Manajemen Agribisnis 2

35
KERANGKA PEMIKIRAN (CONCEPTUAL MODEL) “Analisis Kebijakan Sektoral Dalam Pegembangan Agribisnis” SEKTOR AGRIBISN IS KONDISI EKSTERNA L KONDISI INTERNAL PERMASALAHAN: SOSIO BUDAYA KELEMBAGAAN PEMBINAAN PERSAINGAN PERMASALAHAN: PERMODALAN KOMODITI. SDM. TEKNOLOGI. PEMASARAN KEBIJAKAN/ INTERVENSI PEMERINTAH / SWASTA DALAM SEKTOR AGRIBISNIS PENGENTASA N KEMISKINAN PENINGKATA N AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT PEMBERDAYAAN SEKTOR AGRIBISNIS PENINGKATA N/ PARAMETER: PENDAPATAN KESEMPATAN SKALA USAHA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI: USIA JENIS KELAMIN TINGKAT PENDIDIKAN KESESUAIAN LAHAN MUATAN PENYULUHAN KOMODITI HARGA PROCESSIN G PEMASARAN

Transcript of Manajemen Agribisnis 2

Page 1: Manajemen Agribisnis 2

KERANGKA PEMIKIRAN (CONCEPTUAL MODEL)

“Analisis Kebijakan Sektoral Dalam Pegembangan Agribisnis”

SEKTOR AGRIBISNIS

KONDISIEKSTERNAL

KONDISIINTERNAL

PERMASALAHAN:SOSIO BUDAYAKELEMBAGAANPEMBINAANPERSAINGAN

PERMASALAHAN: PERMODALAN KOMODITI. SDM. TEKNOLOGI. PEMASARAN

KEBIJAKAN/INTERVENSI

PEMERINTAH/SWASTA

DALAM SEKTORAGRIBISNIS

PENGENTASANKEMISKINAN

PENINGKATAN AKTIVITASEKONOMI

MASYARAKAT

PEMBERDAYAANSEKTOR AGRIBISNIS

PENINGKATAN/PARAMETER:

PENDAPATANKESEMPATANSKALA USAHA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI:

USIA JENIS KELAMINTINGKAT PENDIDIKANKESESUAIAN LAHANMUATAN PENYULUHANKOMODITIHARGA

PROCESSING

PEMASARAN

Page 2: Manajemen Agribisnis 2

PENGANTAR SISTEM AGRIBISNIS

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

A. Untuk menyelesaikan suatu proyek, diketahui kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai berikut:

No Kegiatan KegiatanSeblumnya

Waktu

1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.11.

ABCDEFGHIJK

-ABBCCD

E,FF,GH,IJ

02030604040205060200

Berapa waktu penyelesaian normal proyek tersebut?

Jawab:

Gambar kegiatan penyelesaian proyek.

Jalur-jalurKegiatan

Waktu (hari)yang Dibutuhkan

1. A-B-C-E-H-J-K…………………2. A-B-C-F-I-J-K…………………..3. A-B-C-F-I-J-K…………………..4. A-B-D-G-I-J-K………………….

0+20+30+40+50+20+0=1600+20+30+40+50+20+0=1600+20+30+40+60+20+0=1700+20+60+20+60+20+0=160

Jalur kritisnya adalah jalur A – B – D – G – I – J – K dengan waktu yang dibutuhkan = 180 hari (panah telaah).

C.30

D.60

B.20A.0

G.20 I.60

J.20 K.0

C.30

C.30

D.60

Page 3: Manajemen Agribisnis 2

Jadi, waktu penyelesaian yang normal dari proyek tersebut adalah 180 hari.

B. Cari jalur kritis (critical path) rangkaian kegiatan-kegiatan dibawah ini:

Kegiatan Lama Waktu(dalam Hari)

Kegiatan Lama Waktu(dalam Hari)

1 – 21 – 31 – 42 – 52 – 73 – 53 – 74 – 6

645768

104

5 – 85 – 106 – 76 – 97 – 107 – 88 – 119 – 1010 – 11

787393865

Berapa lama untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan ini? Bila kita dapat mempercepat 3 hari kegiatan yag lama dalam jalur kritis, bagaimana pengaruhnya pada penyelesaian kagiatan seluruhnya? Apakah muncul jalur kritis baru?

Jawab:Diagram network rangkaian kegiatan-kegiatan diatas:

Page 4: Manajemen Agribisnis 2

No. Alternatif JalurKegiatan

Waktu yang Dibutuhkan (dalam Hari)

1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.11.

1-2-5-8-11 ……………….1-2-5-10-11 ……………..1-2-7-8-11 ……………….1-2-7-10-11 ……………..1-3-5-8-11 ……………….1-3-5-10-11 ……………..1-3-7-8-11 ……………….1-3-7-10-11 ……………..1-4-6-7-8-11 …………….1-4-6-7-10-11 ………….1-4-6-9-10-11 ………….

6+7+7+86+7+8+56+6+3+86+6+9+54+8+7+84+8+8+54+10+3+84+10+9+55+4+7+3+85+4+7+9+55+4+3+6+5

= ==========

2826232627252528273023

Jalur kritisnya adalah jalur kegiatan 1-4-6-7-10-11, dan waktu yang dibutuhkan untuk menyeesaikan kegiatan-kegiatan tersebut = 30 hari (tanda panah tebal).

Bila kegiatan yang paling lama dalam jalur kritis yaitu kegiatan 7-10 dipercepat 3 hari (menjadi 6 hari) alternatif jalur kegiatan yang berubah:

No. Alternatif JalurKegiatan

Waktu yang Dibutuhkan (dalam Hari)

1.2.3.

1-2-7-10-11 …………………1-3-7-10-11 …………………1-4-6-7-10-11 .…………….

6+6+6+54+10+6+55+4+7+6+5

= ==

232527

2

4

31

6 9

10 11

85

7

6

4

7 7

7 65

4 4

10 9 5

88

88

6

Page 5: Manajemen Agribisnis 2

(jalur kritis lama)

Jadi, ada perubahan jalur kritis dan waktu penyelesaian kegiatan seluruhnya. Jalur kritis yang baru adalah jalur kegiatan 1-2-5-8-11 dengan waktu penyelesaian kegiatan seluruhnya = 28 hari (atau lebih cepat 2 hari dari jalur kritis lama).

Resiko dan Investasi

Ada banyak metode untuk mengambil keputusan investasi modal. Beberapa di antaranya sederhana, sedang yang lain sering sangat rumit dan memerlukan analisis matematis yang canggih. Setidaknya ada enam metode yang dapat diterapkan, antara lain :

1. masa pembayaran kembali,2. Pengembalian sederhana,3. net present value ( NPV ),4. IRR,5. BC ratio, dan6. provitability.

1. Masa Pembayaran kembaliMasa pembayaran kembali atau payback period kadang- kadang

disebut juga (payout period ) adalah masa selama arus kas neto dapat menutup kembali seluruh biaya atau investasi. Tahun dimana pada saat itu :

∑t=0

n

(Bt−Ct )=Ko

Untuk menghitung masa pembayaran kembali tersebut pada umumnya tidak perlu memperhitungkan tingkat bunga atau tingkat bunga dianggap nol.

Page 6: Manajemen Agribisnis 2

Payback period hendaknya dilengkapi dengan criteria lain, yang pada umumnya menggunakan NPV atau IRR. Apabila NPV ≥ 0 maka baru diperhitungkan payback period-nya.

Contoh : Perhitungan Payback Period

Tahun Penerimaan(Rp)

Pengeluaran(Rp)

Arus kas Neto(Rp)

JumlahKumulatif ArusKas Neto (Rp)

keterangan

01234567

-40.00040.00030.00030.00025.00020.00030.000

100.00010.00010.00010.00010.00010.00010.00010.000

-100.00030.00030.00020.00020.00015.00010.00020.000

- 100.000- 70.000

- 40.000 - 20.000

0 15.000 25.000 45.000

Masa pembayaran kembali terjadi pada tahun ke 4

Dari contoh di atas, payback period adalah persis selama 4 tahun. Apabila pada akhir tahun ke-4 arus kas neto berjumlah Rp40.000,00 maka payback period-nya hanya :

20.000/40.000 x 1 tahun = 1/2 tahun.

