mamah

24
 Rabu, 21 Januari 2009 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-5 tahun Di Serdang B edagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stimulasi adalah upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana  penuh gembira dan kasih sayang. Aktivitas bermain dan suasana cinta ini penting guna merangsang seluruh sistem indera, melatih kemampuan motorik halus da n kasar, kemampuan  berkomunikasi serta perasaan dan pikiran si anak. Seperti dijelaskan pakar dan konsultan tumbuh kembang anak, Dr Soedjatmiko SpA(K),2008. rangsangan atau stimulasi sejak dini adalah salah sat u faktor eksternal yang sangat penting dalam menentukan kecerdasan anak. Selain stimulasi, ada faktor eksternal lain yang ikut mempengaruhi kecerdasan seorang anak yakni kualitas asupan gizi, pola pengasuhan yang tepat dan kasih sayang terhadap anak. Kebutuhan stimulasi atau upaya merangsang anak untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun keterampilan baru ternyata sangat penting dalam peningkatan kecerdasan anak. Stimulasi pada anak dapat dimulai sejak calon bayi berwujud janin, sebab janin bukan merupakan makhluk yang pasif. Di dalam kandungan, janin sudah dapat bernapas, menendang, menggeliat, bergerak, menelan, mengisap jempol, dan lainnya. Sedangkan stimulasi utama diberikan khusus untuk anakusia 0 - 7 tahun (Siswono, 2004) Tidak satupun orangtua yang tidak menginginkan buah hatinya tumbuh menjadi manusia dewasa yang tidak cerdas dan mandiri. Padahal orangtua sekarang sibuk dengan bekerja, akan tetapi anakpun membutuhkan lebih banyak perhatian orangtua. (Munding sari, 2000) Demikian juga halnya dengan perkembangan motorik anak akan lebih teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan ya ng terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otot (CRI, 1997). Fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang komplek dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal atau dalam kandungan. (Kuhlen dan Thomshon, 1956) Kemudian pendapat serupa juga di kemukakan oleh (yusuf, 2002) bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) s ystem syaraf yang sangat mempengaruhi  perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan yang sebagian anggo tanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) struktur fisi k/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proposi. Keterampilan fisik yang dibutuhkan anak u ntuk kegiatan serta aktifitas olah raga bisa d ipelajari dan dilatih di masa-masa awal perkembangan. Sangat penting untuk mempelajari ketera mpilan ini dengan suasana yang menyenangkan, tidak berkompetisi agar anak-anak mempelajari olah raga dengan senang da n merasa nyaman untuk ikut berpartisipasi . Hindari permainan d i mana seseorang atau sekelompok orang menang dan kelompok lain kalah. Anak-anak yang secara terus menerus kalah dalam sebuah permainan memiliki kecenderungan merasa kurang percaya akan kemampuannya dan akan berkenti berpartisipasi. Tujuan pendidikan fisik untuk anak-anak 

Transcript of mamah

Page 1: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 1/24

 

Rabu, 21 Januari 2009

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi Dengan Perkembangan

Motorik Kasar Anak Usia 3-5 tahun Di Serdang Bedagai

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Stimulasi adalah upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang. Aktivitas bermain dan suasana cinta ini penting guna

merangsang seluruh sistem indera, melatih kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan berkomunikasi serta perasaan dan pikiran si anak.

Seperti dijelaskan pakar dan konsultan tumbuh kembang anak, Dr Soedjatmiko SpA(K),2008.rangsangan atau stimulasi sejak dini adalah salah satu faktor eksternal yang sangat penting dalam

menentukan kecerdasan anak. Selain stimulasi, ada faktor eksternal lain yang ikut mempengaruhikecerdasan seorang anak yakni kualitas asupan gizi, pola pengasuhan yang tepat dan kasih

sayang terhadap anak.Kebutuhan stimulasi atau upaya merangsang anak untuk memperkenalkan suatu pengetahuan

ataupun keterampilan baru ternyata sangat penting dalam peningkatan kecerdasan anak.Stimulasi pada anak dapat dimulai sejak calon bayi berwujud janin, sebab janin bukan

merupakan makhluk yang pasif. Di dalam kandungan, janin sudah dapat bernapas, menendang,menggeliat, bergerak, menelan, mengisap jempol, dan lainnya. Sedangkan stimulasi utama

diberikan khusus untuk anakusia 0 - 7 tahun (Siswono, 2004)Tidak satupun orangtua yang tidak menginginkan buah hatinya tumbuh menjadi manusia dewasa

yang tidak cerdas dan mandiri. Padahal orangtua sekarang sibuk dengan bekerja, akan tetapianakpun membutuhkan lebih banyak perhatian orangtua. (Munding sari, 2000)

Demikian juga halnya dengan perkembangan motorik anak akan lebih teroptimalkan jikalingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan di

luar ruangan bisa menjadi pilihan yang terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otot(CRI, 1997).

Fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang komplek dan sangat mengagumkan.Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal atau dalam kandungan. (Kuhlen dan Thomshon,

1956) Kemudian pendapat serupa juga di kemukakan oleh (yusuf, 2002) bahwa perkembanganfisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) system syaraf yang sangat mempengaruhi

 perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatandan kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola

tingkah laku baru, seperti pada remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatukegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) struktur fisik/tubuh yang

meliputi tinggi, berat dan proposi.Keterampilan fisik yang dibutuhkan anak untuk kegiatan serta aktifitas olah raga bisa dipelajari

dan dilatih di masa-masa awal perkembangan. Sangat penting untuk mempelajari keterampilanini dengan suasana yang menyenangkan, tidak berkompetisi agar anak-anak mempelajari olah

raga dengan senang dan merasa nyaman untuk ikut berpartisipasi. Hindari permainan di manaseseorang atau sekelompok orang menang dan kelompok lain kalah. Anak-anak yang secara

terus menerus kalah dalam sebuah permainan memiliki kecenderungan merasa kurang percayaakan kemampuannya dan akan berkenti berpartisipasi. Tujuan pendidikan fisik untuk anak-anak 

Page 2: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 2/24

 

yang masih kecil adalah untuk mengembangkan keterampilan dan ketertarikan fisik jangka panjang (CRI, 1997).

Apabila dibandingkan dengan negara-negara Barat, maka perkembangan motorik pada anak Indonesia tergolong rendah. Di Amerika, anak mulai berjalan pada umur 11,4±12,4 bulan11, dan

anak-anak di Eropa antara 12,4±13,6 bulan12. Sedangkan di Indonesia, pada sampel yang diteliti

adalah 14,02 bulan. Informasi yang cukup untuk menerangkan perbedaan tersebut belum ada,namun besar kemungkinan bahwa faktor gizi, pola pengasuhan anak, dan lingkungan ikut berperanan. Penjabaran tersebut di atas, menghasilkan suatu kesimpulan bahwa pemberian

stumulasi untuk mengembangkan kemampuan motorik merupakan hal yang urgen atau penting(Endah, 2008). Oleh karena berdasarkan latar belakang diatas maka saya berminat untuk meneliti

hubungan tingkat pengetauan ibu tentang stimulasi dengan perkembangam motorik kasar padaanak usia 3-5 tahun di Desa Pematang Tatal Dsn III Kecamatan Perbaungan Kabupataen Serdang

Bedagai.1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di uraikan di atas maka masalah penelitian yang akan ditelitiadalah Apakah ada hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan motorik 

kasar anak usia 3-5 tahun di Desa Pematang Tatal Dsn III Kecamatan Perbaungan KabupatenSerdang Bedagai

1.3. Tujuan UmumUntuk melihat Hubungan Tingkat pengetahuan Ibu tentang stimulasi dengan perkembangan

Motorik kasar anak usia 3-5 tahun di Desa Pematang Tatal Dsn III Kecamatan PerbaunganKabupaten Serdang Bedagai

1.4. Tujuan khusus1.4.1. Untuk Mengetahui tingkat Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi

1.4.2. Untuk Mengetahui tingkat Pengetahuan ibu tentang Perkembanan Motorik Kasar 1.4.3.Untuk Mengetahui Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi dengan Motorik 

kasar 

1.5. Manfaat Penelitian1.5.1. Bagi Praktek kesehatan:Hasil penelitian ini menyediakan informasi tentang penetahuan ibu terhadap stimulasi dengan

 perkembangan motorik pada anak.1.5.2. Bagi pendidikan sekolah tinggi ilmu kesehatan Deli Husada Delitua:

Sebagai reprensi perpustakaan sekolah tinggi ilmu kesehatan Deli Husada Delitua danmerupakan masukan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya tentang

tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 3-5tahun.

