Maling Sunyi

download Maling Sunyi

of 2

description

Prosa

Transcript of Maling Sunyi

  • Maling SunyiOleh I Putu Mas Dewantara

    Malang menyerang. Menebar benih kegelapan yang kian menyubur. Mencuri

    cahaya yang tersimpan dalam pupil. Samar. Aku merasakan kekeringan menggeliat di

    sekitarku. Pertiwi merindukan cumbuan langit. Mengunggu hingga urat-urat di tubuh

    semakin membesar. Dan ilalang menguning tanpa sempat beregenerasi. Dedaunan

    bergoyang tergoda sang bayu. Meresonansi ranting dan batang kecil untuk berdansa.

    Sunyi.

    Haus menyelinap di sepasang liang telinga, membuat kaku tulang landasan,

    martil, dan sagurdi. Tiga tulang bersaudara. Di mana semua penghuni hutan ini?

    Semuanya membungkam(?) Berkisahlah! Beri petunjuk bahwa kalian ada.

    Malam terus merangkak dan kesunyian semakin mengental. Siapa yang

    mencuri suara-suara di hutan ini dan membawa sunyi di kota-kota besar kemudian

    menempatkannya di sini? Mungkin terlalu banyak sunyi yang telah dicuri. Terlalu

    banyak hingga di kota tak ada lagi sunyi. Lampu kelap-kelip, suara musik, dan sorak

    memenuhi ruang kota.

    Aku berada di hutan ini. Tapi bukan aku yang mencuri sunyi dan

    meletakkannya di sini. Bukan aku. Aku suka keramaian. Suka warna. Aku benci

    kebisuan. Takut. Bukan aku yang mencuri sunyi itu! Mungkin Banas Pati. Atau Kala.

    Mungkin juga Tonya. Mereka senang kesunyian. Atau mungkin sunyi itu sendiri yang

    lari dari kota.

    Suara....

    Di sini sunyi adalah kloning tak sempurna dari malam, dan angin adalah

    nyanyian sunyi pembius makhluk siang. Aku bagaikan segumpal kapas di tengah-

    tengah kobaran api amarah. Mereka menuduhku. Terus mempersempit ruang

    gerakku. Seperti singa kelaparan. Mengendus aroma amis tubuhku dan

    memperlihatkan dua taring kokoh di gerahang atasnya. Mereka ganas. Telah kucoba

    berkali-kali untuk meyakinkan bahwa bukan aku yang mereka cari. Tak ada orang

    yang membela posisiku. Aku bukan maling. Aku akan mencari orang di balik kelir

    yang diterangi blencong itu. Akan aku pisahkan mutiara dari kubangan lumpur luas.

  • Waktu akan membantu. Saat awan putih berubah gelap tanda akan melahirkan

    berjuta butiran air dan saat angin pancaroba membelai kuat, maka saat itu aku takkan

    disebut maling. Maling sunyi. Aku tak perlu berlari lagi. Berlari, berlari, dan terus

    berlari....

    Yehkuning, 18 Januari 2008