makalah_20dermatitis_20atopik
-
Upload
chindy-gabriella-wauran -
Category
Documents
-
view
100 -
download
1
description
Transcript of makalah_20dermatitis_20atopik
![Page 1: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan
hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin
kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi pada
keadaan iklim, umur, seks, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Kulit dapat dengan
mudah dilihat dan diraba, hidup, dan menjamin kelangsungan hidup,. Kulit pun menyokong
penampilan dan kepribadian seseorang. Dengan demikian kulit pada manusia mempunyai
peranan yang sangat penting.
Dibutuhkan kulit yang sehat dan terawat untuk menambah rasa percaya diri. Itu
membuat banyak orang menempuh berbagai cara untuk mendapatkan kulit sehat,mulus,dan
indah. Namun, berbagai keluhan seputar kulit semakin sering dijumpai dalam praktik
keperawatan, mulai dari kelainan pigmentasi, kulit berjerawat hingga penyakit kulit yang
disebut dengan dermatitis atopik.
Dermatitis merupakan peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons
terhadap pengaruh factor eksogen atau factor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa
efloresensi poliformik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan gatal. Tanda
poliformik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfik).
Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis. Atopik berasal dari kata “atopi” yaitu istilah
yang dipakai untuk sekelompok penyakit pada individu yang mempunyai riwayat kepekaan
dalam keluarganya, misalnya : asma bronchial, rinitis alergik, konjungtivitis alergik dan
dermatitis atopic.Dermatitis atopik ialah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai
gatal, yang berhubungan dengan atopIK.
DERMATITIS ATOPIK Page 1
![Page 2: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN TEORITIS
1. DEFINISI
Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis yang ditandai oleh inflamasi kulit
superfisial dan gatal hebat.
Dermatitis atopik ialah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal,
yang berhubungan dengan atopi. Kata “atopi” pertama diperkenalkan oleh Coca (1928), yaitu
istilah yang dipakai untuk sekelompok penyakit pada individu yang mempunyai riwayat
kepekaan dalam keluarganya, misalnya : asma bronchial, rinitis alergik, konjungtivitis alergik
dan dermatitis atopik. (Suria Djuanda dan Sri Adi Sularsito, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
edisi 3,2002)
Dermatitis atopik merupakan penyakit inflamasi yang disebabkan karena faktor
alergen dengan ditandai adanya erupsi pada kulit makulo papuler dengan kemerahan, gatal,
lesi, kulit kering, dan adanya eksudasi (Pengantar Ilmu Keperawatan Anak,2006: hal.137).
2. ETIOLOGI
Penyebab pasti dermatitis atopik tidak diketahui ;namun cenderung kearah
predisposisi genetik
Kemungkinan faktor berkontribusi:
-Alergi makanan
-infeksi
-iritan kimiawi
-suhu ekstrem dan kelembapan
-stres psikologis atau emosional.
DERMATITIS ATOPIK Page 2
![Page 3: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/3.jpg)
3. PATOFISIOLOGI
Penyebabnya belum diketahui pasti. Gambaran klinis yang muncul diakibatkan oleh
kerja sama berbagai faktor konstitusional dan faktor pencetus, seperti alergi makanan, infeksi,
iritan kimiawi, suhu ekstrem dan kelembapan, stres psikologis atau emosional.
Mekanisme alergi hipersensitifitas yang menyebabkan pelepasan mediator inflamasi
melalui antibodi tersensitisasi kelas imunoglobulin (Ig)E. Histamin dan sitokinin lain
menginduksi inflamasi akut.
kulit kering yang tidak normal dan penurunan ambang gatal membangkitkan siklus
“gatal-garuk-gatal” yang pada akhirnya menyebabkan lesi (ekskoriasi, likenifikasi). Rasa
gatal (pruritus) dan reaktivitas kulit yang kuat merupakan tanda penting pada dermatitis
atopik. Pruritus dapat timbul karena faktor intrinsik kulit, yaitu ambang gatal yang rendah.
Eksaserbasi pruritus timbul disebabkan oleh berbagai macam faktor pencetus yang akan
memperburuk dermatitis atopik, antara lain :
· Makanan, inhalan berbagai alergen lain (seperti debu, kapuk, bulu binatang, serbuk sari,
karpet, boneka berbulu). Anak dengan bawaan atopi lebih mudah bereaksi terhadap alergen
tsb dan menimbulkan sensitisasi terhadap reaksi hipersensitivitas tipe 1
· Kelembaban rendah sehingga menyebabkan kulit menjadi kering karena ada penurunan
kapasitas pengikatan air, kehilangan air yang tinggi di transepidermal, dan penurunan isi air.
Pada bagian kehilangan air mengalami kekeringan yang lebih lanjut dan peretakan dari kulit,
menjadi lebih gatal.
· Keringat berlebih, disebabkan lingkungan yang bersuhu panas/dingin dan kelembaban
tinggi atau rendah, sinar matahari.
· Penggunaan bahan iritan, seperti wol, sabun, deterjen, dll akan memicu terjadinya
pruritus pada kulit.
DERMATITIS ATOPIK Page 3
![Page 4: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/4.jpg)
Faktor psikologik juga berpengaruh pada dermatitis atopik. Factor psikologik ini juga
merupakan factor pencetus yang dapat memperburuk dermatitis atopik. Misalnya saja
seseorang yang stress emosional, dapat menimbulkan respons gatal sehingga menyebabkan
terjadinya infeksi sekunder. Karena stress, tubuh penderita akan terpajan oleh alergen yang
sama. Kemudian timbul sensitisasi terhadap reaksi hipersensitivitas tipe 1, sehingga terjadi
peningkatan IgE dalam jumlah yang lebih besar. Maka dari itulah akan timbul infeksi
sekunder yang dapat memperburuk dermatitis atopik.
