MAKALAH_gelopok

download MAKALAH_gelopok

If you can't read please download the document

Transcript of MAKALAH_gelopok

24

MAKALAHISTILAH STRATEGI PEMBELAJARANDiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok pada Mata KuliahSTRATEGI PEMBELAJARAN

Disusun oleh kelompok 2 :

Shihabudin Haetami 132101726

Hikmatul Fitriyah 132101727

Haris Hasan 132101729

PAI-F / IIIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTENTAHUN 2014/1435

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul ISTILAH STRATEGI PEMBELAJARANMakalah ini berisikan tentang informasi istlah strategi pembelajaran.Diharapkan Makalah ini dapat memberikani nformasi kepada kitasemua istlah strategi pembelajaranKami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritikdan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

DAFTAR ISIKata PengantariDaftar IsiiiBAB I PENDAHULUAN1 Latar Belakang1Rumusan Masalah1Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN3Pengertian Strategi Pembelajaran3Ketepatan dan Prosedur Pelaksanaan Diskusi5

BAB III PENUTUP10 Kesimpulan10Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 11

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Seorang yang berperang dalam mengatur strategi, untuk memenagkan peperangan sebelum melakukan tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun tindakannya yang harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang harus dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu yang tepat untuk melakukan serangan. Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.Istilah strategi, sebagaimana banyak istilah lainnya, dipakai dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Didalam konteks belajar mengajar, strategi berarti pola umum perbuatan guru-peserta didik didalam perwujudan kegiatan balajar-mengajar. Sifat umum pola tersebut berarti bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud tampak dipergunakan atau dipercayakan guru dan peserta didik didalam macam-macam peristiwa belajar. Dengan demikian maka komsep strategi dalam hal ini merujuk pada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru dan peserta didik didalam peristiwa belajar-mengajar. Implisit dibalik karakteristik abstrak itu adalah rasional yang membedakans trategi yang satu dari strateegi yang lain secara fundamental. Istilah lain yang yang juga dipergunakan untuk maksud ini adalah model-model mengajar. Sedangkan rentetan perbuatan guru-peserta didik dalam suatu peristiwa belajar-mengajar aktual tertentu, dinamakan prosedur instruksional.

B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?2. Bagaimana konsep dasar strategi pembelajaran?3. Apa saja jenis-jenis metode pembelajaran?4. Apa yang dimaksud konsep dasar model dalam strategi pembelajaran? 5. apa yang dimaksud dengan Teknik dan Taktik Pembelajaran?

C. Tujuan PenulisanTujuan dasar dari penulisan makalah ini secara umum adalah untuk menambah wawasan bagi mahasiswa, sedangkan secara khusus:1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran2. Untuk mengetahui konsep dasar strategi pembelajaran3. Untuk mengetahui konsep dasar model dalam strategi pembelajaran

4.

BAB IIPEMBAHASAN

Pengertian Strategi PembelajaranStrategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan awalnya digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi pembelajaran..Masitoh & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Depag Ri, 2009, hal 37.

Menurut Suyono, Strategi pembelajaran adalah rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa, pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan sumber belajar dan penilaian (asasmen) agar pembelajaran lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan Suyono dan haariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Remaja Rosdakarya.Sedangkan dalam arti terminologi pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono, sebagaimana dikutip oleh Syaiful Sagala adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain konstruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar..Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung : alfabeta, cv, 2011, hal. 62.

Metode Pembelajaran

1) Metode Demonstrasi.Melalui metode demonsrasi guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa, atau cara kerja suatu alat kepada peserta didik. Demonstrasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dari yang sekedar memberikan pengetahuan yang sudah begitu saja oleh peserta didik, sampai pada cara agar peserta didik dapat memecahkan suatu masalah. 2) Metode Inquiri Metode inquiri merupakan metode penyelidikan yang melibatkan proses mental dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :a) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alamb) Merumuskan masalah-masalah yang ditemukan c) Merumuska hipotesisd) Merancang dan merumuskan eksperimene) Mengumpulkan dan menganalisis dataf) Menarik kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah.

3) Metode PenemuanPenemuan (discovery) merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar.

4) Metode EksperimenMetode eksperimen merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan peserta didik bekerja dengan benda-benda, bahan-bahan, dan peralatan laboratorium, baik secara perorangan maupun kelompok. Eksperimen merupakan situasi pemecahan masalah yang di dalamnya berlangsung pengujian suatu hipotesis, dan terdapat variable-variabel yang dikontrol secara ketat.

