MAKALAH1

37
MAKALAH MINYAK BUMI Disusun oleh: 1. Joko Sutanto (13/XE) 2. Mahathir Muh. S. (15/XE) 3. Taufiq Kurniawan (29/XE) 4. Yosi Prayoga (32/XE) SMA Negeri 2 Klaten i

Transcript of MAKALAH1

Page 1: MAKALAH1

MAKALAH

MINYAK BUMI

Disusun oleh:1. Joko Sutanto (13/XE)2. Mahathir Muh. S. (15/XE)3. Taufiq Kurniawan (29/XE)4. Yosi Prayoga (32/XE)

SMA Negeri 2 Klaten 2012/2013

i

Page 2: MAKALAH1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Minyak Bumi”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Kimia Semester II di SMA N 2 KLATEN.

Adapun di dalam makalah ini kami membahas tentang :

1. Apa itu Minyak Bumi,2. Proses terbentuknya Minyak Bumi3. Eksplorasi minyak bumi4. Komposisi Minyak Bumi,5. Pengolahan Minyak Bumi,6. Produk Hasil Pengolahan, dan7. Akibat pembakaran bahan bakar fosil.

Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini membantu teman-teman mengetahui secara garis besar tentang Minyak Bumi. Terimakasih kami ucapkan atas waktunya untuk membaca makalah kami.

Klaten, Januari 2013Penyusun

ii

Page 3: MAKALAH1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.

Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-baru ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.

Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon yang menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan tentunya dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.

Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang tidak dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber energi

Perumusan Masalah

Dalam penyusunannya, makalah ini dibatasi dengan pertanyaan :1. Bagaimana minyak bumi dan gas alam terbentuk ?2. Komponen apa saja yang terdapat pada minyak bumi ?3. Bagaimana cara mengeksplorasi minyak bumi yang baik ?

4. Apa saja kegunaan dan produk yang dihasilkan oleh minyak bumi ?5. Bagaimana pengolahan minyak bumi ?

6 Apa saja mutu bensin ?

iii

Page 4: MAKALAH1

7 Apa itu petrokimia?

1. Metode Penulisan

Metode penyusunan makalah ini dengan dilakukan pengumpulan-pengumpulan data mengenai Minyak Bumi, Petrokimia, dan Gas Bumi dari beberapa Buku Referensi dan situs-situs Internet.

a. Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun bertujuan:a. Untuk mengetahui pengertian dari minyak bumib. Untuk mengetahui cara mengeksplorasi minyak bumi yang baikc. Untuk mengetahui cara pembentukan minyak bumi.d. Untuk mengetahui apa saja yang terdapat pada minyak bumi.e. Untuk mengetahui kegunaan dari Minyak Bumi, Petrokimia dan Gas Alam.f Untuk mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan oleh minyak bumi.g. Untuk melengkapi nilai kimia semester II.

Dampak Pembakaran Bensin Yang Tidak Sempurna Terhadap Lingkungan

Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia

yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel

yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia

karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat

oksigen menjadi menurun.

-  Dampak terhadap lingkungan

 Dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh sistem transportasi yang tidak "sustainable"

dapat dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu dampak terhadap lingkungan udara dan dampak

terhadap lingkungan air.

 Kualitas udara perkotaan sangat menurun akibat tingginya aktivitas transportasi.

Dampak yang timbul meliputi meningkatnya konsentrasi pencemar konservatif yang meliputi: ·

Karbon monoksida (CO) · Oksida sulfur (SOx) · Oksida nitrogen (NOx) · Hidrokarbon (HC) ·

Timbal (Pb) · Ozon perkotaan (O3) · Partikulat (debu) Perubahan kualitas udara perkotaan telah

diamati secara menerus di beberapa kota baik oleh Bapedalda maupun oleh BMG.

iv

Page 5: MAKALAH1

Secara tidak langsung, kegiatan transportasi akan memberikan dampak terhadap

lingkungan air terutama melalui air buangan dari jalan raya. Air yang terbuang dari jalan raya,

terutama terbawa oleh air hujan, akan mengandung bocoran bahan bakar dan juga larutan dari

pencemar udara yang tercampur dengan air tersebut.

