makalah_20dermatitis_20atopik

46
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Kulit dapat dengan mudah dilihat dan diraba, hidup, dan menjamin kelangsungan hidup,. Kulit pun menyokong penampilan dan kepribadian seseorang. Dengan demikian kulit pada manusia mempunyai peranan yang sangat penting. Dibutuhkan kulit yang sehat dan terawat untuk menambah rasa percaya diri. Itu membuat banyak orang menempuh berbagai cara untuk mendapatkan kulit sehat,mulus,dan indah. Namun, berbagai keluhan seputar kulit semakin sering dijumpai dalam praktik keperawatan, mulai dari kelainan pigmentasi, kulit berjerawat hingga penyakit kulit yang disebut dengan dermatitis atopik. Dermatitis merupakan peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh factor eksogen atau factor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi DERMATITIS ATOPIK Page 1

description

askep dermatitis

Transcript of makalah_20dermatitis_20atopik

Page 1: makalah_20dermatitis_20atopik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan

hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin

kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi pada

keadaan iklim, umur, seks, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Kulit dapat dengan

mudah dilihat dan diraba, hidup, dan menjamin kelangsungan hidup,. Kulit pun menyokong

penampilan dan kepribadian seseorang. Dengan demikian kulit pada manusia mempunyai

peranan yang sangat penting.

Dibutuhkan kulit yang sehat dan terawat untuk menambah rasa percaya diri. Itu

membuat banyak orang menempuh berbagai cara untuk mendapatkan kulit sehat,mulus,dan

indah. Namun, berbagai keluhan seputar kulit semakin sering dijumpai dalam praktik

keperawatan, mulai dari kelainan pigmentasi, kulit berjerawat hingga penyakit kulit yang

disebut dengan dermatitis atopik.

Dermatitis merupakan peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons

terhadap pengaruh factor eksogen atau factor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa

efloresensi poliformik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan gatal. Tanda

poliformik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfik).

Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis. Atopik berasal dari kata “atopi” yaitu istilah

yang dipakai untuk sekelompok penyakit pada individu yang mempunyai riwayat kepekaan

dalam keluarganya, misalnya : asma bronchial, rinitis alergik, konjungtivitis alergik dan

dermatitis atopic.Dermatitis atopik ialah  keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai

gatal, yang berhubungan dengan atopIK.

DERMATITIS ATOPIK Page 1

Page 2: makalah_20dermatitis_20atopik

BAB II

PEMBAHASAN

A. TINJAUAN TEORITIS

1. DEFINISI

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis yang ditandai oleh inflamasi kulit

superfisial dan gatal hebat.

Dermatitis atopik ialah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal,

yang berhubungan dengan atopi. Kata “atopi” pertama diperkenalkan oleh Coca (1928), yaitu

istilah yang dipakai untuk sekelompok penyakit pada individu yang mempunyai riwayat

kepekaan dalam keluarganya, misalnya : asma bronchial, rinitis alergik, konjungtivitis alergik

dan dermatitis atopik. (Suria Djuanda dan Sri Adi Sularsito, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin

edisi 3,2002)

Dermatitis atopik merupakan penyakit inflamasi yang disebabkan karena faktor

alergen dengan ditandai adanya erupsi pada kulit makulo papuler dengan kemerahan, gatal,

lesi, kulit kering, dan adanya eksudasi (Pengantar Ilmu Keperawatan Anak,2006: hal.137).

2. ETIOLOGI

Penyebab pasti dermatitis atopik tidak diketahui ;namun cenderung kearah

predisposisi genetik

Kemungkinan faktor berkontribusi:

-Alergi makanan

-infeksi

-iritan kimiawi

-suhu ekstrem dan kelembapan

-stres psikologis atau emosional.

DERMATITIS ATOPIK Page 2

Page 3: makalah_20dermatitis_20atopik

3. PATOFISIOLOGI

Penyebabnya belum diketahui pasti. Gambaran klinis yang muncul diakibatkan oleh

kerja sama berbagai faktor konstitusional dan faktor pencetus, seperti alergi makanan, infeksi,

iritan kimiawi, suhu ekstrem dan kelembapan, stres psikologis atau emosional.

Mekanisme alergi hipersensitifitas yang menyebabkan pelepasan mediator inflamasi

melalui antibodi tersensitisasi kelas imunoglobulin (Ig)E. Histamin dan sitokinin lain

menginduksi inflamasi akut.

kulit kering yang tidak normal dan penurunan ambang gatal membangkitkan siklus

“gatal-garuk-gatal” yang pada akhirnya menyebabkan lesi (ekskoriasi, likenifikasi). Rasa

gatal (pruritus) dan reaktivitas kulit yang kuat merupakan tanda penting pada dermatitis

atopik. Pruritus dapat timbul karena faktor intrinsik kulit, yaitu ambang gatal yang rendah.

Eksaserbasi pruritus timbul disebabkan oleh berbagai macam faktor pencetus yang akan

memperburuk dermatitis atopik, antara lain :

·      Makanan, inhalan berbagai alergen lain (seperti debu, kapuk, bulu binatang, serbuk sari,

karpet, boneka berbulu). Anak dengan bawaan atopi lebih mudah bereaksi terhadap alergen

tsb dan menimbulkan sensitisasi terhadap reaksi hipersensitivitas tipe 1

·      Kelembaban rendah sehingga menyebabkan kulit menjadi kering karena ada penurunan

kapasitas pengikatan air, kehilangan air yang tinggi di transepidermal, dan penurunan isi air.

Pada bagian kehilangan air mengalami kekeringan yang lebih lanjut dan peretakan dari kulit,

menjadi lebih gatal.

·      Keringat berlebih, disebabkan lingkungan yang bersuhu panas/dingin dan kelembaban

tinggi atau rendah, sinar matahari.

·      Penggunaan bahan iritan, seperti wol, sabun, deterjen, dll akan memicu terjadinya

pruritus pada kulit.

DERMATITIS ATOPIK Page 3

Page 4: makalah_20dermatitis_20atopik

Faktor psikologik juga berpengaruh pada dermatitis atopik. Factor psikologik ini juga

merupakan factor pencetus yang dapat memperburuk dermatitis atopik. Misalnya saja

seseorang yang stress emosional, dapat menimbulkan respons gatal sehingga menyebabkan

terjadinya infeksi sekunder. Karena stress, tubuh penderita akan terpajan oleh alergen yang

sama. Kemudian timbul sensitisasi terhadap reaksi hipersensitivitas tipe 1, sehingga terjadi

peningkatan IgE dalam jumlah yang lebih besar. Maka dari itulah akan timbul infeksi

sekunder yang dapat memperburuk dermatitis atopik.

