manajemen keperawatan
-
Upload
shufriyah-sundu -
Category
Documents
-
view
318 -
download
0
Transcript of manajemen keperawatan
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 1/22
1. Latara Belakang
Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia. Untuk
mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan, pasien
membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan ketrampilan
tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta pekerjakeperawatan non profesional. ( Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam,http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat
Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)
Setiap manusia merupakan kehidupan individu secara keseluruhan yang selalu
mengadakan interaksi dengan dunia individu lainnya. Apa yang terjadi dengan orang
tersebut merupakan akibat dari perilaku orang lain. Sikap dan emosi dari orang lain
mempengaruhi orang tersebut. Bawahan sangat tergantung pada pimpinan dan
berkeinginan untuk diperlakukan adil. Suatu hubungan akan berhasil apabila
dikehendaki oleh kedua belah pihak. ( Anonim. 2006. Manajemen keperawatan
Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)
Bawahan memerlukan rasa aman dan akan memperjuangkan untuk melindungi diri
dari ancaman yang bersifat semu atau yang benar – benar ancaman terhadap tidak
terpenuhinya kebutuhan dalam situasi kerja. Atasan / pimpinan menciptakan kondisi
untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif dengan membentuk suasana yang
dapat diterima oleh bawahan, sehingga bawahan tidak merasa terancam dan
ketakutan. ( Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16
september 2011. Pukul 22 : 39 wita)
Untuk dapat melakukan hal tersebut di atas, baik atasan maupun bawahan perlu
memahami tentang pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya akan
terbentuk motivasi dan sikap kepemimpinan yang profesional.
1. 2. Rumusan Masalah
Apakah ada masalah yang berhubungan dengan kepemimpinan keperawatan?
1. 3. Metode Penulisan
Adapun penulisan makalah ini kelompok menggunakan metode deskriptif dalam
bentuk Diskusi kelompok. Kelompok mengadakan diskusi sekaligus konsultasi
dengan dosen pembimbing, yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Studi
kepustakaan merupakan literatur dasar dalam mengenal masalah yang dibutuhkan,
dengan melakukan studi kepustakaan kelompok menggunakan beberapa sumber serta
literatur yang berhubungan dengan masalah yang dimaksud.
4. Tujuan Penulisan
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 2/22
1. Tujuan Umum, Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan.
2. Tujuan Khusus:
a. Pengertian Kepemimpinan
b. Teori Kepemimpinan
c. Gaya Kepemimpinan
d. Pemimpin yang efektif
d. Kepemimpinan dan kekuasaan
e. Karakteristik dari proses keperawatan
f. Tahap- tahap dalam proses keperawataan
g. Manajeman Keperawatan
h. Fungsi – Fungsi Manajemen
i. Prinsip – Prinsip Manajemen
j. Proses Manajemen Keperawatan
k. Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan
l. Lingkup Manajemen Keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
KEPEMIMPINAN KEPERAWATAN
1. A. Teori-teori dan Konsep Kepemimpinan dan Manajement
Keperawatan
1.1 Pengertian Kepemimpinan
Adabeberapa batasan tentang kepemimpinan , antara lain :
Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang sehingga
orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan
dapat menyelesaikan tugas – tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya ( Ordway
Tead ). (Anonim.2010.Dalam,Teori-teori kepemimpinan http://blog tentang ilmu
keperawatan.blogspot.com/2010/09/model-praktik-keperawatan profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011 pukul 07 : 10 wita)
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 3/22
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau
sekelompok orang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan ( Stogdill ).( Anonim.2010.Dalam,Teori-teori kepemimpinanhttp://blog tentang ilmu keperawatan.blogspot.com/2010/09/model-praktik-keperawatan
profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011 pukul 07 : 10 wita)
Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang dimiliki
seseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara sukarela mau dan
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan ( Georgy R. Terry ).
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu
situasi tertentu ( Paul Hersay, Ken Blanchard ).
Dapat dipahami dari empat batasan di atas bahwa kepemimpinan akan muncul
apabila ada seseorang yang karena sifat- sifat dan perilakunya mempunyai
kemampuan untuk mendorong orang lain untuk berpikir, bersikap, dan ataupun
berbuat sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Kepemimpinan dalam konteks organisasi utamanya menekankan pada fungsi
pengarahan yang meliputi memberitahu, menunjukkan, dan memotivasi bawahan.
Fungsi manajemen ini sangat terkait dengan faktor manusia dalam suatu organisasi,
yang mencakup interaksi antar manusia dan berfokus pada kemampuan seseorang
dalam mempengaruhi orang lain.
