Makalahkerjasamaekonomiinternasional
-
Upload
hana-rosmawati -
Category
Documents
-
view
1.170 -
download
0
description
Transcript of Makalahkerjasamaekonomiinternasional
Makalah — Kerjasama Internasional
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah karena atas karunia-Nya makalah
ekonomi ini telah disusun secara serentak. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara lisan maupun secara tulisan.
Makalah ekonomi ini ditulis berdasarkan apa yang sudah
diterangkan dan didiskusikan dengan menggunakan pendekatan
komunikatif dan ketrampilan proses. Dengan demikian tujuan
merangkum makalah ini merupakan ketrampilan siswa SMU
Muhammadiyah 2 Sidoarjo Kelas III IPS-1.
Kiranya tidak berlebihan jika makalah ini jadi pegangan
setiap kelompok dengan materi yang lengkap, penyajian yang
runtut dan bahasa yang sederhana, diharapkan dapat membantu
dan menguasai materi yang ada di dalam makalah ini sehingga
siswa dengan mudah belajar dan proses belajar mengajar berjalan
dengan baik.
Kami telah berusaha sesempurna mungkin menulis buku ini
tetapi “Tiada gading yang tak retak”, untuk itu saran, kritik,
maupun komentar yang ditujukan demi perbaikan makalah ini
sangat kami harapkan. Semoga makalah ini berguna bagi kita
semua terutama anak SMU Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Sidoarjo, Desember 2005
Penulis
i
Makalah — Kerjasama Internasional
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................... ii
PENDAHULUAN........................................................................... iii
Kerjasama Ekonomi Internasional................................................ 1
1. Bentuk Kerjasama Internasional.............................................. 1
2. Badan Kerjasama Ekonomi Internasional................................ 2
3. Pengertian Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas...... 8
4. Dampak Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas........... 9
5. Integrasi Ekonomi.................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 13
ii
Makalah — Kerjasama Internasional
PENDAHULUAN
Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu
kerjasama dengan negara lain karena adanya saling
ketergantungan sesuai dengan kebutuhan negara masing-masing.
Kerjasama dalam bidang ekonomi dapat dijalin oleh suatu negara
dengan satu atau lebih negara lainnya. Kerjasama ini bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Hubungan kerjasama antar negara dapat mempercepat
proses perkembangan ekonomi. Hal ini sangat dirasakan sekali
pentingnya bagi negara-negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia. Kerjasama negara-negara maju dapat membahas
masalah-masalah bidang tertentu.
iii
Makalah — Kerjasama Internasional
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
1. Bentuk Kerjasama Internasional
a. Bilateral
Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi
yang dilakukan oleh dua negara. Misalnya kerjasama
ekonomi Indonesia dengan Malaysia. Kerjasama bilateral
yang diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut
secara unilateral.
b. Multilateral
Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama
ekonomi antara beberapa negara, dimana yang tergabung
dalam kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi,
misalnya ASEAN.
c. Regional
Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi
dari negara-negara kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan
menjamin kepentingan ekonomi negara-negara satu
kawasan.
d. Antar Regional
Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama
ekonomi antar regional yang satu dengan regional lainnya.
Bertujuan menjamin kepentingan ekonomi antara dua
kawasan, misalnya ASEAN dengan MEE.
e. Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama
ekonomi yang mencakup banyak negara dan bernaung di
bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling
iv
Makalah — Kerjasama Internasional
membantu di bidang ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lain-lain.
v
Makalah — Kerjasama Internasional
2. Badan Kerjasama Ekonomi Internasional
a. ASEAN (Association of South East Asian Nations)
1) Sejarah ASEAN
ASEAN adalah organisasi regional dari negara-
negara Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan pada
tanggal 8 Agustus 1967 pada saat ditanda-tanganinya
“Deklarasi Bangkok” oleh empat menteri luar negeri dan
seorang wakil perdana menteri yaitu :
1. Adam Malik : Menteri Luar Negeri Indonesia
2. S. Rajaratnam : Menteri Luar Negeri Singapura
3. Tun Abdul Razak : Wakil Perdana Menteri
Malaysia
4. Narsisco Ramos : Menteri Luar Negeri Filipina
5. Thanat Khoman : Menteri Luar Negeri Thailand
Dengan persetujuan kelima negara anggota ASEAN
maka Brunei Darussalam diterima menjadi anggota
ASEAN yakni pada tanggal 7 Januari 1984. Setelah itu,
Vietnam secara resmi diterima sebagai anggota ke-7 pada
tanggal 28 Juli 1995 dan menyusul Laos serta Myanmar
yang masuk menjadi anggota tahun 1997. Hal yang
mendorong didirikannya ASEAN adalah untuk
menghadapi perluasan pengaruh negara-negara besar
terutama negara adi kuasa. Untuk itu perlu diciptakan
stabilitas dan ketahanan nasional tiap-tiap negara di
kawasan Asia Tenggara melalui kerjasama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya.