Jadi, seluruh payback-nya hanya 3 ½ tahun. Apabila selama tahun ke-4 arus kas neto sebesar 60.000 maka payback-nya hanya ;

20.000/60.000 x 1 tahun = 1/3 tahun.

Jadi, seluruh payback period-nya hanya 3 1/3 tahun. Perhitungan tersebut di dasarkan anggapan bahwa penerimaan arus kas neto terdistribusi merata sepanjang tahun.

2. Pengambilan SederhanaTingkat pengembalian sederhana ( Simple Rate of Return – RoR ) menunjukan pada laba yang di hasilkan oleh investasi sebagai persentase dari investasi tersebut. Secara umum variasi metode ini menggunakan laba rata-rata dan investasi rata-rata untuk memberi analisis yang lebih akurat.

Rumus : ROR = Lababe rsih rata−rata – Penyusutanrata−rataInvestasi rata−rata x 100%

Contoh :

Tahun Laba sebelum Penyusutan

Page 7: Manajemen Agribisnis 2

penyusutan1 18.000 10.0002 17.000 10.0003 16.000 10.0004 15.000 10.0005 14.000 10.000

Jumlah 80.000 50.000Rata-rata 16.000 10.000

Investasi rata-rata = 50.000 : 2 = 25.000

RoR = 16.000−10.00025.000 x 100% = 24%

Metode ini memperhitungkan pendapatan bersih sepanjang umur investasi yang diperkirakan. Mudah dipahami dan konsisten dengan pengembalian atas investasi ( Return on Investment – ROI ).

Sedang keterbatasan metode ini adalah, ketidakmampuan dalam memperhitungkan waktu (timing) dari arus kas. Pengembalian bersih awal tinggi, tetapi menurun dengan cepat sangat berbeda dengan pengembalian awal yang rendah, tapi meningkat. Konsekuensinya adalah bahwa kesimpulan yang salah mungkin telah dibuat, sebab gagal mempertimbangkan bahwa nilai laba yang sekarang jauh lebih tinggi dari pada nilai laba yang diterima beberapa tahun kemudian walupun jumlahnya sama.

3. Net Present Valuea. Cash Flow

Untuk mempelajari dengan mudah Net Present Value maka harus dipahami dulu cash flow terdiri atas aliran kas masuk ( inflow ) dan aliran kas keluar (outflow). Selisih antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar disebut net cash flow.

b. Net Present Value ( NPV )Pengeluaran perlu dibedakan antara pengeluaran untuk investasi (project cost, investment cost atau initial cost), yang biasanya dikeluarkan pada tahun ke nol dan selanjutnya pengeluaran tahun

Page 8: Manajemen Agribisnis 2

pertama, kedua , ketiga, dan seterusnya. Biaya tetap, biaya eksploitasi, dan pemeliharaan, serta biaya penggantian mesin dinyatakan pada tahun-tahun yang brersangkutan. Demikian pula dengan penerimaan. Rumus untuk mencari NPV:

NPV = (Bt – C1)/(1+i)1+(B2-C2)/(1+i)2+…+(B1 – C1)/(1+i)1 – Ko

¿∑t=1

n

(Bt−Ct¿)/ (1+i ) t −Ko ¿

Di mana :

Ko = project cost

(Bt – Ct)/(1+i)t - Ko = NPV untuk tahun tahun yang bersangkutan

B = Benefit ( manfaat )

C = Cost ( biaya )

(Baca sigma( Bt – Ct)/(1+ i)t dari 1 sampai dengan n ).

Keputusan : NPV ≥ 0 berarti go project, NPV < 0 berarti no go project.