Di dalam keperawatan kepemimpinan merupakan penggunaan ketrampilan seorang
pemimpin ( perawat ) dalam mempengaruhi perawat – perawat lain yang berada di bawah pengawasannya untuk pembagian tugas dan tanggung jawab dalam
memberikan pelayanan asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan tercapai.
Setiap perawat mempunyai potensi yang berbeda dalam kepemimpinan, namun
ketrampilan ini dapat dipelajari sehingga selalu dapat diterapkan dan ditingkatkan. .
( Anonim.2010.Dalam,Teori-teori kepemimpinanhttp://blog tentang ilmukeperawatan.blogspot.com/2010/09/model-praktik-keperawatan
profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011 pukul 07 : 10 wita)
1.2 Teori Kepemimpinan
Adabeberapa yang pernah dikemukakan, antara lain :
1. Teori orang besar atau teori bakat
Teori orang besar ( the great men theory ) atau teori bakat ( Trait theory ) ini adalah
teori klasik dari kepemimpinan. Di sini disebutkan bahwa seorang pemimpin
dilahirkan, artinya bakat – bakat tertentu yang diperlukan seseorang untuk menjadi
pemimpin diperolehnya sejak lahir.
1. Teori situasi
Bertolak belakang dengan teori bakat ialah teori situasi ( situasional theory ). Teoriini muncul sebagai hasil pengamatan, dimana seseorang sekalipun bukan keturunan
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 4/22
pemimpin, ternyata dapat pula menjadi pemimpin yang baik. Hasil pengamatan
tersebut menyimpulkan bahwa orang biasa yang jadi pemimpin tersebut adalah karena
adanya situasi yang menguntungkan dirinya, sehingga ia memiliki kesempatan untuk
muncul sebagai pemimpin.
c. Teori Ekologi
Sekalipun teori situasi kini banyak dianut, dan karena itu masalah kepemimpinan
banyak menjadi bahan studi, namun dalam kehidupan sehari – hari sering ditemukan
adanya seorang yang setelah berhasil dibentuk menjadi pemimpin, ternyata tidak
memiliki kepemimpinan yang baik. Hasil pengamatan yang seperti ini melahirkan
teori ekologi, yang menyebutkan bahwa seseorang memang dapat dibentuk untuk
menjadi pemimpin, tetapi untuk menjadi pemimpin yang baik memang ada bakat –
bakat tertentu yang terdapat pada diri seseorang yang diperoleh dari alam.
.( Anonim.2010.Dalam,Teori-teori kepemimpinanhttp://blog tentang ilmu
keperawatan.blogspot.com/2010/09/model-praktik-keperawatan profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011 pukul 07 : 10 wita)
1.3 Gaya Kepemimpinan
Telah disebutkan bahwa gaya kepemimpinan tersebut dipengaruhi oleh sifat dan
perilaku yang dimiliki oleh pemimpin. Karena sifat dan perilaku antara seorang
dengan orang lainnya tidak persis sama, maka gayakepemimpinan ( leadership style )
yang diperlihatkanpun juga tidak sama. Bertitik tolak dari pendapat adanya hubungan
antara gaya kepemimpinan dengan perilaku tersebut, maka dalam membicarakan gaya
kepemimpinan yang untuk bidang administrasi sering dikaitkan dengan polamanajemen ( pattern of management ), sering dikaitkan dengan pembicaraan tentang
perilaku. .( Anonim.2010.Dalam,Teori-teori kepemimpinanhttp://blog tentang ilmu
keperawatan.blogspot.com/2010/09/model-praktik-keperawatan profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011 pukul 07 : 10 wita)
Tegantung dari sifat dan perilaku yang dihadapi dalam suatu organisasi dan atau yang
dimiliki oleh pemimpin, maka gaya kepemimpinan yang diperlihatkan oleh seorang
pemimpin dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Berbagaigayakepemimpinan tersebut jika disederhanakan dapat dibedakan atas empat
macam, yaitu :
1. GayaKepemimpinan Diktator
Pada gayakepemimpinan diktator ( dictatorial leadership style ) ini upaya mencapai
tujuan dilakukan dengan menimbulkan ketakutanserta ancaman hukuman. Tidak ada
hubungan dengan bawahan, karena mereka dianggap hanya sebagai pelaksana dan
pekerja saja.
1. GayaKepemimpinan Autokratis
Pada gayakepemimpinan ini ( autocratic leadership style ) segala keputusan berada ditangan pemimpin. Pendapat atau kritik dari bawahan tidak pernah dibenarkan. Pada
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 5/22
dasarnya sifat yang dimiliki sama dengangaya kepemimpinan dictator tetapi dalam
bobot yang agak kurang.