4. KLASIFIKASI
Berdasarkan usia kejadian DA dibagi menjadi 3 tipe (Mulyono, 1986), yaitu :
a. Tipe Infantil (usia 2 bulan – 2 tahun).
b. Tipe anak-anak (usia 2 – 10 tahun).
c. Tipe dewasa (17 -25 tahun).
Sedangkan Djuanda dan Sularsito tahun 2002, membagi usia pada tipe DA menjadi
a. Bentuk Infantil (usia 2 bulan – 2 tahun).
b. Bentuk anak ( usia 3 tahun – 11 tahun).
Berdasarkan usia kejadian DA dibagi menjadi 3 tipe (Mulyono, 1986), yaitu :
a. Tipe Infantil (usia 2 bulan – 2 tahun).
b. Tipe anak-anak (usia 2 – 10 tahun).
c. Tipe dewasa (17 -25 tahun).
Sedangkan Djuanda dan Sularsito tahun 2002, membagi usia pada tipe DA menjadi :
a. Bentuk Infantil (usia 2 bulan – 2 tahun).
b. Bentuk anak ( usia 3 tahun – 11 tahun).
5. MANIFESTASI KLINIS
DERMATITIS ATOPIK Page 4
![Page 5: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/5.jpg)
Umumnya gejala DA timbul sebelum bayi berumur 6 bulan, dan jarang terjadi di
bawah usia 8 minggu.Dermatitis atopik dapat menyembuh dengan bertambahnya usia, tetapi
dapat pula menetap bahkan meluas dan memberat sampai usia dewasa. Terdapat kesan bahwa
makin lama dan makin berat dermatitis yang diderita semasa bayi makin besar
kemungkinan dermatitis tersebut menetap sampai dewasa, sehingga perjalanan
penyakit dermatitis atopik sukar diramalkan.
Dermatitis atopik dapat terjadi pada masa bayi (infantil), anak, maupun remaja dan dewasa.
a. Bentuk infantil (2 bulan-2 tahun).
Masa awitan paling sering pada usia 2-6 bulan. Lesi mulai di muka (pipi, dahi)
dan scalp, tetapi dapat pula mengenai tempat lain (badan, leher, lengan dan tungkai).
Bila anak mulai merangkak, lesi ditemukan di lutut. Lesi beruoa eritema dan
papulovesikel miliar yang sangat gatal; karena garukan terjadi erosi, ekskoriasi, dan
eksudasi atau krusta, tidak jarang mengalami infeksi. Garukan dimulai setelah usia 2
bulan. Rasa gatal ini sangat mengganggu sehingga anak gelisah, susah tidur dan
menangis. Lesi menjadi kronis dan residif. Sekitar usia 18 bulan, mulai tampak
likenifikasi di bagian fleksor. Pada usia 2 tahun sebagian besar penderita sembuh,
sebagian berlanjut menjadi bentuk anak.
b. Bentuk anak (3-11 tahun)
Dapat merupakan kelanjutan bentuk infantil, atau timbul sendiri. Lesi kering,
likenifikasi, batas tidak tegas; karena garukan terlihat pula ekskoriasi memanjang dan
krusta. Tempat prediliksi di lipat siku, lipat lutut, leher, pergelangan tangan, dan kaki;
jarang mengenai muka. Tangan mungkin kering, likenifikasi atau eksudasi; bibir dan
perioral dapat pula terkena; kadang juga pada paha belakang dan bokong. Sering
ditemukan lipatan Dennie Morgan, yaitu lipatan kulit di bawah kelopak mata bawah.
c. Bentuk remaja dan dewasa (12-30 tahun)
Tempat prediliksi di muka (dahi, kelopak mata, perioral), leher, dada bagian
atas, lipat siku, lipat lutut, punggung tangan; biasanya simetris. Gejala utama adalah
pruritus; kelainan kulit berupa likenifikasi, papul, ekskoriasi dan krusta. Umumnya
dermatitis atopik bentuk remaja dan dewasa berlangsung lama, tetapi intensitasnya
cenderung menurun setelah usia 30 tahun. Sebagian kecil dapat terus berlangsung
sampai tua. Dapat pula ditemukan kelainan setempat, misalnya di bibir (kering, pecah,
bersisik), vulva, puting susu, scalp.
DERMATITIS ATOPIK Page 5
![Page 6: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/6.jpg)
Selain itu manifestasi lain berupa kulit penderita tampak kering dan sukar berkeringat.
Ambang rangsang gatal rendah, sehingga penderita mudah gatal, apalagi bila berkeringat
6. PENCEGAHAN
a. Gunakan sabun tanpa pewangi yang lembut ketika memandikan anak,dan keringkan
tubuh si kecil dengan hati-hati
b. Pada anak yang memiliki kulit sensitif,konsultasi kan pada dokter apakah anda perlu
mengoieskan krim pelembab khusus untuknya atau tidak
c. Pilih deterjen tanpa pewangi dan pelembut yang bisa menimbulkan alergi.Jangan
gunakan pula pewangi pakaian ketika menyetrika pakaian anak
d. Berikan anak Anda pakaian dalam dan pakaian sehari-hari dari bahan katun.hindari
pakaian terlalu ketatdan terbuat dari bahan sintetis
e. Hindari konsumsi makanan yang bisa memicu alergi seperti susu sapi,telur,kacang
tanah,makanan laut dll.
