makhdor-GMPLS dalam konvergensi -...

14
0 | Page GMPLS DALAM SKEMA KONVERGENSI JARINGAN Makhdor Rosadi, ST [email protected] Konvergensi Internet dan telekomunikasi, dengan aplikasi di dalamnya yang kian rakus bandwidth dengan penqaturan QoS-nya akhirnya membutuhkan jaringan dan elemen di dalamnya yang memberi dukungan sepenuh pada penjagaan dan peningkatan kinerja jaringan. Jika dulu bandwidth selalu menjadi obyek yang diprediksi, maka saat ini sebagian aplikasi sudah membutuhkan skema “bandwidth on demand”. Di sisi lain efisiensi jaringan melalui pemanfaatan jaringan publik (baca : jaringan internet) menjadi constraint utama dalam penggelaran layanan, terutama untuk keperluan komersial. Maka dibutuhkan teknologi trasnport yang tidak hanya memudahkan routing dan discovery lintasan terbaik, namun juga dapat mengakomodasi teknologi non paket eksisting. Paper kali ini akan menggambarkan perkembangan GMPLS saat ini, terutama dalam skema konvergensi jaringan dengan teknologi transport lainnya. Diuraikan juga sekilas tentang hubungan MPLS sebagai basis pengembanngannya. Pada akhir paper diberikan beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh test bed yang secara progresif digelar di Jepang. 1. MPLS sebagai Cikal Bakal GMPLS Pada trend pembuatan aplikasi-aplikasi terkini pada jaringan besar, bahkan berskala metro, bottleneck kelancaran dan kecepatan paket melalui jaringan salah satunya adalah backbone jaringan itu sendiri. Solusi terdahulu, dan paling mudah, adalah dengan menggelar jaringan private misalnya leased line, frame relay atau ATM via SDH. Namun pendekatan ini dirasakan terlalu mahal dan kompleks, sehingga muncullah keinginan untuk melewatkan paket tersebut melalui jaringan publik, yaitu jaringan IP. Dan ternyata pendekatan ini sangat populer, walaupun pada mulanya sangat sulit karena berbagai kelemahan mendasar pada IP itu sendiri. Tidak butuh waktu lama, akhirnya IETF menstandarkan solusi MPLS, untuk meningkatkan kinerja forwarding dan kecerdasan trafik engineering pada jaringan packet-based, misalnya IP dan ATM. Jadi MPLS merupakan suatu metode switching sekaligus forwarding pada suatu jaringan dengan memanfaatkan idnetifiakasi berupa label yang ditempelkan pada paket IP. Teknologi yang biasa dikategorikan pada layer 2.5 ini menyederhanakan proses routing yang menjadi beban router (karena harus menganalisa setiap header IP pada paket yang masuk) serta mengoptimalkan pemilihan path melalui kemampuan manajemen class of service dan traffic engineering. Sebenarnya mekanisme seperti ini mirip dengan apa yang terjadi pada ATM switch, dengan kemampuan VP dan VC switchingnya. Dan banyak orang

Transcript of makhdor-GMPLS dalam konvergensi -...

Page 1: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

0 | P a g e

GMPLS DALAM SKEMA KONVERGENSI JARINGAN

Makhdor Rosadi, ST

[email protected]

Konvergensi Internet dan telekomunikasi, dengan aplikasi di dalamnya yang kian rakusbandwidth dengan penqaturan QoS-nya akhirnya membutuhkan jaringan dan elemen didalamnya yang memberi dukungan sepenuh pada penjagaan dan peningkatan kinerjajaringan. Jika dulu bandwidth selalu menjadi obyek yang diprediksi, maka saat inisebagian aplikasi sudah membutuhkan skema “bandwidth on demand”. Di sisi lain efisiensijaringan melalui pemanfaatan jaringan publik (baca : jaringan internet) menjadiconstraint utama dalam penggelaran layanan, terutama untuk keperluan komersial.Maka dibutuhkan teknologi trasnport yang tidak hanya memudahkan routing dandiscovery lintasan terbaik, namun juga dapat mengakomodasi teknologi non paketeksisting.

Paper kali ini akan menggambarkan perkembangan GMPLS saat ini, terutama dalamskema konvergensi jaringan dengan teknologi transport lainnya. Diuraikan juga sekilastentang hubungan MPLS sebagai basis pengembanngannya. Pada akhir paper diberikanbeberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh test bed yang secara progresifdigelar di Jepang.

1. MPLS sebagai Cikal Bakal GMPLS

Pada trend pembuatan aplikasi-aplikasi terkini pada jaringan besar, bahkan berskala metro,

bottleneck kelancaran dan kecepatan paket melalui jaringan salah satunya adalah backbone

jaringan itu sendiri. Solusi terdahulu, dan paling mudah, adalah dengan menggelar jaringan

private misalnya leased line, frame relay atau ATM via SDH. Namun pendekatan ini

dirasakan terlalu mahal dan kompleks, sehingga muncullah keinginan untuk melewatkan

paket tersebut melalui jaringan publik, yaitu jaringan IP. Dan ternyata pendekatan ini sangat

populer, walaupun pada mulanya sangat sulit karena berbagai kelemahan mendasar pada IP

itu sendiri.

