Manajemen issue legal dalam praktik keperawatan

download Manajemen issue legal dalam praktik keperawatan

of 20

description

makalah ini membahas tentang manajemen issue legal secara detail

Transcript of Manajemen issue legal dalam praktik keperawatan

BAB 1PENDAHULUANA. Latar belakangManajemen issue adalah Sebagai sebuah alat yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi, menganalisa dan mengelola berbagai issue yang muncul ke permukaan (dalam suatu masyarakat populis yang mengalami perubahan tanpa henti) serta bereaksi terhadap berbagai issue tersebut sebelum issue-issue tersebut diketahui oleh masyarakat luas. (Regester & Larkin, 2003:38). Klien mempunyai hak legal yang diakui secara hukun untuk mendapatkan pelayanan yang aman dan kompeten. Perhatian terhadap legal dan etik yang dimunculkan oleh konsumen telah mengubah sistem pelayanan kesehatan. Kebijakan yang ada dalam institusi menetapkan prosedur yang tepat untuk mendapatkan persetujuan klien terhadap tindakan pengobatan yang dilaksanakan.B. Rumusan masalaha. Apa landasan teori tentang isu legal keperawatan?

b. Apa yang dimaksud issue legal dalam keperawatan berkaitan dengan hak pasien?c. Apa masalah legal dalam keperawatan?C. Tujuan a. Menjelaskan landasan teori tentang isu legal keperawatan

b. Menjelaskan issue legal dalam keperawatan berkaitan dengan hak pasien

c. Menjelaskan masalah legal dalam keperawatan

BAB IILANDASAN TEORIA. Issue Pengertian issu menurut beberapa pendapat :

1. Suatu konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan, atau diusulkan untuk dilakukan, oleh satu atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negosiasi dan penyesuaian sektor swasta, kasus pengadilan sipil atau kriminal, atau dapat menjadi masalah kebijakan publik melalui tindakan legislative atau perundangan (Hainsworth dan Meng).

2. Issue sebagai suatu pertanyaan tentang fakta, nilai atau kebijakan yang dapat diperdebatkan (a contestable question of fact, value or policy Heath & Nelson 1986).

3. Suatu kesenjangan antara praktek korporat dengan harapan-harapan para stakeholder (a gap between corporate practice and stakeholder expectations). Dengan kata lain, sebuah issue yang timbul ke permukaan adalah suatu kondisi atau peristiwa, baik di dalam maupun di luar organisasi, yang jika dibiarkan akan mempunyai efek yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut atau pada target-target organisasi tersebut di masa mendatang (Regester & Larkin 2003:42).Manajemen issue adalah Sebagai sebuah alat yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi, menganalisa dan mengelola berbagai issue yang muncul ke permukaan (dalam suatu masyarakat populis yang mengalami perubahan tanpa henti) serta bereaksi terhadap berbagai issue tersebut SEBELUM issue-issue tersebut diketahui oleh masyarakat luas. (Regester & Larkin, 2003:38).B. LegalLegal adalah sesuatu yang di anggap sah oleh hukum dan undang-undang (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

C. Keperawatan Keperawatan merupakan suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi. Definisi modern mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan suatu seni yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup yang didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian.D. Hak Pengertian Hak Ketika lahir, manusia secara hakiki telah mempunyai hak dan kewajiban. Tiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda, tergantung jabatan atau kedudukan dalam masyarakat.K. Bertens dalam bukunya yang berjudul Etika memaparkan bahwa dalam pemikiran Romawi Kuno, kata ius-iurus (Latin: hak) hanya menunjukkan hukum dalam arti objektif. Artinya adalah hak dilihat sebagai keseluruhan undang-undang, aturan-aturan dan lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan masyarakat demi kepentingan umum (hukum dalam arti Law, bukan right). Pada akhir Abad Pertengahan ius dalam arti subjektif, bukan benda yang dimiliki seseorang, yaitu kesanggupan seseorang untuk sesuka hati menguasai sesuatu atau melakukan sesuatu (right, bukan law).Akhirnya hak pada saat itu merupakan hak yang subjektif merupakan pantulan dari hukum dalam arti objektif. Hak dan kewajiban mempunyai hubungan yang sangat erat. Kewajiban dibagi atas dua macam, yaitu kewajiban sempurna yang selalu berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban tidak sempurna yang tidak terkait dengan hak orang lain. Kewajiban sempurna mempunyai dasar keadilan, sedangkan kewajiban tidak sempurna berdasarkan moral.