4. KLASIFIKASI

Berdasarkan usia kejadian DA dibagi menjadi 3 tipe (Mulyono, 1986), yaitu :

a. Tipe Infantil (usia 2 bulan – 2 tahun).

b.  Tipe anak-anak (usia 2 – 10 tahun).

c.  Tipe dewasa (17 -25 tahun).

Sedangkan  Djuanda dan Sularsito tahun 2002, membagi usia pada tipe DA menjadi

a. Bentuk Infantil (usia 2 bulan – 2 tahun).

b.  Bentuk anak ( usia 3 tahun – 11 tahun).

Berdasarkan usia kejadian DA dibagi menjadi 3 tipe (Mulyono, 1986), yaitu :

a. Tipe Infantil (usia 2 bulan – 2 tahun).

b.  Tipe anak-anak (usia 2 – 10 tahun).

c.  Tipe dewasa (17 -25 tahun).

Sedangkan  Djuanda dan Sularsito tahun 2002, membagi usia pada tipe DA menjadi :

a. Bentuk Infantil (usia 2 bulan – 2 tahun).

b. Bentuk anak ( usia 3 tahun – 11 tahun).

5. MANIFESTASI KLINIS

DERMATITIS ATOPIK Page 4

Page 5: makalah_20dermatitis_20atopik

Umumnya gejala DA timbul sebelum bayi berumur 6 bulan, dan jarang terjadi di

bawah usia 8 minggu.Dermatitis atopik dapat menyembuh dengan bertambahnya usia, tetapi

dapat pula menetap bahkan meluas dan memberat sampai usia dewasa. Terdapat kesan bahwa

makin lama dan makin berat dermatitis yang diderita semasa bayi makin besar

kemungkinan dermatitis tersebut menetap sampai dewasa, sehingga perjalanan

penyakit dermatitis atopik sukar diramalkan.

Dermatitis atopik dapat terjadi pada masa bayi (infantil), anak, maupun remaja dan dewasa.

a. Bentuk infantil (2 bulan-2 tahun).

Masa awitan paling sering pada usia 2-6 bulan. Lesi mulai di muka (pipi, dahi)

dan scalp, tetapi dapat pula mengenai tempat lain (badan, leher, lengan dan tungkai).

Bila anak mulai merangkak, lesi ditemukan di lutut. Lesi beruoa eritema dan

papulovesikel miliar yang sangat gatal; karena garukan terjadi erosi, ekskoriasi, dan

eksudasi atau krusta, tidak jarang mengalami infeksi. Garukan dimulai setelah usia 2

bulan. Rasa gatal ini sangat mengganggu sehingga anak gelisah, susah tidur dan

menangis. Lesi menjadi kronis dan residif. Sekitar usia 18 bulan, mulai tampak

likenifikasi di bagian fleksor. Pada usia 2 tahun sebagian besar penderita sembuh,

sebagian berlanjut menjadi bentuk anak.

b. Bentuk anak (3-11 tahun)

Dapat merupakan kelanjutan bentuk infantil, atau timbul sendiri. Lesi kering,

likenifikasi, batas tidak tegas; karena garukan terlihat pula ekskoriasi memanjang dan

krusta. Tempat prediliksi di lipat siku, lipat lutut, leher, pergelangan tangan, dan kaki;

jarang mengenai muka. Tangan mungkin kering, likenifikasi atau eksudasi; bibir dan

perioral dapat pula terkena; kadang juga pada paha belakang dan bokong. Sering

ditemukan lipatan Dennie Morgan, yaitu lipatan kulit di bawah kelopak mata bawah.

c. Bentuk remaja dan dewasa (12-30 tahun)

Tempat prediliksi di muka (dahi, kelopak mata, perioral), leher, dada bagian

atas, lipat siku, lipat lutut, punggung tangan; biasanya simetris. Gejala utama adalah

pruritus; kelainan kulit berupa likenifikasi, papul, ekskoriasi dan krusta. Umumnya

dermatitis atopik bentuk remaja dan dewasa berlangsung lama, tetapi intensitasnya

cenderung menurun setelah usia 30 tahun. Sebagian kecil dapat terus berlangsung

sampai tua. Dapat pula ditemukan kelainan setempat, misalnya di bibir (kering, pecah,

bersisik), vulva, puting susu, scalp. 

DERMATITIS ATOPIK Page 5

Page 6: makalah_20dermatitis_20atopik

Selain itu manifestasi lain berupa kulit penderita tampak kering dan sukar berkeringat.

Ambang rangsang gatal rendah, sehingga penderita mudah gatal, apalagi bila berkeringat

6. PENCEGAHAN

a. Gunakan sabun tanpa pewangi yang lembut ketika memandikan anak,dan keringkan

tubuh si kecil dengan hati-hati

b. Pada anak yang memiliki kulit sensitif,konsultasi kan pada dokter apakah anda perlu

mengoieskan krim pelembab khusus untuknya atau tidak

c. Pilih deterjen tanpa pewangi dan pelembut yang bisa menimbulkan alergi.Jangan

gunakan pula pewangi pakaian ketika menyetrika pakaian anak

d. Berikan anak Anda pakaian dalam dan pakaian sehari-hari dari bahan katun.hindari

pakaian terlalu ketatdan terbuat dari bahan sintetis

e. Hindari konsumsi makanan yang bisa memicu alergi seperti susu sapi,telur,kacang

tanah,makanan laut dll.