1.5.3. Bagi Penelitian kesehatan:Hasil penelitian ini merupakan sumber data bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

 pengetahuan ibu terhadap stimulasi perkembagan anak.1.5.4. Bagi masyarakat:

Untuk menambah wawasan dan bahan masukan khususnya bagi ibu yang mempunayai anak agar supaya bisa memberikan stimulasi kepada anak dengan benar, sehingga tidak terjadi sesuatu

yang tidak diharapkan kepada anak itu sendiri.

Page 3: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 3/24

 

 

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGETAHUAN

2.1.1. Pengertian pengetahuanPengertian pengetahuan menurut Dr. Soekidjo Notoatmojo adalah hasil tahudari manusia dan ini

terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadimelalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penawaran rasa, dan pereba.

Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan ataukognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over 

 bihoviur).Pengetahuan itu sendiri banyak di pengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat di peroleh dari

 pendidikan formal dan non formal, Jadi pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan seseorang maka orang tersebut semangkin luas pengetahuannya. Tetapi perlu

ditekankan bukan seseorang pendidikannya rendah, mutlak pengetahuannya rendah pula. Karena pendidikan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi pendidikan non formal juga

di peroleh.Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek mengandung 2 aspek yaitu aspek positif dan aspek 

negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap objek 

yang deketahui, maka menumbuhkan sikap yang makin positif terhadap objek tersebut.2.1.2. Tingkat PengetahuanMenurut Notoatmojo (1993), Pengetahuan mempunyai tingkatan yaitu:

a. Tahu (know)Tahu diartikan sebagai mengigat materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk 

 pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap sesuatu yang sepesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu merupakan

tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu apa yangdi pelajari antara lain menyebutkan, mendefenisikan manyatakan dan sebagainya. Contoh dapat

menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada anak balita. b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang sesuatuobjek yang diketaui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang

telah paham terhadap objek atau meteri harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

Contoh dapat menjelaskan mengapa kita harus makan-makanan yang bergizi.c. aplikasi (Aplication)

aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi ini dapat digunakan sebagai aplikasi atau

Page 4: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 4/24

 

 penggunaan hukum-hukum, prinsip, metode dan sebagainya dalam kontek atau situasi yang lain.Contoh dapat merumuskan statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat

menggunakan prinsip-prinsip, siklus pemecahan masalah dari kasus yang diberi.d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam

komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satusama lain. Kemampuan analysis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapatmenggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

e. Sintesis (syinthesis)Sintesis menunjukkan kepada suatu kemapuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-

 bagian kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatukemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada misalnya: dapat menyusun,

merencanakan, meningkatkan, menyesuaikan dan sebagiannya terhadap suatu teory ataurumusan yang telah ada.

f. EvaluasiEvaluasi ini barkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap

suatu materi atau objek. Penelitian-penelitian itu didasarkan oleh satu objek kreteria yangditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menayakan isimeteri yang ingin diukur dengan objek penelitian atau responden kedalam pengatahuan yang

ingin kita ketahui dapat disesuaikan dengan tingkat tersebut diatas.

2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuanMenurut Sukidjo(1996), Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah:

1. Umur.Umur adalah variable yang selalu diperhatikan dalam penyelidikan epidemologi. Angka-angka

kesakitan maupun kematian di dalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan

umur. Dengan cara ini orang ini dapat membacanya dengan mudah dan melihat pola kesakitanayai kematian menurut golongan umur. Dalam hal ini tentu tidak menjadi soal dikala pengumpulan keterangan umur bagi mereka yang telah mendaptkan latihan.

2. PendidikanPendidikan adalah proses pengembangan mental, sikap dan tingkah laku dalam belajar menerima

segala informasi.Jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, informal dan nonformal yang dapat saling

melengkapi dan dapat memperkaya (UU RI No. 20 Tahun 2003). Tentang sistem pendidikan pasal 13 ayat 1.

a. Pendidikan InformalAdalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dalam kehidupan masyarakat.

 b. Pendidikan FormalAdalah pendidikan di sekolah secara teratur, sistematis dan mempunyai jenjang serta di bagi

waktu-waktu tertentu yang berlangsungnya dari taman kanak-kanak sampai keperguruan tinggi.c. Pendidikan non formal

Adalah semua pendidikan yang diselenggarakan secara senaja terarah dan terencana.3. Pekerjaan

Pekerjaan adalah merupakan sesuatu kegiatan atau aktifitas seseorang untuk memperoleh penghasilan demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pekerjaan/karyawan adalah

Page 5: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 5/24

 

mereka yang bekerja pada orang lain atau instasi, kantor, perusahaan dengan menerima upahatau gaji baik berupa uang maupun barang.

4. Sumber informasi1. Pengertia

Informasi adalah merupakan data yang telah di proses kedalam suatau bentuk yang mempunyai

arti bagi sipenerima dan mepunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau mendatang.Rudy Bretz dalam bukunya ³Toxonomy of Comunication Media´ menyatakan secara gamblangsaja bahwa jika kita lihat atau mencium asap, kita mendapat informasi bahwa sesuatu sedang

terbakar, kalau kita meraba suatu benda, lalu mengangkatnya kita memperoleh informsimengenai benda itu maulai dari bentuknya sampai kepada beratnya. Pengetian informasi menjadi

terbatas. Bahwa informasi dalam system informasi tersebut disampaikan kepada orang lain.Karna informasi seperti itu dinamakan ³Informsi manusia´ (Human Information) untuk 

membedakan informasi sebagai persepsi dari lingkungan alamiah. Informasi tersebut seringdisebut ³pesan´ (massage). Istilah pesan atau massage itu mengandung arti informasi yang

datang dari pengirim pesan yang ditujukan kepada penerima pesan. Proses penerimaan pesan dan pengiriman pesan itu dinamakan ³komunikasi´

2. Jenis informasi berdasarkan demensi waktuInformasi masa lalu

Informasi jenis ini adalah mengenai pristiwa masa lampau yang mesti amat jarang digunakan,namun dalam penyimpanannya pada data straig perlu disusun secara rapi dan teratur.

Pengaturannya sedemikian rupa sehingga dapat disajikan kepada yang memerlukan denganwaktu yang sesingkat-singkatnya dan dalam keadaan yang selengkap-lengkapnya. Di negara-

negara maju informasi menngenai peristiwa yang masa lalu banyak disimpan dalam microfilm,sehingga tidak memerlukan tempat dan ruang yang banyak, sedangkan untuk memperolehnya

 bergitu mudah.Informasi masa kini

Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi yang ditujukan kepada seserang

atau kelompok orang, baik yang terdapat dalam organisasi, informasi jenis ini dapatdiklasipikasikan sebagai berikut:- Informasi individual

Adalah informasi yang ditujukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuatkebijakan dan pengambilan keputusan atau kepada seseorang yang diharapkan dari pada

tanggapan terhadap informsi yang diperoleh.- Informasi komunitas

Informasi-informasi tentang kesehatan sangat penting agar masyarakat dapat berprilaku sesuaidengan nilai-nilai kesehatan dan hal ini diperlukan komuniksi yang efektip dari petugas

kesehatan dan informasi tersebut dapat diberikan melalui media komunikasi.Beberapa media informasi yang ada di masyarakat :

a. Media elektronik Terdiri dari : TV, Radio, Vidio

 b. Media papanPapan atau billbord yang di pasang di tempat-tempat umum disampaikan kepada masyarakat,

media papan disini juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembar yang ditempatkandikendaraan umum.

c. TemanTeman atau dapat menjadi sumber informasi yang dapat menyampaikan informasi berdasarkan

Page 6: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 6/24

 

 pengalaman atau pengetahuan yang didapatkannya. (Noto Atmojo, 2002)d. Keluarga

Memberi perangsang kepada anak, perangsang ini bisa berbentuk yang dapat di dengar (audiotif)seperti menggunakan kata-kata untuk menjelaskan pada anak-anak apa yang telah dia alami

selama hidupnya.