4. Internal Rate of Return ( IRR )Internal rate of return (IRR) atau investment rate sering disebut pula yield rate atau tingkat penghasilan. IRR adalah suatu tingkat bunga (dalam hal ini sama artinya dengan discount) yang menunjukan bahwa suatu jumlah nilai sekarang neto (NPV) sama dengan jumlah seluruh biaya investasi.IRR yaitu suatu tingkat bunga di mana NPV = 0 sehingga

∑t=1

n

(Bt−Ct )/ (1+ i) t – Ko=0

Atau

∑t=1

n

(Bt−Ct )/ (1+ i) t=0

Page 9: Manajemen Agribisnis 2

5. Benefit Cost RatioBenefit Cost Ratio atau B-C ratio terutama digunakan bagi kegiatan/proyek-proyek makro dimana manfaatnya terutama dinikmati oleh sebagian atau seluruh masyarakat. B-C dapat di bedakan menjadi dua, yaitu gross B-C Ratio dan Net B-C Ratio.

a. Gross Benefit Cos RatioGross Benefit Cost Ratio merupakan perbandingan antara jumlah present value dari benefit kotor dengan jumlah present value dari biaya kotor.Rumus :

∑t=0

nBt

1+it

Gross B-C =

∑t=0

n

Ct /(1+i) t

Keputusan : jika B/C ≥ 1 maka kegiatan investasi itu layak dilaksanakan dan jika B/C < 1 maka kegiatan investasi itu tidak layak untuk di laksanakan.

b. Net Benefit Cost RatioNet benefit Cost Ratio merupakan perbandingan antara jumlah present value yang positif dengan jumlah present value yang negative.Rumus :

∑t=0

n

(Bt−Ct )/ (1+ l) t

Net B-C =

∑t=0

n

(Ct−Bt )/ (1+ l) t

Maka Net B/C akan mempunyai nilai jka paling sedikit salah satu niali Bt – Ct adalah negative. Jika tidak, maka Net B/c tak terhingga.

Page 10: Manajemen Agribisnis 2

6. Profitability Ratio (PV’/K) Digunakan untuk mengukur rentabilitas sesuatu kegiatan investasi di atas titik netral sebesar 1,0 di mana NPV = 0

Rumus :

∑t=1

n

(Bt−0∧M )/(1+i) t

PV’/K =

∑t=0

n

Kt /(1+l) t

Di mana ;

O & M = biaya eksploitasi dan pemeliharaan

Kt = Biaya modal

Page 11: Manajemen Agribisnis 2

MEMADUKANMEMANDU

MMBIMBING

Unsur manusia sebagai individu anggota kelompok/masyarakat dengan sikap tingkah laku, kadar pengetahuan,perbuatan,warna corak interaksi antar manusiaUnsure manusia sebagai lingkungan social sebagai wadah/pranata lembaga yg terbentuk oleh tata hubungan antar individu karena persamaan tertentu (kepentingan, asal usul lokasi,wilayah,Dlsb). IPOLEKSOSBUDHANKAM

MASYARAKAT DENGAN NORMA DAN NILAI PANCASILA

KEDUDUKAN

1. KEPENDUDUKAN DAN PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

PENGERTIAN

Kepemimpinan adalah Seni dan kecakapan seseorang untuk mentalahi, menghubungi, mempengaruhi, meyakinkan, serta mengajak para anggota/masyarakat.

TERWUJUDNYATata kehidupan yang berkebudayaan dalam rangka mempertahankan dan

mencapai kehidupan yang lebih baik bagi Bangsa Indonesia

Page 12: Manajemen Agribisnis 2

KEBUTUHAN INDIVIDU

KEBUTUHAN KELOMPOK

EFEKTIFITAS

“ POWER PIMPINAN “ Dilaksanakan dalam

FUNGSI KEPEMIMPINAN

KEBUTUHAN TUGAS

2. TUGAS DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN

a) Intergrasi dengan lingkungannya

b) Memberikan keteladanan

c) Meyakinkan orang lain

d) Mendidik Anggota/kelompok/lingkungan/Masyarakat

e) Mengendalikan, mengarahkan,menggerakan,kegiatan anggota/Masyarakat.