7. PENATALAKSANAAN
Pengobatan DA tidak bersifat menghilangkan penyakit tapi untuk menghilangkan
gejala dan mencegah kekambuhan. Secara konvensional pengobatan DA pada
umumnya menurut Boguniewicz & Leung tahun 1996 (cit.Kariosentono, 2006) adalah
sebagai berikut
a. Menghindari bahan iritan : bahan seperti sabun, detergen, bahan kimiawi karena
penderita DA mempunyai nilai ambang rendah dalam merespon berbagai iritan.
b. Mengeliminasi alergen yang telah terbukti : pemicu kekambuhan yang telah terbukti
misal makanan, debu rumah, bulu binatang dan sebagainya harus disingkirkan.
c. Mengurangi stress : stress pada penderita DA merupakan pemicu kekambuhan, bukan
sebagai penyebab.
d. Pemberian pelembab kulit dan menghilangkan pengeringan kulit : pemakaian
pelembab dapat mempebaiki barier stratum korneum.
e. Kortikosteroid topikal : sebagai anti inflamasi dann anti pruritus,dipilih yang
potensinya paling lemah yang paling efektif untuk menghindari efek samping berupa
atrofi, teleangiektasi, striae dan takifilaksi.
DERMATITIS ATOPIK Page 6
![Page 7: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/7.jpg)
f. Antibiotik : ditujukan pada DA dengan infeksi sekunder
g. Antihistamin : Antihistamin digunakan sebagai antipruritus yang cukup memuaskan
dan banyak digunakan untuk terapi DA.
B. TINJAUAN ASKEP
1.PENGKAJIAN
a.Pengkajian Identitas Klien
Nama :
MR :
Masuk ke RS :
Tanggal Lahir :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Alamat :
b.Pengkajian Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan sekarang
P : Provokatif(yang menjadi pemicu suatu masalah)
Q : Quality(jenis kualitas nyeri yang dirasa apakah seperti ditusuk-tusuk ,hilang
timbul)
R : Regio (daerah atau lokasi penyebaran nyeri)
S : Severe (tingkat keparahan dari nyeri itu sendiri :ringan,sedang,berat,atau dengan
skala nyeri 0-10)
T :Time(berrpa lama nyeri berlangsung,apakah hilang,atau terus menerus)
c. Pemerikasaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang DA menurut Mulyono tahun 1986 :
a. Pemeriksaan darah tepi : ditemukan adanya eosinofilia.
b. Pemeriksaan imunologi : didapatkan kadar Ig E yang meningkat.
DERMATITIS ATOPIK Page 7
![Page 8: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/8.jpg)
Pemeriksaan Penunjang DA menurut Siregar tahun 1995 :
a. White dermatographisme : untuk melihat perubahan dari rangsangan goresan terhadap
kulit.
b. Percobaan Asetilkolin : akan menimbulkan vasokonstriksi kulit yang tampak sebagai
garis pucat selama 1 jam.
d. Pengkajian 11 Funggsional Gordon:
1. Pola Persepsi Kesehatan
Adanya riwayat infeksi sebelumya.
Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.
Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu.
Adakah konsultasi rutin ke Dokter.
Hygiene personal yang kurang.
Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.
2. Pola Nutrisi Metabolik
Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali sehari
makan.
Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.
Jenis makanan yang disukai.
Nafsu makan menurun.
Muntah-muntah.
Penurunan berat badan.
Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.
Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar atau
perih.
3. Pola Eliminasi
Sering berkeringat.
tanyakan pola berkemih dan bowel.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Pemenuhan sehari-hari terganggu.
Kelemahan umum, malaise.
Toleransi terhadap aktivitas rendah.
Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan
Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.
DERMATITIS ATOPIK Page 8
![Page 9: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/9.jpg)
5. Pola Tidur dan Istirahat
Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.
Mimpi buruk.
6. Pola Persepsi Kognitif
Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.
Pengetahuan akan penyakitnya.
7. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Perasaan tidak percaya diri atau minder.
Perasaan terisolasi.
8. Pola Hubungan dengan Sesama
Hidup sendiri atau berkeluarga
Frekuensi interaksi berkurang
Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran
9. Pola Reproduksi Seksualitas
Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan.
Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.
10. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress
Emosi tidak stabil
Ansietas, takut akan penyakitnya
Disorientasi, gelisah
11. Pola Sistem Kepercayaan
Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadah
Agama yang dianut
PENYIMPANGAN KDM/PATWAY
DERMATITIS ATOPIK Page 9
Faktor resiko:
Alergi makanan infeksi iritan kimiawi suhu ekstrem dan
kelembapan stres psikologis atau
emosional.
DERMATITIS ATOPIK
Idiopatik, Genetik
![Page 10: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/10.jpg)
DERMATITIS ATOPIK Page 10
Faktor resiko:
Alergi makanan infeksi iritan kimiawi suhu ekstrem dan
kelembapan stres psikologis atau
emosional.
IgE,eosinophil meningkat
Reaksi hipersensitivitas I
Nyeri akut
![Page 11: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/11.jpg)
2. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Dx 1 : Kerusakan Integritas Kulit b/d zat kimia dan kelembapan.
b. Dx 2 : Nyeri Akut b/d agens cedera
c. Dx 3: Kurang pengetahuanb.d keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang
salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber
informasi.
3.INTERVENSI,IMPLEMENTASI,EVALUASI
DERMATITIS ATOPIK Page 11
![Page 12: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/12.jpg)
No. NANDA TUJUAN/KH
(NOC)
INTERVENSI (NIC) IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Kerusakan integritas
kulit b/d zat kimia dan
kelembapan d/d
Kulit luka, gatal,
warna kulit hitam
abu2, kering bersisik
Turgor kulit jelek
Setelah mendapatkan
asuhan keperawatan
selama ... x 24 jam
diharapkan :
Gangguan integritas
kulit teratasi
Kriteria Hasil:
Integritas kulit
kembali normal
Iritasi berkurang
1. Amati warna, kehangatan
(suhu), bengkak, getaran,
tekstur, edema, dan pus
pada ektremitas
2. Periksa kemerahan,
perubahan suhu yang
ekstrim, atau drainase dari
kulit dan membran
mukosa
3. Pantau sumber tekanan
dan pergeseran
4. Pantau infeksi, khususnya
pada daerah edematous
5. Pantau area yang tidak
berwarna dan memar kulit
dan membrane mukosa
6. Pantau kelainan
kekeringan dan
kelembaban kulit
1. Mengamati warna,kehangatan
(suhu),bengkak,getaran,tekstur,ede
ma,dan pus pd ektremitas
2. Memeriksa kemerahan perubahan
suhu yg ekstrim,atau drainase dari
kulit dan membran mukosa
3. Memantau sumber tekanan dan
pergeseran
4. Memantau infeksi,khususnya pada
daerah edematous
5. Memantau area yg tdk berwarna
dan memar kulit dan membrane
mukosa
6. Memantau kelainan kekeringan dan
kelembaban kulit
Dokumentasi/evaluasi
perkembanganataukemajuanke
sehatanmenggunakanSOAP.