1. GayaKepemimpinan Demokratis
Pada gayakepemimpinan demokratis ( democratic leadership style ) ditemukan peranserta bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah.
Hubungan dengan bawahan dibangun dengan baik. Segi positif dari gaya
kepemimpinan ini mendatangkan keuntungan antara lain: keputusan serta tindakan
yang lebih obyektif, tumbuhnya rasa ikut memiliki, serta terbinanya moral yang
tinggi. Sedangkan kelemahannya : keputusan serta tindakan kadang – kadang lamban,
rasa tanggung jawab kurang, serta keputusan yang dibuat terkadang bukan suatu
keputusan yang terbaik.
1. GayaKepemimpinan Santai
Pada gayakepemimpinan santai ( laissez – faire leadership style ) ini peranan
pimpinan hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada bawahan,
jadi setiap anggota organisasi dapat melakukan kegiatan masing – masing sesuai
dengan kehendak masing – masing pula. ( Anonim.2010.Dalam,Teori-teori
kepemimpinan http://blog tentang ilmu keperawatan.blogspot.com/2010/09/model- praktik-keperawatan profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011
pukul 07 : 10 wita)
1.4 Pemimpin yang efektif
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin yang dapatmempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sama untuk mencapai hasil yang
memuaskan bagi terjadinya perubahan yang bermanfaat.Adabeberapa kepemimpinan
yang efektif antara lain menurut :
1. Ruth M. Trapper (1989 ), membagi menjadi 6 komponen :
1. Menentukan tujuan yang jelas, cocok, dan bermakna bagi kelompok.
Memilih pengetahuan dan ketrampilan kepemimpinan dan dalam
bidang profesinya.
2. Memiliki kesadaran diri dan menggunakannya untuk memahami
kebutuhan sendiri serta kebutuhan orang lain.
3. Berkomunikasi dengan jelas dan efektif.4. Mengerahkan energi yang cukup untuk kegiatan kepemimpinan
5. Mengambil tindakan.
6. Hellander ( 1974 )
Dikatakan efektif bila pengikutnya melihat pemimpin sebagai seorang yang bersama –
sama mengidentifikasi tujuan dan menentukan alternatif kegiatan.
1. Bennis ( Lancaster dan Lancaster, 1982 )
Mengidentifikasi empat kemampuan penting bagi seorang pemimpin, yaitu
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 6/22
1. Mempunyai pengetahuan yang luas dan kompleks tentang sistem manusia (
hubungan antar manusia ).
2. Menerapkan pengetahuan tentang pengembangan dan pembinaan bawahan.
3. Mempunyai kemampuan hubungan antar manusia, terutama dalam
mempengaruhi orang lain.
4. Mempunyai sekelompok nilai dan kemampuan yang memungkinkanseseorang mengenal orang lain dengan baik.
5. Gibson ( Lancaster dan Lancaster,1982 )
Seorang pemimpin harus mempertimbangkan :
1. Kewaspadaan diri ( self awarness )
Kewaspadaan diri berarti menyadari bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi
orang lain. Kadang seorang pemimpin merasa ia sudah membantu orang lain, tetapi
sebenarnya justru telah menghambatnya.
1. Karakteristik kelompok
Seorang pemimpin harus memahami karakteristik kelompok meliputi : norma, nilai –
nilai kemampuannya, pola komunikasi, tujuan, ekspresi dan keakraban kelompok.
1. Karakteristik individu
Pemahaman tentang karakteristik individu juga sangat penting karena setiap individu
unik dan masing – masing mempunyai kontribusi yang berbeda.
( Anonim.2010.Dalam,Teori-teori kepemimpinanhttp://blog tentang ilmukeperawatan.blogspot.com/2010/09/model-praktik-keperawatan
profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011 pukul 07 : 10 wita)
1.5 Kepemimpinan dan kekuasaan
Menurut Gardner yang dikutip oleh Russel ( 2000 ) mendefinisikan kekuasaan
sebagai suatu kapasitas uuntuk memastikan hasil dari suatu keinginan dan untuk
menghambat mereka yang tidak mempunyai keinginan.
Dasar – dasar kekuasaan
Franch dan Raven mengemukakanlimadasar kekuasaan interpersonal, yaitu :
1. Kekuasaan legitimasi
Kekuasaan yang sah adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sehubungan
dengan posisinya. Kekuasaan legitimasi tidak tergantung kepada bawahan. Seseorang
dengan posisi yang lebih tinggi dalam organisasi mempunyai kekuasaan pada orang –
orang yang di bawahnya.