- Dampak terhadap kesehatan

  Dampak terhadap kesehatan merupakan dampak lanjutan dari dampak terhadap

lingkungan udara. Tingginya kadar timbal dalam udara perkotaan telah mengakibatkan tingginya

kadar timbal dalam darah.

- Dampak terhadap ekonomi

 Dampak terhadap ekonomi lebih banyak merupakan dampak turunan terutama dari

adanya dampak terhadap kesehatan. Dampak terhadap ekonomi akan semakin bertambah dengan

terjadinya kemacetan dan tingginya waktu yang dihabiskan dalam perjalanan sehari-hari. Akibat

dari tingginya kemacetan dan waktu yang dihabiskan di perjalanan, maka waktu kerja semakin

menurun dan akibatnya produktivitas juga berkurang.

Polusi Udara Akibat Pembakaran Bahan Bakar Fosil

1. Sumber Bahan Pencemaran

a.    Pembakaran Tidak Sempurna

b.    Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida (CO), partikel karbon (jelaga), dan

sisa bahan bakar (hidroksida).

c.    Pengotor dalam Bahan Bakar

d.   Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan menghasilkan oksida belerang (SO2

atau SO3).

e.    Bahan Aditif (Tambahan) dalam Bahan Bakar

f.     Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus molekul Pb(C2H5)4 akan

menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.

2. Asap Buang Kendaraan Bermotor

a. Gas Karbon Dioksida (CO2)

  Sebenarnya, gas karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida tergolong gas

rumah kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan

v

Page 6: MAKALAH1

peningkatan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.

b. Gas Karbon Monoksida (CO)

   Gas karbon monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak diketahui. Gas

karbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan,

dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan, gas karbon monoksida bereaksi

dengan hemoglobin darah, membentuk karboksihemoglobin (COHb).

CO + Hb → COHb

Hemoglobin seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi oksihemoglobin (O2Hb) dan dibawa

ke sel-sel jaringan tubuh yang memerlukan.

O2 + Hb → O2Hb

      Namun, afinitas gas karbon monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300 kali lebih besar

daripada oksigen. Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen dapat diserang oleh gas

karbon monoksida.

CO + O2Hb → COHb + O2

    Jadi, gas karbon monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa oksigen

bagi tubuh.

 Cara mencegah peningkatan gas karbon monoksida di udara adalah dengan mengurangi

penggunaan kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah katalitik pada knalpot.

c. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)

    Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi dengan air di dalam saluran pernapasan,

membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3

terhisap, yang terbentuk adalah asam sulfat (lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larut dalam

air hujan dan menyebabkan terjadi hujan asam.

d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)

   Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx.

Ambang batas NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung)

pada manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan

fenomena asbut (asap-kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata

dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.

vi

Page 7: MAKALAH1

e. Partikel Timah Hitam

   Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan

terkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan timbel,

seperti sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih hebat

menyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati.

3. Pengubah Katalitik

Salah satu cara untuk mengurangi bahan pencemar yang berasal dari asap kendaraan bermotor

adalah memasang pengubah katalitik pada knalpot kendaraan. Pengubah katalitik berupa silinder

dari baja tahan karat yang berisi suatu struktur berbentuk sarang lebah yang dilapisi katalis

(biasanya platina). Pada separuh bagian pertama dari pengubah katalitik, karbon monoksida

bereaksi dengan nitrogen monoksida membentuk karbon dioksida dan gasnitrogen.

     katalis

2CO(g) + 2NO(g) → 2CO2(g) + N2(g)

Gas-gas racun gas tak beracun Pada bagian berikutnya, hidrokarbon dan karbon monoksida

(jika masih ada) dioksidasi membentuk karbon dioksida dan uap air. Pengubah katalitik hanya

dapat berfungsi jika kendaraan menggunakan bensin tanpa timbel.

