Makromolekul

4
MILIK tanya-tanya.com Dilarang Memperbanyak Dan Menyebarluaskan Tanpa Seijin tanya-tanya.com KARBOHIDRAT Berdasarkan jumlah sakarida, karbohidrat dapat dibagi sebagai berikut: Karbohidrat Monosakarida Disakarida Polisakarida (1 sakarida) (2 sakarida) (banyak sakarida) Contohnya: Contohnya: Aldosa (gugus aldehid) Ketosa (gugus keton) Sukrosa Amilum Maltosa Dekstrin Aldo Aldo Keto Keto Laktosa Selulosa Pentosa Heksosa Pentosa Heksosa Glikogen Contoh: Contoh: Contoh: Contoh: Ribosa Glukosa Ribulosa Fruktosa Xilosa Galaktosa arabinosa Monosakarida: Glukosa Nama lainnya dektrosa, terdapat dalam darahdibuat dengan cara menghidrolisis amilum Fruktosa Dikenal sebagai gula buah, lebih manis 1,73 kalidibandingkan gula pasir (sukrosa) Galaktosa Dihasilkan dari proses hidrolisis gula susu mamalia. Disakarida: Sukrosa Disebut juga gula tebu, reaksi hidrolisisnya akan menghasilkan fruktosa dan glukosa Laktosa Hidrolisisnya akan menghasilkan galaktosa dan glukosa. Maltosa Hidrolisisnya akan menghasilkan dua molekul glukosa Polisakarida Amilum atau pati Hidrolisis amilum akan menghasilkan Dekstrin, dekstrin dihidrolisis akan menghasilkan maltosa yang kemudian dihidrolisis akan menghasilkan glukosa. Selulosa Glikogen Kitin Likenan

description

Catatan

Transcript of Makromolekul

  • MILIK tanya-tanya.com

    Dilarang Memperbanyak Dan Menyebarluaskan Tanpa Seijin tanya-tanya.com

    KARBOHIDRAT

    Berdasarkan jumlah sakarida, karbohidrat dapat dibagi sebagai berikut:

    Karbohidrat

    Monosakarida Disakarida Polisakarida

    (1 sakarida) (2 sakarida) (banyak sakarida)

    Contohnya: Contohnya:

    Aldosa (gugus aldehid) Ketosa (gugus keton) Sukrosa Amilum

    Maltosa Dekstrin

    Aldo Aldo Keto Keto Laktosa Selulosa

    Pentosa Heksosa Pentosa Heksosa Glikogen

    Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:

    Ribosa Glukosa Ribulosa Fruktosa

    Xilosa Galaktosa

    arabinosa

    Monosakarida:

    Glukosa

    Nama lainnya dektrosa, terdapat dalam darahdibuat dengan cara menghidrolisis

    amilum

    Fruktosa

    Dikenal sebagai gula buah, lebih manis 1,73 kalidibandingkan gula pasir (sukrosa)

    Galaktosa

    Dihasilkan dari proses hidrolisis gula susu mamalia.

    Disakarida:

    Sukrosa

    Disebut juga gula tebu, reaksi hidrolisisnya akan menghasilkan fruktosa dan glukosa

    Laktosa

    Hidrolisisnya akan menghasilkan galaktosa dan glukosa.

    Maltosa

    Hidrolisisnya akan menghasilkan dua molekul glukosa

    Polisakarida

    Amilum atau pati

    Hidrolisis amilum akan menghasilkan Dekstrin, dekstrin dihidrolisis akan

    menghasilkan maltosa yang kemudian dihidrolisis akan menghasilkan glukosa.

    Selulosa

    Glikogen

    Kitin

    Likenan

  • MILIK tanya-tanya.com

    Dilarang Memperbanyak Dan Menyebarluaskan Tanpa Seijin tanya-tanya.com

    Gula pereduksi

    Semua monosakarida dapat mereduksi larutan Fehling atau Tollens ditunjukkan

    dengan adanya endapan merah bata dan cermin perak.

    Sukrosa, amilum, glikogen, dan selulosa merupakan karbohidrat yang tidak dapat

    mereduksi larutan Fehling atau Tollens.

    Pengujian Karbohidrat

    Uji Molisch

    Pereaksi yang digunakan yaitu larutan -naftol dalam alkohol, karbohidrat jika

    ditambah asam sulfat pada batas cairan akan terbentuk warna merah keunguan.

    Pengujian Polisakarida

    Menggunakan Iodin, akan memberikan warna biru.

    Pengujian Gula Pereduksi

    Menggunakan pereaksi Fehling, pereaksi Benedict, dan pereaksi Tollens.

  • MILIK tanya-tanya.com

    Dilarang Memperbanyak Dan Menyebarluaskan Tanpa Seijin tanya-tanya.com

    PROTEIN

    Merupakan polimer yang terbentuk dari monomer asam amino yang terbentuk dengan

    ikatan peptida, struktur asam amino secara umum yaitu:

    Asam Amino memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

    1. Bersifat amfoter

    Yaitu dapat beraksi dengan asam maupun dengan basa, hal ini disebabkan adanya

    gugus asam karboksilat yang bersifat asam dan gugus amina yang bersifat basa.

    2. Ion zwitter

    Yaitu ion yang memiliki dua muatan, satu ion positif dan satu ion negatif. Ion ini tidak

    tertarik pada medan listrik karena bermuatan netral.

    3. Optis Aktif

    Semua asam amino bersifat optis aktif karena memiliki atom C kiral, kecuali asam

    amino glisisn.

    Protein, memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

    1. Dapat mengalami hidrolisis menjadi asam amino.

    2. Dapat mengalami denaturasi, jika:

    a. dipanaskan hingga 1000C

    b. berada pH yang extrem

    c. dimasukkan ke dalam pelarut alkohol atau aseton.

    Uji Protein

    Uji Biuret

    Menguji senyawa-senyawa yang memiliki ikatan peptida. Hasil positif adanya protein

    ditunjukkan terbentuknya warna ungu

    Uji Xantoprotein

    Pengujian terhadap asam amino yang mengandung cincin benzena, seperti

    fenialalanin, tirosin, triptofan. Hasil positif akan terbentuk warna putih dan jika

    dipanaskan akan terbentuk warna kuning.

    Uji Millon

    Pengujian terhadap protein yang mengandung asam amino yang memiliki gugus

    fenol, misalnya tirosin. Hasil positif akan terbentuk warna putih jika dipanaskan

    berubah menjadi merah.

    Uji Belerang

  • MILIK tanya-tanya.com

    Dilarang Memperbanyak Dan Menyebarluaskan Tanpa Seijin tanya-tanya.com

    Pengujian terhadap protein yang mengandung asam amino yang memiliki gugus

    belerang, misalnya sistein, sistin dan metionin. Hasil positif menunjukkan adanya

    endapan hitam.

    LIPID

    Dikenal sebagai lemak, memiliki sifat sukar larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut

    organik seperti kloroform dan eter. Senyawa yang termasuk lipid adalah:

    Trigliserida

    Fosfolipid

    Steroid

    Lipoprotein