1. Kekuasaan penghargaan
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 7/22
Pimpinan yang menggunakan kekuasaan legitimasi dapat menggunakan penghargaan
untuk memperoleh kerja sama dari bawahan. Bawahan mungkin akan menanggapi
petunjuk atau permintaan apabila pimpinan dapat menyediakan penghargaan yang
bernilai , misalnya: kenaikan gaji, pemberian bonus, pemberian hari libur dan lain –
lain.
1. Kekuasaan paksaan
Kekuasaan paksaan adalah kekuasaan dengan hukuman. Bawahan akan tunduk karena
ketakutan. Walaupun kekuasaan paksaan mungkin digunakan untuk memperbaiki
perilaku yang tidak produktif dalam organisasi, namun seringkali menghasilkan akibat
yang sebaliknya.
1. Kekuasaan kharisma
Seseorang pemimpin yamg kharismatik dapat mempengaruhi orang karena benar –
benar dari pribadi dan tingkah laku dari pimpinan tersebut.
1. Kekuasaan ahli
Seseorang yang mempunyai keahlian khusus mempunyai nilai yang lebih tinggi.
Kekuasaan ini tidak terikat pada urutan tingkatan.
Kelima dari tipe kekuasaan interpersonal di atas adalah saling ketergantungan karena
tipe – tipe tersebut dapat dipakai dengan cara dikombinasikan dengan berbagai cara
dan masing – masing dapat mempengaruhi yang lainnya.(Anonim.2011.Dalam,
Proses keperawatan dan manajemen keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen + keperawatan.Diakses hari jumat
Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
1.6 Pimpinan dan kepemimpinan
Manajer atau kepemimpinan adalah orang yang bertugas melakukan proses atau
fungsi manajemen. Berdasarkan hierarki tugasnya pimpinan dikelompokkan sebagai
berikut :
1. Pimpinan tingkat pertama ( Lower Manager )
Adalah pimpinan yang langsung berhubungan dengan para pekerja yang menjalankan
mesin peralatan atau memberikan pelayanan langsung pada konsumen. Pimpinan ini
diutamakan memiliki proporsi peranan technical skill yang terbesar dan konseptual
skill yang terkecil.
1. Pimpinan tingkat menengah ( Middle Manager )
Adalah pimpinan yang berada satu tingkat di atas Lower Manager . Pimpinan ini
menjadi saluran informasi dan komunikasi timbal balik antara Lower Manager danTop Manager , yakni pimpinan puncak ( di atas Middle Manager ) sehingga
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 8/22
pimpinan ini diutamakan memiliki kemampuan mengadakan hubungan antara
keduanya. Konseptual skill adalah ketrampilan dalam penyusunan konsep – konsep,
identifikasi, dan penggambaran hal – hal yang abstrak. Sedangkan techmnical skill adalah ketrampilan dalam melakukan pekerjaan secara teknik. Hubungan antara
manusia merupakan ketrampilan dalam melakukan komunikasi dengan sesama
manusia lain.
1. Pimpinan puncak ( Top Manager )
Pimpinan puncak adalah manajer yang menduduki kewenangan organisasi tertinggi
dan sebagai penanggung jawab utama pelaksanaan administrasi. Pimpinan ini
memiliki proporsi peranan konseptual skill yang terbesar dan technical skill yang
terkecil.
Hubungan antar manusia ada dua jenis :
1. a. Human Relations
Adalah hubungan antar manusia intern dalam organisasi guna membina lancarnya tim
kerja.
1. b. Public Relations
Adalah hubungan antar manusia ekstern keluar organisasi.
Tugas – tugas pimpinan :
1. Sebagai pengambil keputusan
2. Sebagai pemikul tanggung jawab
3. Mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuan sebagai pemikir konseptual
4. Bekerja dengan atau melalui orang lain
5. Sebagai mediator, politikus, dan diplomat.
Peranan pemimpin terhadap kelompok:
1. Sebagai penghubung interpersonal, yaitu merupakan simbul suatu kelompok
dalam melakukan tugas secara hukum dan sosial, mempunyai tanggung jawab
dan memotivasi, mengatur tenaga dan mengadakan pengembangan sertamerupakan penghubung jaringan kerja di luar kelompok.
2. Sebagai inovator atau pembaharu
3. Sebagai pemberi informasi, yaitu memonitor informasi yang ada di lingkungan
organisasi, menyebarluaskan informasi dari luar kepada bawahan dan
mewakili kelompok sebagai pembicara.
