MAKALAH.docx

download MAKALAH.docx

of 21

Transcript of MAKALAH.docx

NAMA : SRI RAHAYUNIM: 1203410012 PRODI : KIMIA

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas cokroaminoto palopo2012 / 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pada waktunya. Maksud dan tujuan dari makalah ini tidaklah lain untuk melengkapi tugas yang diberikan oleh dosen.Tak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada segenap pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini baik yang secara langsung maupun tidak langsung.Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai pengantar. Besar harapan kami untuk bisa memperoleh masukan, saran, dan kritik yang sifatnya membangun dari siapapun yang membaca makalah ini demi kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya.Sekian dan terima kasih.

DAFTAR ISIHalaman judul.........................................................................................................

Kata pengantar........................................................................................................BAB 1.. PENDAHULUAN................................................................................................... A. Latar Belakang................................................................................................. B. Rumusan Masalah............................................................................................ C. Tujuan Penelitian.............................................................................................. D. Manfaat Penelitia..............................................................................................BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................................A. Pengertian metode ilmiah....B. Pengertian perkecambahan..C. Manfaat kacang hijau.....D. Kandungan gizi kacang hijau..

BAB III HIPOTESIS..............................................................................................A. Hipotesis Nol (H0)............................................................................................B. Hipotesis Alternatif (H1).................................................................................BAB IV METODE PENILITIAN........................................................................A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................B. Alat dan Bahan................................................................................................C. Cara Kerja........................................................................................................E. Variabel...........................................................................................................BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ A. Tabel Hasil Penelitian......................................................................................B. Pembahasan......................................................................................................BAB VI PENUTUP................................................................................................A. Simpulan.......................................................................................................B. SARAN............................................................................................................DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................

BAB 1PENDAHULUANA.Latar BelakangPertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali. Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kapri. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi. Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom dalam tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan. Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.

B.Rumusan Masalah1. Bagaimanakah pengaruh cahaya matahri terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?2. Bagaimana perbedaan tanaman kacang hijau di tempat yang terang dan di tempat yang gelap?C.Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.D.Manfaat Penelitian Manfaat yang kita ambil adalah kita dapat mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau

BAB IILANDASAN TEORIA.Pengertian metode ilmiah Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Karakterisasi

Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi. Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur

Langkah-langkah metode ilmiah 1. Perumusan masalah Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut : Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami.Rumusan masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur. 2. Perumusan hipotesis Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat.

3. Perancangan penelitian Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi : Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat). Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh variabel bebas). Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.

4. Pelaksanaan penelitian langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut : Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan baik. Pelaksanaan1. Pengumpulan/pengambilan dataa) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.2.Pengolahan data. Setelah data-data yang kita perlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang kita peroleh dapat ditulis atau kita nyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram. 3. Menarik kesimpulan. Setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.

4. Pelaporan penelitian Sistematika penyusunan laporan penelitian Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil kumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihakn, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-pene.litian selanjutnya.B. Pengertian perkecambahan. Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga dipakai untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji yang berkecambah, umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar dari biji. Sebenarnya proses perkecambahan telah mulai dan berlangsung sebelum peristiwa ini muncul. Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :1.Air2.Suhu3.Oksigen4.CahayaAir berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga kelembapan. Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi kering,kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, suhu di lingkungan tanaman tersebut juga harus ditentukan. Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30C. Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan. Faktor lainnya adalah oksigen. Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya. Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri-ciri : berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan tanamana yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat dan pertumbuhannya lebih cepat. Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain : perkecambahan, perpanjangan.batang, perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas.

C.Manfaat kacang hijau Manfaat kacang hijau cukup banyak, kacang hijau menyenangkan pecinta vegetarian untuk kualitas dan gizi di dalamnya. Kacang hijau banyak mengandung serat sehingga baik untuk pencernaan, vitamin C dan vitamin B. Kandungan lain yang baik untuk tubuh diantaranya adalah protein, kalsium yang tinggi dan rendah kalori.