5) Metode Pemecahan Masalah Pembelajaran dengan metode pemecahan masalah akan menempuh langkah-langkah sebagai berikut :a) Merasakan adanya masalah-masalah yang potensial b) Merumuskan masalahc) Mencari jalan keluard) Melaksanakan pemecahan masalah e) Menilai apakah pemecahan masalah yang dilakukan sudah tepat atau belum6) Metode KaryawisataKaryawisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karyawisata memiliki banyak hal yang bersifat nonakademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.

7) Metode Perolehan KonsepBelajar konsep merupakan hasil utama pendidikan, konsep-konsep merupakan batu-batu pembangun berpikir. Konsep-konsep merupakan dasar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi untuk memasukkan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi. Oleh karena itu, untuk memechkann masalah, seorang peserta didik harus mematuhi aturan-aturan antara yang selaras dan aturan-aturan ini didasarkan pada konsep-konsep yang diperolenya.

8) Metode Penugasan Metode Penugasan merupakan cara penyajian bahan pelajaran. Pada metode ini guru memberikan seperangkat tugas yang harus dikerjakan peserta didik, baik secara individual maupun secara kelompok.

9) Metode CeramahCeramah merupakan metode yang paling umum digunakan dalam pembelajaran. Pada metode ini, guru menyajikan bahan melalui penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap peserta didik.

10) Metode Tanya JawabMetode Tanya jawab merupakan cara menyajikan bahan ajar dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan. Pertanyaan-pertanyaan bisa muncul dari guru, bisa juga dari peserta didik, demikian halnya jawaban yang muncul bisa dari guru maupun dari peserta didik.

11) Metode DiskusiDiskusi dapat diartikan sebagai percakapan responsive yang djalin oleh pertanyaan-pertanyaan problematic yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalah. E mulyasa, 2008,menjadi guru professional, bandung: remaja rosdakarya.Dalam pembelajaran, metode diskusi merupakan media untuk menyemaikan kemampuan berpendapat atau berargumen yang dimiliki oleh para peserta didik, mereka belajar berpendapat untuk menyampaikan ide-ide, mengekspresikan pengalaman dan pengetahuan mereka dalam bentuk verbal dan non verbal, serta sekaligus belajar untuk menyikapi perbedaan pendapat yang muncul dari lawan diskusi. Diskusi berbeda dengan percakapan biasa, yang santai dan diselingi humor. Dalam diskusi, semua peserta dituntut turut berpikir dan diperlukan disiplin ketat..Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Cet. VIII; Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 208.Metode diskusi baru bisa berjalan dengan baik jika peserta didik telah memiliki pengalaman atau konsep dasar tentang masalah yang akan didiskusikan. Karena itu, diperlukan adanya prakondisi yang dilakukan oleh pendidik atau guru. Kegiatan prakondisi bisa dilakukan melalui penggunaan metode ceramah. Metode ini bisa dimanfaatkan untuk menerangkan teori atau konsep sebelum kegiatan diskusi dilaksanakan..Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, dan Sri Harmianto, op. cit., hlm. 31.

Pendekatan pembelajaran

Mengembangkan Pendekatan Pembelajaran.1) Pendekatan KompetensiKompetensi menunjukkan kepada kemampuan melaksanakn sesuatu yang diperoleh melalui pembelajaran dan latihan, mulai dari menggosok gigi sampai dengan melakukan operasi jantung. Dalam hubungannya dengan proses pembelajaran, kompetensi menunjukkan kepada perbuatan (performance) yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar. 2) Pendekatan Ketrampilan ProsesPendekatan ketrampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proases belajar, aktivitas, dan kreattivitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian tersebut, termasuk diantaranya keterlibatan fisik, mental, dan social peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. 3) Pendekatan LingkunganPendekatan Lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melaui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiata pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungannya. 4) Pendekatan KontekstualPembelajaran kontekstual merupakan salah satu model pembelajaran berbasis kompetensi yang dapat digunakan untuk menefekifkan dan menyukseskan implementasi Kurikulum 2004. 5) Pendekatan TematikPendekatan Tematik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam implementasi Kurikulum 2004, terutama di Taman Kanak-Kanak dan raudatul Athfal serta pada kelas rendah di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidayah. Pendekatan tematik merupakan pendekatan pembelajaran untuk mengadakan hubungan yang erat dan serasi antara berbagai aspek yang mempengaruhi peserta didik dalam proses belajar. Oleh karena itu, pendekatan tematik sering juga disebut pendekatan terpadu (integrated). E mulyasa, 2008,menjadi guru professional, bandung: remaja rosdakarya