4. Menghimpun kekuatan
5. Merangsang perdebatan masyarakat
6. Membuat kedudukan perawat di mediamassa
7. Memilih suatu strategi utama yang paling efektif, bertindak di saat yang tepat
8. Mempertahankan kegiatan
9. Memelihara formaf desentralisasi organisasi10. Mendapatkan dan mengembangkan data penelitian yang terbaik
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 9/22
11. Mempelajari pengalaman
12. Jangan menyerah tanpa mencoba.
1. B. Proses Keperawatan dan Manajemen Keperawatan
Proses keperawatan
Sebelum menyusun suatu asuhan keperawatan yang baik, kita harus memahami
langkah langkah dari proses keperawatan. Proses perawatan merupakan suatu metode
bagi perawat untuk Memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Beberapa
pengertian proses kaparawatan adalah sebagai berikut Suatu metoda pemberian
asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional (Kozier, 1991 ) (Anonim. 2006.
Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk
online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)
Metoda pemberian asuhan keperawatan yang terorganisir dan sistematis, berfokus
pada respon yang unik dari individu terhadap masalah kesehatan yang actual dan
potensial (Rosalinda,1986). Suatu aktifitas yang dinamika dan berkelanjutan yang
meliputi interaksi perawat klien dan proses pemecahan masalah (Schultz dan
Videbeck). (Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk
online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16
september 2011. Pukul 22 : 39 wita)
Proses keperawatan bukan hanya sekedar pendekatan sistematik dan terorganisir melalui enam langkah dalam mengenali masalah-masalah klien, namun merupakan
suatu metode pemecahan masalah baik secara episodic maupun secara linier.
Kemudian dapat dirumuskan diagnosa keparawatannya, dan cara pemecahan masalah.
(Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16
september 2011. Pukul 22 : 39 wita)
1.7 Karakteristik dari proses keperawatan
Merupakan kerangka berpikir dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien,
keluarga, dan komunitas. Bersifat teratur dan sistematis. Bersifat saling bergantungsatu dengan yang lain. Memberikan asuhan keperawatan secara individual klien
menjadi puas dan menghargai kekuatan klien, dapat digunakan dalam keadaan
apapun. (Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatanhttp://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +
keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
1.8 Tahap- tahap dalam proses keperawataan
1. Pengkajian
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 10/22
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperwatan. Tahap
pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah
klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, social, dan spiritual.
(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan
http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +
keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
Kemampuan perawat yang diharapkan dalam melakukan pengkajian adalah
mempunyai kesadaran / tilik diri , kemampuan mengobservasi dengan akurat,
kemampuan berkomunikasi terapeutik dan senantiasa mampu berespon secara efektif.
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif
dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat,
lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997 )
(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatanhttp://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +
keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian,
Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara
memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa
mempengaruhi status kesehatannya. Mengumpulkan semua informasi yang
bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi
menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap.
(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan
http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +
keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang
lain. (Gordon, 1987;1994). Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga,
orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi : Melakukan interview/wawancara. Riwayat
kesehatan/keperawatan.Pemeriksaan fisik. Mengumpulkan data penunjang hasil
laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik)
(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan
http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
1. 2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk
membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir
kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan
pemberi pelayanan kesehatan yang lain. Diagnosa keperawatan adalah diagnosis yang
dibuat oleh perawat profesional yang menggambarkan tanda dan gejala yang
menunjukan masalah kesehatan yang dirasakan klien dimana perawat berdasarkan
pendidikan dan pengalaman mampu menolong klien.
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan
diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan
respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan. (Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 11/22
keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik,
mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan
keperawatan. Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi danmenjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan
pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai
pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial
dalam diagnosa keperawatan.Tipe Diagnosa keperawatan Ada tiga tipe diagnosa
keperawatan menurut NANDA yaitu: (Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan
manajemen keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+Manajemen + keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul
22 : 13 wita)
Diagnosa keperawatan actual, yaitu respon manusian terhadap kindisi kesehatan atau
proses kehidupan yang didukung oleh sekelompok batasan karakteristik dan termasuk
factor yang berhubungan (etiologi) yang mempunyai kontribusi terhadap
perkembangan atau pemeliharaan kesehatan. Diagnosa keperawatan resiko, yaitu
menunjukan respon manusia yang dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang
rentan dan ditunjang dengan factor resiko yang memberi konstribusi pada peningkatan
kerentanan. Diagnosa keperawatan kesejahteraan, yaitu menguraikan respon
manusian terhadap tingkat kesehatan pada individu atau kelompok yang mempunyai
potensi peningkatan derajat kesehatan lebih tinggi. (Anonim.2011.Dalam, Proses
keperawatan dan manajemen keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./
makalah+ Manajemen + keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember
2011. Pukul 22 : 13 wita)
Perumusan masalah Setelah perawat menyelesaikan pengkajian, perawat kemudian
menyeleksi outkom menggunakan skala pengukuran dan pengidentifikasi rating yang
diinginkan untuk bisa dicapai melalui intervensi.