7. PENATALAKSANAAN

Pengobatan DA tidak bersifat menghilangkan penyakit tapi untuk menghilangkan

gejala dan mencegah kekambuhan. Secara konvensional pengobatan DA pada

umumnya menurut Boguniewicz & Leung tahun 1996 (cit.Kariosentono, 2006) adalah

sebagai berikut

a. Menghindari bahan iritan : bahan seperti sabun, detergen, bahan kimiawi karena

penderita DA mempunyai nilai ambang rendah dalam merespon berbagai iritan.

b.  Mengeliminasi alergen yang telah terbukti : pemicu kekambuhan yang telah terbukti

misal makanan, debu rumah, bulu binatang dan sebagainya harus disingkirkan.

c.   Mengurangi stress : stress pada penderita DA merupakan pemicu kekambuhan, bukan

sebagai penyebab.

d.    Pemberian pelembab kulit dan menghilangkan pengeringan kulit : pemakaian

pelembab dapat mempebaiki barier stratum korneum.

e.  Kortikosteroid topikal : sebagai anti inflamasi dann anti pruritus,dipilih yang

potensinya paling lemah yang paling efektif untuk menghindari efek samping berupa

atrofi, teleangiektasi, striae dan takifilaksi.

DERMATITIS ATOPIK Page 6

Page 7: makalah_20dermatitis_20atopik

f. Antibiotik : ditujukan pada DA dengan infeksi sekunder

g.    Antihistamin : Antihistamin digunakan sebagai antipruritus yang cukup memuaskan

dan banyak digunakan untuk terapi DA.

B. TINJAUAN ASKEP

1.PENGKAJIAN

a.Pengkajian Identitas Klien

Nama :

MR :

Masuk ke RS :

Tanggal Lahir :

Umur :

Jenis kelamin :

Agama :

Alamat :

b.Pengkajian Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan dahulu

Riwayat kesehatan keluarga

Riwayat kesehatan sekarang

P : Provokatif(yang menjadi pemicu suatu masalah)

Q : Quality(jenis kualitas nyeri yang dirasa apakah seperti ditusuk-tusuk ,hilang

timbul)

R : Regio (daerah atau lokasi penyebaran nyeri)

S : Severe (tingkat keparahan dari nyeri itu sendiri :ringan,sedang,berat,atau dengan

skala nyeri 0-10)

T :Time(berrpa lama nyeri berlangsung,apakah hilang,atau terus menerus)

c. Pemerikasaan Penunjang

Pemeriksaan Penunjang DA menurut Mulyono tahun 1986 :

a. Pemeriksaan darah tepi : ditemukan adanya eosinofilia.

b.  Pemeriksaan imunologi : didapatkan kadar Ig E  yang meningkat.

DERMATITIS ATOPIK Page 7

Page 8: makalah_20dermatitis_20atopik

Pemeriksaan Penunjang DA menurut Siregar tahun 1995 :

a. White dermatographisme : untuk melihat perubahan dari rangsangan goresan terhadap

kulit.

b.  Percobaan Asetilkolin : akan menimbulkan vasokonstriksi kulit yang tampak sebagai

garis pucat selama 1 jam.

d. Pengkajian 11 Funggsional Gordon:

1. Pola Persepsi Kesehatan

Adanya riwayat infeksi sebelumya.

Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.

Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu.

Adakah konsultasi rutin ke Dokter.

Hygiene personal yang kurang.

Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.

2. Pola Nutrisi Metabolik

Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali sehari

makan.

Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.

Jenis makanan yang disukai.

Nafsu makan menurun.

Muntah-muntah.

Penurunan berat badan.

Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.

Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar atau

perih.

3. Pola Eliminasi

Sering berkeringat.

tanyakan pola berkemih dan bowel.

4. Pola Aktivitas dan Latihan

Pemenuhan sehari-hari terganggu.

Kelemahan umum, malaise.

Toleransi terhadap aktivitas rendah.

Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan

Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.

DERMATITIS ATOPIK Page 8

Page 9: makalah_20dermatitis_20atopik

5. Pola Tidur dan Istirahat

Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.

Mimpi buruk.

6. Pola Persepsi Kognitif

Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.

Pengetahuan akan penyakitnya.

7. Pola Persepsi dan Konsep Diri

Perasaan tidak percaya diri atau minder.

Perasaan terisolasi.

8. Pola Hubungan dengan Sesama

Hidup sendiri atau berkeluarga

Frekuensi interaksi berkurang

Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran

9. Pola Reproduksi Seksualitas

Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan.

Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.

10. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress

Emosi tidak stabil

Ansietas, takut akan penyakitnya

Disorientasi, gelisah

11. Pola Sistem Kepercayaan

Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadah

Agama yang dianut

PENYIMPANGAN KDM/PATWAY

DERMATITIS ATOPIK Page 9

Faktor resiko:

Alergi makanan infeksi iritan kimiawi suhu ekstrem dan

kelembapan stres psikologis atau

emosional.

DERMATITIS ATOPIK

Idiopatik, Genetik

Page 10: makalah_20dermatitis_20atopik

DERMATITIS ATOPIK Page 10

Faktor resiko:

Alergi makanan infeksi iritan kimiawi suhu ekstrem dan

kelembapan stres psikologis atau

emosional.

IgE,eosinophil meningkat

Reaksi hipersensitivitas I

Nyeri akut

Page 11: makalah_20dermatitis_20atopik

2. ASUHAN KEPERAWATAN

a. Dx 1 : Kerusakan Integritas Kulit b/d zat kimia dan kelembapan.

b. Dx 2 : Nyeri Akut b/d agens cedera

c. Dx 3: Kurang pengetahuanb.d keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang

salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber

informasi.

3.INTERVENSI,IMPLEMENTASI,EVALUASI

DERMATITIS ATOPIK Page 11

Page 12: makalah_20dermatitis_20atopik

No. NANDA TUJUAN/KH

(NOC)

INTERVENSI (NIC) IMPLEMENTASI EVALUASI

1. Kerusakan integritas

kulit b/d zat kimia dan

kelembapan d/d

Kulit luka, gatal,

warna kulit hitam

abu2, kering bersisik

Turgor kulit jelek

Setelah mendapatkan

asuhan keperawatan

selama ... x 24 jam

diharapkan :

Gangguan integritas

kulit teratasi

Kriteria Hasil:

Integritas kulit

kembali normal

Iritasi berkurang

1. Amati warna, kehangatan

(suhu), bengkak, getaran,

tekstur, edema, dan pus

pada ektremitas

2. Periksa kemerahan,

perubahan suhu yang

ekstrim, atau drainase dari

kulit dan membran

mukosa

3. Pantau sumber tekanan

dan pergeseran

4. Pantau infeksi, khususnya

pada daerah edematous

5. Pantau area yang tidak

berwarna dan memar kulit

dan membrane mukosa

6. Pantau kelainan

kekeringan dan

kelembaban kulit

1. Mengamati warna,kehangatan

(suhu),bengkak,getaran,tekstur,ede

ma,dan pus pd ektremitas

2. Memeriksa kemerahan perubahan

suhu yg ekstrim,atau drainase dari

kulit dan membran mukosa

3. Memantau sumber tekanan dan

pergeseran

4. Memantau infeksi,khususnya pada

daerah edematous

5. Memantau area yg tdk berwarna

dan memar kulit dan membrane

mukosa

6. Memantau kelainan kekeringan dan

kelembaban kulit

Dokumentasi/evaluasi

perkembanganataukemajuanke

sehatanmenggunakanSOAP.

