• Secara tepatnya merupakan, konflik hubungan yang mengganggu tugas
karena yang berkonflik akan terfokus pada upaya untuk mengurangi
ancaman, meningkatkan kekuatan dan membangun ikatan daripada
menyelesaikan tugas. Konflik akan menyebabkan anggota menjadi sangat
peka , curiga dan muncul kekecewaan
KONFLIK SUBTANTIF
> Jenis konflik lainnya yang dapat menimbulkan dampak positif terhadap
kelompok dan individu yaitu ketidak sepahaman tentang tugas , kebijakan dan
permasalahan lain yang berhubungan dengan organisasi disebut konflik
subtantif.
> Tingkat konflik subtantif yang moderat ( cukup) akan menguntungkan
organisasi karena akan memicu perdebatan dan diskusi sehingga mendorong
peningkatan performa atau capaian kinerja organisasi.
> Suatu organisasi yang sama sekali tidak pernah mengalami konflik ttg tugas
akan kehilangan upaya untuk meningkatkan kinerja , sedangkan dengan konflik
yang sangat tinggi akan menghambat penyelesaian tugas
> Telah terbukti bahwa konflik subtantif yang positif akan menghasilkan
manfaat organisasi yang mengalami konflik dapat membuat keputusan yang
lebih baik dibandingkan yg tdk pernah mengalami konflik. Hal tersebut juga
terjadi pada tingkat individu.
•Walaupun demikian konflik subtantif juga dapat
mengurangi loyalitas dan komitmen kelompok, dengan
tujuan untuk tetap mempertahankan kondisi dan
kepuasan organisasi yang telah berlangsung.
•Sehingga intervensi manajemen konflik harus dapat
membangun norma atau nilai budaya dalam mendukung
ketidaksepahaman antar kelompok yang dikaitkan
dengan tugas dan hal-hal lain yang sesuai dengan
organisasi tanpa memunculkan konflik afektif
Strategi Manajemen Konflik
Strategi manajemen konflik berdasarkan literatur kontemporer yaitu
:
1.Mewujudkan dan memelihara konflik subtantif secukupnya
sebagai kewajiban tdk rutin.
2. Meminimalkan konflik substantive sebagai kegiatan rutin.
3. Meminimalkan konflik afektif sebagai suatu kegiatan rutin
4.Mendorong anggota organisasi untuk memilih dan menggunakan
cara penanganan konflik interpersonal sehingga berbagai macam
situasi konflik dapat disesuaikan dalam penyelesaiannya.
MODEL MANAJEMEN KONFLIK1. MODEL INTEGRATIF
DASAR PEMIKIR
ANPANDANGAN
BARU PANDANGAN
LAMA
SUMBER KONFLIKINTERNAL
EKSTERNALINDIVIDU
KELOMPOK
MANAJEMEN KONFLIKSTIMULASI
PENGURANGAN
RESOLUSI
HASIL YANG
DIHARAPKAN
KINERJA PRODUKTIVI
TAS O
MODEL STIMULASI
• FAKTOR INTERNAL
• FAKTOR EKSTERNAL
KONFLIK
INVIDU-INDIVIDU
INDIVIDU KELOMPOK
KELOMPOK-KELOMPOK
AKIBAT DISFUNGSIONAL
MOTIVASI RENDAH
HASIL TDK MAKS
APATIS ,KRG INISIATIF,
TARGET TDK TERCAPAI
AKIBAT FUNGSIONAL
CARI SOLUSI SADAR
MASALAH PERUBAHAN
EVALUASI,MOTIVASI, ORIENTASI TUGAS ,KINERJA
TKT
METODE STIMULASI
PERSAINGAN,
STANDAR, KETDKPASTIAN
,PIM DEMOKRATIS,T
UGAS BARU,REWARD
, MOTIVASI
PERILAKU POSITIF
PENINGKATAN KINERJA DAN
PRODUKTIFITAS
UMPAN BALIK
MODEL PENGURANGAN
• FAKTOR INTERNAL
• FAKTOR EKSTERNAL
KONFLIK
INVIDU-INDIVIDU
INDIVIDU KELOMPOK
KELOMPOK-KELOMPOK
AKIBAT DISFUNGSIONAL
AGRESIVITAS
SIKAP OTORITARIAN,
PERTENTANGAN, BENCI, EGO, TUJUAN KEL
LEBIH PENTING
AKIBAT FUNGSIONAL
CARI SOLUSI SADAR
MASALAH PERUBAHAN
EVALUASI,MOTIVASI, ORIENTASI TUGAS ,KINERJA
TKT
METODE PENGURANGAN
PENGGABUNGAN UNIT, KEGIATAN
BERSAMA, NEGOSIASI,
MUTASI, ROTASI, TETAPKAN ATURAN,
FORUM DIALOG, MEDIATOR,
TANTANGAN BARU
PERILAKU POSITIF
PENINGKATAN KINERJA DAN
PRODUKTIFITAS
UMPAN BALIK
MODEL INOVATIF
•KONFLIK
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
PPP
PPKPKPT
PI
DAMPAK PERILAKU
KREATIVITAS KERJA
MOTIVASI KERJA
KOMPETISI
DINAMIKA KELOMPOK
PEMECAHAN MASALAH
RESOLUSI
KONFLIK
INOVASI
PRODUKTIVITA
S O
ORGANISASI YANG KOMPETITIF
MDP Business School
Politik ada di semua organisasi. Politik terdiri dari aktifitas yang digunakan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menggunakan kekuasaan serta sumber daya lain untuk mendapatkan hasil yang diinginkan seseorang bila terdapat ketidakpastian atau ketidaksepakatan pilihan.
TUJUAN UTAMA PENDIDIKAN BUKANLAH ILMU PENGETAHUAN MELAINKAN AKSI NYATA ( HERBERT SPENCER)
PRESTASI DAN PENCAPAIAN SELALU MENJADI MILIK ORANG-ORANG OPTIMIS( HAROLD WILKINS)
OPTIMIS ADALAH KEBERANIAN MORAL YANG SESUNGGUHNYA ( ERNEST H.SHACKLETON)
ORANG OPTIMIS MELIHAT BUNGA MAWAR BUKAN DURINYA , ORANG PESIMIS TERPAKU PADA DURI DAN MELUPAKAN MAWARNYA (KHALIL GIBRAN)
ORANG PESIMIS MELIHAT KESULITAN DALAM SETIAP KESEMPATAN , ORANG OPTIMIS MELIHAT KESEMPATAN DALAM SETIAP KESULITAN ( WINSTON CHURCHILL)