Tidak butuh waktu lama, akhirnya IETF menstandarkan solusi MPLS, untuk meningkatkan

kinerja forwarding dan kecerdasan trafik engineering pada jaringan packet-based, misalnya

IP dan ATM. Jadi MPLS merupakan suatu metode switching sekaligus forwarding pada

suatu jaringan dengan memanfaatkan idnetifiakasi berupa label yang ditempelkan pada

paket IP. Teknologi yang biasa dikategorikan pada layer 2.5 ini menyederhanakan proses

routing yang menjadi beban router (karena harus menganalisa setiap header IP pada paket

yang masuk) serta mengoptimalkan pemilihan path melalui kemampuan manajemen class of

service dan traffic engineering. Sebenarnya mekanisme seperti ini mirip dengan apa yang

terjadi pada ATM switch, dengan kemampuan VP dan VC switchingnya. Dan banyak orang

Page 2: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

1 | P a g e

mengatakan bahwa sebenarnya teknologi ATM inilah yang menjadi sumber inspirasi

pengembangan MPLS. Maklum saja, saat itu memang ATM lah yang terbukti memberikan

kemampuan Manajemen Quality of Service terbaik.

Dalam jaringan MPLS terdapat beberapa elemen yang saling bekerjasama satu dengan

lainnya LSP (path yang dibentuk sebagai jalur yang akan dilalui paket MPLS), Label

Switching Router (LSR), Label Edge Router (LER), MPLS Egress Node, MPLS Ingress Node,

MPLS Label dan MPLS Node.

Gambar. Contoh pembentukan LSP-MPLS untuk merutekan paket dari Pengirim ke Tujuan

Di sini ada CBR (Constraint Based Routing) yang mempertimbangkan network constraint

dan user constraint. Pertimbangan kedua constraint inilah yang disebut CSPF (Constraint

Shortest Path First) yang kemudian akan menghasilkan explicit route yang berujung pada

Resource Reservation (RSVP-TE dan atau CR-LDP). Resource Reservation bertugas

memesan resource jaringan pada path spesifik yang telah dipesan sebagai jalan yang akan

dilalui paket yang akan dikirim. Sebagai catatan, untuk kasus dimana CR-LDP sudah cukup

untuk menjaga kinerja jaringan, maka tidak perlu menggunakan RSVP-TE. Tentunya ini

akan semakin berat seiring dengan kebutuhan bandwidth yang kini menjurus ke Bandwidth

on Demand, tidak lagi Bandwidth on Forecast.

2. Dari MPLS menuju GMPLS

Teknologi GMPLS (Generalized MPLS) hadir dari usaha pengembangan kemampuan

switching dari MPLS untuk dapat mengakomodasi switching untuk non packet, misalnya

TDM (Time Division Multiplex), FSC (Fiber Switch Capable), bahkan Lamda Swicth Capable

Page 3: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

2 | P a g e

(LSC). Dengan demikian fungsi GMPLS kini bisa “diinstal” di berbagai perangkat

berplatform optik seperti SONET ADM, OXC (Optical Cross Connect) dan perangkat yang

ada dalam sistem DWDM. Ini jelas tidak seperti MPLS, yang hanya didukung (terutama)

oleh router dan switch saja.

Gambar. Hirarki forwarding nested LSPs dari interface switching yang beraneka ragam

Setiap perbatasan pada gambar di atas diimplementasikan dalam suatu perangkat switch,

misalnya antara antara TDM dengan Lamda terdapat SDH Cross Connect, antara lamda

dengan fiber terdapat Optical Cross Connect, antara fiber dengan fiber bundle terdapat Fiber

Cross Connect. Sedangkan pada packet / cell terdapat dua switching yaitu switching layer-2

(misalnya MPLS router atau ATM Switch) dan Packet Switching (misalnya IP Router).

Jadi GMPLS yang merupakan konsep konvergensi vertikal dalam teknologi transport, yang

tetap berbasis pada penggunaan label namun kini mekanisme yang serupa dikembanngkan

untuk jaringan DWDM, misalnya dengan menggunakan panjang gelombang (λ) sebagai

label. Maka dikenallah standar MPλS. Bagaimana sebuah lamda dapat dinamai sebagai

label? Mudah saja, kita bisa membuat label ”100” untuk lamda 1310 nm, label ”200” untuk

lamda 1330 nm, dan seterusnya.

Jika ”G” di dalam istilah GMPLS ini adalah Generalized, lalu apa saja yang bisa

digeneralisasikan?