4.Efek Rumah Kaca

Berbagai gas dalam atmosfer, seperti karbon dioksida, uap air, metana, dan senyawa

keluarga CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan ultraviolet tetapi

menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari sinar matahari dapat mencapai

permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi. Tetapi radiasi panas yang

dipancarkan permukaan bumi akan terperangkap karena diserap oleh gas-gas rumah kaca.

Efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan bumi rata-rata

15˚C. Tanpa karbon dioksida dan uap air di atmosfer, suhu rata-rata permukaan bumi

diperkirakan sekitar –25˚C. Jadi, jelaslah bahwa efek rumah kaca sangat penting dalam

menentukan kehidupan di bumi. Akan tetapi, peningkatan kadar dari gas-gas rumah kaca dapat

menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi terlalu tinggi sehingga dapat mneyebabkan

berbagai macam kerugian.

5. Hujan Asam

vii

Page 8: MAKALAH1

Air hujan biasanya sedikit bersifat asam (pH sekitar 5,7). Hal itu terjadi karena air hujan

tersebut melarutkan gas karbon dioksida yang terdapat dalam udara, membentuk asam karbonat.

CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)

Asam Karbonat

Air hujan dengan pH kurang dari 5,7 disebut hujan asam.

a. Penyebab Hujan Asam

SO2(g) + H2O(l) → H2SO3(aq)

asam sulfit

SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)

asam sulfat

2NO2(g) + H2O(l) → HNO2(aq) + HNO3(aq)

asam nitrit asam nitrat

b. Masalah yang Ditimbulkan Hujan Asam

- Kerusakan Hutan

- Kematian Biota Air

- Kerusakan Bangunan

Bahan bangunan sedikit-banyak mengandung kalsuim karbonat. Kalsium karbonat larut dalam

asam, maka dapat bereaksi.

CaCO3(s) + 2HNO3(aq) → Ca(NO3)2(aq) + H2O(l) + CO2(g)

c. Cara Menangani Hujan Asam

- Menetralkan asam

- Mengurangi emisi SO2

- Mengurangi emisi oksida nitrogen

viii

Page 9: MAKALAH1

BAB III

P E N U T U P

3.1. Kesimpulan

Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2 (dari

reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat

berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.

Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan

bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.

Produk hasil pengolahan minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin,

minyak solar, minyak pelumas dan residu.

Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna

Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia

yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel

yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh

manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah

mengikat oksigen menjadi menurun.

3.2  Saran

Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat dalam

pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin / bahan bakar

haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam sekitarnya

ix

Page 10: MAKALAH1

DAFTAR PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN

Minyak Bumi

Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul

yang paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang),

sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak

Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan

ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.

Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus

atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan

rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per

molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin

ada di dalam campuran tersebut.

Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin,

sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi

diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling

menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax

mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan

jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai

x

Page 11: MAKALAH1

elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran pada bensin,

karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin.

Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa negara, propana

(C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan

bakar transportasi maupun memasak.

Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang

mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n.

Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.

Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau

lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan

dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan

menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.

Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di

tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan

hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai

campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen

secara eksotermik:[14]

2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)

Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium. Molekul-

molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di

kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.

Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan

menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang

bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi

di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga

mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.

Pembentukan Minyak Bumi

xi

Page 12: MAKALAH1

Minyak dan gas alam merupakan campuran dari hydrogen dan karbon. Oleh karena itu, disebut juga sebagai hidrokarbon. Nama lain hidrokarbon adalah petroleum. Kata petroleum berasal dari bahasa Latin, yaitu petra berarti batuan dan oleum berarti minyak. Jadi, minyak dan gas bumi dapat diartikan sebagai hasil yang didapat pada batuan di dalam kerak bumi. Istilah lain yang sering digunakan untuk minyak bumi adalah minyak mentah (crude oil).

