makalah wasbang
description
Transcript of makalah wasbang
WAWASAN KEBANGSAAN
MUNDURNYA PILKADA SURABAYA 2015
NAMA KELOMPOK 4 :
AINI SUFIYAH (3113030031)
THAHAQ SAIF ALI (3113030068)
CAHYA ARIEF PRAKOSO (3113030112)
PROGAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa kepemimpinan seorang walikota Surabaya kelahiran Kediri Tri Risma Harini
periode 2010-2015 telah mengakhiri jabatannya sejak tanggal 28 September 2015. Bukti
nyata selama kepemimpinan seorang alumni arsitektur ITS terlihat dengan beberapa prestasi
selama menjabat satu periode ini :
Kota terbaik se-Asia Pasific versi citynet pada tahun 2012
Penghargaan kota berkelanjutan ASEAN, Enviromentally Award 2012
Penghargaan Mayor of The Month sebagai walikota terbaik pada Februari 2014
Taman bungkul meraih penghargaan pada tahun 2013 The Asian Townscape Award
dari PBB
Dari beberapa prestasi diatas membuat kepercayaan warga Surabaya terhadap sosok
Tri Risma Harini semakin meningkat untuk melanjutkan masa jabatannya pada periode
mendatang. Hal itu dibuktikan dengan munculnya gerakan atau aksi dukungan terhadap
Tri Risma Harini untuk maju lagi memimpin kota Surabaya periode 2015-2020. Hal ini
terlihat dipasangnya spanduk berukuran 1,5 m x 4 m di jalan Adityawarman Surabaya.
Spanduk yang mengatasnamakan komunitas arek independen berisi dukungan untuk
Risma maju kembali sebagai walikota periode selanjutnya.
Disisi lain pendaftaran calon walikota Surabaya periode 2015-2020 masih sepi
peminat alias minimnya calon walikota Surabaya. Hal ini membuat aliansi BEM seluruh
Surabaya menyatakan bahwa telah terjadi krisis kepemimpinan di Surabaya dibuktikan
dengan adanya info dari Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono bahwa KPU
sudah menunda pilkada dari 2015 ke 2017 dikarenakan calon tunggal namun hal ini
dinilai melanggar UU 8 tahun 2015 tentang pemilihan kepala daerah. Sampai tanggal 3
Agustus 2015 tercatat hanya 1 pasangan calon yang resmi terdaftar di KPU Surabaya,
padahal pasangan Dhimam Abror dan Haries Purwoko sudah mendatangi KPU Surabaya
namun ditengah proses administrasi kedua calon pasangan ini mengundurkan diri terkait
persoalan harga diri karena merasa dianggap calon boneka pada pilkada tahun ini. Dan
menurut panwaslu kota kedua calon pasangan ini belum memenuhi kelengkapan berkas.
Hingga batas akhir pengumpulan berkas pada tanggal 3 Agustus 2015 pada pukul 23.59
WIB belum ada calon walikota yang mendaftar.
1.2 Rumusan Masalah
Mengetahui opini publik dan kondisi kekinian tentang hal-hal yang terkait mengenai
mundurnya pilkada Surabaya 2015.
1.3 Tujuan
Memenuhi syarat mata kuliah wawasan kebangsaan
Memberikan informasi yang tengah beredar tentang mundurnya pilkada Surabaya
2015 kepada masyarakat Surabaya
Mengurangi angka golput
1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat memenuhi mata kuliah wawasan kebangsaan dengan mengangkat
topik mundurnya pilkada surabaya
Dapat memberikan informasi berupa isu, opini, ataupun kondisi kekinian terkait hal-
hal penyebab mundurnya pilkada surabaya
makalah ini dapat memberikan informasi tentang calon pemimpin walikota Surabaya
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan Masyarakat Seputar Pilkada Surabaya
2.2 Peraturan Yang Terkait Pilkada Surabaya
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Akhir Kepemimpinan Tri Risma Harini
Menjelang berakhirnya masa kepemimpinan Tri Risma Harini, pengerjaan proyek
infrastruktur jalan mulai diresmikan. Proyek tersebut meliputi: pembangunan sambungan
jalan akses terminal Teluk Lamong, jalan luar Lingkar Barat (JLLB) dan tol Surabaya-Gresik
di pintu keluar Tol Romo Kalisari. Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk
mengungkit perekonomian warga, khususnya wilayah pinggiran kota. Selama kepemimpinan
Tri Risma Harini, masih ada sejumlah mimpi Risma yang belum terpenuhi untuk Surabaya.
Mimpinya yang belum terealisasi hingga akhir jabatannya adalah taman gantung di Taman
Benowo serta patung Sura dan Buaya berukuran raksasa di Kecamatan Bulak. Patung Sura
dan Buaya dibangun di Kecamatan Bulak karena memiliki posisi yang mudah terlihat dari
laut. Perlunya dibangun patung Sura dan Buaya karena selama ini Surabaya tidak memiliki
icon kota yang menonjol. Patung Sura dan Buaya yang menjadi ikon kuat Surabaya hanya
ada di pertigaan jalan Dipenegoro dan Jalan Darmo yang memiliki ukuran yang biasa. Mimpi
lainnya adalah pembangunan underpass di sejumlah titik kota Surabaya untuk mengurangi
kemacetan serta membangun sentra perhiasan akik di eks lokalisasi Dolly Surabaya. Mimpi
tersebut akan segera direalisasi Risma jika kembali terpilih sebagai wali kota Surabaya pada
periode kedua melalui pilkada 9 Desember mendatang.
Atas usaha yang dilakukan pemerintahkota bersama warga Surabaya, telah tumbuh
menjadi kota berkelas dunia. Puluhan bahkan mungkin sudah ratusan prestasi telah
ditorehkan kota Surabaya, baik di level regional, nasional hingga internasional. Berikut ini
adalah beberapa prestasi Surabaya di level internasional dan membawanya menjadi kota
kelas dunia:
Socrates Award kategori kota masa depan. Ini adalah penghargaan terbaru yang diraih
kota Surabaya pada bulan April 2015.
Penghargaan PBB untuk taman bungkul salah satu taman di kota Surabaya yakni
taman bungkul meraih penghargaan Internasional dari PBB berupa “the 2013 Asian
Townscape Sector Award ” pada Nopember 2013.
Dari beberapa prestasi diatas membuat kepercayaan warga Surabaya terhadap sosok Tri
Risma Harini semakin meningkat untuk melanjutkan masa jabatannya pada periode
mendatang. Hal itu dibuktikan dengan munculnya gerakan atau aksi dukungan terhadap Tri
Risma Harini untuk maju lagi memimpin kota Surabaya periode 2015-2020. Hal ini terlihat
dipasangnya spanduk berukuran 1,5 m x 4 m di jalan Adityawarman Surabaya. Spanduk yang
mengatasnamakan komunitas arek independen berisi dukungan untuk Risma maju kembali
sebagai walikota periode selanjutnya.
Disisi lain pendaftaran calon walikota Surabaya periode 2015-2020 masih sepi peminat
alias minimnya calon walikota Surabaya. Hal ini membuat aliansi BEM seluruh Surabaya
menggelar aksi simpatik di kantor KPU Surabaya dengan cara mndaftarkan dua pasang calon
walikota dan wakil walikota sebagai bentuk kritik adanya krisis kepemimpinan di pilkada
Surabaya 2015.
Sebagai kritik, barisan para mahasiswa ini pun mendaftarkan dua anggota sebagai
pasangan calon walikota dan wakil walikota Surabaya. Tentu saja aksi ini hanya drama
belaka karena meraka sendiri sudah paham bahwa mereka belum memenuhi syarat untuk
mencalonkan diri sebagai pasangan calon orang nomer satu dan nomor dua di Surabaya.
Kehadiran mahasiswa ini disambut oleh seluruh komisioner KPU kota Surabaya. Ketua KPU
Surabaya, Robiyan Arifin yang menerima sendiri perwakilan sejumlah mahasiswa,
mengapresiasi apa yang sedang mereka suarakan. Bagi ketua KPU Surabaya aksi simpatik
yang dilakukan para mahasiswa adalah repressentasi intelektual masyarakat Surabaya yang
berharap pelaksanaan pilkada Surabaya 2015 bisa memunculkan pemimpin yang integritas
dan berkualitas.
3.2 Kondisi Pendaftaran Calon Walikota Surabaya
3.3 Isu Mundurnya Pilkada Surabaya Hingga 2017
3.4 Dampak Mundurnya Pilkada Surabaya
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran