Makrosomia

24
Presentasi Kasus Makrosomia Pembimbing Dr. H. M. Iqbal, SpOG Disusun oleh : Rizky Takdir Ramadhan (1420221156)

description

makrosomia

Transcript of Makrosomia

Page 1: Makrosomia

Presentasi KasusMakrosomia

PembimbingDr. H. M. Iqbal, SpOG

Disusun oleh : Rizky Takdir Ramadhan (1420221156)

Page 2: Makrosomia

Makrosomia

• Makrosomia atau bayi besar adalah bila berat badan bayi melebihi 4000 gram, dalam dunia kedokteran biasa disebut juga sebagai giant baby.

• Menurut Cunningham dapat dikatakan bayi makrosomia bila berat badan bayi tersebut diatas 4000 gram tanpa melihat usia kehamilan

Page 3: Makrosomia

• Pengertian makrosomia pada distribusi matematis berat badan lahir seperti pada gambar di samping

• BB lahir yang melebihi persentil 90 untuk minggu gestasional tertentu digunakan sebagai salah satu ambang untuk makrosomia

Page 4: Makrosomia

• Karakteristik bayi makrosomia– Wajah menggembung dan pletoris (wajah tomat)– Badan montok dan bengkak– Kulit kemerahan– Lemak tubuh banyak– Plasenta dan tali pusat lebih besar dari rata-rata

Page 5: Makrosomia
Page 6: Makrosomia

Etiologi

• Genetik; obesitas atau overweight yang dialami oleh ayah-ibu dapat menurun ke bayi

• Pertambahan berat badan ibu yang berlebihan selama kehamilan, asupan gizi berlebih bisa mengakibatkan bayi lahir dengan berat di atas rata-rata

• Ibu dengan riwayat DM, bila tidak terdapat kelainan fungsi plasenta dan tali pusat makan janin senantiasa dapat tumbuh besar

Page 7: Makrosomia

• Ibu dengan riwayat melahirkan bayi makrosomia berisiko 5-10 kali lebih tinggi untuk kembali melahirkan bayi makrosomia

• Multigravida, kecenderungan BBL anak kedua dan seterusnya lebih besar daripada anak pertama

• Usia gestasi lama, dikatakan 25-30% bayi dengan usia gestasi lewat waktu memiliki berat badan ≥4000 gram, 3x lipat daripada bayi lahir aterm

Page 8: Makrosomia

• Usia ibu. Makin tua umur ibu saat hami, makin besar janin yang dikandungnya.

Page 9: Makrosomia

Diagnosis

• Dapat dilakukan beberapa cara untuk menentukan makrosomia :– Bayi yang lahir terdahulu besar dan ada kesulitan

dalam melahirkannya?– Ada riwayat DM?– Terdapat kenaikan BB yang tidak oleh penyebab lain– Pemeriksaan dengan menggunakan USG,

menentukan peramalan CPD dengan mengukur lingkar kepala

Page 10: Makrosomia

Prognosis

• Pada panggul normal janin dengan berat badan 4000-4500 gram umumnya tidak menimbulkan kesukaran persalinan.

• Distosia terjadi pada janin yang lebih besar dari 4500 gram atau pada kepala yang postmaturitas atau pada bahu yang lebar

Page 11: Makrosomia

Penanganan

• Pada CPD yang sudah diketahui dianjurkan untuk dilakukan SC

• Pada saat mengalami kesukaran saat melahirkan bahu dan bayi dalam keadaan hidup, janin diusahakan lahir dengan melakukan episiotomi yang lebar, serta bila perlu melakukan kleidotomi unilateral ataupun bilateral

• Apabila janin meninggal, lakukan embriotomi

Page 12: Makrosomia

Komplikasi

Pada ibu• Ruptur perineum• Persalinan dengan SC• Kehilangan darah

dalam jumlah banyak dalam persalinan

• Rupture uteri dan serviks

Pada Bayi• Bayi akan lahir

dengan gangguan napas

• Kadangkala lahir dengan trauma tulang leher dan bahu

• Hipoglikemia

Page 13: Makrosomia

Pencegahan

1. Melakukan penimbangan berat badan ibu secara teratur dan ANC yang teratur

2. Ibu harus menjaga berat badannya agar tetap normal, ibu hamil sebaiknya melakukan pengaturan pola makan sesuai dengan kebutuhan kalori perhari. Hindari cemilan manis