Bagaimanakah minyak bumi dan gas alam itu terbentuk? Minyak bumi berasal dari formasi batuan yang berumur sepuluh juta sampai empat ratus juta tahun. Penelitian telah membuktikan bahwa pembentukan minyak bumi berkaitan dengan pengembangan batuan sedimen berbutir halus yang mengendap di laut atau di dekat laut. Hal ini berarti bahwa minyak bumi adalah produk dari binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di laut.

Ada dua teori yang menjelaskan terbentuknya minyak bumi, yaitu teori anorganik dan teori organik. Teori anorganik menyatakan bahwa hydrogen dan karbon terbentuk bersamaan di kerak bumi di bawah tekanan dan temperature yang tinggi. Selanjutnya, membentuk minyak dan gas, yang akhirnya menemukan jalan melewati batuan-batuan berpori dan terakumulasi dalam perangkap-perangkap alami di dalam bumi.

Teori organic pembentukan minyak bumi diajukan oleh Engler pada tahun 1911. Ia mengatakan bahwa minyak bumi terjadi dari bahan organic melalui tiga tahap.

Tahap pertama, yaitu deposit binatang dan tumbuh-tumbuhan berkumpul di dasar laut yang akan diuraikan oleh bakteri. Karbohidrat dan protein diubah menjadi bahan yang dapat larut dalam air atau menjadi gas terbawa oleh aliran air atau aliran udara. Lemak, malam, dan bahan lain yang stabil (rosin, kolestrol, dan lain-lain) akan tetap tinggal.

Tahap kedua, yaitu suhu dan tekanan yang tinggi mengakibatkan terbentuknya karbon dioksida dan senyawa yang mengandung gugus karboksil. Selain itu, air akan terbentuk dari asam hidroksi dan alcohol serta akan menghasilkan residu bitumen. Panas dan tekanan selanjutnya akan menyebabkan terjadinya rengkahan, dan menghasilkan cairan yang mempunyai kandungan olefin yang tinggi, sering disebut protopetroleum.

Tahap ketiga, yaitu komponen tidak jenuh yang ada dalam protopetroleum akan berpolimerisasi karena pengaruh katalis, sehingga polyolefin akan berubah menjadi senyawa hidrokarbon naften dan parafin. Senyawa hidrokarbon aromatis dianggap terbentuk secara langsung pada proses rengkahan atau siklisasi melalui reaksi kondensasi.

Kelemahan dari teori ini adalah hasil akhir yang diperoleh pada percobaan berbeda dengan komposisi minyak bumi, terutama terdiri atas senyawa hidrokarbon parafin, naften, dan aromat.

Eksplorasi Minyak Bumi

Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu. Dalam dunia perminyakan, eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan beberapa bidang

xii

Page 13: MAKALAH1

kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut.

Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut dalam eksplorasi minyak bumi hal ini disebut kajian geologi. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:

1. Batuan Sumber (Source Rock), yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih (Shale). batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang – cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon

2. Tekanan dan Temperatur, untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.

3. Migrasi, Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.

4. Reservoir, adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi.

5. Caps Rock, Minyak dan atau gas terdapat di dalam reservoir, untuk dapat menahan dan melindungi fluida tersebut, maka lapisan reservoir ini harus mempunyai penutup di bagian luar lapisannya. Sebagai penutup lapisan reservoir biasanva merupakan lapisan batuan yang rnempunyai sifat kekedapan (impermeabel), yaitu sifat yang tidak dapat meloloskan fluida yarg dibatasinya. Jadi lapisan penutup didefinisikan sebagai lapisan yang berada  dibagian atas dan tepi reservoir yang dapat dan melindungi fluida yang berada di dalam lapisan di bawahnya.