”G” di sini membawa konsekuensi untuk menggeneralisasi segala elemen yang ada pada

MPLS dan yang terkait MPLS, dari mulai labelnya, constraint, dan skema pemisahan antara

control plane dan data plane. Hal ini dilakukan agar teknologi non paket dapat juga diambil

alih pengaturan ”routing” dan ”forwarding”-nya.

Misalnya di protokol RSVP-TE, labelnya digeneralisasi untuk dapat mendukung

pembentukan LSP pada setiap level hierarki.

3. GMPLS Framework

Muncul pertanyaan apakah GMPLS yang notabene adalah pengembangan dari MPLS, juga

masih bisa disebut teknologi 2.5 ?

Page 4: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

3 | P a g e

Perlu diketahui bahwa GMPLS sebenarnya bukan superset dari MPLS. Jika diibarartkan

seorang anak, GMPLS adalah ”anak” yang lebih cerdas dari ibunya (karena kemampuan

Traffic Engineeringnya yang semakin baik), lebih gaul (karena bisa diterapkan pada

teknologi non packet) dan juga kini si anak bukan hanya jago di teknis namun juga jago di

manajemen (karena ditambahkan lagi layer manajemen). Tidak seperti MPLS, GMPLS

memiliki Link Management Protocol (LMP) untuk mengatur dan memelihara kesehatan

control plane dan data plane antar node.

Jadi yang diambil oleh GMPLS dari MPLS adalah mekanisme Traffic Engineering-nya.

Dengan demikian bicara GMPLS secara keseluruhan adalah suatu sebutan untuk suatu

framework yaitu keluarga protokol dengan anggota keluarga yang dapat dibagi dalam tiga

kategori yaitu protokol untuk routing, protokol untuk signaling dan Link Management.

Routing

Link Management

Signaling

OSPF-TE

IS-IS-TE

RSVP-TE

CR-LDP

LMP

Untuk auto discovery topologi jaringan

Mengumumkan resource availability (BW, tipe proteksi)

Mengumumkan tipe proteksi link (1+1,1:1, unprotected, extra traffic)

Implementasi derived link untuk memperbaiki skalabilitas, menerima dan

mengumumkan link tanpa alamat IP, menerima dan mengirimkan interface ID

Merutekan discovery untuk back-up yang bermacam-macam dari primary path

Bertugas untuk membangun LSP

Mempertukarkan label pada jaringan non paket

Membangun bi-directional LSP,

Membangun backup path, ekspedisi penugasan label melalui label

Dukungan pada proses switching waveband.

Dalam control channel management, bertugas untuk membangun menjagakesehatan suatu link (Hello Protocol).

Dalam Link Connectivity Verification, untuk meyakinkan connectivity secara fisik

antar node (menggunakan “PING message”).

Dalam link property correlation, digunakan untuk identifikasi properti link node yangbersebelahan (mekanisme proteksi).

Dalam Fault Isolation, bertugas mengisolasi fault di domain optik.

Gambar. Framework GMPLS

Dari framework tersebut, tampak bahwa GMPLS ini terlihat ”canggih” dan ”serba komplit”.

Tapi muncul tantangan apakah dengan demikian secara keseluruhan mampu memberikan

pendekatan yang sederhana dan efektif ? Jika dulu MPLS populer karena mampu

memberikan kesederhanaan pada jaringan, kini dengan adanya GMPLS yang serba general

ini, muncul keraguan apakah hal itu masih bisa sederhana.

Karenanya saat ini muncul varian lagi dari MPLS ini yaitu T-MPLS, yang merupakan bentuk

langsing dari MPLS. T-MPLS ini akan membuat GMPLS semakin langsing dan konsep

sederhana dari versi native MPLS masih dapat dipertahankan.

Page 5: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

4 | P a g e

4. Faktor Pendorong Pengembangan GMPLS

Konvergensi dari dunia telecom dan datacom kedalam era infocom mensyaratkan

infrastruktur jaringan harus multi service yaitu mampu mendukung beberapa tipe trafik

dengan requirement yang berbeda dalam hal QoS. Karena trafik IP akan mendominasi, dan

sifatnya yang self similar dan asimetrik terhadap data flow, maka infrastruktur jaringan juga

harus mendukung requirement berupa fleksibilitas dan kemampuan untuk bereaksi

terhadap perubahan demand terhadap waktu. Inilah ciri teknologi NGN (Next Generation

Network), dan MPLS adalah salah satu pemeran utamanya terutama dalam teknologi

transport-nya.

Sebenarnya faktor pendorong MPLS ini juga menjadi faktor pendorong GMPLS juga,

ditambah lagi dengan munculnya kebutuhan pembentukan LSP secara hirarki karena kini

sudah ada kebutuhan switching untuk teknologi yang tidak hanya non IP, tapi juga non

paket. Bagaimana kerjasama antara LSP region yang berbeda (dalam multi Autonomous

System) juga menjadi PR tambahan bagi teknologi GMPLS.