(Prof. Drs. V.M. Napitupulu, M. Ed 2008)3. LingkunganAdalah suatu kondisi atau tempat tinggal, di kota besar mungkin lebih banyak di pusatkan pada

keluarga dan sanak saudara dibandingkan di desa yang lebih mengenal keramah tamahan dankekuatan antar tetangga.

2.1.4. Dasar-dasar pengatahuan1) Tradisi

2) Otoriter 3) Meminjam dari disiplin orang lain

4) Pengalaman trial dan error 5) Alasan yang logis

6) Metode ilmiah2.1.5. Tujuan Pengetahuan

Adapun tujuan dari pengetahuan adalah untuk mendapatkan kepastian serta menghilangkan prasangka sebagai akibat ketidak pastian tersebut.

2.1.6. Unsur-unsur Pengetahuana. Pengetahuan

 b. Tersusun secara sistematisc. Menggunakan pemikiran

d. Dapat di kontrol secara krotis oleh orang lain atau umum(objek) Pembagian pengetahuandapat dilihat dari berbagai sudut pandang antara lain:

A. Dari segi Objek 

1. Ilmu Matematika2. Ilmu Perngetahuan3. Ilmu Prilaku

4. Ilmu Pengetahuan KerohanianB. Dari sifatnya

1. Pengetahuan Eksa2. Pengetahuan non Eksa

C. Dari Sudut Penerapan1. Penegtahuan Murni

Membentuk dan mengembangkan pengetahuan secara abstrak yakni untuk mempertinggimutunya

2. Pengetahuan TerapanUntuk membantu masyarakat didalam mengatasi masalah yang di hadapi.

2.2. STIMULASI

adalah upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuhgembira dan kasih sayang. Aktivitas bermain dan suasana cinta ini penting guna merangsang

seluruh sistem indera, melatih kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan berkomunikasiserta perasaan dan pikiran si anak.

Page 7: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 7/24

 

Kebutuhan stimulasi atau upaya merangsang anak untuk memperkenalkan suatu pengetahuanataupun keterampilan baru ternyata sangat penting dalam peningkatan kecerdasan anak.

Stimulasi pada anak dapat dimulai sejak calon bayi berwujud janin, sebab janin bukanmerupakan makhluk yang pasif. Di dalam kandungan, janin sudah dapat bernapas, menendang,

menggeliat, bergerak, menelan, mengisap jempol, dan lainnya. Sedangkan stimulasi utama

diberikan khusus untuk anak usia 0 - 7 tahun.Di dalam perkembangan seorang anak, stimulasi merupakan suatu kebutuhan dasar. Stimulasidapat berperan untuk peningkatan fungsi sensorik (dengar, raba, lihat rasa, cium), motorik (gerak 

kasar, halus), emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri, dan kreativitas (moral, kepemimpinan)sel otak pada bayi dibentuk semenjak 6 bulan masa kehamilan. Karena itu, proses stimulasi

sudah bisa dan harus dilakukan semenjak usia janin 23 minggu. Dalam masa kehamilan, prosesstimulasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti rangsang suara (adanya efek Mozart),

gerakan perabaan, bicara, menyanyi, dan bercerita. semakin dini dan semakin la-ma stimulasi itudilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya. ada beberapa tahapan kegunaan dari proses

stimulasi pada bayi ketika pertama kali dilahirkan. Pada usia bayi 0 - 6 bulan, penyesuaian dan persepsi ibu dapat terbentuk melalui proses stimulasi. Sedangkan, pada usia 0 - 36 bulan

intelektual dan perilaku mulai terbentuk. Sementara pada usia 0 - 48 bulan, kognitif , dan 0 -96 bulan keahlian membaca dan menulis perlu dirangsang. "Stimulasi semenjak dini juga sangat

diperlukan dalam merangsang perkembangan otak, baik itu otak kanan maupun otak kiri,"Psikolog dan Play Therapist, Mayke S Tedjasaputra, mengatakan, respons terhadap suara dan

vibrasi tampaknya dimulai pada usia 26 minggu masa kehamilan dan meningkat sampai akhirnyamenetap pada usia 32 minggu. Ia menceritakan, ada suatu penelitian yang meneliti tentang

respons janin berusia 26 minggu yang diperdengarkan sebuah cerita secara terus menerus olehibunya. (SISWONO,2004)

2.2.1. Stimulasi DiniStimulasi dini adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya sejak 

 janin 6 bulan di dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk merangsang semua sistem indera

(pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan). Selain itu harus pula merangsanggerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan dan pikiran bayi dan balita. Rangsangan yang dilakukan sejak 

lahir, terus menerus, bervariasi, dengan suasana bermain dan kasih sayang, akan memacu berbagai aspek kecerdasan anak (kecerdasan multipel) yaitu kecerdasan : logiko-matematik,

emosi, komunikasi bahasa (lingusitik), kecerdasan musikal, gerak (kinestetik), visuo-spasial,senirupa dll.

2.2.2. Cara Melakukan Stimulasi DiniStimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan bayi/balita.

misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong,mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, di dalam kendaraan, menjelang tidur.

Stimulasi untuk bayi 0 ± 3 bulan dengan cara : mengusahakan rasa nyaman, aman danmenyenangkan, memeluk, menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, berbicara,

membunyikan berbagai suara atau musik bergantian, menggantung dan menggerakkan benda berwarna mencolok (lingkaran atau kotak-kotak hitam-putih), benda-benda berbunyi,

mengulingkan bayi kekanan-kekiri, tengkurap-telentang, dirangsang untuk meraih danmemegang mainan

Umur 3 ± 6 bulani ditambah dengan bermain µcilukba¶, melihat wajah bayi dan pengasuh dicermin, dirangsang untuk tengkurap, telentang bolak-balik, duduk.

Page 8: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 8/24

 

i Umur 6 ± 9 bulan ditambah dengan memanggil namanya, mengajak bersalaman, tepuk tangan,membacakan dongeng, merangsang duduk, dilatih berdiri berpegangan.

Umur 9 ± 12 bulan ditambah dengan mengulang-ulangi menyebutkan mama-papa, kakak,memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, menggelindingkan bola, dilatih berdiri,

 berjalan dengan berpegangan.

2.2.3. Stimulasi Anak Usia 1-2 Tahunlatihan otot besar 

a. Keseimbangan- Berjalan mundur 

ketika anak mampu berjalan, keseimbangan telah ia peroleh. Yang ia butuhkan saat ini adalahlatihan keseimbangan secara terus menerus. Untuk melatih anak agar memperoleh keseimbangan

yang baik, mengajaknya berjalan mundur. Mula-mula kita dapat memberikan contoh bagaimana berjalan mundur. Kemudian, peganglah kedua tangan anak dari arah depan, dan doronglah pelan-

 pelan agar ia berjalan mundur. Setelah berjalan mundur, ganti andalah yang melakukannya.- Melompat tali

Melatih keseimbangan juga dapat dilakukan dengan melompat tali. Anak seusia ini belum

mampu melompat secara sungguh-sungguh. Melompat tali yang akan dilakukan oleh anak sebenarnya lebih mirip melangkahi tali. Kita dapat meletakkan seutas tali yang masing-masingujungnya diletakkan diatas sebuah bendasetinggi 20 cm tampa mengikatnya. Hal ini

dimaksudkan agar anak tidak terjatuh bila kakinya menyentuh tali saat melompat. Latihan iniselain meningkatkan keseimbangan , juga dapat meningkatkan kesadaran anak akan jarak.

 b. Memperkuat otot- Latihan mengayuh

Untuk berjalan, diperlukan kekuatan otot paha, otot perut, otot punggung bagian bawah.Kekuatan otot-otot itu dapat diperoleh melalui latihan mengayuh di udara. Latihan ini dapat anda

lakukan berdua dengan anak, caranya berbaringlah dilantai dan baring kan anak di dada anda.Kemudian, angkat kaki anda dan dan anak lebih tinggi dari kepala. Lalu, mengayuhlah bersama-

sama.- Menyusun dan menendang

Kekuatan otot dan dipaha, perut dan punggung bagian bawah juga akan berguna bagi anak saat ia belajar menendang. Untuk melatihnya menendang, anda anda dapat menyusun kardus bekas.