Kacang yang baik untuk dikonsumsi adalah kacang hijau segar, hindari kacang lemas atau terlalu matang. Untuk menyimpan, tempatkan dalam kantong plastik berlubang dan tetap dalam kulkas dengan kelembaban relatif tinggi supaya tetap memiliki kualitas yang baik sampai seminggu. Berikut ini adalah manfaat kacang hijauKacang hijau segar sangat rendah kalori (31 kkal per 100 g biji mentah) dan tidak mengandung lemak jenuh. Banyak mengandung vitamin, mineral, dan zat gizi mikro tanaman yang diturunkan.

Sangat kaya serat makanan (RDA per100g 9%) yang bertindak sebagai pencahar (pencuci perut) massal yang membantu melindungi selaput lendir usus dengan mengurangi waktu paparan terhadap zat-zat beracun serta mengikat bahan kimia penyebab kanker dalam usus. Serat dalam jumlah yang cukup juga telah terbukti mengurangi kadar kolesterol darah dengan mengurangi reabsorpsi kolesterol-mengikat asam empedu di usus besar.Kacang hijau mengandung kadar vitamin A yang sangat baik, fenolik flavonoid antioksidan poli seperti lutein, zea-xanthin dan beta-karoten dalam jumlah yang baik. Senyawa ini membantu bertindak sebagai perlindungan dari radikal bebas dan spesies oksigen reaktif (ROS) yang berperan dalam penuaan dan proses berbagai penyakit.Zea-xanthin, suatu karotenoid makanan penting dalam kacang-kacangan, selektif diserap ke dalam lutea makula retina di mata di mana menyediakan antioksidan dan fungsi pelindung sinar ultra violet. Oleh karena itu, kacang hijau menawarkan perlindungan dalam mencegah penyakit terkait makula (ARMD) pada orang tua.

Sumber folates. 100 g kacang segar memberikan 37 mg atau 9% dari folates. Folat bersama vitamin B-12 adalah salah satu komponen penting dari sintesis DNA dan pembelahan sel. Kacang hijau baik untuk ibu hamil karena membantu mencegah kecacatan neural tube-cacat pada bayi yang dikandung.Banyak mengandung vitamin B6 (pyridoxine), thiamin (vitamin B-1), dan vitamin-C. Mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin C membantu tubuh mengembangkan resistensi terhadap agen infeksi dan dan melindungi dari radikal bebas.

Kacang-kacangan mengandung jumlah mineral yang sehat seperti besi, kalsium, magnesium, mangan, dan kalium, yang sangat penting untuk metabolisme tubuh. Mangan adalah co-faktor untuk enzim antioksidan, dismutase superoksida, yang merupakan pembersih radikal bebas yang sangat kuat. Kalium merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah. Kacang hijau), juga dikenal sebagai choroko (dalam bahasa Swahili), kacang, Mongo, moong, Moog (penuh) / Moog dal (split) (dalam bahasa Bengali, Marathi), kacang mash, munggo atau monggo, gram hijau, gram emas, dan kedelai hijau, adalah benih Vigna radiata yang berasal dari Bangladesh, India, dan Pakistan. Kacang split dikenal sebagai moong dal, Pesara (Telugu), yang hijau kulitnya, dan kuning ketika dikuliti. Kacang kecil, bulat telur dalam bentuk, dan hijau dalam warna. Kata "hijau" Bahasa Inggris berasal dari moongHindi.Kacang hijau adalah salah satu dari banyak spesies baru saja pindah dari genus Phaseolus Vigna dan masih sering terlihat dikutip sebagai Phaseolus aureus atau Phaseolus radiatus. Variasi ini tata nama telah digunakan mengenai spesies tanaman yang sama.Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun. Kacang hijau juga bisa menurunkan demam, bahkan menurut hasil penelitian, kacang hijau adalah penurun demam yang terbaik bila dibandingkan dengan penurun demam dari ramuan tradisional lainnya. Hebatnya lagi, biar direbus lama, sampai hancur, kacang hijau tetap berkhasiat, tidak terpengaruh dengan panas. Berbeda dengan kacang, sayur, buah, dan bahan ramuan tradisional lainnya yang bila direbus terlalu lama, akan menurunkan khasiat pengobatannya.lihat juga. D. Kandungan kacang HijauKacang hijau, biji matang, mentah Nilai Kandungan Gizi Kacang Hijau per 100 g (3.5 oz)Energi 1.452 kJ (347 kcal)Karbohidrat 62,62 gGula 6,60 gDietary fiber 16.3 gLemak 1,15 gProtein 23,86 gVitamin C 4.8 mg (8%)Kalsium 132 mg (13%)Magnesium 189 mg (51%)Fosfor 367 mg (52%)Kalium 1246 mg (27%)Sodium 15 mg (1%)Sumber: USDA Nutrient