ATM

Frame Relay

TDM

OSS

IP

ATM

Frame Relay

OSS

TDM

OSS

OSS

OSS

IP

MPLS

Gambar. MPLS menyatukan semua jenis jaringan dalam satu OSS

Jika dihubungkan dengan kebutuhan komersial maka perkembangan GMPLS mendapat

dorongan dari teknologi dan market sekaligus. Dari salah satu sisi teknologi, perkembangan

internet akhirnya menimbulkan ketidakcocokan antara asumsi kebutuhan bandwidth

sebelumnya dengan realitas sebenarnya. Dari salah satu sisi market, untuk memperoleh

peningkatan pangsa pasar maka akhirnya kebutuhan bandwidth meningkat secara kontinyu.

Mempermasalahkan mana yang lebih dulu harus diakomodasi adalah tentu tidak sama

dengan membandingkan antara mana duluan antara telur dan ayam, yang tidak berujung

pangkal. Namun kajian tekno-ekonomi, yang menganalisa secara mendalam semua aspek

dari kedua sisi adalah tindakan bijak, namun terkadang menimbulkan persoalan lamanya

deployment yang akan dilakukan.

5. MPLS dan GMPLS dalam Skema Konvergensi Jaringan

Page 6: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

5 | P a g e

Ada beberapa skema roadmap konvergensi yang direncanakan oleh operator dunia maupun

Indonesia sendiri. Tentu saja skema tersebut akan memanfaatkan kelebihan yang

dimilikinya saat ini disamping juga melihat potensi yang dapat dikembangkan di masa

datang. Namun demikian, dari sekian banyak roadmap itu sebenarnya semua dalam posisi

“wait and see”, apa sebenarnya yang akan benar-benar berkembang baik dari sisi teknologi

maupun dari sisi demand. Terlalu naif jika operator hanya melihat dari satu sisi teknologi

saja, misalnya, karena bisa jadi demand tidak menuju ke sana. Sialnya lagi, kecenderungan

di negara lain seringkali tidak bisa dijiplak di Indonesia. Jadi roadmap para operator di Cina,

Jepang, Korea, tidak bisa begitu saja dipakai di sini.

Namun demikian, nampak bahwa MPLS ditetapkan sebagai teknologi transport backbone

dalam semua langkah migrasi menuju NGN, misalnya migrasi transport backbone dari TDM

(PDH/SDH) ke full IP (IP MPLS) atau jika belum ada infrastruktur eksisting maka akan

langsung dibangun jaringan IP/MPLS.

Gambar. Contoh Plan Migrasi Fixed Network

Pada perkembangannya kini, MPLS akan bersanding bersama GMPLS. Tentu saja ada

persoalan migrasi dalam hal ini. Skenario migrasi menjadi perhatian penting juga karena

jika tidak dilakukan secara “soft” maka akan menimbulkan dampak negatif ekonomi yang

tidak kecil.

Page 7: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

6 | P a g e

Saat ini GMPLS telah dikembangkan untuk memetakan trafik IP langsung ke atas layer optik

(DWDM) dengan menurunkan kompleksitas dan penyediaan alokasi bandwidth yang cepat

dan fleksibel bagi trafik IP. Pendekatan four layer terdahulu (IP over ATM over SDH over

DWDM) kini sudah mengarah sepenuhnya ke pendekatan IP/MPLS over DWDM (two

layer).

GMPLS mendefinisikan suatu set protokol untuk manajemen link, penentuan topologi dan

route, signaling dan survivabilitas jaringan IP dan optik. Dalam implementasinya di layer

jaringan core, Protocol GMPLS bekerjasama dengan MPIS.

Ada banyak lembaga yang secara aktif secara kontinyu mengembangkan standar untuk

control plane pada teknologi transport (termasuk GMPLS), antara lain :

ITU, yang mengembangkan ASON yaitu framework yang menggambarkan arsitektur

pengendalian dan manajemen untuk mendukung fungsi jaringan switch otomatis

berbasis transport optik. Sebagai catatan, ASON tidak sama dan tidak satu domain

dengan GMPLS karena GMPLS adalah keluarga protokol sedangkan ASON adalah

sebuah arsitektur jaringan optik.

IETF, yang mengembangkan GMPLS, yang nantinya akan diterapkan pada ASON

yang dibuat oleh ITU.

OIF (Optical Internetworking Forum), yang mengembangkan interface antara user

ke network atau sebaliknya dan antara network ke network. Dari lembaga ini

muncullah teknologi O-UNI (Optical User Network Interface) dan E-NNI (External

Network Node Interface).

TM Forum, yang terutama mengembangkan manajemen network.