6. Perangkap Reservoir (Reservoir Trap), Merupakan unsur pembentuk reservoir sedemikian rupa sehingga lapisan beserta penutupnya merupakan bentuk yang konkap ke bawah, hal ini akan mengakumulasikan minyak dalam reservoir. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali.

 

Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya.

xiii

Page 14: MAKALAH1

Setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda – metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat – sifat sebagai batuan sumber, reservoir, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering.Metoda tersebut adalah:

1. Survey Geologi Permukaan, pemetaan geologi pada permukaan secara detail dapat dilakukan jika memang terdapat singkapan. Pemetaan dilakukan pada rintisan dan juga di sepanjang sungai.

2. Eksplorasi seismik , Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan di dalam bumi. Untuk survey detail, metode seismik merupakan metode yang paling teliti dan dewasa ini telah melampaui kemampuan geologi permukaan. Metode yang digunakan adalah khusus metode refleksi. Walaupun pemetaan geologi detail terhadap tutupan telah dilakukan, pengecekan seismik selalu harus dilaksanakan, untuk penentuan kedalam objektif pemboran serta batuan dasar dan juga lapisan yang akan menghasilkan minyak

3. Data resistivity, prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan diisi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida di dalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida di dalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki

4. Data porositas5. Data berat jenis, data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan

bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini akan menggambarkan berat jenis batuan. Dapat kita bandingkan bila pori batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan mempunyai berat jenis yang berbeda.

 

Sebagai tambahan semua propek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian dipih untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadapnya. Maka semua prospek ini haruslah diberi prognosis. Yang dimaksud Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis meliputi ;

1. Lokasi Yang Tepat, lokasi ini biasanya harus diberikan dalam koordinat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur, sebaliknya

xiv

Page 15: MAKALAH1

semua koordinat lokasi tersebut penentuannya dilakukan dari pengukuran seismik, terutama jika tutupan ditentukan oleh metode seismik. Jika hal ini terjadi di laut misalnya, maka pengukuran harus dilakukan dari pelampung (buoy) yang sengaja ditinggalkan di laut pada pengukuran seismik, juga dari titik pengukuran radar di darat. Setidak-tidaknya pengukuran lokasi itu harus teliti sekali sebab kemelesetan beberapa ratus meter dapat menyebabkan objektif tidak diketemukan.

2. Kedalaman Akhir, kedalaman Akhir pemboran eksplorasi biasanya merupakan batuan dasar cekungan sampai mana pemboran itu pada umumnya direncanakan. penntuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk berapa lama alat bor itu kita sewa. Penentuan kedalaman akhir ini diasarkan atas data seismik, setelah dilakukan korelasi dengan semua sumur yang ada dan juga dari kecepatan rambat reflektor yang ditentukan sebagai batuan dasar.

3. Latar Belakang Geologi, alasan untuk pemboran didsarkan atas latar belakang geologi. Maka harus disebutkan keadaan geologi daerah tersebut, alasan pemboran eksplorasi dilakukan di daerah tersebut, jenis tutupan prospek dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.

4. Objektif Atau Lapisan Reservoir Yang Diharapkan, ini biasanya sudah ditentukan dan stratigrafi regional dan juga diikat dengan refleksi yang didapat dari seismik. Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman yang diharapkan akan dicapai oleh pemboran, dimana diperoleh dari perhitungan kecepatan rambat seismik.

5. Kedalaman Puncak Formasi Yang Akan Ditembus, juga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilalui bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari data seismik.

6. Jenis Survey Lubang Bor Yang Akan Dilaksanakan, pada setiap Pemboran eksplorasi selalu dilakukan survey lubang bor. Survey meliputi misalnya peng-Logan lumpur, Peng-Logan Cutting, Peng-Logan Listrik, Peng-Logan Radioaktif, dan sebagainya. Sebaiknya pada pemboran eksplorasi dilakukan survey yang lengkap , selain itu juga harus direncanakan apakah akan dilakukan pengambilan batu inti (coring) atau tidak.

