Manajemen Islami

16
Manajemen Islami M. Arif Budiman M. Denny Jandiar Supriyono

description

Bagaimanakah pandangan Islam tentang manajemen? Beberapa prinsip tentang sistem, manajemen, bisnis dan pekerja.Kunjungi: http://sharf.co.nr [jandiar - 2007]

Transcript of Manajemen Islami

Page 1: Manajemen Islami

Manajemen Islami

M. Arif BudimanM. Denny Jandiar

Supriyono

Page 2: Manajemen Islami

Sistem dalam Islam Sistem diciptakan karena adanya kewajiban

bagi manusia untuk menunaikan tugas beribadah kepada Allah swt.

�ُد�وِن� ) "ْع ُب �َي ِل �ال ِإ و"اإلْن َس" اِل ِج�َّن+ �"ْق ُت َل َخ" (٥٦و"َم"ا“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.” )QS Adz Dzariyat: 56)

Sistem )manhaj al hayah) diciptakan sebagai aturan/hukum dalam kehidupan.

Hukum terdiri dari wajib, sunnah )mandub), mubah, makruh, dan haram.

* Dr. KH. Didin Hafiduddin, M.Sc Hendri Tanjung, S.Si, MM., Manajemen Syariah Dalam Praktik, Gema Insani Press

Page 3: Manajemen Islami

Tujuan Sistem dalam Islam Tujuan adanya hukum adalah menjamin keteraturan dan

keselamatan manusia terutaman menyangkut kebutuhan pokok )al hajatul dharuriyyah).

Dilaksanakan Konsisten : hayatan tayyibah Iًة" Kُب َط"َي Iاًة" َي َح" �+ُه "َّن �َي َي �ْح "َّن َف"َل Sْؤ َم�َّن�َم و"ُه�َو" "ى �ْن َث ُأ و

" ُأ Zٍر" َذ"َك َم�َّن �ْحIا َص"اِل َع"ِم�َل" َم"َّن “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan

dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka

kerjakan.” )QS An Nahl: 97)

Tidak dilaksanakan Konsisten : ma’isyatan dhankan "اَم"ًة� اِل ْق�َي "َو َم" َي �ُه �ٍر �"ْح ُش و"ْن Iا َض"َّن ًك Iًة َم"ْع�َيُش" �"ُه ِل �ِن+ َف"ِإ َذ�َك ٍر�ي َع"َّن "َع ٍر"َض" ُأ و"َم"َّن

"َع ِم"ى ُأ“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya

penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta")QS Thaha: 124)

Page 4: Manajemen Islami

Manajemen sebagai suatu Sistem Efektifitas dan Efisiensi

•Melakukan suatu pekerjaan yg tepat/di-ridhoi )do the right things) menjadi langkah awal bagi pencapaian tujuan manajemen

•Melakukan pekerjaan/kewajiban dengan baik )do the things rightly)

Seni•Manajemen dilakukan untuk mengatur

pegawai sebagai mahluk yang memiliki respon terhadap seni.

Manajer dan Bawahan•Adanya hubungan timbal balik antara

atasan dan bawahan.

Page 5: Manajemen Islami

Manajer Menurut Islam

Islam memandang bahwa manajer harus memiliki kemampuan memadukan unsur demokratis dan otokratis, sehingga harus memiliki sifat:

Tegas Musyawarah Terbuka Integritas

Page 6: Manajemen Islami

Manajer sebagai Pemimpin Islam tidak membedakan peran manajer dan

pemimpin. Keduanya harus bertanggungjawab, mampu mengatur dan berkomunikasi dengan setiap unsur dlm organisasi.

Kemampuan yg harus dimiliki:• Teladan• Pandai memberi Motivasi e.g penghargaan• Menempatkan orang dan fungsi.

Page 7: Manajemen Islami

Perkembangan Manajemen Awal penciptaan manusia

Adanya dialog antara Allah swt dan malaikat mengenai rencana penciptaan manusia. )QS Al Baqarah: 30)

Nabi AdamPenerapan aturan dalam pernikahan generasi pertama Nabi

Adam. Nabi Nuh

Perlunya perencanaan dan antisipasi terhadap kemungkinan kegagalan program.