3. PRINSIP UTAMA KEPEMIMPINAN

ING NGARSO SUNG TULUDO

ING MADYA MANGUN KARSO

TUT WURI HANDAYANI

PERSYARATAN SITUASI

Page 13: Manajemen Agribisnis 2

4. SYARAT PENDUKUNG

Delapan pangkal kepribadian kepemimpinan jujur, terpelajar, tegas, sederhana, pandangan jauh kedepan, mawasdiri, ingin tahu.

5. AMAL KEPEMIMPINAN

PENGABDIAN (DEDIKASI )

BERTANGGUNGJAWAB

ADIL BIJAKSANA

MENGAYOMI

BERANI & MAMPU MENGATASI KESULITAN

MAKA : PIMPINAN AKAN BERWAWASAN DAN TERPERCAYA SERTA MEMILIKI KEHORMATAN DIRI DI MATA ANGGOTANYA.

GAYA KEPEMIMPINAN

Otoriter

Dictating tanpa konsultasi pendapat yang lain, komunikasi satu arah.

Demokrasi

Melibatkan partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan, komunikasi dua arah

Laissel – Faire

Pemimpin menyerahkan pengambilan keputusan pada orang lain / kelompok / organisasi bawahan.

Seseorang yang “ berbakat “ Pemimpin :

Mampu menyelesaikan pekerjaan.

Page 14: Manajemen Agribisnis 2

Mau ikut membantu menyelesaikan tugas-tugas orang lain.

Dapat bekerja tanpa kesulitan, walupun mengalami tekanan.

Tabah menghadapi kegagalan.

Tahan menerima kritikan.

Pandai menarik manfaat dari pengalaman-pengalaman yang ada.

Mengetahui kapan harus berbicara dan kapan harus mendengarkan.

Dapat mengemukakan pendapatnya baik pada atasan maupun pada bawahan.

Dapat mengendalikan diri untuk tidak sembarang mencampuri urusan orang lain.

Berani memikul resiko dari keputusannya.

Bagaimana pemimpin mempengaruhi orang lain :

Bagaimana mempergunakan power yang diberikan/dimiliki organisasi/individu yang yang bersangkutan.

Legitimate Power

Karena posisi dalam struktur organisasi.

Reward Power

Karena dapat memberikan reward.

Coerive Power

Karena dapat memberikan hukuman

Expert Power

Karena memiliki kemampuan/keahlian khusus/lebih tertentu

Referent Power

Karena memiliki daya tarik/kharisma tertentu.

Page 15: Manajemen Agribisnis 2

“ Kekuasaan “ Pemimpin dapat berpengaruh pada bawahan karena :

Kopetensi Mampu

Status Posisi dalam organisasi

Identifikasi dalam kelompok

Pimpinan diidentifikasikan dengan organisasi

Motivasi Dapat memotivasi bawahan untuk melakukan tugas,mengarahkan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi bawahan.

Page 16: Manajemen Agribisnis 2

CORAK RAGAM DAN GAYA MANAGER

Cara Pertama untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang bersifat menajerial dalam suatu organisasi adalah dengan menemukan manager yang tepat. Usaha ini merupakan suatu tugas yang sukar diharapkan hasilnya tampa bantuan ahli Ilmu Jiwa. Salahsatu usaha itu adalah dengan membagi ragam dan gaya manejer itu menjadi delapan jenis yang berbeda, yang didefinisikan atas dasar tiga orientasi yang dapat diukur. Secara sederhana, orientasi tersebut adalah sebagaiberikut:

1. Orientasi Tugas: Suatu gaya yang mengutamakan adanya kehendak (keinginan) untuk senantiasa menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan.

