MANAJEMEN KEPERAWATAN

16
MANAJEMEN KEPERAWATAN I. MANAJEMEN KEPERAWATAN A. PENDAHULUAN Manajemen pelayanan keperawatan sebagai sub sistem manajemen rumah sakit harus memperoleh tempat dan perhatian sama dengan manajemen lainnya, sehingga rumah sakit dapat berfungsi sebagaimana diharapkan.Lingkup manajemen operasional dan manajemen asuhan keperawatan yaitu merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengawasi sumber daya keperawatan. Fungsi-fungsi manajemen keperawatan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, yang harus dilakukan oleh manajer dalam bentuk supervisi. Supervisi yang dilakukan oleh manajer keperawatan secara baik dan terus menerus dapat memastikan pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan ( Depkes RI, 1994 ). Dengan supervisi kepala ruangan sebagai manajer dapat mempengaruhi kinerja perawat pelaksana. B. PENGERTIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN Pengertian manajemen keperawatan mengacu pada pengertian manajemen secara umum. Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain (Gillies,1989). Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga, masyarakat (Gillies,1999 ). C. LINGKUP MANAJEMEN KEPERAWATAN

description

utri

Transcript of MANAJEMEN KEPERAWATAN

Page 1: MANAJEMEN KEPERAWATAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN

I.    MANAJEMEN KEPERAWATAN

A.   PENDAHULUAN          

Manajemen pelayanan keperawatan sebagai sub sistem manajemen rumah sakit harus

memperoleh tempat dan perhatian sama dengan manajemen lainnya, sehingga rumah

sakit dapat berfungsi sebagaimana diharapkan.Lingkup manajemen operasional dan

manajemen asuhan keperawatan yaitu merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,

dan mengawasi sumber daya keperawatan. Fungsi-fungsi manajemen keperawatan

adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, yang harus

dilakukan oleh manajer dalam bentuk supervisi. Supervisi yang dilakukan oleh manajer

keperawatan secara baik dan terus menerus dapat memastikan pemberian asuhan

keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan ( Depkes RI, 1994 ). Dengan

supervisi kepala ruangan sebagai manajer dapat mempengaruhi kinerja perawat

pelaksana.

B.   PENGERTIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Pengertian manajemen keperawatan mengacu pada pengertian manajemen secara

umum. Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain

(Gillies,1989). Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan

melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan

dan rasa aman kepada pasien, keluarga, masyarakat (Gillies,1999 ).

C.   LINGKUP MANAJEMEN KEPERAWATAN

Menurut Korn ( 1987 ), yang termasuk lingkup manajemen keperawatan adalah

manajemen operasional dan manajemen asuhan keperawatan.

1.    Manajemen Operasional

Pada manajemen operasional, pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh

bidang perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak,

manajemen menengah, dan manajemen bawah.

Faktor-faktor yang perlu dimiliki oleh manajer agar dapat berhasil dalam

penatalaksanaan kegiatannya:

1.    Kemampuan menerapkan pengetahuan

Page 2: MANAJEMEN KEPERAWATAN

2.    Keterampilan kepemimpinan

3.    Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen

2.    Manajemen Asuhan Keperawatan

Lingkup manajemen asuhan keperawatan dalam manajemen keperawatan adalah

terlaksananya asuhan keperawatan yang berkualitas kepada klien. Keberhasilan

asuhan keperawatan sangat ditunjang oleh sumber daya tenaga keperawatan dan

sumber daya lainnya. Tenaga keperawatan yang bertanggung jawab dalam

menyediakan perawat pasien yang berkualitas adalah perawat pelaksana.Sebagai

kunci keterampilan dalam keperawatan pasien adalah komunikasi, koordinasi,

konsultasi, pengawasan dan pendelegasian. ( Loveridge & Cumming, 1996 ).

D.   PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN KEPERAWATAN

Keberhasilan manajemen keperawatan dalam mengelola suatu organisasi keperawatan

dapat dicapai melalui upaya penerapan prinsip-prinsip manajemen keperawatan yaitu :

1.    Manajemen keperawatan seyogianya berlandaskan perencanaan

2.    Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif

3.    Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan

4.    Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien

5.    Manajemen keperawatan harus terorganisir

6.    Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan

7.    Divisi keperawatan yang baik

8.    Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif

9.    Pengembangan staf

10. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan

E.   SISTEM PENGORGANISASIAN ASUHAN KEPERAWATAN ( MODALITAS PRAKTIK

KEPERAWATAN )

1.    Metode Fungsional adalah setiap perawat mendapat tugas yang berbeda dalam

merawat setiap pasien.