2) Tujuan ASEAN
1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan
sosial, perkembangan kebudayaan melalui usaha
vi
Makalah — Kerjasama Internasional
bersama masyarakat Asia Tenggara yang sejahtera
dan damai.
2. Mendorong perkembangan perdamaian dan stabilitas
di Asia Tenggara.
3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling
membantu di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan,
teknologi, dan administrasi.
4. Menciptakan usaha-usaha yang efektif guna
meningkatkan pemanfaatan dalam bidang pertanian,
industri, perdagangan, termasuk perdagangan
internasional, perbaikan sarana-sarana pengangkutan
dan komunikasi.
5. Mempertinggi taraf hidup masyarakat di wilayah Asia
Tenggara.
b. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
Organisasi negara pengekspor minyak didirikan 14
September 1960 di Baghdad atas prakarsa negara : Irak,
Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Markas besar
OPEC di Wina, Austria. Indonesia menjadi anggota OPEC
tahun 1962.
1) Tujuan OPEC
Sebagai wadah kerjasama negara-negara penghasil dan
pengekspor minyak, organisasi ini bertujuan :
1. Menjaga kestabilan harga minyak di pasar
internasional.
2. Menaikkan pendapatan negara anggota dari sektor
minyak bumi.
3. Menghindarkan persaingan sesama negara anggota
OPEC.
vii
Makalah — Kerjasama Internasional
4. Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan minyak
dunia.
2) Anggota OPEC
Negara-negara anggota OPEC :
1. Arab Saudi 8. Nigeria
2. Aljazair 9. Gabon
3. Irak 10. Persatuan Emirat Arab
4. Iran 11. Venezuela
5. Indonesia 12. Qatar
6. Kuwait 13. Brunei
7. Libya
Bahan bakar minyak semakin lama akan semakin
berkurang. Oleh karena itu, setiap negara akan berusaha
untuk menghemat pemakaian bahan bakar dan juga
berusaha untuk mencari bahan penggantinya.
c. WTO (World Trade Organization)
WTO adalah organisasi perdagangan dunia yang
ditransformasikan dari GATT (General Agreement of Tariff
and Trade). GATT dibentuk di Jenewa, Swiss pada tahun
1947 dalam konferensi yang diselenggarakan PBB dan diikuti
oleh 23 negara. Indonesia masuk menjadi anggota GATT
pada tahun 1950. GATT bertujuan untuk mengadakan
pengurangan tarif untuk barang-barang tertentu yang dapat
merintangi perdagangan internasional. Dalam
pelaksanaannya badan ini berasaskan :
1. The most favour nation; maksudnya ialah bahwa setiap
fasilitas yang diberikan suatu negara kepada negara lain,
harus diberikan juga kepada semua negara anggota GATT.
viii
Makalah — Kerjasama Internasional
2. Reciprocity; memberikan kemudahan-kemudahan kepada
negara lain sehingga terjadi kerjasama yang saling
menguntungkan.
3. Nondiscrimination; setiap barang impor yang masuk ke
suatu negara harus diperlakukan sama dengan barang
domestik.
d. IMF (International Monetary Fund)
IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan pada
tanggal 27 September 1945 sebagai hasil konferensi di
Breton Words, Amerika Serikat. Markas besar IMF di
Washington DC, AS. Tujuan IMF tercantum dalam Articles of
Agreement, yaitu :
1. Membantu negara-negara anggota memperbaiki neraca
pembayaran yang tidak seimbang dengan jalan
penyediaan dana.
2. Membantu memperluas perdagangan internasional dan
perekonomian negara-negara anggota.
3. Menjadi pusat pertemuan dan perundingan untuk
mencapai kerjasama internasional dalam hal keuangan.
4. Mengusahakan kestabilan kurs.
5. Memberikan bantuan kredit kepada negara-negara
anggota yang mengalami kesulitan pembayaran luar
negeri.
e. Bank Dunia (World Bank)
Bank Dunia adalah salah satu badan keuangan
internasional yang memberikan bantuan kepada negara-
negara untuk perbaikan dan pengembangan usaha-usaha
seperti : industri, pertanian, perhubungan atau jalan raya.
ix
Makalah — Kerjasama Internasional
Bank Dunia merupakan saluran dana bagi negara kreditor
(negara kaya) untuk membantu meningkatkan
kemakmuran/kemajuan sosial ekonomi bagi negara
berkembang. Prioritasnya adalah mendorong peningkatan
produktivitas negara-negara debitor (penerima pinjaman).