3. Lakukan olahraga ringan4. Melakukan pemeriksaan gula darah pada saat

hamil walaupun sebelumnya tidak ada diabetes mellitus

Page 14: Makrosomia

LAPORAN KASUS

– Identitas Pasien• Nama : Ny. R• Umur : 30 tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Alamat : Jl. Gading Raya.• Pekerjaan : IRT• Tanggal masuk : 18-12-2014• No. CM : 214.47.46

Page 15: Makrosomia

– Anamnesis• Keluhan Utama : Perut kencang-kencang sejak 10 jam

SMRS.• Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien G2P1A0, 30 tahun hamil 40 minggu. HPHT tidak ingat namun dikatakan sekitar awal bulan April, riwayat haid teratur, lama haid 7 hari, siklus 28 hari. Pasien mengaku selama hamil pasien memeriksakan kehamilan secara teratur di Puskesmas Cikini, yaitu lebih dari 4 kali. Pasien juga melakukan pemeriksaan USG dan dikatakan bayi besar dgn TBJ 4200 gr. Dari anamnesis tersebut dapat diperkirakan bayi yang dikandung merupakan bayi makrosomia karena memiliki berat diatas 4000 gram.

Page 16: Makrosomia

• Pasien mengeluh, perut terasa kencang-kencang 10 jam SMRS, keluar air-air sejak 10 jam SMRS, keluar lendir (disangkal), keluar darah (disangkal), mulas-mulas (disangkal), pusing (disangkal), pandangan kabur (disangkal), mual dan muntah (disangkal), nyeri ulu hati (disangkal) Keluhan keluar air-air namun belum terlihat adanya tanda-tanda mulai persalinan. Kesimpulan tersebut perlu dipastikan kembali dengan pemeriksaan fisik ataupun penunjang seperti tes lakmus.

• Pasien menyangkal riwayat trauma selama hamil, riwayat penyakit darah tinggi (disangkal), riwayat penyakit kencing manis (disangkal), riwayat demam atau sakit selama hamil (disangkal), riwayat minumobat-obatan tanpa resep dokter dan jamu-jamuan (disangkal). Selama hamil pasien hanya mengkonsumsi vitamin penambah darah dari Puskesmas Insidensi bayi makrosomi terkait dengan diabetes mellitus pada ibu, pada kasus ini tidak ditemukan riwayat penyakit DM pada ibu meskipun hal tersebut perlu dipastikan lebih lanjut dengan pemeriksaan laoratorium. Dikatakan bahwa ibu yang memiliki bayi makrosomia 60% tidak memiliki faktor-faktor risiko

Page 17: Makrosomia

Riwayat Penyakit Dahulu :• Hipertensi (disangkal)• Diabetes Melitus (disangkal)• Penyakit Paru (disangkal)• Penyakit Jantung (disangkal)• Penyakit Asma (disangkal)• Alergi (disangkal) Riwayat Penyakit Keluarga :• Hipertensi (disangkal)• Diabetes Melitus (disangkal)• Penyakit Paru (disangkal)• Penyakit Jantung (disangkal)• Penyakit Asma (disangkal)• Alergi (disangkal)

Page 18: Makrosomia

Riwayat Obstetri : • G2P1A0 :

– Laki-laki (3 tahun); sehat; BBL : 3.500 gr; lahir spontan; dibantu oleh bidan. – Hamil ini.

Riwayat Keluarga Berencana : • Pasien mengkuti program KB, yaitu KB pil selama 2 tahun.

Riwayat Sosial Ekonomi :• Suami pasien bekerja sebagai karyawan swasta, sedang pasien tidak

bekerja (ibu rumah tangga) dengan satu orang anak. Pasien dan keluarga mengikuti program BPJS Kesehatan.

Page 19: Makrosomia

Pemeriksaan

Fisik- Keadaan Umum : baik- Kesadaran : Komposmentis- Tekanan darah : 110/70 mmHg- Nadi : 84 x/ menit- Pernafasan : 26 x/ menit- Suhu : 36.5 0C - Berat Badan : 61 kg- Mata : pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+), anemis (-/-), ikterik

(-/-).- THT : sekret dari telinga dan hidung (-/-),deviasi septum (-). - Mulut : bibir pucat (-), kering (-),pecah-pecah (-), gusi berdarah (-).