Dalam pembuatan prognosis ini juga ahli geologi harus bekerja sama dengan bagian eksploitasi dan bagian pemboran. Dengan demikian diharapkan diperoleh hasil yang sangat baik dalam pengembangan suatu lapangan nantinya.

Tahap Eksplorasi Minyak Bumi Tahap-Tahap Operasi Dalam Industri Minyak dan Gas Bumi

1. Tahap Eksplorasi

A . Lingkungan Terdapatnya Minyak dan Gas Bumi

xv

Page 16: MAKALAH1

Hampir sbagian besar minyak dan gas bumi ditemukan pada lapisan batuan pasir dan karbonat. Sangat terbatas terbentuk batuan shale, batuan volkanik ataupun rekahan batuan dasar (basalt).Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi komparatif atau perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. studi ini mempertimbangkan formasi yang bisa dijadikan sasaran eksplorasi, struktur yang dapat bertindak sebagai perangkap dan seterusnya.Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan ditemukannya minyak bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang dapat bertindak sebagai reservoir maupun sebagai batuan induk. Lebih luasnya batuan sedimen tersebar, akan lebih memungkinkan atau lebih leluasa kita mencapai perangkap minyak dan gas bumi.

1. Survey Geologi PermukaanPemetaan geologi pada permukaan secara detail dapat dilakukan jika memeng terdapat singkapan. Pemetaan dilakukan pada rintisan dan juga di sepanjang sungai.

2. Survey SeismikUntuk survey detail, metode seismik merupakan metode yang paling teliti dan dewasa ini telah melampaui kemampuan geologi permukaan. metode yang digunakan adalah khusus metode refleksi. Walaupun pemetaan geologi detail terhadap tutupan telah dilakukan, pengecekan seismik selalu harus dilaksanakan, untuk penentuan kedalam objektif pemboran serta batuan dasar dan juga lapisan yang akan menghasilkan minyak.

xvi

Page 17: MAKALAH1

Gambar 5. Contoh Hasil Seismik

3. Survey Gravitasi detailSurvey Gravitasi detail kadang-kadang juga digunakan untuk mendetailkan adanya suatu tutupan (closure), terutama jika yang diharapkan adalah suatu intrui kubah garam (salt dome) atau suatu terumbu, daripadanya diharapkan adanya kontras dalam gravitasi antara lapisan penutup dengan batuan reservoir atau batuan garam. Metode ini sudah agak jarang digunakan karena teknologi sismik sudah semakin maju.

B. PrognosisSemua propek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian dipih untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadapnya. Maka semua prospek ini haruslah diberi prognosis. Yang dimaksud Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis meliputi ;

1. Lokasi Yang TepatLokasi ini biasanya harus diberikan dalam koordinat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam lokasi

xvii

Page 18: MAKALAH1

titik terhadap tutupan struktur, sebaliknya semua koordinat lokasi tersebut penentuannya dilakukan dari pengukuran seismik, terutama jika tutupan ditentukan oleh metode seismik. Jika hal ini terjadi di laut misalnya, maka pengukuran harus dilakukan dari pelampung (buoy) yang sengaja ditinggalkan di laut pada pengukuran seismik, juga dari titik pengukuran radar di darat. Setidak-tidaknya pengukuran lokasi itu harus teliti sekali sebab kemelesetan beberapa ratus meter dapat menyebabkan objektif tidak diketemukan.

2. Kedalaman AkhirKedalaman Akhir pemboran eksplorasi biasanya merupakan batuan dasar cekungan sampai mana pemboran itu pada umumnya direncanakan. penntuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk berapa lama alat bor itu kita sewa. Penentuan kedalaman akhir ini diasarkan atas data seismik, setelah dilakukan korelasi dengan semua sumur yang ada dan juga dari kecepatan rambat reflektor yang ditentukan sebagai batuan dasar.