pendekatan pembelajaran merupakan suatu himpunan asumsi yang saling berhubungan dan terkait dengan sifat pembeljaran, suatu pendekatan bersifat aksiomatik dan dan menggambarkan sifat- sifat dan ciri khas suatu pokok bahasan yang diajarkan. Dalam mengajar, guru harus pandai menggunkan pendekatan secara arif dan bijaksana,pandanan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Ada beberapa pendekatan yang diajukan dalam pembicaraan ini dengan harapan dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai masalah dalam kegiatan belajarmengajar,yaitu sebagai berikut:

pendekatan individual

Di kelas ada sekelompok anak didik. Mereka duduk di kursi masing masing, kemudian berkelompok dari dua sampai lima orang. Dan guru menugaskan untuk berdiskusi, disitu terlihat masing-masing gaya belajar mereka, mengemukakan pendapat, cara berpakaian, daya serap tingkat kecerdasandan sebagainya. Perbedaan individual anak didik tersebut memberikan wawasan pada guru bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual ini.persoalan kesulitan belajar anak lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan pendekatan individual, walopun pendekatan kelompok suatu saat diperlukan.

pendekatan kelompok

dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkanrasa social yang tinggi dari setiap murid.ketika guru ingin menggunakan pendekatan kelompok, maka guru harus sudah mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, fasilitas belajar pendukung,dan metode yang akan digunakan sudah dikuasai. Beberapa pengarang mengatakan, kekerabatan atau keakraban kelompok ditentukan oleh tarikan-tarikan interfersonal, atau saling menyukai satu sama lain.yang

mempunyai kecenderungan manamakan keakraban sebagai tarikan kelompok adalah merupakan satu-satunya faktor yang menyebabkan kelompok bersatu. Keakraban kelompok ditentukanoleh babarapa factor, yaitu:1. perasaan diterima atau disukai oleh teman-yeman;2. tarikan kelompok;3.teknik pengelompokan oleh guru;4.keterlibatan dalam kelompok;5.penerimaan tujuan kelompok dari persetujuan dalam cara mencapainyna;6.struktur dan sifat-sifat berkelompok.c. pendekatan bervariasi permasalahan yang dihadapi oleh seiap anak didik biasanta bervariasi, maka pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula.misalnya, anak yang tidak disiplin dan anak yang aktif berbicara akan berbeda dalam memecahkan permasalahan-nya. Guru tidak bias menggunakan teknik pemecahan yang sama untuk memecahkan permasalahan yang laun, kalupun ada, itu hanya pada kaus tertentu.perbedaan teknik pemecahan kasus itulah dalam pembicaraan ini didekati dengan pendekatan bervariasi.Pendekatan edukatif

Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif, jadi setiap tndakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma moral, norma social, dan norma agama.Pendekatan pengalaman

Experience is the best teacher, pengalaman agalah guru yang baik. Pengalaman adalah guru bisu yang tidak pernah marah. Pengalaman adalah guru yang tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh siapapun juga. Pendekatan pembiasaan

Pembiasaan merupakan alat pendidikan, terutama bagi anak didik yang msih kecil, pembiasaan ini sangat penting. Karena anak kecil tidak seperti orang dewasayang bias berpikir abstrak, anak kecil hanya bias berpikir konkret.Pendekatan emosional

Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada di dalam diri seseorang. Tapi emosi juga mempunyai peranan yang penting dalam pembentukan kepribadian seseorang, terutama untuk pendidikan agama islam, pendekatan emosional di sini maksudnya adalah suatu usaha untuk menggugah perasaan dan emosi siswa dalam meyakini, memahami, dan menghayati ajaran agamanya.Pendekatan rasional

Di sekolah murid dididik dengan berbagai ilmu pengetahuan, pengetahuan berpikir anak dibimbing ke arah yang lebih baik,perkembangan berpikir anak mulai yang abstrak sampai yang konkret. Maka pembuktian suatu kebenaran dalil, prinsip, atau hukum menghendaki dari hal-hal yang sangat sederhana menuju ke kompleks. Usaha yang tepenting bagi guru adalah bagaimana memberikan peranan kepada akal(rasio) dalam memahami dan menerima kebenaran. Pendekatan fungsional

Ilmu penetahuan yang dipelajari anak di sekolah bukanlah hanya sekedar pengisi otak, tetapi diharapkan berguna bagi kehidupan anak, baik secara individu atau secara makhluk social. Pendekatan keagamaan Pendekatan kebermaknaan Syaiful bahri djamarah, 2006. Strategi belajar mengajar,Jakarta:rineka cipta