Salah satu contoh penerapan GMPLS, MPLS dan O-UNI dapat diihat pada gambar berikut :

Gambar. Jaringan dan Interface GMPLS

Dari gambar, tampak bahwa ditengah-tengah jaringan ini terdapat Link Management

Protocol (LMP). LMP inilah yang akan menjaga kesehatan suatu link (melalui protokol

Hello-nya) dan meyakinkan hubungan antar node secara fisik tetap terjaga serta pada kasus

Page 8: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

7 | P a g e

tertentu jika ada kesalahan pada suatu titik di jaringan, maka LMP ini akan melakukan

isolasi, agar kesalahan ini tidak membuat “kepanikan” di titik-titik lain di jaringan.

Jadi pada implementasinya, untuk jaringan eksisting, penerapan GMPLS akan dimulai dari

backbone utama dulu, misalnya dengan diterapkannya ASON, untuk kemudian

menghubungkan antar elemen yang telah diinstal MPLS di dalamnya.

Label yang dibentuk dalam GMPLS dibentuk untuk melakukan ekstensi dari representasi

single 32 bit number menjadi arbitrary length byte array yaitu pada RSVP dalam bentuk

Generalized Label object dan pada CR-LDP berupa Generalized Label TLV dimana GMPLS

membawa label dan informasi yang berhubungan untuk dikirim dari satu node ke node yang

lain.

Karena pentingnya aspek kontrol dalam jaringan core GMPLS, sebuah control plane yang

terpisah diterapkan pada protokol tersebut. Dengan adanya control plane ini maka GMPLS

dapat mengontrol secara penuh jaringan optik dibawahnya. Control plane dalam GMPLS

menyediakan enam fungsi top-level:

1. Neighbour discovery – Untuk dapat mengatur jaringan maka setiap perangkat yang

terhubung ke jaringan harus kenali terlebih dahulu. Perangkat-perangkat tersebut antara

lain switch, router, multiplexer (OADM), dan optical cross-connect (OXC).

2. Dissemination of link status – Selain mengetahui hardware apa saja yang terhubung ke

jaringan, link yang menghubungkan perangkat-perangkat tersebut juga harus diketahui

statusnya apakah link tersebut berjalan dengan normal atau down. Untuk mendapatkan

informasi status link ini, suatu protocol routing harus digunakan. Dalam GMPLS, kedua

protocol routing OSPF dan IS-IS dimodifikasi untuk keperluan ini.

3. Topology state management – Protokol-protokol yang mendeteksi status link seperti

OSPF dan IS-IS dapat dipergunakan untuk mengontrol dan mengatur topologi jaringan.

4. Path management – MPLS menggunakan antara lain protokol RSVP untuk membangun

link end-to-end. Namun jika data MPLS melalui jaringan telekomunikasi, protokol-

protokol lainnya harus diimplementasi juga seperti UNI, PNNI, dan SS7. Saat ini IETF

bekerja untuk memodifikasi protokol RSVP dan LDP untuk mendukung kontrol dan

manajemen path.

5. Link management – Dalam MPLS, Label Switched Path (LSP) digunakan untuk

membangun dan membebaskan link dan link-link agregat. Dalam GMPLS dibutuhkan

kemampuan untuk membangun dan membebaskan kanal-kanal optik agregat. Link

Management Protocol (LMP) mengembangkan fungsi-fungsi MPLS kedalam suatu

optical plane dimana pembangunan link akan meningkatkan skalabilitas.

6. Protection and recovery – Dengan MPLS, sebagai ganti satu ring dengan satu ring

backup untuk proteksi, jaringan dapat membuat suatu struktur mesh yang

memungkinkan terciptanya beberapa path yang berbeda-beda.

Page 9: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

6. MPLS Services

Apa perbedaan antara Service yang mampu disediakan MPLS dengan GMPLS ?

Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat dulu service

karena sebagian besarnnya mampu juga nantinya disediakan oleh GMPLS.

Pada implementasinya, ada beberapa

MPLS VPN, inilah yang paling sering digunakan dan ternyata umumnya berhasil

memberikan QoS yang setara dengan koneksi VPN conventional seperti Frame Relay

atau Leased Line.

MPLS VPNs muncul sebagai teknologi yang standar untuk memenuhi persyaratan

VPN yaitu IP dapat disetting bersifat private, kemampuan mendukung alamat yang

bertumpuk (overlapping address space) dan mampu membri koneksi intrane dan

ekstranet dengan routing ya

Layanan real time audio dan video

daripada layanan data biasa.

telefon, maka pada videoconference at

tidak bisa ditoleransi terlalu tinggi.

MPLS Quality of Service (QoS)

Ada dua pendekatan yang berbeda untuk mendukung QoS ini, yaitu pendekatan

Signalling QoS yang berdasarkan pada pembentukan ko

protokol pensinyalan (RSVP, ATM SVC) dan pendekatan

memberikan skema manajemen bandwidth pada jaringan IP

bit pada Type of Service (TOS).

Intserv, sedangkan pendekatan kedua menggunakan model Diffserv.

Any Transport over MPLS (AtoM)

AtoM adalah aplikasi yang membawa

Ethernet,dan ATM melewati awan MPLS.