E. Pasien/klienKata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa Inggris. Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya "menderita". Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis. Sering kali, pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya.BAB IIIPEMBAHASANA. Issue Legal Dalam Keperawatan Berkaitan Dengan Hak PasienKesadaran masyarakat terhadap hak-hak mereka dalam pelayanan kesehatan dan tindakan yang manusiawi semakin meningkat, sehingga diharapkan adanya pemberi pelayanan kesehatan dapat memberi pelayanan yang aman, efektif dan ramah terhadap mereka. Jika harapan ini tidak terpenuhi, maka masyarakat akan menempuh jalur hukum untuk membela hak-haknya.Klien mempunyai hak legal yang diakui secara hukun untuk mendapatkan pelayanan yang aman dan kompeten. Perhatian terhadap legal dan etik yang dimunculkan oleh konsumen telah mengubah sistem pelayanan kesehatan. Kebijakan yang ada dalam institusi menetapkan prosedur yang tepat untuk mendapatkan persetujuan klien terhadap tindakan pengobatan yang dilaksanakan. Institusi telah membentuk berbagai komite etik untuk meninjau praktik profesional dan memberi pedoman bila hak-hak klien terancam. Perhatian lebih juga diberikan pada advokasi klien sehingga pemberi pelayanan kesehatan semakin bersungguh-sungguh untuk tetap memberikan informasi kepada klien dan keluarganya bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan.1. Hak Asasi ManusiaMenurut sifatnya hak asasi manusia biasanya dibagi atau dibedakan dalam beberapa jenis (Prakosa, 1988), yaitu :a) Personal Rights (hak-hak asasi pribadi).b) Property Rights (hak asasi untuk memilih sesuatu).c) Rights of legal equality.d) Political Rights (hak asasi politik).e) Social and Cultural Rights (hak-hak asasi sosial dan kebudayaan)f) Procedural Rights.2. Hak Pasiena) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di RS dan mendapat pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.b) Memperoleh pelayanan keperawatan dan asuhan yg bermutu.c) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dgn keinginannya dan sesuai dgn peraturan yang berlaku di RS.d) Meminta konsultasi pada dokter lain (second opinion) terhadap penyakitnya.e) Privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data medisnya.f) Mendapatkan informasi yg meliputi : penyakitnya, tindakan medik, alternative terapi lain, prognosa penyakit dan biaya.g) Memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan perawat.h) Menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri.i) Hak didampingi keluarga dalam keadaan kritis.j) Hak menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.k) Hak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan. l) Hak menerima atau menolak bimbingan moral maupun spiritualm) Hak didampingi perawat/keluarga pada saat diperiksa dokter.n) Hak pasien dalam penelitian (Marchette, 1984; Kelly, 1987) .3. Kewajiban pasiena) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya kepada dokter yang merawat. Informasi pasien dalam hal ini diperlukan untuk penegakan diagnosa yang tepat dan akan mempengaruhi tindakan medik selanjutnya.

b) Kewajiban untuk mematuhi nasehat dokter / tenaga kesehatan. Hal ini berkaitan erat dengan keberhasilan tindakan medik yang dilakukan medis. Akibat yang timbul tentunya tidak dapat dipertanggung jawabkan pada medis.