S : Data Subjektif (masalah

yangdikemukakandandikeluhk

anatau yang

dirasakansendiriolehpasie

n).

O :Data Objektif (tanda-

tandaklinikdanfakta yang

berhubungandengan

diagnose

keperawatanmeliputi data

fisiologisdaninformasidari

pemeriksaan. Data info

dapatdiperolehmelaluiwa

wancara, observasi,

pemeriksaanfisikdanpemer

DERMATITIS ATOPIK Page 12

Page 13: makalah_20dermatitis_20atopik

7. Periksa keketatan pakaian

8. Catat perubahan kulit atau

membrane mukosa

9. Tegakkan ukuran untuk

pencegahan lanjutan yang

lebih buruk

7. Memeriksa keketatan pakaian

8. Mencatat perubahan kulit atau

membrane mukosa

9. Menegakkan ukuran untuk

pencegahan lanjutan yg lebih buruk

iksaan diagnostic

laboratorium.

A : Pengkajian (Assesment)

Analisis data

subjektifdanobjektifdalam

menentukanmasalahpasien

.

P:

Perencanaa

n(pengembanganrencanas

egeraatauuntuk yang akan

dating

dariintervensitindakanuntu

kmencapai status

kesehatan optimal).

2. Nyeri akut b/d agen

cedera d/d

Mengatupkan

rahang/mengepalkan

tangan

Setelah mendapatkan

asuhan keperawatan

selama ... x 24 jam

diharapkan: nyeri

Kaji nyeri secara

komprehensif ( lokasi,

karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas dan

Mengkaji nyeri secara

komprehensif(Lokasi,karakteristik,dur

asi,frekuensi,kualitas,dan faktor

Dokumentasi/evaluasi

perkembanganataukemajuanke

sehatanmenggunakanSOAP.

DERMATITIS ATOPIK Page 13

Page 14: makalah_20dermatitis_20atopik

Agitasi

Ansietas

Menarik diri bila

disentuh

berkurang

Kriteria Hasil :

Klien melaporkan

nyeri berkurang dg

skala 2-3

Ekspresi wajah

tenang

klien dapat istirahat

dan tidurv/s dbn

faktor presipitasi ).

Observasi  reaksi NV dr

ketidak nyamanan.

Gunakan teknik

komunikasi terapeutik

untuk mengetahui

pengalaman nyeri klien

sebelumnya

Kontrol faktor lingkungan

yang mempengaruhi nyeri

seperti suhu ruangan,

pencahayaan, kebisingan.

Pilih dan lakukan

penanganan nyeri

(farmakologis/non

farmakologis).

Ajarkan teknik non

farmakologis (relaksasi,

distraksi dll) untuk

mengetasi nyeri..

Kolaborasi pemberian

analgetik untuk

presipitasi)

Mengobservasi reaksi NV dari

ketidaknyamanan

Menggunakan teknik komunikasi

terapeutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri klien sebelumnya

Mengontrol faktor lingkungan yg

mempengaruhi nyeri seperti suhu

ruangan,pencahayaan,kebisingan

Memilih dan lakukan penanganan

nyeri (farmakologis/non farmakologis)

Mengajarkan teknik non

farmakologis (relaksasi, distraksi dll)

untuk mengetasi nyeri.

Mengkolaborasi pemberian analgetik

S : Data Subjektif (masalah

yangdikemukakandandikeluhk

anatau yang

dirasakansendiriolehpasie

n).

O :Data Objektif (tanda-

tandaklinikdanfakta yang

berhubungandengan

diagnose

keperawatanmeliputi data

fisiologisdaninformasidari

pemeriksaan. Data info

dapatdiperolehmelaluiwa

wancara, observasi,

pemeriksaanfisikdanpemer

iksaan diagnostic

laboratorium.

c)      A : Pengkajian (Assesment)

Analisis data

subjektifdanobjektifdalam

DERMATITIS ATOPIK Page 14

Page 15: makalah_20dermatitis_20atopik

mengurangi nyeri.

Evaluasi tindakan

pengurang nyeri/kontrol

nyeri.

Monitor TTV

untuk mengurangi nyeri.

Mengevaluasi tindakan pengurang

nyeri/kontrol nyeri.

Memonitor TTV

menentukanmasalahpasien

.

P:

Perencanaa

n(pengembanganrencanas

egeraatauuntuk yang akan

dating

dariintervensitindakanuntu

kmencapai status

kesehatan optimal).

3. Kurang pengetahuan

b/d keterbatasan

kognitif, interpretasi

terhadap informasi

yang salah, kurangnya

keinginan untuk

mencari informasi,

tidak mengetahui

sumber-sumber

informasi d/d

Setelah mendapatkan

asuhan keperawatan

selama ... x 24 jam

diharapkan: klien dan

keluarga mampu

mengetahui tentang

penyakit yang dialami

Kriteria Hasil :

Pasien dan

keluarga

1. Kaji tingkat pengetahuan

pasien dan keluarga

2. Jelaskan patofisiologi

dari penyakit dan

bagaimana hal ini

berhubungan dengan

anatomi dan fisiologi,

dengan cara yang tepat.

3. Gambarkan tanda dan

gejala yang biasa muncul

11.Mengkaji tingkat pengetahuan

pasien dan keluarga

12.Menjelaskan patofisiologi dari

penyakit dan bagaimana hal ini

berhubungan dengan anatomi dan

fisiologi, dengan cara yang tepat.

13.Menggambarkan tanda dan gejala

yang biasa muncul pada penyakit,

Dokumentasi/evaluasi

perkembanganataukemajuanke

sehatanmenggunakanSOAP.