Tujuan dalam criteria hasil akan memberikan petunjuk bagi perawat untuk
menentukan tindakan keperawatan dan untuk meningkatkan evaluasi dari perawat.
(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan
http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
Tujuan seharusnya ditulis dalam terminology tingkah laku. Ini berarti kata kerja
digunakan untuk menunjukan tujuan yang menggambarkan tingkah laku yang
mungkin diobservasi dan harus mempunyai sedikit interpretasi. Tujuan harus realistic
menggambarkan apa yang perawat ingin selesaikan dengan waktu yang spesifik.
(Stuart dan Sundeen, 1995) (Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan
manajemen keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+
Manajemen + keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
1. 3. Intervensi
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 12/22
Rencana tindakan keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang dapat mencapai
tiap tujuan khusus. Perencanaan keperawatan meliputi perumusan tujuan, tindakan,
dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada klien berdasarkan analisis
pengkajian agar masalah kesehatan dan keperawatan klien dapat diatasi. Rencana
tindakan disesuaikan dengan standar asuhan keperawatan jiwa Indonesia atau standar
asuhan keperawatan Amerika yang membagi karakteristik tindakan berupa: tindakankonseling, pendidikan kesehatan, perawatan mandiri dan aktifitas hidup sehari-hari,
terapi modalitas keperawatan, perawatan berkelanjutan, tindakan kolaborasi (terapi
somatic dan psikofarma). Pada dasarnya tindakan keperawatan terdiri dari tindakan
observasi dan pengawasan, terapi perawatan, pendidikan kesehatan dan tindakan
kolaborasi.
(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan
http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
4. Implementasi
Implementasi adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah disusun pada tahap perencanaan (Effendi, 1995). Jenis tindakan pada
implementasi ini terdiri dari tindakan mandiri, saling ketergantungan / kolaborasi, dan
tindakan rujukan / ketergantungan. Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan
dengan rencana tindakan keperawatan. Pada situasi nyata sering implementasi jauh
berbeda dengan rencana. Hal ini terjadi karena parawat belun terbiasa menggunakan
rencana tertulis dalam melaksanakan tindakan keperawatan. (Anonim.2011.Dalam,
Proses keperawatan dan manajemen keperawatan http://www.pusat
informasionline.com/./ makalah+ Manajemen + keperawatan.Diakses hari jumat
Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
Yang biasa adalah rencana tidak tertulis yaitu apa yang dipikirkan, dirasakan, itu yang
dilaksanakan. Hal ini sangat membahayakan klien dan perawat jika berakibat fatal,
dan juga tidak memenuhi aspek legal. Sebelum meleksanakan tindakan yang sudah
direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan
masih sesuai dan dibutuhkan klien sesuai dengan kondisi saat ini. Perawat juga
menilai diri sendiri, apakah mempunyai kemampuan interpersonal, intelektual, teknik
sesuai dengan tindakan yang akan dilaksanakan
(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan
http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
5. Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat
menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal.
( Alfaro-LeFevre, 1994). Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi
keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari
rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung
suatu evaluasi. Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien
untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi
keperawatan. (Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 13/22
keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama
antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 1988). Evaluasi berfokus pada individu
klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapaketerampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan
mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan
keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.
(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan
http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +
keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
1.9 Manajeman Keperawatan
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain.
Menurut P. Siagian, manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang
perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas yang telah
ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa
manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian
dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan
sebelumnya. ( Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16
september 2011. Pukul 22 : 39 wita)
Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989).
Kita ketahui disini bahwa manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang
harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber -sumber yang ada, baik
sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang
efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat.( Anonim. 2006. Manajemen
keperawatan Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16
september 2011. Pukul 22 : 39 wita)
1.10 Fungsi – Fungsi Manajemen
Secara ringkas fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
a. Perenacanaan (planning), perncanaan merupakan :
1. Gambaran apa yang akan dicapai
2. Persiapan pencapaian tujuan
3. Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 14/22
4. Persiapan tindakan-tindakan
5. Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja
6. Tiap-tiap organisasi perlu perencanaan
b. Pengorganisasian (organizing ), merupakan pengaturan setelah rencana, mengatur
dan menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat – alat,
keuangan dan fasilitas.
c. Penggerak (actuating ), menggerakkan orang – orang agar mau / suka bekerja.
Ciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran
sendiri, termotivasi secara interval
d. Pengendalian / pengawasan (controling ), merupakan fungsi pengawasan agar
tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang – orangnya, cara dan
waktunya tepat. Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki.
e. Penilaian (evaluasi), merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil-hasil
pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase tertentu setelah
selesai kegiatan, sebelum, sebagai korektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi
organik administrasi dan manajemen.
Adapun unsur yang dikelola sebagai sumber manajemen adalah money, material,
methode, machine, minute dan market.(Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses
jumat Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)
1.11 Prinsip – Prinsip Manajemen
Prinsip – prinsip manajemen menurut Fayol adalah
a. Division of work (pembagian pekerjaan)
b. Authority dan responsibility (kewenangan dan tanggung jawab)
c. Dicipline (disiplin)
d. Unity of command (kesatuan komando)
e. Unity of direction (kesatuan arah)
f.Sub ordination of individual to generate interest (kepentingan individu tunduk pada
kepentingan umum)
g. Renumeration of personal (penghasilan pegawai)
h. Centralization (sentralisasi)
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 15/22
i. Order (ketertiban)
j. Stability of tenure of personal (stabilitas jabatan pegawai)
k. Equity (keadilan).( Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam,
http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)
1.12 Proses Manajemen Keperawatan
Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana
masing – masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi
oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen
yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan balik.
(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan
http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan
dan fasilitas. Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari
tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang
mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan
http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)
Output adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset. Kontrol yang
digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari bagian
keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan
akreditasi. Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan,
survei kendali mutu dan penampilan kerja perawat. (Anonim.2011.Dalam, Proses
keperawatan dan manajemen keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen + keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember
2011. Pukul 22 : 13 wita)
1.13 Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan
Prinsip – prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :
a. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan karena melalui
fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan,
pemecahan masalah yang efektif dan terencana.
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif.
Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang
terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan sebelumnya.
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 16/22
c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi
maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan
memerlukan pengambilan keputusan di berbergai tingkat manajerial.
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian
manajer perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini daningini. Kepuasan pasien merupakan poin utama dari seluruh tujuan keperawatan.
e. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan sesuai
dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
f. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi
proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana
yang telah diorganisasikan.
g. Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk memperlihatkan
penampilan kerja yang baik.
h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif. Komunikasi
yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan
pandangan, arah dan pengertian diantara pegawai.
i. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat –
perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk
meningkatkan pengetahuan karyawan.
j. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi penilaiantentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan
prinsip – prinsip melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan
standar dan memperbaiki kekurangan.
Berdasarkan prinsip-prinsip diatas maka para manajer dan administrator seyogyanya
bekerja bersama-sama dalamperenacanaan danpengorganisasian serta fungsi-fungsi
manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk
online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita
1.14 Lingkup Manajemen Keperawatan
Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan
berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang
paling mendasar bagi semua orang dan memberikan pelayanan kesehatan yangmemadai akan membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada.
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 17/22
Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran
pelayanan keperawatan yang terdapat didalamnya. Anonim. 2006. Manajemen
keperawatan Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16
september 2011. Pukul 22 : 39 wita
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif
seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana.
Kegiatan perawat pelaksana meliputi:
a. Menetapkan penggunakan proses keperawatan
b. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa
c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat
d. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
e. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan
melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para
perawat pelaksana.
Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
a. Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri
dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
1. Manajemen puncak
2. Manajemen menengah
3. Manajemen bawah
Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalamkegiatannya. Ada beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang – orang tersebut agar
penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor tersebut adalah:
1. Kemampuan menerapkan pengetahuan
2. Ketrampilan kepemimpinan
3. Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
4. Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
b. Manajemen asuhan keperawatan
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 18/22
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang
menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. Anonim. 2006.Manajemen keperawatan Dalam,
http://www.jmpkonline.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat
Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita
BAB III
PENUTUP
1. 1. Kesimpulan
Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia. Untuk
mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan, pasien
membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan ketrampilan
tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta pekerja
keperawatan non profesional.
Untuk dapat melakukan hal tersebut, baik atasan maupun bawahan perlu memahami
tentang pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya akan terbentuk motivasi dan sikap kepemimpinan yang profesional.