3. Latar Belakang GeologiAlasan untuk pemboran didsarkan atas latar belakang geologi. Maka harus disebutkan keadaan geologi daerah tersebut, alasan pemboran eksplorasi dilakukan di daerah tersebut, jenis tutupan prospek dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.

4. Objektif Atau Lapisan Reservoir Yang DiharapkanIni biasanya sudah ditentukan dan stratigrafi regional dan juga diikat dengan refleksi yang didapat dari seismik. Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman yang diharapkan akan dicapai oleh pemboran, dimana diperoleh dari perhitungan kecepatan rambat seismik.

5. Kedalaman Puncak Formasi Yang Akan DitembusJuga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilalui bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari data seismik.

6. Jenis Survey Lubang Bor Yang Akan DilaksanakanPada setiap Pemboran eksplorasi selalu dilakukan survey lubang bor. Survey meliputi misalnya peng-Logan lumpur, Peng-Logan Cutting, Peng-Logan Listrik, Peng-Logan Radioaktif, dan sebagainya. Sebaiknya pada pemboran eksplorasi dilakukan survey yang lengkap , selain itu juga harus direncanakan apakah akan dilakukan pengambilan batu inti (coring) atau tidak.

Dalam pembuatan prognosis ini juga ahli geologi harus bekerja sama dengan bagian eksploitasi dan bagian pemboran. Dengan demikian diharapkan diperoleh hasil yang sangat baik dalam pengembangan suatu lapangan nantinya.

Pengolahan  Minyak  Bumi

xviii

Page 19: MAKALAH1

  Minyak mentah dapat di bedakan menjadi :

- Minyak Mentah Ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah , bewarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).- Minyak Mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus di panaskan agar meleleh.

Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, sikloalkana, aromatic, dan senyawa anorganik. Meskipun kompleks , namun terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen – komponennya , yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini di sebut distilasi bertingkat . Selanjutnya untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan perngotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi.

1. Distilasi Bertingkat

Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di pisahkan menjadi komponen–komponen murni, melainkan ke dalam fraksi – fraksi, yakni kelompok–kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu . Hal ini di karenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer – isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan.Proses distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai berikut :

- Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu -600ºC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian di alirkan ke bagian bawah menara distilasi- Dalam Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat – pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang di lengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.- Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin . Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair . Zat cair yang di peroleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi- Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah terkondensasi di bagian atas menara

Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke bagian kilang minyak untuk proses konversi

Untuk setip barel minyak mentah, kilang minyak dapat menghasilkan sekitar 57% bensin; 38% bahan baker diesel; bahan bakar jet; kerosin dan minyak baker; 4% LPG; dan sisanya residu padat.

xix

Page 20: MAKALAH1

2. Proses konversi

Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon , yang bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar . Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi rantai pendek . Demikian pula, sebagian besar fraksi rantai lurus harus di konversi menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic dibantingkan rantai lurus .Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :

-Perekahan (cracking)Perekahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contohnya , perekahan fraksi minyak ringan / beratmenjadi fraksi gas, bensin, kerosin , dan minyak solar/diesel.

- ReformingReforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic. Sebagai Contoh , komponen rantai lurus (C3-C6) dari fraksi bensin diubah menjadi aromatic.

- AlkilasiAlkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.Contohnya penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi bensin .

- CokingCoking adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi minyak baker dan hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas (coke). (Kokas di gunakan di industri aluminium sebagai electrode untuk ekstraksi logam Al).

3. Pemisahan pengotor dalam Fraksi

Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain. Zat-Zat Pengotor yang sering terdapat dalam minyak bumi:

a)      Senyawaan SulfurCrude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandungan Sulfur yang lebih tinggu pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.

b)      Senyawaan OksigenKandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu lama berhubungan dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam

xx

Page 21: MAKALAH1

karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.

c)      Senyawaan NitrogenUmumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 %. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer.

d)      Konstituen MetalikLogam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu. Pengotor dapat di pisahkan dengan cara melewatkan fraksi melalui :- Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.- Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.- Scrubber, yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyawa belerang.

4. Pencampuran Fraksi

Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang di inginkan . Sebagai contoh :

- Fraksi bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang / alisiklik / aromatic dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.- Fraksi minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu- Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia .

Selanjutnya produk-produk ini siap di pasarkan ke berbagai tempat , seperti pengisisan bahan bakar dan industri petrokimia.

xxi

Page 22: MAKALAH1

        Komposisi Minyak Bumi

Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

a)      Hidrokarbon Jenuh (alkana)

Dikenal dengan alkana atau parafin Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak) Sedangkan rantai bercabang lebih sedikit Senyawa penyusun diantaranya:

1. Metana                        CH4

2. Etana                           CH3 – CH3

3. Propana                      CH3 – CH2 – CH3

4. Butana                         CH3 – (CH2)2 – CH3

5. n-heptana                    CH3 – (CH2)5 – CH3

6. iso oktana                    CH3 – C(CH3)2 – CH2 – CH – (CH3)2

b)     Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)

Dikenal dengan alkena Keberadaannya hanya sedikit Senyawa penyusunnya:

o   Etena,              CH2 = CH2

o  Propena,         CH2 = CH – CH3

o Butena,            CH2 = CH – CH2 – CH3

a)      Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)

o Dikenal dengan sikloalkana atau naftenao Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkanao Senyawa penyusunnya :

xxii

Page 23: MAKALAH1

d)      Hidrokarbon aromatik

o Dikenal sebagai seri aromatiko Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikito Senyawa penyusunannya:

xxiii

Page 24: MAKALAH1

a)      Senyawa Lain

o Keberadaannya sangat sedikit sekalio Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen,

oksigen dan organo logam (kecil sekali)

Produk Hasil  Pengolahan dan Manfaat  Minyak Bumi

Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat yang

sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan minyak tanah, gas,

dan bensin.Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut mungkin kegiatan

pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek lainnya tidak akan dapat berjalan lancar.

Dibawah ini adalah beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta pemanfaatannya:

1. . Bahan bakar gas

Bahan bakar gas terdiri dari :

a. LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas)

Bahan baker gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri.

Elpiji, LPG (liquified petroleum gas,harfiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah

campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal darigas alam. Dengan menambah

tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana

dan butana. Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil,

misalnya etana dan pentana .

Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih

kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam

bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi

panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh,

hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas

dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya

sekitar 250:1.

Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi

tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2

xxiv

Page 25: MAKALAH1

bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi

propana murni pada 55°C (131 °F).

Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana

dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral

Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah

elpiji campuran.

Sifat elpiji

Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:

Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar

Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat

Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.

Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.

Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang

rendah.

Penggunaan elpiji

Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama

kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan sebagai

bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi terlebih

dahulu).

Bahaya elpiji

Salah satu resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau

instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas elpiji

tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas.

Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan menusuk hidung.

Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji

cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas

secara cepat dan merubah volumenya menjadi lebih besar.

2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.

3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

xxv

Page 26: MAKALAH1

4. Kerosin (minyak tanah),

Minyak tanah biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga. Selain itu

kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.

Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang tak

berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari petroleum pada

150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu waktu dia banyak digunakan

dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet

(lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari kerosene dikenal sebagai

RP-1dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari

bahasa Yunani keros (κερωσ, wax ).

Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus,

dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya dan

pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk

mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak.

Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, di mana dia

kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan bahkan "debris".

Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat, terutama titik

asap dan titik beku.

Kegunaan lain

Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan mengusir kecoa.

Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga seperti pada merk/

brand baygone.

5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel

pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu, minyak solar

juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.

6. Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.

7. Residu minyak bumiyang terdiri dari :

xxvi

Page 27: MAKALAH1

Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol,

industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.

Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya

xxvii