Bank Dunia mengeluarkan obligasi yang ditawarkan kepada
bank-bank sentral dengan tujuan memperbesar modal bank
dan menjual obligasi kepada negara-negara anggota.
Indonesia merupakan salah satu penerima bantuan dari Bank
Dunia yang dipergunakan untuk pengembangan berbagai
proyek.
f. UNDP (United Nation Development Program)
UNDP adalah suatu badan PBB yang memberikan
sumbangan untuk membiayai survei jalan di Indonesia. Dana
UNDP diperoleh dari sumbangan negara-negara : USA,
Denmark, Kanada, Belanda, Inggris, dan Perancis. Pada
tahun 1970 – 1983 UNDP memberikan bantuan kepada
Indonesia sebesar US$ 74.2 juta sebagai program kerjasama
teknik UNDP.
g. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)
MEE adalah suatu wadah kerjasama regional untuk
kawasan Eropa Barat. Kerjasama ini didirikan pada tanggal 1
Januari 1958 di Roma (Italia) oleh beberapa negara yaitu :
Italia, Perancis, Inggris, Belgia, Irlandia, Luxemburg, dan
Denmark. Tujuan utama dari MEE adalah untuk
menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan secara
bertahap, baik sesama anggota MEE maupun negara Eropa
Barat yang tidak termasuk daerah perdagangan bebas Eropa.
x
Makalah — Kerjasama Internasional
Sementara itu, MEE telah mencapai persetujuan
perdagangan dengan sebagian besar negara di Lautan
Tengah yang bukan anggota MEE. Dalam rangka kerjasama
masyarakat Eropa, telah dikembangkan konsep “Pasar
Tunggal Eropa”.
h. AFTA
AFTA adalah kerjasama ekonomi intra ASEAN, yang
pertama kali dicetuskan dalam KTT ASEAN ke-4 di Singapura
tanggal 27-28 Januari 1992, tetapi secara resmi dimulai 1
Januari 1993. AFTA beranggotakan 7 negara anggota
ASEAN. Kepala-kepala negara/pemerintahan negara ASEAN
menyepakati suatu kerangka persetujuan mengenai
peningkatan kerjasama ekonomi ASEAN yang berfungsi
sebagai pelindung bagi segala kerjasama ekonomi ASEAN di
masa datang. Dengan AFTA diharapkan negara anggota lebih
meningkatkan perdagangan dan spesialisasi dalam intra
ASEAN. Di samping itu, juga meningkatkan investasi dalam
kegiatan produksi barang dan jasa antar anggota ASEAN.
xi
Makalah — Kerjasama Internasional
i. NAFTA (North American Free Trade Area)
NAFTA adalah badan kerjasama ekonomi negara-
negara Amerika Utara, yang didirikan pada tanggal 12
Agustus 1992. Anggota-anggotanya adalah Amerika Serikat,
Kanada, dan Meksiko.
NAFTA bertujuan membentuk kawasan perdagangan
bebas di daerah Amerika Utara. Kendala utama untuk
mewujudkan perdagangan bebas di Amerika Utara adalah
karena tingkat pertumbuhan ekonomi antara Amerika
Serikat dan Meksiko sulit untuk mewujudkan perdagangan
bebas dengan persaingan yang sehat. Peluang bagi Meksiko
hanyalah ekspansi tenaga kerja ke Amerika Serikat.
j. APEC (Asia Pacific Economic Corporation)
APEC adalah sarana kerjasama ekonomi negara-negara
Asia Pasifik yang dibentuk pada bulan November 1989 di
Canberra, Australia atas usul Perdana Menteri Australia Bob
Hawke. Prinsip dasar pembentukan APEC adalah sebagai
forum konsultasi dalam memecahkan masalah ekonomi,
perdagangan, dan investasi anggotanya.
Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu :
Amerika Serikat, Australia, Kanada, Meksiko, Cina, Jepang,
Brunei Darussalam, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia,
Papua Nugini, Thailand, Singapura, Indonesia, Selandia
Baru, Filipina, Chili, dan Taiwan.
Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kerjasama
ekonomi di kawasan Asia Pasifik, terutama di bidang
perdagangan dan investasi.