2. Orientasi Hubungan: Suatu gaya yang menunjukkan perhatian yang mengutamakan hubungan dengan dan factor manusia.

3. Keefektifan: Kemampuan untuk mencapai produktifitas yang tinggi melalui kerjasama.

Berdasarkan atas adanya sebagian atau seluruh orientasi tersebut yang dimiliki oleh seorang manejer, maka dapat diutarakan adanya delapan tipe manejer dengan sebutan dan uraian sebagaiberikut:

1. DESERTER; seseorang yang tidak samasekali atau hanya sedikit memiliki ketiga orientasi tersebut diatas.

2. BUERAUCRAT; seseorang yang hanya mempunyai sifat efektif saja dengan orientasi tugas yang rendah.

3. MISSIONARY; seseorang yang hanya mempunyai orientasi kepada hubungan saja dengan orientasi tugas yang rendah.

4. DEVELOPMENT; seseorang yang mempunyai keefektifan dengan orientasi hubungan yang tinggi dan orientasi tugas yang rendah.

5. AUTOCRAT; seseorang yang hanya mempunyai orientasi tugas saja, sedang orientasi lainnya rendah.

6. BENEVOLENT AUTOCRAT; seseorang yang mempunyai keefektifan dengan orientasi tugas cukup tinggi sedang orientasi hubungan yang rendah.

Page 17: Manajemen Agribisnis 2

7. COMPROMISER; seseorang yang kurang efektif tetapi mempunyai orientasi tugas dan orientasi hubungan yang memadai.

8. EXECUTIVE; seseorang yang mempunyai ketiga orientasi tersebut diatas.

CIRI-CIRI DARI 8 TIPE MANEJER

1. DESERTER; a. Kurang menunjukkan perhatian pada tugas.b. Kurang menunjukkan perhatian pada pergaulan.c. Tidak efektif sehingga mempengaruhi semangat kerja.d. Aktif menjauhi tugas/pekerjaan.e. Aktif menghalangi keberhasilan pekerjaan orang lain dengan

mencampuri atau menahan segala informasi.f. Sering terdapat pada organisasi-organisasi besar (selalu

merasa diperlakukan tidak adil/tidak pantas sehingga mengabaikan organisasi dan jika sempat akan merusak organisasi dari dalam).

g. Bisa menghantam dengan berbagai kelicikan penuh kelihaian.

h. Secara agresif dan negative akan mencuri sesuatu dari organisasi.

i. Dalam bentuk halus, menolak perubahan namun jika menyetujui secara diam-diam melakukan sabotase, membuat kesulitan disegala bidang yang menurunkan hasil kerja, menghsut orang lain sehingga merusak moral pegawai.

j. Yang paling licik adalah menghasilkan sesuatu untuk sekedar menutup kecurigaan oranglain terhadap keberadaannya.

k. Ungkapan: “Jika sekali anda telah lakukan dan tak berhasil, menyerah saja”.

2. BUERAUCRAT; a. Tidak sungguh-sungguh menaruh minat pada tugas (TO)

atau pergaulan (RO).

Page 18: Manajemen Agribisnis 2

b. Efektif, karena amat pada peraturan.c. Memandang dirinya seorang yang paling efisien.d. Orientasi utamanya adalah “Aturan Permainan”.e. Biasanya tumbuh dilingkungan dinas pemerintah atau

organisasi yang prestasinya kadang-kadang sukar diukur/dinilai.

f. Tidak memiliki gagasan-gagasan baru.g. Sukar didorong pada peningkatan produksi dan tidak mau

mengmbangkan bawahannya.h. Menganggap pergaulan yang sehat sulit dicapai dan

perencanaan jangka panjang itu adalah gagasan kurang baik.i. Ungkapan: “Patuhi Peraturan , anda tidak akan banyak

masalah.

3. MISSIONARY;a. Suka berbaikbudi, ramah tamah dan menempatkan pergulan

hidup diatas segalanya.b. Tidak efektif, karena niatnya hanya menjadi “Orang Baik”

(merupakan hambatan baginya untuk mengambil resiko).c. Tidak pernah menyelesaikan masalah.d. Menghindari bentrokan dan memilih kebijaksanaan.e. Mau merubah-rubah pendirian demi memelihara

kedamaian.f. Yang paling buruk menurut pendapatnya adalah melakukan

sesuatu yang selalu harus menghasilkan yang terbaik.g. Ungkapan: “Organisasi yang baik adalah yang berjalan lancer

tampa huru-hara”.