c) Kewajiban menjaga privasi dokter / tenaga kesehatan. Kewajiban ini sejajar dengan hak pasien atas rahasia tentang dirinya, hal ini diperlukan agar tercapai kesebandingan hukum dalam hubungan dokter-pasien.

d) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.4. Kewajiban Perawata) Wajib memiliki : SIP, SIK, SIPP.b) Menghormati hak pasien.c) Merujuk kasus yang tidak dpt ditangani.d) Menyimpan rahasia pasien sesuai dgn peraturan perundang-undangan.e) Wajib memberikan informasi kepada pasien sesuai dengan kewenangan.f) Meminta persetujuan setiap tindakan yg akan dilakukan perawat sesuai dgn kondisi pasien baik scr tertulis maupun lisan.g) Mencatat semua tindakan keperawatan secara akurat sesuai peraturan dan SOP yg berlaku.h) Memakai standar profesi dan kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan praktik.i) Meningkatkan pengetahuan berdasarkan IPTEK.j) Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa sesuai dg kewenangan.k) Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.l) Mentaati semua peraturan perundang-undangan.m) Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dgn anggota tim kesehatan lainnya.5. Hak-Hak Perawata) Hak perlindungan wanita. b) Hak mengendalikan praktik keperawatan sesuai yang diatur oleh hukum.c) Hak mendapat upah yang layak.d) Hak bekerja di lingkungan yang baik.e) Hak terhadap pengembangan profesional.f) Hak menyusun standar praktik dan pendidikan keperawatanB. Masalah Legal Dalam KeperawatanHukum dikeluarkan oleh badan pemerintah dan harus dipatuhi oleh warga negara. Setiap orang yang tidak mematuhi hukun akan terikat secara hukum untuk menanggung denda atau hukuman penjara. Beberapa situasi yang perlu dihindari seorang perawat :1. KelalaianSeorang perawat bersalah karena kelalaian jika mencederai pasien dengan cara tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan ataupun tidak melakukan tugas dengan hati-hati sehingga mengakibatkan pasien jatuh dan cedera.2. PencurianMengambil sesuatu yang bukan milik anda membuat anda bersalah karena mencuri. Jika anda tertangkap, anda akan dihukum. Mengambil barang yang tidak berharga sekalipun dapat dianggap sebagai pencurian.3. FitnahJika anda membuat pernyataan palsu tentang seseorang dan merugikan orang tersebut, anda bersalah karena melakukan fitnah. Hal ini benar jika anda menyatakan secara verbal atau tertulis.

4. False imprisonmentMenahan tindakan seseorang tanpa otorisasi yang tepat merupakan pelanggaran hukum atau false imprisonment. Menggunakan restrein fisik atau bahkan mengancam akan melakukannya agar pasien mau bekerja sama bisa juga termasuk dalam false imprisonment. Penyokong dan restrein harus digunakan sesuai dengan perintah dokter.5. Penyerangan dan pemukulan Penyerangan artinya dengan sengaja berusahan untuk menyentuh tubuh orang lain atau bahkan mengancam untuk melakukannya. Pemukulan berarti secara nyata menyentuh orang lain tanpa ijin. Perawatan yang kita berikan selalu atas ijin pasien atau imformed consent. Ini berarti pasien harus mengetahui dan menyetujui apa yang kita rencanakan dan lakukan.6. Pelanggaran privasiPasien mempunyai hak atas kerahasiaan dirinya dan urusan pribadinya. Pelanggaran terhadap kerahasiaan adalah pelanggaran privasi dan itu adalah tindakan yang melawan hukum. 7. PenganiayaanMenganiaya pasien melanggar prinsip-prinsip etik dan membuat anda terikat secara hukum untuk menanggung tuntutan hukum. Standar etik meminta perawat untuk tidak melakukan sesuatu yang membahayakan pasien.Setiap orang dapat dianiaya, tetapi hanya orang tua dan anak-anaklah yang paling rentan. Biasanya, pemberi layanan atau keluargalah yang bertanggung jawab terhadap penganiayaan ini. Mungkin sulit dimengerti mengapa seseorang menganiaya ornag lain yang lemah atau rapuh, tetapi hal ini terjadi. Beberapa orang merasa puas bisa mengendalikan orang lain. Tetapi hampir semua penganiayaan berawal dari perasaan frustasi dan kelelahan dan sebagai seorang perawat perlu menjaga keamanan dan keselamatan pasiennya.C. Contoh legal dalam praktik keperawatan (Telenursing)