Badan-badan yang mengatur APEC adalah :
1. KTM : Konferensi Tingkat Menteri
xii
Makalah — Kerjasama Internasional
2. SOM : Senator Official Meeting
3. CTI : Komite Perdagangan dan Investasi
4. BAC : Komite Anggaran dan Administrasi
5. ETI : Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja
Tanggal 15 November 1994 diselenggarakan
pertemuan KTT II APEC di Bogor, Indonesia. Pertemuan
tersebut dihadiri oleh 18 kepala negara/pemerintahan
anggota APEC. Pada pertemuan tersebut dihasilkan
Deklarasi Bogor (Bogor Declaration). Negara-negara anggota
APEC telah mencanangkan liberalisasi perekonomian
(perdagangan tanpa hambatan) yang akan dilaksanakan
paling lambat tahun 2020 untuk negara-negara berkembang
dan tahun 2010 untuk negara-negara maju.
APEC diperkirakan dapat memacu pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Hal ini mengingat besarnya peranan
kawasan Asia Pasifik sebagai negara tujuan ekspor produk
Indonesia, sumber prestasi, dan sumber wisatawan.
3. Pengertian Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas
Globalisasi adalah paham kebijaksanaan nasional yang
memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang pantas
untuk pengaruh politik. Hal ini senada dengan yang dihadapi
masyarakat dunia untuk mencapai tujuan yang
menggembirakan sekaligus mengkhawatirkan. Globalisasi
ekonomi adalah suatu paham nasionalisme yang menganggap
seluruh dunia sebagai suatu lingkungan ekonomi. Paham ini
timbul karena revolusi informasi yang menyebabkan dunia
menyatu. Globalisasi ekonomi memandang dunia sebagai satu
kesatuan ketika sisi perdagangan dan investasi bergerak bebas
xiii
Makalah — Kerjasama Internasional
menuju liberalisasi perdagangan dan investasi dunia secara
menyeluruh.
Perdagangan bebas (free trade) adalah sistem
perdagangan dan investasi bebas di seluruh dunia. Bisnis
finansial dunia berlangsung 24 jam penuh dengan sistem online
yang memungkinkan melakukan transaksi secara cepat dan
efisien.
Pada sistem perdagangan bebas semua hambatan
perdagangan internasional dan investasi dihapuskan. Landasan
kerjanya adalah yang kuat membantu yang lemah.
Pada perdagangan bebas perlu dikembangkan sikap
kemitraan yang setara dan saling menghormati antar negara,
apakah itu negara maju maupun negara berkembang, agar
kerjasama ekonomi saling menguntungkan.
Bagi negara maju (kaya) membantu negara yang masih
lemah ekonominya, tetapi bukan berarti negara yang lemah
terus-menerus menggantungkan diri kepada yang kaya. Negara
lemah harus berusaha meningkatkan kemampuan agar
kesejahteraan rakyatnya tercapai/terpenuhi.
4. Dampak Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas
Dengan adanya proses globalisasi dan perdagangan bebas
akan berpengaruh terhadap perekonomian setiap negara
termasuk Indonesia. Indonesia pada prinsipnya harus siap
menghadapi berlakunya perdagangan bebas.
a. Dampak Positif
1. Mendorong pengusaha untuk lebih maju karena kan
bersaing di tingkat regional maupun internasional.
xiv
Makalah — Kerjasama Internasional
2. Memperluas penciptaan kesempatan kerja yang dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Meningkatkan kegiatan ekonomi melalui investasi
langsung, usaha patungan, dan kredit.
4. Meningkatkan devisa negara melalui peningkatan
perdagangan internasional.
5. Dapat membuka peluang baru berupa tersebarnya pasar
yang berskala lebih luas.
b. Dampak Negatif
1. Persaingan yang tidak seimbang antara negara maju dan
negara berkembang, dapat menghambat perkembangan
ekonomi nasional.
2. Akibat persaingan yang tidak seimbang, negara
berkembang semakin ketinggalan dan tergantung kepada
negara-negara maju.
3. Masuknya teknologi canggih yang sebetulnya belum
dibutuhkan negara berkembang.
Untuk menghindari dampak negatif bagi negara
berkembang, prinsip kemitraan dan saling menghormati
harus benar-benar ditegakkan.
5. Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi terjadi apabila beberapa negara yang
berada dalam satu wilayah memutuskan untuk menciptakan
perdagangan bebas di antara sesama negara anggota dan
menetapkan tarif yang sama terhadap impor barang-barang
produksi negara-negara lain yang bukan merupakan anggota.
Beberapa jenis integrasi ekonomi yang terdapat saat ini
diantaranya adalah daerah perdagangan bebas (free trade
area), perserikatan pabean (customs union), pasar bersama
xv
Makalah — Kerjasama Internasional
(common market), dan kesatuan ekonomi (economic union).