Kegiatan menyusun kardus ini sekaligus memperkuat otot lengan si anak, yang menjadi dasar untuk menyusun balok kelak. Saat kardus sudah tersusun, anda dapat meminta si kecil untuk 

merubuhkannya dengan cara menendang.- Mengelindingkan bola

Otot besar lain yang besar juga perlu dilatih seiring dengan seiring berkembangannyaketerampilan berjalan anak adalah otot lengan, kekuatan otot lengan akan berguna bagi kegiatan

melempar dan menagkap bola, kelak ketika anak berusia tiga tahun. Namun diusia ini, latihan

yang sederhana sudah dapat dilakukan, yaitu menggelindingkan bola. Anda dapat melatih anak dengan mengajaknya duduk berhadapan, dengan kudua kaki terbuka lebar telah membentuk arealuas, yang dapat dilalui oleh sebua bola.

2.2.4. Latiahan otot kecila. Otot tangan

- Memasukkan bendaMemasukkan mainan kedalam kaleng dapat melatih otot kecil kebagian tangan. Anda dapat

menggunakan kaleng susu bekas, dengan membuat sayatan berbentuk X pada penutupnya yang

Page 9: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 9/24

 

terbuat dari plastic. Mintalah anak untuk memasukkan benda-benda yang bisa melewati celah itukedalam kaleng. Kegiatan memasukkan benda kedalam kaleng dapat memperkuat otot kecil

karma ada aktivitas menekan benda tersebut. Kegiatan ini juga melatih koordinasi mata dengan jari tangan.

- Meremas-remas

Permainan lain yang dapat melatih dan memperkuat otot tangan si kecil adalah meremas-remas.Anak usia ini sangat senang menemukan sesuatu yang tersembunyi. Untukmemperkuat otottangannya sekaligus memuaskan kegemarannya mencari, anda dapat memnyembunyikan mainan

kedalam kertas kemudian meremasnya. Setelah berkumpul beberapa buah bola kertas berisimainannya, mintalah anak untuk membuka kertas dan menemukan kembali mainannya.

Biasanya anak akan merasa bangga bila berhasil menemukan sesuatu yang tersembuyi.Selain memperkuat otot tangan, permainan ini sekaligus mengajarkan anak bahwa benda kecil

dapat tertutup oleh benda yang lebih besar. Selain itu anak juga akan paham, bahwa sesuatu yangtidak kelihatan bukan berarti tidak ada.

c. Koordinasi- Memadu benda dengan gambar 

Koordinasi tangan-mata sanat diperlukan oleh anak dalam melakukan berbagai kegiatan bermainnya. Salah satu permainan yang dapat meningkatkan koordinasi tangan mata adalah

memadukan gambar dan benda. Latihan ini cocok untuk anak usia dua tahun. Anda dapatmembuat beberapa buah gambar bayangan benda, misalnya sendok, lingkaran dan kotak diatas

sebuah karton. Kemudian, kepada anak sebuah sendok, tutup gelas, dan kotak sabun. Mintalahkepada anak untuk meletakkan benda-benda itu diatas gambar bayangan yang sudah anada buat.

Selain dapat melatih daya kordiansi tanan-mata, kegiatan ini juga dapat melatih daya konsentrasianak. (Tumbuh kembang anak, 2008)

i Setelah umur 3 tahun selain mengembangkan kemampuan-kemampuan umur sebelumnya,

stimulasi juga di arahkan untuk kesiapan bersekolah antara lain : memegang pensil dengan baik,

menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung sederhana, mengerti perintah sederhana (buangair kecil / besar di toilet), dan kemandirian (ditinggalkan di sekolah), berbagi dengan teman dll.Perangsangan dapat dilakukan di rumah (oleh pengasuh dan keluarga) namun dapat pula di

Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak atau sejenisnya.Stimulasi yang diperlukan anak 3-5 tahun:

Gerak i kasar: Latih anak melompat dengan satu kaki

Gerak halus: Latihi anak menggunting dan membuat buku cerita dengan gambar 

Bicara,i bahasa dan kecerdasan: Latih anak mengenal bentuk dan warna

Bergauli denganmandiri: Latih mengenal sopan santun, berterimah kasih, mencium tangan, dan

lain-lainStimulasi yang diperlukan anak 4-5 tahun:

1. Gerak kasar Berikesempatan anak untuk bermain yang memerlukan ketangkasan dan kelincahan

2. Gerak halus: Bantu anak belajar menggambar 3. Bicara, bahasa dan kecerdasan : Bantu anak mengerti satu separuhsengan cara membagikan

kue/kertas4. Bergaul dan mandiri: Latih anak untuk mandiri, misalnya bermain ketetangga

(Suhaimin,2000)

Page 10: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 10/24

 

2.2.5. Pentingnya suasana ketika stimulasiStimulasi dilakukan setiap ada kesempatan berinteraksi dengan bayi-balita, setiap hari, terus

menerus, bervariasi, disesuaikan dengan umur perkembangan kemampuannya, dilakukan olehkeluarga (terutama ibu atau pengganti ibu).

Stimulasi harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara pengasuh

dan bayi/balitanya. Jangan memberikan stimulasi dengan terburu-terburu, memaksakankehendak pengasuh, tidak memperhatikan minat atau keinginan bayi/balita, atau bayi-balitasedang mengantuk, bosan atau ingin bermain yang lain. Pengasuh yang sering marah, bosan,

sebal, maka tanpa disadari pengasuh justru memberikan rangsang emosional yang negatif.Karena pada prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan pengasuh adalah merupakan

stimulasi yang direkam, diingat dan akan ditiru atau justru menimbulkan ketakutan bayi-balita.2.2.6. Pertumbuhan Fisik Otak (P.F.O):

Lahir = 1/4 ukuran orang dewasa� atau 350 gram

18 bulan = 1/2 ukuran orang dewasa� 

6 tahun = 90%� ukuran orang dewasa

18 tahun = 100% ukuran orang dewasa� 

2.2.7. Perkembangan intelektual Otak (P.I.O)

0-4 tahun = 50%� 

� 4-8 tahun = 80%

8-18 tahun = 100%� 

Otak Kiri VS Otak Kanan :

Belahan Otak Kiri : Belahan Otak Kanan :- Tata - Irama

- Logika - Musik - Angka - Warna

- Daya Ingat - Imajinasi- Rasional - Lamunan

- Analisis - Dimensi

Mengingat cukup banyak beredar buku-buku bertemakan cara meningkatkan intelegensi, begitu juga aneka mainan edukatif yang dikatakan dapat meningkatkan kecerdasan anak. Maka dibawah

ini ada beberapa tips untuk mengoptimalkan kemampuan intelegensi anak melalui alat permainan.

I. Mulailah pada saat yang tepat, sesuaikan dengan perkembangan anak Pada umumnya para ahli mengatakan tidak ada usia tertentu yang paling tepat untuk memulaisuatu pengajaran/rangsangan. Menurut Prof.DR. Fawzia Aswin Hadis, psikolog dan dosen

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, paling tidak ada dua hal yang bisa dipakai. Mainanyang baik itu punya manfaat tertentu sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak. Secara

umum mainan yang baik mampu membuat anak asyik dan aktif bermain. Untuk memilih mainanyang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak biasanya para psyikolog anak memakai

teori piaget yang dirancang oleh Jean Piaget membagi perkembangan intelegensi anak menjadi 3

Page 11: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 11/24

 

tahapan, yakni :1. Tahap Sensonik Motorik (0-2 th)

2. Tahap Pra Operasional (2-7 th)3. Tahap Operasional (7- keatas)

2.2.8. Tahap Sensonik - Motorik Pada usia 0-2 tahun anak sudah bisa menikmati gerakan demi gerakan, dalam taraf belajar menguasai dan mengkoordinasikan ketrampilan motorik (otot) kasar dan halus. Permainan akan

merangsang anak mulai mempraktekkan dan mengendalikan gerakannya serta menggali pengalaman dalam menggunakan panca indranya, mengembangkan penglihatan, mendengar 

suara, mengecap rasa serta merasakan sentuhan dengan benda dan pengaruh yang bisaditimbulkan. Jadi sejak usia 1-2 tahun, ketika sudah bisa beraksi atau berkomunikasi terhadap

keadaan sekitarnya misalnya, gerakan tangan atau mimik ortunya, pada usia itu anak diperkenalkan/diberi mainan.