S : Data Subjektif (masalah
yangdikemukakandandikeluhk
anatau yang
dirasakansendiriolehpasie
n).
O :Data Objektif (tanda-
tandaklinikdanfakta yang
berhubungandengan
diagnose
keperawatanmeliputi data
fisiologisdaninformasidari
pemeriksaan. Data info
dapatdiperolehmelaluiwa
wancara, observasi,
pemeriksaanfisikdanpemer
DERMATITIS ATOPIK Page 12
![Page 13: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/13.jpg)
7. Periksa keketatan pakaian
8. Catat perubahan kulit atau
membrane mukosa
9. Tegakkan ukuran untuk
pencegahan lanjutan yang
lebih buruk
7. Memeriksa keketatan pakaian
8. Mencatat perubahan kulit atau
membrane mukosa
9. Menegakkan ukuran untuk
pencegahan lanjutan yg lebih buruk
iksaan diagnostic
laboratorium.
A : Pengkajian (Assesment)
Analisis data
subjektifdanobjektifdalam
menentukanmasalahpasien
.
P:
Perencanaa
n(pengembanganrencanas
egeraatauuntuk yang akan
dating
dariintervensitindakanuntu
kmencapai status
kesehatan optimal).
2. Nyeri akut b/d agen
cedera d/d
Mengatupkan
rahang/mengepalkan
tangan
Setelah mendapatkan
asuhan keperawatan
selama ... x 24 jam
diharapkan: nyeri
Kaji nyeri secara
komprehensif ( lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
Mengkaji nyeri secara
komprehensif(Lokasi,karakteristik,dur
asi,frekuensi,kualitas,dan faktor
Dokumentasi/evaluasi
perkembanganataukemajuanke
sehatanmenggunakanSOAP.
DERMATITIS ATOPIK Page 13
![Page 14: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/14.jpg)
Agitasi
Ansietas
Menarik diri bila
disentuh
berkurang
Kriteria Hasil :
Klien melaporkan
nyeri berkurang dg
skala 2-3
Ekspresi wajah
tenang
klien dapat istirahat
dan tidurv/s dbn
faktor presipitasi ).
Observasi reaksi NV dr
ketidak nyamanan.
Gunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien
sebelumnya
Kontrol faktor lingkungan
yang mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan.
Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologis/non
farmakologis).
Ajarkan teknik non
farmakologis (relaksasi,
distraksi dll) untuk
mengetasi nyeri..
Kolaborasi pemberian
analgetik untuk
presipitasi)
Mengobservasi reaksi NV dari
ketidaknyamanan
Menggunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien sebelumnya
Mengontrol faktor lingkungan yg
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan,pencahayaan,kebisingan
Memilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologis/non farmakologis)
Mengajarkan teknik non
farmakologis (relaksasi, distraksi dll)
untuk mengetasi nyeri.
Mengkolaborasi pemberian analgetik
S : Data Subjektif (masalah
yangdikemukakandandikeluhk
anatau yang
dirasakansendiriolehpasie
n).
O :Data Objektif (tanda-
tandaklinikdanfakta yang
berhubungandengan
diagnose
keperawatanmeliputi data
fisiologisdaninformasidari
pemeriksaan. Data info
dapatdiperolehmelaluiwa
wancara, observasi,
pemeriksaanfisikdanpemer
iksaan diagnostic
laboratorium.
c) A : Pengkajian (Assesment)
Analisis data
subjektifdanobjektifdalam
DERMATITIS ATOPIK Page 14
![Page 15: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/15.jpg)
mengurangi nyeri.
Evaluasi tindakan
pengurang nyeri/kontrol
nyeri.
Monitor TTV
untuk mengurangi nyeri.
Mengevaluasi tindakan pengurang
nyeri/kontrol nyeri.
Memonitor TTV
menentukanmasalahpasien
.
P:
Perencanaa
n(pengembanganrencanas
egeraatauuntuk yang akan
dating
dariintervensitindakanuntu
kmencapai status
kesehatan optimal).
3. Kurang pengetahuan
b/d keterbatasan
kognitif, interpretasi
terhadap informasi
yang salah, kurangnya
keinginan untuk
mencari informasi,
tidak mengetahui
sumber-sumber
informasi d/d
Setelah mendapatkan
asuhan keperawatan
selama ... x 24 jam
diharapkan: klien dan
keluarga mampu
mengetahui tentang
penyakit yang dialami
Kriteria Hasil :
Pasien dan
keluarga
1. Kaji tingkat pengetahuan
pasien dan keluarga
2. Jelaskan patofisiologi
dari penyakit dan
bagaimana hal ini
berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi,
dengan cara yang tepat.
3. Gambarkan tanda dan
gejala yang biasa muncul
11.Mengkaji tingkat pengetahuan
pasien dan keluarga
12.Menjelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi dan
fisiologi, dengan cara yang tepat.
13.Menggambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada penyakit,
Dokumentasi/evaluasi
perkembanganataukemajuanke
sehatanmenggunakanSOAP.
S : Data Subjektif (masalah
yangdikemukakandandikeluhk
anatau yang
dirasakansendiriolehpasie
n).
DERMATITIS ATOPIK Page 15
![Page 16: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/16.jpg)
Menyatakan secara
verbal adanya
masalah.
Ketidakakuratan
mengikuti
instruksi, perilaku
tidak sesuai
menyatakan
pemahaman
tentang penyakit,
kondisi, prognosis
dan program
pengobatan
Pasien dan
keluarga mampu
melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
Pasien dan
keluarga mampu
menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
perawat/tim
kesehatan lainnya
pada penyakit, dengan
cara yang tepat
4. Gambarkan proses
penyakit, dengan cara
yang tepat
5. Identifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara
yang tepat
6. Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi,
dengan cara yang tepat
7. Sediakan bagi keluarga
informasi tentang
kemajuan pasien dengan
cara yang tepat
8. Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan
9. Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second
opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
dengan cara yang tepat
14.Menggambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
15.Mengidentifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara yang tepat
16.Menyediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara yang
tepat
17.Menyediakan bagi keluarga
informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
18.Mendiskusikan pilihan terapi atau
penanganan
19.Mendukung pasien untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
O :Data Objektif (tanda-
tandaklinikdanfakta yang
berhubungandengan
diagnose
keperawatanmeliputi data
fisiologisdaninformasidari
pemeriksaan. Data info
dapatdiperolehmelaluiwa
wancara, observasi,
pemeriksaanfisikdanpemer
iksaan diagnostic
laboratorium.
c) A : Pengkajian (Assesment)
Analisis data
subjektifdanobjektifdalam
menentukanmasalahpasien
.
P:
Perencanaa
n(pengembanganrencanas
DERMATITIS ATOPIK Page 16
![Page 17: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/17.jpg)
10.Eksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan,
dengan cara yang tepat
20.Mengeksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan, dengan cara
yang tepat
egeraatauuntuk yang akan
dating
dariintervensitindakanuntu
kmencapai status
kesehatan optimal).
DERMATITIS ATOPIK Page 17
![Page 18: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/18.jpg)
C. MANAJEMEN KASUS
1. PENGKAJIAN DATA KLIEN
A. Biodata pasien:
Nama :Tn. “Y”
Umur :22 Th
Suku/bangsa :Bengkulu/ Indonesia
Jenis kelamin :Laki-laki
Agama :Islam
Status :Belum Nikah
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :Mahasiswa
Suku bangsa :Bengkulu / Indonesia
Alamat :Jl. Hibrida Raya No. 1
Tanggal masuk RS :30 Oktober 2012
Tanggal pengkajian :1 Nopember 2012
Dx Medis :Dermatitis atopik
Keluarga dekat yang dapat dihubungi:
Nama :Ny “S”
Umur :49 Tahun
Jenis kelamin :Wanita
Pekerjaan :Ibu rumah tangga
Alamat :Jl. Hibrida Raya No. 1
DERMATITIS ATOPIK Page 18
![Page 19: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/19.jpg)
Hub. Dengan pasien :Ibu Klien
Sumber informasi :keluarga pasien, status, klien, perawat dan catatan
perawat
B. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama : Pada saat Pasien datang ke rumah sakit keluhannya adalah adanya
gatal-gatal yang hebat pada bagian kulit.
a) Alasan masuk rumah sakit
Pasien masuk IGD tanggal 30 Oktober 2012 pukul 10.30 WIB, dengan
keluhan adanya gatal – gatal yang hebat, Lesi pada daerah garukan.
2) Riwayat kesehatan sekarang :
a) Faktor pencetus
pasien mengatakan tidak mengetahui apa yang menyebabkan gatal – gatal
yang diderita klien.
b) Sifat keluhan
Pasien mengatakan gatal yang klien derita terjadi terus menerus dan biasanya
akan mengeluarkan akan meninggalkan bekas yang menonjol.
c) Lokalisasi dan sifatnya
Pasien mengatakan gatal pada daerah kulitnya dapat menyebar.
d) Berat ringannya keluhan
Klien mengatakan gatal –gatal yang di derita pasien adalah gatal hebat yang
dapat mengganggu aktivitas klien.
e) Lamanya keluhan
Klien mengatakan kalau keluhan yang di derita oleh klien ini diderita sejak 3
minggu terakhir
DERMATITIS ATOPIK Page 19
![Page 20: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/20.jpg)
f) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Klien mengatakan saat Gatal–gatal yang diderita klien,klien hanya
mengoleskan minyak kayu putih dan Balsem, dan meminun obat yang diberikan oleh
mantri saat ia berobat. Klien mengatakan, Saat klien menggaruk kulitnya pada daerah
yang gatal, terkadang meninggalkan bekas dan mengeluarkan cairan, dan klien tidak
menghiraukan dengan gatal-gatlnya, karena Pasien tidak tahu tentang penyaikt yang
klien derita.
g) Keluhan saat pengkajian
Klien mengatakan gatal-gatal timbul secara tiba-tiba dan menetap dan
cenderung mengeluarkan cairan dan setalah itu akan meninggalkan bekas yang berupa
tonjolan kulit ke luar.
h) Diagnosa medik :
Suspect Dermatitis : 30 Oktober 2012
Dermatitis : 2 Nopember 2012
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
a) Penyakit yang pernah dialami
Klien pernah dirawat dirumah sakit Arga Makmur dengan keluhan sesak
napas, batuk berdahak selama 1 minggu,
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan kalau bapaknya pernah menderita penyakit yang sama, dan
bapaknya juga pernah menderita sesak napas.
C) Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
a. Penampilan umum :Keadaan umum lemah.
b. Kesadaran :Composmentis
c. Klien tampak :lemah
d. BB :60 kg
DERMATITIS ATOPIK Page 20
![Page 21: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/21.jpg)
e. TB :153 Cm
2. Tanda-tanda vital
a. TD : 90/60 mmHg
b. ND : 90 i/menit
c. RR : 27 i/menit
d. S : 36,3 c
3. Kulit
a. Inspeksi : warna kulit gelap, lesi kulit ada, pruritus ada, terdapat papul, Ekskoriasi,
krusta dan likeforasi.
b. Palpasi : suhu panas,
4. Kepala/Rambut
a. Inspeksi : Bersih, tidak ada ketombe, rambut lurus, distribusi rambut merata, bentuk
kepala simetris.
b. Palpasi : Tidak ada massa di kepala, rambut halus, tidak berminyak, tidak ada
nyeri tekan.
5. Mata
a. Fungsi penglihatan :Baik
b. Pupil dan reflek cahaya :Normal
c. Konjungtiva :Anemis
d. Lensa/iris :Tidak ada kekeruhan lensa
e. Odema palpebra :Tidak ada
6. Telinga
a. Fungsi pendengaran :Baik
b. Kebersihan :Bersih
c. Daun telinga :Simetris Kiri dan kanan
d. Sekret :Tidak ada
e. Mastoid :Tidak ada pembengkakan dan Nyeri tekan mastoid
7. Hidung dan Sinus
DERMATITIS ATOPIK Page 21
![Page 22: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/22.jpg)
a. Inspeksi :Bentuk simetris
b. Fungsi pennciuman :Baik
c. Pembengkakan :Tidak ada pembengkakan
d. Kebersihan :Bersih
e. Pendarahan :Tidak ada pendarahan
f. Sekret :Tidak ada
8. Mulut dan Tenggorokan
a. Membran mukosa :Kering
b. Kebersihan mulut :Lidah bersih, bentuk lidah simetris
c. Keadaaan gigi :Lengkap, caries dentis ada, gigi palsu tidak ada.
d. Tanda radang :Tidak ada
e. Trismus :Tidak ada trismus
f. Kesulitan menelan :Tidak ada
9. Leher
a. Trakea :Simetris
b. Kelenjar limfe :Ada pembesaran limfe
c. Kelenjar tiroid :Tidak ada pembesaran tiroid
d. Gerakan leher :Normal
e. Kaku kuduk :Tidak ada kaku kuduk
10. Thorak dan paru
a. Inspeksi :Dada simetris, RR : 27 X/ menit, menggunakan otot bantu pernapasan
b. Perkusi :Resonan pada kedua paru
c. Palpasi :Fremitus kiri=kanan, Tidak ada nyeri tekan
d. Auskultasi :Vesikuler
11. Abdomen
a. Inspeksi :Tidak terdapat kelainan
b. Perkusi :Normal
c. Palpasi :Tidak terdapat massa
d. Auskultasi :Bising usus 10 X / menit
DERMATITIS ATOPIK Page 22
![Page 23: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/23.jpg)
12. Genetalia :Normal
13. Neurologis
a. Status mental :Compos mentis
b. Motorik :Gerak terkoodinasi, fungsi kooordinasi baik, kejang dan tremor tidak
ada.
DERMATITIS ATOPIK Page 23
![Page 24: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/24.jpg)
Analisa Data
NO DATA Etiologi MASALAH
1 DS : Klien mengeluh adanya gatal-
gatal yang hebat pada bagian kulit, lesi pada daerah garukan.
Pasien mengatakan gatal yang klien derita terjadi terus menerus dan biasanya akan mengeluarkan akan meninggalkan bekas yang menonjol..
Klien mengatakan gatal –gatal yang di derita pasien adalah gatal hebat yang dapat mengganggu aktivitas klien.
Klien mengatakan kalau keluhan yang di derita oleh klien ini diderita sejak 3 minggu terakhir.
Klien mengatakan gatal-gatal timbul secara tiba-tiba dan menetap dan cenderung mengeluarkan cairan dan setalah itu akan meninggalkan bekas yang berupa tonjolan kulit ke luar.
DO : Keadaan umum :
Klien tampak lemah Kesadaran : Compos mentis Klien tampak : lemah BB : 60 kg TB : 153 Cm
Tanda-tanda vital TD : 90/60 mmHg ND : 90 i/menit RR : 27 i/menit S : 36,3 c
warna kulit gelap, lesi kulit ada, pruritus ada, terdapat papul, Ekskoriasi, krusta dan likeforasi
Idiopatik, GenetikFaktor resiko: Alergi makanan infeksi iritan kimiawi suhu ekstrem dan
kelembapan stres psikologis atau
emosional.
DERMATITIS ATOPIK
IgE,eosinophil meningkat
Pelepasan histamin
Reaksi hipersensitivitas I
Macula eritematous, Papul vesikel, Peradangan kulit (Lesi)
Kerusakan integritas kulit
DERMATITIS ATOPIK Page 24
![Page 25: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/25.jpg)
2. DS : Klien mengeluh adanya gatal-
gatal yang hebat pada bagian kulit, lesi pada daerah garukan.
Klien mengatakan tidak mengetahui apa yang menyebabkan gatal – gatal yang diderita klien.
Klien mengatakan saat Gatal–gatal yang diderita klien,klien hanya mengoleskan minyak kayu putih dan Balsem, dan meminun obat yang diberikan oleh mantri saat ia berobat. Klien mengatakan, Saat klien menggaruk kulitnya pada daerah yang gatal, terkadang meninggalkan bekas dan mengeluarkan cairan, dan klien tidak menghiraukan dengan gatal-gatlnya, karena Pasien tidak tahu tentang penyaikt yang klien derita.