Berbagai jenis integrasi ekonomi tersebut akan dibahas
dibawah ini :
a. Daerah Perdagangan Bebas
Daerah atau kawasan perdagangan bebas terjadi jika
sekelompok negara sepakat untuk menghapuskan berbagai
hambatan perdagangan, seperti tarif dan kuota, antar
sesama negara anggota. Meskipun demikian, masing-masing
negara tetap memiliki dan memberlakukan berbagai
hambatan terhadap negara-negara bukan anggota kawasan
tersebut.
Contoh daerah perdagangan bebas adalah The
European Free Trade Area (EFTA) yang dibentuk tahun 1960
dan menghasilkan konvensi Stockholm. Konvensi tersebut
menciptakan Daerah Perdagangan Bebas Eropa antar tujuh
negara, yaitu Austria, Denmark, Norwegia, Portugal, Swedia,
Swiss, dan Inggris. Hambatan antar negara-negara ini dapat
dihilangkan secara bertahap dalam tahun 1960 sampai
dengan tahun 1966. Setelah itu, Finlandia bergabung pada
tahun 1961 dan Islandia tahun 1977.
Di wilayah Asia Tenggara, negara-negara ASEAN
mencetuskan kawasan perdagangan bebas yang dikenal
dengan nama ASEAN Free Trade Area (AFTA). AFTA
dibentuk pada awal tahun 1993 oleh tujuh negara anggota
ASEAN, yaitu Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand,
Malaysia, Brunei dan Vietnam. Anggotanya kemudian
bertambah dengan masuknya Laos, Kamboja, dan Myanmar.
Keringanan yang diterapkan antar sesama anggota,
misalnya, adalah penurunan tarif bea masuk dari negara-
xvi
Makalah — Kerjasama Internasional
negara sesama anggota AFTA. Misalnya, Indonesia akan
memberikan tarif bea masuk yang lebih rendah terhadap
impor radio buatan Malaysia dibandingkan dengan impor
radio dari Cina (bukan anggota AFTA).
b. Perserikatan pabean (custom unions)
Pada perserikatan pabean, antar sesama negara
anggota memberlakukan ketentuan perdagangan bebas dan
tarif bea masuk serta kuota yang seragam terhadap impor
dari negara-negara bukan anggota. Misalnya negara X, Y,
dan Z membentuk perserikatan pabean. Perdagangan di
antara ketiga negara tersebut akan berlangsung secara
bebas atau tidak ada hambatan baik berupa tarif maupun
kuota. Namun jika negara X, Y, dan Z mengimpor produk
tertentu dari negara di luar anggota, maka ketiganya akan
memberlakukan tarif yang seragam terhadap produk
tersebut.
c. Pasar bersama (common market)
Dalam integrasi ekonomi berbentuk pasar bersama,
sesama negara anggota mempunyai kebebasan secara
penuh untuk memindahkan faktor-faktor produksi, khususnya
modal dan tenaga kerja, serta membentuk kawasan
perdagangan bebas dan menyeragamkan peraturan tarif bea
masuk.
Contoh bentuk kerjasama ini adalah Masyarakat Eropa
(ME) atau European Community (EC). ME didirikan pada
tahun 1958 oleh Jerman Barat (sekarang Jerman), Perancis,
Belgia, Italia, Luxemburg, dan Belanda. Saat ini anggotanya
bertambah lagi dengan masuknya negara Inggris, Yunani,
Spanyol, Portugal, Irlandia, dan Denmark. Nama European
xvii
Makalah — Kerjasama Internasional
Community ini juga kemudian berubah menjadi European
Union (EU).
d. Kesatuan ekonomi (economic union)
Negara-negara yang membentuk kerjasama kesatuan
ekonomi (economic union) memiliki kebijakan ekonomi
tunggal atau serupa, termasuk kebijakan moneter, pajak,
maupun perdagangan. Sampai saat ini hanya European
Union yang mengarah pada bentuk kerjasama ini. Hal ini,
misalnya, ditandai dengan diberlakukannya mata uang
tunggal untuk kawasan tersebut yang dinamakan European
Currency Unit (ECU) atau Euro.
xviii
Makalah — Kerjasama Internasional
DAFTAR PUSTAKA
1. Boediono. Ekonomi Nasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.
2. Amir M.S. 1990. Penuntun Ekspor. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.
3. Salvatore, Dominick. 1992. Ekonomi Internasional. Jakarta : Erlangga.
4. Sobri. Ekonomi Internasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.
xix