Mainan yang sesuai : bisa berbau, berwarna yang biasa digantung di boks atau diletakkandisekitar anak, mainan ini selain bisa merangsang gerakan dan konsentrasi mata, belajar 

menggapai dan melatih mata untuk focus dan membedakan warna. Jenis sebaiknya dipilih yangtahan banting, dari bahan yang lembut tidak mudah tertelan, bisa menjepit, warna tidak 

mengandung racun, bisa digigit-gigit, dibanting, diputar-putar dan dipukul-pukul. Sedangkanuntuk membantu perkembangan motorik (otot) kasar dan halus, mainan yang diberikan bisa

membuat anak menggerakkan anggota badannya dari kaki, tangan sampai jari-jarinya. Contohmainan untuk menggerakkan otot kasar, misal : bola, kantung biji-bijian, benda bermacam

ukuran, sementara malam, lilin, pasir, puzzle yang mudah bisa melatih gerakan otot halus.Perkembangan motorik ini bisa terus menerus diperkaya dari waktu ke waktu, karena itu

 permainan yang membantu perkembangan motorik anak tetap diperlukan selepas usiatersebut, umpamanya dengan memberinya sepeda, manik-manik atau kancing baju untuk 

dirangkai.

2. Tahap Pra OperasionalPada tahap perkembangan pra operasional (2-7 th ) anak sudah menggunakan simbol dan

 bermain, memahami bahasa dan belajar membuat sesuatu mewakili sesuau yang lain. Anak diusia ini mulai menyukai pola bermain dalam kelompok kecil dan mempelajari kehidupan dengan

 berpura-pura. Sudah mulai mengucapkan kalimat tentang sesuau yang dilihat didengarnya, dan bertanya jawab sehingga memerlukan pendamping yang mau bercerita mengenai apa saja yang

dilihat, dirasa dan didengar. Ada ketrampilan lain yang baru seperti menamai, mencocokkan,menebak atau membandingkan, ia juga menyukai aktifitas fisik, bergerak kesana kemari untuk 

mengembangkan motorik kasar dan halus. Mereka memperhatikan bagaimana benda bergerak masuk dan keluar, naik-turun, dekat atau jauh sangat dibutuhkan materi yang kreatif pada

moment ini. Seiring dengan perkembangan intelegensia anak seperti itu, alat-alat bermain yang bersifat edukatif sangat diperlukan, misalnya :

- Penjumlahan sederhana- Mengenai alam : kaca pembesar, pasir, magnet dll.

- Mengenai Panca Indera : makanan manis, asam, asin dsb- kotak berlubang untuk meraba benda yang ada didalamnya.

Walaupun banyak aktifitas yang dianjurkan, ortu hendaknya tidak tergoda untuk menjadikan kegiatan ini sebagai sesuau yang dipaksakan atau dilakukan dengan jadwal yang

Page 12: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 12/24

 

ketat.3. Tahap Operasional (7 th keatas)

Tahap perkembangan ini banyak ditentukan oleh rangsangan awalnya, sehingga bagaimanamenumbuhkan kreatifitas dan sosialisasinya terhadap lingkungan menjadi tantangan bagi ortu.

Permainan yang mengandung unsur seni, semacam lilin, malam, potongan kertas, cat air dan

kuas yang sebanyak mungkin melakukan percobaan-percobaan sendiri atau berkaitan denganseni musik, buatan sendiri atau dibeli agar kreatifitas dan sosialisasinya berkembang. Diciptakan pola bermain dalam satu kesatuan dengan keluarga melibatkan keluarga dan teman akan

membantu proses sosialisasinya.2.2.9. Peran Orang Tua, orang tua adalah guru yang alami.

Orang tua adalah guru yang alami bagi anak. Anak lebih banyak belajar dari ortu dibandingdengan permainan itu sendiri, jadi peran mainan dalam perkembangan diri anak sebenarnya

cuma sebagai alat bantu, maka dalam bermain anak tetap memerlukan pendamping. Hasil penelitian menunjukkan anak belajar banyak dalam kebersamaan dengan ibunya/pendamping.

Misalnya : mencari jawaban, menyusun balok, membentuk model baru / menciptakanmengembangkan permainan, mengajar berbicara, menjelaskan arti permainan.Anak dapat

mencapai koordinasi tangan ketrampilan motorik dengan melihat dan meniru ibunyamenggunakan bermacam-macam alat bermain. karena itu disarankan untuk sesering mungkin

mengerjakan hal-hal disekitar rumah sebagai sarana bermain (misal: alat rumah tangga dll ) dantunjukkan cara yang benar dalam mengerjakan kegiatan tersebut, karena yang namanya bermain

tidak terbatas. Orang tua bisa mengembangkan banyak hal menjadi sarana bermain, untuk memperkenalkan buku misalnya setelah anak senang citra buku jadi positif. Mulailah si kecil kita

ajak melihat gambarnya, lalu dibacakan. Lama-lama dia akan senang membaca. Dalamkebersamaan ini orang tua akan punya banyak kesempatan untuk mengembangkan minat dan

ketrampilan si anak.2.2.9. Perlu ruang bermain.

Berbeda dengan orang dewasa dalam belajar anak lebih banyak menggunakan imajinasinya,

sehingga dibutuhkan ruangan atau tempat yang membuat anak bebas berimajinasi. Juga sediakansudut halaman yang bisa dibuat kotor, ruang untuk berlari-larian sangat menarik diseputar tempattersebut. Keuntungan lain dengan menyediakan ruang bermain, anak akan mudah mengetahui

tempat mainannya disimpan dan tidak tersebar dimana-mana. Sekaligus membangun anak sebagai "Good Organizer" sambil melatih anak untuk mengembalikan alat-alat bermain mereka

 pada tempatnya segera setelah digunakan. Membuat anak terbiasa merapikan sendiri mainannyatanpa bantuan orang lain, dengan begitu anak dilatih berdisiplin.Dari situ bisa diharapkan fisik 

dan mental anak bisa berkembang baik, sikap disiplin tertanam sejak dini. (Munding Sari, Puspa2000)

2.2.10. Stimulasi keterampilan gerak pada anak Menstimulasi perkembangan gerak anak sangatlah penting dalam mengasah aspek psikomotorik 

anak. Dan tentu saja aspek psikomotorik anak sangat berperan dalam aspek kognitif dan epektif anak. Sebab, dengan melatih keterampilan gerak anak, anak menjadi aktif, pola pikirnya

 berkembang, dan tubuhnya akan menjadi sehat. Jika sehat, tentu anak itu pun akan menjadicerdas.

2.3. MOTORIK KASAR Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau

seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Dorong anak berlari,melompat, berdiri di atas satu kaki, memanjat, bermain bola, mengendarai sepeda roda tiga.

Page 13: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 13/24

 

a. Menangkap bola.Ajak anak¶menangkap bola´, gunakan bola sebesar bola tents. Sekali-kali bola dilempar ke arah

anak, minta anak menangkapnya, kemudian melempar kembali ke arah anda. b. Berjalan mengikuti garis lurus.

Di halaman rumah, letakkan papas sempit, atau buat garis lurus dengan tali rafla/kapur atau

susun bate bats memanjang. Tunjukkan pads anak cara berjalan di atas papas/garis lurus denganmerentangkan kedua lengan/ tangan untuk menjaga keseimbangan tubuh.c. Melompat

Tunjukkan pads anak cara melompat dengan satu kaki. Gila anak sudah bisa melompat dengansatu kaki, tunjukkan cara melompat melintas ruangan, mula mula dengan satu kaki, kemudian

 bergantian dengan kaki yang lainnya.d. Melempar benda-benda kecil ke atas

Ajari anak melempar benda-benda kecil ke atas atau menjatuhkan kerikil ke dalam kaleng.Gunakan benda-benda yang tidak berbahaya.

e. Menirukan binatang berjalanTunjukkan pads anak Cara binatang berjalan, misal anjing berjalan dengan kedua kaki dan

tangan. Ajak anak ke kebun binatang dan tirukan gerak-gerik binatang.f. Lampu hijau ² merah.