4. DEVELOPMENT; a. Senantiasa menempatkan kepercayaan kepada oranglain.b. Dalam beberapa hal adalah kemanakan golongan Missionary

tetapi lebih efektif.c. Senang memberikan motivasi kepada orang lain.d. Diorganisasi dia hanya duduk bekerja merubah seorang “ahli

teknik” menjadi seorang “genera manejer” (Pimpinan Umum) tampa diketahui orang lain.

Page 19: Manajemen Agribisnis 2

e. Luwes dalam pergaulan dan bekerjasama.f. Keterkaitannya sangat erat dengan unit kerjanya.g. Mempercayai bahwa intelegensi, imajinasi dan kreatiftas

tersesebar pada semua orang, bukan hanya terdapat pada para pemimpin saja.

h. Ungakapan: “bekerja adalah wajar, sewajar kebutuhan manusia untuk beristirahat atau bermain”.

5. AUTOCRAT; a. Menempatkan tugas diatas segalanya.b. Kurang efektif, karena kurang mengacuhkan pergaulan dan

kurang mempercayai orang lain.c. Banyak yang takut padanya dan kurang disenangi sehingga

orang hanya mau bekerja bila dia menggunakan tekanan/kekerasan saja.

d. Beranggapan orang lain kurang uka bekerja dan menghindari pekerjaan jika mungkin.

e. Beranggapan kebanyakan orang harus dikontrol, diperintah dan jika perlu diancam dengan hukuman agar mau bekerja seperti yang diinginkan.

f. Tak mengerti arti “Motivasi”.g. Berpengaruh kuat dalam organisasi walau dia tidak

menyadari sikapnya akan menumbuhkan pengacau/pembuat keonaran seperti Deserter.

h. Ungkapan: “Jangan lakukan apa yang aku lakukan, kerjakan apa yang kuperintahkan”.

6. BENEVOLENT AUTOCRAT;a. Mengembangkan sekelumit kepercayaan pada metode dan

prosedur yang sehat tentang apa yang harus dikerjakan.b. Berkepentingan dengan dan efektif dalam memperoleh

hasil.c. Keahlian utamannya, memerintahkan seseorang untuk

melekukan apa yang diinginkannya tampa menciptakan perasaan kecil hati pada orang itu untuk melakukannya.

Page 20: Manajemen Agribisnis 2

d. Memiliki perasaan dengan golongan Autocrat walau dia lebih halus dan lebih efektif.

e. Gaya ini sangat terkenal dilingkungan industry dewasa ini.f. Berambisi dan mengatahui dengan sangat baik peraturan

serta metode organisasi.g. Bila dipuncak karier, lupa bagaimana sebaiknya bergaul

dengan bawahannya.

7. COMPROMISER;a. Mengakui manfaat orintasi tugas (TO) dan orientasi

pergaulan (RO) tapi tidak bisa menyatukannya.b. Sikap kompromi dan menduahati merupakan cirri khasnya.c. Berusaha mengurangi permasalahan yang timbul daripada

meningkatkan produksi dalam jangka panjang.d. Berusaha membuat senang orang yang mmpengaruhi

kariernya.e. Tidak pernah mengerjakan tugas/pekerjaan dengan tuntas.f. Tidak mentolerir penurunan prestasi tapi juga tidak

mengharapkan prestasi tinggi.g. Berkeyakinan “produksi yang optimum” itu hanya impian

belaka.h. Beranggapan setiap rencana harus merupakan serangkaian

kompromi.i. Memandang bahwa yang dapat dikerjakan , kerjakanlah, itu

saja.j. Ungkapan: “Berikan kesempatan kepada orang mengatakan

sesuatu agar mereka berfikir bahwa turut ambil bagian dalam mengambil keputusan”.