DO : Keadaan umum :
Klien tampak lemah Kesadaran : Compos mentis Klien tampak : lemah BB : 60 kg TB : 153 Cm
Tanda-tanda vital TD : 90/60 mmHg ND : 90 i/menit RR : 27 i/menit S : 36,3 c
Idiopatik, GenetikFaktor resiko: Alergi makanan infeksi iritan kimiawi suhu ekstrem dan
kelembapan stres psikologis atau
emosional.
DERMATITIS ATOPIK
IgE,eosinophil meningkat
Pelepasan histamin
Reaksi hipersensitivitas I
Pruritus hebat
Kurang Pengetahuan
DERMATITIS ATOPIK Page 25
![Page 26: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/26.jpg)
No
.
NANDA TUJUAN/KH
(NOC)
INTERVENSI (NIC) IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Kerusakan integritas
kulit b/d zat kimia dan
kelembapan d/d
Kulit luka, gatal,
warna kulit hitam
abu2, kering bersisik
Turgor kulit jelek
Setelah mendapatkan
asuhan keperawatan
selama ... x 24 jam
diharapkan :
Gangguan integritas
kulit teratasi
Kriteria Hasil:
Integritas kulit
kembali normal
Iritasi berkurang
1. Amati warna, kehangatan
(suhu), bengkak, getaran,
tekstur, edema, dan pus
pada ektremitas
2. Periksa kemerahan,
perubahan suhu yang
ekstrim, atau drainase dari
kulit dan membran
mukosa
3. Pantau sumber tekanan
dan pergeseran
4. Pantau infeksi
5. Pantau area yang tidak
berwarna dan memar kulit
dan membrane mukosa
6. Pantau kelainan
kekeringan dan
kelembaban kulit
7. Periksa keketatan pakaian
1. Mengamati warna,kehangatan
(suhu),bengkak,getaran,tekstur,ede
ma,dan pus pd ektremitas
2. Memeriksa kemerahan perubahan
suhu yg ekstrim,atau drainase dari
kulit dan membran mukosa
3. Memantau sumber tekanan dan
pergeseran
4. Memantau infeksi
5. Memantau area yg tdk berwarna
dan memar kulit dan membrane
mukosa
6. Memantau kelainan kekeringan dan
kelembaban kulit
7. Memeriksa keketatan pakaian
S :
Klien mengeluh adanya gatal-gatal yang hebat pada bagian kulit, lesi pada daerah garukan.
Klien mengatakan gatal yang klien derita terjadi terus menerus dan biasanya akan mengeluarkan akan meninggalkan bekas yang menonjol..
Klien mengatakan gatal –gatal yang di derita pasien adalah gatal hebat yang dapat mengganggu aktivitas klien.
Klien mengatakan kalau keluhan yang di derita oleh klien ini diderita sejak 3 minggu terakhir.
Klien mengatakan gatal-gatal timbul secara tiba-tiba dan menetap dan cenderung mengeluarkan cairan dan setalah itu akan meninggalkan bekas yang
DERMATITIS ATOPIK Page 26
![Page 27: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/27.jpg)
8. Catat perubahan kulit atau
membrane mukosa
9. Tegakkan ukuran untuk
pencegahan lanjutan yang
lebih buruk
8. Mencatat perubahan kulit atau
membrane mukosa
9. Menegakkan ukuran untuk
pencegahan lanjutan yg lebih buruk
berupa tonjolan kulit ke luar.
O :
Keadaan umum : Klien tampak lemah Kesadaran : Compos
mentis Klien tampak : lemah BB : 60 kg TB : 153 Cm
Tanda-tanda vital TD : 90/60 mmHg ND : 90 i/menit RR : 27 i/menit S : 36,3 c
warna kulit gelap, lesi kulit ada,
pruritus ada, terdapat papul,
Ekskoriasi, krusta dan likeforasi
A :Masalah keperawatan
kerusakan integritas kulit belum
teratasi
DERMATITIS ATOPIK Page 27
![Page 28: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/28.jpg)
P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9 dilanjutkan
2. Kurang pengetahuan
b/d keterbatasan
kognitif, interpretasi
terhadap informasi
yang salah, kurangnya
keinginan untuk
mencari informasi,
tidak mengetahui
sumber-sumber
informasi d/d
Menyatakan secara
verbal adanya
masalah.
Ketidakakuratan
mengikuti
instruksi, perilaku
tidak sesuai
Setelah mendapatkan
asuhan keperawatan
selama ... x 24 jam
diharapkan: klien dan
keluarga mampu
mengetahui tentang
penyakit yang
dialami
Kriteria Hasil :
Pasien dan
keluarga
menyatakan
pemahaman
tentang penyakit,
kondisi, prognosis
dan program
pengobatan
Pasien dan
1. Kaji tingkat pengetahuan
pasien dan keluarga
2. Jelaskan patofisiologi
dari penyakit dan
bagaimana hal ini
berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi,
dengan cara yang tepat.
3. Gambarkan tanda dan
gejala yang biasa muncul
pada penyakit, dengan
cara yang tepat
4. Gambarkan proses
penyakit, dengan cara
yang tepat
5. Identifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara
yang tepat
1. Mengkaji tingkat pengetahuan
pasien dan keluarga
2. Menjelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi dan
fisiologi, dengan cara yang tepat.
3. Menggambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada penyakit,
dengan cara yang tepat
4. Menggambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
5. Mengidentifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara yang tepat
S :
Klien mengeluh adanya gatal-gatal yang hebat pada bagian kulit, lesi pada daerah garukan.
Klien mengatakan tidak mengetahui apa yang menyebabkan gatal – gatal yang diderita klien.