S : Data Subjektif (masalah

yangdikemukakandandikeluhk

anatau yang

dirasakansendiriolehpasie

n).

DERMATITIS ATOPIK Page 15

Page 16: makalah_20dermatitis_20atopik

Menyatakan secara

verbal adanya

masalah.

Ketidakakuratan

mengikuti

instruksi, perilaku

tidak sesuai

menyatakan

pemahaman

tentang penyakit,

kondisi, prognosis

dan program

pengobatan

Pasien dan

keluarga mampu

melaksanakan

prosedur yang

dijelaskan secara

benar

Pasien dan

keluarga mampu

menjelaskan

kembali apa yang

dijelaskan

perawat/tim

kesehatan lainnya

pada penyakit, dengan

cara yang tepat

4. Gambarkan proses

penyakit, dengan cara

yang tepat

5. Identifikasi kemungkinan

penyebab, dengan cara

yang tepat

6. Sediakan informasi pada

pasien tentang kondisi,

dengan cara yang tepat

7. Sediakan bagi keluarga

informasi tentang

kemajuan pasien dengan

cara yang tepat

8. Diskusikan pilihan terapi

atau penanganan

9. Dukung pasien untuk

mengeksplorasi atau

mendapatkan second

opinion dengan cara yang

tepat atau diindikasikan

dengan cara yang tepat

14.Menggambarkan proses penyakit,

dengan cara yang tepat

15.Mengidentifikasi kemungkinan

penyebab, dengan cara yang tepat

16.Menyediakan informasi pada pasien

tentang kondisi, dengan cara yang

tepat

17.Menyediakan bagi keluarga

informasi tentang kemajuan pasien

dengan cara yang tepat

18.Mendiskusikan pilihan terapi atau

penanganan

19.Mendukung pasien untuk

mengeksplorasi atau mendapatkan

second opinion dengan cara yang

tepat atau diindikasikan

O :Data Objektif (tanda-

tandaklinikdanfakta yang

berhubungandengan

diagnose

keperawatanmeliputi data

fisiologisdaninformasidari

pemeriksaan. Data info

dapatdiperolehmelaluiwa

wancara, observasi,

pemeriksaanfisikdanpemer

iksaan diagnostic

laboratorium.

c)      A : Pengkajian (Assesment)

Analisis data

subjektifdanobjektifdalam

menentukanmasalahpasien

.

P:

Perencanaa

n(pengembanganrencanas

DERMATITIS ATOPIK Page 16

Page 17: makalah_20dermatitis_20atopik

10.Eksplorasi kemungkinan

sumber atau dukungan,

dengan cara yang tepat

20.Mengeksplorasi kemungkinan

sumber atau dukungan, dengan cara

yang tepat

egeraatauuntuk yang akan

dating

dariintervensitindakanuntu

kmencapai status

kesehatan optimal).

DERMATITIS ATOPIK Page 17

Page 18: makalah_20dermatitis_20atopik

C. MANAJEMEN KASUS

1. PENGKAJIAN DATA KLIEN

A.      Biodata pasien:

Nama :Tn. “Y”

Umur :22 Th

Suku/bangsa :Bengkulu/ Indonesia

Jenis kelamin :Laki-laki

Agama :Islam

Status :Belum Nikah

Pendidikan :SMA

Pekerjaan :Mahasiswa

Suku bangsa :Bengkulu / Indonesia

Alamat :Jl. Hibrida Raya No. 1

Tanggal masuk RS :30 Oktober 2012

Tanggal pengkajian :1 Nopember 2012

Dx Medis :Dermatitis atopik

Keluarga dekat yang dapat dihubungi:

Nama :Ny “S”

Umur :49 Tahun

Jenis kelamin :Wanita

Pekerjaan :Ibu rumah tangga

Alamat :Jl. Hibrida Raya No. 1

DERMATITIS ATOPIK Page 18

Page 19: makalah_20dermatitis_20atopik

Hub. Dengan pasien :Ibu Klien

Sumber informasi :keluarga pasien, status, klien, perawat dan catatan

perawat

B.      Riwayat Kesehatan

1)       Keluhan Utama : Pada saat Pasien datang ke rumah sakit keluhannya adalah adanya

gatal-gatal yang hebat pada bagian kulit.

a) Alasan masuk rumah sakit

Pasien masuk IGD tanggal 30 Oktober 2012 pukul 10.30 WIB, dengan

keluhan adanya gatal – gatal yang hebat, Lesi pada daerah garukan.

2)     Riwayat kesehatan sekarang :

a) Faktor pencetus

pasien mengatakan tidak mengetahui apa yang menyebabkan gatal – gatal

yang diderita klien.

b) Sifat keluhan

Pasien mengatakan gatal yang klien derita terjadi terus menerus dan biasanya

akan mengeluarkan akan meninggalkan bekas yang menonjol.

c) Lokalisasi dan sifatnya

Pasien mengatakan gatal pada daerah kulitnya dapat menyebar.

d) Berat ringannya keluhan

Klien mengatakan gatal –gatal yang di derita pasien adalah gatal hebat yang

dapat mengganggu aktivitas klien.

e) Lamanya keluhan

Klien mengatakan kalau keluhan yang di derita oleh klien ini diderita sejak 3

minggu terakhir

DERMATITIS ATOPIK Page 19

Page 20: makalah_20dermatitis_20atopik

f) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya

Klien mengatakan saat Gatal–gatal yang diderita klien,klien hanya

mengoleskan minyak kayu putih dan Balsem, dan meminun obat yang diberikan oleh

mantri saat ia berobat. Klien mengatakan, Saat klien menggaruk kulitnya pada daerah

yang gatal, terkadang meninggalkan bekas dan mengeluarkan cairan, dan klien tidak

menghiraukan dengan gatal-gatlnya, karena Pasien tidak tahu tentang penyaikt yang

klien derita.

g) Keluhan saat pengkajian

Klien mengatakan gatal-gatal timbul secara tiba-tiba dan menetap dan

cenderung mengeluarkan cairan dan setalah itu akan meninggalkan bekas yang berupa

tonjolan kulit ke luar.

h) Diagnosa medik :

Suspect Dermatitis                        : 30 Oktober 2012

Dermatitis                                     : 2 Nopember 2012

3)   Riwayat Kesehatan Dahulu

a) Penyakit yang pernah dialami

Klien pernah dirawat dirumah sakit Arga Makmur dengan keluhan sesak

napas, batuk berdahak selama 1 minggu, 

4)   Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan kalau bapaknya pernah menderita penyakit yang sama, dan

bapaknya juga pernah menderita sesak napas.

C) Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum :

a. Penampilan umum :Keadaan umum lemah.

b. Kesadaran :Composmentis

c. Klien tampak :lemah

d. BB :60 kg

DERMATITIS ATOPIK Page 20

Page 21: makalah_20dermatitis_20atopik

e. TB :153 Cm

2. Tanda-tanda vital

a. TD   : 90/60 mmHg

b. ND   : 90 i/menit

c. RR   : 27 i/menit

d. S       :  36,3 c

3. Kulit

a. Inspeksi    : warna kulit gelap, lesi kulit ada, pruritus ada, terdapat papul, Ekskoriasi,

krusta dan likeforasi.

b. Palpasi      : suhu panas,

4. Kepala/Rambut

a. Inspeksi    : Bersih, tidak ada ketombe, rambut lurus, distribusi rambut merata, bentuk

kepala simetris.

b. Palpasi      : Tidak ada massa di kepala, rambut halus, tidak berminyak, tidak ada

nyeri tekan.

5. Mata

a. Fungsi penglihatan :Baik

b. Pupil dan reflek cahaya :Normal

c. Konjungtiva :Anemis

d. Lensa/iris :Tidak ada kekeruhan lensa

e. Odema palpebra :Tidak ada

6. Telinga

a. Fungsi pendengaran :Baik

b. Kebersihan :Bersih

c. Daun telinga :Simetris Kiri dan kanan

d. Sekret :Tidak ada

e. Mastoid :Tidak ada pembengkakan dan Nyeri tekan mastoid

7. Hidung dan Sinus

DERMATITIS ATOPIK Page 21

Page 22: makalah_20dermatitis_20atopik

a. Inspeksi :Bentuk simetris

b. Fungsi pennciuman :Baik

c. Pembengkakan :Tidak ada pembengkakan

d. Kebersihan :Bersih

e. Pendarahan :Tidak ada pendarahan

f. Sekret :Tidak ada

8. Mulut dan Tenggorokan

a. Membran mukosa :Kering

b. Kebersihan mulut :Lidah bersih, bentuk lidah simetris

c. Keadaaan gigi :Lengkap, caries dentis ada, gigi palsu tidak ada.

d. Tanda radang :Tidak ada

e. Trismus :Tidak ada trismus

f. Kesulitan menelan :Tidak ada

9. Leher

a. Trakea :Simetris

b. Kelenjar limfe :Ada pembesaran limfe

c. Kelenjar tiroid :Tidak ada pembesaran tiroid

d. Gerakan leher :Normal

e. Kaku kuduk :Tidak ada kaku kuduk

10. Thorak dan paru

a. Inspeksi :Dada simetris, RR : 27 X/ menit, menggunakan otot bantu pernapasan

b. Perkusi :Resonan pada kedua paru

c. Palpasi :Fremitus kiri=kanan, Tidak ada nyeri tekan

d. Auskultasi :Vesikuler

11. Abdomen

a. Inspeksi :Tidak terdapat kelainan

b. Perkusi :Normal

c. Palpasi :Tidak terdapat massa

d. Auskultasi :Bising usus 10 X / menit

DERMATITIS ATOPIK Page 22

Page 23: makalah_20dermatitis_20atopik

12. Genetalia :Normal

13. Neurologis

a. Status mental :Compos mentis

b. Motorik :Gerak terkoodinasi, fungsi kooordinasi baik, kejang dan tremor tidak

ada.

DERMATITIS ATOPIK Page 23

Page 24: makalah_20dermatitis_20atopik

Analisa Data

NO DATA Etiologi MASALAH

1 DS : Klien mengeluh adanya gatal-

gatal yang hebat pada bagian kulit, lesi pada daerah garukan.

Pasien mengatakan gatal yang klien derita terjadi terus menerus dan biasanya akan mengeluarkan akan meninggalkan bekas yang menonjol..

Klien mengatakan gatal –gatal yang di derita pasien adalah gatal hebat yang dapat mengganggu aktivitas klien.

Klien mengatakan kalau keluhan yang di derita oleh klien ini diderita sejak 3 minggu terakhir.

Klien mengatakan gatal-gatal timbul secara tiba-tiba dan menetap dan cenderung mengeluarkan cairan dan setalah itu akan meninggalkan bekas yang berupa tonjolan kulit ke luar.

DO : Keadaan umum :

Klien tampak lemah Kesadaran : Compos mentis Klien tampak : lemah BB : 60 kg TB : 153 Cm

Tanda-tanda vital TD   : 90/60 mmHg ND   : 90 i/menit RR   : 27 i/menit S       :  36,3 c

warna kulit gelap, lesi kulit ada, pruritus ada, terdapat papul, Ekskoriasi, krusta dan likeforasi

Idiopatik, GenetikFaktor resiko: Alergi makanan infeksi iritan kimiawi suhu ekstrem dan

kelembapan stres psikologis atau

emosional.

DERMATITIS ATOPIK

IgE,eosinophil meningkat

Pelepasan histamin

Reaksi hipersensitivitas I

Macula eritematous, Papul vesikel, Peradangan kulit (Lesi)

Kerusakan integritas kulit

DERMATITIS ATOPIK Page 24

Page 25: makalah_20dermatitis_20atopik

2. DS : Klien mengeluh adanya gatal-

gatal yang hebat pada bagian kulit, lesi pada daerah garukan.

Klien mengatakan tidak mengetahui apa yang menyebabkan gatal – gatal yang diderita klien.

Klien mengatakan saat Gatal–gatal yang diderita klien,klien hanya mengoleskan minyak kayu putih dan Balsem, dan meminun obat yang diberikan oleh mantri saat ia berobat. Klien mengatakan, Saat klien menggaruk kulitnya pada daerah yang gatal, terkadang meninggalkan bekas dan mengeluarkan cairan, dan klien tidak menghiraukan dengan gatal-gatlnya, karena Pasien tidak tahu tentang penyaikt yang klien derita.