Minta anak berdiri di hadapan anda. Ketika anda mengatakan ³lampu hijau´ minta anak berjalan jinjit ke arah anda dan berhenti ketika anda mengatakan ³lampu merah´. Lanjutkan mengatakan

³lampu hijau¶ dan ³lampu merah¶ secara bergantian sampai anak tiba di tempat anda.Selanjutnya giliran anak untuk mengatakan ³lampu hijau´ dan ³lampu merah´ secara bergantian

ketika anda berjinjit-jinjit menuju ke arah depan.2.3.1. Berbagai Pandangan Mengenai Perkembangan Motorik Anak 

Fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang komples dan sangat mengagumkan.Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Kuhlen dan Thomshon.

1956 mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) system

syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yangmempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin, yangmenyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada remaja berkembang perasaan

senang untuk aktif dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan(4) struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proposi.

Usia emas dalam perkembangan motorik adalah middle childhood atau masa anak-anak, sepertiyang diungkapkan (Petterson, 1996) Pada usia ini, kesehatan fisik anak mulai stabil. Anak tidak 

mengalami sakit seperti uasia sebelumnya. Hal ini menyebabkan perkembangan fisik jadi lebihmaskimal dari pada usia sebelumnya.

Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara

susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar danhalus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian

 besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnyakemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.

Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagiananggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya,

kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting,menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang

Page 14: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 14/24

 

dengan optimal. .Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otak lah yang mensetir setiap

gerakan yang dilakukan anak.Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yangmengatur otot m,emungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak.

Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua:

1. Keterampilan atau gerakan kasar seperti berjalan, berlari, mmelompat, naik turun tangga.2. Keterampilan motorik halus atau keterampilan manipulasi seperti menulis, menggambar,memotong, melempar dan menagkap bola serta memainkan benda-benda atau alat-alat mainan

(Curtis,1998; Hurlock, 1957 dalam Yusuf 2002)Perkembangan motorik berbeda dari setiap individu, ada orang yang perkembangan motoriknya

sangat baik, seperti para atlit, ada juga yang tidak seperti orang yang memiliki keterbatasan fisik.Gender pun memiliki pengaruh dalam hal ini, sesuai dengan pendapat Sherman (1973) yang

menyatakan bahwa anak perempuan pada usia middle childhood kelenturan fisiknya 5 %- 10 %lebih baik dari pada anak laki-laki, tapi kemampuan fisik atletis seperti lari, melompat dan

melempar lebih tinggi pada anak laku-laki dari pada perempuan.Perkembangan motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan

fisik anak(Santrock, 2007). Anak usia 5 bulan tentu saja tidak akan bisa langsung berjalan.Dengan kata lain, ada tahapan-tahapan umum tertentu yang berproses sesuai dengan kematangan

fisik anak.Teori yang menjelaskan secara detai tentang sistematika motorik anak adalah Dynamic System

Theory yang dikembangkan Thelen & whiteneyerr. Teori tersebut mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang

memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk  bergerak. Kemampuan motorik merepresentasikan keinginan anak. Misalnnya ketika anak 

melihat mainan dengan beraneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknnya bahwa dia inginmemainkannya. Persepsi tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu, yaitu bergerak 

untuk mengambilnya. Akibat gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan apa yang di tujunya

yaitu mengambil mainan yang menarik baginya.Teori tersebut pun menjelaskan bahwa ketika bayi di motivasi untuk melakukan sesuatu, merekadapat menciptakan kemampuan motorik yang baru, kemampuan baru tersebut merupakan hasil

dari banyak factor, yaitu perkembangan system syaraf, kemampuan fisik yangmemungkinkannya untuk bergerak, keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak, dan

lingkungan yang mendukung pemerolehan kemampuan motorik. Misalnya, anak akan mulai berjalan jika system syarafnya sudah matang, proposi kaki cukup kuat menopang tubuhnya dan

anak sendiri ingin berjalan untuk mengambil mainannya.Selain berkaitan erat dengan fisik dan intelektual anak, kemampuan motorik pun berhubungan

dengan aspek psikologis anak. Damon & Hart, 1982 (Petterson 1996) menyatakan bahwakemampuan fisik berkaitan erat dengan self-image anak. Anak yang memiliki kemampuan fisik 

yang lebih baik di bidang olah raga akan menyebabkan dia dihargai teman-temannya. Haltersebut juga seiring dengan hasil penelitian yang dilakukan Ellerman, 1980 (Peterson, 1996)

 bahwa kemampuan motorik yang baik berhubungan erat dengan self-esteem.2.3.2. Urgensi Perkembangan Motorik Kasar anak 

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembanganindividu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi

 perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai berikut:a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan

Page 15: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 15/24

 

senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka,melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.

 b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan- bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu

tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang

 perkembangan rasa percaya diri.c. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah.Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis,

menggambar, melukis, dan baris-berbaris.d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul

dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer 

(terpinggirkan)e. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self-concept atau

kepribadian anak.Stimulasi yang bisa diberikan untukmengoptimalkan perkembangan motorik anak adalah:

1. Dasar-dasar keterampilan untuk menulis (huruf arab dan latin) dan menggambar.2. Keterampilan berolah raga (seperti senam) atau menggunakan alat-alat olah raga.

3. Gerakan-gerakan permainan, seperti meloncat, memanjat dan berlari.4. Baris-berbaris secara sederhana untuk menanamkan kebiasaan kedisiplinan dan ketertiban.

5. Gerakan-gerakan ibadah shalatPerkembangan motorik anak akan lebih teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh kembang

anak mendukung mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihanyang terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otot (CRI, 1997). Jika kegiatan anak di

dalam ruangan, pemaksimalan ruangan bisa dijadikan strategi untuk menyediakan ruang gerak yang bebas bagi anak untuk berlari, berlompat dan menggerakan seluruh tubuhnya dengan cara-

cara yang tidak terbatas. Selain itu, penyediaan peralatan bermain di luar ruangan bisa

mendorong anak untuk memanjat, koordinasi dan pengembangan kekuatan tubuh bagian atas dan juga bagian bawah. Stimulasi-stimulasi tersebut akan membantu pengoptimalan motorik kasar.Sedangkan kekuatan fisik, koordinasi, keseimbangan dan stamina secara perlahan-lahan

dikembangkan dengan latihan sehari-hari. Lingkungan luar ruangan tempat yang baik bagi anak untuk membangun semua keterampilan ini.

Keterampilan fisik yang dibutuhkan anak untuk kegiatan serta aktifitas olah raga bisa dipelajaridan dilatih di masa-masa awal perkembangan. Sangat penting untuk mempelajari keterampilan

ini dengan suasana yang menyenangkan, tidak berkompetisi agar anak-anak mempelajari olahraga dengan senang dan merasa nyaman untuk ikut berpartisipasi. Hindari permainan di mana

seseorang atau sekelompok orang menang dan kelompok lain kalah. Anak-anak yang secaraterus menerus kalah dalam sebuah permainan memiliki kecenderungan merasa kurang percaya

akan kemampuannya dan akan berkenti berpartisipasi. Tujuan pendidikan fisik untuk anak-anak yang masih kecil adalah untuk mengembangkan keterampilan dan ketertarikan fisik jangka

 panjang (CRI, 1997).Perkembangan motorik berbeda tingkatannya pada setiap individu. Anak usia empat tahun bisa

dengan mudah menggunakan gunting sementara yang lainnya mungkin akan bisa setelah berusialima atau enam tahun. Anak tertentu mungkin akan bisa melopmat dan menangkap bola dengan

mudah sementara yang lainnya mungkin hanya bisa menangkap bola yang besar atau berguling-guling. Dalam hal ini orang tua dan orang dewasa di sekitar anak harus mengamati tingkat

Page 16: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 16/24

 

 perkembangan anak-anak dan merencanakan berbagai kegiatan yang bisa menstimulainya.Menurut dr. Karel A.L. Staa, M.D olah raga memberi manfaat bagi perkembangan motorik anak.