Pseudowire, meliputi Ethernet, ATM, Serial Virtual,

MPLS

Speed

Scalability

ServiceGuarant

ees

Security

Apa perbedaan antara Service yang mampu disediakan MPLS dengan GMPLS ?

Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat dulu service yang disediakan MPLS,

karena sebagian besarnnya mampu juga nantinya disediakan oleh GMPLS.

beberapa penggunaan dasar MPLS sebagai service

, inilah yang paling sering digunakan dan ternyata umumnya berhasil

memberikan QoS yang setara dengan koneksi VPN conventional seperti Frame Relay

MPLS VPNs muncul sebagai teknologi yang standar untuk memenuhi persyaratan

VPN yaitu IP dapat disetting bersifat private, kemampuan mendukung alamat yang

bertumpuk (overlapping address space) dan mampu membri koneksi intrane dan

ekstranet dengan routing yang optimal serta tentu saja koneksitas internet

time audio dan video, yang memiliki tuntutan QoS yang jelas lebih baik

daripada layanan data biasa. Jika jitter dulunya masih bisa ditoleransi pada service

telefon, maka pada videoconference atau aplikasi interactive lainnya hal itu sudah

tidak bisa ditoleransi terlalu tinggi.

MPLS Quality of Service (QoS) based service

Ada dua pendekatan yang berbeda untuk mendukung QoS ini, yaitu pendekatan

QoS yang berdasarkan pada pembentukan koneksi dinamis dengan

protokol pensinyalan (RSVP, ATM SVC) dan pendekatan Configured

memberikan skema manajemen bandwidth pada jaringan IP dengan memanfaatkan

bit pada Type of Service (TOS). Pendekatan pertama menggunakan skema / model

edangkan pendekatan kedua menggunakan model Diffserv.

Any Transport over MPLS (AtoM)

AtoM adalah aplikasi yang membawa trafik Layer 2, misalnya Frame Relay

Ethernet,dan ATM melewati awan MPLS.

Ethernet, ATM, Serial Virtual, point to point.

Scalabil

8 | P a g e

Apa perbedaan antara Service yang mampu disediakan MPLS dengan GMPLS ?

yang disediakan MPLS,

karena sebagian besarnnya mampu juga nantinya disediakan oleh GMPLS.

service, yaitu

, inilah yang paling sering digunakan dan ternyata umumnya berhasil

memberikan QoS yang setara dengan koneksi VPN conventional seperti Frame Relay

MPLS VPNs muncul sebagai teknologi yang standar untuk memenuhi persyaratan

VPN yaitu IP dapat disetting bersifat private, kemampuan mendukung alamat yang

bertumpuk (overlapping address space) dan mampu membri koneksi intrane dan

ng optimal serta tentu saja koneksitas internet

, yang memiliki tuntutan QoS yang jelas lebih baik

Jika jitter dulunya masih bisa ditoleransi pada service

au aplikasi interactive lainnya hal itu sudah

Ada dua pendekatan yang berbeda untuk mendukung QoS ini, yaitu pendekatan

neksi dinamis dengan

Configured QoS yang

dengan memanfaatkan

Pendekatan pertama menggunakan skema / model

edangkan pendekatan kedua menggunakan model Diffserv.

Frame Relay (FR),

.

Page 10: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

9 | P a g e

Traffic Engineering, dimana posisi MPLS dapat disatukan dengan traffic engineering

atau dapat pula terpisah. Jika ada suatu jaringan tidak perlu menggunakan TE

karena kinerjanya sudah memuaskan, maka tidak perlu diinstal traffic engineering.

Dengan kata lain MPLS dapat digunakan sebagai fondasi berbagai value added service,

seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Dan itu dimungkinkan karena MPLS memiliki

kelengkapan sifat yang support terhadap kinerja jaringan mulai speed, scalability, security

dan service guarantees.

Pada Diffserv misalnya, maka pengaturan CoS (Class of Service) pada tiap paket dilakukan di

LER Ingress, yaitu dengan memanfaatkan informasi pada bit DSCP. Apa peran MPLS di

sini? Perannya adalah memberikan kemampuan traffic engineering dan teknik routingnya

sendiri. Ingat bahwa Diffserv bekerja pada layer 3 sedangkan MPLS pada layer 2.5.

Pada klasifikasi Service Class, bit precedence digunakan untuk mengklasifikasikan paket ke

dalam kelas-kelas yang berbeda dan berdasarkan kebijakan service provider. Perjanjian

antara provider dengan kastamer diwujudkan dalam SLA. Misalnya pada kasus Telkom, ada

beberapa pembagian kelas layanan sebagai berikut :

Kelas layanan Silver (dengan IP Precedence 0 alias best effort), sehingga pada kelas

ini yang dijaminkan hanya parameter availability saja.