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 19/22
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusiaselalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia adalah makhluk
Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi
kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik
dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu
mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial
manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk
memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif
pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Persoalan kepemimpinan
selalu memberikan kesan yang menarik. Literatur-literatur tentang kepemimpinan
senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap
dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang
baik. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh
kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang
bertanggungjawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini menunjukkan
bahkan suatu ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi
pada posisi yang terpenting.Demikian juga pemimpin dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk
mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Membicarakan kepemimpinan
memang menarik, dan dapat dimulai dari sudut mana saja ia akan diteropong. Dari
waktu ke waktu kepemimpinan menjadi perhatian manusia. Ada yang berpendapat
bahwa kepemimpinan sama tuanya dengan sejarah manusia. Kepemimpinan
dibutuhkan manusia, karena adanya suatu keterbatasan dan kelebihan-kelebihan
tertentu pada manusia.
PEMBAHASAN
A. Tugas Pokok Kepemimpinan
Tugas pokok—seorang pemimpin yaitu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang terdiri dari: merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi.
Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh pimpinan seorang
diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang dipimpinnya. Agar orang-orang
yang dipimpin mau bekerja secara erektif seorang pemimpin di samping harus
memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi.
Secara lebih terperinci tugas-tugas seorang pemimpin meliputi: pengambilankeputusan menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 20/22
menempatkan pekerja, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan baik secara vertikal
(antara bawahan dan atasan) maupun secara horisontal (antar bagian atau unit), serta
memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain :
a. Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan:
- Penyusunan Rencana
- Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian
- Pelaporan
b. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun
c. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing
secara
baik
d. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
e. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis
f. Menyusun fungsi manajemen secara baik g. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas
h. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar
B. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu
fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
> Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi danmenyediakan fasilitasnya.
> Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing,
directing, commanding, controling, dsb.
Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut
harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut
Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi
sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap
pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha
agar menjadi bagian didalam situasi sosial keiompok atau organisasinya.
Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:
1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam
tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang
dipimpinya.
2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang
yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang
dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan
pemimpin.
Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara
operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:1. Fungsi Instruktif.
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 21/22
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah),
bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan
dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan
dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah
melaksanakan perintah.
2. Fungsi konsultatif.Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal
tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang
memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang
dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi.
Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang
yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam
melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas
pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
4. Fungsi DelegasiDalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang
membuay atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah
kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk
pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi
pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok
tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.
5. Fungsi Pengendalian.
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu
mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif,
sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalammelaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan
bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Kemudian menurut Yuki (1998) fungsi kepemimpinan adalah usaha mempengaruhi
dan mengarahkan karyawan untuk bekerja keras, memiliki semangat tinggi, dan
memotivasi tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Hal ini terutama terikat dengan
fungsi mengatur hubungan antara individu atau kelompok dalam organisasi. Selain
itu, fungsi pemimpin dalam mempengaruhi dan mengarahkan individu atau kelompok
bertujuan untuk membantu organisasi bergerak kearah pencapaian sasaran. Dengan
demikian, inti kepemimpinan bukan pertama-tama terletak pada kedudukannya daiam
organisasi, melainkan bagaimana pemimpin melaksanakan fungsinya sebagai
pemimpin. Fungsi kepemimpinan yang hakiki adalah :
• Selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha untuk pencapaian
tujuan
• Sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak luar.
• Sebagai komunikator yang efektif.
• Sebagai integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.
Fungsi pokok pimpinan adalah:
• Memberikan kerangka pokok yang jelas yang dapat dijadikan pegangan oleh
anggotanya.• Mengawasi, mengendalikan dan menyalurkan perilaku anggota yang dipimpin
5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 22/22
• Bertindak sebagai wakil kelompok dalam berhubungan dengan dunia luar
Fungsi kepemimpinan itu pada pokoknya adalah menjalankan wewenang
kepemimpinan, yaitu menyediakan suatu sistem komunikasi, memelihara kesediaan
bekerja sama dan menjamin kelancaran serta keutuhan organisasi atau perusahaan.
Fungsi-fungsi kepemimpinan meliputi kegiatan dan tindakan sebagai berikut:a. Pengambilan keputusan
b. Pengembangan imajinasi
c. Pendelegasian wewenang kepada bawahan
d. Pengembangan kesetiaan para bawahan
e. Pemrakarsaan, penggiatan dan pengendalian rencana-rencana
f. Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
g. Pelaksanaan keputusan dan pemberian dorongan kepada para pelaksana
h. Pelaksanaan kontrol dan perbaikan kesalahan-kesalahan
i. Pemberian tanda penghargaan kepada bawahan yang berprestasi
j. Pertanggungjawaban semua tindakan
Posted by Aynul at 3/20/2009 06:04:00 PM
Labels: Makalah, Prinsip dan Fungsi Kepemimpinan, Tugas Pokok Pemimpin