DO : Keadaan umum :

Klien tampak lemah Kesadaran : Compos mentis Klien tampak : lemah BB : 60 kg TB : 153 Cm

Tanda-tanda vital TD   : 90/60 mmHg ND   : 90 i/menit RR   : 27 i/menit S       :  36,3 c

Idiopatik, GenetikFaktor resiko: Alergi makanan infeksi iritan kimiawi suhu ekstrem dan

kelembapan stres psikologis atau

emosional.

DERMATITIS ATOPIK

IgE,eosinophil meningkat

Pelepasan histamin

Reaksi hipersensitivitas I

Pruritus hebat

Kurang Pengetahuan

DERMATITIS ATOPIK Page 25

Page 26: makalah_20dermatitis_20atopik

No

.

NANDA TUJUAN/KH

(NOC)

INTERVENSI (NIC) IMPLEMENTASI EVALUASI

1. Kerusakan integritas

kulit b/d zat kimia dan

kelembapan d/d

Kulit luka, gatal,

warna kulit hitam

abu2, kering bersisik

Turgor kulit jelek

Setelah mendapatkan

asuhan keperawatan

selama ... x 24 jam

diharapkan :

Gangguan integritas

kulit teratasi

Kriteria Hasil:

Integritas kulit

kembali normal

Iritasi berkurang

1. Amati warna, kehangatan

(suhu), bengkak, getaran,

tekstur, edema, dan pus

pada ektremitas

2. Periksa kemerahan,

perubahan suhu yang

ekstrim, atau drainase dari

kulit dan membran

mukosa

3. Pantau sumber tekanan

dan pergeseran

4. Pantau infeksi

5. Pantau area yang tidak

berwarna dan memar kulit

dan membrane mukosa

6. Pantau kelainan

kekeringan dan

kelembaban kulit

7. Periksa keketatan pakaian

1. Mengamati warna,kehangatan

(suhu),bengkak,getaran,tekstur,ede

ma,dan pus pd ektremitas

2. Memeriksa kemerahan perubahan

suhu yg ekstrim,atau drainase dari

kulit dan membran mukosa

3. Memantau sumber tekanan dan

pergeseran

4. Memantau infeksi

5. Memantau area yg tdk berwarna

dan memar kulit dan membrane

mukosa

6. Memantau kelainan kekeringan dan

kelembaban kulit

7. Memeriksa keketatan pakaian

S :

Klien mengeluh adanya gatal-gatal yang hebat pada bagian kulit, lesi pada daerah garukan.

Klien mengatakan gatal yang klien derita terjadi terus menerus dan biasanya akan mengeluarkan akan meninggalkan bekas yang menonjol..

Klien mengatakan gatal –gatal yang di derita pasien adalah gatal hebat yang dapat mengganggu aktivitas klien.

Klien mengatakan kalau keluhan yang di derita oleh klien ini diderita sejak 3 minggu terakhir.

Klien mengatakan gatal-gatal timbul secara tiba-tiba dan menetap dan cenderung mengeluarkan cairan dan setalah itu akan meninggalkan bekas yang

DERMATITIS ATOPIK Page 26

Page 27: makalah_20dermatitis_20atopik

8. Catat perubahan kulit atau

membrane mukosa

9. Tegakkan ukuran untuk

pencegahan lanjutan yang

lebih buruk

8. Mencatat perubahan kulit atau

membrane mukosa

9. Menegakkan ukuran untuk

pencegahan lanjutan yg lebih buruk

berupa tonjolan kulit ke luar.

O :

Keadaan umum : Klien tampak lemah Kesadaran : Compos

mentis Klien tampak : lemah BB : 60 kg TB : 153 Cm

Tanda-tanda vital TD   : 90/60 mmHg ND   : 90 i/menit RR   : 27 i/menit S       :  36,3 c

warna kulit gelap, lesi kulit ada,

pruritus ada, terdapat papul,

Ekskoriasi, krusta dan likeforasi

A :Masalah keperawatan

kerusakan integritas kulit belum

teratasi

DERMATITIS ATOPIK Page 27

Page 28: makalah_20dermatitis_20atopik

P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9 dilanjutkan

2. Kurang pengetahuan

b/d keterbatasan

kognitif, interpretasi

terhadap informasi

yang salah, kurangnya

keinginan untuk

mencari informasi,

tidak mengetahui

sumber-sumber

informasi d/d

Menyatakan secara

verbal adanya

masalah.

Ketidakakuratan

mengikuti

instruksi, perilaku

tidak sesuai

Setelah mendapatkan

asuhan keperawatan

selama ... x 24 jam

diharapkan: klien dan

keluarga mampu

mengetahui tentang

penyakit yang

dialami

Kriteria Hasil :

Pasien dan

keluarga

menyatakan

pemahaman

tentang penyakit,

kondisi, prognosis

dan program

pengobatan

Pasien dan

1. Kaji tingkat pengetahuan

pasien dan keluarga

2. Jelaskan patofisiologi

dari penyakit dan

bagaimana hal ini

berhubungan dengan

anatomi dan fisiologi,

dengan cara yang tepat.

3. Gambarkan tanda dan

gejala yang biasa muncul

pada penyakit, dengan

cara yang tepat

4. Gambarkan proses

penyakit, dengan cara

yang tepat

5. Identifikasi kemungkinan

penyebab, dengan cara

yang tepat

1. Mengkaji tingkat pengetahuan

pasien dan keluarga

2. Menjelaskan patofisiologi dari

penyakit dan bagaimana hal ini

berhubungan dengan anatomi dan

fisiologi, dengan cara yang tepat.

3. Menggambarkan tanda dan gejala

yang biasa muncul pada penyakit,

dengan cara yang tepat

4. Menggambarkan proses penyakit,

dengan cara yang tepat

5. Mengidentifikasi kemungkinan

penyebab, dengan cara yang tepat

S :

Klien mengeluh adanya gatal-gatal yang hebat pada bagian kulit, lesi pada daerah garukan.

Klien mengatakan tidak mengetahui apa yang menyebabkan gatal – gatal yang diderita klien.

Klien mengatakan saat Gatal–gatal yang diderita klien,klien hanya mengoleskan minyak kayu putih dan Balsem, dan meminun obat yang diberikan oleh mantri saat ia berobat. Klien mengatakan, Saat klien menggaruk kulitnya pada daerah yang gatal, terkadang meninggalkan bekas dan mengeluarkan cairan, dan klien tidak menghiraukan dengan gatal-gatlnya, karena Pasien tidak tahu tentang penyaikt yang klien derita.