2.    Metode Tim adalah perawat degan latar belakang pendidiksn yang berbeda

bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien.

Page 3: MANAJEMEN KEPERAWATAN

3.    Metode Primer adalah seorang perawat profesional bertanggung jawab memberi

perawatan secara menyeluruh selama 24 jam pada 4-6 pasien dalam satu unit sejak

pasien masuk sampai pulang.

4.    Metode Kasus adalah satu perawat merawat satu pasien ( total patient care )

F.    SISTEM KLAFISIFIKASI PASIEN

1.    Berdasarkan keputusan Askep:

a.    Perawat intensif

b.    Modifikasi perawatan intensif

c.    Intermediate

d.    Perawatan minimal

2.    Berdasarkan kondisi pasien:

Minimal, moderate, aktif, intensive, kritis

3.    Berdasarkan Askep skore:

a.    Observasi dan monitoring

b.    Perawatan diri

c.    Makan dan minum

d.    Terapi somatik

e.    Terapi modalitas dan Penkes

4.    Klasifikasi klien berdasarkan derajat ketegantungan

a.    Perawatan minimal

b.    Perawatan intermediet

c.    Perawatan maksimal/total

G.   FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

a.    Perencanaan

Adalah suatu proses menetapkan sasaran dan memilih cara untuk sasaran tersebut

b.    Pengorganisasian

Adalah seluruh proses pengelompokan tugas-tugas, fungsi, wewenang dan tanggung

jawab, penetapan orang dan alat-alat.

c.    Pengarahan

Adalah pengeluaran, penugasan, pesanan dan instruksi.

d.    Pengawasan dan Pengendalian

Page 4: MANAJEMEN KEPERAWATAN

Suatu proses kegiatan seorang pemimpin untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan

organisasi sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan ketentuan yang telah ditetapkan

(Wijono, 1997).

H.   KERANGKA KONSEP, FILOSOFI, TUJUAN DAN STANDAR PELAYANAN

KEPERAWATAN

1.    Kerangka Konsep

Kerangka konsep dasar manajemen keperawatan adalah manajemen partisipatif yang

berlandaskan kepada paradigma keperawatan yaitu manusia, perawat, kesehatan dan

lingkungan dengan merumuskan kerangka konsep menjadi kerangka kerja untuk

menunjang praktek keperawatan dan merupakan keyakinan dasar dari tim perawatan.

2.    Filosofi Manajemen Keperawatan

Filosofi manajemen keperawatan adalah kerjasama yang dimiliki oleh tim keperawatan

yang bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan berkualitas melalui pembagian

kerja, koordinasi dan evaluasi.

3.    Tujuan Manajemen Pelayanan Keperawatan

Mengacu pada tujuan peningkatan metode kerja dalam meningkatkan asuhan

keperawatan.

4.    Standar Pelayanan KeperawatanStandar pelayanan keperawatan mencerminkan

kualitas pelayanan keperawatan untuk menentukan tingkat kualitas pelayanan yang

dicapai

Jenis Standar yaitu :

         Standar Normatif yang menggambarkan praktek yang dinilai baik/ideal oleh beberapa

kelompok yang berwenang.

         Standar Empiris menggambarkan praktek yang sebenarnya diamati dari dalam

sejumlah besar lingkungan perawat klien

Standar Normatif dan Standar Empiris diaplikasikan dalam penerapan beberapa

standar yaitu :

a.    Standar Praktek Keperawatan yang terdiri dari :

1.    Standar Praktek Profesional terdiri dari beberapa standar :

         Standar I, pengkajian keperawatan

         Standar II, diagnosa keperawatan

Page 5: MANAJEMEN KEPERAWATAN

         Standar III, perencanaan

         Standar IV, pelaksanaan

         Standar V, evaluasi

2.    Standar Kinerja Profesional

         Standar I, jaminan mutu

         Standar II, pendidikan

         Standar III, penilaian kinerja

         Standar IV, kesejawatan

         Standar V, etik

         Standar VI, kolaborasi

         Standar VII, penelitian

         Standar VIII, pemanfaatan sumber-sumber

b.    Standar Fasilitas Kesehatan

c.    Standar Asuhan Keperawatan

Standar asuhan keperawatan mempunyai tiga tujuan yaitu, meningkatkan mutu asuhan

keperawatan, mengurangi biaya asuhan keperawatan  dan memberikan landasan untuk

menentukan kelalaian keperawatan.