Klien mengatakan saat Gatal–gatal yang diderita klien,klien hanya mengoleskan minyak kayu putih dan Balsem, dan meminun obat yang diberikan oleh mantri saat ia berobat. Klien mengatakan, Saat klien menggaruk kulitnya pada daerah yang gatal, terkadang meninggalkan bekas dan mengeluarkan cairan, dan klien tidak menghiraukan dengan gatal-gatlnya, karena Pasien tidak tahu tentang penyaikt yang klien derita.
DERMATITIS ATOPIK Page 28
![Page 29: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/29.jpg)
keluarga mampu
melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
Pasien dan
keluarga mampu
menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
perawat/tim
kesehatan lainnya
6. Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi,
dengan cara yang tepat
7. Sediakan bagi keluarga
informasi tentang
kemajuan pasien dengan
cara yang tepat
8. Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan
9. Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second
opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
10.Eksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan,
dengan cara yang tepat
6. Menyediakan informasi pada
pasien tentang kondisi, dengan cara
yang tepat
7. Menyediakan bagi keluarga
informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
8. Mendiskusikan pilihan terapi atau
penanganan
9. Mendukung pasien untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
10. Mengeksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat
O :
Keadaan umum : Klien tampak lemah Kesadaran : Compos
mentis Klien tampak : lemah BB : 60 kg TB : 153 Cm
Tanda-tanda vital TD : 90/60 mmHg ND : 90 i/menit RR : 27 i/menit
S : 36,3 c
A:Masalah keperawatan
kerusakan integritas kulit belum
teratasi
P: Intervensi 1, 2, 3,4, 5, 6, 7, 8,
9, 10 di lanjutkan
DERMATITIS ATOPIK Page 29
![Page 30: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/30.jpg)
D.ANALISA KELOMPOK
Dermatitis Atopik merupakan penyakit radang kulit kambuhan yang sangat gatal dan
sering ditemukan pada bayi dan anak yang biasanya mendahului perkembangan rintis
alergik,berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada
penderita atau keluarga.Penyebab pasti dermatitis atopik tidak diketahui ; namun cenderung
kearah predisposisi genetik. Kemungkinan faktor berkontribusi yaitu :Alergi makanan, infeksi,
iritan kimiawi, suhu ekstrem dan kelembapan, stres psikologis atau emosional.
Pada dermatitis atopik dapat berlangsung respon imun yang melibatkan sel
Langerhans,epidermis,limfosit,eosinophil.Umumnya penderita DA mengalami kekeringan
kulit.Kekeringan kulit ini mengakibatkan ambang rangsang gatal menjadi relative rendah dan
menimbulkan sensasi untuk menggaruk.Lokasi lesi di lipatan siku/lutut,bagian fleksor
pergelangan tangan,kelopak mata,dan leher.
Dan untukmencegah Dermatitis Atopikituterjadimaka :
1. Gunakan sabun tanpa pewangi yang lembut ketika memandikan anak,dan keringkan
tubuh si kecil dengan hati-hati
2. Pada anak yang memiliki kulit sensitif,konsultasi kan pada dokter apakah anda perlu
mengoleskan krim pelembab khusus untuknya atau tidak
3. Pilih deterjen tanpa pewangi dan pelembut yang bisa menimbulkan alergi.Jangan
gunakan pula pewangi pakaian ketika menyetrika pakaian anak
4. Berikan anak Anda pakaian dalam dan pakaian sehari-hari dari bahan katun.hindari
pakaian terlalu ketatdan terbuat dari bahan sintetis
5. Hindari konsumsi makanan yang bisa memicu alergi seperti susu sapi,telur,kacang
tanah,makanan laut dll
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul dalam kasus “Dermatitis Atopik”yaitu Nyeri akut,kerusakan Integritas kulit,dan kurang pengetahuan
DERMATITIS ATOPIK Page 30
![Page 31: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/31.jpg)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dermatitis atopik adalah peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan
limfosit T dan sel mast. Kata “atopic” berhubungan dengan tiga group gangguan alergi
yaitu asthma, alergi renitis (influensa), dan dermatitis atopik. Dermatitis atopik dibagi
2 tipe yaitu: Tipe 1 : murni tidak disertai keterlibatan saluran napas, ada 2 tipe
yaitu : Intrinsik : tidak terdeteksi adanya sensitasi IgE spesifik dan tidak terdapat
peningkatan IgE total serum dan Ekstrinsik : terbukti dengan adanya sensitasi terhadap
alergen hirup dan alergen makanan pada uji kulit dan pada serum. Tipe 2 : bentuk
campuran disertai gejala saluran napas dan terdapat sensitasi IgE.
B. Saran
Beberapa pencegahan untuk penderita dengan DA antara lain:
1. Potong pendek kuku jari tangan untuk mengurangi goresan di kulit.
2. Hindari penggunaan sabun wangi dan gunakan pembersih bebas sabun (soap- free
cleansing oils).
3. Penderita sebaiknya tidak terlalu sering dimandikan, cukup dua kali sehari, dan
jangan dimandikan terlalu lama.
4. Olesi kulit dengan krim emolien setelah mandi.
5. Jangan memakaikan pakaian yang terbuat dari bahan iritatif seperti wol dan nilon,
hindari juga pakaian berlapis-lapis untuk mencegah produksi keringat yang
berlebih.
DERMATITIS ATOPIK Page 31
![Page 32: makalah_20dermatitis_20atopik](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062516/55cf93bd550346f57b9e3be8/html5/thumbnails/32.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
NANDA International Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Penerbit: Buku Kedokteran EGC.
Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Diagnosis NANDA, NIC NOC. Penerbit buku
Kedokteran EGC.
http://oddiehanafi.blogspot.com/2011/07/dermatitis-atopik.html
0cw.usu.ac.id/course/download/…/dsm 146_slide_dermatitis_atopik.pdf
Williams lippincott,wilkins.2012.kapita selekta penyakit dengan implikasi keperawatan edisi
2.Jakarta :EGC
DERMATITIS ATOPIK Page 32