Kelas layanan Gold, seluruh paramater QoS diukur, meliputi delay, packet loss,

availability (tidak ada jaminan jitter). IP Sec untuk layanan ini misalnya IP

Precedence 2 untuk IP Critical. Contoh packet loss < 5%.

Kelas layanan Interactive, seluruh parameter diukur termasuk jitter (khusus IP

Precdence 5). Contoh delay di SLA dibatasi 125 ms, packet loss < 0,5 %.

7. GMPLS Services

Page 11: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

10 | P a g e

GMPLS didisain untuk mengatasi masalah-masalah komplexitas pada jaringan metro,

antara lain dalam hal layanan provisioning end-to-end, discovery sumber daya jaringan,

pembuatan layanan (service) dan pembagian bandwidth. Mengapa bisa kompleks? Itu

terjadi karena fungsi-fungsi provisioning, misalnya, diinstall ke setiap elemen jaringan

metro, dan ketika ada penambahan suatu elemen (baru) atau mengubah suatu fungsi dalam

suatu elemen di dalamnya, maka akan dilakukan secara manual. Ini membutuhkan waktu

lama, sehingga provisioning menjadi lambat (untuk ukuran kebutuhan saat ini). Inilah yang

akan dibantu otomatisasi dan penyederhanannya menggunakan GMPLS melalui

kemempuan control plane-nya. SONET ataupun SDH memang digdaya dalam hal swicthing

route (mencapai kecepatan switching di bawah 50 msec), tetapi tidak efisien dari sisi

resource yang digunakan. Bayangkan saja untuk SDH 1+1, yang memerlukan satu link

badwidth “sekedar” untuk back-up saja. GMPLS mengatasi hal ini, dengan tetap

menawarkan keunggulan re-routing jika ada path yang terganggu, tetapi tetap dapat meng-

efisiensikan resource. Bahkan dapat membuat kelas-kelas layanan berdasarkan kecepatan

proteksi (rerouting) ini, misalnya dengan membagi menjadi kelas-kelas proteksi seperti

Platinum yaitu kelas yang memiliki kecepatan perubahan route di bawah 50 ms (reliabilitas

sangat tinggi), Gold yaitu dimana perubahan routenya dilakukan jika ada fail.

Hampir sama dengan MPLS, GMPLS yang bersinergi dengan ASON mampu memberikan

service yang beraneka ragam, yaitu :

Layanan data klasik (best effort Internet, Frame Relay)

Ethernet (EPL, EVPL, EPLAN, EVPLAN). Ini adalah pilihan favorit yang diambil

sebagai metro backbone, yang kemudian secara bertahap control plane-nya akan

digantikan dengan GMPLS. Jika ingin membentuk atau bergabung dengan jaringan

yang lebih luas lagi (antar metro, misalnya) maka akan lebih mudah karena long haul

network provider (misalnnya inter exchange carrier - IXC) diskenariokan

menggunakan GMPLS.

L1/L2/L3 Virtual Private Network (VPN). Dengan service ini, maka pelanggan bukan

hanya bisa mendapatkan jenis VPN sepeti yang biasa digunakan selama ini, tetapi

juga mendapatkan VPN dengan jaringan bertopologi tertentu. Data plane yang

dimilikinya terpisah dengan pelanggan lainnya, sedangkan antara control plane

dengan management plane-nya terpisah. User memiliki kontrol lebih besar untuk

provisioning.

SONET/SDH switched connection (STS-n, VC-n)

OTH switched connection (ODU, OCh)

8. GMPLS Test Bed

Page 12: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

11 | P a g e

Ada beberapa test bed, alias jaringan yang dijadikan obyek tes yang biasanya melibatkan

institusi riset, universitas dan beberapa perusahaan komersial. Satu diantaranya adalah JGN

II di Jepang, yang dioperasikan oleh lembaga yang namanya dalah NICT sejak April 2004.

Proyek ini sekaligus memperlihatkan bagaimana Photonic Cross Connect dapat menerapkan

GMPLS dengan efektif, sesuai teori dan sesuai simulasi via software.

Saat ini sudah diimplementasikan test bed berupa jaringan GMPLS yang menghubungkan

antara Dojimo (Osaka), Fukuoka, Kanazawa, Tomachi-2 (Tokyo), Otemachi-1 (Tokyo).

Sebagian LSP GMPLS-nya digunakan untuk konektivitas internal pada layer-2 service dari

JGN II.

Jaringan JGN II ini juga memiliki NMS yang multi layer, tidak hanya mampu

memanajemeni paket IP saja, tapi juga mampu memanajemeni elemen-elemen optik.

Sedangkan konektivitasnya sudah menjangkau 64 perefecture di Jepang dengan janngkaun

internasional mencapai USA sampai Chicago, Asida sampai Thailand dan Singapura.

Sayangnya tidak sampai ke Indonesia, sebab jika terhubung maka operator, regulator

telekomunikasi Indonesia dan mungkin perguruan tinggi bisa belajar lebih banyak lagi

tentang GMPLS ini. Untuk diketahui bahwa pada pembangunan JGN II ini, 4 operator

dengan 6 jaringan ASON terlibat penuh dalam JGN II in.