II.   KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

A.   PENDAHULUAN

Dalam menjalankan fungsi manajerial pimpinan harus dapat memenuhi kebutuhan

pasien dan keluarga, menjalin hubungan yang efektif  dan terapeutik dengan atasan,

staf dan tim kesehatan lainnya dan mampu mempengaruhi orang lain agar mau

bertindak melakukan kegiatan sesuai rencana sehingga dapat meningkatkan

produktivitas kerja para karyawan.

B.   PENGERTIAN KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN

Kepemimpinan merupakan kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk

dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan orang lain

untuk brtbuat sesuatu demi mencapai tujuan institusi. Sedangkan manajemen

merupakan proses perencanaan,  pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan

Page 6: MANAJEMEN KEPERAWATAN

dalam mencapai tujuan. Jadi  pada hakekatnya manajemen dan kepemimpinan dalam

keperawatan dilakukan dengan cara bersamaan.

C.   PERAN PEMIMIPIN DALAM KELOMPOK

1.    Sebagai penghubung interpersonal

2.    Sebagai penginformasi.

3.    Sebagai pengambil keputusan.

4.    Inovator/pembaharu.

D.   FUNGSI DAN TUGAS PIMPINAN

1.    Orientasi tugas, merencanakan dan mengorganisasi, menyediakan informasi, membuat

penugasan, bertanggung jawab atas pekerjaannya, kooperatif dan mengevaluasi hasil.

2.    Orientasi HAM, memberi dorongan dengan sikap bersahabat, mengungkapkan

perasaan yang dialami, mendamaikan, memperlancar dan menentukan aturan main.

E.   KETERAMPILAN DALAM KEPEMIMPINAN

1.    Keterampilan teknis, kesanggupan untuk mengerti dan mengerjakan aktifitas teknis.

2.    Keterampilan konseptual, kesanggupan untuk mengkonsep, melihat usaha dan

menganalisa.

3.    Keterampilan hubungan antar manusia, kesanggupan untuk bekerjasama dengan orang

lain.

F.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMIPINAN

1.    Karakteristik pribadi.

2.    Kelompok yang dipimpin.

3.    Situasi yang dihadapi baik manusia, fisik maupun waktu.

G.   GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku yang ditampilkan sebagai

pimpinan, dapata diklasifikasikan berdasarkan beberapa aspek, yaitu:

1.    Perilaku

a.    Kepemimpinan positif, mempunyai pandangan bahwa orang pada hakekatnya bersedia

melakukan pekerjaan dengan baik bila diberi kesempatan dan dorongan yang cukup.

b.    Kepemimpinan negatif, mempunyai pandangan bahwa orang harus dipaksa bekerja

dengan menciptakan rasa takut.

2.    Kekuasaan dan wewenang:

Page 7: MANAJEMEN KEPERAWATAN

a.    Otoritas, berorientasi pada tugas, menggunakan posisi dan power dalam memimpin.

b.    Demokrasi, menghargai sifat dan kemampuan setiap staf.

c.    Partisipatif, gabungan antara otoritas dan demokratik.

d.    Bebas tindak ( Laissez-Faire ), pimpinan hanya offisial karyawan menentukan kegiatan

sendiri tanpa pengarahan, supervisi dan koordinasi.

3.    Situasi yang dihadapi

Dalam melaksanakan tugasnya pimpinan memberikan pengarahan atau perintah dan

memberi dukungan dalam menjalin hubungan antara atasan dan bawahan,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Adapun perilaku pimpinan terhadap perilaku bawahan :

a.     Proses pemerintah dimana perilaku pimpinan yang sangat mengarahkan dan kurang

memberikan dorongan ( S1 ).

b.    Proses mengajak dimana perilaku pimpinan yang sangat mengarahkan dan sangat

memberikan dorongan ( S2 ).

c.    Proses melibatkan dimana perilaku pimpinan yang kurang mengarahkan dan banyak

memberikan dorongan ( S3 ).

d.    Proses menlimpahkan dimana perilaku pimpinan yang kurang  mengarahkan dan

kurang memberikan dorongan ( S4 ).