BAB IIIHIPOTESIS A. Hipotesis Nol (H0) Biji kacang hijau yang diberi media kapas yang di perciki air akan tumbuh lebih cepat.Biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan biji kacang hijau yang diletakkan di tempat terang B. Hipotesis Alternatif (H1)Ada pengaruh cahaya matahri terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

BAB IVMETODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu PenelitianPelaksanaan penelitian Pertumbuhan Tanaman kacang hijau dilakukan di : - Alamat : BTN.Arakeke - Hari/Tanggal : Minggu, tanggal 11 Desember 2012 - Pukul : 11:15 WITA.

B.Alat dan Bahan Alat : o 2 buah gelas aqua o Kapas secukupnya o Penggaris o Benang Bahan : o Biji kacang hijauo Air C. Cara Kerja1. Rendam biji kacang hijau 12 jam.2. Pilih biji kacang yang tenggelam untuk ditanam.3. Siapkan 2 buah gelas aqua (gelas A dan gelas B).4. Letakkan kapas dengan tinggi 1 cm dan percikkan air secukupnya.5. Tanam biji kacang hijau pada gelas A dan gelas B, masing-masing gelas 2 biji.6. Letakkan gelas A di tempat yang terkena cahaya matahari (terang) dan gelas B di tempat yang tidak terkena cahaya matahari (gelap).7. Sirami gelas A dan gelas B dengan jumlah air yang sama secara rutin selama 7 hari.8. Amati dan ukur pertumbuhan kedua tanaman tersebut, dan masukkan dalam tabel pengamatan.D.Variabel 1. Variabel bebas : cahaya matahari.2. Variabel terikat : tinggi tanaman kacang hijau dan warna daun.3. Variabel kontrol : kapas, kacang hijau dan air.

BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN A. Tabel Hasil Penelitian Hari ke-Tinggi tanaman kacang hijau (cm)