Nabi Ibrahim & IsmailPerlunya dialog atas suatu keputusan penting.

Nabi YusufPentingnya sifat amanah dan integritas dan kompetensi yg

tinggi. Nabi Muhammad

Pembagian tugas dan penempatan orang pada posisi yang tepat.

Page 8: Manajemen Islami

Pedagang Islam dalam Sejarah Dalam Wealth of Nations, Adam Smith mengutip

laporan perjalanan Doktor Pocock yang menjelaskan rahasia kesuksesan para pedagang Arab.

Keberhasilan mereka, tulis Smith, terletak pada keramahan dan kemurahannya. Tepatnya, ia menulis, "ketika mereka memasuki sebuah kota, mereka mengundang orang-orang di jalan, baik kaya maupun miskin, untuk makan bersama dengan duduk bersila. Mereka memulai makan dengan mengucap bismillah dan mengakhirinya dengan ucapan hamdalah.“

* Adam Smith, Wealth of Nations [Oxford University Press,1993] h. 261, 541

Page 9: Manajemen Islami

Kelemahan Manajemen Konvensional Kritik terhadap aliran manajemen konvensional:

scientific management, bureaucratic, human relations, behavioral dan pendekatan sistem.

Scientific management hanya menekankan pada pentingnya efisiensi dan kompensasi ekonomis sebagai insentif utama bagi pekerja. Padahal, efisiensi menjadi kontraproduktif bila pekerja merasa diperlakukan seperti robot. Berapapun besarnya kompensasi ekonomis akan terasa kurang bila kebutuhan psikologisnya tidak terpenuhi.

Konsep ini menimbulkan pertentangan antara pekerja rendahan dengan manajemen atas.

* Abu Sin dalam bukunya Al-Idarah fi al Islam

Page 10: Manajemen Islami

Syarat Manajemen Islami Pertama, manajemen islami harus didasari

nilai-nilai dan akhlak islami. Kedua, kompensasi ekonomis dan penekanan

terpenuhinya kebutuhan dasar pekerja. Ketiga, faktor kemanusiaan dan spiritual sama

pentingnya dengan kompensasi ekonomis. Keempat, sistem dan struktur organisasi sama

pentingnya.

* Abu Sin dalam bukunya Al-Idarah fi al Islam

Page 11: Manajemen Islami

Ciri Manajemen/Bisnis Islami Pengertian tentang keuntungan bisa mempunyai arti yang

lebih luas dalam kerangka ekonomi Islam, karena bunga pada modal tidak dapat dikenakan lagi. Keuntungan dalam Islam mencakup aspek dunia maupun akhirat. Modal manusia yang diberikan oleh manajer harus diintegrasikan dengan modal yang berbentuk uang. Dengan demikian ada pemantauan bersama antara penanam modal dengan usahawan.

Karena bersifat terpadu organisasi ini menuntut adanya integritas modal, ketetapan dan kejujuran dalam akuntansi. Oleh sebab itu, semua barangkali jauh lebih diperlukan daripada organisasi dalam manajemen konvensional yang para pemilik modalnya mungkin bukan merupakan bagian manajemen. Islam menekankan kejujuran, ketepatan dan kesungguhan dalam urusan perdagangan, karena hal itu mengurangi biaya suvervisi dan pengawasan.

* M.A. Mannan (1992), Ekonomi Islam: Teori dan Praktek

Page 12: Manajemen Islami

Bisnis Islami vs Non-Islami )1)ISLAMI KARAKTERISTIK BISNIS NON-ISLAMI

Aqidah Islam (nilai-nilai transendental)

ASASSekulerisme (nilai-nilai material)

Dunia-Akhirat MOTIVASI DuniaProfit dan benefit, pertumbuhan, keberlangsungan, keberkahan