DERMATITIS ATOPIK Page 28

Page 29: makalah_20dermatitis_20atopik

keluarga mampu

melaksanakan

prosedur yang

dijelaskan secara

benar

Pasien dan

keluarga mampu

menjelaskan

kembali apa yang

dijelaskan

perawat/tim

kesehatan lainnya

6. Sediakan informasi pada

pasien tentang kondisi,

dengan cara yang tepat

7. Sediakan bagi keluarga

informasi tentang

kemajuan pasien dengan

cara yang tepat

8. Diskusikan pilihan terapi

atau penanganan

9. Dukung pasien untuk

mengeksplorasi atau

mendapatkan second

opinion dengan cara yang

tepat atau diindikasikan

10.Eksplorasi kemungkinan

sumber atau dukungan,

dengan cara yang tepat

6. Menyediakan informasi pada

pasien tentang kondisi, dengan cara

yang tepat

7. Menyediakan bagi keluarga

informasi tentang kemajuan pasien

dengan cara yang tepat

8. Mendiskusikan pilihan terapi atau

penanganan

9. Mendukung pasien untuk

mengeksplorasi atau mendapatkan

second opinion dengan cara yang

tepat atau diindikasikan

10. Mengeksplorasi kemungkinan

sumber atau dukungan, dengan

cara yang tepat

O :

Keadaan umum : Klien tampak lemah Kesadaran : Compos

mentis Klien tampak : lemah BB : 60 kg TB : 153 Cm

Tanda-tanda vital TD   : 90/60 mmHg ND   : 90 i/menit RR   : 27 i/menit

S       :  36,3 c

A:Masalah keperawatan

kerusakan integritas kulit belum

teratasi

P: Intervensi 1, 2, 3,4, 5, 6, 7, 8,

9, 10 di lanjutkan

DERMATITIS ATOPIK Page 29

Page 30: makalah_20dermatitis_20atopik

D.ANALISA KELOMPOK

Dermatitis Atopik merupakan penyakit radang kulit kambuhan yang sangat gatal dan

sering ditemukan pada bayi dan anak yang biasanya mendahului perkembangan rintis

alergik,berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada

penderita atau keluarga.Penyebab pasti dermatitis atopik tidak diketahui ; namun cenderung

kearah predisposisi genetik. Kemungkinan faktor berkontribusi yaitu :Alergi makanan, infeksi,

iritan kimiawi, suhu ekstrem dan kelembapan, stres psikologis atau emosional.

Pada dermatitis atopik dapat berlangsung respon imun yang melibatkan sel

Langerhans,epidermis,limfosit,eosinophil.Umumnya penderita DA mengalami kekeringan

kulit.Kekeringan kulit ini mengakibatkan ambang rangsang gatal menjadi relative rendah dan

menimbulkan sensasi untuk menggaruk.Lokasi lesi di lipatan siku/lutut,bagian fleksor

pergelangan tangan,kelopak mata,dan leher.

Dan untukmencegah Dermatitis Atopikituterjadimaka :

1. Gunakan sabun tanpa pewangi yang lembut ketika memandikan anak,dan keringkan

tubuh si kecil dengan hati-hati

2. Pada anak yang memiliki kulit sensitif,konsultasi kan pada dokter apakah anda perlu

mengoleskan krim pelembab khusus untuknya atau tidak

3. Pilih deterjen tanpa pewangi dan pelembut yang bisa menimbulkan alergi.Jangan

gunakan pula pewangi pakaian ketika menyetrika pakaian anak

4. Berikan anak Anda pakaian dalam dan pakaian sehari-hari dari bahan katun.hindari

pakaian terlalu ketatdan terbuat dari bahan sintetis

5. Hindari konsumsi makanan yang bisa memicu alergi seperti susu sapi,telur,kacang

tanah,makanan laut dll

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul dalam kasus “Dermatitis Atopik”yaitu Nyeri akut,kerusakan Integritas kulit,dan kurang pengetahuan

DERMATITIS ATOPIK Page 30

Page 31: makalah_20dermatitis_20atopik

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dermatitis atopik adalah peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan

limfosit T dan sel mast. Kata “atopic” berhubungan dengan tiga group gangguan alergi

yaitu asthma, alergi renitis (influensa), dan dermatitis atopik. Dermatitis atopik dibagi

2 tipe yaitu: Tipe 1 : murni tidak disertai keterlibatan saluran napas, ada 2 tipe

yaitu : Intrinsik : tidak terdeteksi adanya sensitasi IgE spesifik dan tidak terdapat

peningkatan IgE total serum dan Ekstrinsik : terbukti dengan adanya sensitasi terhadap

alergen hirup dan alergen makanan pada uji kulit dan pada serum. Tipe 2 : bentuk

campuran disertai gejala saluran napas dan terdapat sensitasi IgE.

B. Saran

Beberapa pencegahan untuk penderita dengan DA antara lain:

1. Potong pendek kuku jari tangan untuk mengurangi goresan di kulit.

2.  Hindari penggunaan sabun wangi dan gunakan pembersih bebas sabun (soap- free

cleansing oils).

3. Penderita sebaiknya tidak terlalu sering dimandikan, cukup dua kali sehari, dan

jangan dimandikan terlalu lama.

4.  Olesi kulit dengan krim emolien setelah mandi.

5.  Jangan memakaikan pakaian yang terbuat dari bahan iritatif seperti wol dan nilon,

hindari juga pakaian berlapis-lapis untuk mencegah produksi keringat yang

berlebih.

DERMATITIS ATOPIK Page 31

Page 32: makalah_20dermatitis_20atopik

DAFTAR PUSTAKA

NANDA International Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.

Penerbit: Buku Kedokteran EGC.

Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Diagnosis NANDA, NIC NOC. Penerbit buku

Kedokteran EGC.

http://oddiehanafi.blogspot.com/2011/07/dermatitis-atopik.html

0cw.usu.ac.id/course/download/…/dsm 146_slide_dermatitis_atopik.pdf

Williams lippincott,wilkins.2012.kapita selekta penyakit dengan implikasi keperawatan edisi

2.Jakarta :EGC

DERMATITIS ATOPIK Page 32