Tempat TerangTempat Gelap

100,5

212,5

324

43,56

5511

67,514

7816

B. Pembahasan Percobaan ini menghubungkan antara kacang hijau dengan intensitas cahaya. Bila dilihat dari tabel di atas, setiap percobaan dari percobaan I, II dan III menunjukkan banyak perbedaan. Tanaman kacang hijau pada percobaan pertama tampak lebih subur daripada tanaman kacang hijau pada percobaan 2 dan 3. Tanaman kacang hijau pada percobaan pertama tampak hijau, daunnya tumbuh dengan normal dan melebar, batangnya tegak dan ukuran batangnya lebih besar . Hal tersebut dikarenakan Tanaman kacang hijau pada percobaan 1 mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Sedangkan tanaman kacang hijau pada percobaan 2 tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup karena terhalang oleh plastik mika. Karena itu tanaman kacang hijau pada percobaan 2, tidak tumbuh secara normal seperti tanaman pada percobaan 1 seperti daunnya tidak melebar dan pertumbuhan daunnya abnormal ( seringkali ukurannya menyusut ), selain itu batangnya berwarna hijau kemerahan dan batangnya loyo, ukuran batangnyapun lebih kurus daripada tanaman pada percobaan 1. Akan tetapi perkecambahannya lebih cepat. Berbeda dengan percobaan 1 dan 2, tanaman pada percobaan ketiga tidak mendapatkan cahaya sama sekali. Meskipun begitu, perkecambahan tanaman kacang hijau pada percobaan 3 lebih cepat daripada pekecambahan pada percobaan 1 dan 2 . Ukuran batangnyapun lebih panjang. Tapi tanaman kacang hijau pada percobaan 3 tampak sangat kurus, dan pucat. Pertumbuhan daunnya abnormal dan tidak melebar . Selain itu, ada pula perbedaan pada masing-masing 5 kacang hijau yang terdapat pada cawan petri pertama (kacang hijau yang dibiarkan terkena sinar matahari secara langsung).Pada hari pertama pengukuran, tanaman pertama pada cawan petri pertama dengan tanaman kedua belum terlalu terlihat perbedaan yang menonjol pada panjang batangnya karena selisih antara kedua tanaman tersebut hanya 0,1 cm saja. Pada tanaman lainnya di cawan petri pertama juga begitu. Namun, tanaman keempat dan kelima merupakan tanaman yang panjang batangnya paling panjang yaitu 1,65cm. Tidak hanya ada perbedaan saja pada 5 kacang hijau yang terdapat di cawan petri pertama pada hari pertama, namun terdapat pula kesamaannya yaitu sama-sama belum memiliki daun dan akarnya belum terlalu terlihat. Pada hari kedua pengukuran, panjang batang semakin bertambah panjang. Misalnya pada tanaman pertama yang pada hari pertama panjangnya 1,2cm dan pada hari kedua panjangnya menjadi 1,45cm. Kacang hijau yang paling panjang, panjang batangnya yaitu kacang hijau yang ke-4 sepanjang 1.9cm. Pada hari ketiga pun juga sama. Kacang hijau yang paling panjang adalah kacang hijau ke-4 pada cawan petri pertama. Namun berbeda dengan hari ke-4. Pada hari ke-4, kacang hijau yang pertama tumbuh dengan cepat sebanyak 1,8cm dari haru sebelumnya. Jadi panjang batangnya adalah 3,6 cm. Dari hari pertama sampai hari keempat, tidak ada daun pada tumbuhan kacang hijau. Namun pada hari ke-5, daun pada tumbuhan kacang hijau mulai tumbuh pada kacang hijau pertama, kedua dan kelima. Masing-masing banyak daun berjumlah 2 buah. Terjadinya perbedaan pada tumbuhan kacang hijau yang telah berdaun dengan yang belum berdaun dikarenakan posisi kacang hijau di dalam petri tersebut. Posisi kapas yang tidak rata karena saling tumpang tindih sehingga ketebalan kapas juga berbeda-beda dan oleh karena itu, kacang hijau yang letak kedalamnya berbeda-beda. Karena semakin dalam kedalamannya akan menyebabkan tanaman itu mendapatkan air yang lebih banyak karena pada percobaan kali ini, bila permukaannya lebih rendah, maka akan digenanggi banyak air. Sampai pada hari ke-6, pertumbuhan tanaman kacang hijau semakin cepat dan mengakibatkan bertambahnya panjang batang dan munculnya daun pada tanaman kacang hijau ke-3 dan ke-4 pada cawan petri pertama yang sebelumnya belum berdaun namun jumlah daunnya tetap sama yaitu tetap 2 lembar. Berbeda dengan hari ke-7, pertumbuhan tanaman kacang hijau bukannya bertamabah malah menyusut/berkurang.Mungkin ini dikarenakan pada hari ke-7, akar dan batang usdah dapat di bedakan sehingga panjang batang dulunya diukur, sebenranya itu termasuk panjang akar juga, tapi karena belum terlalu terlihat mana yang bagian akar dan batang, maka diukur dari ujung akar sampai