Tahap perkembangan digambarkan sebagai suatu gariskontinum dan dibagi dalam 4

tingkatan :

1.    Tingkat rendah ( D1 )                            : tidak mampu dan tidak mau

2.    Tingkat rendah ke sedang ( D2 )        : tidak mampu tapi mau

3.    Tingkat sedang ke tinggi ( D3 )           : mampu tapi tidak mau

4.    Tingkat tinggi ( D4 )                               : mampu dan mau   

Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan tahap perkembangan :

1.    Bila bawahan D1, maka gaya kepemimipinan S1

2.    Bila bawahan D2, maka gaya kepemimipinan S2

3.    Bila bawahan D3, maka gaya kepemimipinan S3

4.    Bila bawahan D4, maka gaya kepemimipinan S4

Page 8: MANAJEMEN KEPERAWATAN

III. KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN

A.   PENDAHULUAN

Komunikasi dalam keperawatan merupakan pendekatan terencana dan dipakai secara

sadar untuk mempengaruhi orang lain seperti staf perawatan, pasien dan keluarganya,

tim kesehatan lainnya. Keterampilan berkomunikasi yang baik merupakan keterampilan

utama dan sangat penting bagi seorang pimpinan keperawatan. Keberhasilan

seseorang pimpinan sebagian besar tergantung pada kemampuan berkomunikasi

termasuk bertukar pikiran dan akan lebih efektif apabila dilakukan secara langsung,

tatap muka, komunikasi dua arah dengan sikap yang baik.

B.   PROSES KOMUNIKASI

Ada lima komponen yang harus diperhatikan oleh pimpinan keperawatan yaitu :

1.    Pengirim berita (komunikator), pihak yang menyampaikan berita, laporan dan saran-

saran.

2.    Penerima berita (komunikan), orang yang dituju.

3.    Berita (pesan), yang disampaikan seperti perintah dan saran-saran.

4.    Sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan berita seperti tulisan, telepon, radio,

televisi, dll.

5.    Umpan balik atau tanggapan dari penerima berita.

C.   PESAN YANG DISAMPAIKAN BISA VERBAL MAUPUN NON VERBAL

1.    Komunikasi verbal, merupakan usaha yang disadari untuk memilih kata-kata yang akan

dipakainya.Komunikasi dapat dilakukan secara lisan, tulisan dan kombinasi antara

keduanya.

2.    Komunikasi non verbal

Page 9: MANAJEMEN KEPERAWATAN

         Vokal, nada suara, kualitas, kecepatan yang semuanya menggambarkan suasana

emosi.

         Gerakan dan ekspresi wajah dapat diartikan suasana hati.

         Komunikasi yang intim lebih atau sama dengan 45,4 cm ; komunikasi personal 45,5-

120 cm.

         Sentuhan sangat penting untuk memberikan dorongan mental, tetapi perlu

dipertimbangkan budaya dan kebiasaan.

D.   CARA MEMBINA HUBUNGAN YANG EFEKTIF DAN TERAPEUTIK

Menurut Rogers hubungan yang sehat ditandai dengan komunikasi saling terbuka,

menerima orang lain sebagai individu yang berharga dan empati yang

mendalam.Konflik internal dan eksternal yang tidak terselesaikan dengan baik akan

mengganggu kesehatan mental, akibat lebih lanjut kestabilan dan penyesuaian diri

dapat tearganggu.

E.   KEBIASAAN MEMPERSIAPKAN DIRI ATAU CARA MENINGKATKAN KESADARAN

DIRI

Kebiasaan dan keterampilan dalam  meningkatkan  kesadaran diri tidak akan efektif

apabila tidak ada keinginan secara terus menerus untuk mengerti dan memahami orang

lain. 

F.    KOMUNIKASI ASERTIF

1.   Pengertian

Adalah kemampuan menyampaikan secara tepat baik pikiran dan perasaan seseorang

dengan tetap menghormati dan menghargai hak dan martabat orang lain.

2.  Cara melakukan komunikasi asertif

Keterampilan untuk menyatakan diri secara nyata, tulus untuk mendapatkan sesuatu

dengan tetap mendengar dan menghargai orang lain.Tingkah laku tidak terjadi secara

otomatis tetapi melalui latihan dan belajar yang lambat laun akan menjadi kebiasaan.

3.  Gaya pimpinan yang asertif

Ditandai dengan memperhatikan karyawan dengan menghargai orang lain,

membimbing karyawan, berpikir secara analitis, berpenampilan ekspresif dan

mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya.

4.  Faktor yang mempengaruhi sikap asertif

Page 10: MANAJEMEN KEPERAWATAN

Konsep diri dari pimpinan untuk dapat menggunakan dirinya secara efektif,, memahami

dan membuka diri.