Layanan apa saja yang diujicoba pada JGN II ini?

Layanannya meliputi MPLS over GMPLS, IPV6 (yaitu IPV6 over GMPLS), Wide Area

Ethernet (FE, GbE, 10 GE), OXC (Optical Cross Connect) 1 GbE Lamda / 10G (SDH) Lamda,

dan juga Optical testbed (dark fiber dan Optical Amplifier). Semua elemen optik dan

Ethernet ini diujicobakan untuk mendapatkan kinerja riil yang kemudian dapat dijadikan

feedback untuk pengembangan selanjutnya.

Tidak ketinggalan juga dicobakan internetworking pensinyalan dengan ASON E-NNI,

bagaimana kinerja pertukaran informasi antar domain dan bagaimana juga kinerja

signalling RSVP untuk multiple domain tersebut yakni ASON ke ASON, ASON ke GMPLS,

GMPLS ke ASON, dan GMPLS ke GMPLS.

9. Perkembangan Terkini

Untuk Ethernet, saat ini menjadi teknologi pilihan di sisi pelanggan. Jadi transport di sisi

pelanggan menggunakan Ethernet, di backbone menggunakan MPLS. Namun dengan

perkembangan terkini dimana terjadi adaptasi Ethernet untuk “dinaikkan kelasnya” menjadi

teknologi transport sekelas carrier menjadi PBB-TE (Provider Backbone Bridge Traffic

Engineering) yang distandarkan pada IEEE 802.1ag, maka sebagian perhatian saat ini

terbelah untuk juga menyodorkan alternatif teknologi ini untuk menandingi GMPLS. Maka

MPLS pun akhirnya mengeluarkan versi T-MPLS, yang merupakan versi “langsing” dari

MPLS,

Kita tunggu saja bagaimana kedua alternatif teknologi ini beradu menampilkan

kelebihannya dalam hal solusi komprehensif, standar yang terbuka bagi industri untuk

memastikan interoperability, integrasi dengan Operation Support System eksisting, solusi

efesien secara gradual sesuai strategi deployment penyedia jaringan, dengan kinerja handal

Page 13: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

12 | P a g e

di tahun-tahun mendatang. Apalagi dengan makin hebatnya kemajuan elemen-elemen dan

jaringan optik sebagai kendaraan fisik kedua teknologi ini.

Sementara itu European and Global Alliance (terdiri dari 30 partner dari 9 negara) sedang

mengembangkan solusi yang lebih advanced lagi untuk aplikasi di level middleware, control

plane dan management plane dari GMPLS . Solusi ini disebut mereka dengan nama

LUCIFER (Lamda User Controlled Infrastructure For European Research). Salah satu

misinya adalah menjadi sumberdaya besar dalam teknologi Grid.

Pengembangan integrasi antar aplikasi middleware dengan jaringan transport berbasis pada

tiga plane, yaitu service plane, network resource provisioning system (NRPS) plane dan

control plane itu sendiri, dimana kini sudah muncul pengembangan baru dari GMPLS

menjadi G2MPLS, suatu versi baru dari GMPLS yang diadop untuk teknologi grid.

Gambar. Arsitektur LUCIFER (Lambda User Controlled Infrastructure For European

Research)

Biografi PenulisMakhdor Rosadi, ST. Menyelesaikan S1 Telekomunikasi di STTTelkom Bandung pada tahun 1996.Pengalaman kerja di salah satu perusahaan telekomunikasi diIndonesia, dengan 9 tahun diantaranya bekerja sebagai engineerkalibrasi di Laboratorium Kalibrasi, spesialisasi area frekuensi danarea optik. Beberapa artikel lain dapat ditemukan dihttp://ilmukalibrasi.blogspot.com danhttp://makhdor.blogspot.com

Page 14: makhdor-GMPLS dalam konvergensi - IlmuKomputer.Comilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/01/... · discovery lintasan terbaik, ... beberapa contoh service yang ditawarkan dan contoh

13 | P a g e

REFERENSI

1. Rendy Munadi, Diktat Kuliah Advanced Telecommunication Network, Jurusan Teknik

Elektro-S2, IT Telkom

2. Kuncoro Wastuwibowo, Pengantar MPLS, Ilmukomputer.com, 2003

3. Akhmad Ludfy, Overview GMPLS, http://www.ristinet.com, PT Telkom RDC, 2006

4. Polaris Networks, GMPLS The New Big Deal in Intelligent Metro Optical Networking

(white paper).

5. T-MPLS, A New Route to Carrier Ethernet

6. Lucifer, University of Essex

7. M Saqib Ilyas, A simulation study of GELS (GMPLS-controlled Ethernet Label

Switching) for Ethernet over WAN, School of Science and Engineering LUMS, Lahore,

Pakistan