Teknik pembelajaran

a. Menurut Taufik , teknik pembelaiaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah peserta didik yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah peserta didiknya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang peserta didiknya tergolong aktif dengan kelas yang peserta didiknya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Taufik. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Inti Prima.b. Wina Senjaya (2008) teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik Dr. Wina Sanjaya, M.Pd, (2007) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.c. Menurut Suyono dan Hariyanto ,teknik pembelajaran adalah upaya untuk menjamin agar seluruh siswa di dalam kelas diberikan berbagai peluang belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Suyono dan haariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Remaja Rosdakarya

Model-Model PembelajaranModel diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2) suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses evaluasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi, data-data yang dipakai untuk menggambarkan suatu obyek atau peristiwa; (4) suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja; (5) suatu deskripsi suatu sistemm yang mungkin; (6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya.[2]

[2] Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: ALFABETA), 2010, hal. 177

Winataputra dalam Sugiyanto (2008) mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pencanang pembelajaran dan para pengajar dalam mencanangkan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.Menurut Taufik (2010:14),model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. MenurutAbdul Aziz Wahab (2009:52)bahwa model mengajar adalah merupakan sebuah perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada perilaku siswa seperti yang diharapkan. Sebuah model seperti juga model mengajar dikembangkan atas beberapa asumsi di antaranya adalah: (1) Mengajar adalah upaya menciptakan lingkungan yang sesuai, di mana terdapat berbagai bagian lingkungan mengajar yang memiliki saling ketergantungan. (2) Terdapat berbagai komponen yang meliputi isi, keterampilan peranan-peranan mengajar, hubungan sosial, bentuk-bentuk kegiatan, sarana fasilitas pisik dan penggunaannya, yang keseluruhannya membentuk sebuah sistem lingkungan yang bagian-bagiannya saling berinteraksi yang mendesak perilaku seluruh partisipan baik guru maupun siswa. (3) Asumsi ketiga adalah kombinasi yang berbeda antara bagian-bagian tersebut akan menghasilkan bentuk lingkungan yang berbeda dengan hasil yang berbeda pula. (4) Asumsi keempat adalah oleh karena model mengajar menciptakan lingkungan, maka model menyediakan spesifikasi yang masih bersifat kasar untuk lingkungan dalam proses mengajar dan belajar di kelas.Menurut Pribadi (2010:86) model adalah sesuatu yang menggambarkan adanya pola berpikir. Sebuah model biasanya menggambarkan keseluruhan konsep yang saling berkaitan. Model juga dapat dipandang sebagai upaya untuk mengkonkretkan sebuah teori sekaligus juga merupakan sebuah analogi dan representasi dari variabel-variabel yang terdapat di dalam teori tersebut.Menurut Prawiradilaga (2008:33) model dapat diartikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur atau sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat uraian atau penjelasan berikut saran. Uraian atau penjelasan menunjukkan bahwa suatu model disain pembelajaran menyajikan bagaimana suatu pembelajaran dibangun atas dasar teori-teori seperti belajar, pembelajaran, psikologi, komunikasi, sistem dan sebagainya yang mengacu pada bagaimana penyelenggaraan proses belajar dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Masitoh & Laksmi Dewi, 2009, Jakarta: Strategi Pembelajaran Depag Ri .

Syaiful Sagala, 2011.Konsep Dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung : alfabeta.

Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, dan Sri Harmianto,

Suyono dan haariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Remaja Rosdakarya.

E mulyasa, 2008menjadi guru professional, bandung: remaja rosdakarya.

Taufik. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Inti Prima.

Syaiful bahri djamarah, 2006. Strategi belajar mengajar,Jakarta:rineka cipta.

Model Pembelajaran

A.

DAFTAR PUSTAKAo Zainal Mustakim, M.Ag., (2009) Strategi dan Metode Pembelajaran, Buku 1, STAIN Pekalongan Press, Pekalongan.o Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, (2006) Strategi Belajar Mengajar, edisi revisi, Rineka Cipta, Jakarta.o Dr. Wina Sanjaya, M.Pd, (2007) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.

dan

Pendekatan PembelajaranPendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).Strategi pembelajaran.Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam Strategi Pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.

Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan a plan of operation achieving something sedangkan metode adalah a way in achieving something (Wina Senjaya (2008).Metode pembelajaran Jadi, metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.Teknik PembelajaranSelanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan taktik pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.Taktik Pembelajaran.Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)Model PembelajaranApabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:

Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.==========Sumber:Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran