Manajemen Islami
description
Transcript of Manajemen Islami
Manajemen Islami
M. Arif BudimanM. Denny Jandiar
Supriyono
Sistem dalam Islam Sistem diciptakan karena adanya kewajiban
bagi manusia untuk menunaikan tugas beribadah kepada Allah swt.
�ُد�وِن� ) "ْع ُب �َي ِل �ال ِإ و"اإلْن َس" اِل ِج�َّن+ �"ْق ُت َل َخ" (٥٦و"َم"ا“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.” )QS Adz Dzariyat: 56)
Sistem )manhaj al hayah) diciptakan sebagai aturan/hukum dalam kehidupan.
Hukum terdiri dari wajib, sunnah )mandub), mubah, makruh, dan haram.
* Dr. KH. Didin Hafiduddin, M.Sc Hendri Tanjung, S.Si, MM., Manajemen Syariah Dalam Praktik, Gema Insani Press
Tujuan Sistem dalam Islam Tujuan adanya hukum adalah menjamin keteraturan dan
keselamatan manusia terutaman menyangkut kebutuhan pokok )al hajatul dharuriyyah).
Dilaksanakan Konsisten : hayatan tayyibah Iًة" Kُب َط"َي Iاًة" َي َح" �+ُه "َّن �َي َي �ْح "َّن َف"َل Sْؤ َم�َّن�َم و"ُه�َو" "ى �ْن َث ُأ و
" ُأ Zٍر" َذ"َك َم�َّن �ْحIا َص"اِل َع"ِم�َل" َم"َّن “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.” )QS An Nahl: 97)
Tidak dilaksanakan Konsisten : ma’isyatan dhankan "اَم"ًة� اِل ْق�َي "َو َم" َي �ُه �ٍر �"ْح ُش و"ْن Iا َض"َّن ًك Iًة َم"ْع�َيُش" �"ُه ِل �ِن+ َف"ِإ َذ�َك ٍر�ي َع"َّن "َع ٍر"َض" ُأ و"َم"َّن
"َع ِم"ى ُأ“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta")QS Thaha: 124)
Manajemen sebagai suatu Sistem Efektifitas dan Efisiensi
•Melakukan suatu pekerjaan yg tepat/di-ridhoi )do the right things) menjadi langkah awal bagi pencapaian tujuan manajemen
•Melakukan pekerjaan/kewajiban dengan baik )do the things rightly)
Seni•Manajemen dilakukan untuk mengatur
pegawai sebagai mahluk yang memiliki respon terhadap seni.
Manajer dan Bawahan•Adanya hubungan timbal balik antara
atasan dan bawahan.
Manajer Menurut Islam
Islam memandang bahwa manajer harus memiliki kemampuan memadukan unsur demokratis dan otokratis, sehingga harus memiliki sifat:
Tegas Musyawarah Terbuka Integritas
Manajer sebagai Pemimpin Islam tidak membedakan peran manajer dan
pemimpin. Keduanya harus bertanggungjawab, mampu mengatur dan berkomunikasi dengan setiap unsur dlm organisasi.
Kemampuan yg harus dimiliki:• Teladan• Pandai memberi Motivasi e.g penghargaan• Menempatkan orang dan fungsi.
Perkembangan Manajemen Awal penciptaan manusia
Adanya dialog antara Allah swt dan malaikat mengenai rencana penciptaan manusia. )QS Al Baqarah: 30)
Nabi AdamPenerapan aturan dalam pernikahan generasi pertama Nabi
Adam. Nabi Nuh
Perlunya perencanaan dan antisipasi terhadap kemungkinan kegagalan program.
Nabi Ibrahim & IsmailPerlunya dialog atas suatu keputusan penting.
Nabi YusufPentingnya sifat amanah dan integritas dan kompetensi yg
tinggi. Nabi Muhammad
Pembagian tugas dan penempatan orang pada posisi yang tepat.
Pedagang Islam dalam Sejarah Dalam Wealth of Nations, Adam Smith mengutip
laporan perjalanan Doktor Pocock yang menjelaskan rahasia kesuksesan para pedagang Arab.
Keberhasilan mereka, tulis Smith, terletak pada keramahan dan kemurahannya. Tepatnya, ia menulis, "ketika mereka memasuki sebuah kota, mereka mengundang orang-orang di jalan, baik kaya maupun miskin, untuk makan bersama dengan duduk bersila. Mereka memulai makan dengan mengucap bismillah dan mengakhirinya dengan ucapan hamdalah.“
* Adam Smith, Wealth of Nations [Oxford University Press,1993] h. 261, 541
Kelemahan Manajemen Konvensional Kritik terhadap aliran manajemen konvensional:
scientific management, bureaucratic, human relations, behavioral dan pendekatan sistem.
Scientific management hanya menekankan pada pentingnya efisiensi dan kompensasi ekonomis sebagai insentif utama bagi pekerja. Padahal, efisiensi menjadi kontraproduktif bila pekerja merasa diperlakukan seperti robot. Berapapun besarnya kompensasi ekonomis akan terasa kurang bila kebutuhan psikologisnya tidak terpenuhi.
Konsep ini menimbulkan pertentangan antara pekerja rendahan dengan manajemen atas.
* Abu Sin dalam bukunya Al-Idarah fi al Islam
Syarat Manajemen Islami Pertama, manajemen islami harus didasari
nilai-nilai dan akhlak islami. Kedua, kompensasi ekonomis dan penekanan
terpenuhinya kebutuhan dasar pekerja. Ketiga, faktor kemanusiaan dan spiritual sama
pentingnya dengan kompensasi ekonomis. Keempat, sistem dan struktur organisasi sama
pentingnya.