Selain untuk perkembangan fisiknya, olahraga juga amat baik untuk perkembangan otak serta psikologis anak. Mengikutkan anak pada kelompok olahraga akan meningkatkan kesehatan fisik,

 psikologis serta psikososialnya. Anak menjadi senang mendapat stimulasi kreativitas yang baik 

untuk perkembangannya.Selain berbagai kegiatan stimulai, hal lain yang mempengaruhi perkembangan motorik anak adalah gizi anak. Banyak penelitian yang menerangkan tentang pengaruh gizi terhadap

kecerdasan serta perkembangan motorik kasar. Levitsky dan Strupp pada penelitiannya terhadaptikus mengungkapkan bahwa kurang gizi menyebabkan functional isolationism µisolasi diri¶

yaitu mempertahankan untuk tidak mengeluarkan energi yang banyak (conserve energy) denganmengurangi kegiatan interaksi sosial, aktivitas, perilaku eksploratori, perhatian, dan motivasi.

Aplikasi teori ini kepada manusia adalah bahwa pada keadaan kurang energi dan potein (KEP),anak menjadi tidak aktif, apatis, pasif, dan tidak mampu berkonsentrasi. Akibatnya, anak dalam

melakukan kegiatan eksplorasi lingkungan fisik di sekitarnya hanya mampu sebentar sajadibandingkan dengan anak yang gizinya baik, yang mampu melakukannya dalam waktu yang

lebih lama. Model functional isolationism yang dilukiskan ini sama dengan teori sebelumnya bahwa aspek-aspek essensial dan universal untuk perkembangan kognitif ditekan oleh

mekanisme penurunan aktivitas pada keadaan kurang gizi.Untuk melakukan suatu aktivitas motorik, dibutuhkan ketersediaan energi yang cukup banyak.

Tengkurap, merangkak, berdiri, berjalan, dan berlari melibatkan suatu mekanisme yangmengeluarkan energi yang tinggi, sehingga yang menderita KEP (Kurang Energi Protein)

 biasanya selalu terlambat dalam perkembangan motor milestone. Sebagai contoh, pada anak usiamuda, komposisi serat otot yang terlibat dalam pergerakan kontraksi kurang berkembang pada

anak yang kurang gizi. Keadaan ini juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tulang sehinggaterjadi pertumbuhan badan yang terlambat.

2.3.3. Deskripsi Perkembangan Motorik Usia 3-5 tahun

Anak usia 3 tahun memiliki kekuatan fisik yang mulai berkembang, tapi rentang konsentrasinya pendek, cenderung berpindah-pindah dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain. Meskipunmemiliki rentang konsentrasi yang relatif pendek, mereka menjadi ahli pemecah masalah dan

dapat memusatkan perhatian untuk suatu periode yang cukup lama jika topik yang diajarkanmenarik bagi mereka. Permainan mereka bersifat sosial dan sekaligus pararel. Pada usia ini, anak 

mengembangkan keterampilan motorik kasar dan melakukan gerakan fisik yang sangat aktif.Energi mereka seolah-olah tiada habisnnya.

Pada usia 5 tahun, rentang konsentrasi anak menjadi agak lama. Kemampuan mereka untuk  berfikir dan memecahkan masalah juga semakin berkembang. Anak dapat memusatkan diri pada

tugas-tugas dan berusaha untuk memenuhi standar mereka sendiri. Secara fisik, pada usia inifisik anak sangat lentur dan tertarik pada senam dan olah raga yang teratur. Mereka

mengembangkan kemampuan motorik yang lebih baik. Kegiatan-kegiatan seperti memakai baju,menggunting, menggambar dan menulis lebih mudah dilakukan. Secara terperinci, deskripsi

 perkembangan fisik anak usia 3-5 tahun adalah sebagai berikut.2.3.4. Tahap Perkembangan Motorik Anak 

Usia Tahap PerkembanganTiga tahun � Berdiri di atas salah satu kaki selama 5-10 detik 

� Berdiri di atas kaki lainnya selama beberapa saat� Menaiki dan menuruni tangga, dengan berganti-ganti dan berpeganngan pada peganngan

Page 17: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 17/24

 

tangga� Berlari berputar-putar tanpa kendala

� Melompat ke depan dengan dua kaki 4 kali� Melompat dengan salah satu kaki 5 kali

� Melompat dengan sebelah kaki lainnya dalam satu lompatan

� Menendang bola ke belakang dan ke depan dengan mengayunkan kaki� Menangkap bola yang melambung dengan mendekapnya ke dada� Mendorong, menarik dan mengendarai mainan beroda atau sepeda roda tiga

� Mempergunakan papan luncur tanpa bantuan� Membangun menara yang terdiri dari 9 atau 10 kotak 

� Menjiplak garis vertical, horizontal dan silang� Menjiplak lingkaran

� Mempergunakan kedua tangan untuk mengerjakan tugas.� Memegang kertas dengan satu tangan dan memepergunakan gunting untuk memotong selembar 

kertas berukuran 5 inci persegi menjadi dua bagian.Empat tahun � Berdiri di atas satu kaki selama 10 detik 

� Berjalan maju dalam satu garis lurus dengan tumit dan ibu jari sejauh 6 kaki� Berjalan mundur dengan ibu jari ke tumit

� Lomba lari� Melompat ke depan 10 kali

� Melompat kebelakang sekali� Bersalto/ berguling ke depan

� Menendang secara terkoordinasi ke belakang dank e depan dengan kaki terayun dan tanganmengayun kea rah berlawanan secara bersamaan.

� Dengan dua tangan menangkap bola yang dilemparkan dari jarak 3 kaki� Melempar bola kecil dengan kedua tangan ke pada seseorang yang berjarak 4-6 kaki darinya

� Membangun menara setinggi 11 kotak 

� Menggambar sesuatu yang berarti bagi anak tersebut. Dapat dikenali orang lain� Mempergunakan gerakan-gerakan jemari selama permainan jari� Menjiplak gambar kotak 

� Menulis beberapa huruf Lima tahun � Berdiri di atas kaki yang lainnya selama 10 detik 

� Berjalan di atas besi keseimbangan ke depan, ke belakang dan ke samping� Melompat ke belakang dengan dua kali berturut-turut

� Melompat dua meter dengan salah satu kaki� Mengambil satu atau dua langkah yang teratur sebelum menendang bola

� Menangkap bola tennis dengan kedua tangan� Melempar bola dengan memutar badan dan melangkah ke depan

� Mengayun tanpa bantuan� Menangkap dengan mantap

� Menulis nama depan� Membangun menara setinggi 12 kotak 

� Mewarnai dengan garis-garis� Memegang pensil dengan benar antara ibu jari dan 2 jari

� Menggambar orang beserta rambut dan hidung� Menjiplak persegi panjang dan segi tiga

Page 18: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 18/24

 

� Memotong bentuk-bentuk sederhana.Diadaptasi dari CRI (1997)

Perkembangan motorik anak bisa di pantau dengan melakukan suatu tes. Tes yang umumdilakukan untuk memantau perkembangan motorik adalah tes Denver. Tes ini membagi

 perkembangan anak jadi empat, yaitu perkembangan personal sosial, perkembangan bahasa,

serta perkembangan motorik kasar dan motorik halus adaptif. Perkembangan bayi akan diamatisetiap 1 bulan sekali. Sedangkan balita, atau tepatnya setelah anak menginjak usia 2 tahun keatas, cukup 3 bulan sekali. Tes Denver merupakan checklist untuk mempermudah pemantauan

akan perkembangan anak, apakah anak sesuai dengan perkembangan usianya saat itu atau tidak.2.3.5. Motorik kasar Prasekolah

1. Motorik kasar Meloncat dan melompat pada kaki bergantian mepempat dan menangkap bola dengan baik,

Meloncat keatas bermain skate dengan keseimbangan yang baik Berjalam mundur dengan tumitdan kaki, Melompat dari ketinggian 121inci dan bertumpuh pada ibu jari kaki Keseimbangan

 pada jari kaki bergantian dengan mata tertutup.(Pedoman Pediatrik, 2000)BAB III

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka konsep.Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu

tentang stimulasi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun. Pengetahuan adalahhasil tahu dari manusia dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek 

tertentu. (Dr. Soekidjo Notoatmojo, 1998). Dan Stimulasi adalah Upaya orang tua atau keluargauntuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang. (Siswono,2004).

Sedangkan Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. (Petterson,

1996).

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya makaditetapkan kerangka konsep sebagai berikut :

Kerangka konsep penelitian

Pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun diDesa Pematang Tatal Dsn III Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

3.2 Defenisi Konseptual

1. Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaanterhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra

 penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusiadiperoleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2003).

2. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. (Petterson,

1996).3. Stimulasi adalah adalah upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam

Page 19: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 19/24

 

suasana penuh gembira dan kasih sayang (Siswono,2004).

3.3 Defenisi Operasional1. Pengetahuan adalah informasi yang diketahui oleh Ibu mengenai stimulasi pada anak di Desa

Mekar Sari Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang.

2. Motorik kasar adalah Gerakan yang dilakukan anak dalam perkembangannya di Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang.3. Stimulasi adalah pemberian kasih sayang orang tua kepada anak dengan cara mengajak anak 

 bermain dengan suasana yang penuh gembira di Desa Mekar sari Kecamatan Delitua KabupatenDeli Serdang.

Variabel Definisi Operasional Cara ukur Hasil ukur Skala Ukur 

IndependenTingkat pengetahuan tentang stimulasi

DependenPerkembangan Motorik Kasar Anak 

Merupakan kemampuan responden untuk menjawab pertanyaan tentang pengertian

Stimulasi,cara melakukan Stimulasi.

Dapat menggerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar.

Kuesioner 15 item jumlah skor yang diperoleh Jabawan :Benar : 1

Salah : 0

Page 20: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 20/24

 

 

Kuesioner 14 item jumlah skor yang diperoleh pertanyaan positif  jawaban

Ya : 1Tidak : 0

Pertanyaan negatif Jawaban

Ya : 0Tidak : 1

Kategori :Tinggi : 10-15

Sedang : 5-9Rendah : 0-4

Kategori :

 Normal : 8-14Tidak Normal : 0-7

Ordinal

Page 21: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 21/24

 

 

Ordinal

3.4. Hipotesa Penelitian

Pada penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah hipotesis kerja yang bertujuan untuk melihatapakah ada hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan motorik kasar 

anak usia 3-5 tahun di desa Pemetang Tatal Dsn III kecamatan Perbaungan Kabupaten serdang bedagai.

Hipotesis disebut juga hipotesis alternatif disingkat (Ha) : ada hubungan antara dukungan sosialkeluarga dengan emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama. Jika Ho : tidak ada

hubungan dengan perkembangan motorik kasar anak BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Desain PenelitianDesain penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan tujuan untuk melihat hubungan tingkat

 pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun yangtinggal di Desa Pematang Tatal Dsn III Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang bedagai.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan crossectional yaitu suatu penelitian dimana variabel yang termasuk faktor resiko dilakukan pengukuran dan pengamatan

 pada saat bersamaan sekali waktu antara faktor resiko atau paparan dengan penyakit (Hidayat,

2007).

4.2. Populasi dan Sampel

1. PopulasiMenurut Sugiono (2004) dalam (Hidayat 2007) populasi adalah wilayah generalisasi yang berdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya. Populasi dari penelitian

ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 3-5 tahun di Desa Pematang Tatal Dsn III KecamatanPerbaungan Kabupaten Serdang Bedagai dengan jumlah populasi 30 orang.

2. SampelSampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karateristik yang

dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yangmempunyai anak usia 3-5 tahun di Desa Pematang Tatal Dsn III Kecamatan Perbaungan

Kabupaten Serdang Bedagai dengan jumlah 30 orang. Tehnik Pengembilan sample yang akandigunakan pada penelitian ini adalah total sampling dengan cara keseluruhan dari pada populasi

di jadikan sample.

Page 22: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 22/24

 

Kriteria sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah:1. Ibu yang dapat berbahasa Indonesia.

2. Ibu yang dapat membaca dan menulis.3. Ibu yang bersedia menjadi responden.

4. Ibu yang mempunyai anak usia 3-5 tahun antara yang di beri stimulasi dengan yang tidak 

diberi stimulasi.

4.3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari-Februari 2009 sedangkan pengumpulan data penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari 2008 (Jadwal terlampir) di Desa Pematang

Tatal Dsn III Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

4.4. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner adalahsuatu alat pengumpulan data mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut

kepentingan umum/orang banyak (Notoatmodjo, 2002). Kuesioner yang sudah disusun secaraterstruktur dan dibuat sendiri oleh penelitian berdasarkan konsep teoritisnya dengan jumlah 15

 pertanyaan untuk variabel tingkat pengetahuan ibu dan 14 pertanyaan untuk variabelPerkembangan Motorik Kasar Anak.

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.1. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau Kesahihan suatuinstrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen dikatakan valid jika instrumen itu benar-benar 

dapat dijadikan alat untuk mengukur sesuatu yang akan diukur (Darwis, 2003).Uji validitas dengan menggunakan tehnik korelasi product moment dengan rumus sebagai

 berikut.

r :Keterangan :r : Koefisien korelasi

 N : Jumlah sampleX : Variable bebas

Y : Variable terikatInstrumen dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel (Sugiono, 2005). Setelah diujikan kepada

20 responden (r tabel = 0,444) didapatkan semua item pertanyaan dalam variabel pengetahuandan tindakan stimulasi dini telah valid.

2. Uji reliabilitasReliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau

dapat diandalkan (Nototatmodjo, 2005).Bisa menggunakan rumus Spearman Brown

Keterangan:

r11 : koefisien reliabilitas internal seluruh itemrb : korelasi product moment antara belahan

Setelah diujikan kepada 20 responden (r tabel = 0,444) didapatkan untuk variabel pengetahuandiperoleh r11 = 0,902 dan untuk variabel Perkembangan Motorik Kasar Anak didapatkan r11 =

Page 23: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 23/24

 

0,878 sehingga dapat disimpulkan kedua variabel telah reliabel.

4.5. Etika PenelitianDalam penelitian ini mendapat rekomendasi dari Ka.Prodi Ilmu Keperawatan DELI HUSADA

Delitua setelah disetujui oleh pembimbing penelitian. Kemudian permintaan secara tertulis ke

kepala Desa Pematang Tatal Dsn III Kecamatan Perbaungan Kabupaten Sedang Bedagai.Kemudian penelitian akan dilakukan dengan memperhatikan masalah etika antara lain sebagai berikut :

1. Lembar persetujuan menjadi responden (Informed consent) saat pengambilan sampel terlebihdahulu peneliti meminta izin kepada responden secara lisan atas kesediaannya menjadi

responden.2. Anonymity (tanpa nama)

Pada lembar persetujuan maupun lembar pertanyaan wawancara tidak akan menuliskan namaresponden tetapi hanya dengan memberi simbol saja.

3. Confidentiality (kerahasiaan)Pembenaran informasi oleh responden dan semua data yang terkumpul akan menjadi koleksi

 pribadi tidak akan disebarluaskan kepada orang lain tanpa seizin responden.

4.6. Pengolahan DataDalam pengolahan data dan langkah-langkah yang akan dilakukan diantaranya

4.7. EditingEditing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau

dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara memeriksa kelengkapan,kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan (Hidayat, 2007).

4.8. CodingCoding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data yang terdiri atas beberapa

kategori. Untuk memudahkan dalam proses pembacaan yaitu : Kode o jawaban salah, kode 1

 jawaban benar (Hidayat, 2007).4.9. EntryData entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau

data base komputer.4.10. Cleansing (Pembersihan data)

Data yang telah di entry diperiksa kelengkapan dan kebenarannya.

4.7. Analisis Data1. Univariat

Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mendefinisikan setiap variabel secara terpisah dengancara membuat tabel frekuensi dari masing- masing variabel.

2. BivariatAnalisis ini bertujuan untuk menguji variabel-variabel penelitian yaitu independent dan

dependen. Hal ini berguna untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Analisis ini menggunakanuji korelasi Kendal Tau. Teknik ini digunakan untuk membuktikan hipotesis hubungan dua

variabel bila data variabel berbentuk ordinal dan ordinal. Apabila p value <E =0,05 maka Ho

ditolak yang berarti ada hubungan antara variabelEdimana independen dengan variabeldependen (Sugiyono, 2006).

Rumus Kendal Tau yaitu:

Page 24: mamah

5/9/2018 mamah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mamah-559bf8eae0cbd 24/24

 

 

: Koefisien korelasi Kendal Tau yang besarnya (-1<X<1)

A : Jumlah rangking atas7 

B7 : Jumlah rangking bawah N : Jumlah anggota sampel