IV.SUPERVISI KEPERAWATAN

A.   PENGERTIAN SUPERVISI

Supervisi merupakan proses berkesinambungan untuk meningkatkan kemampuan dan

memperbaiki penampilan kerja tenaga keperawatan dalam membearikan asuhan

keperawatan melalui perencanaan, pengarahan, bimbingan dan evaluasi.

B.   TUJUAN SUPERVISI

1.    Untuk  inspeksi, mengavaluasi dan meningkatkan hasil kerja/prestasi kerja

2.    Untuk membimbing/membina tenaga perawat secara individu

3.    Untuk memfasilitasi penggunaan sumber-sumber dalam pelaksanaan tugas

4.    Untuk melatih tenaga kerja yang kurang disiplin

5.    Untuk memberikan bantuan kepada bawahan

C.   UNSUR POKOK SUPERVISI

1.    Pelaksana

2.    Sasaran

3.    Frekuensi

4.    Tujuan

5.    Teknik

D.   PENYELIA KEPERAWATAN

Yang termasuk penyelia keperawatan/supervisor adalah :

1.    Kepala ruangan

2.    Pengawas keperawatan

3.    Kepala seksi bidang keperawatan

4.    Kepala bidang keperawatan

E.   KOMPETENSI SESEORANG SUPERVISOR

Supervisor harus memiliki kemampuan dalam hal :

1.    Memberikan pengarahan dan petunjuk yang  jelas

2.    Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf/pelaksana keperawatan

Page 11: MANAJEMEN KEPERAWATAN

3.    Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja staf/pelaksana keperawatan

4.    Proses dinamika kelompok

5.    Memberikan bimbingan dan latihan

6.    Memberikan penilaian terhadap hasil kerja perawat

7.    Mengadakan pengawasan agar asuhan keperawatan dan pendokumentasian lebih baik

F.    TEKNIK/CARA SUPERVISI

1.    Langsung, dimana supervisi dilakukan saat kegiatan sedang berlangsung agar

pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai petunjuk. Umpan balik

dan perbaikan dapat dilakukan dengan langsung pada saat supervisi.

2.    Tidak langsung, dimana suprvisi dilakukan melalui tertulis maupun lisan, supervisor

tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan.

3.    Kolaboratif, dimana supervisi dilakukan dengan memadukan supervisi langsung dengan

tidak langsung. Supervisor dan yang disupervisi secara bersama-sama dalam

memecahkan masalah yang dihadapai staf/perawat pelaksana.

G.   FREKUENSI  SUPERVISI KEPALA RUANGAN

Tugas rutin supervisor yang harus dilakukan setiap harinya adalah:

1.    Sebelum pertukaran shift  (15-30 menit)

2.    Pada waktu mulai shift ( 15-30 menit)

3.    Sepanjang hari dinas (6-7 jam)

4.    Sekali dalam sehari (15-30 menit)

5.    Sebelum pulang ke rumah (15 menit)

H.   PERAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN

Peran suprvisi kepala ruangan adalah tingkah laku kepala ruangan yang diharapkan

oleh perawat pelaksana dalam melaksanakan supervisi.

1.    Peran supervisi kepala ruangan sebagai perencana

Mampu membuat perencanaan sebelum melaksanakan supervisi. Agar dapat

memproses pelaksanaan supervisi meliputi siapa yang disupervisi, apa tugasnya,

kapan waktu supervisi, kenapa, bagaimana masalah tersebut sering terjadi.

2.    Peran supervisi kepala ruangan sebagai pengarah

Memberikan arahan kepada perawat pelaksana agar dapat memberikan asuhan

keperawatan yang sesuai dengan standar asuhan serta kebijakan rumah sakit.

Page 12: MANAJEMEN KEPERAWATAN

3.    Peran supervisi kepala ruangan sebagai pelatih

Harus terampil dalam mentransformasikan temuan atau tindakan pelayanan

keperawatan yang baru sehingga melalui proses belajar kemungkinan akan mengubah

pemikiran, gagasan, sikap, dan cara mengerjakan sesuatu.

4.    Peran supervisi kepala ruangan sebagai penilai

Melakukan pengukuran terhadap akibat yang timbul dari pelaksanaan suatu program

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sehingga penilaian dapat dilakukan

secara efektif jika tujuannya spesifik terdapat standar penampilan kerja dan

observasinya akurat.