1. Pengertian Telenursing

a. Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan kepada pasien pada lokasi yang jauh atau perpencil. Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer.b. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.c. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Dengan menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optikal) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh dengan menggunakan transmisi elektrik atau optikal, antar manusia dan atau computerd. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoringTelenursing terjadi ketika perawat menemukan kebutuhan kesehatan klien melalui penilaian, triage dan ketetapan informasi, menggunakan informasi, komunikasi dan berbasis jaringan system. Telenursing memudahkan akses ke pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan populasi yang jauh dari pelayanan (under-serviced) dan area remote seperti halnya memudahkan monitoring pelayanan di rumah atau individu dengan permasalahan kesehatan kronis.Aplikasi telenursing tersedia di rumah, rumah sakit, melalui telenursing centre dan melalui unit mobile. Telepon triage dan home care saat ini merupakan aplikasi yang tumbuh yang paling cepat. Perawat home care menggunakan sistem yang memberikan ijin untuk melakukan monitoring parameter fisiologi di rumah, seperti tekanan darah, glukosa darah, pernapasan, dan menimbang berat badan, via internet. Melalui sistem video interaktif, pasien menghubungi perawat bertugas dan menyusun suatu konsultasi melalui video untuk menunjukkan permasalahan yang dihadapi; sebagai contoh, bagaimana cara mengganti balutan luka, memberi suntikan hormon insulin atau mendiskusikan peningkatan nafas pendek (sesak nafas). Hal ini sangat membantu orang dewasa dan anak-anak dengan kondisi-kondisi kronis dan macam-macam penyakit yang melemahkan, terutama sekali mereka yang mempunyai cardiopulmonary diseases.Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga mereka.2. Manfaat TelenursingMenurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :a. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home).b. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografisc. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakitd. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologie. Dapat menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber. f. Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning.3. Aplikasi TelenursingSystem telenursing merupakan sistem yang berbasis internet di desain untuk membantu pasien dengan penyakit kronis belajar cara memanage kondisi mereka. System arsitektur ditunjukkan pada figure 1. Database server yang berlokasi di regional university health care centre, berfungsi untuk mengumpulkan dan meneruskan dan memenuhi autorisasi pasien, perawat dan dokter memasuki dan melihat informasi pada website, ditunjukkan pada figure 2. Subcentre kesehatan dengan staffnya adalah seorang perawat professional yang mengetahui tentang teknik telekomunikasi. Perawat ini secara regular mengunjungi pasien yang terdaftar dan juga memberikan perawatan berkelanjutan melalui system telenursing.