Page 20: Makrosomia

– Thorax :• Paru :- I : simetris, retraksi dinding dada (-).- P : fremitus kanan-kiri sama, pengembangan paru tertinggal (-).- P : sonor.- A : SDV (+/+), Rh -/-, Wh (-/-). • Jantung :- I : iktus kordis tidak terlihat.- P : iktus kordis kuat angkat.- P : tidak terdapat pelebaran batas jantung.- A : BJ1-BJ2 normal, murmur (-), gallop (-).

Page 21: Makrosomia

- Abdomen : membesar sesuai usia kehamilan, striae gravidarum (+).

- Ekstremitas : akral hangat (+), sianosis (-), edema (-), CRT < 2 detik.

• Status ObstetriTFU (43 cm); presentasi kepala, punggung kiri; penurunan kepala 5/5; his 2x/10’/20’’; DJJ 150 dpm.- I : vulva/ uretra (tenang).- Io : portio lunak, aksial, tebal 1 cm, pembukaan 3 cm,

ketuban (+), kepala H I.

Dari pemeriksaan fisik tersebut terlihat tinggi fundus uteri melebihi ukuran usia kehamilan 40 minggu pada umumnya. Seviks sudah mengalami pembukaan, obliterasi dilatasi, dan masuk dalam fase I laten. Terlihat cairan ketuban pada OUE

Page 22: Makrosomia

PARAMETER RESULT RANGE

HEMATOLOGI

Leukosit 9.09 5-10 ribu/mm3

Hitung Jenis

Neutrofil 80.0 50-70 %

Limfosit 12.7 25-40 %

Monosit 6.6 2-8 %

Eosinofil 0.0 2-4 %

Basofil 0.7 0-1 %

Eritrosit 3.48 3.6-5.8 juta/uL

Hemoglobbin 9.9 12.0-16.0 g/dL

Hematokrit 30 35-47 %

Trombosit 251 150-440 ribu/mm3

HEMOSTASIS

Masa Perdarahan/BT 3 < 6 menit

Masa Pembekuan/CT 7 < 11 menit

KIMIA KLINIK

Glukosa Darah Sewaktu 98 < 180 mg/dL

PemeriksaanPenunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium

Page 23: Makrosomia

USG- TBJ : 4200 gram.- Plasenta di fundus, JPKTH sesuai dengan kehamialn 39-40 minggu.

Tindakan terminasi kehamilan SC dilakukan dengan pertimbangan pencegahan distosia bahu akibat perkembangan lebih lanjut ukuran janin dan melihat usia gestasi yang sudah cukup bulan (40 minggu), kemudian perlu diingatkan kembali semakin bertambahnya usia kehamilan diatas 40 minggu (posterm) dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Kekhawatiran utama melahirkan bayi makrosomik adalah distosia bahu dan risiko kelumpuhan permanen pleksus brakialis. Namun untungnya kurang dari 10% dari seluruh kasus distosia bahu menyebabkan cedera pleksus brakialis yang menetap.

Page 24: Makrosomia

DAFTAR PUSTAKA• Huliana, 2001. Panduan menjalani kehamilan sehat. Jakarta: Puspaswara.• Leveno, KJ. 2009. Obstetri Williams Panduan Ringkas Edisi ke-21. Jakarta: EGC.• Manuaba, IBG. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.• Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan edisi kedua cetakan ketujuh.

Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.• Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan IV

(Patologi Kebidanan). Jakarta: Trans Info Media.• Sinclair, C. 2009. Buku Saku Kebidanan. Jakarta: EGC.• Siregar, M. 2010. Hubungan kadar gula darah pada ibu hamil trimester III

dengan berat badan lahir anak di RSU Pringadi Medan. Medan : Universitas Negeri Medan

• Santjaka, A. 2009. Biostatistik untuk praktisi kesehatan dan mahasiswa kedokteran, kesehatan lingkungan, keperawatan, kebidanan, gizi, kesehatan masyarakat. Purwokerto: Global Internusa.