* Abu Sin dalam bukunya Al-Idarah fi al Islam
Ciri Manajemen/Bisnis Islami Pengertian tentang keuntungan bisa mempunyai arti yang
lebih luas dalam kerangka ekonomi Islam, karena bunga pada modal tidak dapat dikenakan lagi. Keuntungan dalam Islam mencakup aspek dunia maupun akhirat. Modal manusia yang diberikan oleh manajer harus diintegrasikan dengan modal yang berbentuk uang. Dengan demikian ada pemantauan bersama antara penanam modal dengan usahawan.
Karena bersifat terpadu organisasi ini menuntut adanya integritas modal, ketetapan dan kejujuran dalam akuntansi. Oleh sebab itu, semua barangkali jauh lebih diperlukan daripada organisasi dalam manajemen konvensional yang para pemilik modalnya mungkin bukan merupakan bagian manajemen. Islam menekankan kejujuran, ketepatan dan kesungguhan dalam urusan perdagangan, karena hal itu mengurangi biaya suvervisi dan pengawasan.
* M.A. Mannan (1992), Ekonomi Islam: Teori dan Praktek
Bisnis Islami vs Non-Islami )1)ISLAMI KARAKTERISTIK BISNIS NON-ISLAMI
Aqidah Islam (nilai-nilai transendental)
ASASSekulerisme (nilai-nilai material)
Dunia-Akhirat MOTIVASI DuniaProfit dan benefit, pertumbuhan, keberlangsungan, keberkahan
ORIENTASIProfit, pertumbuhan, keberlangsungan
Tinggi, bisnis adalah bagian dari ibadah
ETOS KERJATinggi, bisnis adalah kebutuhan duniawi
Maju dan produktif, konsekwensi keimanan dan manifestasi kemusliman
SIKAP MENTAL
Maju dan produktif sekaligus konsumtif, konsekwensi aktualisasi diri
Cakap dan ahli dibidangnya, konsekwensi dari kewajiban seorang muslim
KEAHLIANCakap dan ahli dibidangnya, konsekwensi dari reward & punishment
Terpercaya dan bertanggungjawab, tujuan tdk menghalalkan cara
AMANAHTergantung kemauan individu (pemilik kapital), tujuan menghalalkan cara
Halal MODAL Halal dan haram
* M. Ismail Yusanto dan M. Karebet W, “Menggagas Bisnis Islami”, Gema Insani Press Jakarta, 2002
Bisnis Islami vs Non-Islami )2)ISLAMI KARAKTERISTIK BISNIS NON-ISLAMI
Sesuai dengan akad kerjanya
SDMSesuai dengan akad kerja atau sesuai keinginan pemilik modal
Halal SUMBERDAYA Halal dan haramVisi dan misi organisasi terkait erat dengan misi penciptaan manusia di dunia
MANAJEMEN STRATEGIK
Visi dan misi organisasi ditetapkan berdasarkan pada kepentingan materi belaka
Jaminan halal bagi setiap masukan, proses & keluaran, mengedepankan produktivitas dalam koridor syariah
MANAJEMEN OPERASI
Tidak ada jaminan halal bagi masukan, proses & keluaran, mengedepankan produktivitas dalam koridor manfaat
Jaminan halal setiap masukan, proses & keluaran keuangan
MANAJEMEN KEUANGAN
Tidak ada jaminan halal bagi setiap masukan, proses & keluaran keuangan
Pemasaran dalam koridor jaminan halal
MANAJEMEN PEMASARANPemasaran menghalalkan cara
Profesional & berkepribadian Islam, SDM adalah pengelola bisnis, SDM bertanggungjawab pada diri, majikan & Allah swt.
MANAJEMEN SDM
Profesional & SDM adalah faktor produksi, SDM bertanggungjawab pada diri, dan majikan
* M. Ismail Yusanto dan M. Karebet W, “Menggagas Bisnis Islami”, Gema Insani Press Jakarta, 2002
Manajer yang Ri’ayah
1. Berikan perhatian atau kepedulian kepada bawahan
2. Buat perencanaan kerja yang baik3. Bersungguh-sungguh dan teliti dalam
melaksanakan rencana kerja4. Lakukan pengawasan secara terus-menerus5. Lakukan evaluasi hasil secara berkala6. Tegakkan disiplin dalam waktu kerja7. Memikul tanggung jawab terhadap hasil akhir
* Prof KH Ali Yafie (2002), Manajemen Bernilai Islami, Republika
Perilaku atau Karakter Pekerja Islam sangat mementingkan perubahan perilaku
atau karakter.
Karakter itu terdiri dari empat hal:• Pertama, karakter lemah; misalnya penakut, tidak
berani mengambil risiko, pemalas, cepat kalah, belum apa-apa sudah menyerah, dan sebagainya.
• Kedua, karakter kuat; contohnya tangguh, ulet, memunyai daya juang yang tinggi, pantang menyerah, dll.
• Ketiga, karakter jelek; misalkan licik, egois, serakah, sombong, pamer, dll.
• Keempat, karakter baik; seperti jujur, terpercaya, rendah hati, dan sebagainya.
* KH Abdullah Gymnastiar )2006), Menghindari Kemiskinan Jiwa, Pikiran Rakyat
Karakter Pekerja yang Diharapkan
Karakter pekerja yang diharapkan adalah jika karakter yang kuat dan baik bersinergi.
Misalkan dia tangguh, ulet tapi tetap rendah hati dan merupakan pekerja keras yang sangat gigih. Dia berprestasi gemilang tapi ikhlas.
Inilah yang diharapkan dari setiap pertemuan kita. Yakni, mewujudkan manusia-manusia tangguh, berani, gigih, ulet, jujur, rendah hati, dapat dipercaya, dan sebagainya.
* KH Abdullah Gymnastiar )2006), Menghindari Kemiskinan Jiwa, Pikiran Rakyat