System ini mempunyai tiga jenis informasi. Pertama e-mail dari pasien yang melaporkan status kesehatan mereka dan hal lainnya. Kedua meliputi data vital sign: monitoring tekanan darah secara regular, nadi dan temperature. Ketiga adalah video-mail, yang meningkatkan evaluasi pasien. Pasien mengakses informasi kesehatan pada website sebelum tidur malam. Informasi kemudian dikumpulkan pada regional health-care centre pada keesokan harinya oleh perawat, yang memutuskan apakah memberikan perawatan melalui telenursing atau mengunjungi pasien.E-mail : Pasien dapat mengisi pada lembar pertanyaan tentang kesehatan. Mereka dapat memberikan score pada status kesehatan mereka saat ini dengan visual analogue scale dari 1 (excellent) sampai 5 (poor), ini menjadi dasar pada pemberi perawatan untuk mengkaji dan merespon kebutuhan perawatan kesehatan pasien.Vital sign data : TD, denyut nadi dan suhu dapat diukur oleh pasien. Vital sign data diketik oleh pasien. Sebagai tambahan finger plethysmography dapat ditunjukkan dan non linier time waveform dianalisis sebagai indicator status kesehatan.Video-mail : dapat direkam menggunakan USB yang disambung ke PC camera dan Windows Moviemaker. Panjangnya perekaman tergantung pada informasi yang dibutuhkan untuk dikirim. Penggunaan video-mail membantu menyampaikan informasi nonverbal seperti perubahan ekspresi dan penampilan yang sulit untuk di jelaskan dengan kata-kata. Di dalam pelaksanaan telenursing perlu menjaga privasi pasien. Gambar Tiga level keamanan untuk proteksi data pasien4. Isu aspek legal berkaitan dengan Telenursing

Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing masih dalam perdebatan dan sulit pemecahannya.Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :a. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus tetap terjagab. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannyac. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat emaild. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.Dengan melihat potensi dan perkembangan pelayanan keperawatan, sistem informasi kesehatan dan penggunaan internet di Indonesia, bukan tidak mungkin hal ini mendasari telenursing berkembang di Indonesia (dalam berbagai bentuk aplikasi tehnik komunikasi) dan beragam tujuan. Hal ini tidak lain agar pelayanan asuhan keperawatan dan perkembangan ilmu, riset dan pendidikan keperawatan di Indonesia dapat sejajar minimal dengan perkembangan tehnologi kesehatan, dan kedokteran di Indonesia.

5. Pandangan tentang telenursing

Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :a. Faktor legalitasSebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing. b. Faktor financialPelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing.c. Faktor SkillPerawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing, sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. d. Faktor Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing.

Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan/keperawatan.

Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat darurat dan home care. Praktik telenursing memperlihatkan banyak kesempatam dalam meningkatkan akses keperawatan, biaya dan outcomes. Namun peningkatan penggunaan teknologi dan efek dehumanizing akan mempengaruhi hubungan nurse/client dan kualitas perawatan. Untuk tetap mempertahankan nursing-client center, teknologi seharusnya tidak menggantikan perawatan. Tetapi sebagai alat untuk memperluas dan meningkatkan penerimaan perawatan (ANA, 1996).

Hubungan perawat klien tidak dapat digantikan dengan teknologi. Tetapi pemberian asuhan keperawatan tanpa sentuhan langsung dari tangan perawat atau menggunakan komunikasi teleconference, menurut penulis dapat dikatakan sebagai asuhan keperawatan yang legal. Karena dalam system telenursing, perawat menggunakan pengetahuan, ketrampilan, pertimbangan dan pemikiran kritis yang yang tidak bisa dipisahkan dari ilmu keperawatan, yang meliputi Penggunaan ilmu keperawatan, Pemikiran kritis, dan Pengambilan keputusan. Jadi jelas bahwa telenursing merupakan bentuk asuhan keperawatan yang legal.

Home care di Indonesia belum menggunakan system Telenursing, akan tetapi masih bersifat home visit, artinya perawat mendatangi rumah-rumah pasien untuk dilakukan perawatan secara langsung tidak menggunakan teknologi canggih. Media yang digunakan masih sebatas penggunaan media telepon sebagai call center. Asuhan keperawatan model home care sebenarnya bisa dikatakan sebagai asuhan keperawatan telenursing walaupun sangat sederhana. Setidaknya organisai profesi dapat segera membangun konsep pengembangan layanan perawatan jarak jauh dengan mengembangkan home care yang sudah mulai berjalan dengan meningkatkan cakupan layanan ke daerah-daerah dan pada akhirnya benar-benar bisa mengembangkan layanan melalui penggunaan fasilitas teknologi yang lebih canggih.