ORIENTASIProfit, pertumbuhan, keberlangsungan

Tinggi, bisnis adalah bagian dari ibadah

ETOS KERJATinggi, bisnis adalah kebutuhan duniawi

Maju dan produktif, konsekwensi keimanan dan manifestasi kemusliman

SIKAP MENTAL

Maju dan produktif sekaligus konsumtif, konsekwensi aktualisasi diri

Cakap dan ahli dibidangnya, konsekwensi dari kewajiban seorang muslim

KEAHLIANCakap dan ahli dibidangnya, konsekwensi dari reward & punishment

Terpercaya dan bertanggungjawab, tujuan tdk menghalalkan cara

AMANAHTergantung kemauan individu (pemilik kapital), tujuan menghalalkan cara

Halal MODAL Halal dan haram

* M. Ismail Yusanto dan M. Karebet W, “Menggagas Bisnis Islami”, Gema Insani Press Jakarta, 2002

Page 13: Manajemen Islami

Bisnis Islami vs Non-Islami )2)ISLAMI KARAKTERISTIK BISNIS NON-ISLAMI

Sesuai dengan akad kerjanya

SDMSesuai dengan akad kerja atau sesuai keinginan pemilik modal

Halal SUMBERDAYA Halal dan haramVisi dan misi organisasi terkait erat dengan misi penciptaan manusia di dunia

MANAJEMEN STRATEGIK

Visi dan misi organisasi ditetapkan berdasarkan pada kepentingan materi belaka

Jaminan halal bagi setiap masukan, proses & keluaran, mengedepankan produktivitas dalam koridor syariah

MANAJEMEN OPERASI

Tidak ada jaminan halal bagi masukan, proses & keluaran, mengedepankan produktivitas dalam koridor manfaat

Jaminan halal setiap masukan, proses & keluaran keuangan

MANAJEMEN KEUANGAN

Tidak ada jaminan halal bagi setiap masukan, proses & keluaran keuangan

Pemasaran dalam koridor jaminan halal

MANAJEMEN PEMASARANPemasaran menghalalkan cara

Profesional & berkepribadian Islam, SDM adalah pengelola bisnis, SDM bertanggungjawab pada diri, majikan & Allah swt.

MANAJEMEN SDM

Profesional & SDM adalah faktor produksi, SDM bertanggungjawab pada diri, dan majikan

* M. Ismail Yusanto dan M. Karebet W, “Menggagas Bisnis Islami”, Gema Insani Press Jakarta, 2002

Page 14: Manajemen Islami

Manajer yang Ri’ayah

1. Berikan perhatian atau kepedulian kepada bawahan

2. Buat perencanaan kerja yang baik3. Bersungguh-sungguh dan teliti dalam

melaksanakan rencana kerja4. Lakukan pengawasan secara terus-menerus5. Lakukan evaluasi hasil secara berkala6. Tegakkan disiplin dalam waktu kerja7. Memikul tanggung jawab terhadap hasil akhir

* Prof KH Ali Yafie (2002), Manajemen Bernilai Islami, Republika

Page 15: Manajemen Islami

Perilaku atau Karakter Pekerja Islam sangat mementingkan perubahan perilaku

atau karakter.

Karakter itu terdiri dari empat hal:• Pertama, karakter lemah; misalnya penakut, tidak

berani mengambil risiko, pemalas, cepat kalah, belum apa-apa sudah menyerah, dan sebagainya.

• Kedua, karakter kuat; contohnya tangguh, ulet, memunyai daya juang yang tinggi, pantang menyerah, dll.

• Ketiga, karakter jelek; misalkan licik, egois, serakah, sombong, pamer, dll.

• Keempat, karakter baik; seperti jujur, terpercaya, rendah hati, dan sebagainya.

* KH Abdullah Gymnastiar )2006), Menghindari Kemiskinan Jiwa, Pikiran Rakyat

Page 16: Manajemen Islami

Karakter Pekerja yang Diharapkan

Karakter pekerja yang diharapkan adalah jika karakter yang kuat dan baik bersinergi.

Misalkan dia tangguh, ulet tapi tetap rendah hati dan merupakan pekerja keras yang sangat gigih. Dia berprestasi gemilang tapi ikhlas.

Inilah yang diharapkan dari setiap pertemuan kita. Yakni, mewujudkan manusia-manusia tangguh, berani, gigih, ulet, jujur, rendah hati, dapat dipercaya, dan sebagainya.

* KH Abdullah Gymnastiar )2006), Menghindari Kemiskinan Jiwa, Pikiran Rakyat