8. EXECUTIVE;a. Contoh dari “Manejer yang sangat efektif”.b. Menggariskan standar dan prestasi yang tinggi.c. Tahu memperlakukan masing-masing orang berlainan.d. Efektif dalam kepatuhan melaksanakan tugas dan dalam

pergaulan sangat meyakinkan semua orang serta menjadi suri tauladan.

Page 21: Manajemen Agribisnis 2

e. Bekerja untuk menghasilkan tim yang efektif yang berjalan lancar.

f. Menggugah partisipasi pegawai, membangkitkan rasa keterlibatan pegawai/bawahannya dalam merencanakan sesuatu, sehingga memperoleh pemikiran dan hasil terbaik.

g. Dapat menerima ketidaksepakatan dan perbedaan pendapat mengenai salahsatu tugas.

Page 22: Manajemen Agribisnis 2

SKOR INDIVIDU

1. Masukkan huruf A atau B yang dilingkari ke dalam kotak sesuai nomor yang bersangkutan.

2. Hitunglah secara mendatar beberapa jumlah A.

A.1 2 3 4 5 6 7 8

B.9 10 11 12 13 14 15 16

C.17 18 19 20 21 22 23 24

D.25 26 27 28 29 30 31 32

E.33 34 35 36 37 38 39 40

F.41 42 43 44 45 46 47 48

G.49 50 51 52 53 54 55 56

H.57 58 59 60 61 62 63 64

3. Hitunglah secara vertical A____B____C____D____E____F____G____H____beberapa jumlah B

4. Pindahkan jumlah A dari A____B____C____D____E____F____G____H____No.2

5. Jumlahkan angka No.3 ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____dari No.4 (Jumlah A s/d H harus 64)

6. Tambahkan angka ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____Penimbang (diberikan instruktur)

7. Tambahkan/kurang No.5 ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____dengan No.6

Page 23: Manajemen Agribisnis 2

SKOR TIGA DIMENSI

8. Pindahkan dari langkah No.7 kedalam urutan A,B,C danseterusnya, dan masukkan angka tadi kedalam kotak atau kurung.

TO RO EA ____ _____________________________________________________

B ( )

C ( )

D ( ) ( )

E ( )

F ( ) ( )

G ( ) ( )

H ( ) ( ) ( )

9. Dimensi TO RO E

Jumlah angka masing-masing di bawah TO, RO dan E ditempatkan pada langkah 9

10. Rumuskan kembali skor sementara dengan menggunakan table

DIMENSI SKOR

0-29 30-31 32 33 34 35 36-37 38

0,0 0,6 1,2 1,8 2,4 3,0 3,6 4,0

11. Tulis Skor TO RO E

dengan maksimal 4,0 (task) ____ (relationship)____(effectiveness)

Page 24: Manajemen Agribisnis 2

12. Pindahkan dari No.7 ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____dan gambar Skala

A B C D E F G H

Page 25: Manajemen Agribisnis 2

2

4

4

4

4

2

2

2

13. Tuliskan gaya apa yang domain (11 or ever) dan atau penunjang (10)GAYA DOMINAN …………………………………………………….GAYA PENUNJANG…………………………………………………….

GAYA SINTHESIS

E Diatas 2 EXECUTIVE

RO Diatas 2

TO Diatas 2 E Dibawah 2 COMPROMISE

BENEVOLENTE Diatas 2 AUTOCRAT

ARO Dibawah 2

E Dibawah 2 AUTOCRAT

TO RO E

E Diatas 2 DEVELOPER

RO Diatas 2

B

E Dibawah 2 MISSIONARY

TO Dibawah 2 E Diatas 2 BUREAUCRAT

RO Dibawah 2

E Dibawah 2 DESERTER

Page 26: Manajemen Agribisnis 2

MISSIONARY COMPROMISER

DESERTER AUTOCRAT

DEVELOPER EXECUTIVE

BUERAUCRAT BENEVOLENT AUTOCRAT

THEORY 3 DIMENSI

0 2 4

0

2

4