6. Telenusring ditinjau dari hak pasienAda beberapa hak pasien yang terabaikan pada telenursing ini, antara lain :

a. Hak untuk bertemu langsung dengan dokter jika ingin mengetahui jelas tentang kondisi penyakit pasienb. Hak untuk mendapatkan fasilitas yang lengkapc. Meminta konsultasi pada dokter lain (second opinion) terhadap penyakitnya.d. Hak untuk mendapatkan informasi secara cepatAdapun beberapa hak pasien yang terpenuhi pada telenursing ini, antara lain :a. Hak didampingi keluarga dalam keadaan kritis.b. Hak menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.c. Hak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan. d. Hak menerima atau menolak bimbingan moral maupun spiritualBAB IVPENUTUPA. Kesimpulan Klien mempunyai hak legal yang diakui secara hukum untuk mendapatkan pelayanan yang aman dan kompeten. Perhatian terhadap legal dan etik yang dimunculkan oleh konsumen telah mengubah sistem pelayanan kesehatan. Perhatian lebih juga diberikan pada advokasi klien sehingga pemberi pelayanan kesehatan semakin bersungguh-sungguh untuk tetap memberikan informasi kepada klien dan keluarganya bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan.Peningkatan pengguna internet di Indonesia yang mencapai angka 30 juta dan diperkirakan pada 2010 mencapai 57,8 juta pengguna serta visi Indonesia sehat 2010 agar masyarakat hidup, berprilaku dan memiliki derajat kesehatan yang tinggi serta dapat menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan yang merata, maka penerapan telenursing merupakan hal yang mungkin terjadi, karena beberapa negara maju seperti Amerika serikat telenursing telah mendapat legalisasi dari Amerika Nursing Association (ANA) dan telenursing merupakan solusi mengatasi permintaan home care yang mencapai angka 36 % dalam 7 tahun mendatang. ( Martono, N. 2006 )Telenursing dapat diterapkan di rumah seperti home care, rumah sakit dan model online atau call center. Telenursing mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya efektif dan efisiensi dari segi pembiayaan, walaupun tidak lepas dari kerugiannya karena di butuhkan akses/ jaringan, keterampilan menggunakan computer serta materi, dan yang mejadi isu adalah aspek legal, kerahasiaan/ keamanan informasi yang diberikan oleh pasien.

Telenursing adalah bagian integral dari telehealth yang digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan professional yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kepuasan pasien serta partisipasi aktif keluarga, disamping itu Telenursing efektif digunakan dalam seting perawatan pasien yang mengalami penyakit kronis dan penyakit yang menyebabkan ketergantungan. B. Saran 1. Saran kepada pendidikan

Diharapkan kepada pendidikan untuk melengkapi keperpustakaan terutama mengenai buku-buku manajemen keperawatan khususnya tentang issue legal dalam keperawatan berkaitan dengan hak pasien agar mempermudah proses belajar dan mengajar.2. Saran kepada mahasiswa

Di harapkan kepada para pembaca maupun mahasiswa mampu memahami isi dari makalah ini dan termotivasi untuk mengkaji tentang issue legal dalam praktek keperawatan berkaitan dengan hak pasien dalam lagi,baik yang terdapat di dalam maupun di luar isi dari makalah ini guna menambah ilmu pengetahuan pada diri kita sendiri dan bisa berguna untuk orang lain.DAFTAR PUSTAKAhttp://wwwnurse-sasono.blogspot.com/2009/09/tren-dan-isu-mutakhir-praktek-perawat.html

tren dan Isu Mutakhir Praktek Perawat

http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/06/pengertian-legal.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasien

http://argitauchiha.blogspot.com/2010/12/issue-legal-dalam-keperawatan-berkaitan.html

http://ilmukeperawatandsr.blogspot.comhttp://ukhty-humaira.blogspot.com/2012/12/manajemen-keperawatan.html

Makalah issue legal dalam praktik keperawatan20