ujung batang. Penyusutan terlihat pada tanaman ke-1 sampai ke-4 yang panjang batangnya berkurang sebanyak 1cm. Berbeda dengan lebar pada daun. Lebar pada daun tetap berkembang dan ukurannya juga semakin lebar (besar/luas).Tanaman kacang hijau yang ditutupi dengan mika (pada cawan petri ke-2) pada hari pertamanya panjang batangnya sudah mencapai 2 cm namun belum berdaun. Daun pada tanaman kacang hijau rata-rata tumbuh pada hari ke-2. Hanya tanaman kacang hijau ke-3 yang belum berdaun. Bila dilihat jumlah daun pada tanaman kacang hijau ke-4 berbeda dengan tanaman kacang hijau yang lain pada cawan petri ke-2 karena daun yang baru tumbuh hanya 1 buah tetapi pada hari ke-3 nya, daunnya sudah berjumlah 2 buah. Pada hari ke-3, ada panjang batang tanaman kacang hijau yang berkurang. Sebenarnya belum tahu juga mengapa hal ini bisa terjadi. Apa dikarenakan kesalahan dalam menghitung maupun faktor-faktor lain. Selain itu, pada tanaman kacang hijau ke-3 menunjukkan bahwa tanaman itu sudah mulai mati dan membusuk yang terlihat dari warnanya yang mencoklat dan juga baunya yang tidak enak. Maka dari itu, pada saat pendataan/penghitungan dan pengamatan pada hari ke-4 sampai seterusnya tidak di hitung lagi perubahannya karena tanaman kacang hijau itu telah mati. Setelah itu, dari dari ke-5 sampai ke-6 tanaman terus berkembang dan tumbuh. Panjang batang yang paling panjang pada hari ke-6 pada tanaman kacang hijau ke-2. Pada hari ke-7, terulang kembali hal yang sama juga seperti yang dialami oleh cawan petri pertama yaitu berkurangnya panjang batangnya yang dikrenakan ada beberapa bagian yang telah berubah menjadi akar dan juga daun pada tanaman kacang hijau yang ke-4 putus karena secara tidak sengaja terpegang dan tertarik pada saat proses pengukuran tanaman itu dan juga dikarenakan terlalu layunya daun tanaman kacang hijau itu sendiri.Terdapat 1 cawan petri yang berisi 5 buah kacang hijau yang ditutupi oleh box. Cawan petri ini disebut cawan petri ke-3 agar mudah untuk membahasnya. Tanaman kacang hijau pada cawan petri yang ke-3 pada hari pertama ini, sama hal dengan tanaman kacang hijau di cawan petri yang ke-2 pada hari pertama yaitu sama-sama belum tumbuh daun dan rata-rata panjang batangnya 2 cm. Pertumbuhan panjang batang ini terus terjadi sampai ke-2 saja. Karena pada hari ke-2, tanaman kacang hijau yang ke-2 mengalami pengurangan panjang. Lalu setelah hari ke-3, tanaman kacang hijau yang ke-2 ini mati.Lalu setelah itu dari hari ke-4 sampai hari ke-7, sebagian besar pertumbuhan panjang batang terus bertambah dan lebar daunnya juga semakin lebar. Namun hari ke-7 pada tanaman kacang hijau ke-3, panjangnya berkurang sebanyak 1 cm dan begitu juga lebar daun pada tanaman kacang hijau ke-4 dan ke-5. Dari hari ke-2 sampai hari ke-7, jumlah daun pada tumbuhan kacang hijau ke-1 sampai ke-5 tetap sama yaitu 2 buah.Pada saat percobaan ini berlangsung/dilakukan, pada hari ke-3 terjadi pergantian kapas/ media pada kacang hijau di cawan petri 1, 2 dan 3. Penggantian ini dilakukan karena pada cawan petri yang ke-2 dan ke-3, airnya telah menggenang dan ditakutkan bila hal ini dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan kematian pada tanaman kacang hijau karena tanaman kacang hijau yang berada di dalam cawan petri ini secara teratur setiap 1 kali akan disirami air sebanyak 30mL.

BAB VI PANUTUPA. SimpulanTanaman yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh.Tanaman yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat & mempunyai batang yang lebih tinggi, daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung `tidak kokoh.Cahaya merupakan faktor eksternal atau luar yang mempengaruhi pertumbuha & perkembangan pada tumbuhan.

B. Saran1. Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memcah dormansi biji itu sendiri. Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat dimaksimalkan. 2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian. 3. Kodisi kapas dan air harus steril.

DAFTAR PUSTAKASudjadi, B dan Laila, Siti. 2007. BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya :Yudhistira.

Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. http:// catatanzhamal.blogspot.com/

Soerga, N., 2009. Pola Pertumbuhan Tanaman. http://soearga.wordpress.com/

www.kamusilmiah.com

id.answers.yahoo.com

www.trubus-online.co.id

5